Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Tazbir : Pers Ujung Tombak Pemulihan Industri Pariwisata



Duta Nusantara Merdeka | Surabaya 

Pers merupakan ujung tombak untuk pemulihan industri pariwisata di Indonesia.

Demikian ditegaskan Tazbir SH, M.Hum dikenal sebagai praktisi pariwisata yang pernah menjabat Direktur promosi pariwisata dalam negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Diskusi Publik Nasional Seri 7 mengangkat tema Tantangan dan Harapan Dunia Pariwisata Indonesia di Masa Pandemi, Senin (14/6/2021), mulai pukul 19.00 - 22.wib.

Dijelaskan Tazbir, yang di maksud dengan ujung tombak pemulihan industri pariwisata di Indonesia adalah  memberikan informasi kepada publik tentang kondisi pariwisata yang harus dibangkitkan.

"Pers harus mengkritisi tentang kebijakan Pemerintah yang implementasinya di lapangan banyak yang perlu diperbaiki," ujarnya.

Sementara itu, Yusuf Sugiyono, narasumber selaku pengiat pariwisata yang fokus alam, yakni arung jeram tubing di Banyuwangi menjelaskan pentingnya setiap pengelola obyek wisata di Indonesia mempromosikan wisata sehat.

"Promosi wisata sehat untuk semua jenis pariwisata, baik wisata budaya, religi, alam, buatan, tujuannya memberikan nyaman kepada para wisatawan yang akan datang, tentu yang di maksud wisata sehat adalah menjaga prokes," ujarnya.

Menyinggung wisata kuliner di masa pandemi, pemilik pondok makan Pelem Golek Yogyakarta Agus Thomas mengungkapkan menghadapi pandemi kita tidak bisa menghindar. Pilihannya cuma dua bagi pengelola wisata kuliner, buka atau tutup.


"Kunci utama menghadapi masa pandemi untuk pengusaha kuliner adalah perjuangan keras, ulet, semangat, optimis," tegas Agus.

Diskusi Publik Nasional Seri 7 diikuti 13 Provinsi dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jambi, Riau, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Banten, Sumatera Selatan, Jawa Tengah.

Diskusi Publik Nasional Seri 8 akan berlangsung 21 Juni 2021, tema yang di angkat tentang pembatalan keberangkatan haji tahun 2021. **
Share:

Pasteurisasi Jus Buah

 



 Pasteurisasi Jus Buah
Oleh : Medina Alia R

Apakah anda suka mengonsumsi jus buah namun kewalahan karena gampang rusak dalam jangka waktu yang singkat? Mungkin sebaiknya anda mencoba melakukan pasteurisasi terlebih dahulu. Pasteurisasi merupakan proses pemanasan yang dilakukan pada suhu di bawah 100oC dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mematikan mikroba pembusuk seperti bakteri dan kapang. Proses ini ditemukan oleh ilmuwan Prancis, Louis Pasteur pada tahun 1850-an (Widodo 2016).

Pasteur berhasil memecahkan masalah pada industri wine dengan melakukan penelitian terhadap anggur yang baik dan yang tidak. Pasteur menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan wine yang bagus. Ia kemudian mematikan mikroorganisme pada sari anggur dengan cara memanaskannya selama beberapa menit dengan suhu 50-60oC. Wine yang sebelumnya dipanaskan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak.

Pasteurisasi sebenarnya mirip dengan proses sterilisasi, hanya saja panas yang digunakan lebih rendah namun waktunya lebih lama. Proses sterilisasi biasa dilakukan pada suhu 121oC selama beberapa detik. Proses pasteurisasi dapat mempertahankan nutrisi dan cita rasa pada produk minuman dibandingkan proses sterilisasi karena suhunya yang lebih rendah. Suhu yang tinggi seperti pada proses sterilisasi dapat merusak nutrisi, mengubah rasa, dan mengubah warna pada produk makanan.

Namun, proses pasteurisasi juga memiliki kekurangan yaitu daya simpannya yang tidak seawet produk sterilisasi. Produk sterilisasi bisa tahan hingga 12 bulan dalam kemasan ruangan terbuka, sedangkan produk pasteurisasi hanya tahan selama hitungan hari dan harus disimpan di kulkas. Selama ini proses pasteurisasi biasa kita temui pada produk susu. Ternyata proses pasteurisasi juga dapat dilakukan pada jus buah. Pasteurisasi pada jus komersil umumnya dilakukan selama 30 detik dengan suhu 80oC. Proses ini biasanya diikuti dengan proses pendinginan langsung sehingga lebih efektif dalam menghambat pembusukan jus buah.

Proses pasteurisasi pada jus jeruk dapat mempertahankan kandungan vitamin C hingga 91,7% pada jus jeruk pacitan (Kusuma et al. 2017), namun adanya pemanasan menyebabkan warnanya menjadi lebih cokelat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Azzouzi et al (2012) pada jus jeruk maroko, proses pasteurisasi dapat menjaga kadar vitamin C sebesar 41.7 and 44mg/100mL.

Pasteurisasi jus jeruk juga dapat dilakukan di rumah, lho! Caranya adalah siapkan jus buah, thermometer untuk memasak, panci, dan kompor. Tuangkan jus buah ke dalam panci kemudian nyalakan kompor. Pasteurisasi dapat dilakukan dengan suhu 63oC selama 30 menit atau juga dapat 
dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi pasteurisasi dilakukan dengan cepat pada suhu 72 oC selama 15 menit. Selama pemasakan pastikan suhunya stabil dan diaduk agar panasnya merata. 

Setelah itu, jus didinginkan di dalam panci dan tutup pancinya. Setelah dingin, masukkan jus ke dalam kemasan tertutup dan masukkan ke kulkas. Agar jusnya lebih awet, hindari meminum langsung dari botol, karena mulut kita memiliki banyak kontaminan yang dapat membusukkan jus. 
Untuk menghindarinya dengan menuangkan jus ke dalam gelas, barulah kita meminumnya. 

Nah sudah kenal kan dengan pasteurisasi pada jus buah? 



*Penulis Adalah Mahasiswa Pascasarjana
 Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Pangan. 
Share:

Apa Yang Dimiliki Tidak Ada Yang Kekal


"Apa Yang Dimiliki Tidak Ada Yang Kekal"

Oleh : Dede Farhan Aulawi
(Motivator Kehidupan)

Setiap manusia pada dasarnya didorong untuk selalu berkiprah dan berusaha sesuai dengan bidang peminatannya masing – masing secara maksimal. Namun satu hal yang harus diingat adalah bahwa kewajiban manusia itu untuk “berusaha”, sementara hasilnya diserahkan pada Allah SWT karena Allah tahu yang terbaik buat umat-Nya.

Hal ini sebenarnya memiliki makna bahwa harta, kekayaan atau keberhasilan itu bukanlah tujuan dari usaha itu sendiri, sebab tujuan yang sebenarnya adalah ketaatan kita dalam melaksanakan kewajiban untuk senantiasa berusaha dengan penuh keikhlasan sesuai perintah-Nya. Apapun bentuk kekayaan atau kehormatan di dunia ini hanyalah titipan dan amanah. Semua tidak ada yang kekal, kecuali amal sholih yang ikhlas.

Semua yang ada di dunia ini bersifat sementara, dan yang kekal itu hanya kelak di akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ
“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” 
(QS.An-Nahl : 96)

Apapun yang kita miliki pada akhirnya akan kita tinggalkan. Ataupun berpindah tangan dan berganti nama kepada keluarga, saudara atau orang lain. Jika hari ini kita memiliki sebidang tanah misalnya, maka percayalah bahwa suatu saat kepemilikan sebidang tanah tersebut pasti akan berpindah tangan.

Sertifikat tanah atau akta jual belinya tidak akan kita bawa ke laing lahat. Bahkan ketika pertama kali Allah menurunkan Nabi Adam AS ke bumi, disebutkan bahwa bumi ini adalah tempat tinggalnya untuk menikmati apa yang telah disediakan, sampai pada waktu yang telah ditentukan, 

sebagaimana tercantum dalam QS.Al-Baqarah ayat 36 yang berbunyi :

وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
“Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan “.

Coba perhatikan bahwa kalimat إِلَىٰ حِينٍ sering diulang dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan makna bahwa segala sesuatu itu memiliki batas tertentu. Oleh karenanya sikap terbaik kita adalah untuk tidak menyia – nyiakan apapun yang kita miliki saat ini, sebelum semuanya berakhir. 

Ketika Allah memberi kita harta, maka yakinilah bahwa semua itu ada waktunya. Manfaatkanlah harta itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai bekal amal sholih di yaumul akhir nanti dan harus dipergunakan sesuai dengan perintah-Nya guna mendapatkan ridlo Allah SWT. Aamiin YRA

Begitupun ketika kita memiliki waktu, gunakanlah waktu yang sangat terbatas tersebut sebaikmungkin. Jangan sia – siakan waktu dengan kegiatan yang mubazir, hilang berlalu tanpa memberikan makna apapun dalam kehidupan kita.

Hanya orang – orang yang mengkhayati makna dalam kehidupannya bisa menghargai waktu. Waktu akan terus berjalan, silih berganti hari demi hari, bahkan tanpa terasa tahun demi tahun terus berlalu, hingga akhirnya kita akan memenuhi panggilan untuk menghadap Allah SWT.

Begitupun dengan nikmat sehat yang kita miliki saat ini. Ingatlah bahwa kesehatan kita pun sangat terbatas. Suatu saat disengaja ataupun tidak, dikehendaki ataupun tidak, mungkin kita akanmengalami sakit. Maka manfaatkanlah nikmat sehat yang kita miliki saat ini untuk meningkatkan kesyahduan kita dalam beribadah kepada-Nya. Ketuklah pintu langit itu tidak sekedar saat kita sakit. Justeru perbanyaklah menghadap-Nya saat kita sehat.

Begitupun dengan pangkat dan jabatan yang kita miliki saat ini, semua pasti ada batasnya dan akan berpindah tangan pada orang lain. “Kursi empuk kekuasaan dan kehormatan” yang kita duduki saat ini, sudah ditunggu dan diantri oleh para yunior yang sama ingin menduduki kursi kita saat ini. Esok atau lusa, kursi itupun akan kita serahkan kembali pada orang lain dengan bungkusan seremoni “serah terima jabatan”, maka semua itu tidak ada satupun yang patut kita sombongkan, karena semua pasti akan berakhir.

Manfaatkan harta kekayaan kita,
Manfaatkanlah nikmat sehat kita,
Manfaatkanlah nikmat waktu kita,
Dan laksanakanlah seluruh amanah jabatan, pangkat dan kehormatan yang kita miliki, Semata – mata untuk menggapai ridlo Allah SWT ... 

Semua akan berakhir dan pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak

Jangan biarkan kita menghadap di pengadilan-Nya dengan berlumuran dosa. Tidak ada lagi yang bisa kita sembunyikan. Tidak ada lagi saudara atau kerabat yang akan membela kita, kecuali amal sholih kita sendiri. **
Share:

Urgensi Pelaksanaan “Security & Safety Audit” Terhadap Sistem Keamanan Objek Vital



Urgensi Pelaksanaan “Security & Safety Audit”
Terhadap Sistem Keamanan Objek Vital

Oleh : Dede Farhan Aulawi
(Direktur Eksekutif LP2TK)

Peristiwa kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan - Kabupaten Indramayu yang terjadi pada hari Senin (29/3/2021), seyogianya menjadi pintu masuk untuk melakukan evaluasi komprehensif terhadap sistem pengamanan objek vital.

Evaluasi bisa dimulai dengan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh sistem pengamanan yang ada agar mengetahui apa – apa yang harus diperbaiki atau ditingkatkan. Proses ini disebut dengan audit sistem keamanan (security audit), meskipun dalam pelaksanaannya agar bergandengan dengan audit sistem keselamatan (safety audit).

Oleh karenanya dalam berbagai literatur internasional sering disebut dengan “Security and Safety Audit”. Apalagi peristiwa kebakaran yang kemarin terjadi merupakan peristiwa kebakaran yang ketiga kalinya sebagaimana disampaikan oleh Ombudsman RI. 

Dalam perspektif Security & Safety Audit terkait dengan peristiwa kebakaran tersebut atau peristiwa lainnya yang sejenis maka tindakan yang harus dilakukan adalah :
1. Melakukan Scientific Accident/ Incident Investigation atas kebakaran yang terjadi, dan hal ini harus dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang certified untuk melakukan investigasi tersebut karena menyangkut masalah metodologi, teknik dan keterampilan dalam menginvestigasi kasus – kasus khusus seperti kebakaran atau ledakan di objek vital. Jadi bukan hanya soal “kewenangan hukum” yang dimiliki saja, melainkan juga “keterampilan teknis” dan “otorisasi kompetensi” untuk melakukan investigasi.

Dengan menggunakan metodologi yang benar, maka kita akan mengetahui penyebab terjadinya kebakaran kemarin. Apakah benar karena ada petir atau tidak, tentu harus dibuktikan dengan sistem penyelidikan yang benar. Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah kebocoran pipa, padahal kebocoran pipa merupakan AKIBAT dari suatu sebab, maka analisa yang tajam sebagai bagian dari instrumen investigasi harus menyentuh sampai pada akar masalah menggunakan Root Cause Analysis.

2. Melaksanakan Security & Safety Audit secara komprehensif terhadap sistem keamanan dan sistem keselamatan yang ada. Semangatnya bukan untuk mencari siapa yang salah, tetapi mencegah agar hal yang sama tidak terulang kembali serta agar tahu apa yang harus diperbaiki. Hal ini pun harus dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang certified dalam melaksanakan security dan safety audit, karena menyangkut ruang lingkup keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan audit.

Terlebih dalam perisitiwa kemarin dikabarkan ada belasan warga yang mengalami luka-luka dan ada ribuan warga sekitar yang mengungsi, maka scientific accident/ incident Investigation dan pelaksanaan security audit menjadi sangat penting dan mendesak (urgent and important). Ada hal – hal penting yang harus diperhatikan seperti aturan yang berlaku terkait standar – standar yang ditetapkan, baik standar nasional maupun internasional.

Kemudian berbicara sistem yang dimiliki, baik sistem keamanan maupun sistem keselamatan. Lalu terkait pemenuhan kompetensi SDM-nya, mulai dari rekruitmen, pelatihan dan penempatan. Penyusunan training requirements untuk semua job title yang ada, yang dilanjutkan dengan penyususnan annual training plan. Tentu ini juga harus diperiksa kesesuaian dengan pelaksanaan dan bukti – bukti yang ada. 

Oleh karena itu Lembaga Pengembangan Profesi dan Teknologi Kepolisian (LP2TK) sangat konsen untuk membantu pelaksanaan investigasi maupun security & safety audit jika diminta. Di samping itu siap membantu untuk memberikan pelatihan – pelatihan yang diperlukan dalam hal tersebut. Misalnya pelatihan : “ Facility Security and Safety Plan” yang membahas :
- Understanding the Importance of Safety and Security
- Building Codes
- Assessing Risks Matrix
- Facilities Hazard Identification
- Preparing for Emergencies
- New Technology Spotlight - VR for Facility Safety
- Implementing Facility’s Security Plan

Dan berbagai pelatihan yang terkait lainnya guna menunjang profesionalitas dalam pelaksanaan tugas agar bisa presisi (akurat). **
Share:

Suta Widhya: Wajar Elvan Curigai Moeldoko


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Apa yang dikritik oleh Elvan Gomes terhadap keterangan Moeldoko Ketum Partai Demokrat versi KLB bahwa tindakan KUDETA yang dilakukan Moeldoko adalah demi selamatkan negara sebagian besar bisa dipahami. 

"Menurut Elvan apa yang dimaksud _" demi selamatkan negara"_ memang terlihat sebagai sinyal keinginan mengikis kedaulatan rakyat oleh oligarki. Itu bukti ketakutan atas kembalinya kedaulatan rakyat dan undang-undang dasar 45 yang asli yang mengemuka sejak adanya gugatan dr. Zulkifli S. Ekomei di PN Jakarta Pusat dan para aktivis seperti Fahri Lubis yang ingin kembalinya UUD'45 asli sebagai dasar menjalankan pemerintahan," kata Suta Widhya SH, Senin (29/3) sore di Jakarta. 

Pengamat Hukum Politik Suta Widhya SH mahfum terhadap kekuatiran Elvan Gomes atas yang dikatakan Moeldoko, “ada situasi khusus dalam politik nasional dalam 2024, yakni pertarungan ideologis dan ancaman Indonesia Emas 2045, dan karena Demokrat berubah arah, maka moeldoko bersedia memimpin Demokrat”  sudah dirilis di Media CNN Indonesia.Com (1).

"Sudah sangat nyata kok tindakan Moeldoko adalah tindakan yang bertentangan dengan hukum dan sebuah perbuatan melawan hukum, yaitu melanggar pasal 4 sampai dengan pasal 8 undang-undang No 39 tahun 2008 seperti yang disinyalir oleh Advokat Senior Elvan Gomes," lanjut Suta. 

Baik Suta maupun Gomes mempertanyakan kepemimpinan Jokowi sampai 2024 mengapa bicara soal Program Indonesia Emas 2045?


"Memangnya ada amanat konstitusi yang spesifik bicara Indonesia 2045? Padahal seseorang yang paling sederhana pun warga negara yang (hanya) belajar di Sekolah Dasar sekalipun pun tahu bahwa amanat konstitusi hanya mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat," Tegas Suta. 

Untuk itu ia berharap agar Elvan Gomes yang juga menjabat Wakil Rektor III Universitas Cokroaminoto (YAPERTI) Yogyakarta mau menginisiasi untuk menyeleraskan perpolitikan di negeri ini melalui hukum politik dengan mengajukan gugatan hukum di seluruh Pengadilan Negeri yang ada di tanah air. 

Dari penjelasan Moeldoko tersebut, telah terungkap dan nyata peritiwa KLB Partai Demokrat bukan semata persoalan internal Partai Demokrat. Ini mirip dengan peristiwa menjelang Reformasi dimana  ada KLB di PDI 1996, karena ketakutan oligarki, namun oligarki kalah lahirlah gerakan reformasi Mei 1998.


Semua birokrasi Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif, maupun Partai Politik hendaknya menyikapi kasus KLB Partai Demokrat dengan serius. Baik Elvan dan Suta keduanya menilai situasi kondisi yang yang terjadi saat ini di tubuh Partai Demokrat bakal menguntungkan posisi SBY dan AHY. 

"SBY sebaiknya  memposisikan Demokrat sebagai oposisi baik didalam birokrasi mau pun diluar birokrasi. Gunakan saja untuk hak interplasi yang dimiliki oleh anggota Dewan dari Partai Demokrat dengan cara menggalang pembentukan Pansus. Selain itu dekati tokoh Amien Rais, Anis Matta, Fahri Hamzah dan kelompok yang kecewa dengan Prabowo untuk menggalang poros baru Nasionalis-Religius secara intensif diluar birokrasi." Saran Suta. 

"Jangan lupa, SBY pun bisa menggalang solidaritas keluarga besar TNI-POLRI melalui jalur alumni 73, serta membuka komunikasi internasional. Ini demi melawan kekuatan oligarki yang seperti ingin" barter kasus" antara kasus kudeta KLB Partai Demokrat dan rencana membangun Wisma Atlit di Hambalang," Tutup Suta. **
Share:

Curah Pemikiran Optimisme, Tidak Takut Gagal dan Tidak Mengenal Putus Asa


Duta Nusantara Merdeka | Bandug
Berbicara kepemimpinan seringkali dipersepsikan dalam kepemimpinan pemerintahan atau kepemimpinan dalam berorganisasi. Padahal makna kepemimpinan itu sesungguhnya sangat luas, bahkan bisa sampai pada titik terkecil yaitu kepemimpinan diri sendiri. Ini bukan saja soal kompetensi tetapi juga masalah karakter, jiwa dan watak. 

“Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, biasanya ingin bergerak serba cepat dan kompak. Orang yang lelet, santai atau sering beralasan akan ditinggalkan oleh gerbong. Paling hanya ngedumel di belakang. Dilakukan oleh orang lain TIDAK BOLEH, padahal dirinya sendiri TIDAK MELAKUKAN apa – apa. No Action Talk Only (NATO)”, kata Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang biasa dipanggil Kang Defa di Bandung, Kamis (25/2).

Itulah sebabnya dia selalu memotivasi ketika berbicara di berbagai kesempatan. Ia memiliki prognosa jauh ke depan terhadap estafeta perkembangan peradaban yang melaju super cepat. Visi dan misi-nya dirumuskan dalam program – program yang secara nyata dan signifikan menyentuh kepentingan masyarakat secara luas. Pemikiran dan kiprah nyatanya selalu melesat di atas ambang batas wajar.


Berbagai ilmu yang dimiliki dan dikuasainya disumbangkan untuk kepentingan masa depan yang lebih luas. Itulah berbagai warisan yang ia wariskan untuk generasi selanjutnya. Generasi muda Indonesia yang kompetitif dan memiliki daya saing yang unggul.

“Kita sudah tidak bisa berleha – leha lagi. Roda persaingan dalam kancah kompetisi dunia terus berputar semakin cepat. Lambat sedikit, kita bukan hanya disusul lagi, melainkan digilas oleh berbagai ketertinggalan zaman. Bangkitlah bangsaku, singsingkan lengan baju, bahu membahu terus berjuang untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Marwah dan kehormatan negara harus dalam satu gerak dan satu irama serta menjadi tanggung jawab kita bersama “, ujar Dede dengan penuh semangat.

Kemudian ia juga mengatakan bahwa ada beberapa orang yang memiliki bakat menjadi pemimpin secara natural, namun ada juga yang membutuhkan pengalaman dalam memimpin suatu grup agar tetap sejalan dan harmonis. Termasuk dalam kewirausahaan, wirausaha yang berhasil biasanya dimotori oleh kepemimpinan yang tegas, bijaksana, dan berani ambil resiko. 

“ Kepemimpinan adalah watak yang tidak takut jika akhirnya semua ikhtiarnya mengalami kegagalan, karena kegagalan bukan akhir sebuah perjalanan. Melainkan bagian dari proses transit yang harus ia lalui menuju anak tangga keberhasilan itu sendiri. Tidak ada pemikiran dan tindakan yang 100% selalu berhasil, tetapi keberanian untuk bersikap dan bertindak itu yang penting. Kegagalan dalam setiap usaha adalah hal yang wajar. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk memperbaiki letak kesalahan. Jangan pernah mengenal kata “putus asa”.

 Tetaplah untuk optimis, sehebat apapun badai menghantam. Optimis adalah sikap yang wajib untuk kepemimpinan, juga harus tetap selalu dan selalu memotivasi tanpa henti. Tidak perlu alergi jika ada yang mengkritik, karena kritikan adalah bagian dari proses menuju perbaikan. Jangan berharap untuk selalu mendapat pujian.

Jangankan kita berbuat salah, berbuat benarpun kadangkala masih ada orang yang memandang sinis dan nyinyir. Tapi ingatlah bahwa kita tidak akan kenyang dengan nyinyiran orang, melalui perjuangan bernafaskan jerih payah itulah yang bisa kita nikmati untuk masa depan “, pungkas Dede dengan tetap semangat. **
Share:

Hujan Diperkirakan sampai Mei 2021, Pengelola Wisata Harus Waspada Iklim Global La Nina


Duta Nusantara Merdeka |  Bandung
“ Merujuk pada keterangan yang disampaikan BMKG yang menyatakan bahwa musim penghujan diperkirakan sampai bulan Mei, maka Prawita GENPPARI menyampaikan pesan kepada seluruh pengelola objek wisata agar senantiasa berhati – hati terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi di objek wisata yang dikelolanya. Pesan ini juga tentu disampaikan kepada seluruh pecinta pariwisata agar selalu berhati – hati saat mengunjungi objek – objek wisata. Apalagi musim hujan tahun 2020/2021 ini diwarnai latar belakang fenomena iklim global La Nina, yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," kata Ketua Umum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Selasa (23/2).

Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa saat ini analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin. Musim hujan lebih basah berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diperkirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat normal hingga di atas normal atau cenderung lebih basah, bila dibandingkan dengan musim hujan tahun 2020. Secara umum, curah hujan pada Januari–Maret 2021 diprakirakan berkisar antara 200 – 500mm/bulan. Jumlah itu cenderung lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Peningkatan curah hujan berpotensi meningkatkan peluang banjir di Indonesia pada Januari-Maret 2021. Masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diimbau selalu waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat selalu memantau informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG. Imbuhnya. 

Iklim global La Nina diperkirakan berpengaruh dalam meningkatkan curah hujan hingga 40 persen saat musim hujan 2020-2021 di Indonesia dan berpeluang menyebakan musim kemarau basah. Diperkirakan bulan Mei mendatang merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga mulai bulan Juni diprediksikan sudah mulai masuk musim kemarau. Bulan Oktober memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diperkirakan November kembali memasuki musim hujan.

“ Dengan demikian maka potensi curah hujan kategori menengah dan tinggi pada Maret dan April perlu dimanfaatkan untuk mengisi waduk, bendungan, dan embung sebagai cadangan air untuk mengantisipasi musim kemarau. Termasuk di rumah – rumah juga perlu diantisipasi dengan pembuatan sumur resapan ataupun biopori guna menjaga kandungan air di dalam tanah agar tetap mencukupi. Termasuk penghijauan di halaman dan taman guna mengurangi laju penguapan air di saat musim kemarau. Hal ini juga mengingatkan seluruh pengelola objek wisata agar senantiasa waspada terhadap kemungkinan timbulnya bencana hidrometeorologi tersebut di kawasan wisata yang dikelolanya “, pungkas Dede mengakhiri keterangan. **
Share:

Prawita GENPPARI, Pengembangan Wisata Edukasi Tingkatkan Kesejahteraan Petani Cabai


Duta Nusantara Merdeka | Bandung
“ Sejak sekitar Maret 2020 pandemi covid 19 mulai melanda banyak negara. Perlahan tapi pasti akhirnya menjalar ke seluruh negara, termasuk Indonesia. Dampaknya sudah bisa diprediksi bahwa seluruh sendi kehidupan, baik kesehatan, perekonomian, pendidikan, pertanian dan lain sebagainya menderita dampak yang luar biasa. Begitupun dengan nasib para petani yang menghadapi masalah harga yang tidak stabil.

Rantai pasok melambat membuat komoditas tidak tersalurkan dengan baik serta banyaknya oknum nakal yang mengambil kesempatan ditegah pandemi membuat merosotnya sektor pertanian. Selain itu sebelum masa pandemi aspek sumberdaya lahan, usaha tani, sarana prasarana dan permintaan juga masih menjadi masalah “, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Jum’at (19/2).

Begitupun dengan nasib para petani cabai yang semakin kurang menentu. Penurunan harga cabai sangat dirasakan sekali, dimana dalam pasar para pedagang banyak yang tidak berani mematok harga tinggi. Hasil panen cabai yang biasanya dikirim ke kota-kota besar mulai menghadapi berbagai persoalan. Disamping adanya pembatasan ruang gerak masyarakat dalam rangka pencegahan penularan covid 19, juga mulai dirasakan sulit menjualnya. Kesulitan ini juga dipengaruhi oleh banyaknya restoran dan hotel tutup serta pembatasan aktivitas pasar. 

“ Jika kita berbicara komoditas cabai sebenarnya merupakan komoditas favorit di pasar – pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Baik cabai merah ataupun cabai keriting. Cabai diminati masyarakat Indonesia karena mampu memberikan rasa pedas pada suatu cita rasa makanan sehingga masakan tanpa cabai makanan yang akan terasa tawar dan hambar.

Kebutuhan cabai di Indonesia sangatlah besar sehingga harus diimbangi oleh hasil produksi yang besar pula. Hal ini terbukti secara statistik bahwa ada peningkatan produksi cabai secara cukup signifikan yang menunjukkan bahwa minat konsumsi cabai di Indonesia sangatlah tinggi. Namun akhir – akhir ini ada kecenderungan merosotnya harga cabai.

Merosotnya harga cabai ini tentu bisa membuat para petani semakin jauh dari kesejahteraan. Oleh karena itu, Prawita GENPPARI akan turut mendorong lahirnya kebijakan pemerintah dalam menaungi maupun mewadahi Petani cabai serta hasil panennya hingga mewujudkan kesejahraan bagi mereka “, jelas Dede.

Permasalahan yang dihadapi petani ini sebenarnya tidak dimulai karena ada covid 19 saja, karena sebelum munculnya pandemi ini pun sudah ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Seperti masalah keterbatasan lahan yang bahkan cenderung mengalami penyempitan sebagai akibat pertambahan penduduk yang terus bertambah sehingga sebagian lahan pertanian telah berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, jalan, pabrik dan aneka pembangunan infrastruktur lainnya. Belum lagi permasalahan yang terkait dengan serangan hama, cuaca yang berubah - ubah, rendahnya SDM pertanian, modernisasi alat pertanian dan lainnya yang bisa berakibat pada gagal panen.

“ Adapun terkait dengan SDM berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan aspek kualitas. Aspek kuantitas berkaitan dengan penurunan jumlah petani karena banyak yang beralif profesi menjadi pekerja toko, pabrik, bangunan dan lainnya. Sementara terkait dengan kualitas berkaitan dengan tingkat produktivitas yang masih rendah sehingga tentu akan berdampak pada daya saing yang kurang kompetitif “, sambung Dede.

Sebagai salah satu jenis tanaman hortikultura, tanaman cabai banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia karena teknik pembudidayaannya tidak terlalu sulit, juga memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan pada saat harga cabai stabil. Jenis tanaman cabai yang banyak diminati adalah cabai rawit, paprika, cabai merah, dan cabai hijau, karena relatif sering dikonsumsi oleh masyarakat.

“ Namun demikian prospek yang baik ini bukan berarti tidak menghadapi permasalahan secara spesifik bagi petani cabai. Terutama terkait dengan hal – hal yang dapat menghambat produksi cabai, seperti ketersediaan lahan yang semakin sempit, usaha tani cabai dalam proses pembudidayaannya kurang dilakukan dengan benar, modal dan sarana prasarana petani cabai terbatas, sering terjadi fluktuasi harga cabai yang berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran cabai di pasaran. Oleh karenanya terobosan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut harus dibahas bersama, termasuk dengan Pemerintah selaku pengambil kebijakan agar tidak merugikan petani cabai.

Beberapa solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah menggunakan media tanam selain lahan pertanian, meningkatkan peran penyuluh dalam memberikan informasi pertanian tentang proses pembudidayaan sampai pemasaran cabai, fasilitas pinjaman lunak dari Pemerintah untuk memenuhi sarana dan prasarana dalam pembudidayaan tanaman cabai, dan juga kebijakan Pemerintah dalam hal penentuan harga cabai.

 Sementara dari sisi Prawita GENPPARI memandang sudah saatnya para petani dibekali konsep pengembangan wisata edukasi bidang agro, khususnya pertanian cabai. Disamping ada warisan pendidikan buat anak – anak sekolah, juga sekaligus bisa menjadi sumber pendapatan tambahan agar para petani cabai semakin meningkat kesejahteraannya “, pungkas Dede. **
Share:

Pembelaan Hukum Mayjen TNI Purn. Adam Rahmat Damiri Dihalangi Penyidik Gedung Bundar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta

Pembelaan Hukum
Mayjen TNI Purn. Adam Rahmat Damiri
Dihalangi Penyidik Gedung Bundar

Oleh
Ir Tonin Tachta Singarimbun SH

Telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahannya Mantan Direktur Utama Asabri oleh Penyidik Kejaksaan Agung penuh dengan kejanggalan dan skenario yang kasat mata. Mulai dari keterangan pers hari ini oleh Humas Kejagung menyatakan kerugian sementara negara dihitung oleh Jaksa dan hingga belum selesainya perhitungan oleh BPK.

Sebelum ditetapkannya kerugian Negara dapat ditetapkan tersangkanya akan menjadi parodi tipikor menunjukkan belum cukupnya alat bukti minimum 2 sesuai dengan KUHAP. 

Menjadi pertanyaan dari Advokat Ir Tonin Tachta Singarimbun SH, apa sebenarnya alat bukti Jaksa Gedung Bundar? Wong sudah memiliki kewenangan dan kekuasaan tapi masih melakukan kriminalisasi menahan Pak Adam Rahmat Damiri dan kawan kawan sehingga dengan demikian ini sudah menyimpang dari KUHAP dan tidak ada kewenangannya yang khusus dapat membaju-orange-kan sebelum ada kepastian alat bukti.

Apakah nanti alat bukti berupa kerugian itu dibuat atau ditemukan setelah ditahan atau ditetapkan tersangka? 

Dua Direktur Utama Asabri diselkan oleh Penyidik seolah-olah terjadi tindak pidana korupsi yang berkesinambungan dengan demikian tidak salahlah bila Pak Adam R Damiri meminta Bantuan Hukum Mabesad sejak hari Jumat lalu menjadi Kuasa Hukum dan meminta Advokat Ir Tonin Tachta Singarimbun SH dkk dari ANDITA'S LAW FIRM . 

Tonin dkk., sudah mendapat kuasa dari NY. Kun Kuadiah istri Tersangka Adam R Damiri dan mendapat kendala untuk penandatangan Surat Kuasa yang terhambat karena birokrasi Gedung Bundar dan Rutan Kejagung yang tidak mengizinkan penandatanganan sebelum 14 hari masa penahanan.

Jaksa Satria tidak memberikan celah kepada Tonin untuk memenuhi syarat Rutan harus ada pendampingan atau surat pengantar guna ditanda- tanganinya surat kuasa Adam R Damiri kepada advokat ANDITA'S LAW FIRM tersebut dengan alasan covid. 

Jadi covid dibuat menjadi alasan untuk tanda tangan surat kuasa oleh Penyidik? Sungguh sebuah ironi. **



Penulis  Adalah Advokat
 Ir Tonin Tachta Singarimbun SH
ANDITA’S LAW FIRM


Share:

Suta : Ternyata Ada Yang Ogah Program Gerakan Indonesia Melayani

Hans Suta

Duta Nusantara Merdeka | Jakarta

Dua tahun setelah Jokowi berkuasa ia melembagakan gerakan Revolusi Mental melalui Inpres 12/2016. Inpres itu menyatakan ada 5 program Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Program Gerakan Indonesia Melayani, Program Gerakan Indonesia Bersih, Program Gerakan Indonesia Tertib, Program Gerakan Indonesia Mandiri, dan Program Gerakan Indonesia Bersatu. (Pemikiran Sang Revolusioner, hal. 11, SYAHGANDA ) 

Bila bicara revolusi mental kabarnya mungkin sudah ke laut jauh. Apalagi jika bicara revolusi Akhlak di negeri ini. Tentu akan lebih sulit lagi diterima oleh akal dungu. Boleh kami jelaskan dengan sederhana di sini:

Sejak pukul 11 pagi pada Selasa(5/1) ini kami bertamu di Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia namun belum juga ada yang turun menemui kami di lobi _Front office_.

Pengamanan Dalam (Pamdal) mengatakan sebentar lagi turun staf bidang hukum yang menangani kasus tagihan Suku Sebyar, dari Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Hal itu dikatakan sejak pukul 12.22. Dengan alasan ada tamu di ruang biro hukum tersebut.

Lantaran percaya sebagai anggota Tim Kuasa Hukum dari klien yang tengah kami urus, akhirnya tetap memutuskan menunggu karena yakin pastilah tidak lama akan datang "tuan rumah" meski pun turun dari lantai 1.000 sekalipun. Eh, ternyata hingga pukul 13.13 saat tulisan ini dibuat pun belum juga nongol batang hidung tuan rumah dari ESDM.

Bila dibawa emosi gaya Karo, tentu awak tidak tahan menunggu lebih 2 jam hanya untuk mendapat jawaban disposisi surat kepada Menteri ESDM terkait pembayaran hak tanah Ulayat dari Suku Sebyar yang tengah kami tangani kasusnya.

Tapi untunglah awak orang Minang, rancak mangalah untuak Manang Sehingga alam takambang jadikan guru. Rezeki tidak kemana, mungkin saja sedang diuji kesabaran kami untuk tingkat tinggi.

Meski sudah kami minta untuk agak 3 menit turunlah perwakilan menteri untuk menjawab tagihan klien kami yang sejak 2015 belum dibayar senilai Rp. 32,4 miliar.

Sayangnya, hingga tulisan ini kami kirim ke media belum juga dilayani. Mungkin perlu ada Revolusi Adab sopan santun diajarkan ke para birokrasi di negeri ini.
Akhirnya, kami pamit dengan menitipkan kartu nama dengan pesan agar disampaikan kepada staf yang _ogah_ turun karena mungkin tidak setuju dengan isi Revolusi Mental yang dibajak di tengah jalan. **
Share:

LPPI : Bubarkan Ormas Yang Radikal, Intoleran Dan Tidak Taat Hukum

Dedi Siregar - Jubir LPPI
(Lembaga Pemuda Pemerhati Indonesia)

Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia merupakan negara hukum. Semua elemen masyarakat harus taat pada aturan hukum yang berlaku, semua elemen harus bisa menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat," tidak terkecuali ormas. seluruh stakeholder ataupun ormas harus patuh pada payung hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu Ada ancaman pidana diatur dengan jelas untuk pihak yang menghalangi proses penegakan hukum."Ada sanksi pidana untuk mereka yang mencoba menghalangi petugas dalam melakukan proses penegakan hukum," .

Masyarakat sangat berharap polisi dapat melakukan penindakan tegas terhadap seluruh perilaku premanisme Ormas yang selama ini cukup meresahkan dan mengkhawatirkan, situasi politik pun menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu pemerintah dalam menangani pandemi covid 19 ini.

Seperti diketahui kejadian di jalan tol Jakarta Cikampek penyerangan terhadap jajaran polda metro jaya yang saat itu bertugas sehingga menimbulkan bentrok fisik antara kedua belah pihak, berawal ketidak patuhan Rizieq Shihab pada pemanggilan pemeriksaan terkait persoalan pemeriksaan terkait kerumunan massa dalam acara hajatan putrinya di Petamburan beberapa waktu lalu yang dianggap melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dengan adanya penghadangan dari massa laskar FPI kepada penyidik ini merupakan sebuah contoh buruk seorang tokoh yang tidak taat proses hukum, sehingga proses hukum kepada habib Rizieq dapat berlarut-larut, maka sangat wajar apabila polisi dapat melakukan pemanggilan paksa kepada habib Rizieq agar dapat tuntas dalam melakukan proses hukum.


Selama ini FPI melakukan pengawalan terhadap HRS di jalan raya sudah sangat meresahkan dan mengganggu pengguna jalan lainnya, sehingga tidak jarang menimbulkan kemacetan ketika ada iring-iringan pengawalan habib Rizieq, ketika hendak berkunjung ke suatu tempat, patut di duga HRS menggunakan pengawalan di jalan raya dapat di kategorikan sebagai bentuk arogansi, selain itu juga HRS harus bertanggung jawab terhadap para pengawalnya yang bertindak arogan dan anarkis yang dapat mengarah pada tindakan yang melawan hukum. 

Selain itu juga perlu di telusuri bagaimana pola perekrutan dari para pengawalan pribadi HRS apakah mereka selama ini di gaji khusus dan memiliki keahlian khusus dalam menjalankan tugasnya dalam pengawalan, serta mereka di bekali izin resmi dari pihak kepolisian untuk melakukan iring-iringan di jalan raya dalam melakukan pengawalan di jalan, kenapa HRS perlu di kawal dengan pengawalan yang begitu banyak di jalan raya. 

Habib Rizik harus memberikan penjelasan secara terbuka, secara objektif, secara jujur dan masuk akal, kepada publik, mengenai persoalan pengawalan sipil yang dapat di kategorikan sebagai bentuk arogansi di jalan.

Sudah seharusnya habib Rizieq memberikan contoh yang baik sebagai tokoh agama untuk mentaati peraturan pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini, sehingga penularan virus covid 19 ini dapat segera bisa di atasi oleh pemerintah, rakyat sangat mendukung polri dalam melaksanakan penegakan hukum dalam melaksanakan protokol kesehatan.**
Share:

Peran Sekolah Dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba


Duta Nusantara Merdeka | Medan
Peredaran dan penggunaan Narkoba bisa disebabkan oleh tindakan iseng tanpa tujuan, tetapi bisa juga dipicu oleh tujuan-tujuan ekonomi dan atau tujuan-tujuan ideologis. Tetapi apapun yang melarbelakanginya, penyalahgunaan Narkoba berdampak sangat destruktif terhadap kehidupan dan masa depan para pelajar.

Sebagai lembaga pendidikan yang mendapat kepercayaan dari orang tua dan pemerintah, pihak sekolah tidak boleh berpangku tangan atau menjadi penonton dalam berbagai upaya memberantas penyalahgunaan Narkoba. Pihak sekolah dituntut untuk terus berperan aktif dengan mengambil inisiatif dan mengembangkan langkah-langkah edukatif, konsultatif, dan kooperatif untuk membentengi para pelajar dari pengaruh para pengedar dan pengguna Narkoba.

Sesuai dengan tugas dan fungsi mereka, guru-guru BK yang ada di sekolah-sekolah dapat menjadi leading sector dalam mengembangkan upaya-upaya pencegahan dan penanganan masalah- masalah yang  terkait  dengan  penyalahgunaan  Narkoba  di  kalangan  pelajar. 

Agar  mereka  dapat menjalankan fungsi tersebut dengan baik, guru-guru BK perlu secara periodik dilatih dan dilibatkan dalam berbagai program penanganan masalah penyalahgunaan Narkoba. Mereka harus diberi akses pada informasi dan perkembangan terbaru tentang penyalahgunaan Narkoba, agar pengetahuan dan wawasan mereka tentang masalah Narkoba selalu relevan dan up to date. Agar guru-guru BK dapat menjalankan tugas dan fungsi mereka secara sinergis, maka perlu dibentuk wadah bersama yang memungkinkan mereka terus berbagi informasi, saling membantu, dan bekerjasama.

Mengingat bahaya penyalahgunaan Narkoba terus mengintai para pelajar kita, maka program-program yang terkait dengan bahaya Narkoba harus built in dalam semua kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Misalnya, tema-tema pembinaan tentang bahaya Narkoba dapat diintegrasikan dengan pendidikan agama, pendidikan karakter, pendidikan olahraga, dan pendidikan budi pekerti.

Tema-tema tersebut juga harus menjadi salah satu menu utama dalam pidato-pidato atau arahan para kepala sekolah dan wakil-wakil mereka di hadapan para pelajar.  Jika di sekolah terdapat buletin atau majalah dinding, atau bentuk-bentuk publikasi lainnya, maka tema-tema pembinaan tentang bahaya Narkoba harus menjadi salah satu menu wajib di dalamnya.

Untuk  memberikan  efek  jera,  pihak  sekolah  perlu secara  periodik  melakukan  test  urine terhadap para guru dan pelajar melalui kerjasama dengan pihak-pihak berwewenang. Jika ditemukan kasus penggunaan Narkoba secara tidak wajar, maka pihak sekolah perlu mengambil tindakan tegas.

Untuk mendukung kebijakan kepala sekolah dan program-program yang dibuat oleh guru- guru, khususnya guru-guru BK, para petugas keamanan dan tenaga kependidikan di sekolah juga harus dibekali dengan informasi dan pengetahuan yang memadai tentang Narkoba, agar mereka dapat menjalankan fungsi-fungsi pengawasan dan pengamanan dengan baik. **
Share:

GENERASI MILLENIAL DI ERA DIGITAL


Duta Nusantara Merdeka |

GENERASI MILLENIAL DI ERA DIGITAL

Oleh :
Moh. Rofiq Risandi

Istilah generasi millennial memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. 

Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. 

Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 - 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Awal 2016 Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi beragam keinginan konsumen. 

Laporan Ericsson lahir berdasarkan wawancara kepada 4.000 responden yang tersebar di 24 negara dunia. Dari 10 tren tersebut beberapa di antaranya, adalah adanya perhatian khusus terhadap  perilaku generasi millennial. 

Dalam laporan tersebut Ericsson mencatat, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat millennial. Sebab, pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. "Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi," ujar Presiden Director Ericsson Indonesia Thomas Jul.

Sepanjang tahun ini, beberapa prediksi yang disampaikan Ericsson berhasil terbukti. Salah satunya, perilaku Streaming Native yang kini kian populer. 

Jumlah remaja yang mengonsumsi layanan streaming video kian tak terbendung. Ericsson mencatat, hingga 2011 silam hanya ada sekitar tujuh persen remaja berusia 16 - 19 tahun yang menonton video melalui Youtube. 

Rata-rata mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari. Angka tersebut melambung empat tahun kemudian menjadi 20 persen.
Waktu yang dialokasikan untuk menonton streaming juga meningkat tiga kali lipat.

Fakta tersebut membuktikan, perilaku generasi millennial sudah tak bisa dilepaskan dari menonton video secara daring. 
Teknologi juga membuat para generasi internet tersebut mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat. 

Tren tersebut sudah terbukti disepanjang 2016 melalui beberapa peristiwa penting, seperti aksi teror bom. Masyarakat benar-benar mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini dari sebuah peristiwa. 

The Nielsen Global Survey of E-commerce juga melakukan penelitian terhadap pergeseran perilaku belanja para generasi internet. Penelitian dilakukan berdasar penetrasi internet di beberapa negara. 

Nielsen melakukan riset terhadap 30 ribu responden yang memiliki akses internet memadai. Responden tersebut berasal dari 60 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Utara, serta Timur Tengah.

Studi tersebut menggambarkan perilaku generasi akrab internet ini memilih jalur daring untuk meneliti dan membeli beragam produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nielsen mencatat, pertumbuhan penetrasi perangkat mobile di kota-kota besar Indonesia mencapai 88 persen. 

Kepemilikan perangkat mobile menjadi salah satu faktor paling signifikan terhadap perilaku belanja daring. Berdasarkan riset Nielsen tersebut, Indonesia memiliki peringkat teratas secara global dalam hal penggunaan ponsel pintar untuk belanja daring. 

Sebanyak 61 persen konsumen memilih berbelanja menggunakan ponsel pintar, dan 38 persen lainnya memilih tablet atau perangkat mobile lain. Sementara, 58 persen konsumen lebih memilih menggunakan komputer. 

Gaya hidup yang berbahaya 
Lekat dengan dunia maya, memiliki pengetahuan tinggi dalam menggunakan platform dan perangkat mobile, ternyata melahirkan titik lemah bagi para generasi internet. Titik lemah tersebut berdampak buruk terhadap keamanan generasi millennial di dunia maya. 

Salah satunya ancaman siber yang siap menerkam para pengguna. Norton Cyber Security mengeluarkan Insight Report November 2016. Penelitian yang dilakukan secara daring tersebut melibatkan 20.907 responden dari 21 negara dunia. 
Tiga negara Asia Tenggara, di antaranya Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Penelitian berlangsung pada 14 September sampai 6 Oktober 2016. Sampel di Indonesia melibatkan lebih dari seribu pengguna berusia 18 tahun ke atas yang dipilih secara random. "Generasi millennial secara mengejutkan menunjukkan kebiasaan keamanan daring yang mengendur," ujar Director Asia Consumer Business Norton by Symantec Chee Choon Hong. 

Data menyebutkan, 20 persen generasi millennial dengan senang hati berbagi kata sandi yang berpotensi mengorbankam keamanan daring mereka. Kemudian sebagian besar konsumen Indonesia atau sekitar 90 persen menggunakan koneksi Wi-Fi publik. 

Namun, hanya 51 persen dari mereka yang mengetahui cara mengamankan jaringan tersebut. Hanya 36 persen dari responden yang menghubungkan perangkat mobile dengan jaringan Wi-Fi dengan menggunakan VPN secara reguler. 

Sementara, 28 persen pengguna tidak mampu mengenali jenis email terinfeksi malware. Choon Hong menjelaskan, penelitian tersebut tidak berfokus pada jenis serangan siber. 

Riset Norton ini lebih menjelaskan mengenai perilaku generasi millennial dalam mengamankan perangkat mobile pribadinya. Sebenarnya, penelitian menyebutkan, pengguna makin menyadari kebutuhan perlindungan perangkat, terutama dalam melindungi informasi pribadi. 

Akan tetapi, pengguna tidak termotivasi mengambil langkah pencegahan. Sebanyak 76 persen pemilik perangkat mobile mengetahui kepentingan perlindungan informasi daring pribadinya. 

Hanya 22 persen yang melindungi perangkatnya. Hal tersebut menyebabkan 39 persen pengguna mengalami peretasan kata sandi, 28 persen pembobolan akun email, dan 26 persen peretasan data, dan akun media sosial.     rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Menuju Gaya Hidup Daring yang Aman

- Hindari Pengulangan Kata Sandi
Lindungi akun pribadi dengan sebuah kata sandi kuat, dengan menggabungkan huruf besar dan kecil ditambah karakter angka atau simbol. Ubahlah kata sandi seluruh akun daring minimal tiga bulan sekali.

- Kenali Sumber Wi-Fi Publik
Mengakses informasi pribadi saat terkoneksi dengan Wi-Fi publik yang tidak terlindungi akan menjadi pintu peretasan lebar. Sebaiknya hindari melakukan transaksi daring atau masuk ke akun media sosial dengan menggunakan jaringan Wi-Fi publik. 

Di Gerbang Awal Era Digital
Sepanjang 2016, dinamika masyarakat Indonesia diramaikan dengan berbagai disrupsi teknologi yang terjadi di berbagai industri. 

Disrupsi di sektor transportasi dengan hadirnya ride sharing, bahkan sempat membuahkan persaingan tajam dengan penyedia layanan transportasi konvensional.
Dinamika yang sempat begitu menyedot perhatian publik tersebut, hanya sebagian kecil perubahan yang timbul akibat dimulainya era 4G secara nasional. Republika berusaha mencatat berbagai hal menarik yang timbul sejak era digital dimulai di Tanah Air.

Menjelang datangnya tahun yang baru, berbagai tantangan besar pun sudah menanti bangsa ini. Berbagai tren, regulasi, dan lanskap industri pada tahun mendatang, juga coba kami sajikan dalam edisi-edisi mendatang.

Semoga dapat memberi gambaran seperti apa Indonesia pada era teknologi yang makin kencang berlari seperti saat ini.

Infografis
•    80 juta millennials lahir pada 1976 - 2001

•    Millennials rata-rata mengalihkan perhatiannya dari berbagai gawai, seperti PC, smartphone, tablet, dan televisi  27 kali setiap jamnya. Angka ini meningkat dari 17 kali per jam di generasi sebelumnya.

•    Dalam urusan bekerja, millennial lebih tertarik memiliki pekerjaan yang bermakna ketimbang sekadar bayaran yang besar.

•    Dalam urusan konsumsi hiburan, millennial menghabiskan 18 jam perhari untuk menikmati layanan tontonan on demand, bermain gim, atau sekadar menonton televisi konvensional. **

Penulis Adalah Mahasiswa
Universitas Islam Malang
Fakultas Ilmu Administrasi
Prodi Administrasi Publik

Share:

Jenis Kerusakan Aspal Jalan dan Penyebabnya


Duta Nusantara Merdeka | Bandung
Partisipasi masyarakat dalam bentuk pengawasan pembangunan harus di buka seluas – luasnya agar kualitas pembangunan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan guna menjamin umur pakai yang sesuai serta jaminan keselamatan bagi seluruh penggunanya.

Pembangunan jalan yang berkualitas rendah tidak saja merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan setiap pengguna jalan tersebut. Pertanyaannya bagaimana masyarakat bisa mengetahui kualitas aspal jalan yang baik ?

Jika ingin menguji kualitas aspal yang baik tentu harus dilakukan dengan pengujian di laboratorium. Bagi masyarakat tentu ukan hal yang mudah jika harus menguji aspal tersebut di laboratorium, oleh karena itu perlu mengetahui ciri-ciri visual aspal secara cepat untuk mencegah pembiaran kualitas aspal yang kurang baik dilakukan secara terus menerus.

Kualitas aspal jalan yang buruk bisa dicegah dengan Quality Control yang baik dan partisipasi pengawasan masyarakat dimulai saat pekerjaan aspal dimulai seperti pada saat pemilihan material, pencampuran hotmix, cara pemadatan aspal yang benar, dan sebagainya. Jika melihat kualitas aspal yang dirasa kurang baik agar segera mengambil sampel untuk diuji di laboratorium, agar kualitas aspal bisa terjaga dengan baik.

Sementara untuk melihat mengetahui kualitas aspal jalan yang kurang baik dapat dilakukan dengan memperhatikan ciri – cirinya secara visual, seperti (1) Warna aspal kurang hitam, (2) Banyak aggregat yang lepas dari aspal jalan, dan (3) Ada retak rambut di lokasi tertentu karena pemadatan aspal yang tidak merata dan kondisi tanah dibawahnya masih labil.

Dengan demikian, untuk mendapatkan kualitas aspal jalan yang baik harus mengikuti spesifikasi yang ditentukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya.

Dari segi perencanaannya tentu harus mengikuti Jobmix Design yang disepakati antara kontraktor, konsultan dan Pemberi tugas. Sedangkan segi pelaksanaan harus mengikuti prosedur seperti trial pemadatan yang sudah disepakati.

Aspal jalan yang sering cepat rusak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti (1) Kadar aspal tidak sesuai Job Mix Formula, yaitu komposisi material penyusun aggregat aspal yang dibuat di laboratorium sebelum pelaksanaan di lapangan mulai. 

Misalnya jika dalam JMF menyebutkan kadar aspal yang harus dipakai min 6,2% maka kadar aspal yang digunakan di lapangan harus 6,2% juga. (2) Suhu penghamparan aspal di lapangan tidak sesuai spesifikasi, biasanya terjadi karena jarak AMP (Asphalt mixing plant) dengan lokasi pengaspalan terlalu jauh.

Suhu aspal yang normal pada saat dituangkan di asphalt finisher adalah 135-150 derajat celcius. (3) LPA dan LPB belum keras tetap dipaksakan dilakukan pengaspalan. Lpa adalah lapis pondasi atas yang terletak tepat di bawah aggregat aspal sedangkan Lpb adalah lapis pondasi bawah yang terletak di bawah lpa dan diatas tanah dasar.

Seringkali dalam pelaksanaan di lapangan lebih mengutamakan percepatan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan. (4)  Aggregat aspal di atas tanah timbunan yang belum padat. (5) Jumlah passing pemadatan kurang. (6) Komposisi abu batu yang berpengaruh pada kualitas kerekatan, dan (7) Kurangnya pemadatan menggunakan alat berat. Pemadatan aspal biasa menggunakan 2 alat yaitu tandem roller dan PTR (pneumatic tire roller).

Aapun jenis – jenis retakan di aspal jalan yang sering terjadi, adalah (1) Retak Kulit Buaya (alligator cracks), yaitu kerusakan jalan berupa retak yang memiliki celah cukup lebar. 

Kemungkinan terjadi akibat bahan perkerasan jalan yang kurang baik, tanah dasar lapisan di bawah permukaan kurang stabil yang mungkin terjadi akibat tidak dilakukannya survey terhadap kondisi tanah sebelum dilakukannya perkerasan jalan. (2) Retak Pinggir (edge cracks) yaitu kerusakan jalan berupa retak yang terjadi pada daerah pinggir badan jalan. 

Kemungkinan yang menjadi penyebab kerusakan ini adalah bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik, pelapukan permukaan, air tanah pada badan perkerasan jalan, tanah dasar di bawah permukaan kurang stabil. Selain itu retak ini kemungkinan juga terjadi akibat akar tanaman yang tumbuh di sekitar badan jalan. (3) Retak halus/rambut. **

Oleh : Dede Farhan Aulawi (Pengamat Konstruksi)
Share:

Filodemo institute Mengkaji : Percepatan Pemekaran Kota Raha


Duta Nusantara Merdeka |
Pemerintah Daerah provinsi kabupaten dan kota mengatur dan mengurus dirinya sendiri dalam urusan pemerintahan menurut dasar hukum otonomi daerah, konotasi di atas merupakan bunyi dari UUD 1945 pasal 18 ayat 2.

Landasan hukum di atas menjadikan cikal bakal terlaksananya dan terbentuknya daerah daerah otonom di indonesia,yang dimana bernilai asas asas ke Otonomian sebuah daerah dalam hal kepengurusan pemerintahan.

Kemudian uu tersebut kembali di perkuat pada peraturan perundang undangan lainya seperti TAP MPR RI nomor XV/MPR/1998 yang mengatur tentang penyelenggaraan otonomi daerah,pengaturan,pembagian, serta pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan dan perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka NKRI.

Dalam perkembangan hierarki perundang undangan , sebuah daerah yang berkehendak memekarkan diri menjadi sebuah daerah otonom baru perlu mengantongi dan memenuhi persyaratan persyaratan,seperti yang telah tercantum dalam UU NO, 32 Tahun 2004.

Dalam kajian ‘FILODEMO INSTITUTE’ Skema dan gagasannya cukup jelas bahwasanya peraturan di atas telah menjadi kerangka acuan pembentukan sebuah daerah otonom baru (DOB). Maka memang amanat uu tersebut memberikan nilai desentralisasi nagi tiap tiap daerah yang hendak memekarkan diri menjadi daerah otonom baru (DOB), dan pemerintah harus menjalankan perintah uu tersebut sebab pemekaan daerah adalah amanat dari undang undang.

Yang menjadi problem saat ini bagi daerah yg hendak memekarkan diri menurut Fadel Zein Haili (Direktur Filodemo Institute) adalah Kebijakan Moratorium,Namun berbeda hal nya dengan yang  terjadi di daerah saya Kota Raha misalnya Kota Raha tersebut telah mendapatkan Amanat Presiden (AMPRES) sejak tahun 2014 silam.

‘Kota Raha’ tak terkendala pada Moratorium serta secara bersyarat kota Raha telah mesti dan selayaknya mekar menjadi sebuah DOB, beiringan dengan Kab.Muna barat, Buton selatan & Buton tengah yang telah mekar semenjak 2014 lalu, namun Kota Raha  masih mengalami penundaan pemekaran hingga tahun 2019 ini.

Proses selanjutnya dan yang menjadi detik-detik krusial pemekaran kota raha adalah sidang paripurna DPR-RI tahun 2019 ini. Apabila tak terealisasi pemekaran tersebut maka sangat mungkin seluruh harapan terbentuknya DOB Kota Raha akan sirna bak di telan bumi.

Menurut  fadel Zein Haili (Direktur Filodemo Institute) Percepatan Pemekaran kota raha   ini memang menjadi fakta aktual yg harus terus di gulirkan agar menjadi isu yang stratetegis untuk di perbincangkan di lingkup masyarakat bukan hanya di kalangan elit politik Muna. 

Sepatutnya isu percepatan pemekaran ‘Kota Raha’ mampu menggiring Animo masyarakat untuk turut berpartisipasi. Sebab menjadi salah satu poin penting dari Percepatan Pemekaran sebuah daerah adalah “keinginan dan Animo  masyarakat yang tinggi”.

Jika pemekaran daerah hanya di perbincangkan di kalangan elit politik dengan mengandalkan lobi lobi humanistik ke pusat maka hal tersebut kurang energis,mestinya adalah di ciptakan gerakan masif yang terstruktur dari masyarakat guna mengebrak percepatan pemekaran “Kota Raha”.

Layaknya saudara saudara  Komite Penuntut Percepatan Pemekaran Kota Raha( KP3-KR ) Laksana burung pembawa berita ,secara tersistematis hadir untuk mengupayakan percepatan pemekran “Kota Raha” yang hampir saja terlupa dan terkubur dalam dalam dari benak masyarakat Muna.

Fadel Zein Haili (Direktur Filodemo Institute) mahasiswa asal Muna yang berkuliah di makassar ini selalu menyoal dan memperbincangkan Rencana pemekaran Kota tercintnya itu, dan dia mendukung  saudara saudara KP3-KR dalam niat suci mereka berupaya memekarkan Kota Raha. Mereka adalah pejuang dan berjiwa negarawan ,meski masifnya hiruk pikuk serta pro dan kontra terkait pemekaran tersebut mereka tetap Konsisten dengan Tujuan utamanya.

Saya juga berharap serta berupaya menggiring teman teman mahasiswa Muna maupun luar daerah yang terhimpun dalah “Filodemo Institute” untuk turut memberikan sumbangsi semangat,energi,dan aspirasi serta masukan berbobot intelektual. 

Harapan kita semua sebagai masyarakat Muna mesti terintegrasi dalam satu tujuan demi Kemajuan daerah, Kedamaian, serta Keharmonisan yang akan kita sumbangsikan kepada anak cucu kita nanti,_ tutupnya ketika berbincang dan diskusi dengan teman-teman Fildemo Institute. **
Share:

Pelajaran dan Hikmah dari Tragedi Christchurch, New Zealand


Duta Nusantara Merdeka |
Baru tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi negara New Zealand. Perjalanan mulai dari Auckland, Rotorua, Wellington, Christchurh sampai Queenstown. Tidak heran jika dunia menjulukinya negara paling aman dan tenang, karena faktanya memang demikian adanya.

Kota – kota yang sejuk, indah dan bersih membuat siapun akan betah tinggal lama di sana. Terlebih saat di Queenstown kota paling selatan ini, bertepatan dengan turunnya salju yang sangat tebal membuat pemandangan alamnya semakin indah.

Namun sayang sekali, kedamaian negara teraman di dunia ini harus dikotori oleh sekelompok kecil manusia yang super biadab dimana sudah hilang urat kasih sayang dan kemanusiaannya. Secara tiba – tiba tanpa sebab musabab dan alasan yang jelas, mereka merencanakan pembunuhan bagi orang – orang tak berdosa yang sedang melaksanakan ibadah sholat Jum’at. 

Ntah iblis mana yang merasuki fikirannya atau kesombongan macam apa yang membuatnya dengan gagah perkasa membuat streaming terhadap seluruh prosesi ritual pembantaian itu. Lebih dari itu semua kronologis pembantaian inipun mereka sebarkan ke dunia. Inilah dahsyatnya teknologi dipakai sebagai instrumen propaganda kejahatan yang super masif dan real time. 

Lebih dari itu, pelakunya pun tidak sedikitpun memiliki mimik penyesalan atau rasa bersalah. Apakah hatinya tertukar dengan anjing serigala atau mungkin burung pemakan bangkai.

Ini bukan soal kekecewaan sekolompok orang, tetapi seluruh masyarakat dunia yang masih memiliki nalar yang sehat menyampaikan kutukan keras, sebagai tindakan biadab yang luar biasa. Nilai – nilai kemanusia diinjak – injak dan dipertontonkan kepada dunia, seolah – olah ingin dikatakan superhero bagi kelompoknya. 

Kalaupun didorong oleh rasa kekhawatiran membanjirnya kaum imigrant, lalu apa itu tindakan penyelesaiannya ? Nalar logik macam apa yang ada di kepalanya. Kalaupun dasarnya karena kebencian, kebencian karena apa sehingga mereka begitu teganya membantai sekitar 50 manusia yang tidak melakukan kesalahan pada mereka ? 

Meskipun kita tahu, bahwa aksi terorisme lone-wolf ini bukan yang pertama di dunia. Tetapi apa yang dilakukan oleh Brenton Tarrant memang berbeda dengan yang lainnya, dimana kebiadaban sengaja dipertontonkan dengan bangganya. 

Ada juga kasus yang mirip seperti kasus kelompok cow vigilante Hindu di India yang menyebarkan video pengeroyokan dan berujung kematian Alimudin Ansari yang nekat menjual daging sapi padahal ia tahu bahwa hukum di negara itu melarangnya.


Ada lagi potret kasus Robert Bowers yang melakukan penyerangan terhadap sebuah sinagog di Pittsburg AS. Dengan senjatanya ia membunuh 11 orang Yahudi yang dianggap membahayakan warga kulit putih.

Begitu juga kelompok ekstremis Buddha di Myanmar, Thailand, dan Srilanka yang menganggap bahwa kelompok Muslim akan melakukan Islamisasi di negeri mereka dan akan menghancurkan masyarakat dan agama Buddha yang telah lebih dahulu ada. Lalu Teori konspirasi dan propaganda – propaganda agitatif terus dilancarkan secara masif, sistemik dan terstruktur.

Lalu apa sebenarnya yang mendasari pemikiran penuh kekhawatiran yang berujung pada kebencian dan pembantaian ? Separah itukah nalar – nalar sehat mampu direcoki oleh berbagai racun naif. Tidak adakah serum yang efektif untuk mengatasi kekhawatiran dan kebencian itu ? Jika tidak segera ditemukan obat penawarnya sangat dikhawatirkan peristiwa semacam ini akan terus berulang di episode – episode berikutnya. Paling yang membedakan hanya soal peran pemain utama, pemain tambahan, tempat, waktu  dan lokasi shootingnya.

Segera temukan obat – obat mujarab untuk menyembuhkan fikiran Tarrant – Tarrant lainnya yang memiliki manifesto poltik super keras dengan jargon ”The Great Replacement”, dimana fikirannya dan keyakinannya menyebutkan bahwa imigrasi besar-besaran adalah genosida kulit putih. Oleh karena itu Ia dan kelompoknya bertekad untuk melawan kaum Muslim untuk ”menjamin eksistensi orang-orang kita dan masa depan anak-anak kulit putih”.



Lalu apakah manifesto Tarrant tersebut hanya ada di kelompok kecil New zealand atau Australia saja ??? Ini yang harus segera diidentifikasi dan dicegah oleh siapapun dan dimanapun, dengan cara segera melaporkannya ke aparat yang berwajib jika melihat hal – hal yang mencurigakan.

Sementara hikmah yang terjadi, sekarang banyak masyarakat nonmuslim yang ingin mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang Islam. Bukan hanya di New Zealand tetapi juga di seluruh dunia. Bahkan di New Zealand, tepat 4 hari setelah peristiwa Christchurch dikabarkan sudah lebih dari 350 orang warga New Zealand mengikrarkan masuk Islam. Di samping itu sentimen toleransi juga semakin menguat di dunia barat, seperti di AS, Inggeris, dan lain – lain.

Semoga jiwa para syuhada Christchurch akan bahagia melihat fenomena dunia yang semakin menghayati arti dan makna kedamaian, saling menghormati perbedaan, tepo seliro dan empati. Hal ini tentu menjadi harapan semua umat yang beradab, dan semoga dunia menjadi lebih aman dan damai. Aamiin YRA.

Penulis : Dede Farhan Aulawi 
Pengamat Terorisme
Share:

Mubazir Bila Apel Kebangsaan Sampai 18 Miliar Pakai Uang APBD


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sangat mubazir andai ada apel Kebangsaan yang berpotensi menghabiskan  dana hingga belasan miliar. Konon, selain Apel Kebangsaan 18 Milyar, semua Survei Capres Petahana Juga Dibayar Negara. Ini perlu diperiksa oleh BPK dan KPK. 

"Bila benar Jokowi  menghadiri apel akbar kebangsaan bertema "Kita Merah Putih" yang digelar Pemprov Jawa Tengah di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3), maka tentu akan menghebohksn blantika politik saat ini." Komentar Ketua Presidium Ikatan Polisi Mira Masyarakat Indonesia (IPMMI) Suta Widhya SH, di Jakarta. 

Suta menolak penghamburan uang sebanyak itu untuk hal yang tidak perlu. Ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi agenda yang direncanakan akan menghadirkan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu.

“Lembaga anti rasuah ini ada wajib mencegah apel kebangsaan untuk menyambut Jokowi di Jateng yang menghamburkan uang negara. Jangan sampai rakyat protes KPK mandul bila untuk urusan Jokowi, " Lanjut Suta. 

Acara apel akbar rencana mengundang grup musik Slank yang tentu  memakan biaya miliaran. Dari uang negara 18 M diokasikan antara lain untuk membayar Slank. Suta menilai apel kebangsaan yang akan digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3) itu merupakan skandal abuse of power yang dilakukan pejabat negara setingkat gubernur. 

Dirinya merasa  apel kebangsaan hanyalah kedok  untuk menguatkan rasa kebangsaan padahal  sebenarnya memenangkan calon presiden petahana Joko Widodo di Pilpres 2019.

“Andai apel  kebangsaan untuk Jokowi tetap berlangsung, niscaya skandal anggaran yang melibatkan pembiaran KPK, kepolisian, kejaksaan dan birokrasi akan dibongkar habis oleh rezim berikut yang memerintah pasca Jokowi. Sebab, kami duga acara itu hanya untuk memenangkan Jokowi bukan untuk menguatkan rasa kebangsaan. Domain Lemhannas dan Wantanas lebih pas untuk itu, " Kilah Suta lebih lanjut.

“Negara ini sedang aman, meski migrasi warga Cina massif berdatangan setiap hari, namun  TNI belum melihat sebagai ancaman. Sehingga apel kebangsaan cenderung ditujukan untuk memenangkan Jokowi. Buktinya  TNI tidak pernah bersinyalemen bahaya komunis Cina? " Heran Suta. 

Agenda Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar apel akbar kebangsaan banyak memanen protes banyak kalangan karena dana yang dikucurkan terlalu besar. Berbagai meme yang menggelitik viral dimana-mana. 

Pemerintah Propinsi Jateng konon mengganggarkan dana Rp 18 miliar untuk Apel Akbar Minggu (17/3) di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang itu. Anggaran negara rencana dihabiskan buat apel kebangsaan. 

Suta menduga apel kebangsaan ini bertujuan memenangkan Capres atau  presiden Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang dari  PDIP berupaya memenangkan pemilu dengan fasilitas negara.

“Di era Orba kepala daerah menggunakan APBD untuk apel kebulatan tekad mendukung Soeharto. Tidak ada beda kali ini apel kebangsaan untuk menangkan Jokowi. Adakah ancaman nyata t musuh dari luar sehingga perlu apel? Percayalah ancaman luar pada TNI, " Tegas Suta. 

Suta menilai apel kebangsaan bukan bertujuan untuk menguatkan rasa kebangsaan, melainkan untuk memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019. 

“Saya menduga apel kebangsaan besok untuk Jokowi, sehingga terindikasi adanya skandal anggaran yang melibatkan pembiaran KPK, kepolisian, kejaksaan dan birokrasi. Hanya untuk memenangkan Jokowi, bukan untuk menguatkan rasa kebangsaan,” Jelas Suta lebih lanjut. 

Rencana banyak  tokoh dijadwalkan hadir dalam acara itu, seperti Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KH Maimun Zubair, dan ulama asal Pekalongan Habib Luthfi. 

"Presiden Jokowi selayaknya mengambil cuti selama masa kampanye pilpres yang masih tersisa satu bulan ini. Jika tidak, akan terjadi penyalahgunaan wewenang (abuse of power) secara masif oleh calon petahana itu."Tutup Suta. **
Share:

Neuroleadership Membidani Pemimpin Yang Visioner, Profesional dan Kreatif


Duta Nusantara Merdeka |

Oleh :
Dede Farhan Aulawi

Seiring dengan bertaburannya tema – tema milenial terkait Revolusi Industri 4.0 dan ruang – ruang inovasi digital memunculkan kesadaran baru akan arti dan peran strategis dari Artifial Intelligence (AI). Untuk memahami AI secara substansial harus terlebih dahulu dipahami ilmu tentang bagaimana sistem syaraf dan otak bekerja pada manusia.

Ilmu pengetahuan tentang sistem syaraf dan otak pada manusia itu banyak dikenal dengan istilah Neurosains (Neuroscience). Dengan demikian Ilmu saraf (Neurosains) ini adalah bidang ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron. Area studinya mencakup struktur, fungsi, perkembangan genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, penghitungan neurosains dan patologi sistem saraf.

Jadi jika saat ini mulai banyak muncul istilah Neuroleadership yang menghiasi ruang media, maka Neuroleadership dapat didefinisikan sebagai penerapan Neuroscience dalam Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development). Penemuan – penemuan baru di bidang ilmu saraf dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam mengungkap fisiologi efektivitas kepemimpinan, dan pada akhirnya bisa digunakan dalam pengembangan kepemimpinan, pelatihan manajemen, pendidikan dan konsultasi manajemen perubahan, dan lain - lain. 


Hal tersebut bisa dibuktikan dari tulisan Kimberly Schaufenbuel yang menjelaskan tentang aplikasi praktus dari neuroscience dalam kepemimpinan. Termasuk contoh – contoh bagaimana menerapkan neuroleadership untuk meningkatkan praktik kepemimpinan, mengubah manajemen, inovasi, kreativitas, dan meningkatkan keterlibatan karyawan agar organisasi semakin kompetitif dan unggul.

Baca Juga : Peran Great Spirit Terhadap Perkembangan Neuroscience Terapan

Organisasi yang kompetitif dan unggul tidak bisa dihasilkan atas kerja individual, melainkan kolektifitas energi kebersamaan agar menghasilkan karya yang maksimal. Setiap karyawan harus menyadari akan arti peran, fungsi dan tanggung jawabnya sehingga bisa bekerja secara profesional, disiplin dan penuh tanggung jawab. Bagaimana meresonansikan energi fikiran yang positif yang dibangun atas dasar keyakinan, kesungguhan dan kepercayaan.

Kepemimpinan yang bisa mengorganisasikan setiap sumber daya yang terbatas semaksimalmungkin, seefektif mungkin, dan seefisien mungkin adalah kepemimpinan yang mampu mengoptimalkan peran syaraf dan otaknya agar senantiasa terlatih dan teruji menjadi manusia – manusia yang tangguh, survive dan terus berjuang untuk menyalakan lilin – lilin harapan.

Sebagaimana diketahui bahwa ada dua dua kemampuan otak manusia yang terkait dengan inovasi dan pemikiran kreatif, yaitu (1) Jaringan Default, yang memiliki kemampuan untuk melampaui atau membayangkan seperti apa rasanya berada di tempat atau waktu yang berbeda, dan (2) Jaringan Kontrol, yaitu area otak yang membuat orang tetap hidup. 

Artinya Jaringan Default untuk mendorong inovasi dan Jaringan Kontrol untuk mendorong fokus. Jadi berbagai kemajuan dalam bidang ilmu saraf dapat membantu untuk mengungkap misteri efektivitas kepemimpinan serta meningkatkan berbagai bidang kerja. Jadi neuroleadership memiliki ruang lingkup, tentang (1) Gambaran tentang bidang ilmu saraf, (2) Mengenal konsep "neuroleadership", (3) Aplikasi neuroscience dalam meningkatkan kinerja, praktik kepemimpinan, manajemen perubahan, inovasi, kreativitas, dan keterlibatan karyawan. **


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini