Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

BUNEX 2023: Peningkatan Investasi dan Ekspor Komoditas Perkebunan


Duta Nusantara Merdeka | Tangerang 
Indonesia, sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, terus berupaya untuk memperkuat sektor perkebunan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha mencapai tujuan ini, Direktorat Jenderal Perkebunan, yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian, telah berperan aktif dalam mendorong peningkatan investasi dan ekspor komoditas perkebunan. Salah satu langkah signifikan adalah menggelar Forum Investasi dan Business Matching Komoditas Perkebunan di BUNEX 2023.

Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2023 akan menjadi pusat perhatian mulai tanggal 7 hingga 9 September 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Dengan kesuksesan penyelenggaraan BUNEX Expo pada tahun sebelumnya, di mana meraih respons positif dari para pengunjung pameran, tahun 2023 menjadi momentum penting untuk melanjutkan upaya pemberdayaan sektor perkebunan.

Sektor pertanian di Indonesia telah mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pertumbuhan yang meyakinkan, baik dari segi produktivitas maupun ekspor. Forum bisnis perkebunan di dalam BUNEX telah menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ekspor senilai Rp100 triliun untuk berbagai komoditas perkebunan, termasuk karet beserta turunannya, minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya, produk olahan kelor, minyak atsiri, kopi, dan rempah-rempah.

Potensi ekspor komoditas perkebunan di Indonesia terus berkembang dan diprediksi akan semakin besar. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam BUNEX 2022 yang mendorong hilirisasi di sektor perkebunan, khususnya untuk komoditas kelapa dan kelapa sawit.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya menyatakan, "Tugas saya hanya mengasisten." Pernyataan ini menyoroti komitmen pemerintah dalam memfasilitasi pertumbuhan sektor perkebunan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung. 

Dengan menggelar acara seperti BUNEX 2023, pemerintah memberikan platform bagi pelaku usaha perkebunan untuk menjalin koneksi dengan off-taker dan para petani. Ini menciptakan peluang baru untuk investasi, memperkuat jaringan bisnis, dan memperluas ekspor komoditas perkebunan.

"BUNEX 2023 adalah langkah penting dalam perjalanan menuju pemberdayaan sektor perkebunan di Indonesia. Dengan terus mendorong investasi dan ekspor komoditas perkebunan, kita dapat memperkuat posisi negara ini sebagai pemain utama dalam pasar global, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi Indonesia dan kesejahteraan petani," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto

Share:

Agrofood Expo 2023 Bersama FoodDrink Expo Resmi Dibuka


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Agrofood Expo 2023, bersama FoodDrink Expo dan Ketahanan Pangan Indonesia Expo digelar di Hall A JIEXPO Kemayoran Jakarta, Kamis (10/08/2023). Berlangsung selama 4 hari (10-13 Agustus), di area seluas 2700 m2, acara ini menghadirkan sekitar 100 pelaku usaha di sektor agribisnis, agro industri, BUMN, swasta, dan pemerintahan daerah. Dalam sambutan pembukaan, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menyoroti pentingnya peranan ekosistem pelaku usaha pertanian untuk mencapai pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Menurut Andi, Agrofood Expo menjadi momentum strategis untuk memperkuat ekosistem pertanian yang lebih komprehensif dan terpadu. Konsep B to B dan B to C digabungkan, dengan zona-zona khusus seperti FoodDrink Expo, Indonesia Machinery Agriculture, Gastronomy Festival, dan Coffee, Cocoa, Tea Festival. Ini menciptakan ekosistem kondusif bagi perluasan akses pasar.

Sementara itu, Direktur Utama Wahyu Promo Citra, Sukur Sakka mengatakan, Acara ini juga menjadi ajang efektif untuk mempertemukan kebutuhan petani, pekebun, dan pelaku agribisnis dengan pembeli potensial. Produk unggulan seperti kopi, teh, kakao, beras, dan rempah-rempah ditawarkan dalam pameran ini. Tidak hanya itu, brand-brand makanan olahan seperti Bola Deli, De Health Supplies, Filma & Palmboom, dan pelaku usaha kopi seperti PT Langgeng Mitra Kencana turut hadir.

"Sesi Buyers Meet Sellers memberikan kesempatan bagi pelaku usaha pertanian untuk berjejaring dan berbagi pengalaman bisnis, promosi, pemasaran, serta pemanfaatan teknologi agribisnis. Agro Talk juga menghadirkan narasumber ahli untuk meningkatkan wawasan mengenai kebijakan pertanian yang modern," ujarnya.

Selain itu, Sukur menjelaskan, Agrofood Expo 2023 & Food Drink Expo menyajikan berbagai acara menarik seperti Live Cooking, Artisan Tea Talkshow, dan Manual Brewing Competition. Pengunjung juga dapat mengikuti tantangan Gelato dan workshop Latte Art dari Jakarta Coffee Learning. Tidak ketinggalan, ada juga acara untuk anak-anak seperti Kids Fun Decoration.

Menariknya, Pameran ini tidak memerlukan tiket masuk dan diharapkan menarik lebih dari 10 ribu pengunjung. Sukur Sakka, Direktur Utama Wahyu Promo Citra, berharap acara ini membantu peserta menemukan pasar baru dan menjalin kerja sama berkelanjutan. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di media sosial AgroFoodexpo_official dan fooddrinkexpo.id.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Ketua Umum PK IMM Pertanian Umsu : Jas merah IMM tidak bisa di jual dan di hargai


Duta Nusantara Merdeka | Kota Medan
IMM sebagai pusat aspirasi bukan sebagai tempat pengapresiasian salah satu pemimpin. Saat ini IMM bukanlah organisasi yang bisa di bayar untuk mengapresiasi kinerja suatu pemerintahan.

"Jas merah ini kita gunakan untuk mengontrol kegiatan pemerintah dan bukan untuk mengapresiasi secara berlebihan. Kalau sudah di apresiasi, mereka akan besar kepala dan kemungkinan kita tidak bisa lagi mengontrol kegiatan-kegiatan pemerintahan. Seharusnya kita sebagai _social control_ harus terus mengawal dan mengkritisi pemerintahan bukan malah menyanjungnya." pungkas ketua umum PK IMM faperta UMSU Rizki Afani

sebagai organisasi mahasiswa apa lagi tergabung dalam Cipayung yang memang sudah di perhitungkan oleh banyak organisasi lain, IMM seharusnya tetap menjaga Marwah nya dan merahnya yang senantiasa diartikan sebagai singanya jalanan dalam melakukan aksi. Karena itu sangat perlu pemimpin di  IMM untuk tidak melakukan kesalahan dalam mengambil sikap, serta tidak berpihak dengan pihak manapun dalam melakukan langkah organisasi dan gerakannya.

