Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Pameran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pameran. Tampilkan semua postingan

Indonesia Maritime Expo 2019 Jadi Tuan Rumah dari 7 Negara


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam yang luar biasa melimpah dengan memiliki potensi investasi yang sangat besar di sektor maritim. Menjawab salah satu visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Reed Panorama Exhibitions (RPE) kembali menggelar Indonesia Maritime Expo (IME 2019) untuk  memberi wawasan tentang Industri maritim Indonesia, dan mempromosikan investasi industri bahari dan membuka potensi kerjasama antar pelaku Industri maritim baik dalam maupun luar negeri.

Indonesia Maritime Expo 2019 telah memasuki tahun yang ke-7 dan IME 2019 merupakan pameran dan konferensi Industri Maritim dua tahunan yang kembali digelar di Indonesia pada tanggal 16 - 18 Oktober 2019, di Hall D-1, JIExpo Kemayoran. RPE bersama para stakeholder berhasil menjadikan IME sebagai agenda yang wajib dua tahunan yang harus di kunjungi oleh para pelaku usaha industri maritim di Indonesia dan regional. Dengan area pameran seluas 1.200 m2, ratusan usaha industri maritim dari 7 negara (Indonesia, Singapura, China, Belanda, Yunani, Thailand dan Italia) akan datang meramaikan gelaran IME 2019.

Steven Chwee, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan bahwa "Indonesia Maritime Expo 2019 diharapkan dapat menjadi jendela bagi dunia untuk mengetahui perkembangan Industri maritim di indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai pembangunan di industri ini, untuk itu melalui acara ini, kami ingin turut aktif mempromosikan industri maritim Indonesia ke mata dunia dengan mempertemukan para pengambil keputusan dan pelaku usaha terkemuka di industri maritim kelas dunia, baik dari dari sektor publik maupun swasta dalam suatu acara bertaraf internasional. Acara ini diadakan oleh industri dan untuk industri agar dapat mendorong alih pengetahuan dan peluang pelatihan serta pekerjaaan di sektor maritim.

"Selain itu, pembangunan infrastruktur industri maritim, pemerintah juga akan mengoptimalkan pemanfaatan pasar dalam negeri sebagai base load untuk pengembangan industri perkapalan. Namun kita tahu masih banyak kendala yang dihadapi oleh industri seperti ketersediaan bahan baku, teknologi dan sumber daya masih menjadi pekerjaan rumah terpenting pemerintah," ujar Steven saat konferensi pers Indonesia
Maritime Expo 2019 di Penang Bistro Jl. Pakubuwono VI, Kebayoran Baru,
Jakarta. Rabu (09/10)


Carmelita Hartoto, Ketua Umum INSA mengatakan "Kami sebagai mitra strategi IME 2019 sangat antusias dalam menyambut penyelenggaraan Indonesia Maritime Expo pada tahun ini. Tidak hanya sekedar membahas tentang update industri maritim saat ini, namun acara ini juga akan membahas tentang peluang serta tantangan-tantangan yang ada dalam industri maritim."

Edy Logam selaku ketua umum IPERINDO menambahkan, Salah satu acara penting yang akan digelar di IME adalah konferensi yang akan membahas isu - isu krusial dan terhangat di industri maritim. Dengan menghadirkan narasumber dan pemikir ahli, kami berharap melalui acara ini kita dapat berbagi dan bertukar wacana, mendorong kerjasama guna meningkatkan daya saing serta menyongsong masa depan industri maritim Indonesia yang lebih baik.

Lian resnawati, Sekretaris Jendral ABUPI mengatakan "Kami gembira dapat menyelenggarakan forum Indonesia Seaport Services di Indonesia Maritim Expo 2019 dan berharap forum ini mampu mempromosikan serta memberikan gambaran jelas kepada para investor tentang perkembangan pelabuhan di Indonesia. Tentu saja tujuannya untuk meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi ke pelabuhan umum agar dapat mendukung perekonomian daerah."

IME (Indonesia Maritime Expo) 2019, kata Lian, akan menjadi tuan rumah lebih dari 100 peserta pameran dari 7 negara antara lain: Indonesia, Singapura, China, Belanda, Thailand, Yunani, Itali, serta 4 Pavilion negara (Belanda, Singapura, China dan Indonesia) dan diharapkan dapat menjadi ajang pertemuan bagi 3.000 pengunjung dan delegasi dagang dari industri bahari.

Menurut Lian, Serangkaian agenda pertemuan dengan acara puncak konferensi maritim akan menghadirkan para pakar di industri maritim baik swasta dari dalam dan luar negeri, akademisi serta juga pemerintah sebagai regulator.

"Indonesia Maritime Expo 2019 akan digelar bersamaan dengan Indonesia Transportations, Supply Chain and Logistic (ITSCL) 2019 yaitu pameran bergengsi yang fokus pada industri transportasi, supply chain, dan logistik. Dengan digelarnya kedua pameran ini diharapkan dapat mendorong sinergi dan potensi membangun jejaring bagi pengunjung kedua pameran ini," tutup Lian. (Arianto)





Share:

Jakarta Jadi Tuan Rumah Konferensi Regional Tech in Asia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tech in Asia, salah satu platform komunitas teknologi terbesar di Asia, memilih Jakarta untuk menjadi tuan rumah Tech in Asia Conference. Konferensi ini merupakan konsolidasi dari beberapa konferensi lokal Tech in Asia sebelumnya yang dalam tujuh tahun terakhir diadakan di beberapa kota seperti Tokyo, Singapura, dan Jakarta.

Andil Indonesia pada ranah teknologi Asia makin kentara. Setelah sebelumnya berada dalam bayang-bayang negara tetangga Singapura, kini Indonesia makin mengukuhkan diri sebagai salah satu pusat perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Ketahanan ekonomi dan pertumbuhan PDB yang kuat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di antara negara-negara G20, hingga mampu memikat para investor dan pebisnis untuk mendirikan usaha di Indonesia.

Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), pertumbuhan startup Indonesia diperkirakan akan meningkat sebanyak tiga puluh persen di 2019. Indonesia juga telah memiliki beberapa unicorn, startup yang memiliki valuasi US$1 miliar (sekitar Rp14 triliun) atau lebih. Bahkan, Indonesia diprediksi bakal memiliki unicorn kelima pada akhir tahun ini, mengikuti jejak Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.

Sebagai ibu kota negara, Jakarta merupakan rumah bagi sebagian besar startup dan perusahaan teknologi di Indonesia. Jakarta punya kedudukan strategis bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi ke berbagai pulau maupun daerah, berkat infrastruktur yang kuat bagi perusahaan untuk dapat berhasil dalam industri. Indonesia telah berkembang menjadi negara yang mengedepankan teknologi digital, dan hal ini tentu saja cocok bagi para pelaku bisnis berbasis teknologi untuk tumbuh dan berkembang.


Willis Wee, Founder Tech in Asia mengatakan, Indonesia merupakan pasar penting bagi startup yang ingin menembus pasar regional, mengingat banyak peluang besar yang tersedia. Sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan ekosistem startup di Asia, kami berusaha menjadi penghubung yang membantu pengusaha digital dalam membangun bisnis di pasar Asia.

Tech in Asia Conference digelar pada 8 dan 9 Oktober 2019  bertempat di Jakarta Convention Center, serta diprediksi bakal menarik perhatian sekitar 6,000 pengunjung dari berbagai kalangan seperti investor, para eksekutif, media lokal maupun internasional, dan komunitas teknologi," ujar Willis Wee dalam konferensi pers Tech in Asia di Jakarta. Senin (08/10)

Menurut Willis Wee, Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, pembicara dari perusahaan maupun startup teknologi terkemuka akan berbagi wawasan yang sangat bermanfaat tentang bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya. Beberapa pembicara yang akan hadir antara lain: Joint Head, Investment Group, Temasek International Rohit Sipahimalani, Managing Director PT Google Indonesia - Randy Jusuf, CEO OVO- Jason Thompson, Founder dan CEO Tokopedia - William Tanuwijaya, serta CEO Bukalapak - Achmad Zaky.

Dengan lebih dan 50 sesi, lanjut Willis Wee, Tech In Asia Conference akan menghadirkan 4 content stage, yang terdiri dai 1 Main Stage dan 3 Expert Stage. Main Stage akan diisi oleh para pembicara yang ahli dalam bidang masing-masing, serta membahas mengenai apa saja yang menjadi tantangan bagi industri teknologi di masa mendatang. Sementara itu Expert Stage akan membahas mengenai berbagai macam solusi bisnis terbaik saat ini.

Tech In Asia Conference, kata Willis Wee, akan mencakup beberapa topik-topik berikut, antara lain:
Marketing & Branding,
Growth & Expansion,
Sales & Revenue,
Product&Tech,
People &Talent,
Into Asia Market,
Financial & Fund Management,
.Creativity in Tech,
Research& Analytics, dan
Legality & Regulation.

Selain itu, Willis Wee menambahkan bahwa para pengunjung berkesempatan untuk mendapatkan wawasan, serta memperluas jaringan dengan para pemangku kepentingan dalam ekosistem teknologi di Asia. "Tech In Asia Conference diharapkan bisa menjadi katalis yang dapat memfasilitasi para pegiat startup dan teknologi untuk tumbuh dan meningkatkan bisnis di Indonesia dan Asia," tutup Willis Wee. (Arianto)





Share:

Pameran Indonesia Energy & Engineering Shows Dihadiri Lebih Dari 49,000 Pengunjung


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sejak Pameran Energy & Engineering Series di Indonesia secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 18 hingga 21 September, seri pameran ini telah berhasil menghadirkan lima pameran perdagangan dan industri yang meliputi Mining Indonesia, Oil & Gas Indonesia, Construction Indonesia, Concrete Show SEA Indonesia, dan Marintec Indonesia di bawah satu atap seluas 60.000m2. Dengan mengambil tema Sustainability on Energy & Engineering Industry, pameran ini berhasil menarik 49,327 pengunjung bisnis.

Maysia Stephanie, Event Director of Pamerindo Indonesia mengungkapkan, Ini kali keduanya kami menghadirkan pameran tersegmentasi untuk melayani pertambangan, minyak & gas, beton dan konstruksi, dan juga sektor maritim di Indonesia. Dan kali ini ternyata sambutan pasar sangat luar biasa mengingat ada pelonjakan jumlah pengunjung sampai 10% dari edisi sebelumnya di 2017.

"Selama pameran berlangsung, beragam seminar yang di hadirkan para asosiasi dagang di manfaatkan oleh para pengunjung sebagai ajang networking serta tempat bertukarnya pikiran sesama pelaku pasar. Para peserta pameran pun berlomba-lomba untuk menghadirkan produk-produk inovatif dengan teknologi terbaru yang menawarkan solusi industri serta untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia," ungkap Maysia dalam keterangan tertulisnya. Kamis (03/10)

Pada kesempatan ini, selaku pemegang merek Mercedes (APM) di Indonesia yang diwakili oleh Arizta Quintasari, Manajer Komunikasi & Pemasaran PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia menyatakan dukungannya. Dia mengatakan bahwa dari teknologi yang dimiliki oleh Mercedes Benz, dalam hal ini, truk baru dari kategori high-end yaitu ACTROS dan AROCS yang baru-baru ini diluncurkan, yang diimpor dari Eropa dan Asia dinyatakan aman untuk menggunakan bahan bakar B20, meskipun di dalam negeri asal unit B100 telah diimplementasikan. Mereka mengkonfirmasi setelah melakukan serangkaian tes dan uji coba.


"Mengenai rencana implementasi B30 yang telah diumumkan oleh pemerintah Indonesia, Mercedes Benz terus mengikuti tahap persiapan dan untuk mengetahui sejauh mana kami akan mempersiapkan produk kami untuk dapat mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia. Kami selalu mendukung pemerintah karena kami percaya bahwa langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta untuk mendiversifikasi energi di Indonesia melalui bahan baku yang cukup seperti minyak sawit." Arista menambahkan.

Dalam upaya untuk mempersiapkan rencana implementasi B30, pada pertengahan Juni lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan uji coba dengan bahan bakar diesel B30, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar yang mengandung 30 persen minyak sayur pada berbagai kontur jalan untuk kendaraan dan kondisi iklim yang berbeda serta bagian dari upaya menuju ketahanan energi.
Dukungan juga datang dari Freyssinet Indonesia sebagai perusahaan yang menyediakan produk dan layanan dengan fokus utama pada teknologi berkelanjutan yang mendukung pembangunan infrastruktur dan konstruksi pertambangan.

Dewi Zuhari, Business Development Manager Freyssinet Indonesia memberikan contoh seperti  pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang cukup efektif dalam menahan guncangan gempa bumi skala besar atau megathrust. Itu karena sambungan ekspansi dipasang di setiap koneksi pierhead.

Sambungan ekspansi adalah salah satu dari beberapa jenis koneksi yang sering digunakan dan memainkan peran penting dalam sistem perpipaan. "Kekuatan sambungan ekspansi ini dapat tahan terhadap gempa bumi hingga 1.000 tahun. Desainnya adalah untuk menahan gempa bumi hingga besarnya 8 SR. Hampir semua konstruksi jembatan yang membutuhkan struktur khusus di Indonesia, menggunakan sambungan ekspansi Freyssinet antara lain proyek Jembatan Kalikuto di jalan tol Semarang-Solo, dan Jembatan Holtekamp di Papua.

Dia menambahkan, Sebagai pemain kunci yang mendukung industri ini, kami berkomitmen kuat untuk mengurangi dampak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Produk yang kami pasarkan harus mencakup efisiensi biaya, tahan lama, dan berkelanjutan dalam hal teknologi untuk pembangunan berkelanjutan.

"Dengan keberhasilan penyelenggaraan acara ini, PT Pamerindo Indonesia menegaskan kembali harapan dan komitmennya untuk menghadirkan pameran dagang yang juga sebagai platform untuk membuka koneksi dan interaksi berkualitas bagi mereka yang berkepentingan dengan industri dan bisnis," pungkas Maysia. (Arianto)


Share:

Pameran Startup Teknologi dan Inovasi Industri Anak Negeri 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Setiap hari dunia terus berubah seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Hal ini juga terjadi pada dunia industri yang semakin berkembang pada sektor teknik maupun teknologi produksi. Perkembangan-perkembangan tersebut kemudian melahirkan suatu periode bernama "Revolusi Industri". Adanya revolusi industri 4.0 memberikan dampak yang cukup besar di dunia. Tentunya Indonesia pastinya akan mengalami dampak dari revolusi industri ini. Oleh karenanya, Indonesia sendiri telah menanggapi dan berbenah mengenai dampak-dampak yang diberikan dari revolusi industri baik positif maupun negatif.

Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 bukan merupakan suatu hal yang bisa ditawar menawar. Mau tidak mau, Indonesia harus siap menghadapi Revolusi industri 4.0, dan salah satu tolak ukur kesiapan Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini adalah melalui lptek dan inovasi. Kemenristek sendiri dalam rangka melaksanakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 adalah dengan melakukan "Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi".

Penyelenggaraan pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 ini adalah event tahunan yang sudah digelar sejak tahun 2015 oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dimana dengan perhelatan pameran I3E 2019 ini diharapkan akan dapat menjembatani kebutuhan masyarakat untuk membuka akses teknologi serta dapat lebih memahami perkembangan teknologi di tengah situasi dan kondisi lingkungan usaha yang semakin dinamis dan kompetitif.

Selain itu perhelatan I3E 2019 ini merupakan upaya untuk memperkenalkan serta menanamkan kecintaan teknologi dari perusahaan-perusahaan rintisan inovatif di masyarakat yang dapat menanamkan kecintaan dijadikan bahan komoditas yang layak dan laku di jual dan dari hasil-hasil lembaga litbang dalam negeri yang sudah dimanfaatkan di industri. Ajang pameran I3E untuk tahun 2019 ini bertempat di Hall B JCC, Jakarta yang akan berlangsung dari tanggal 3-6 Oktober 2019 dengan mengusung tema "Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa". Pameran I3E tahun 2019 kali ini menampilkan sebanyak 404 produk/inovasi yang terdiri dari 249 hasil produk/inovasi dari program pendanaan PPBT, 132 produk/inovasi dari program pendanaan CPPBT, dan 23 produk/inovasi dari pendanaan Inovasi Industri yang semuanya adalah karya anak negeri.

Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) dalam sambutannya mengatakan, Hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (Litbang) menuju komersialisasi akan meningkatkan produktivitas industri. Dengan adanya hilirisasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang dapat dirasakan, diantaranya adalah adanya produk-produk baru yang muncul. Namun tentunya, untuk mendukung hal tersebut bangsa Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia yang unggul dalam artian bisa menguasai lptek dan berinovasi sehingga bangsa kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam. Guna mengimplementasikan menuju hilirisasi tersebut, pemerintah melalui Kemenristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi serta mengenalkan hasil penelitian Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri.

"Kemristekdikti sejak tahun 2015 telah melaksanakan program pengembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi dan hasil Lemlitbang yang dimanfaatkan industri. Lima tahun terakhir ini, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti sudah melakukan pembinaan dan pengembangan startup teknologi yang berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, industri, serta masyarakat umum," ujar Mohamad Nasir saat pembukaan di JCC Jakarta. Kamis (03/10)

Dalam event I3E 2019 ini, selain memamerkan hasil-hasil inovasi, juga melakukan kegiatan lainnya seperti: Seminar Bisnis dan Teknologi, Talkshow, Bisnis Coaching, Kompetisi Ide dan konsep inovasi Teknologi, dan Speed dating.

Target pengunjung pada pada perhelatan I3E 2019 sebesar 36. 000 pengunjung yang terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, komunitas komunitas start up, serta para pelaku bisnis, pelaku pembiayaan baik dari institusi finteck ataupun ventura capital.







Share:

IFSE 2019 Resmi Dibuka Menko Perekonomian Darmin Nasution


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Hadirnya inovasi-inovasi digital dalam sektor ekonomi, menyediakan alternatif jasa layanan keuangan, khususnya bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses keuangan. Sinergi para pemangku kepentingan, baik regulator maupun pelaku, menjadi penting untuk menumbuhkan ekosistem yang memberikan efek positif bagi perkembangan ekonomi dan keuangan digital serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Pentingnya sinergi untuk mendorong inovasi ekonomi dan keuangan digital mendasari penyelenggaraan konferensi dan pameran di bidang teknologi finansial (fintech), Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE 2019) "Innovation for Inclusion yang secara resmi dibuka Senin (23/9) di Jakarta Convention Center. Peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (0JK) Wimboh Santoso; dan Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Niki Luhur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa inovasi teknologi di dalam sektor keuangan merupakan hal yang harus didukung oleh pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan.

"Perkembangan teknologi di bidang keuangan yang demikian pesat harus didukung oleh semua pihak agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Peningkatan akses terhadap layanan dan produk keuangan akan mampu menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian nasional," ujar Darmin.

la juga menyatakan bahwa untuk mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia, pemerintah akan tetap menekankan pada pendekatan yang bersifat ringan atau light touch dalam lingkungan yang menguntungkan untuk semua atau safe harbour.


IFSE 2019 terdiri dari beberapa agenda utama yaitu konferensi (summit), pameran fintech (expo) dan beberapa program pendukung lainnya. Dihadiri oleh lebih dari 800 delegasi (regulator, pemerintah, lembaga donor, pelaku fintech dan sektor keuangan), konferensi menghadirkan lebih dari 100 pembicara dengan pengalaman kelas dunia untuk membahas berbagai isu penting terkait perkembangan industri fintech dan dampaknya terhadap masyarakat luas, khususnya untuk segmen unbanked dan undeserved.

IFSE 2019 yang berlangsung dari tanggal 23-24 September 2019 diikuti oleh 100 perusahaan fintech yang mengisi area expo pada beberapa kategori fintech seperti P2P Lending, Digital Payment, Wealth Management, Digital Financial Innovation (Market Provisioning/Aggregator, Enabler, Equity Crowdfunding, Insuretech, dan lain-lain), serta Fintech Syariah.

Program literasi keuangan juga diadakan di area expo untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai produk dan layanan fintech. Program ini dikemas ke dalam berbagai format dengan mengupas berbagai topik, seperti: 1) Payment system: Solusi Pembayaran dan Perlindungan Konsumen, Solusi Fintech UMKM; 2) Pemahaman Dasar Mengenai Fintech P2P Lending; 3) Peran Agen Fintech dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan; 4) Peluncuran AFTECH Handbook for Personal Finance Tips and Tricks on Smart Financial Planning.

IFSE 2019 merupakan ajang fintech terbesar di tanah air yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (B1) dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) serta didukung oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Bill & Melinda Gates Foundation, World Bank, dan lain-lain. (Arianto)





Share:

Pameran Industri Air Bersih dengan Tajuk "Indonesia Water & Wasterwater Expo & Forum"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Persatuan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), bersama dengan PT Debindo Mega Promo menggelar Pameran & Forum Industri air bersih untuk yang ke-8 kalinya, dengan Judul "Indonesia Water & Wasterwater Expo & Forum" (IWWEF) serta mengusung tema "Visi Air Indonesia 2020 - 2024, Akses Air Berkelanjutan Untuk Indonesia Maju". Yang  digelar pada tanggal 18 sampai 20 September 2019, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).

Perpamsi adalah suatu organisasi yang anggotanya para PDAM seluruh Indonesia dan industri water dalam negeri, yang berafiliasi dengan Kementrian PUPR dan Kementrian Dalam Negeri, yang fungsi dan tugas utamanya adalah menciptakan PDAM sehat.

Jefri Eugene Talumewo, Direktur Utama PT Debindo Mega Promo mengatakan, Pameran diikuti oleh industri-industri teknologi air, dari dalam dan luar negeri, Seperti teknologi pompa, pipa, membrane, baca-meter, water chemical, valve & aksesoris, water infrastructure, teknologi deteksi kebocoran pipa (water lost), water filter, dan lain-lain,  pameran dibuka untuk pengunjung buyer dan umum dimulai pukul 10.00-18.00 wib.

Selama pameran berlangsung, kata Jefri, akan digelar pula Forum air nasional, yang akan dihadiri dari PDAM seluruh Indonesia, para pejabat kementrerian terkait regulasi air bersih, akademisi dan praktisi dalam bidang air di Indonesia, yang akan membahas isu-isu permasalahan air bersih diberbagai daerah dan mencari langkah-langkah solusinya.

Haris Yasin Limpo, Dirut. PDAM Kota Makassar mengatakan, Masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh PDAM, sebagai perusahaan air minum milik pemerintah daerah, yang memberikan pelayanan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri, seperti terbatasnya sumber air baku, teknologi, sdm, pembiayaan serta regulasi daerah yang kurang mendukung, membuat tidak maksimalnya kinerja PDAM.

Karena "Air adalah Hidup", maka selain energi dan pangan, air bersih sudah merupakan bagian dari ketahanan nasional, yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah.

"Melalui Forum air nasional, yang  digelar bersamaan dengan pameran IWWEF, akan dilakukan dialog tingkat nasional, oleh para pemangku kepentingan pusat dan daerah, serta masukkan dari para akademisi dan praktisi dibidang air, guna menciptakan terobosan kebijakan, termasuk sinkronisasi kebijakan pusat dengan daerah, sehingga kedepan Indonesia dapat menciptakan swasembada air," tutup Haris. (Arianto)



Share:

Pameran International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) Indonesia 2019 di ICE BSD City


Duta Nusantara Merdeka | Tangerang
Pameran peternakan bertaraf internasional lLDEX (International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition) Indonesia kembali digelar. lLDEX Indonesia 2019 yang digelar pada tanggal 18 sampai dengan 20 September 2019 merupakan pameran Ildex Indonesia yang ke 4. Pameran Ildex ini digelar oleh PT Permata Kreasi Media (PKM) sebagai Event Organizer bekerjasama dengan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) dan VNU Exhibitions Asia Pacifik. ILDEX Indonesia sebagai pameran yang menjadi referensi pertumbuhan industri peternakan nasional, tahun ini mengusung tema “Manajemen Limbah & Produksi untuk Industri Peternakan yang Berkelanjutan”

Widiyanto Dwi Surya, Direktur Utama PT. Permata Kreasi Media mengatakan, Persiapan ILDEX yang keempat kali ini semakin baik dibanding penyelenggaraan Ildex sebelumnya, karena dari segi teknis pengelola semakin memahami pekerjaannya dan dari segi non teknis penyelenggara terus mendapatkan dukungan dari stakeholders.

Ia menuturkan sebagaimana pameran lLDEX sebelumnya, pada ILDEX Indonesia 2019 peserta pameran berasal dari peserta luar dan dalam negeri. Khusus peserta luar negeri berjumlah 250 exhibitors yang berasal dari 25 negara diantaranya dari Jerman, Belanda, Korea, China, Taiwan, Italia dan negara lainnya. Walaupun lLDEX Indonesia 2019 diselenggarakan di lokasi baru yaitu Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten. Sedangkan target pengunjung diharapkan dapat mencapai 10.000 pengunjung.

Pada lLDEX Indonesia 2019, kata Widi, terdapat beberapa peningkatan seperti luasan area yang digunakan dan jumlah peserta pameran yang meningkat sekitar 15 %. Disamping itu juga terdapat penambahan kategori perusahaan selain perusahaan budidaya, pakan, obat hewan, peralatan dan pengolahan hasil dengan bertambah diantaranya perusahaan startup dan waste water treatment.

Sementara itu, Heiko M.Stutzinger, Managing Director VNU Exhibitions Asia Pacific Co.,Ltd mengatakan dalam ILDEX 2019 ini merupakan tempat bagi para pelaku peternakan dapat menemukan segala sesuatu dalam rantai pasokan dari pakan hingga daging. ILDEX Indonesia juga menawarkan 250 merek internasional dari 30 negara, di mana pembeli yang diundang dari negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Nepal, dan Vietnam dan sebagainya.


Sehingga, dapat memungkinkan peserta pameran untuk memenuhi tujuannya dengan menawarkan peluang bisnis baru dan kemitraan dengan pelaku bisnis dari negara lain. “Semua pengunjung dan peserta pameran dapat melihat teknologi terbaru dan inovasi dari perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia,” tegasnya.

"Pada ILDEX Indonesia 2019 ini akan menjadi platform bisnis peternakan terkemuka bagi perusahaan ternak internasional untuk memulai kesepakatan bisnis dengan perusahaan lokal yang pada gilirannya akan merangsang investasi di pasar Indonesia. Pada edisi ini, akan ada tiga paviliun internasional untuk Cina, Korea Selatan dan Belanda bersama dengan paviliun FoodTech Indonesia. Tak hanya itu tahun ini ILDEX Indonesia juga menghadirkan hewan hidup seperti Sapi, Ayam dan Domba yang di pamerkan di lokasi Outdoor Hall," jelas Widi.

Referensi Pertumbuhan Industri Peternakan Nasional

Tri Hardiyanto Presiden Komisaris PT. Permata Kreasi Media memaparkan seperti halnya penyelenggaraan ILDEX Indonesia di tahun-tahun sebelumnya, ILDEX Indonesia 2019 menjadi referensi pertumbuhan bisnis industri peternakan nasional. Sebagai meeting point, ILDEX Indonesia 2019 diharapkan mampu menjadi jembatan bagi pelaku industri peternakan global. Selain pertumbuhan bisnis, hadirnya ILDEX Indonesia 2019 juga menjadi referensi pertumbuhan dan kemajuan teknologi peternakan yang pada akhirnya akan menjadi pendorong kemajuan teknologi industri peternakan Indonesia. Kolaborasi antara bisnis dan kemajuan teknologi peternakan ini diharapkan ikut meningkatkan daya saing industri peternakan Indonesia, sehingga dapat bersaing dengan kemajuan industri peternakan global.

“Tak hanya fokus dalam mendorong kemajuan industri peternakan, kehadiran ILDEX Indonesia 2019 juga diharapkan berdampak kepada peternak sebagai salah satu stakeholder peternakan. Terutama dari sisi modernisasi pola dan alih teknologi budidaya, kemajuan pengetahuan mengenai kesehatan hewan serta pengembangan diversifikasi produk menuju hilirisasi yang lebih efisien dan berdaya saing. Hadirnya berbagai seminar teknis dan demo teknologi di ILDEX Indonesia 2019 diharapkan dapat merangsang peternak untuk merubah mindset pola budidaya menjadi lebih efisien dan berdaya saing,”  ujar Tri kepada awak media di Indonesia Convention Exhibition (ICE BSD City). Rabu (18/9)

Selain itu hadirnya ILDEX Indonesia 2019 diharapkan Tri dapat mendorong meningkatnya konsumsi protein hewani asal ternak masyarakat Indonesia. Meningkatnya konsumsi protein asal ternak ini akan berdampak langsung kepada kualitas sumber daya manusia khususnya dalam menghadapi masyarakat industrial 4.0 yang terus berkembang.


“Mengusung tagline "For The Locals, by The Locals" menjadi pembeda ILDEX Indonesia 2019 dengan pameran peternakan lainnya. Dari sisi tempat penyelenggaran, kata Tri, bertempat di ICE BSD menjadi salah satu indikator ILDEX Indonesia 2019 menjadi pameran peternakan yang terus tumbuh dan menjadi magnet bagi industri peternakan nasional. Tak hanya dari sisi bisnis semata, keterlibatan asosiasi peternakan nasional sebagai penyelenggara dalam hal ini direpresentasikan oleh Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) dan asosiasi lainnya sebagai pendukung pameran menjadikan ILDEX Indonesia menjadi rumah bagi pelaku industri peternakan nasional.

Manajemen Limbah Peternakan

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan populasi penduduk Nomor 4 di dunia, tentu saja Indonesia akan menjadi negara dengan permintaan produk hasil peternakan terbesar seperti daging ayam, telur, susu, daging sapi serta produk olahan.  Sehingga ILDEX Indonesia 2019 tetap akan tetap mempertahankan fokusnya pada sektor industri rantai produksi protein hewani dengan peningkatan produksi daging, baik perunggasan (telur dan daging) , persapian, susu, pakan, kesehatan hewan, peralatan peternakan dan aquakultur. “Namun perlu suatu komitmen untuk memaksimalkan usaha dalam mengatasi masalah limbah di Indonesia,” ungkap Widi.

Oleh itu sambungnya, pada ILDEX Indonesia 2019 mengangkat tema pentingnya manajemen limbah dan produksi yang ramah lingkungan untuk keberhasilan industri peternakan yang berkelanjutan. “Keinginan pemerintah Indonesia untuk menurunkan produksi limbah sebanyak 70 % di 2025 perlu didukung oleh pengembangan teknologi dalam manajemen limbah. Hal ini merupakan alasan bahwa ILDEX Indonesia diharapkan mampu menghadirkan teknologi terkait manajemen limbah,” terang Widi.

Masih menurut Widi, melalui pameran ILDEX ini diyakini akan memberikan manfaat yang luas kepada para peternak untuk berusaha dengan lebih efektif dan efisien. Berbagai inovasi dan teknologi dapat dijumpai pada ILDEX Indonesia 2019, serta penerapan transformasi teknologi 4.0 di sektor peternakan yang menjadi salah satu fokus sehingga bisnis peternakan akan mendapatkan akurasi lebih tinggi, cepat dan efisien mulai dari hulu ke hilir. Selain itu sebagai ajang bertukar informasi, teknologi dan kerjasama perdagangan antar negara, maka ILDEX Indonesia 2019 dapat menjadi ajang promosi pelaku peternakan serta paling penting terjadinya kontrak penjualan yang mereka harapkan mengingat pameran ini adalah pameran B to B.



Seminar dan Penghargaan

Menariknya, kata Widi, Pada lLDEX Indonesia 2019 juga terdapat seminar baik yang diselenggarakan oleh asosiasi peternakan maupun perusahaan. Seminar teknis diselenggarakan oleh perusahaan peserta yang menyajikan topik bahasan yang sangat menarik dan informasi terkini terkait perkembangan produk dan teknologi. Juga terdapat berbagai seminar yang diselenggarakan oleh berbagai asosiasi seperti ISPI (Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia), GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional),   Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan lain lain. Dalam pameran ini menyajikan 92 topik seminar baik yang diselenggarakan oleh perusahaan exhibitor maupun asosiasi dan menghadirkan 110 pembicara internasional.

Selain itu, lanjut Widi, di lLDEX Indonesia 2019 diadakan juga penghargaan Indonesia Poultry Veterinarian Award (INPOVA) yang digagas oleh Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI). Penghargaan ini dilaksanakan untuk memberikan apresiasi tinggi kepada Dokter Hewan Perunggasan pada beberapa kategori yaitu (1) Veterinary Poultry Scientist Award; (2) Veterinary Poultry Business Management Award and (3) Veterinary Poultry Technical Consultant Award.

"Sedangkan untuk proses penjaringan calon penerima award diawali dari nominasi setiap kategori yang diseleksi dari seluruh Indonesia melalui 7 (tujuh) orang juri yang independen dan kompeten dengan bertindak sebagai Ketua Tim Juri adalah Drh. Dedy Kusmanagandhi MBA. Tidak saja menerima  penghargaan INPOVA, ketiga pemenang dari masing-masing kategori akan berbagi pengetahuannya dalam seminar yang akan diselenggarakan oleh ADHPI di dalam rangkaian kegiatan seminar Ildex Indonesia 2019. “Harapan kami, PT. Permata Kreasi Media, selaku penyelenggara pameran melalui Ildex Indonesia dapat melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang pameran serta yang paling penting terjadinya kontrak penjualan yang peserta pameran harapkan," tutup Widi. (Arianto)




Share:

IDEC 2019 Suguhkan Tren Teknologi Terkini


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kedokteran gigi di Indonesia mengalami potensi pertumbuhan yang pesat. Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KK) sampai per April 2018 tercatat ada 33.523 terdiri dari dokter gigi terdiri dari dokter gigi (29.939) dan dokter gigi spesialis (3.584).

Jumlah tersebut rupanya belum berbanding lurus dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Riset Kesehatan Dasar 2018 dari Kementerian Kesehatan menyebut bahwa dari 57,6% masyarakat Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, hanya 10.2% saja yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis. Ketidakmerataan dalam penyebaran dokter gigi memang menjadi PR tersendiri, mengingat faktor geografis Indonesia yang begitu luas.

Namun jika dibandingkan dengan negara yang luasan lebih kecil dari Indonesia, jumlah tersebut masih belum seberapa. Sebut saja diantaranya Jepang memiliki 100.994 dokter gigi (2014), Italia 47.098 dokter gigi ( 2016) bahkan hingga Prancis memiliki 43.026 dokter gigi (2016).

Membicarakan jumlah tentu juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas yang mumpuni. Faktanya, data dari PDGI menyebutkan, setiap orang Indonesia rata-rata memiliki kerusakan 7 gigi. Ini jauh dari standar internasional yakni FDI (organisasi dokter gigi sedunia) yang menargetkan hanya 2-3 gigi saja.


Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr. drg. Hananto Seno mengatakan, Dalam rangka meningkatkan kualitas para dokter gigi di Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) berkolaborasi dengan Traya Eksibisi Internasional dan Koelnmesse menyelenggarakan Indonesia Dental Exhibition and Conference (IDEC) 2019.

"Gelaran yang berlangsung selama 3 hari ini (13 - 15 September 2019) menampilkan beragam peralatan dan informasi terkait industry kedokteran gigi. mulai dari praktik kedokteran gigi digital, kedokteran gigi kosmetik, bahan dan unit gigi, instrumen, headpieces dan alat untuk laboratorium, peralatan dan sistem laboratorium, furnitur laboratorium hingga berbagai layanan dari organisasi dan perusahaan kesehatan gigi. Untuk memberikan gambaran teknologi terbaru. Supaya Indonesia tidak ketinggalan dengan teknologi internasional. Sekarang sudah ada yang robotik, digital," ujar Hananto Seno saat jumpa awak media di Jakarta. Jum'at (13/9)

Menempati area seluas 5000 m di Assembly Hall. Lanjut Hananto Seno, IDEC 2019 menjadi pendorong dari meningkatnya kualitas industri kedokteran gigi di Indonesia. Hal itu ditandai dengan terjadinya peningkatan peserta pameran sebesar 40 % yang terdiri dari 232 ekshibitor brand dari 18 negara dan 3 paviliun nasional dari Cina, Korea Selatan dan Jerman. Selain itu, IDEC juga menjadi showcase dari pertumbuhan para pelaku usaha lokal yang siap menampilkan informasi terbaru perkembangan teknologi kedokteran gigi di dunia.

Dengan menghadirkan lebih 18 pembicara profesional, kata Hananto Seno, IDEC akan menjadi wadah bagi 4000 dokter gigi lokal dan asing dalam memperkaya keterampilan mereka dengan tren teknologi kedokteran gigi terbaru. Para peserta dapat mengetahui informasi tersebut dengan mengikuti beberapa kegiatan menarik seperti pameran, main lecture program dan hands-on programme.

Menurut Hananto Seno, Salah satunya adalah teknologi digital dalam perawatan gigi yang dibahas oleh Dr. How Kim Chuan dalam main lecture yang berjudul "Digital Solutions from Scan Body to Restoration in Full Mouth Rehabilitation" pada 13 September 2019. Di seminar ilmiah ini diperkenalkan tentang proses gambar digital gigi, sinar X pada mulut secara penuh hingga teknologi 3D, dengan begitu masalah gigi masyarakat akan lebih terbantu.


Selain teknologi digital pada restorasi gigi dan mulut, Hananto Seno mengatakan, IDEC 2019 juga menyoroti perkembangan laser yang menjadi tren terkini dari perkembangan kedokteran gigi dunia. Tema tersebut akan dibahas oleh pakar kesehatan gigi dari India yakni Dr. Niladri Maiti dalam seminar berjudul "Laser Assisted Bioglass Theraphy In Management of Dentin Hypersensitivity" pada 15 September 2019.

"Gigi hipersensitif (hipersensitivitas dentin) adalah gangguan pada gigi yang membuat rasa ngilu bagi penderitanya. Berkat teknologi laser, masyarakat kini tak perlu khawatir lagi dalam mengatasi masalah gigi hipersensitif. Dibandingkan dengan metode konvensional yang memakan waktu lebih lama, perawatan melalui laser akan berdampak pada hasil yang lebih cepat dengan waktu aplikasi yang lebih sedikit pada pasien. Inilah metode terbaru dan yang baik dalam menyelesaikan rasa sakit jangka panjang dengan segera," tandas Hananto Seno.

Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional Bambang Setiawan mengatakan, Selain teknologi digital dan laser, IDEC juga menghadirkan berbagai perkembangan teknologi kedokteran gigi lainnya seperti endondontik, dental photograph, ortodontik hingga inovasi dalam self-ligation, semuanya dapat dipelajari oleh para pelaku kesehatan gigi di sini. Ada pula dentist robotics yang siap menjadi inspirasi dalam penerapan teknologi kedokteran gigi di Indonesia.

Di era digital seperti sekarang, dokter gigi harus selalu memperbaharui ilmu dan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan hadirnya berbagai suguhan teknologi kedokteran gigi di IDEC. diharapkan dapat mendorong kualitas para dokter gigi untuk memberikan pelayanan yang optimal," tutup Bambang Setiawan. (Arianto)









Share:

Pembukaan Tiga Pameran Bisnis Tahunan di JCC Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Reed Panorama Exhibitions bersama dengan Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) hari Jum'at, 13 September 2019 menggelar upacara pembukaan tiga pameran bisnis tahunan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI), Retail & Solution Expo Indonesia (RSEI) dan Caf̩ & Brasserie Expo Indonesia (CBI). Hadir di Hall B, Jakarta Convention Center, acara ini akan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 13 Р15 September 2019, mulai pukul 10.00 Р21.00 wib. Pameran ini terbuka untuk umum dengan investasi tiket seharga Rp. 60.000,- yang berlaku selama 3 hari.

Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan Indonesia dalam pidato pembukaannya mengatakan, Keikutsertaan aktif para perawalana Indonesia dengan pameran berskala internasional merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan keunggulan usahanya agar dapat diterima dengan baik dipasar global dan meningkatkan peluang kerjasama dengan mitra bisnis yang dapat diandalkan. Pemerintah sangat mendukung kemajuan waralaba dalam negeri dan kami berharap dengan mengikuti banyak pameran kelas internasional, mereka dapat memiliki brand value yang semakin tinggi.

Steven Chwee, General Manager Reed Panorama Exhibitions mengatakan, Guna mendukung program pemerintah dan mendorong munculnya para pengusaha baru, Reed Panorama Exhibitions dengan dukungan penuh dari pemerintah dan asosiasi kembali menghadirkan pameran bisnis waralaba terbesar di Indonesia. Tahun ini kami menggabungkan tiga pameran kami untuk menyediakan sebagai One Stop Solution for Business Opportunity Seekers.


"Menempati area pameran seluas lebih dari 9.000 m2, Pameran bisnis ini akan diikuti oleh 20 Negara antara lain: Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam,Italia, India, USA, Swiss dan juga pavilion negara seperti Singapura, Malaysia dan Tiongkok. Menawarkan lebih dari 350 brand waralaba, pendukung usaha retail dan café, acara ini diharapkan mampu menjadi solusi bisnis terpadu bagi para pelaku usaha atau calon pengusaha dalam memulai dan menjalankan bisnisnya," ujar Steven Chwee saat pembukaan pameran di Jcc Jakarta. Jum'at (13/9).

Levita Supit, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) sekaligus Ketua Komite Tetap KADIN Bidang Waralaba, Lisensi dan Kemitraan mengatakan, Kami sangat gembira dapat menyambut seluruh peserta dari berbagai negara, dengan bertemunya para pengusaha lokal dan international dalam satu atap, kami berharap acara ini mampu me-jembatani para pengusaha untuk membangun kerjasama, bertukar pengetahuan dan melihat peluang bisnis di masa depan.

“Sebagai organisasi yang bersentuhan langsung dengan para pengusaha waralaba di seluruh Indonesia dan regional, kami ingin memajukan dan mempromosikan waralaba lokal ke mata dunia. Kedatangan peserta dari berbagai negara ini membuka peluang yang begitu besar untuk menunjukkan seluruh brand waralaba lokal terbaik Indonesia. Harapan kami, para peserta dari luar negeri tertarik untuk membuka waralaba kita di negara asal mereka” tutup Levita. (Arianto)





Share:

Pembukaan Indonesia Dental Exhibition & Conference 2019 di JCC Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta,
Pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia, Indonesia Dental Exhibition Exhibition & Conference (IDEC), resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi hari ini, Jumat 13 September 2019 di Jakarta Convention Center.

Ketua PB PDGI, Dr. drg. Sri Hananto Seno, Sp. BM., MM., FICD dalam sambutan pembuka mengatakan, Gelaran yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) bekerja sama dengan Koelnmesse Pte.Ltd dan PT Traya Eksibisi Internasional ini akan berlangsung selama 3 hari (13 15 September 2019). Menempati area seluas 5000 m2 di Assembly Hall, sebanyak 232 ekshibitor brand dari 18 negara, dan 3 paviliun nasional dari Cina, Korea Selatan dan Jerman serta sejumlah pelaku usaha lokal siap menampilkan informasi terbaru perkembangan teknologi kedokteran gigi di dunia.

IDEC 2019, menurut Sri Hananto Seno, bukan sekedar pameran dagang alat kesehatan kedokteran gigi, sekaligus juga menjadi wahana peningkatan pengetahuan bagi para profesional dokter gigi di Indonesia agar lebih responsif terhadap perkembangan teknologi kedokteran gigi.

Lanjut Sri Hananto, Untuk itu serangkaian lokakarya ilmiah dan demonstrasi teknologi kedokteran gigi ditampilkan secara komprehensif oleh 18 narasumber ahli yang telah terbukti berpengalaman diantaranya dalam rehabilitasi dan bedah mulut, endodontic, ortodontik, periodontologi, serta sejumlah inovasi dalam self litigation, fotografi gigi dan seputar kedokteran gigi anak.

"Kami berharap IDEC menjadi agenda penting industri kedokteran gigi dan profesional dokter gigi untuk saling berbagi informasi dan berjejaring demi memajukan industri kedokteran gigi dan kualitas profesi dokter gigi Indonesia," ujar Dr. drg Sri Hananto Seno.dalam sambutannya di JCC Jakarta. Jum'at (13/9)


Melanjutkan tema IDEC sebelumnya "The Premier Dental Exhibition and Conference for Indonesian Market, kata Sri Hananto, IDEC diharapkan menjadi centre of excellence bagi para pelaku industri gigi mulai dari dokter, tenaga medis, dental supplier, pelaku manufaktur alat kesehatan, bahkan masyarakat pada umumnya.

"Potensi Indonesia untuk berkembang di bidang industri kedokteran tinggi sangat besar. Dilihat dari segi jumlah dokter gigi, menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (tahun 2005 sampai 11 April 2018) tercatat ada 33.523 terdiri dari dokter gigi (29.939) dan dokter gigi spesialis (3.584)," urai Sri Hananto.

Tetapi di sisi lain, lanjut Sri Hananto, angka tersebut rupanya belum memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 disebutkan hanya 10 persen masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis dan 57 persen penduduk Indonesia masih mengalanmi gangguan kesehatan gigi dan mulut. Dan, prevalensi masyarakat yang tidak memiliki masalah gigi hanya 7%. Padahal WHO mengamanatkan setidaknya 50%.

Penguasaan teknologi kedokteraan gigi yang didukung oleh perangkat alat kedokteran gigi yang mumpuni merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), DR.Dr. drg. Sri Hananto Seno. Sp. BM., MM., FICD, menyoroti faktanya, industri alat kesehatan dan bahan baku kedokteran gigi baru 10 persen bisa memenuhi kebutuhan dokter gigi di Indonesia. Sementara sisanya 90 persen masih bergantung pada bahan-bahan dan alat kedokteran gigi impor. Tidak sedikit masalah terhambatnya penanganan masalah gigi bukan karena kurangnya skill dokter gigi, tetapi karena terkendalan peralatan yang terbatas.


"Ini menjadi tantangan besar kepada para pelaku industri kesehatan di Indonesia agar terdorong memproduksi bahan baku dan alat kedokteran gigi sesuai dengan teknolog terkini. Karena untuk pasar dalam negeri saja, potensinya sangat besar," jelas Sri Hananto.

"Ekshibitor dari sejumlah negara yang hadir di IDEC ingin melihat dari dekat kebutuhan pasar sekaligus menjalin kerja sama strategis dalam mengembangkan teknologi yang lebih solutif sesuai permasalahan gigi mayarakat di Indonesia," papar Ketua IDEC 2019, drg. Diono Susilo, MPH.

Sementara itu, Sekjen Oscar Primadi dalam sambutannya mengatakan, peran penting kedokteran gigi dalam peningkatan kualitas kesehatan nasional. Tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut. Sesuai dengan roadmap Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 - 2030, melalui IDEC diharapkan menjadi momentum berbagai pihak untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan gigi dan mulut sehingga Indonesia bisa bebas karies gigi pada 2030.

Program-program capacity building terus dilakukan pemerintah untuk peningkatan skill dokter di wilayah Indonesia bagian timur, mengatur penyebaran dokter gigi di wilayah terpencil, pemberian beasiswa dokter gigi dan sebagainya. Hanya saja diakui Oskar Primadi, Indonesia punya keterbatasan peralatan kedokteran gigi.

Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan berharap IDEC 2019 bisa memberikan dampak yang lebih besar dari pelaksanaan IDEC sebelumnya, bukan hanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga aksi bersama mewujudkan Indonesia menjadi pemain utama industri kedokteran gigi.

Optimisme keberhasilan IDEC 2019 juga diungkapkan Mathias Kuepper, Managing Director Koelmess Pte.Ltd yang melihat adanya peningkatkan jumlah peserta lokal sebesar 15% dari IDEC 2017. "Peningkatan tersebut tentu memberikan angin segar bagi Indonesia menjadi negara produsen alat kesehatan kedokteran gigi yang bisa diperhitungkan di dunia internasional," tandas Mathias Kuepper. (Arianto)




Share:

Pameran dan Konvensi IPA Convex ke-43 Resmi Ditutup Kepala SKK Migas


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pameran dan Konvensi IPA Convex ke-43 resmi ditutup Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, di Jakarta Convention Centre, Jumat 6 September 2019. Segenap pemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sepakat mendorong efisiensi di berbagai lini sebagai upaya meningkatkan daya saing dan keekonomian industri migas nasional demi peningkatan eksplorasi dan optimasi produksi untuk ketahanan energi di masa mendatang.

Di dalam pidato penutupannya, dia menekankan bahwa upaya menuju produksi 1 juta barel per hari merupakan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan. “Sekarang dengan target lifting pemerintah 775.000 bph, kami harapkan tahun depan tidak ada penurunan target, sehingga tetap sama seperti tahun ini. Ini menjadi tantangan bagi kami,” papar Dwi Soetjipto.

Beberapa hal yang telah dan akan dikerjakan Kementerian ESDM dan jajarannya, antara lain:
menerbitkan beleid keterbukaan data untuk mengoptimalkan produksi dan mengimplementasikan semua rencana kerja secepat mungkin, melakukan transformasi dari cadangan menjadi produksi serta berupaya aktif mempercepat segala macam pembahasan, penerapan teknologi EOR seperti yang dapat diamati di berbagai booth, dan terakhir mendorong eksplorasi. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia sudah menawarkan 10 potensi cadangan migas dan berharap stakeholders dapat bergabung menggarap open area ini.

“Kita membutuhkan banyak investasi, untuk mendorong efisiensi dan mengoptimalkan produksi. Selain itu kita juga berupaya menghadirkan stabilitas investasi dan terus membangun komunikasi yang lebih baik, kalau ada yang menghalangi proses ini, sampaikan kepada kami. Dengan mengidentifikasi 10 area eksplorasi, kami optimis dapat mendorong mendapatkan cadangan migas ke depan untuk menggantikan lapangan migas yang mulai berhenti beroperasi. Dalam momen ini, saya juga melihat adanya momentum untuk mentransformasi sektor ini. Saya percaya, dengan adanya hari baru, akan ada harapan baru” tegas Dwi Soetjipto.

Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan bahwa eksplorasi perlu diwujudkan untuk memanfaatkan potensi cadangan migas yang ada. Di sisi lain, optimasi lapangan-lapangan migas yang ada juga merupakan hal lain yang harus dilakukan. Pemerintah menyadari bahwa investor dihadapkan pada tantangan untuk berinvestasi di Indonesia atau mencari lokasi lain dengan memperhatikan kondisi yang terjadi di dalam dan luar negeri.


Sementara itu, Penjabat Presiden IPA, Bij Agarwal, dalam sambutan penutupannya menyatakan ucapan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, termasuk Kementerian ESDM dan jajarannya dalam mendukung pelaksanaan IPA Convex ke-43 Tahun 2019. Dari pihak investor, dia mengungkapkan bahwa Indonesia masih memiliki peluang mendapatkan investasi migas ke depannya. Namun, hal itu bisa terjadi jika ada kolaborasi antara Pemerintah dan pelaku industri migas nasional.

“Saya mengapresiasi dukungan semua pihak atas suksesnya IPA Convex 2019 ini. Sebagai Board Director IPA, saya berterima kasih kepada Menteri ESDM sudah membuka IPA Convex 2019. Kita semua bersepakat, bahwa Indonesia masih punya peluang untuk mendapatkan investasi ke depan, dengan didukung Gross Split, perizinan yang semakin mudah, dan era baru keterbukaan data.

Kolaborasi pemerintah dan industri juga meningkat, untuk mendukung eksplorasi dan mengoptimalkan produksi, serta untuk memastikan ketahanan energi nasional. Saya berterima kasih kepada semua partisipan, pelajar dan rekan-rekan jurnalis yang mengangkat isu ini ke seluruh pelosok Indonesia. Terakhir, saya berterima kasih kepada Pak Dwi Soetjipto yang bersedia menutup IPA Convex 2019 ini secara resmi,”
ungkapnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan, IPA Convex ke-43 2019 telah mengadakan berbagai sesi diskusi yang membahas sejumlah hal yang menjadi perhatian bersama para pemangku di industri migas. Sesi diskusi yang diadakan antara lain Plenary Sessions, Technology Sessions, Jam Session, Talent Leadership Session, dan lainnya.

Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum dari berbagai sesi di antaranya:
1. Plenary Session 1 yang mengusung tema Global Success Stories: Recent Improvements in Exploration Activities Worldwide, dapat disimpulkan bahwa investor global masih optimistis melakukan eksplorasi meski mendapati kenyataan harga minyak yang belum stabil.
2. Plenary Session 2 yang mengusung tema New Era for Data Management and The Impact on Exploration, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM akan
memperkuat kolaborasi dengan investor pada upaya keterbukaan data, mengingat data merupakan salah satu kendala yang menghambat investasi eksplorasi migas di Indonesia selama ini.
3. Plenary Session 3 yang mengusung tema Role of Technological Advancement in Mature Basin, dapat disimpulkan adanya kebutuhan inovasi teknologi dalam operasional blok migas tua, seperti yang dilakukan Pertamina dalam pengelolaan migas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.

Berdasarkan data pihak penyelenggara acara, IPA Convex kali ini dihadiri oleh sekitar 25.717 pengunjung yang terdiri dari 20.555 pengunjung umum, 1.401 mahasiswa, dan 3.761 undangan. Selain itu, IPA Convex juga diliput oleh sekitar 458 jurnalis dalam negeri dan 14 luar negeri yang berasal dari 249 media. (Arianto)










Share:

Paviliun Indonesia akan Hadir di Maison et Objet Paris


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Paviliun Indonesia pertama kali akan hadir di Maison et Objet, pameran dagang terbesar di bidang kriya dan desain interior di Eropa. Maison et Objet kali ini diselenggarakan pada tanggal 6 - 10 Oktober 2019 di Paris Nord Villepinte Exhibition Center, Paris, Prancis. Dalam partisipasinya yang pertama ini, Bekraf berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis, merangkap Andorra, Monako dan UNESCO serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).

Bekraf memiliki komitmen untuk meningkatkan nilai ekspor produk ekraf lokal menuju pasar global. Hal ini diwujudkan melalui salah satu program besar bertajuk Indonesia Creative Incorporated (ICINC), sebuah program akselerasi yang mempersiapkan perluasan produk dan jasa kreatif ke luar negeri. Produk dan jasa kreatif yang siap dan lulus masuk ICINC adalah best of the best di subsektornya masing-masing, dimana salah satu subprogram untuk subsektor kriya dan desain interior adalah IDentities yang membawahi pendukungan pada event Maison et Objet ini.


Paviliun Indonesia dalam gelaran Maison et Objet tahun ini akan mengusung tema "Tropical Living" yang menghadirkan 24 jenama lokal beserta produk unggulan mereka di bawah brand IDentities. 24 jenama lokal yang terpilih diantaranya adalah: AIEVL Design Studio, Alfath Kurniadi, Budi Pradono, Djalin, Kayou, Du'Anyam, Threadapeutic, Bika Living, Vivere, Rattan of Indonesia, Keratons, DUA Lighting, Kandura, Conture, Bermock, Nouvwerks, Juno Home, Roa, SPEDAGI, Super Rattan, UMA Design, Sjl, Morie Rugs dan Pala Nusantara.

Joshua Simandjuntak, Deputi Pemasaran Bekraf  mengatakan, Keikutsertaan Indonesia dalam pameran Maison et Objet ini merupakan yang pertama kali selama 20 tahun sejak pameran itu dilaksanakan. Sebagai sebuah pameran yang paling bergengsi, Maison amat ketat dalam proses seleksi produk-produk yang akan dipamerkan. Tahun ini kita bersyukur Indonesia berhasil masuk. Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari ketatnya proses kurasi yang dilakukan oleh Bekraf dengan dukungan HDII.


Joshua menggarisbawahi target adanya transaksi dan market share yang harus dicapai sebagai ukuran kesuksesan keikutsertaan di pameran ini. Selain itu, ia juga berharap agar dukungan Bekraf ini dapat menjadikan industri kriya tanah air semakin berkembang pesat dan mendapat tempat di pasar global.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Perancis Andorra, Monako serta UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan bahwa Diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas dalam diplomasi Indonesia, oleh karena itu, KBRI secara terus menerus mencari peluang untuk meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia, yang salah satu diantaranya adalah produk ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki peluang besar di Prancis, mengingat masyarakat Prancis memiliki cita rasa serta apresiasi seni yang tinggi. hal inilah yang mendasari KBRI Paris mendukung keikutsertaan Bekraf di Maison et Objet,' ujarnya.


Ketua Dewan Kurator, Francis Surjaseputera menjelaskan, "Dalam dunia kriya internasional, Indonesia belum dikenal sebagai penghasil produk dengan nilai desain tinggi. Padahal banyak sekali produk karya anak bangsa yang sangat bagus. Jadi tugas kami sebagai kurator adalah memilih produk yang tepat untuk pasar Eropa, khususnya Perancis yang dikenal sangat tinggi cita rasanya. Kami senang bahwa proses kurasi ini dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah kurasi yang berlaku," ujarnya. Sementara itu, Ketua HDII Nasional Rohadi Sumardi menyatakan, HDII sangat bangga diberi kepercayaan oleh Bekraf untuk terlibat dalam pameran ini.

"Maison et Objet sendiri adalah sebuah trade fair (pameran dagang) khusus untuk para profesional di bidang desain interior dan kriya dengan fokus pada produk-produk keperluan rumah (furniture, pernak pernik rumah dll) yang diselenggarakan di Parc des Expositions de Paris Nord, Villepinte, Paris, Perancis. Diadakan setiap bulan Januari dan September tiap tahun, Maison et Objet dianggap sebagai pameran paling penting di bidangnya di Eropa dan dunia. Pada partisipasinya yang pertama ini, Indonesia direncanakan untuk menempati Hall 5A, Stand R10 S9, Hell's Gate Access L6 di sektor "Unique & Eclectic", ujar Joshua dalam konferensi pers di The Club Djakarta Theater XXI, Jl. MH. Thamrin No.9, Menteng, Jakarta pusat. Selasa (27/8)

"Pada gelaran Maison et Objet kali ini, pendukungan yang dilakukan oleh Bekraf, KBRI Paris serta HDIl adalah sewa lahan serta konstruksi paviliun, penyediaan kargo bagi produk-produk yang akan ditampilkan, promosi serta publikasi bagi produk-produk tersebut dan kegiatan business meeting serta business matching yang akan menghubungkan para delegasi peserta dengan para buyers luar negeri yang hadir dalam event ini," tutup Joshua. (Arianto)








Share:

VAB dengan Tajuk How will We Live Together?


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia kembali berpartisipasi dalam Venice Architecture Biennale (VAB) yang digelar pada tanggal 23 Mei hingga 29 November 2020 mendatang. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah terlibat pada 2014 dan 2018 lalu.

Dalam rangka mempersiapkan kehadiran Paviliun Indonesia untuk Venice Architecture Biennale 2020, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar Seminar dan Penjelasan Seleksi Kurator Paviliun Indonesia. Hari Selasa, 20 Agustus 2019 pukul14.00 - 17.00 wib bertempat di Greenhouse Coworking and Office Space, Multivision Tower 25th Floor, Jl. Kuningan Mulia Lot 9B, Jaksel dengan Narasumber : Wakil Kepala Bekraf selaku Komisioner, Ricky Pesik, Juri Gunawan Tjahjono, Juri Eko Parwoto, Juri, Karlina Supelli, Kurator IPVAB 2018, Ary Indra dan Kurator IPVAB 2014, Avianti Armand.

VAB adalah acara festival arsitektur internasional terbesar dunia yang digelar setiap dua tahun sekali di Venesia, Italia. Tidak hanya pameran arsitektur, dalam acara ini juga akan berlangsung pertemuan antar arsitek dari berbagai negara serta arsitek dengan publik. 


Setiap tahunnya, kurator dan tema yang diangkat selalu berbeda-beda. Pada tahun 2020 nanti, Hashim Sarkhis akan menjadi kuratornya dengan tema 'How will we live together?'

Tema di dalam VAB adalah penting. Tema akan merjadi benang merah isi pamerank VAB Hashim Sarkhis berharap melalui tema ini arsitek dapat menciptakan sebuah ruang bersama, yang terhubung satu sama lain, untuk hidup bersama diatas bumi ini. Ruang hidup yang lebih beragam dan bermartabat untuk dihuni.

Arsitek juga diminta untuk dapat berkolaborasi dengan profesi lainnya, tidak hanya seniman, tukang, maupun pengrajin. Sehingga, pada tahun 2020 nanti, tahun yang disebut-sebut akan menjadi tonggak sejarah untuk masa depan diharapkan akan mendapatkan penemuan-penemuan baru dalam arsitektur lewat olahan materi pameran. (Arianto)





Share:

IIGCE 2019 dengan Tema “Making Geothermal the Energy of Today “


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pada hari Selasa, 13 Agustus 2019, “Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2019” dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Bapak H.M. Jusuf Kalla mewakili Presiden RI dengan didampingi Wakil Menteri Energi & Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, di Jakarta Convention Center. Acara ini dilangsungkan pada tanggal 13 – 15 Agustus 2019 sebagai agenda tahunan Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) sekaligus forum Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) INAGA. The 7 th IIGCE 2019, meliputi program Convention, Exhibition, Technical Paper Presentation (TPC), Photo Competition, dan Field Trip.

Setelah  melakukan pembukaan, Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla melakukan kunjungan singkat ke area pameran diiringi oleh Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, Ketua Umum API, Prijandaru Effendi, dan pejabat terkait lainnya.

Seusai kunjungan, acara dilanjutkan dengan press conference yang dihadiri oleh Direktur Jenderal EBTKE, Ir. F.X. Sutijastoto M. A.; Umum API, Prijandaru Effendi; Ketua Pelaksana IIGCE 2019, PaulE  Mustakim; dan Direktur Panas Bumi, Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari. Pada kesempatan press conference tersebut, F.X. Sutijastoto, atau yang akrab disapa Toto, menyampaikan bahwa target pengembangan energi panas bumi adalah sebesar 7.241,5 MW, sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan target bauran energi.

Keikutsertaan Indonesia dalam Paris Agreement menjadi komitmen kuat untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan yang direflesikan dalam target bauran energi nasional. Hal ini memiliki relevansi dengan tema “Making Geothermal the Energy of Today “ yang diangkat dalam The 7 th IIGCE tahun ini. Paul E. Mustakim menyampaikan bahwa energi panas bumi menjadi penting karena potensinya yang cukup melimpah dan karena dapat diandalkan sebagai base-load, selain keuntungan dari sifat bersih dan terbarukan. The 7 th IIGCE 2019 diadakan bersamaan dengan Konvensi Ilmiah Tahunan ke-19 Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) ke-19 yang akan berfokus pada presentasi makalah teknis yang telah menjadi sesi tulang punggung bagi para profesional panas bumi dalam berbagi praktik terbaik dan untuk bertukar gagasan teknis. Oleh karena itu, The 7 th IIGCE 2019 akan memberikan peluang besar untuk bertukar gagasan di antara para peserta dan untuk belajar pengalaman terobosan dari praktisi lain dalam mengatasi tantangan teknis dan operasional.


Prijandaru Effendi menyatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sumber daya energi panas bumi dengan pemanfaatan total kapasitas terpasang sejumlah 1948,5 MW (Mega Watt). Selain itu, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat sebagai produsen energi panas bumi terbesar di dunia. Momen ini diharapkan mampu menciptakan peluang positif untuk menjalin kerjasama antara pemangku kepentingan industri panas bumi. API akan terus mendukung upaya – upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia khususnya energi panas bumi.

The 7 th IIGCE 2019 merupakan wujud keseriusan API atas dukungan tersebut yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013 secara berturut – turut. Acara tahunan IIGCE akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi untuk berkumpul bersama, berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi.

Paul E. Mustakim menargetkan lebih dari 600 delegasi menghadiri convention dan 3000 visitor untuk exhibition di The 7 th IIGCE 2019. Sebanyak 60 perusahaan telah bergabung menjadi exhibitor di The 7 th IIGCE 2019 yang terdiri dari perusahaan pengembang panas bumi, perusahaan pelayanan panas bumi serta perusahaan pendukung. Tahun ini terkumpul 200 Technical Papers baik dari para peneliti, tenaga pendidik, bahkan mahasiswa. Selain itu, terkumpul 250 foto dari 75 peserta dalam Photo Competition dengan tema “Green and Sexy Geothermal Energy” yang diselenggarakan tahun ini. Untuk program Field Trip tahun ini, Salak Geothermal Field (Star Energy
Power Plant) menjadi tujuan dari kegiatan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan The 7 th IIGCE 2019.

Paul E. Mustakim berharap The 7th IIGCE 2019 menjadi tradisi berkelanjutkan bagi organisasi Panasbumi sebagai wadah untuk mendiskusikan permasalahan Panasbumi serta berbagi pengalaman dari para ahli, pemerintah, hingga universitas.

“Dukungan untuk terus menggali potensi Panas Bumi di Indonesia akan terus diberikan mengingat Panasbumi memberikan banyak manfaat. Bukan hanya energi listrik yang kita rasakan, melainkan juga manfaat dari segi sosial, ekonomi, hingga pembangunan daerah. Berdasarkan target peningkatan energi panas bumi dengan energi yang sudah terpasang, potensi energi panas bumi masih bisa dimaksimalkan”, tutup Prijandaru. (Arianto)


Share:

Jakarta Fashion Week Digelar Tanggal 19-25 Oktober 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (“JFW”), akan kembali digelar pada tanggal 19-25 Oktober 2019 mendatang. Dengan aset publikasi yang terus tumbuh dari sisi dukungan media, digital, dan pengunjung, JFW tahun lalu mencatat total lebih 60.000 pengunjung dengan memamerkan koleksi terbaru karya lebih dari 200 desainer, ditambah 100 label tenant yang berpartisipasi di area Fashionlink Showroom & Market.

Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week mengungkapkan, Mulai akhir Januari 2019, kami sudah menggunakan logo baru. Logo baru yang lebih sleek, bold, dan energetic ini melambangkan semangat JFW yang kini juga semakin dinamis. Maka, untuk campaign tahun ini, semangat itu kami aplikasikan ke dalam proses kreatifnya. “Untuk proses ini pun, kami melakukan banyak terobosan baru.”

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kata Lenni, pemilihan Jakarta Fashion Week Icons atau model sebagai icon dalam campaign JFW, berlangsung tertutup, kali ini JFW melakukannya melalui pemilihan yang ditayangkan dalam web series. JFW meluncurkan web series berjudul The Search for JFW 2020 Icons: A Web Series. Dua belas finalis terpilih adalah hasil kurasi yang dilaksanakan sepanjang proses audisi model melalui JFW Model Search di empat kota, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Jakarta.

“Dari proses tersebut, kami memilih Devona Cools dan Axel Jan Thierry Leijen sebagai JFW 2020 Icons. Kedua model ini kami anggap mampu menghidupkan konsep campaign tahun ini. Untuk mewujudkan campaign ini, dari sisi visual kami menggandeng fotografer Glenn Prasetya, fashion and beauty stylist Yoland Handoko, dan QQ Franky sebagai makeup and hairdo director,” ungkap Lenni Tedja, Direktur Jakarta Fashion Week dalam konferensi pers di Fashionlink x BLCKVNUE, Senayan City, Jakarta, Kamis (8/9/2019).

Untuk mendukung pameran JFW 2020, Lenny Teja menambahkan, berbagai event telah digelar, di antaranya Ramadhan Fashion Festival 2019 yang disertai Fashionlink Ramadhan Market, serta road show untuk Lomba Perancang Mode 2019 dan Lomba Perancang Mode Menswear 2019. Selain memenangkan sejumlah uang tunai, para pemenang pertama Lomba Perancang Mode dan Lomba Perancang Mode Menswear akan mendapat fashion short course di Istituto Marangoni di Milan dan Florence, Italia.

Yoland Handoko, Celebrity Beauty And Fashion Stylist mengungkapkan, akan menampilkan koleksi lebih segar dan muda, dan memilih gaya anak muda kekinian seperti sneakers  dan denim, sedangkan tantangannya urusin baju mix and match arahin gaya.
Trennya, kata Yoland, fun way to express yourself. Banyak motif, banyak warna detail. Dress banyak yang pakai bawahnya  sneakers. 

"Senayan City kembali menjadi tuan rumah untuk Jakarta Fashion Week 2020. JFW 2020 juga kembali didukung oleh Make Over sebagai Official Makeup Partner dan L’Oréal Professionnel sebagai Official Hairdo Partner. Turut serta dalam deretan mitra dalam memajukan industri fashion Indonesia adalah Lazada," ujar Lenni Teja.

Tahun ini, lanjut Lenni Teja, Jakarta Fashion Week juga didukung oleh Wardah, UBS Gold, Tinkerlust, Matahari Department Store, Haier, dan Strongbow. JFW 2020 juga mendapat dukungan dari RSGM YARSI, CBN Fiber, Century Park Hotel, Santika Indonesia Hotel, Sunpride, Gouw Heritage, Wondernuts dan Studio 47.

"Dinamika pasar fashion Indonesia yang semakin seksi serta prestasi desainer Tanah Air yang terus berkembang menjadi daya tarik tersendiri bagi mitra internasional yang berpartisipasi di JFW 2020. Dari negara-negara sahabat, JFW 2020 akan dimeriahkan oleh British Council, Japan Fashion Week Organization, Korea Model Association, Korea Content Creative Agency (KOCCA), serta Tunis Fashion Week," tutup Lenni Teja. (Arianto)

Share:

IA-ITB Gelar Indonesianisme Summit Untuk 'Ekosistem Teknopreneur' di Jakarta



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Kalangan teknokrat, cendekia serta pemerhati teknologi dan industri mengingatkan para pengambil keputusan di negeri ini agar segera memberikan support optimal untuk pemberdayaan teknologi untuk maksud dan tujuan yang aplikatif secara bisnis. Technopreneurship harus lebih digalakkan pada mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi berbasis teknologi. Kalangan teknokrat dan praktisi sudah saatnya berpikir lebih agresif tentang bagaimana menjadikan pengusaha mampu memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan sesuatu yang baru atau menemukan teknologi tepat-guna sebagai basis untuk mengembangkan usahanya. Upaya untuk menumbuhkan ekosistem teknopreneur juga harus digalakkan, karena komersialisasi teknologi akan segera menjadi kebutuhan.

"Saya ingin mengajak semua kalangan berpikir serius, sejenak saja. Bangsa ini punya banyak potensi sumberdaya alam berlimpah, sumberdaya manusia juga sangat mumpuni. Sekarang saatnya kita melangkah, memanfaatkan teknologi untuk kepentingan-kepentingan bisnis dan komersial, dan tidak lagi 'malu-malu' untuk mengomersialkan teknologi," kata Ridwan Djamaluddin, Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) kepada wartawan, usai acara pembukaan Indonesianisme Summit 2019" di JCC, Jakarta, Selasa (13/8).

Menurut Ridwan, sekaranglah saatnya Indonesia memberdayakan teknologi untuk menjadikan semua aset berdaya secara masif. Semua kalangan bisa dan harus memanfaatkan teknologi. Jika tidak, ratusan juta jiwa penduduk Indonesia akan terus jadi penonton yang menyaksikan semua potensi dan kekayaannya dimanfaatkan dan dipanen oleh asing.

"Ini tidak main-main. Sekarang saatnya untuk mulai dan bangkit secara lebih serius. Ini bukan jargon-jargon kosong yang hanya pantas untuk diteriakkan. Kita harus berbuat. Karya di atas kata-kata," kata Ridwan Djamaluddin.

Tampil sebagai pembicara pada ajang diskusi tersebut antara lain Ridwan Djamaluddin, Deputy Menko Kemaritiman yang juga Ketua Umum IA-ITB; Danis H Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia; Edwin Abdullah, Deputi Menteri BUMN; Doddy Rahadi, Dirjen KPAIl Kementrian Perindustrian Penny K. Lukito, Kepala BPOM, serta sejumlah pimpinan perusahaan seperti Ririek Adriansyah (Dirut PT Telkom), Emma Sri Martini (Dirut PT Telkomsel), Machnizon (Dirut PT PJB,) dan Dino A Riyandi (Direktur PT Bakrie Autoparts). Penyelenggaraan ajang diskusi diikuti dengan gelaran Pameran Karya "Dari 30 Teknopreneur Indonesia".

Ridwan Djamaluddin mengajak semua kalangan untuk tidak lagi 'alergi membicarakan dua hal ini: 'membisniskan' teknologi dan 'menteknologikan' bisnis. Justru, sinergi antara keduanya menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.

"Supaya hasilnya benar-benar optimal dan bermanfaat. Supaya asing tidak lagi bisa menguasai kita. Kita punya potensi, kita manfaatkan dengan teknologi," katanya.

Dinamika perubahan teknologi yang sangat cepat harus diantisipasi oleh para pelaku bisnis, dan kemudian memanfaatkannya secara optimal untuk kebutuhan bisnis mereka. Di sisi lain, teknologi sudah saatnya tidak lagi hanya dianggap, dinilai dan diperlakukan sebagai "pajangan" semata, yang seolah-olah tidak layak atau tidak boleh dibisniskan. Ridwan mencontohkan gerak cepat para pelaku bisnis untuk "membisniskan start-up" adalah sebuah contoh nyata bahwa masyarakat bisnis dan teknologi tak lagi alergi untuk membisniskan teknologi, kendatipun kerja tersebut belum memperlihatkan hasil yang nyata.

Ridwan menambahkan, teknologi selalu menandai lahirnya peradaban manusia, mulai dari zaman batu sampai era informasi. Namun, tidak semua teknologi mampu bertahan pada zamannya. Hanya teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan dan bisnis manusia yang akan berkembang Dalam hal ini, technopreneur-lah yang menjadi lakon utama dalam membawa teknologi ke pasar. Jika melihat perkembangan teknologi dan kemajuan bisnis, saya sangat yakin, komersialisasi teknologi tak lama lagi akan menjadi kebutuhan, hal yang lumrah dan sangat biasa," katanya.

Ekosistem Teknopreneur

Pada bagian lain, Achmad Rizal, Direktur Re-Industrialisasi A ITB menjelaskan, masih banyak yang tidak menyadari bahwa technopreneurship adalah sebuah hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih besar. "Technopreneurship perlu digalakkan pada mahasiswa dan alumni universitas yang bergerak di bidang teknologi," katanya.

Teknopreneur adalah pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk mengerjakan sesuatu yang baru (inovasi) atau menemukan teknologi sebagai basis untuk mengembangkan usahanya.

Dengan ini, para lulusan perguruan tinggi tidak usah menjadi "agen-agen perusahaan asing". "Ingat, bangsa yang menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi, pencipta teknologi, penyerap teknologi dan pengguna teknologi. Kini sudah saatnya kita mengembangkan ekosistem teknologi untuk kemandirian bangsa agar bangsa kita tidak hanya sebagai penonton dalam kemajuan peradaban, katanya.

Menurut dia, teknopreneur harus mampu menumbuhkan ekosistemnya, dan regulator, dalam hal ini pemerintah juga perlu mendorong tumbuhnya ekosistem teknopreneur. "Bukan zamannya lagi teknologi hanya teronggok di perpustakaan sebagai literatur.

Aplikasinya harus dipacu. Para praktisi teknologi, para teknopreneur harus didorong agar berperan lebih agresif. Mereka adalah orang yang diharapkan mampu menteknologikan bisnis, sekaligus membisniskan teknologi," kata Rizal, seraya menambahkan bahwa diskusi-diskusi dan pameran teknologi yang digelar dalam ajang "Indonesianisme Summit 2019" ini adalah sebuah ajang yang digelar untuk tujuan-tujuan tersebut.

Senada dengan Ridwal Djamaluddin, Rizal mengajak semua kalangan untuk tidak 'alergi' membicarakan dua hal ini: membisniskan teknologi dan' 'menteknologikan' bisnis' Justru, sinergi antara keduanya memang menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.

Sebelah Mata

Lebih jauh Rizal mengatakan, tak akan ada yang membantah jika dikatakan bahwa Indonesia saat ini dibanjiri produk-produk teknologi dari luar negeri. Produk-produk elektronik dan otomotif membanjiri pasar Indonesia. Para kapitalis global tertawa' di balik layar melihat masyarakat Indonesia berbondong-bondong menyerbu produk-produk mereka. "Lihat saja setiap launching produk handphone terbaru, masyarakat mengantri untuk mendapatkan produk tersebut," kata Rizal yang pernah bekerja sebagai pimpinan unit pengembangan produk di sebuah perusahaan industri otomotif terkemuka di Indonesia.

la menyoroti lemahnya penguasaan teknologi di Indonesia. Dalam konteks ini, Rizal merasa pemerintah tidak memberikan perlakuan yang pantas untuk pengembangan teknologi. "Dalam setiap periode pemerintahan, penguasaan teknologi selalu dipandang sebelah mata," ujarnya.

la berpandangan, peran-bersama pemerintah, industri, dan institusi pendidikan (perguruan tinggi) saatnya lebih serius dikembangkan. Selama ini ketiga sektor tersebut seolah berjalan sendiri-sendiri. Riset-riset perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah jarang dipakai untuk industri dan hanya menumpuk di perpustakaan. Inovasi teknologi industri pun sangat minim, akibatnya sulit bersaing dengan produk luar.


"Pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat melindungi tumbuhnya industri dalam negeri memasuki era perdagangan bebas. Kalau dilepas begitu saja, jelas industri kita akan kalah bersaing dengan produk-produk luar" tutup Rizal. (Arianto)




Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini