Rayakan HUT DKI Jakarta ke-495, Aston Kartika Grogol Gelar Jakarta Punye Cerite
Harlah Pancasila ke-77, HUT ke-5 DBTI dan HUT ke-3 GPP
Peringati HUT Ke-55, Bulog Gelar Bakti Sosial dan Aneka Lomba
Hadiri HUT Ke-45 KPR BTN, Menteri Basuki Ajak Perbankan Aktif Promosikan Program Perumahan Bersubsidi dan Jaga Kualitas
Pada tahun 2022, Kementerian PUPR mengalokasikan program bantuan pembiayaan perumahan direncanakan sebesar Rp28 triliun yang disalurkan melalui empat program subsidi perumahan yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200,000 unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 24.426 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) 769.903 unit, dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 200.000 unit.
"Untuk penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi pada tahun 2022, Kementerian PUPR akan lebih fokus untuk mendorong para stakeholder, khususnya perbankan dan pengembang agar memperhatikan kualitas perumahan, yang bisa dituangkan dalam perjanjian kerjasama," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan HUT KPR BTN Ke-45 di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Menurut Menteri Basuki, untuk mewujudkan perumahan yang berkualitas dibutuhkan ddukungan BTN sebagai Lembaga Jasa Keuangan serta BUMN yang sejak awal berkomitmen mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan. Presiden Joko Widodo berpesan dalam memberikan ucapan selamat Hari Bakti PU Ke-76, bahwa ke depan pemerintah akan terus membangun infrastruktur yang lebih berkualitas, smart, dan ramah lingkungan, termasuk juga sektor perumahan guna meningkatkan akses masyarakat mendapatkan hunian yang layak.
"Saya juga berharap Bank BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas dan menyediakan perumahan yang layak huni, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan," tutur Menteri Basuki.
Kementerian PUPR mengalokasikan pembiayaan perumahan pada 2021 melalui dana FLPP sebesar 157.500 unit, SSB untuk 859.582 unit, SBUM 157.500 unit, dan BP2BT sebanyak 18.950 unit. Kinerja Program Sejuta Rumah menunjukkan trend yang semakin postif setiap tahunnya, kecuali 2 tahun terakhir akibat Pandemi Covid-19.
Menteri Basuki mengucapkan terima kasih kepada BTN sebagai salah satu bank penyalur subsidi pemerintah di sektor perumahan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, khususnya pada masa perlambatan sektor properti akibat Pandemi Covid-19.
Turut hadir dalam acara Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Komisioner BP Tapera Adi Setianto, Komisaris Utama Bank BTN Chandra Hamzah, dan Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo. (Arianto)
Pererat Persahabatan di Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia Rayakan Hari Kemerdekaan UEA ke-50
Mendikbudristek Ajak Organisasi Profesi Guru Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan
HUT BRIMOB Ke-76, Ketua KPK: Brimob Benteng Pelindung Keselamatan Punggawa Pemberantasan Korupsi di KPK
Rayakan 50 Tahun di Indonesia, Nestlé Perkuat Kemitraan untuk Perkebunan Kopi Berkelanjutan
Sejak 1994, Nestlé telah bermitra dengan petani kopi lokal di Lampung untuk mendukung produksi kopi yang bertanggung jawab dan memastikan keberlanjutan lingkungan serta petani kopi di masa depan. Kemitraan ini diwujudkan melalui tim AgriService, di mana Nestlé Indonesia memberikan pendampingan dan pelatihan, sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi ke pangan regeneratif, yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang.
Saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan 20.000 petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat, dengan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan produktivitas dan meningkatkan kualitas biji kopi. Tim AgriService Nestlé juga mendistribusikan bibit kopi unggul yang tahan penyakit, sebagai bagian dari penerapan program global NESCAFÉ Plan, yang diluncurkan di Indonesia pada 2010.
Ir. H. Arinal Djunaidi, Gubernur Provinsi Lampung yang turut hadir di acara ini, memberikan apresiasinya kepada Nestlé Indonesia atas kemitraan yang telah terjalin antara Nestlé Indonesia dengan komunitas petani kopi di Lampung, di mana hal ini juga sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan dan produk yang dihasilkan oleh produsen setempat.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kerja sama antara Nestlé Indonesia dan para petani kopi di Lampung agar petani kopi lokal tetap semangat untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi di Lampung, yang pada akhirnya bisa masuk ke pasar global. Saya percaya seluruh rangkaian kerja sama yang telah terjalin dapat terus mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia, dan secara khusus di Provinsi Lampung.” tutur Ir. H. Arinal Djunaidi.
Begitu juga, Tim AgriService Nestlé juga mendorong petani untuk menjaga lingkungan, melalui penanaman 1 juta pohon di sekitar perkebunan kopi di Lampung, serta menerapkan metode tumpang sari, pertanian terpadu dan konservasi daerah aliran sungai, sebagai model praktik pertanian regeneratif untuk mencapai target Net Zero Nestlé.
Bermitra dengan GIZ, Nestlé memberikan pendampingan kepada para petani kopi untuk belajar mengelola kebun kopinya sebagai suatu bisnis dan melakukan perkebunan kopi tumpang sari guna membantu petani meningkatkan pendapatannya. Sebanyak 55 kebun percontohan milik petani telah berhasil dibangun bersama para petani dan memberikan hasil yang menggembirakan.
Dalam kesempatan yang sama, Hj. Dewi Handajani, SE., MM, Bupati Tanggamus, menyampaikan apresiasinya kepada Nestlé yang telah memberikan pendampingan dan pelatihan guna mengelola kebun kopi yang berkelanjutan kepada komunitas petani di Tanggamus.
Selain meningkatkan produktivitas, kata Dewi, menjaga lingkungan dan menerapkan perkebunan berkelanjutan merupakan sebuah prioritas yang harus dilakukan oleh para petani agar bisa terus menjaga lingkungan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kemitraan yang telah dibentuk oleh Nestlé selama kurang lebih 27 tahun bersama para petani kopi di Lampung khususnya di Tanggamus.
Sementara itu, Jean-Luc DeVuyst, Technical Director Nestlé Indonesia menyampaikan, selama 50 tahun, kami selalu berpegang teguh pada komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia, dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk biji kopi, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.
“Hingga saat ini, kami melakukan pembelian bahan baku biji kopi sebanyak lebih dari 50.000 ton per tahun atau setara dengan USD 80 juta per tahun. Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan kami bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar di mana kami beroperasi juga harus sejahtera. Oleh karena itu, kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra petani kopi di Lampung,” pungkasnya. (Arianto)