"Marwah ikatan yang menggunakan jas merah ini tidak bisa untuk di hargai. Karena perjuangan dari 5 tokoh yang membangun IMM ini, sudah bersusah  payah menjaga Marwah dan kebaikan nama IMM. Jangan sampai orang-orang yang ada di dalamnya sekarang merusak nama besar IMM dan tak menghargai perjuangan tokoh terdahulu. Sehingga harus tepat dalam mengambil langkah agar tidak mencederai nama baik IMM." tambah Rizki afani **
Share:

Mentan SYL Dorong Petani Terapkan Smartfarming Melalui Pelatihan Swadaya


Duta Nusantara Merdeka | Bali
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong petani khususnya yang tergabung di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) terapkan smartfarming hingga pelosok desa. Tidak hanya itu, peranan P4S akan terus diperkuat melalui akselerasi networking dan kolaborasi dengan pemerintah dan private sektor sehingga mampu mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus tumbuhnya petani milenial.

"Dengan kerjasama di lapangan kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju. Oleh karena itu, dengan hadirnya P4S ini tentu saja ini menjadi lembaga - lembaga swadaya masyarakat yang Insyahallah Kementerian Pertanian akan membackup dan konsepsinya akan diperkuat," kata Mentan SYL pada acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Senin (26/9/22).

SYL menambahkan dalam melakukan penguatan kapasitas kelembagaan P4S ini, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mendorong melalui berbagai upaya, salah satunya melalui penguatan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian. Melalui program ini Petani dapat terbantu dalam mengembangkan budidaya pertanian mulai dari hulu hingga hilir.

"Kita bersyukur Pak Jokowi sudah siapkan KUR untuk permodalan. Tapi ini bukan bantuan tapi ini permodalan dengan hitung- hitungan yang jelas. Jadi kita bicara bahwa pertanian dalam konteks bisnis yang terus berputar," paparnya.

Dalam kesempatan ini, Mentan SYL juga turut melantik kepengurusan P4S periode 2022 - 2027. Ia meminta untuk segera mengimplementasikan berbagai inovasi pertanian yang sudah didapatkan dalam berbagai pelatihan yang diberikan Kementan. 

"Contoh yang ada di Bali sudah bagus, enggak usah pake teori -teori deh. Jadi yang pertanian yang bagus di suatu tempat, yang best practice langsung pindahkan juga ke tempat lain. Petani milenial yang bagus juga ayo kerja karena Tuhan sudah berikan kita alam, matahari selalu ada, angin bertiup dengan cukup, air setiap saat ada, tanah di dataran rendah, tinggi bahkan bukit kita punya," tandasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan Kementan melalui BPPSDMP mendorong beberapa P4S untuk menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) terkait Pertanian Presisi dan Regeneratif. 

"Kegiatan Fornas P4S dilakukan secara hybrid dihadiri terdiri dari forum komunikasi nasional, forum komunikasi P4S provinsi, P4S model, dan P4S swadaya dan bersamaan dilakukan kegiatan magang bagi petani," ucap Dedi.

Dedi mengatakan P4S tumbuh secara swadaya dengan dilatar belakangi oleh motivasi petani atau pelaku usaha agribisnis yang sukses dalam usahanya untuk membagi pengalaman dan kiat-kiat keberhasilannya kepada sesama petani melalui proses pelatihan dan permagangan di bidang pertanian/perdesaan.

"P4S itu mitra Kementerian Pertanian dalam membangun sektor pertanian. P4S siap implementasikan smartfaming dan implementasi KUR di daerah masing -masing,"kata Dedi. 

Kegiatan Fornas P4S berlangsung pada tanggal 24–27 September 2022, sementara kegiatan magang petani penerima manfaat program READSI di P4S di Bali akan berlangsung sampai tanggal 9 Oktober 2022. Adapun rangkaian yang telah dilaksanakan dianataranya sosialisasi aplikasi tim lumbung In, Focus Group Discussion kemudian acara dilanjutkan musyawarah nasional P4S ke-5 dan lainnya.

"Melalui rangkaian pelatihan dan kegiatan ini, P4S siap menjadi pusat memperbaharuan pertanian di desa masing -masing,"tutup Dedi.

Diketahui, dalam acara Puncak Forum Nasional (Fornas) P4S dan Pembukaan Magang Petani P4S di Bali, Mentan SYL juga menerima 4 penghargaan sekaligus diantaranya penghargaan dari KTNA Nasional sebagai pelopor peningkat kapasitas petani melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh.

Selanjutnya, penghargaan DPM/DPA sebagai pelopor penguatan petani millenial melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluhan, penghargaan Forum Komunikasi P4S sebagai pelopor P4S sebagai pembaharuan pedesaan dan penghargaan dari DPP Perhiptani atas jasa sebagai inisiator pelatihan sejuta petani dan penyuluh secara hybrid. (Arianto)

Share:

Di Tulang Bawang, Puan Ikut Tanam Singkong Bareng Petani


Duta Nusantara Merdeka | Tulang Bawang 
Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau lahan pertanian singkong di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Ketua DPR RI Puan Maharani pun ikut menanam singkong bersama 30 petani Desa Ujung Gunung Udik, Kecamatan Menggala.

Saat menanam singkong, Rabu (24/8/2022), Ketua DPR RI Puan Maharani diapit oleh petani bernama Niluh dan Adi. Keduanya mengajari mantan Menko PMK itu tata cara menaman singkong.

Adapun singkong yang ditanam Cucu Bung Karno itu adalah varietas sekoci, singkong jenis untuk industri. Singkong tersebut akan siap panen dalam 7 bulan untuk diolah di pabrik tepung tapioka.
Selain menanam singkong bersama petani, Ketua DPR RI Puan Maharani datang untuk mendengar permasalahan mereka khususnya petani singkong. Pertanian merupakan penyumbang perekonomian terbesar di Tulang Bawang.

Menurut Adi, warga juga lebih memilih menggunakan pupuk subsidi karena hasil singkong lebih gede dan cepat tumbuh. Petani juga mengeluhkan harga jual singkong yang rendah.

Mendengar keluhan warga, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Komisi pertanian dari Sudin dan Dirjen Tanaman Pangan setempat untuk ikut berdialog. Sudin menyatakan permasalahan pupuk subsidi sedang dalam pembahasan dan sudah mencapai kesepakatan bahwa peraturan pupuk subsidi untuk petani singkong akan diterbitkan kembali.

Ketua DPR RI Puan Maharani pun berpesan agar petani saling ber gotong royong dan jangan saling bermusuhan. 

Menurut mantan Menko PMK itu, DPR sangat memperhatikan kesejahteraan petani. Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut jika pertanian maju berarti petani petaninya pun ikut sejahtera. (Lak/Tha)
Share:

Mentan Dorong Provinsi Lampung Hasilkan 300.000 Bibit Sapi


Duta Nusantara Merdeka | Lampung
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong Provinsi Lampung menjadi wilayah pertama yang mampu menghasilkan 300.000 bibit sapi dalam waktu yang sangat cepat. Hal tersebut disampaikan Mentan saat melakukan panen pedet di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

"Kalau memang Pak Gubernur setuju kita akan siapkan budidayanya sampai tempat pakannya. Saya pikir Lampung ini bagus sekali, karena itu capaiannya harus 3 kali lipat. Artinya dalam waktu yang singkat harus bisa menghasilkan 300 ribu. Kalau mau fokus kita pasti bisa kok," kata Mentan dalam keterangan tertulis. Rabu (08/12)

Lampung sendiri dipilih Kementan karena dinilai mampu menerapkan pola reguler maksimum, dimana hasil ternak yang berkembang bisa memenuhi kebutuhan daging lokal dan nasional. "Oleh karena itu Provinsi Lampung ini luar biasa bagusnya," katanya.

Secara khusus, Mentan mengatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki perkembangan peternakan yang sangat luar biasa. Lebih dari itu Provinsi Lampung juga mampu menjawab berbagai tantangan yang ada.

"Lampung memiliki specialisasi yang khusus karena kemauan Bapak Gubernur untuk mengembangkan pedet yang banyak dan akselerasi peternakan sapi yang cukup bagus. Lampung juga berhasil menjawab bahwa kita negara besar yang bisa mewujudkan kemandirian pangan," ungkapnya.

Apalagi, kata Mentan, peningkatan daging nasional mampu menekan importasi yang selama ini kerap menimbulkan polemik dan masalah barubdi kalangan peternak dan masyarakat.

"Alhamdulillah importasi daging kita semakin menurun. Oleh karena itu saya bersama Ketua Komisi IV DPR RI akan mencoba mendorong secara maksimal untuk menurunkan impor," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mengapresiasi kegiatan panen pedet dan peluncuran 100.000 ekor Belgian Blue yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di Lapangan Merdeka, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Menurut Sudin, kegiatan tersebut berhasil meningkatkan populasi sapi lokal untuk kebutuhan nasional.

"Saya pribadi sangat gembira dengan adanya kegiatan panen pedet hari ini dan mengapresiasi upaya yang dilakukan teman-teman Kementan melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan," tutupnya. (Lak/Tha)

Share:

Kemendes PDTT Komitmen Penggunaan Dana Desa Berdasarkan Kebutuhan Warga Desa, Bukan Kepentingan Elite Desa


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar kembali melakukan sosialisasi Permendes Nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun anggaran 2022.
 
Setelah sebelumnya melakukan sosialisasi sesi kesatu untuk wilayah Indonesia Timur, kali ini, pria yang akrab disapa Gus Halim melakukan sosialisasi untuk wilayah Indonesia Tengah, secara virtual, Selasa (21/9).
 
Dalam paparannya, Gus Halim mengatakan, bahwa kebijakan penggunaan dana desa sudah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
Sebagai sebuah kewenangan delegatif dalam menetapkan kebijakan penggunaan dana desa, Kemendes PDTT selalu mempertimbangkan input kebijakan yang datang dari banyak pihak.
 
“Mulai dari internal pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah desa, pegiat desa, mitra pembangunan serta data-data lapangan yang dilaporkan secara periodik oleh pendamping desa,” jelasnya.
 
Dengan demikian, lanjutnya, siklus kebijakan penggunaan dana desa selalu mengalami perubahan setiap tahun, setelah memperhatikan temuan dari aktivitas monitoring dan evaluasi kebijakan pada keseluruhan tahap implementasi.
 
Ia menegaskan, bahwa Kemendes PDTT berkomitmen agar penggunaan dana desa selalu berdasarkan pada kebutuhan warga desa, bukan kepentingan elite desa. Menurutnya, dana desa harus dibelanjakan untuk lokus dan sasaran yang tepat  berdasarkan data yang dimiliki oleh desa.
 
“Dengan demikian dana desa akan berdampak pada kemandirian desa, pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa, serta kebangkitan warga miskin desa,” ujarnya.
 
Lebih lanjut ia mengatakan, dana desa adalah bentuknya nyata rekognisi desa yang menjamin keberadaan desa dan memastikan eksistensi desa.
 
Dana desa adalah APBN yang pengelolaannya didelegasikan kepada pemerintah desa. Oleh karena itu, pemanfaatan dana desa harus mendukung pencapaian kebijakan nasional dan prioritas nasional.
 
“Untuk itulah efektivitas dana desa harus terus ditingkatkan, dana desa tidak boleh hanya mampu menyajikan angka-angka output berupa jalan, jembatan misalnya, tambatan perahu penahan tanah, drainase, itu bagus, tapi jangan hanya menghadirkan angka-angka ini,” ungkapnya.
 
“Tapi seharusnya, penggunaan dana desa sudah harus mampu memamerkan, menunjukkan outcomenya, berupa berapa sih warga miskin biasa yang terentaskan, berapa sih persentase pertumbuhan ekonomi warga desa, berapa persen pengangguran desa dapat tertangani hingga seberapa besar kontribusi dana desa menahan angka putus sekolah di desa,” sambungnya.
 
Dengan demikian, tambah Gus Halim, kehadiran dana desa diharapkan betul-betul terukur dan berdampak secara signifikan. (Arianto)

Share:

Wapres Apresiasi Para Kepala Daerah atas Kerja Keras Kembangkan Sektor Pertanian


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman krisis pandemi Covid-19. Hal ini terbukti dari data BPS bahwa sepanjang 2020 sektor pertanian mampu tumbuh 1,75 persen. Selain itu, BPS juga mencatat total ekspor pertanian dari Januari hingga Juli 2021 mencapai 2,24 miliar Dollar AS, atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. 

Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengapresiasi seluruh insan pertanian, khususnya para kepala daerah yang telah bekerja keras mengembangkan sektor pertanian, sehingga stok pangan dalam negeri tetap kondusif.

"Ketangguhan sektor pertanian di masa krisis seperti ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kerja keras dan sinergi para insan pertanian, serta komitmen kuat dari pemerintah daerah," ujar Wapres saat menghadiri acara Penganugerahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Senin (13/09/2021).

Di samping itu, Wapres menegaskan bahwa roda pembangunan pertanian nasional tidak akan bisa digerakkan tanpa adanya kerja bersama yang integratif dan kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah.

"Atas dasar sinergi antara pemerintah pusat dan daerah itu, performa sektor pertanian selama pandemi telah menjadi andalan dalam proses pemulihan ekonomi nasional," ujarnya. 

"Oleh karenanya, amat penting bagi Pemerintah Pusat untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah propinsi/kabupaten yang telah berkontribusi dan berprestasi dalam rangka meningkatkan produksi pangan dan ekspor pertanian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteran petani," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan bahwa Penghargaan Bidang Pertanian 2021 diberikan khusus kepada para kepala daerah yang telah menciptakan terobosan dan inovasi, serta berhasil secara nyata mendorong daerahnya dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan pertanian nasional. 

"Jika pertanian bisa diibaratkan sebagai tulang punggung perekonomian nasional, maka partisipasi aktif kepala daerah adalah kalsium yang menjadi nutrisi penting dalam menjaga tulang punggung agar tetap sehat dan kuat," urainya.

Oleh sebab itu, kata Wapres, dengan besarnya tantangan pandemi saat ini, pemerintah baik pusat maupun daerah dituntut untuk terus berpikir kreatif dan menciptakan terobosan-terobosan agar mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan. 

"Begitupun untuk sektor pertanian, pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah, dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi dalam merumuskan kebijakan dan rencana aksi yang dapat memfasilitasi para insan pertanian untuk tetap sehat dan produktif," tegasnya.

Di hadapan para kepala daerah yang hadir, Wapres berharap penganugerahan bidang pertanian ini dapat menjadi penyemangat para kepala daerah dan unsur-unsur pemerintah daerah lainnya untuk terus berupaya mengembangkan sektor pertanian. Sebab, menurut Wapres, tanpa komitmen, pemikiran kreatif, dan kerja keras kepala daerah dan unsur pemerintah daerah lainnya, roda pembangunan pertanian tak akan bisa berputar cepat dan memberikan hasil yang membanggakan. 

"Selamat kepada para Gubernur dan Bupati yang daerahnya terpilih untuk mendapatkan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021. Anda telah bekerja keras dan menginspirasi kepala daerah lain untuk juga bekerja keras, berpacu meningkatkan pembangunan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani," pujinya.

Pada kesempatan ini, Wapres juga tak lupa menyampaikan selamat Hari Tani Nasional Tahun 2021 untuk seluruh petani Indonesia yang jatuh pada 24 September 2021. 

"Terima kasih atas dedikasinya dalam memberikan hasil pertanian kualitas terbaik," ucapnya dengan bangga.

Menutup sambutannya, Wapres mengajak seluruh kepala daerah dan masyarakat, agar di masa pandemi Covid-19 saat ini, terus bersinergi dan produktif dengan tetap disiplin serta taat protokol kesehatan, demi Indonesia yang sehat dan maju. 

"Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridhoi semua upaya kita, dan semoga bangsa Indonesia selalu dalam lindungan dan keberkahan-Nya," pungkasnya sembari berdoa.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melaporkan bahwa tujuan Penghargaan Bidang Pertanian 2021 adalah untuk mengapresiasi kinerja dan prestasi pemerintah daerah yang telah berkontribusi dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia dan meningkatkan ekspor produk pertanian.

Terkait hal ini, lanjut Syahrul, Kementerian Pertanian telah melakukan penilaian terhadap kinerja provinsi dan kabupaten/kota dalam meningkatkan produksi pangan utamanya beras.  

"Dari 34 provinsi dan 467 kabupaten/kota yang memproduksi beras, kami pilih 5 provinsi dan 5 kabupaten/kota yang peningkatan produksi berasnya tertinggi. Selanjutnya Kementerian Pertanian juga telah menetapkan 5 Provinsi dan 5 kabupaten/kota, yang memiliki kinerja ekspor pertanian yang terbaik," paparnya. (Arianto)

 

Share:

Kementan Dukung Pembangunan Agro Eduwisata Terbesar di Asia Tenggara


Duta Nusantara Merdeka | Bogor 
Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pembangunan Lido World Garden yang direncanakan akan menjadi agro eduwisata terbesar di Asia Tenggara. Dukungan Kementan diwujudkan dalam bentuk mengisi Lido World Garden dengan hasil riset dan inovasi pengembangan pertanian yang telah dilakukan oleh peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

“Kita akan perlihatkan di Lido World Garden ini, hasil riset Balitbangtan kami bersinergi dengan litbang-litbang lainnya, bisa menjadi edukasi bagi masyarakat serta mewujudkan kerjasama yang holistik,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden, Bogor, pada Selasa, 8 September 2021. 

Lido World Garden rencananya akan didirikan di atas lahan seluas 17 hektare dan merupakan bagian dari MNC Lido City. Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021, Presiden Joko Widodo telah menetapkan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Sesuai arahan Presiden, mereka yang terlibat dalam upaya mengakselerasi perekonomian, maka harus disupport secara maksimal. Bersama Kemenko Perekonomian, kami akan berupaya memberikan dukungan dan fasilitasi sesuai peraturan yang berlaku,” sebut Syahrul. 

Kerjasama antara Kementan dan MNC Land sebagai pengelola Lido World Garden diejawantahkan dalam bentuk Mutual of Understanding (MoU). Selain pemanfaatan hasil inovasi teknologi pertanian dan dukungan pelaksanaan wisata yang terintegrasi, Kementan juga akan memberikan dukungan pelaksanaan pengadaan tanaman endemik untuk riset, serta kerja sama program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian. 

“Kita harapkan dengan Lido World Garden ini, publik bisa mengakses inovasi teknologi pertanian kita. Tentunya semua ini bisa berjalan dengan baik bila kita bisa gerakkan secara maksimal,” ungkap Syahrul. 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengapresiasi partisipasi Kementan dalam Lido World Garden. Apalagi ke depannya peran digital akan semakin penting di dalam pertanian.  

“Ke depannya kita akan menyongsong era digital agriculture. Lido World Garden bisa menjadi etalase teknologi digital pertanian,” ujarnya. 

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menggencarkan digitalisasi pertanian disebut akan meningkatkan minat anak muda dalam bertani.  

“Masa depan kita nantinya akan banyak anak muda yang tinggal di desa, tapi memiliki rejeki kota karena mereka memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usaha pertanian,” ujar Ridwan.  

Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengharapkan kerja sama antara Kementan dan MNC Land dapat menjadi atraksi yang menarik bagi turis domestik maupun mancanegara.  

“Selain dapat menambah keindahan Lido World Garden, kami harapkan dengan menampilkan hasil riset dan inovasi yang telah dilakukan Kementan juga dapat memperlihatkan kemajuan teknologi Indonesia di bidang pengembangan pertanian,” ujar Hary.  

Dirinya menambahkan, bila dikelola lebih maksimal lagi, kegiatan riset dan inovasi pengembangan pertanian yang dilakukan para peneliti Kementan dapat sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga menjadi promosi Indonesia di dunia Internasional.  

Hary menargetkan, pembangunan dapat selesai pada tahun 2022. jika telah beroperasi secara penuh, KEK MNC Lido dapat menyerap 6-7 juta pengunjung dalam 5 tahun kedepan. (Arianto)



Share:

RNI Teken Perjanjian Kerja Sama Pengembangan Cadangan Komoditas Hortikultura dengan Kementerian Pertanian


Duta Nusantara Merdeka |  Jakarta 
Sebagai upaya meningkatkan peran BUMN Klaster Pangan dalam peningkatan sektor Pertanian, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan cadangan Komoditas Hortikultura.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa RNI dan BUMN Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.

“Sesuai dengan arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir sektor hortikultura untuk penguatan sektor Pertanian.” Jelas Arief pada kegiatan Penandatanganan Kerja sama PT RNI dengan Kementerian Pertanian, kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa kerja sama ini untuk menghubungkan antara hulu dan hilir dimana RNI bersama BUMN Klaster Pangan diharapkan dapat membantu hilirisasi atau pendistribusian di sektor pangan.

“Kerja Sama antara RNI dengan Kementerian Pertanian ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura sebagai acuan distribusi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikuktura.” terangnya.

Secara terpisah Menteri BUMN Erick Thohir meminta RNI bersama BUMN Klaster Pangan untuk dapat memperbaiki ekosistem pangan yang ada saat ini juga dengan skema saling menguntungkan, juga meminta BUMN Pangan menjadi lokomotif penyeimbang dan perubahan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Penandatanganan kerja sama yang disaksikan secara langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ini juga meliputi dukungan RNI dan BUMN Klaster Pangan dalam penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura.

Melalui sambutannya, Mentan SYL mengapresiasi kerjasama yang dilakukan dan Ia berharap semua pihak yang terlibat menjadi semakin tangguh dan kreatif dalam membangun pertanian di tengah situasi pandemi.

“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini ini adalah konttibusi kita semua bagi bangsa. Untuk menghadirkan kehidupan negara yang lebih baik, dan kehidupan rakyat yang semakin sejahtera dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” ungkap Mentan.

Mentan mengakui bahwa Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan sosial kehidupan. Ia kemudian mengingatkan agar pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern. “Pertanian tidak bisa dilakukan seperti cara-cara yang lama. Pertanian harus dihandle lebih kuat,” tegas Syahrul.

Oleh karena itu, membangun pertanian yang dibutuhkan menurutnya adalah komitmen dan integritas. Petani, pemerintah daerah dan pelaku usaha harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Sinergi peningkatan produktivitas pertanian. BUMN Klaster Pangan mengedepankan Business to Business (B2B) bersamaan dengan mendorong inklusivitas untuk Petani, Peternak maupun Nelayan. Di hari yang sama, BUMN Klaster Pangan turut menyukseskan program Corporate Farming – Agro Solution sinergi PT BNI (Persero) Tbk, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pupuk Kujang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani.

“Sinergi ini merupakan upaya peningkatan produktivitas hasil pertanian melalui pembiayaan untuk para Mitra Petani sebanyak 83 Petani binaan BUMN Klaster Pangan sektor Padi dan Hortikultura PT Sang Hyang Seri (SHS) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BNI dengan total nominal 3,1 Miliar dan luasan garapan lahan sawah produktif seluas 200 Hektar.”Kata Arief pada kegiatan seremonial penyaluran KUR untuk Petani.

Adapun sinergi dan peran BUMN Klaster Pangan seperti PT SHS akan melakukan pendampingan budidaya padi Hibrida dan Non Hibrida kepada para Mitra petani binaan SHS, sedangkan jaminan suplai pupuk sinergi dengan PT Pupuk Kujang.

Kegiatan seremonial penyaluran KUR untuk Mitra Petani turut hadir Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Ir. Indah Megahwati. (Arianto)





Share:

Kapolres Majalengka Pimpin Panen Raya Jambu Kristal Dalam Rangka Wujudkan Ketahanan Pangan


Duta Nusantara Merdeka | Majalengka
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Majalengka AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso memimpin Panen Raya Jambu Kristal, dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Masa Pandemi Covid 19 di Desa Jayi, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Rabu (14/10/2020).

Kegiatan panen raya Jambu Kristal dan Belimbing serta simbolis Pemberian Bantuan berupa Beras dan hasil panen kepada masyarakat ini menerapkan protocol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan.


Kapolres Majalengka AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso sambutanya mengatakan panen raya ini merupakan kegiatan Polri hadir dalam program ketahanan pangan di masa pandemic covid-19 ini.

“Dengan panen raya ini, masyarakat dapat merasakan program ketahanan pangan ini dan wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Kapolres.

Ditambahkan kata Lulusan terbaik 2001 ini, Hasil panen akan didistribusikan ke masyarakat sekitar yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.


“Karena dari awal, progam ketahanan pangan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat,” jelasnya AKBP Dr. Bismo Teguh Prakoso.

Kegiatan ini dihadiri Kasat Binmas Polres Majalengka IPTU Rudi Djunardi, Kapolsek Sukahaji, Camat Sukahaji, Danramil Sukahaji, Wakapolsek Sukahaji, Kepala Desa Jayid, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Perwakilan masyarakat penerima bantuan. **

Wartawan DNM : Imam Sudrajat
Share:

Manfaatkan Bantaran BKT Tanam Sayuran Dan Jahe Merah Untuk Resapan Air


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta Timur
Lahan kosong yang berada di bantaran pinggir kali ( BKT) Jakarta Timur
Sebelumya menjadi masalah jika terjadi luapan  banjir

Maka untuk mengantisipasi hal tersebut terkait resapan air ketanah.
Solusi salah satunya  sebagai sebagai upaya mengurangi banjir , dengan menanam tumbuhan, sayur sayuran serta lainya.

"Hal merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta, dengan adanya penanaman - tumbuhan dan sayuran - sayuran tersebut bisa mengurangi luapan air jika pada musim penghujan," ucapnya 

" Sebagi gagasaa dan inovasi baru dengan menanam  (Kebun) dengan memanfaatkan  lahan bantaran kali 

Di lakukan Lingkungan BKT Pulo gebang   RT 07/ 08 - Cakung  Jakarta Timur, dengan menanam berbagai jenis sayur mayur, Kankung, Sawi, tapi paling diutamakan menanaman Jahe Merah, begitulah dikatakan , Rohmat Kasatlak Jakarta Timur 

Lanjut  Rohmat, dengan menanam  Jahe Merah untuk resapan air sangat baik dan kualitasnyapun   manfaat sangat bagus juga baik," Ujarnya dengan jelas. Kamis , 03-09-2020
di Jakarta

Rohmat (Kasatlak) Jakarta Timur , tambahkan dengan inovasi ini diharapkan pada pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta khususya atau instansi terkait agar terus memberikan dorongan atau sport baik dari segi Pemanfaatan lahan yang di bantaran kali penanaman tumbuhan dan sayuran.

Untuk diketahui penanaman tumbuhan dan sayuran - sayuran serta penghijauan guna untuk resapan air 
Juga ada beberapa upaya budidaya sampah organik menjadi pupuk kompos, juga budidaya magoot,

Itu semua bentuk inovasi semoga menjadi inspirasi bagi masyarakat, sebagai upaya mengurangi dan penanggulangan dampak banjir dan banyak sampah di DKI Jakarta," pungkasnya.**

Wartawan DNM : Ayub Nasution
Share:

Kapolres Majalengka Dan Muspika Palasah Laksanakan Panen Pepaya Dan Labu


Duta Nusantara Merdeka | Majalengka
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Majalengka AKBP Dr.Bismo Teguh Prakoso bersama Muspika Palasah melaksanakan panen Pepaya dan Labu, bertempat di Desa Majasuka Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Selasa (1/9).

Areal tanaman berupa Pepaya dan Labu yang dikembangkan oleh warga Desa Majasuka sebagai Desa Tangguh Raharja ini merupakan progam ketahanan pangan menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Program ketahanan pangan Program Kapolri bersama Panglima TNI sebagai implementasi kebijakan Presiden RI menghadapi Covid-19. Panen Pepaya dan labu dalam rangkaian ketahanan pangan yang dikembangkan petani Desa Majasuka sebagai Desa Tangguh.



Di awal kegiatan, Kapolres Majalengka AKBP Dr.Bismo Teguh Prakoso bersama Muspika Palasah membuka dimulainya Panen Pepaya dan Labu dalam rangka “Ketahanan Pangan”  ditengah Pandemi Covid-19 yang di pelopori oleh Polres Majalengka.

Tidak lupa dalam kegiatan tersebut Kapolres himbau masyarakat tentang pentingnya Mengikuti Protokol kesehatan melalui 3M Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam rangka Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Hasil Panen Pepaya dan Labu di lahan Desa Majasuka langsung dibagikan kepada warga yang terdampak Covid-19, dalam rangka mewujudkan Ketahanan pangan Polres Majalengka menuju Adaptasi Kebiasaan Baru Dimasa Pandemic Covid-19.

Panen Pepaya dan Labu dihadiri langsung Kapolres Majalengka, Kasat Binmas, Kasat Intelkam Kapolsek Palasah, Camat Palasah, Danramil Palasah, Kepala Desa se-Kecamatan Palasah, dan Puluhan Warga yang menerima Hasil Panen Pepaya dan Labu. **

Wartawan DNM : Imam Sudrajat
Share:

Tiga Pilar Kelurahan Sukabumi Utara Laksanakan Panen Sayur Hidroponik


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta Barat
Di tengah pandemi Covid -19 yang kian meluas,  unsur tiga pilar Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, melaksanakan panen sayur Hidroponik di wilayah RW 04 Sukabumi Utara.

Dalam kesempatan tersebut, Binmas Kelurahan Sukabumi Utara, Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Aiptu Sahari menyampaikan terima kasih kepada ibu-ibu Kader PKK RW 04 yang telah berhasil membudidayakan pertanian hidroponik berupa sayuran, sehingga bisa menopang kebutuhan pangan sehari-hari khususnya warga RW 04.


"Kegiatan ini merupakan program ketahanan pangan dalam rangka pandemi Covid-19 di Wilayah RW 041  Sukabumi Utara" ucap Aiptu Sahari.

Sementara, Lurah Sukabumi Utara, Trinanda Puspitosari menyampaikan sangat mengapresiasi para petani setempat yang sukses mengolah lahan yang sangat terbatas untuk dijadikan sarana bercocok tanam, seperti sayuran.

“Apalagi keberhasilan ini bertepatan dengan masa pandemi wabah Covid-19. Ini untuk menjaga stok ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat lokal agar dapat terpenuhi di masa pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Trinanda Puspitosari juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah sehingga  pelaksanaan panen bisa berjalan ditengah ketakutan akibat pandemi Corona.


“Saya berharap Pemerintah bisa memfasilitasi pupuk dan bibit bagi warga dalam menjalankan Program Mandiri Pangan,” ungkapnya.

Tak luput Lurah menyampaikan terima kasih kepada unsur tiga pilar yang selama ini memberikan pendampingan serta penyuluhan pangan di tengah pandemi Covid-19.

“Kita tidak boleh terlena dengan kondisi saat ini. Tetap waspada dan berhati-hati dalam menjaga kesehatan badan. Namun tetap menjalankan aktifitas tentunya dengan melaksanakan imbauan pemerintah seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan sering cuci tangan,” imbuhnya Trinanda Puspitosari. **

Wartawan DNM : Imam Sudrajat
Share:

HKTI Gelar Munas di JCC Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Munas pada kamis (12/3/2020) di JCC Jakarta.

Ketua DPK HKTI kota Sukabumi Bambang Herawanto  mengatakan, terkait penyatuan HKTI manfaatnya sangat besar karena selama ini kelompok tani merasa ada keraguan untuk ada  di posisi yang mana, sehingga dengan penyatuan ini bisa merapat semua bahwa HKTI Cuma satu.

Ini sangat berfaedah, kata Bambang, ketika kita ingin merancang kegiatan bersama bagaimana HKTI bisa membantu para petani di daerah, mengutip kalimat Menteri Pertanian RI "pondasi dalam suatu negara itu tidak lepas dari pada kehidupan pertanian karena pertanian bisa menghasilkan ketahanan pangan masyarakat yang berujung pada negara yang kuat."

"Kemandirian pangan menjadi hal yang mutlak tidak sampai disitu kita juga harus bisa mengekspor akibat surplus dari produksi pertanian kita sehingga menambah devisa bagi negara kita," ujar Bambang dalam Munas HKTI di Jakarta.

Anggota DPRD Kota Sukabumi ini juga mengajak kaum millenial, sebab musababnya  paradigma negatif anak muda di kota Sukabumi tentang pertanian masih belum menjanjikan sehingga mereka mencari sumber penghasilan lain, dan para anak muda ini tidak melanjutkan apa yang diwariskan oleh orang tuanya dulu dan putus.

Disisi lain, lanjutnya, Dengan kita melakukan sistem manajemen pertanian dan memodernisasi alat pertanian, sehingga efisiensi bisa tercipta dan ujungnya adalah akan ada penghasilan yang diraih bagi masyarakat, anak muda dan entreperenur di bidang pertanian.

Selain itu, imbuh Bambang, beliau juga memberikan satu konsep berupa koperasi untuk memberantas sistem ijon dan bekerja sama dengan beberapa bank yang sudah kerjasama dengan HKTI kota Sukabumi membuat MOU bersama sehingga bisa jauh dari sistem Ijon tersebut.

Selanjutnya, Bambang mengungkapkan, Visi saya sebagai Ketua DPK HKTI kota Sukabumi menjadi pendorong proses produksi sehingga menjadi pusat jasa hasil pertanian.

"Saran untuk Anak muda kota sukabumi, Jangan apriori pertanian, karena sudah banyak konsep yang sudah diciptakan pemerintah dan hasil pertanian tidak lebih buruk dari yang mereka cari saat ini bahkan bisa menghasilkan satu kegiatan yang lebih menjanjikan,' tutupnya.




Share:

Presiden: Tingkatkan Manajemen Pertanian untuk Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Transformasi sektor pertanian di Indonesia sulit dilakukan tanpa adanya perubahan dalam manajemen pembangunan pertanian. Kebijakan dan program pembangunan pertanian harus dijalankan mulai dari hulu hingga hilirnya agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 sekaligus Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 12 Maret 2020.

"Dari pangan lah dapat mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara kita. Oleh sebab itu, pekerjaan yang berkaitan dengan pangan, pertanian, itu betul-betul harus dilihat dari hulu sampai hilir. Tidak bisa kita hanya melihat hulunya, atau melihat hilirnya, atau mengurus hulunya tapi tidak mengurus hilirnya," ujarnya.

Dengan daratan yang cukup luas, Indonesia sesungguhnya masih memiliki lahan dan ruang yang amat besar bagi peningkatan sektor pertanian. Hanya saja, menurut Presiden, diperlukan kesiapan baik dari sisi infrastruktur pertanian serta edukasi dan kesediaan bibit yang tepat dan unggul.

"Inilah saya kira fungsi-fungsi HKTI dalam menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu," kata Presiden.

Selain itu, sektor pertanian juga harus pandai melihat peluang dan ceruk pasar yang sebenarnya cukup besar namun jarang tersentuh. Seperti misalnya pertanian khusus komoditas buah tropis yang memiliki permintaan dalam jumlah besar dari mancanegara. Demikian pula dengan rempah-rempah dan tanaman herbal yang banyak dimiliki Indonesia.


Presiden mengatakan, selama ini sektor pertanian cenderung menanam sejumlah komoditas yang tak banyak berubah sejak puluhan tahun. Dibutuhkan keberanian untuk mengupayakan hal-hal baru dengan model pengembangan yang tepat disertai dengan manajemen kualitas yang baik untuk menangkap peluang pasar yang besar.

"Apa ada yang memiliki 10 ribu hektare yang hanya ditanami buah tropis di negara kita? Permintaan yang datang ke saya misalnya manggis. Permintaan banyak tapi barangnya enggak ada. Dari Timur Tengah, Eropa, Tiongkok, tapi barangnya enggak ada," ucapnya.

Lebih jauh, perlu disadari bahwa sektor pertanian tidak akan mampu menyelesaikan masalah peningkatan produksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, jika masih terpaku dengan cara lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan era Industri 4.0. Kepala Negara menyebut bahwa saat ini dibutuhkan transfer kemampuan penggunaan dan penerapan teknologi bagi peningkatan pertanian.

"Saya rasa urusan yang berkaitan dengan teknologi, aplikasi, ini mulai bermunculan. Jangan biarkan lahan-lahan kosong yang tidak produktif terutama di luar Jawa itu betul-betul masih menganggur dan tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Pemerintah sendiri memberikan dukungan yang cukup besar bagi para pelaku usaha baik mikro, kecil, dan menengah untuk mengembangkan usaha pertanian. Untuk tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor pertanian sebesar Rp50 triliun.

"Manfaatkan itu. Buat sebuah proposal bisnis yang baik dan menunjukkan itu sebuah pekerjaan yang dimanajemeni dengan cara-cara modern, kalkulasi yang baik, sehingga memberikan kepercayaan pada perbankan bahwa pertanian memang bisa menghidupi kita dan pertanian bisa dijadikan tumpuan bagi ekonomi negara kita," tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Moeldoko. (Arianto)






Share:

ABI Gelar Seminar Nasional dan Mini Expo “Pengendalian Pirit, Wereng Batang Cokelat, dan Layu Fusarium dengan Teknologi Organik dan Hayati”


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Arus utama pembangunan pertanian saat ini dan masa mendatang adalah berkelanjutan (sustainable) yang berarti mampu bertumbuh terus, bersahabat dengan lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pemerintah dan pelaku usaha harus memperhatikan dimensi keberlanjutan.

Aplikasi teknologi organik dan hayati merupakan salah satu upaya mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Pertanian yang bukan hanya untuk kepentingan saat ini tetapi juga kepentingan generasi mendatang. Pertanian yang bisa menghasilkan produk-produk bebas residu sesuai standar ekspor.

Untuk mengatasi keterbatasan lahan tanaman pangan, tahun ini pemerintah mempunyai program optimalisasi lahan rawa seluas 500 ribu ha. Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam menanam padi di lahan rawa pasang surut adalah adanya mineral pirit (FeS2). Bila mineral ini tersingkap dan bersentuhan dengan oksigen, tanah menjadi semakin masam atau pH-nya bisa anjlok di bawah 3,5. Idealnya, padi tumbuh di lahan dengan kisaran pH 5,5-6,5.

Dalam kondisi tanah yang masam, tanaman padi sulit menyerap hara. Padi kurang subur dan berwarna kekuningan. Biasanya, untuk meningkatkan pH tanah berpirit diperlukan aplikasi sekitar satu ton kapur dolomit. Namun cara ini tidak selalu mudah bagi petani. Kini dengan teknologi organik, hanya diperlukan beberapa kilogram bahan organik sebagai antipirit dan pembenah tanah.


Selain itu, petani padi di sentra produksi juga menghadapi serangan wereng batang cokelat (WBC). Secara langsung, hama ini mengisap cairan tanaman padi. Daun menguning, kering, dan akhirnya mati. Secara tidak langsung, hama ini bisa membawa virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang juga menyerang padi. Bahkan, pada serangan berat bisa menyebabkan puso atau gagal panen.

Untuk mengendalikan WBC, petani dapat memanfaatkan pestisida bahan kimia sintetis. Tapi kadangkala pengendalian dengan bahan kimia sintetis ini belumlah cukup. Diperlukan biopestisida untuk menekan risiko kerusakan tanaman padi karena serangan WBC. Biopestitida ini antara lain mengandung cendawan Metharizium spp. dan Beauveria bassiana yang efektif sebagai pengendali biologis WBC pada tanaman padi.

Ada lagi Fusarium oxysporum. Cendawan penyebab penyakit (patogen) ini tidak hanya menyerang tanaman pangan, tapi juga hortikultura dan perkebunan. Inang patogen ini antara lain bawang, pisang, kentang, tomat, kubis, semangka, pepaya, anggrek, cabai, ketimun, sawit, kelapa, lada, vanili, dan kapas.

Pengendalian cendawan ini dapat dilakukan dengan bahan kimia sintetis. Tapi dalam aplikasinya, petani sering kurang memperhatikan lima tepat: tepat dosis, waktu, cara, jenis, dan sasaran sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan produk-produk pertanian yang dihasilkan. Pengendalian dengan teknologi hayati seperti menggunakan bakteri antagonis dapat menekan penyakit tersebut. Di sisi lain tetap dapat mendorong pertumbuhan tanaman tersebut.

Terkait dengan hal itu, Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) menggelar Seminar Nasional dan Mini Expo bertema “Pengendalian Pirit, Wereng Batang Cokelat, dan Layu Fusarium dengan Teknologi Organik dan Hayati.”


Gunawan Sutio, Ketua Umum Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) mengatakan, Tujuan diadakan seminar ini adalah untuk mengomunikasikan dan menyosialisasikan teknologi organik dan hayati dari produksi dalam negeri dalam pengendalian pirit, wereng batang cokelat, dan layu fusarium. Selain itu juga untuk mendapatkan dukungan pemerintah dan parlemen terhadap pertumbuhan dan perkembangan produksi dan aplikasi teknologi organik dan hayati dari produksi dalam negeri. Kegiatan seminar ini juga dilengkapi dengan mini expo anggota ABI yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk organik dan hayati produksi dalam negeri.

Seminar menghadirkan tiga kelompok pembicara, kata Gunawan Sutio, yakni akademisi pakar ilmu tanah dan proteksi tanaman dari Fakultas Pertanian IPB Bogor, anggota Komisi IV DPR RI dan pejabat pemerintah terkait, serta petani dan Pengamat Oganisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) serta petani yang mempraktikkan cara pengendalian hama penyakit dengan teknologi organik dan hayati.

Menurut Gunawan Sutio, pupuk atau pestisida organik atau hayati sangat dibutuhkan saat ini. Di luar saja kebutuhan akan pupuk/pestisida organik dan hayati setiap harinya mengalami peningkatan. Indonesia pun harus mulai beralih, mengingat kondisi tanahnya sudah rusak. Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian harus memperhatikan dimensi keberlanjutan.

"Dalam pengertian mampu bertumbuh terus, ramah lingkungan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara sosial. Melalui aplikasi teknologi organik dan hayati kita dapat mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Pertanian yang bukan hanya untuk kepentingan saat ini tetapi juga kepentingan generasi yang akan datang. Pertanian yang bisa menghasilkan produk-produk yang bebas residu sesuai dengan standar ekspor," ujar Gunawan Sutio pada Seminar Nasional dan Mini Expo “Pengendalian Pirit, Wereng Batang Cokelat, dan Layu Fusarium dengan Teknologi Organik dan Hayati” di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Ibnu Multazam, Angota Komisi IV DPR mengungkapkan perlu dukungan untuk mengakselerasi penggunaan pupuk organik, salah satunya melalui pemberian bantuan combine harvester untuk mengembalikan jerami ke lahan. Pemerintah perlu mereformulasi komposisi pemupukan untuk meningkatkan unsur hara tanah. Pemerintah harus mendorong masyarakat melakukan pemupukan berimbang sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu, pemerintah dapat memfasilitasi, serta melakukan pendampingan dan pembinaan kepada petani untuk memproduksi pupuk organik yang baik.

"Pelaku bisnis organik dan hayati belum sebanyak kimia, tetapi untuk saat ini beberapa perusahaan pestisida/pupuk sudah mulai memproduksi organik dan hayati. Kalau yang menjadi anggota ABI, sudah ada 11 perusahaan yang memproduksi organik/hayati. Ini tentu kedepannya semakin bertambah, seiringnya perkembangan akan konsep organik dan ramah lingkungan," tutup Gunawan Sutio. (Arianto)





Share:

Ibu Negara Iriana Joko Widodo Tanam Mangrove di Pandeglang


Duta Nusantara Merdeka | Pandeglang
Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) hari Senin, 11 Maret 2019, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten. Adapun agenda kunjungan kerja kali ini adalah melaksanakan penanaman mangrove di Pantai PLTU Labuhan, Kabupaten Pandeglang.

Hujan mengguyur lokasi acara saat Ibu Negara dan rombongan tiba sekira pukul 10.10 WIB. Namun, hujan tidak menyurutkan semangat Ibu Negara. Di tengah guyuran hujan, Ibu Iriana yang mengenakan jas hujan warna hijau toska, melakukan penanaman mangrove di tepi pantai.

"Hujan ini tidak mengurangi semangat dari kita semua para ibu-ibu, ada Ibu Menteri, Ibu OASE, Ibu-ibu dari Indonesia Power, Ibu Gubernur, dan Ibu Bupati semua yang hadir disini," ujar Ibu Iriana.

Pada kesempatan itu Ibu Negara menanam pohon bakau atau _Rhizophora mucronata_ dan pohon pulai atau _Alstonia scholaris_. Penanaman magrove ini ditargetkan mencapai sejuta pohon sebagai upaya meminimalisasi dampak gelombang tinggi di kawasan pesisir pantai di Tanah Air.


Selain di Pantai PLTU Labuhan Kabupaten Pandeglang, pada saat bersamaan juga dilakukan penanaman mangrove di sembilan lokasi lainnya. Melalui _video conference_, Ibu Iriana pun menyapa para peserta penanaman mangrove tersebut.

"Ini semua ada total 53 ribu pohon mangrove serentak ditanam hari ini juga," ujar Ibu Negara.

Adapun sepuluh lokasi yang ditanami mangrove ini adalah di kawasan pantai Kabupaten Langkat Sumatra Utara, Kecamatan Pasir Saleti Lampung Timur, Lemah Wungkuk Cirebon Jawa Barat, Sawo Jajar Brebes Jawa Tengah, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Pohuwato Gorontalo, Donggala Sulawesi Tengah, Pantai Cereme Nusa Tenggara Barat, Teluk Ambon Maluku, dan Pandeglang Banten.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, dari sepuluh provinsi, Pandeglang menjadi percontohan. Menurutnya, alasan dipilihnya mangrove adalah karena bisa menahan ombak yang sangat tinggi dan berpotensi tsunami hingga 88 persen.

"Apabila terjadi lagi bencana di kemudian hari kita sudah menyiapkan mitigasi bencana dan meminimalisasi korban yang berjatuhan," ungkap Ibu Iriana.

Turut mendampingi Ibu Iriana dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla dalam acara ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.(Arianto)


Share:

Presiden Jokowi Gelar Silaturahmi dengan Petani Tebu


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Presiden Joko Widodo menggelar silaturahmi dengan ratusan petani tebu yang hadir mewakili sejumlah provinsi di Indonesia. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, hari Rabu, 6 Februari 2019.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan Presiden untuk lebih banyak mendengar sejumlah masukan, baik berupa kendala maupun usulan dari para petani tebu di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Negara mendapatkan saran pengembangan yang memang dibutuhkan untuk dapat mengetahui lebih banyak soal proses produksi para petani.

"Kalau bicara dengan pelaku-pelaku saya lebih cepat paham dan langsung ditindaklanjuti," ungkap Presiden.


Terkait hal itu, Mulyadi, petani tebu asal Jawa Barat menyarankan kepada Presiden untuk merevitalisasi pabrik-pabrik gula milik BUMN. Ia menyebut bahwa di Jawa Barat terdapat tiga pabrik yang usianya sudah ratusan tahun.

"Rata-rata umurnya sudah ratusan tahun sehingga perlu diperbaiki. Harapan kami bisa dilakukan revitalisasi di Jawa Barat," ucapnya.

Kepala Negara sangat menyambut baik saran-saran yang diberikan kepadanya. Dirinya mengatakan akan menindaklanjuti usulan-usulan tersebut dengan terlebih dahulu membicarakannya kepada pihak-pihak terkait termasuk kepada perwakilan para petani tebu tersebut.

                                                                Reporter : Arianto
Share:

Presiden Jokowi Apresiasi Peran Penting Penyuluh Pertanian



Duta Nusantara Merdeka | Semarang
Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan ribuan penyuluh pertanian yang berkumpul di GOR Jatidiri, Karangrejo, Kota Semarang, hari Minggu, 3 Februari 2019.

Keberadaan para penyuluh pertanian tersebut, menurut Presiden, sangat penting untuk membantu para petani meningkatkan hasil pertanian. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2018 misalnya, produktivitas komoditas jagung meningkat yang ditandai dengan penurunan angka impor jagung dari 3,6 juta ton menjadi hanya 180 ribu ton saja.

"Saya lihat angkanya (2014) 3,6 juta ton. Tahun kemarin impor jagung kita 180.000 ton. Artinya kita sudah mengurangi hampir 3,4 juta ton impor jagung dari luar negeri. Itu keberhasilan bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian dalam memperbaiki produksi," ujarnya.

Meski demikian, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah dan seluruh elemen terkait lainnya masih memiliki banyak pekerjaan di bidang pertanian. Persoalan pola tanam merupakan salah satu hal yang harus diberikan perhatian lebih.

"Produksi melimpah tapi tidak diatur tata waktunya yang terjadi adalah harga yang anjlok. Hati-hati. Pengaturan-pengaturan seperti itu perlu dilakukan," ujar Presiden.

Persoalan seperti itu misalnya terjadi pada komoditas cabai yang beberapa kali mengalami suplai berlebihan. Akibatnya, harga cabai beranjak naik.

"Komunikasi di antara kita di seluruh Tanah Air ini perlu. Jangan sampai produksi melimpah harga jatuh sehingga petani dirugikan," tuturnya.

Salah satu solusi yang saat ini sedang dikerjakan pemerintah ialah mendorong industri pertanian untuk melakukan hilirisasi produk-produk pertanian. Melalui hilirisasi, para pelaku agrobisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan para petani itu sendiri.

"Hilirisasi produk-produk pertanian ini memang harus dan inilah yang sedang kita siapkan," tutup Kepala Negara.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


                                                            Reporter : Arianto
Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini