Talkshow Menko PMK dengan FKPRM Bahas Peran Perguruan Tinggi Menangkal Berita Hoa
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
“Kalian akan mendapatkan begitu banyak pengalaman yang berharga. Dari pertemuan dan perkenalan tersebut, kalian akan bersama-sama belajar menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman. Semua itu kalian lakukan sambil mengikuti perkuliahan,” terang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim yang disampaikan secara virtual di Jakarta (12/6).
Lebih lanjut Menteri Nadiem mengimbau para mahasiswa untuk mendaftar program yang akan dibuka mulai tanggal 14 s.d. 27 Juni 2021 mendatang melalui laman Pertukaran Mahasiswa Merdeka https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/web/pertukaranMahasiswaMerdeka2021.
Ditambahkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam, melalui program ini, para mahasiswa bisa merasakan belajar di universitas lain. Misalkan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo bisa merasakan belajar di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. “Adik-adik akan mempunyai sahabat-sahabat baru, merasakan suasana perkuliahan yang baru, mempunyai keluarga baru, dan berkenalan dengan sahabat-sahabat, menciptakan persahabatan dari satu kota ke kota lain,” ungkapnya.
Menteri Nadiem melanjutkan, sebagaimana makna yang tertuang dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, “Indonesia kuat dan tangguh karena persatuan dalam keberagaman”, maka kita sebagai generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa, punya tugas menjaga kekuatan dan ketangguhan itu. “Saya berharap kepada teman-teman yang mengikuti program ini dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di kampus yang menjadi tujuan pertukaran mahasiswa agar perkuliahan bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” pesan Menteri Nadiem.
Dengan program ini, kata Menteri Nadiem, menjadi peluang bagi mahasiswa memperluas jaringan dengan puluhan ribu mahasiswa dari 288 perguruan tinggi yang sudah mendaftar. Kemudian, dengan berkuliah tatap muka terbatas di tempat tujuan maka mahasiswa dapat mengeksplorasi keragaman daerah sekaligus berkuliah secara daring untuk mengikuti 5.000 mata kuliah yang ditawarkan ratusan perguruan tinggi.
Pada kesempatan ini, Dirjen Nizam juga menjelaskan, melalui pertukaran mahasiswa merdeka, selain mahasiswa belajar perkuliahan mendapatkan sistem kredit semester (SKS) maksimal 20 SKS di perguruan tinggi mitra, juga akan mendapatkan program pengayaan yang disiapkan oleh ribuan dosen yang berdedikasi penuh untuk membangun soft skills, kompetensi, dan semangat kebersamaan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso mengatakan bahwa di era globalisasi ini, lokalitas menemukan maknanya. Oleh karena itu Ia yakin bahwa keberagaman merupakan sumber kreativitas, inovasi, dan keunggulan. “LPDP mendukung program Kemendikbudristek terutama Kampus Merdeka yang menyasar masalah-masalah yang dihadapi kawan-kawan yang ada di program S1,” jelasnya.
Mulai tahun 2021, kata Dwi Larso, LPDP tidak hanya mendukung program S2 dan S3 tetapi juga program S1 termasuk pendidikan vokasi dan Kampus Merdeka. Pihaknya menyadari bahwa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program yang ditujukkan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatan pengetahuan, skills, dan attitude. “Karena mereka akan menemukan berbagai pengalaman dan budaya baru. Ini adalah ‘senjata’ teman-teman untuk menghadapi persaingan global ke depan,” ucap Dwi Larso.
“Kami mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mendukung program ini dan kepada adik-adik mahasiswa mari manfaatkan program ini karena sangat bagus. Saya pikir saatnya anak-anak muda memanfatkan untuk kepentingan Anda dan bangsa agar kita menjadi bangsa terdepan di antara bangsa-bangsa maju lainnya,” pungkasnya. (Arianto)
Webinar P3S: Pendapat Pakar agar Kampus Indonesia Masuk Top Ranking Dunia
Dengan moderator Sir James Windsor, webinar ini menampilkan sejumlah narasumber berkualitas dibidang pendiikan diantaranya, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng (Rektor UGM), Dr.Jerry Massie, Ph.D (Direktur P3S), Prof. Hikmahanto Juwana (Rektor Universitas Jend Ahmad Yani), Dr. Abdul Fikri Faqih (Wakil Ketua Komisi ), Indra Charismiadji (Direktur Boc Populi Institute Indonesia), Prof. Ismunandar, Ph.D (Deputi Risbang); Prof. Dr Arif Satria (Rektor IPB) serta Prof Nizam, Ph.D (Dirjen Dikti).
Saat menyampaikan pemikirannya, Panut Mulyono menjelaskan alasan mengapa diperlukan internationalisasi pendidikan tinggi Indonesia?
“Hal ini diperlukan karena Pasar bebas ASEAN (Arsitek, Insinyur, Akuntan Dokter Gigi, Geologis) dan peningkatan pengakuan kualitas dari masyarakat international serta memperbesar peluang kerjasama dengan mitra papan atas,” katanya.
“Selain itu, menarik mahasiswa asing sebagai calon duta Indonesia disertai Penyebaran budaya dan pengaruh Indonesia melalui mahasiswa asing dan Peningkatan devisa dari mahasiswa asing di PT. Indonesia,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Vox Populis Institute Indonesia Indra Charismiadji mengatakan tidak usah muluk- muluk untuk agar kampus Indonesia Menuju Top Rangking Dunia.
“Kita harus melihat bahwa faktor utama sebuah bangunan Pendidikan Tinggi di Indonesia adalah dasarnya. Kita tahu bahwa dasar pendidikan itu; Literasi, Numerasi, sains, kecakapan sosial-emosional,” tuturnya
“Kalau kita melihat literasi kita secara Global berdasarkan data dari The Worlds Most Literate National, peringkat literasi Indonesia peringkat 60 dunia, di bawah Thailand 59, Malaysia 53 dan Singapura 36,” kilahnya.
“Skor rerata literasi Indonesia 371 masih jauh dari rerata Global 487. Rerata literasi matematika skor 379 jauh dari rerata Global 489, sedangkan literasi sains skor 396 masih jauh rendah dari rerata global skor 489,” jelasnya.
“Jika melihat dari tingkat literasi sangat jauh dari rerata Global hal ini menunjukkan bahwa dasar untuk mengejar impian sangat jauh. Yang penting kita harus bergerak dan berusaha secara bersama-sama untuk meningkatkan skor literasi Indonesia,“ jelas Indra Charismiadji.
Disaat yang sama, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Dr. Jerry Massie, Ph.D. mengatakan untuk menuju Top Ranking Dunia, kampus di Indonesia harus mempunyai kelas international dan sistem pembelajaran perlu dirubah sampai kualitas pengajar.
Barometer yang diukur juga kata peneliti puluhan universitas di Amerika Serikat ini, library facilities (fasilitas perpustakaan), store and student buses (toko dan bis mahasiswa), lecturer systems and methods (sistem dan metoide pembelajaran/perkuliahan), international lecturer, application of science (penerapan disiplin ilmu), writing in international journals (tulisan di jurnal internasional, international student (mahasiswa internasional), quality of lecturers (kualitas dosen) and lecturer exchange (pertukaran dosen) and lecturer graduate (lulusan dosen).
“Selain itu pemerintah Indonesia harus memperbanyak putra- putra terbaik Indonesia untuk di kuliahkan di Universitas ternama dunia yang melahirkan tokoh-tokoh dunia. Indonesia tahun 2020 saja peringkat 19 internasional studentnya. Sedangkan China 372 ribu dan India 193 ribu mahasiswa kita masih kalah jauh.
Selain itu, setelah lulus mereka harus kembali ke Indonesia dengan dikasih gaji yang layak. Sehingga mereka tidak tergiur tawaran pihak lain yang menawarkan gaji yang tinggi,” jelasnya.
“Hal ini sudah realitas bahwa putra terbaik bangsa setelah mereka kuliah di luar negeri banyak yang tidak pulang ke Indonesia dan lebih enak bekerja di luar negeri dengan kesejahteraan yang lebih baik jika dibandingkan di Indonesia,” kilahnya.
Universitas Jendral Ahmad Yani, Prof. Hikmahanto Juwana Rektor mengharapkan kepeda pemerintah jangan dibedakan antara universitas swasta dan negeri.
“Universitas Jendral Ahmad Yani juga siap jika diberikan kesempatan untuk bersaing secara global. Untuk itu Universitas Ahmad Yani selalu menunggu kebijakan dari pemerintah khususnya Kemendikbud untuk berpihak pada Universitas Swasta,” katanya.
Senada, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Abdul Fiqih Fikri mengatakan, perguruan tinggi Indonesia untuk menuju top ranking dunia maka yang mendesak harus dikerjakan ada beberapa hal.
“Berdasarkan hasil kajian Badan Keahlian Dewan (BKD) DPR RI antara lain mendesak Mendikbud untuk menyelesaikan Naskah Akademik Peta Jalan Pendidikan diantaranya (rencana induk / blue print sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi,” katanya.
“Perlunya revisi PP 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan terkait (Mata Kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia), mendorong penguatan regulasi Tata Kelola Pendidikan Tinggi (otonomi) perguruan tinggi dalam bentuk atribusi, delegasi, mandat),” lanjutnya.
"Jumlah APBN 2021 yang dialokasikan untuk pendidikan senilai Rp. 550 T rinciannya untuk: 1) pengeluaran dan pembiayaan Rp. 66.4 T (12,1%); 2) Kemendikbud Rp. 81,5 T (14,8%); 3) Kemenag Rp. 55,8 T (10,2%) K/L lainnya Rp. 23,1 T ( atau (4,4 %); 4) Babun Rp. 24,01 T (4,4 %) dan Transfer Daerah Rp. 299.1 T ( 54,4%) dalam bentuk DAU, DAK Non Fisik, DAK Fisik, DAK Otsus, DID), " jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Abdul Fikih Faqih.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI juga menjelaskan kondisi Kampus Indonesia saat ini.
“Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Ringgi Indonesia hanya 34 %, Malaysia APK 50 %, dan Singapura sangat jauh dengan APK saat ini 78%. Penyebabnya kurang meratanya sebaran Perguruan Tinggi dan kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia," jelasnya.
“Selain hal tersebut, yang menjadi sebab antara lain pertama, pola pengajaran pendidikan tinggi Indonesia masih dilakukan dengan menekankan aspek hafalan; kedua, sumber daya finansial perguruan tinggi dan kualitas sumber daya pengajar secara umum masih rendah dan tidak merata; ketiga, komersialisasi pendidikan tinggi di Indonesia tanpa peningkatan kualitas lulusan," tegas Dr. Abdul Fakih.
Direktur Komunitas Pengembangan Sosial Budaya Agoes Hendriyanto menanyakan bagaimana mensinkronkan antara beberapa kepentingan satu pihak menginginkan "kampus Indonesia menuju top ranking dunia", satu pihak belum adanya roadmap, dan belum meratanya kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia serta, dan pondasi kita yang masih lemah.
"Semua harus kita lakukan secara bersama-sama. Harus kita mulai walaupun kita ambil cara dengan memilih mahasiswa yang unggul untuk dididik agar bisa bersaing secara global dengan kita berikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan international," jawaban dari rektor UGM Panut Mulyono
Direktur Vox Populis Institute Indonesia Indra Charismiadji, menjawab, "bahwa kita seharusnya memberikan fasilitas yang lebih kaitannya dengan kemampuan intelegensi menengah yang terbesar harus kita kasih wadahi dengan gerbong fasilitas yang memadai sehingga mereka mampu untuk bersaing secara global. Semua itu bisa kita lakukan jika sinergisitas semua komponen yang ada, mempunyai komitmen yang untuk menuju Universitas Top Ranking Dunia.
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor(IPB) Prof. Arif Satria menekankan tentang beberapa hal.
Dia berharap kita semua terus meningkatkan prestasi dan reputasi, sehingga pendisikan di Indonesia semakin meningkat.
“Growth mindset kita perkuat agar terus optimis untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” kata doktor lulusan universitas ternama di Jepang ini. (Arianto)
Ahmad Bakri Syahputra S.E Apresiasi Sosialisasi dan Workshop untuk Membentuk Kreativitas Anak
HIMNIKUM dan FOKALSIUM Tuntut APTISI Minta Maaf
Tuntutan tersebut diajukan terkait pernyataan APTISI wilayah Banten yang keberatan dengan adanya statement meragukan kualitas kampus dengan biaya murah.
Ketua HIMNIKUM, Dr.Dodi Sugianto,S.H.M.H.,M.kn. menilai penolakan pembangunan Kampus Unpam di Kota Serang yang dilakukan oleh APTISI sangat tidak mendasar.
"Selain itu, alasan APTISI Banten menolak pembangunan kampus karena biaya murah merupakan bentuk penyebaran informasi bohong yang tidak berdasarkan kajian akademis," kata Dodi saat konferensi pers di Pamulang Tangerang Selatan. Sabtu (21/03/2021)
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Fokalsium saudara Deddi Kurniawan,S.E., bahwa APTISI perlu mengklarifikasi dan meminta maaf terhadap Universitas Pamulang terkait pernyataannya yang sudah bergulir di media massa.
Selain itu, APTISI Banten harus meminta maaf terhadap Unpam sebagai pionir kampus dengan biaya murah yang tidak berkonsep komersialisasi pendidikan dalam pengelolaannya.
"Bahkan, penolakannya terhadap pembangunan Kampus dengan biaya murah adalah suatu bentuk tidak mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan Sumber daya manusia Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, Dodi menyampaikan tindakan APTISI Banten yang melakukan audensi keberatan dengan adanya kampus Unpam terhadap Walikota Serang merupakan tindakan yang tidak mencontohkan seorang terpelajar.
APTISI dianggap tidak pantas mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan keonaran dikalangan masyarakat "Apa yang dilakukan APTISI Banten sangat merugikan nama baik Unpam," Ucap Alumni Universitas Pamulang yang juga sudah menyelesaikan Program Doktor llmu Hukum pada kampus Universitas Padjajaran (UNPAD) tersebut.
Dodi menilai semestinya APTISI Banten bergembira dan menyambut dengan baik kehadiran kampus Unpam di Kota Serang. Pasalnya kampus tersebut akan membantu masyarakat terutama dalam bidang pendidikan.
"Semestinya APTISI Banten menyambut Unpam dengan baik. Karena kampus itu akan membantu masyarakat mengenyam pendidikan Perguruan tinggi sesuai yang diamanahikan oleh Konstitusi untuk mencerdaskan anak bangsa," pungkasnya.
Berikut adalah pernyataan sikap dan tuntutan Alumni HIMNIKUM dan FOKALSIUM:
1. Kami Alumni, terkait dengan pernyataan Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten terkait dengan Statement Kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya adalah berita atau informasi yang tidak didukung dengan kajian akademis, apalagi penyataan tersebut oleh oleh seorang Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten yang menimbulkan keresahan dan keonaran (membuat gaduh) di kalangan masyarakat yang mana pernyataan tersebut diduga merupakan suatu kebohongan karena tidak didukung oleh Kajian Akademis.
2. Kami selaku Alumni terkait dengan Statement menyatakan kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya merupakan pola pikir komersialisasi pendidikan. Dengan ini untuk kemajuan pendidikan di Provinsi Banten, kami selaku Alumni dari Perguruan Tinggi di Banten meminta Ketua APTISI untuk mengundurkan diri dikarenakan permikirannya telah menjurus kepada komersialiasi pendidikan.
3. Apabila dalam waktu 3x24 jam Dr.Po. Abas Sunarya, M,Si. selaku Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten tidak mengajukan permintaan maaf atas pernyataannya terkait kampus dengan biaya murah diragukan kualitasnya, maka kami akan melaporkan secara Hukum Pidana dan juga mengajukan Gugatan secara Hukum Perdata. (Arianto)
Kuliah Ilmu Pancasila Bertema Gerakan Membumikan Pancasila Sukses Diselenggarakan Oleh AIP
Kenali Peluang Kerja Jurnalistik
Ruangguru Rilis Laporan Dampak Ruangguru 2020
Uni Eropa Kunjungi Maluku via Virtual Roadshow
Delapan Panti Binaan Dinsos DKI Jakarta Terima Bantuan Akses Gratis Ruang Guru
Stafsus Jokowi: Otsus Buat Saya Berhasil
HKCB Ke 68 Bhayangkari Majalengka Berikan Beasiswa Untuk Siswa Berprestasi Difabel Dan Disabilitas
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Satgas Pamtas Yonif 312/KH Bantu Mengajar di SD Inpres
Tak Punya Ponsel Pintar Seorang Siswa Terpaksa Belajar Sendiri Di Sekolah
Pegawai SMK-PP Negeri Saree Ikuti Pelatihan Microsoft Office 365
DPD GIAN Deli Serdang Bersama Kapolres dan Kodim 0204/BB Hadiri Acara Pelepasan RA Ar-Rahman
Ketua Yayasan RA. Ar-Rahman Nur Sapriyanto beserta dewan guru sangat menyambut para tamu dan undangan serta para wali murid siswa RA. Ar-Rahman dengan cara tetap mematuhi protokoler kesehatan gugus tugas covid 19
E-Learning di Tengah Pandemi, Kunci Menghadapi Situasi “New Normal”
Duta Nusantara Merdeka |
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Di Indonesia, sudah lebih dari 2 bulan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Mempertimbangkan efektivitas, keamanan dan kenyamanan, metode pembelajaran online secara penuh menjadi pilihan di tengah situasi pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah.
SD Rusyda Gelar Pesantren Kilat Ramadhan Sistem Daring
Bazar Buku Big Bad Wolf di Tokopedia Diskon 50% - 90%
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Bazar buku terbesar di dunia Bazar Buku Big Bad Wolf hadir untuk pertama kalinya secara online dan ekslusif di Official Store Tokopedia dari tanggal 27 April – 3 Mei 2020. Dengan penawaran diskon 50-90 persen, pengunjung setia Bazar Buku Big Bad Wolf yang ingin membeli buku bisa langsung mengakses website Official Store Big Bad Wolf di www.tokopedia.com/bbwbooks dan bisa segera dapatkannya selama 3-5 hari bekerja.
Bazar Buku Big Bad Wolf akan selalu tetap konsisten dalam mengemban misinya yaitu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, dalam menyediakan akses buku-buku berbahasa Inggris yang berkualitas dan terjangkau untuk menumbuhkan kebiasaan membaca. Untuk itu, Bazar Buku online ini akan memberikan banyak promo yang menarik dan diskon tambahan 5 persen khusus pembayaran menggunakan produk BCA (Kartu Kredit BCA, Transfer Bank BCA, OneKlik, BCA KlikPay, KlikBCA, dan BCA Virtual Account), dan ada juga fasilitas bebas ongkir ke seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi yang dikenal sebagai ibu buku mengatakan, “Dengan adanya platform online seperti Tokopedia ini kita dapat menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia, hanya dengan satu klik dan tetap aman buku akan sampai dalam 3 hingga 5 hari. Menghadapi situasi saat ini dimana semua masyarakat Indonesia harus berdiam diri di rumah sebagai salah satu protokol yang diharuskan oleh pemerintah untuk menaggulangi penyebaran COVID-19, membaca buku merupakan kegiatan yang dirasa sangat bermanfaat. Para orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya untuk membaca dan berkegiatan menggunakan buku akan sangat berguna di saat ini.
"Dengan membaca kita tidak saja menghilangkan kebosanan namun dapat pula mengatasi stress dan memiliki manfaat lainnya seperti menambah pengetahuan, ketrampilan seperti mewarnai, menempel, bercerita dan masih banyak lagi manfaat yang didapat dari membaca yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan kesejahteraan mental," ujar Uli dalam keterangan tertulis. Jum'at (24/04)
Pada kesempatan yang sama, AVP of Business Tokopedia, Jessica Stephanie Jap, mengungkapkan, “Tokopedia menjadi perusahaan teknologi Indonesia pertama yang berkolaborasi secara eksklusif dengan Bazar Buku Big Bad Wolf untuk menghadirkan Big Bad Wolf Official Store dengan ribuan koleksi buku yang bisa didapatkan secara online.”
Jessica melanjutkan, “Tokopedia percaya bahwa pendidikan yang lebih baik akan mendatangkan kehidupan yang lebih baik. Melalui kolaborasi dengan para mitra strategis, seperti Bazar Buku Big Bad Wolf, kami berharap masyarakat dari Sabang sampai Merauke dipermudah mendapatkan akses lebih luas terhadap buku sekaligus meningkatkan literasi, serta pendidikan secara umum, lewat pemanfaatan teknologi.”
Bazar Buku Big Bad Wolf selalu memberikan pilihan bacaan yang bermutu, lanjut Uli, Membantu kita dalam mengembangkan hobi serta menambang kreativitas. Banyak pilihan buku yang dapat dibaca seperti buku bisnis : apa yang harus dipelajari saat terjadi krisis keuangan, buku memasak: memasak makanan yang lebih baik di rumah, hobi dan kerajinan : membuat kerajinan tangan di rumah, buku motivasi diri dan orang tua bisa membeli buku anak-anak dan membacakan buku itu kepada anak-anaknya : buku aktivitas, buku papan, buku foto, buku pop-up dan buku bunyi.
Uli menambahkan, Bazar Buku Big Bad Wolf dan Tokopedia melakukan berbagai langkah untuk memastikan buku yang diterima aman dan bersih dengan cara penerapan protokol kesehatan mulai dari proses di gudang, pengiriman, dan di mitra kurir. Dengan membaca buku, kita tidak akan merasa sunyi dari pengetahuan.
"Buku adalah jendela dunia! Sebarkan berita ini kepada teman-teman dan keluargamu dan jangan lewatkan kesempatan untuk membeli buku secara online," pungkasnya. (Arianto)