Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Pemerintah Lakukan Investigasi Kontak 3 kasus Hepatitis Akut Pada Anak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak. Hal ini disampaikan pada keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/5).

“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan” ungkap dr. Nadia.

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

“sampai saat ini, ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit  hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,” ucap dr. Nadia.

Selain itu, tambah dr. Nadia, tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak. Dan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat. (Lak/Tha)
Share:

Tidak Ada Kaitan antara Vaksinasi COVID-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut pada Anak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dengan penyakit Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya pada Anak. 

Hal tersebut disampaikan oleh Lead Scientist untuk kasus ini, Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K), pada acara keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/5).

“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19,” ungkap Prof Hanifah.

Lebih lanjut Prof Hanifah menyampaikan bahwa sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit Hepatitis Akut Yang Belum Diketahui Penyebabnya dengan virus COVID-19, melainkan adanya kejadian yang koinsiden (bersamaan). 

Sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian Infeksi Hepatitis Akut pada Anak, pemerintah telah menerapkan beberapa hal, diantaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology). 

Selain itu, Kemenkes telah menunjuk antara lain Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen. 

Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan  dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Selain itu juga diharapkan adanya rumah sakit rujukan di setiap Kabupaten. (Lak/Tha)
Share:

Masyarakat Agar Waspada Setelah 3 Pasien Anak Dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022. 

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022. 

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. 

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran. 

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam keterangan tertulisnya, Minggu (01/05)

Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, tutur dr. Nadia. 

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. 

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah. 

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. 

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus. 

Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Surat Edaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya. 

Kemenkes meminta Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit untuk antara lain memantau dan melaporkan kasus sindrom Penyakit Kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), dengan gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak dan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahannya melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 

Kemenkes juga meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor. 

“Tentunya kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis” ucap dr. Nadia.

Bagi Dinas Kesehatan, KKP, dan Rumah Sakit juga diminta segera memberikan notifikasi/laporan apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui Telp./ WhatsApp 0877-7759-1097 atau e-mail: poskoklb@yahoo.com. (Lak/Tha)
Share:

Peringati Hari Kesehatan Sedunia, Nestlé Indonesia Berkomitmen Bantu Masyarakat Indonesia Lebih Sehat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Nestlé berupaya untuk semakin memastikan kesehatan masyarakat Indonesia dengan senantiasa menghadirkan makanan dan minuman bergizi serta mendukung pola hidup seimbang dan berkelanjutan. Sejalan dengan tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini yaitu “Our Planet, Our Health”, Nestlé mempertegas komitmennya menjaga kesehatan dan keberlanjutan lingkungan dalam menjadikan 100 persen kemasannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025. Nestlé juga telah mengurangi kandungan gula dan menyediakan produk-produk pilihan yang difortifikasi.

“Sebagai salah satu perusahaan terdepan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, kami tidak berhenti pada memaksimalkan gizi masyarakat saja, namun juga memastikan produk kami aman untuk keberlanjutan lingkungan. Momentum Hari Kesehatan Sedunia ini menjadi pengingat bagi Nestlé Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas pangan kami bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/04).

Disaat yang sama, Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia Eka Herdiana menekankan, “Melalui produk makanan dan minuman Nestlé, kami  berupaya memastikan keberlangsungan masyarakat untuk melengkapi kebutuhan gizi dan menjaga kualitas asupan masyarakat. Salah satu upayanya dengan mengurangi kandungan gula tambahan pada portofolio produk. Di samping itu, kami juga menjaga kualitas produk kami melalui fortifikasi produk dengan berbagai zat gizi mikro yang dibutuhkan.”

Dalam upaya mendukung kesehatan masyarakat, kata Eka, secara global Nestlé telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai gula (Policy on Sugars) pada 2017, dengan tujuan untuk lebih lagi mengurangi kandungan gula tambahan dalam produk kami dengan rata-rata minimal 5% untuk mendukung individu dan keluarga dalam memenuhi rekomendasi global. Pada akhir 2021, Nestlé Indonesia telah mengurangi kandungan gula tambahan kami sebanyak lebih dari 13,5%, yang setara dengan sekitar 4.000 ton pengurangan gula. Di samping itu, kami juga menambahkan zat gizi mikro untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga dalam mencegah defisiensi zat gizi mikro.  Pada 2021, sebanyak 3,76 miliar sajian produk telah difortifikasi dengan zat besi, zink, yodium, vitamin A dan vitamin D untuk melengkapi kebutuhan gizi mikro masyarakat. 

Bagi lingkungan, Eka menegaskan, Nestlé juga menyediakan kemasan inovatif yang bisa didaur ulang dengan mengurangi material plastik untuk produk makanan dan minumannya, seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, dan KOKO KRUNCH. Nestlé pun juga telah menggunakan kemasan ramah lingkungan seperti sedotan kertas di seluruh minuman kemasan siap konsumsi, sejalan dengan komitmennya untuk menjadikan 100 persen kemasannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025.

“Tidak lupa, kami juga melakukan rangkaian kegiatan edukasi melalui komunikasi yang terintegrasi untuk meningkatkan pengetahuan gizi individu dan keluarga. Harapannya, Nestlé akan selalu memberikan manfaat baik tidak hanya bagi konsumen dalam melengkapi kebutuhan gizinya, namun juga bagi keberlanjutan lingkungan sekitar,” tutup Eka. (Lak/Tha)
Share:

PeduliLindungi Telah Cegah Jutaan Warga Terpapar Covid-19


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sejak pertama kali diluncurkan pada Maret 2020, aplikasi PeduliLindungi melalui fitur kewaspadaan telah berhasil melakukan upaya pencegahan pasien Covid-19 dan warga yang berisiko berkeliaran di tempat umum sehingga dapat menulari warga lainnya.

Aplikasi ini sudah diunduh oleh lebih dari 90 juta orang dan telah membantu mencegah warga yang terinfeksi mengakses fasilitas dan tempat umum seperti pusat perbelanjaan, airport, pelabuhan, hotel, dan gedung perkantoran.

Aplikasi PeduliLindungi yang telah diunduh pasien positif Covid-19 akan berwarna hitam ketika aplikasi tersebut dipindai di pintu masuk tempat umum sehingga petugas keamanan dapat mencegah masuk pasien tersebut, lalu melaporkan yang bersangkutan ke Satgas Covid-19 untuk ditangani lebih lanjut.

Sepanjang 2021-2022, PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah (vaksinasi belum lengkap) memasuki ruang publik dan telah mencegah 538.659 upaya orang yang terinfeksi Covid-19 (status hitam) melakukan perjalanan domestik atau mengakses ruang publik tertutup. 

“PeduliLindungi turut berkontribusi pada rendahnya penularan Covid-19 di Indonesia dibanding negara tetangga dan bahkan negara maju. Aplikasi ini memiliki peran yang besar dalam menekan laju penularan saat kita mengalami gelombang Delta dan Omicron” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid pada Jumat (15/04). 

“Tuduhan aplikasi ini tidak berguna dan juga melanggar hak asasi manusia (HAM) adalah sesuatu yang tidak mendasar. Marilah kita secara seksama membaca laporan asli dari US State Department. Laporan tersebut tidak menuduh penggunaan aplikasi ini melanggar HAM. Kami memohon agar para pihak berhenti memelintir seolah-olah laporan tersebut menyimpulkan adanya pelanggaran,” tutur Nadia.

Penggunaan PeduliLindungi secara masif memberikan dampak positif untuk melakukan kebijakan surveilans selain fitur pencarian lokasi vaksin terdekat, fitur telemedisin dan pengiriman obat, fitur penerbitan dan dompet digital sertifikat Indonesia berstandar WHO untuk kemudahan perjalanan Warga Negara Indonesia lintas negara, fitur kartu kewaspadaan kesehatan untuk perjalanan domestik, dan data statistik untuk pengambilan keputusan strategis pemerintah. 

PeduliLindungi telah bertransformasi menjadi layanan terintegrasi sehingga memudahkan penelusuran, pelacakan, pemberian peringatan, dan dalam rangka memfasilitasi tatanan kehidupan yang baru (new normal).

PeduliLindungi telah memuat prinsip-prinsip tata kelola aplikasi yang jelas, termasuk kewajiban untuk tunduk dengan ketentuan perlindungan data pribadi.  Pengembangan PeduliLindungi juga mengacu pada kesepakatan global dalam Joint Statement WHO on Data Protection and Privacy in the Covid-19 Response tahun 2020, yang menjadi referensi berbagai negara atas praktik pemanfaatan data dan teknologi protokol kesehatan Covid-19.

Aspek keamanan sistem dan perlindungan data pribadi pada PeduliLindungi menjadi prioritas Kementerian Kesehatan. Seluruh fitur PeduliLindungi beroperasi dalam suatu kerangka kerja perlindungan dan keamanan data yang disebut Data Ownership and Stewardship. 

Persetujuan (consent) dari pengguna telah menjadi layer dalam setiap transaksi pertukaran data, selain metadata dan data itu sendiri, misalnya pada fitur check in di area publik, akses pada perangkat, perekaman geolokasi, dan penghapusan history penggunaan. Fitur-fitur tersebut dihadirkan untuk merespon kebutuhan penanggulangan Covid-19 yang semakin dinamis. 

Kementerian Kesehatan telah melakukan kerjasama strategis dengan berbagai pihak untuk memastikan sistem elektronik pada PeduliLindungi telah aman dan laik digunakan. Bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Kesehatan telah menerapkan sistem pengamanan berlapis yaitu pengamanan pada aplikasi, pengamanan pada infrastruktur (termasuk pusat data) dan pengamanan data terenkripsi. 

PeduliLindungi telah melalui rangkaian penilaian aspek teknis dan legalitas dalam rangka pendaftaran sebagai penyelenggara sistem elektronik pada Kementerian Komunikasi dank Informatika, dan penempatan data di Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan demikian, PeduliLindungi merupakan sistem elektronik yang andal, aman, terpercaya, dan bertanggung jawab. (Lak/Tha)
Share:

Kasus Aktif COVID-19 Terus Turun Diikuti Penurunan Kasus Konfirmasi Harian


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Hari ini Kamis (10/03), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus aktif COVID-19 kembali turun dan sudah menyentuh angka 399.583 setelah sehari sebelumnya (9/3) sempat di posisi 417.219. Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak 28 Februari 2022, dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu. Selain itu, angka kasus konfirmasi harian hari ini juga mengalami penurunan menjadi 21.311 dari hari sebelumnya yang berada di angka 26.336. Catatan ini membuat angka keterisian rumah sakit nasional menjadi 26% (10/3). Berkuang dari angka sebelumnya yang sempat tercatat 27% (9/3).

“Angka penurunan kasus aktif COVID-19 terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Ini memberikan optimisme pada upaya penanganan COVID-19 yang saat ini dilakukan pemerintah. Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Selain menurunnya angka kasus aktif yang diikuti agka konfirmasi kasus dan keterisian rumah sakit, raport positif dari upaya pengendalian COVID-19 juga mencatatkan penambahan angka kesembuhan pasien. Pasien yang sembuh hari ini bertambah hingga 38.399 dari hari sebelumnya yang sempat di 31.705. 

Laju vaksinasi juga kembali menyentuh level lebih dari 2 juta dosis per hari. Hari ini, vaksinasi COVID-19 dosis 1 sudah diberikan kepada 192.891.436 (92,62%). Vaksinasi dosis 2 juga sudah diberikan kepada 150.069.223 (72,06%). Untuk vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan kepada 13.905.146 (6,68%). Laju vaksinasi hari ini bertambah 2.027.873 dosis dari hari sebelumnya.

“Tanpa memperkuat dan mempertahankan diri dengan vaksinasi lengkap 2 dosis serta vaksinasi booster, harapan untuk segera mengakhiri pandemi akan sulit. Kunci dari mengakhiri pandemi adalah kesediaan seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi primer dan booster serta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sampai kondisi dinyatakan membaik,” pungkas dr. Nadia. (Lak/Tha)
Share:

Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama Bersama Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Tinjau RSDC Wisma Atlet


Duta Nusantara Merdeka | Kutai Kartanegara
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Arwin Amrih Wientama bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Kutai Kartanegara, meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Tenggarong Seberang, pada hari Senin (14/2/2022).

Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Arwin Amrih Wientama mengatakan, peninjauan itu dimaksudkan untuk mengecek kondisi RSDC Wisma Atlet, sebagai langkah cepat sekaligus mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 varian baru (Omicron) khususnya di Tenggarong, dan pada umumnya Kabupaten Kutai Kartanegara.


AKBP Arwin mengimbau seluruh masyarakat Kutai Kartanegara, agar memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes), untuk mencegah penyebaran omicron. Serta meminta kepada para orang tua atau lanjut usia (Lansia), dan anak-anak (umur 6 tahun – 11 tahun) untuk segera melakukan vaksinasi di tempat yang telah di tentukan para Tenaga Kesehatan setempat.

“Sebagai upaya kita mencegah omicron, mari kita disiplin menerapkan Prokes dan ikut vaksinasi,” ajaknya AKBP Arwin.


Untuk diketahui juga turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Kukar Edi Damansyah, Dandim 0906 Kutai Kartanegara (KKR) Letkol Inf Jeffry Satria, PN Kukar Asep Koswara, Keala Badan Kesbangpol Kukar Rinda Desianti, Kaban BPBD Kukar Marsidik, dan Kabag Prokompim Setkab Kukar Ismed. **

Wartawan DNM : Imam Sudrajat
Share:

Jumlah Pasien Dirawat Tetap Stabil, 3T dan Vaksinasi Terus Didorong


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pemerintah terus berupaya menekan angka penularan kasus COVID-19 yang didominasi varian Omicron. Hal ini termasuk melakukan beragam upaya pencegahan dan mendorong laju vaksinasi. Strategi ini efektif menekan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Hingga hari ini (11/2) pukul 17.00 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 29% dari total kapasitas tempat tidur dan isolasi yang disediakan untuk pasien COVID-19 secara nasional. Sebagian besar pasien yang masuk rumah sakit juga memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG).

Selain mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri dan terpadu, pemerintah juga terus meningkatkan testing. Hingga kemarin (10/2), pemerintah sudah melakukan 416.065 spesimen yang dites tiap harinya.

“Kenaikan angka perawatan pasien ini memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh secara berarti. Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG) untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis, dapat memperoleh perawatan intensif,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Selain mengalokasikan rumah sakit bagi mereka yang lebih membutuhkan layanan intensif, pemerintah juga terus mendorong program vaksinasi nasional. Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin dan hingga 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, total 187,9 juta (90,23%) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis 1 dan 134,6 juta (64,64%) telah divaksinasi dosis 2. Masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah karena vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi COVID-19.

“Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia. Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh,” ujar dr. Nadia.

Jarak waktu terbaik untuk mendapatkan booster COVID-19 adalah minimal 6 bulan setelah menerima vaksinasi kedua. Kemudian, apabila apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.

Meski begitu, vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk COVID-19. Pemerintah selalu menghimbau, cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan COVID-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya. (Ari/Tha)


Share:

Pasien COVID-19 Dirawat di Jakarta, Bali, dan Banten Masih Rendah Meski Kasus Lebih Tinggi Dibanding Delta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kondisi beberapa wilayah di Pulau Jawa-Bali saat ini terus dipantau mengingat Jawa-Bali menjadi klaster awal lonjakan kasus nasional yang terdampak paling tinggi. Gambaran terkini data konfirmasi kasus Omicron menunjukkan sudah melebihi puncak gelombang kasus Delta di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Bali. Kendati begitu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit belum menyamai puncak kasus Delta Juli-Agustus 2021 lalu. Dengan menjaga fasilitas layanan kesehatan bisa tetap berjalan optimal di masa lonjakan kasus, pemerintah meyakini mampu memberikan layanan bagi pasien yang membutuhkan.

Per 6 Februari 2022, DKI Jakarta mengkonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus Dela yang mencapai 14.619 kasus. Kendati demikian, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit karena Omicron berjumlah 9.364, atau setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta 2021 lalu. Begitu juga dengan Banten yang mencatat konfirmasi 4.885 kasus per 6 Februari 2022, lebih tinggi dari kasus Delta yaitu 3.994 kasus. Namun, pasien yang dirawat di RS berjumlah 966 orang, jauh lebih rendah dibanding pasien yang dirawat di puncak gelombang Delta, yaitu 4.268 orang. Masih di periode yang sama, kasus konfirmasi di Bali sebanyak 2.031, sedikit lebih tinggi dari puncak Delta yaitu 1.910 kasus. Namun, pasien yang dirawat sebanyak 948 orang, jauh lebih sedikit dari puncak Delta yaitu 2.263 kasus.

“Masyarakat diharapkan agar tidak menjadikan kasus konfirmasi sebagai patokan, karena perawatan pasien di rumah sakit menjadi poin penting yang menjadi fokus saat ini. Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif dan hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dalam keterangan tertulisnya, Selasa (08/02).

Kebijakan kementerian kesehatan untuk memprioritaskan pasien bergejala sedang, berat, dan kritis serta yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit akan mampu mengurangi beban pelayanan kesehatan hingga 70%. 

Hingga Minggu (6/2) tercatat bahwa 356 pasien meninggal, 42% memiliki komorbid. Lalu 44% dari korban meninggal adalah lansia dan sebagian besar korban (69%) belum divaksinasi lengkap.

“Melengkapi vaksinasi terutama bagi lansia dan yang memiliki komorbiditas sangat dianjurkan, karena akan mengurangi dampak terberat saat terinfeksi virus COVID-19. Selain itu menjaga protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) saat ini harus diperketat lagi demi mencegah penularan lebih jauh lagi,” tegas dr. Nadia. 

Selain itu, pasien tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan yang tidak perlu masuk rumah sakit, bisa dirawat dengan melakukan isolasi mandiri dan konsultasi dengan dokter melalui layanan telemedisin yang terintegrasi dengan Kemenkes.

“Bekerjasama dengan penyedia layanan telemedisin, Kemenkes berkomitmen untuk memberikan layanan prima pada pasien isolasi mandiri di rumah dan menyiapkan obat gratis selama masa isolasi,” terang dr. Nadia.

Selain itu bagi pasien OTG dan gejala ringan yang tidak memiliki ruangan untuk isolasi mandiri bisa melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput. Pemerintah daerah lain di seluruh Indonesia juga telah mempersiapkan tempat isolasi terpusat di daerah masing-masing yang sebelumnya sudah pernah dipersiapkan menghadapi lonjakan kasus Delta 2021 lalu. (Ari/Ant)
Share:

Peringati Hari Gizi Nasional, Nestlé: Pentingnya Asupan Gizi Baik Anak untuk Cegah Stunting dan Obesitas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, Nestlé terus mengingatkan pentingnya asupan gizi pada anak Indonesia, dengan berkomitmen menyiapkan produk makanan dan minuman bergizi dan juga memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang gizi seimbang pada anak. 

Sejalan dengan tema Hari Gizi Nasional tahun ini yaitu ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’, Nestlé berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan mengatasi masalah stunting dan obesitas melalui fortifikasi gizi dalam produk makanan dan minuman yang juga sejalan dengan misi Nestlé untuk menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Pada 2020, Nestlé telah menyediakan 4 miliar sajian produk yang telah difortifikasi dengan zat-zat gizi penting, seperti zat besi, zink, vitamin A dan vitamin D.

Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia Eka Herdiana mengatakan, Asupan gizi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung tumbuh kembang anak, terutama untuk pertumbuhan fisik dan mental pada 1000 hari pertama kehidupan dan periode usia 5-10 tahun. Peran orang tua sangat diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan gizi seimbang termasuk asupan makanan yang mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak dan protein, dan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. 

"Selain itu, Zat gizi makro merupakan sumber energi yang dan bahan baku utama pembentukan sel dan juga beragam enzim, hormon, serta komponen pendukung lainnya dalam tumbuh kembang. Sedangkan zat mikro berperan dalam pengaturan metabolisme serta mendukung daya tahan tubuh," kata Eka dalam keterangan tertulisnya, Kamis (03/02).

Dan yang pasti, Asupan gizi yang seimbang menjadi salah satu kunci untuk mencegah stunting, di mana pertumbuhan anak terganggu karena kekurangan zat gizi dan menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata. Data dari BKKBN menunjukkan bahwa 24,4 persen balita di Indonesia mengalami stunting di tahun 2021. Untuk mengatasi masalah stunting dan memperbaiki asupan gizi. 

Asal tahu saja, Nestlé telah melakukan fortifikasi gizi seperti zat besi, zink, vitamin A dan vitamin D dalam produk-produknya, termasuk DANCOW, MILO, LACTOGROW, BATITA, NESTLÉ IDEAL, CERELAC dan KOKO KRUNCH guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Selain stunting, obesitas pada anak juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. 

Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka obesitas anak di Indonesia berada di 3,8 persen. Oleh karena itu, Nestlé berupaya untuk memastikan kualitas serta pemberian gizi seimbang dengan mengurangi kandungan gula dalam produk kami dan mengaplikasikan logo “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM untuk produk-produk minuman kemasan siap konsumsi seperti BEAR BRAND, DANCOW UHT, MILO UHT dan NESTLÉ GOODNES. 

Disisi lain, tutur Eka, guna menjawab berbagai tantangan gizi di Indonesia, Nestlé secara global menciptakan program “Nestlé for Healthier Kids”, atau Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat, sebagai upaya untuk membangun pola hidup sehat bagi anak-anak sejak dini melalui orang tua dan guru. 

Program ini hadir guna mengajarkan anak-anak kebiasaan baik dalam mengatur pola hidup sehat seperti (1) makan makanan beragam dan bergizi seimbang, (2) mengatur porsi, (3) aktif bergerak, (4) minum air putih, dan (5) makan bersama keluarga.

Masih kata Eka, Nestlé juga mengadopsi Isi Piringku dari Pedoman Gizi Seimbang oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai acuan dalam mengatur porsi makan sesuai kebutuhan gizi sehari-hari. Program ini telah disosialisasikan melalui berbagai kampanye produk Nestlé seperti MILO ACTIV Indonesia, DANCOW Siap Sekolah, DANCOW Nutritods, LACTOGROW Grow Happy, dan BATITA Kampung Tangguh. 

"Kami berharap dapat ikut berperan serta dalam memberantas stunting dan obesitas di kalangan anak-anak melalui berbagai program edukasi serta upaya penyesuaian kualitas gizi pada setiap produk Nestlé. Ke depannya, kami akan terus ikut berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia serta menciptakan masa depan yang lebih sehat untuk generasi selanjutnya," pungkasnya. (Arianto)
Share:

Cakupan Vaksinasi Nasional Masuk Peringkat 5 Besar Dunia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia berhasil masuk dalam jajaran 5 besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia. 

Mencatatkan cakupan vaksinasi sebanyak 166,65 juta sasaran, Indonesia menempati urutan ke 4 setelah China, India, Amerika Serikat, kemudian diikuti Brazil di peringkat kelima. 

“Berdasarkan data Our World in Data per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 sebanyak 281.574.183 dosis. Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

Beliau menekankan bahwa raihan ini tidak terlepas dari dukungan dan upaya bersama dari seluruh elemen bangsa yakni TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Organisasi Sosial, Organisasi Keagamaan, pelaku usaha dan masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi nasional sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengakhiri pandemi di Tanah Air. 

Untuk itu, Menkes memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sehingga bisa berjalan dengan baik.

Pemerintah akan terus menggenjot cakupan vaksinasi nasional bagi 208,2 juta penduduk yang ditargetkan akan selesai pada Maret atau April mendatang. 

Menkes memastikan stok vaksin COVID-19 dalam negeri aman. Kendati ada tambahan jumlah sasaran yakni anak usia 6-11 tahun serta tambahan untuk vaksinasi booster (dosis ketiga) pada 12 Januari mendatang, Menkes meyakini jumlah vaksin yang tersedia masih mencukupi. 

“Sekarang kita ada stok vaksin sekitar 140 juta dosis, Kita targetkan kecepatan vaksinasi kita 50 juta sasaran dalam kurun waktu satu bulan. Kita juga sudah siapkan untuk vaksinasi booster untuk mengantisipasi Omicron. Jadi dipastikan stoknya masih ada,” ujar Menkes. 

Meski jumlah populasi yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 terus meningkat, Menkes mengingatkan bahwa ancaman penularan COVID-19 masih ada disekitar kita. Vaksinasi harus terus berjalan untuk mempercepat tercapaianya herd population dan protokol kesehatan 5M harus benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan perlindungan yang optimal. (Lak/Tha)

Share:

Menkes Budi Jadi Pemimpin Terpopuler di Media Sosial


Duta Nusantara Merdeka | Bali
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ditetapkan menjadi salah satu pemimpin terpopuler di media sosial oleh PR Indonesia. Ia dinilai mampu membawa reputasi positif Kementerian Kesehatan di masyarakat. 

Hal itu merupakan hasil dari monitoring Kazee Digital Indonesia. Proses monitoring berlangsung sepanjang 1 Januari sampai 30 September 2021 melalui Twitter, Instagram, dan Facebook. 

Penentuan pemenang didasarkan pada kuantitas ekspos perbincangan positif netizen dan mempertimbangkan konten pemberitaan yang dianalisis secara manual oleh PR Indonesia dan Kazee Digital Indonesia. 

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan penghargaan tersebut merupakan bukti dari upaya Menkes Budi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di sektor kesehatan, serta bekerja sama dengan seluruh jajaran pegawai di Kementerian Kesehatan serta tenaga kesehatan untuk membangun citra positif kementerian di mata publik. 

"Kerja nyata Pak Menkes memang sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam menangani pandemi COVID-19. Penghargaan ini adalah cerminan dari upaya yang dilakukan beliau bersama dengan seluruh tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam menangani pandemi COVID-19," kata Widyawati. 

Pemberian penghargaan tersebut berlangsung dalam forum Jambore PR Indonesia (Jampiro) ke-7 yang digelar oleh Majalah PR Indonesia, Jumat (10/12) di Hotel Aryaduta, Bali. 

Selain Menkes, ada 116 pemimpin organisasi dan public relations lainnya yang mendapatkan predikat Terpopuler dan Berpengaruh di Indonesia. 

Founder dan CEO PR Indonesia Group Asmono Wikan mengatakan dimasa yang penuh ketidakpastian akibat pandemi dan disrupsi digital ini setiap pemimpin di level apa pun perlu selalu mengevaluasi agenda-agenda komunikasi kepada publik. 

"Dunia berubah, pandemi mengajarkan banyak hal kepada kita semua termasuk para pemimpin bahwa cara dan metode komunikasi harus selalu disesuaikan dari waktu ke waktu. Tujuannya agar upaya menggapai reputasi dapat dicapai," kata Asmono. 

Oleh sebab itu, lanjut Asmono, pencapaian para pemimpin organisasi atau korporasi dan public relation diharapkan mampu menginspirasi banyak pemimpin lain tentang pentingnya komunikasi atau public relation. 

"Jika setiap organisasi ingin meraih prestasi yang lebih gemilang dan semakin dipercaya publik, maka perkuat dan berdayakan tim komunikasi," ucapnya. (Lak/Ant)
Share:

UN WFP dan Kemenkes Luncurkan #KerenDimakan, Ajak Remaja Indonesia Lebih Banyak Konsumsi Sayur dan Buah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
United Nations World Food Programme (UN WFP) meluncurkan kampanye digital #KerenDimakan sebagai sebuah inisiatif bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk meningkatkan kualitas gizi remaja Indonesia. 

Kampanye digital #KerenDimakan adalah komitmen UN WFP untuk memperkuat program Kementerian Kesehatan, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), khususnya dalam mempromosikan Pedoman Gizi Seimbang untuk remaja Indonesia, serta pilar kedua Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.

Jennifer Rosenzweig, WFP Indonesia Country Director a.i., dalam sambutannya menyampaikan, “Remaja di Indonesia atau yang dikenal sebagai Generasi Z atau Gen-Z, berusia antara 10 hingga 19 tahun, berjumlah 46 juta atau sekitar 17,2% dari penduduk di Indonesia. Mereka membutuhkan kombinasi zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yang banyak tersedia di sayur dan buah lokal. Bersama Pemerintah, WFP mengajak sebanyak mungkin pemangku kepentingan, baik dari sektor publik dan swasta, agar menjadi lebih kreatif dan inovatif, mendengar kebutuhan remaja dan mendukung kampanye digital #KerenDimakan!".

"Dengan menggunakan pendekatan kreatif digital, #KerenDimakan didesain menjadi kampanye yang interaktif dan menarik secara visual, merefleksikan pesan bahwa sayur dan buah adalah pilihan yang keren untuk memberikan gizi yang dibutuhkan remaja. Jennifer berharap, #KerenDimakan dapat menjangkau remaja Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, sekaligus mendorong mereka mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah setiap hari," kata Jennifer dalam Konferensi Pers yang berlangsung secara hybrid, Selasa (7/12/2021).

Pada kesempatan yang sama, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, juga mengemukakan hal serupa tentang pentingnya pola makan seimbang untuk masyarakat Indonesia, "Kami sangat mengapresiasi komitmen UN WFP dalam memastikan pemenuhan gizi seimbang remaja Indonesia. Inisiatif #KerenDimakan mendukung program Kementerian Kesehatan, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan mempromosikan Pedoman Gizi Seimbang. Kami berharap kampanye digital #KerenDimakan bisa menyasar remaja sebagai kelompok generasi muda yang paling penting untuk pembangunan bangsa di masa mendatang." 

Dukungan juga datang dari Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas. “Pembangunan kualitas remaja dan pemuda dalam kerangka “SDM Unggul Indonesia Maju” tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus bersinergi secara holistik dengan memperhatikan siklus hidup sejak prenatal, usia anak, dan remaja. Terima kasih atas terbentuknya inisiatif kampanye digital #KerenDimakan dan menegaskan kembali pentingnya keterlibatan semua pihak untuk berinvestasi pada anak, remaja dan pemuda sebagai upaya membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing karena mereka adalah kita.”


UN WFP meyakini bahwa upaya mengubah perilaku remaja dan masyarakat Indonesia dalam mengadopsi pola makan seimbang secara luas memerlukan dedikasi tinggi dari semua pihak. Kampanye #KerenDimakan juga turut mengajak pemerintah, orang tua, dan institusi pendidikan untuk berpartisipasi mengajak remaja Indonesia mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur.  

Menjelaskan latar belakang dari kampanye #KerenDimakan, Head of Nutrition UN WFP dr. Melania Gondomartojo mengatakan, “Pedoman Gizi Seimbang oleh Kementerian Kesehatan RI masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sehingga konsumsi buah dan sayur belum menjadi prioritas utama, khususnya bagi remaja.” 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018), lebih dari 95% remaja Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah. Sejalan dengan itu, hasil penelitian awal kami dengan Kantar yang berjudul Understanding Health and Nutrition Among Adolescents (2021) menemukan bahwa hanya 57% remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi buah dan hanya 65% remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi sayur, sementara anjuran dari Kementerian Kesehatan dan WHO adalah lima porsi per hari. 

Lewat kampanye digital #KerenDimakan, UN WFP ingin menekankan pentingnya konsumsi sayur dan buah untuk remaja Indonesia, khususnya bagi pertumbuhan remaja yang optimal dan peningkatan kualitas generasi masa depan.

Peluncuran kampanye digital #KerenDimakan juga turut mengundang Maudy Koesnaedi sebagai public figure dan healthy living enthusiast yang memiliki seorang anak remaja, Eddy Maliq Meijer. Maudy juga menceritakan pengalaman memulai dan mempertahankan pola makan seimbang bersama anak remajanya. 

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari kampanye #KerenDimakan dan sebagai Ibu, saya menyadari bahwa anak-anak remaja memang memiliki pilihan dalam pola makan. Orangtua memegang peran kunci dalam mendampingi, memberi contoh, dan membangun kebiasaan pola makan sehat dan seimbang pada anak-anaknya. Tentunya untuk menjadikan sebuah pola makan sehat dan seimbang, sebaiknya dimulai sedini mungkin,” jelas Maudy.

Turut hadir pada acara peluncuran kampanye #KerenDimakan adalah remaja yang juga aktif sebagai penari Saman, yaitu Shalina Hanifa. Menurut pandangan Shalina, “Remaja itu tertarik dengan makanan-makanan yang terlihat keren. Akan sangat menarik kalau para remaja Indonesia tahu, makanan sehat itu bisa membuat penampilan fisik kita makin keren dan tubuh makin sehat. Bersama #KerenDimakan, remaja Indonesia bisa tahu lebih banyak tentang manfaat dari mengonsumsi berbagai sayur dan buah, misalnya, ternyata makan tomat bisa bikin kulit makin sehat. Kalau kita punya kesadaran itu, pasti membangun kebiasaan makan sayur dan buah jadi lebih mudah.”

Menutup peluncuran kampanye #KerenDimakan, dr. Melania Gondomartojo kembali menyerukan, “Ayo makan sayur dan buah yang #KerenDimakan! Remaja sehat dan tangguh untuk Indonesia maju!”

Anda bisa turut berpartisipasi di kampanye #KerenDimakan ini lewat media sosial. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan cek akun Instagram @KerenDimakan, Facebook Keren Dimakan dan Twitter @KerenDimakan dan ikuti terus update kampanye ini! (Lak/Tha)

Share:

Pemerintah Tidak Akan Menarik Kelebihan Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan COVID-19


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pemerintah memutuskan untuk tidak menarik kelebihan pembayaran insentif Nakes yang telah dibayarkan di Tahun 2021, namun menghitungnya sebagai Kompensasi untuk insentif lanjutan hingga kelebihan pembayaran terpenuhi.

"Keputusan yang kami ambil dari diskusi bersama teman-teman Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI adalah tidak menarik kembali kelebihan transfer ini, akan tetapi akan melakukan kompensasi" ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers bersama Ketua BPK Agung Firman Sampurna, di Kantor BPK, Senin  (1/11)

Sebagaimana diketahui, dari 1.053.358 Tenaga Kesehatan yang Menerima Insentif pada Periode Januari hingga Agustus 2021, hanya sebanyak 8.961 nakes (1,2%)  yang menerima kelebihan pembayaran dengan jumlah yang bervariasi antara Rp178 ribu hingga Rp50 juta per orang.

"duplikasi data nakes ini hanya sekitar 1 persen dari total nilai insentif yang disalurkan" terang Menkes

Menkes menjelaskan kelebihan pembayaran ini terjadi saat proses transisi mekanisme pemberian insentif nakes, dimana  terdapat proses pemadanan data _(data cleansing)_ yang belum tuntas. Pada 2020, pembayaran dilakukan kepada rumah sakit atau fasilitas kesehatan, sedangkan pada tahun itu diubah sehingga pembayaran langsung kepada setiap nakes.

Senada, Ketua BPK Agung Firman Sampurna menjelaskan bahwa temuan BPK terhadap kelebihan pembayaran insentif nakes terjadi karena Kemenkes melewatkan langkah _data cleansing_ ketika melakukan rotasi pembayaran insentif menjadi berbasis aplikasi.

Sebagai ganti penarikan kelebihan bayar, lanjut Agung, Nakes akan mendapatkan kompensasi, di mana nakes tidak menerima insentif pada bulan-bulan berikutnya hingga nilai kelebihan pembayaran tercukupi.

"Akan dilakukan kompensasi, kepada honor periode-periode berikutnya," ujar Agung

Sebagai penutup, Menkes berharap dengan adanya pengawasan BPK, perbaikan mekanisme ini dapat mendorong penyaluran insentif nakes yang lebih baik dan tepat sasaran. Selain itu, tata kelola penggunaan dana terkait Covid-19 pun akan menjadi lebih baik. (Arianto)

Share:

Pengembalian Insentif Nakes Disebabkan Dobel Pembayaran



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dr. Trisa Wahyuni Putri mengklarifikasi tentang sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) harus mengembalikan pembayaran insentifnya. Pasalnya, pengembalian tersebut disebabkan oleh dobel pembayaran.

Pengembalian insentif tidak berlaku bagi semua Nakes, tapi khusus bagi mereka yang menerima dobel transfer dari Kementerian Kesehatan.

Sehingga, lanjut Trisa, para Nakes tidak perlu khawatir bahwa hak insentif tetap akan diproses dan dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang ada, yakni dalam KMK nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani COVID-19.

"Kami tegaskan lagi bahwa ini ditujukan kepada Nakes yang menerima dobel transfer. Artinya mendapatkan dobel pembayaran dan di bulan yang sama" kata dr. Trisa Wahyuni Putri dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (23/10).

Untuk kelebihan pembayaran dan jumlah Nakes yang mengalami hal tersebut masih dalam proses koordinasi. 

Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk mempermudah proses pembayaran insentif Nakes dengan melakukan perubahan dan percepatan pada sistem untuk pemberian insentif Nakes tahun 2020 dan 2021.

“Proses pembayaran insentif semakin berjalan lancar dibandingkan dengan proses sebelumnya sehingga para Nakes dapat menerima insentif secara lebih teratur” tambah dr. Trisa

Upaya perbaikan dan percepatan dilakukan melalui sinergi antara Kementerian Kesehatan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengawal agar insentif Nakes berjalan dengan akuntabel dan transparan. (Arianto)

Share:

Cegah Osteoporosis dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Saat ini Osteoporosis (penyakit tulang keropos) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara berkembang. Untuk itu, Gerakan Nasional Melawan Oteoporosis harus mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di tanah air. 

"Gerakan ini tidak saja bertujuan mengobati tetapi yang lebih penting melakukan pencegahan baik dengan aktivitas olahraga maupun asupan nutrisi yang baik setiap hari," ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang digelar secara virtual, Sabtu (23/10/2021)

Lebih lanjut, Wapres memaparkan bahwa berdasarkan data the World Health Organization (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF), penderita Osteoporosis di dunia lebih dari 200 juta orang, dan 50 persen kejadian patah tulang disebabkan oleh Osteoporosis yang dapat memicu terjadinya kecacatan seumur hidup hingga kematian. 

"Bahkan WHO telah menyatakan Osteoporosis sebagai _silent desease_ yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia," ujarnya. 

Sementara Prevalensi Osteoporosis di Indonesia, terang Wapres, tercatat pada perempuan usia 50-80 tahun sebesar 23 persen dan usia 70-80 tahun sebesar 53 persen. 

"Sementara untuk prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9 persen pada perempuan dan 16 persen pada laki-laki," urainya.

Oleh karena itu, menurut Wapres, Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi dan mendapat perhatian secara serius, mengingat Osteoporosis merupakan penyakit yang tidak hanya diderita oleh sebagian besar wanita yang telah menopause, namun juga dapat menyerang siapapun, tidak hanya lansia namun juga kelompok usia muda.

"Osteoporosis bisa dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, mengkonsumsi nutrisi seimbang terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi, serta deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang demi masa depan yang lebih produktif," tegasnya. (Tha/Ari)

Share:

Klinik Puri Intan Medika Bekasi Berkelas dengan Harga Bersahabat


Duta Nusantara Merdeka | Bekasi 
Di masa pandemi tidak mempengaruhi kinerja pelayanan kesehatan di Kota Bekasi, salah satunya Klinik Puri Intan Medika yang beralamat di Jalan KH. Agus Salim No.35, Bekasi Timur tetap buka selama 24 jam guna memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat. 

"Selama masa pandemi kita tahu banyak sekali tempat-tempat yang mengurangi pelayanannya. Kalau di tempat kami selama pandemi ini malah ditingkatkan pelayanan agar tetap bisa beroperasional seperti sebelum terjadi pandemi covid 19 dengan pelayanan 7 x 24 jam," ujar pemilik Klinik Puri Intan Medika, Intan Nurfitri saat ditemui awak media. Rabu (08/09)

Walaupun di masa pandemi, kata Intan, ia mengaku pendapatan menurun namun ia tidak berniat melakukan pengurangan pekerja karena telah menganggapnya sebagai mitra dan keluarga.

"Begitu pandemi mulai merambah naik, waktu itu agak kaget karena situasi seperti itu. Saya merasa bahwa tenaga kesehatan (nakes) di sini adalah mitra bukan sekedar karyawan dan bagian dari saya," ungkapnya.

Tantangan lainnya ialah merubah paradigma masyarakat terhadap image Klinik Puri Intan Medika, karena diantara klinik-klinik di Bekasi, klinik ini terlihat modern dan terkesan mahal. 

"Itu yang sulit, karena biasanya orang takut masuk ke klinik kami, karena melihat tampilan luarnya, sehingga dikhawatirkan harga tidak bersahabat dengan mereka. Tapi perlahan kita bisa buktikan bahwa memang terjangkau untuk masyarakat mulai dari 60 hingga 100 ribu sudah termasuk jasa konsultasi dokter dengan obat-obatan," paparnya.

Oleh karena itu, lanjut Intan, Klinik Puri Intan Medika terus berkomunikasi dengan masyarakat, bekerjasama dengan karang taruna dan RT/RW setempat untuk menggelar berbagai aktivitas kemanusiaan yaitu penyaluran baksos, membagikan masker gratis dan turut berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan pencegahan covid 19 setiap tiga kali dalam sebulan.

"Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan optimal beserta obat - obatan dengan harga terjangkau. Untuk saat ini sudah lebih dari 15 ribu peserta BPJS yang kami layani di Klinik kami, untuk memudahkan masyarakat kami membuka Apotik Puri Intan, Apotik kami melayani umum dan BPJS, buka mulai pukul 09.00 Wib hingga 21.00 Wib, apotek mulai dibuka Rabu (08/09/2021) bertepatan dengan ulang tahun ke 3 Klinik Puri Intan Medika," pungkasnya. (Widya/Ar)


Share:

Cek Ketersediaan Obat Lewat Farmaplus, Menteri BUMN Erick Thohir Layani Langsung Konsumen


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Walaupun kasus positif COVID-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir ini menurun, pemerintah tetap ingin memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obat, terutama tujuh jenis obat COVID-19 selalu ada dalam jumlah yang memadai. Termasuk di apotek-apotek dibawah koordinasi Kimia Farma, perusahaan BUMN di bidang farmasi sehingga akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir saat melakukan pengecekan di apotek Kimia Farma yang terdapat di wilayah Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9). Selain melihat ketersediaan tujuh jenis obat COVID-19, yakni Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab. Erick Thohir juga memeriksa kecocokan data obat-obat tersebut dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus atau situs https://farmaplus.kemkes.go.id/

"Program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya herd immunity harus pararel dengan ketersediaan obat-obatan untuk COVID-19 yang mencukupi, sehingga selalu siap di saat masyarakat membutuhkan. Menurut saya, keberadaan aplikasi dan situs Farmaplus sangat membantu masyarakat untuk mengecek apotek terdekat yang menyediakan obat-obatan tersebut. Tadi saya sudah cek, ternyata cocok data yang ada di aplikasi Farmaplus dengan ketersediaan obatnya di apotek Kimia Farma," ujar Menteri Erick Thohir.

Ia juga menambahkan, pengecekan keberadaan obat juga bertujuan agar para direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tersebut tetap waspada akan obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan sampai lengah. DIsaat pandemi naik, obat tidak ada, dan ketika pandemi turun, obat juga tidak ada. Jangan sampai seperti itu. Dan hari ini, saya lihat kondisi bagus, pelayanan juga baik, dan ketelitian dalam memeriksa resep dokter juga bagus," ujar Erick Thohir.

Di Farmaplus tersaji ketersediaan obat di semua apotek yang ada di seluruh Indonesia. Pada aplikasi dan situs tersebut juga menampilkan total 4.444 apotek Kimia Farma yang tersebar di tanah air dengan dilengkapi peta untuk mengetahui lokasi dan juga data 839.500 jenis obat, termasuk tujuh jenis obat COVID-19. 

"Untuk obat lainnya yang diproduksi di dalam negeri, terutama oleh holding farmasi BUMN, kami akan tingkatkan kapasitas produksinya sehingga stoknya selalu terjaga. Dalam upaya memerangi pandemi COVID-19 ini, pemerintah akan terus memastikan untuk hadir, baik untuk mempercepat vaksinasi dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan masyarakat dengan harga yang terjangkau," pungkas Erick Thohir. (Arianto)


  
Share:

Nestlé Indonesia Dukung RSDC Wisma Haji Pondok Gede Hadapi Pandemi Covid-19


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka mendukung upaya mengatasi pandemi COVID-19 yang dilakukan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Nestlé Indonesia melalui Nestlé Cares menyalurkan bantuan dalam bentuk 45.402 produk makanan dan minuman bergizi, oxygen concentrator,  serta Alat Pelindung Diri (APD), termasuk masker, pakaian hazmat dan lainnya. 

Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Andi Saguni mengatakan, “Kami mengapresiasi dukungan Nestlé Indonesia kepada RSDC Wisma Haji Pondok Gede beserta tenaga kesehatan yang turut serta dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi ini. Upaya gotong royong ini akan membantu kami dalam menangani pandemi COVID-19.”

“Kami sadar bahwa pandemic COVID-19 di Indonesia hanya bisa diatasi dengan kerjasama seluruh anggota masyarakat serta pemerintah, oleh karena itu Nestlé Indonesia ikut hadir untuk bekerja sama dan memberikan bantuan kepada RSDC Wisma Haji Pondok Gede dengan harapan dapat ikut  meringankan beban tenaga dan fasilitas kesehatan serta masyarakat  yang terdampak pandemi COVID-19 secara bergotong royong,” ujar Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma di Jakarta. Jum'at (23/07)

Asal tahu saja, Sejak Maret 2020, Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai badan pemerintah, institusi kesehatan dan organisasi kemasyarakatan untuk penyaluran bantuan.  

Hingga saat ini, kata Debora, Nestlé Indonesia telah mendistribusikan lebih dari 3 juta produk makanan dan minuman bergizi, 1.6 juta APD serta kebutuhan pokok guna mendukung tenaga kesehatan dan masyarakat terdampak di 34 provinsi di Indonesia. 

Pada Juli 2021, lanjutnya, Nestlé Indonesia juga mulai melaksanakan program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) untuk karyawan guna mendukung pemerintah dalam mencapai target vaksinasi COVID-19 nasional.

Debora menambahkan, Di samping dukungan kami pada tenaga kerja kesehatan dan komunitas terdampak, kami juga ikut mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19 dengan tetap menjaga keberlangsungan produksi dan distribusi produk makanan dan minuman bergizi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta berpartisipasi dalam program Vaksinasi Gotong Royong.

"Harapannya, dapat membantu menyukseskan upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah, serta memberikan rasa aman dan keselamatan bagi para karyawan kami, sehingga lini produksi dapat tetap berjalan baik, yang membantu menjamin tersedianya produk-produk kami untuk para konsumen," pungkasnya. (Arianto)


Share:

GMKI bersama OKP Cipayung Plus Gelar Vaksinasi Massal di Jakarta


Duta Nusantara Merdeka |  Jakarta 
Vaksinasi sebagai upaya pemerintah dalam rangka meraih herd imunity, dimana  mahasiswa Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) antusiasme mendukung program pemerintah untuk menerima suntikan vaksin. 

Untuk itu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bersama OKP Cipayung Plus menggelar vaksinasi gratis untuk mahasiswa/mahasiswi dan masyarakat sekitar pada Kamis (15/07) di GMKI Jakarta Pusat.

"Kami bersama organisasi kemahasiswaan lainnya bekerjasama dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk vaksinasi. Vaksin menggunakan Sinovac dan melayani usia 12-17 tahun, lansia, umum dan mahasiswa. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Jeffri Gultom, Ketua PP GMKI kepada awak media di Jakarta.

Sementara itu, kata Jeffri, Target hari ini adalah 300 orang dan kami masih menunggu masyarakat untuk segera mendaftarkan.

"Kegiatan percepatan vaksinasi Covid-19 dengan kolaborasi bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) bersama OKP Cipayung Plus, diharapkan dapat mewujudkan target vaksinasi dengan hasil yang lebih maksimal, dalam rangka mempercepat program Pemerintah untuk mensukseskan Vaksinasi massal," pungkasnya. (Arianto)




Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini