INOV Tebar Dividen
Kinerja Mahaka Media Tumbuh Positif
Jakarta Setiabudi Internasional Bagi Deviden Rp10 per Lembar Saham
Lion Metal Works Tidak Bagi Deviden
Lawer Supendi, Direktur Keuangan PT Lion Metal Works Tbk memaparkan, Pada Tahun 2019 penjualan neto Perseroan sebesar Rp 372.49 milyar atau turun 12,18% dibanding tahun lalu dan laba neto sebesar Rp 926,461 Juta.
"Selain itu, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penetapan penggunaan keuntungan sebesar Rp50.000.000, digunakan untuk pembentukan "Candangan Wajib" untuk memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang PT No. 40 tahun 2007," kata Lawer saat Public Expose di Jakarta.
Sedangkan, kata Lawer, Sisanya sebesar Rp 876.463.199,- dimasukkan sebagai laba yang ditahan. Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2019.
Disisi lain, tutur Lawer, RUPST turut menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Kosasih. Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan yang akan mengedit Laporan Keuangan Konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2020.
"Lebih lanjut, RUPST juga memberi wewenang sepenuhnya kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2020," pungkasnya. (Arianto)
Pendapatan Fast Food Indonesia Tumbuh 11,45%
Ricardo Gelael, Direktur Utama PT Fast Food Indonesia Tbk memaparkan, Sampai dengan akhir tahun 2019, Perseroan telah mengoperasikan sebanyak 748 gerai KFC yang tersebar di 34 propinsi di lebih dari 169 Kota dan Kabupaten, dari Aceh sampai Papua.
"Dengan demikian sampai akhir tahun 2019 Perseroan telah melakukan penambahan 64 gerai baru dengan rincian 34 gerai KFC Box, 6 gerai mal, 6 gerai in-line dan 18 gerai freestanding dan didukung oleh kurang lebih 16.968 karyawan," kata Ricardo saat Public Expose di Jakarta.
Disisi lain, lanjutnya, Total pendapatan pada akhir tahun 2019 sebesar Rp 6,71 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,45% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 6,02 triliun.
Pada tahun 2019, kata Ricardo, Perseroan mendapat keuntungan bersih Rp 241,55 miliar dibandingkan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 212,01 miliar, mengalami kenaikan sebesar 13,93%.
"Perseroan tidak melakukan pembagian deviden kepada Pemegang Saham, oleh
karenanya laba bersih Perseroan sejumlah 241,547,936,000 (dua ratus empat puluh satu milyar lima ratus empat puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu rupiah) akan dibukukan sebagai Laba Ditahan untuk operasional Perseroan," pungkasnya. (Arianto)
Electronic City Hadir di 28 Kota di Indonesia
Wiradi, Direktur Utama PT Electronic City Indonesia, Tbk mengatakan, Di dalam RUPST telah disetujui antara lain penetapan penggunaan laba bersih tahun Buku 2019, penunjukan akuntan publik untuk audit laporan keuangan tahun 2020, penetapan remunerasi anggota Direksi dan Komisaris tahun 2020, dan penyesuaian anggaran dasar Perseroan.
"Perseroan membukukan pendapatan Rp 1.978,6 miliar. Kontribusi terhadap pendapatan terbesar masih disumbangkan oleh penjualan barang elektronik bermerek yang mencapai Rp 1.861,5 miliar, disusul pendapatan sewa sebesar Rp 85,7 millar dan komisi penjualan barang konsinyasi Rp 6,1 millar," kata Wiradi saat Public Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Borobudur Jakarta. Senin (10/08)
Menutup tahun 2019, tutur Wiradi, Perseroan berhasil mencatatkan laba tahun berjalan Rp 33,269 milliar dan Peningkatan laba ini berkat upaya Perseroan dalam memperbaiki margin penjualan.
Menghadapi New Normal, lanjutnya, Electronic City berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik dengan menghadirkan berbagai produk kesehatan seperti Air Purifier, Produk Sterilizer dan masker platinum silicon yang dijual di seluruh toko dan www.eci.id.
Menurut Wiradi, Kelebihan yang dimiliki oleh www.eci.id adalah setiap transaksi menggunakan cicilan 0% dengan Kartu Kredit bank yang berpartisipasi akan bebas dari Biaya/Tambahan Biaya Layanan Kartu Kredit, sehingga kami pastikan Konsumen hanya akan membayar sesuai dengan harga produk yang dibeli.
Dan yang pasti, tegas Wiradi, Seluruh transaksi di www.eci.id juga akan mendapatkan gratis pengiriman serta instalasi selama berada di wilayah Jabodetabek. Konsumen juga dapat memilih fitur pick up store dimana konsumen dapat mengambil produk yang dibeli online di toko terdekat dan tidak perlu mengantri terlalu lama.
"Menariknya, Ada beberapa keuntungan dengan menjadi member E-Cityzen antara lain harga khusus member, mendapatkan update promo setiap minggunya dan memperoleh poin yang dapat dÃtukar dengan berbagai hadiah menarik serta customer dapat melakukan registrasi via website/App di Android/ke Customer service di toko, tanpa dipungut biaya," pungkasnya. (Arianto)
Bentoel Internasional Fokus Ekspor Dukung Program Pemerintah
Latinusa Tawarkan Konsep Total Solution Provider
Jetrinaldi, Presiden Direktur PT Latinusa, Tbk (Perseroan) memaparkan, Pada tahun 2020, capex yang dianggarkan sebesar US$ 4 juta, sedangkan hedging dilakukan hanya sebesar 25%, dan akan dilakukan evaluasi guna mengurangi kerugian selisih kurs berjalan, karena pendapatan perseroan dalam mata uang rupiah.
"Tahun 2019, Latinusa mengalami penurunan volume penjualan sebesar 1.50% dibandingkan dengan periode yang sama ditahun sebelumnya, namun tingkat penurunan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan persentase penurunan tingkat konsumsi nasional sebesar 4.44%," kata Jetrinaldi saat public Expose di Jakarta. Kamis (06/08)
Berlanjut pada awal tahun 2020, katanya, sebagai akibat dari pendemik Covid-19 volume penjualan pada semester I mengalami penurunan sebesar 3.85% dibanding periode yang sama tahun lalu, namun tingkat penurunan ini masih lebih rendah dibandingkan penurunan tingkat konsumsi nasional semester 1 2020 sebesar 5.88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun menghadapi kondisi yang sulit saat ini, lanjutnya, Latinusa masih bertahan untuk mendapatkan angka positif yang terefleksi pada perolehan Laba komprehensif tahun berjalan di tahun 2019 sebesar USD 2,586 ribu serta di semester 1 2020 sebesar USD 308 ribu.
Selain itu, Jetrinaldi menambahkan, Latinusa mempertimbangkan peran strategis sebagai produsen tunggal dipasar domestic dengan menargetkan dominasi pangsa pasar diatas 60%, khususnya untuk tinplate makanan dan minuman serta layanan yang inovatif yang difokuskan pada pendekatan berbasis konsep solusi menyeluruh (total solution provider) bagi pelanggan, yang menyajikan keunggulan Quality - Cost - Delivery - Development (QCDD), di mana Latinasa memberikan jaminan solusi terbaik kepada pelanggan melalui penawaran kualitas produk terbaik dengan struktur biaya kompetitif serta pengiriman yang andal untuk memastikan kelancaran rutinitas produksi dan bisnis pelanggan.
"Sebagai produsen tunggal dipasar domestik yang menguasai teknologi berkelas dunia, Latinusa akan terus meningkatkan peran strategis dalam mendorong perkembangan serta pertumbuhan industri tinplate nasional, termasuk mendukung berbagai industri produk konsumen di tanah air" pungkasnya. (Arianto)
INOV Genjot Penjualan Produk Non-woven dan Homeware
Kinerja Meta Epsi Tumbuh Positif
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah menyepakati anggaran pembangunan infrastruktur sebesar Rp419.2 triliun untuk APBN 2020. Belanja untuk pembangunan infrastruktur tersebut naik 4,9%% dari outlook realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp399,7 triliun.
Kahar Anwar, Direktur Utama PT Meta Epsi Tbk (MTPS) memaparkan, Perseroan menjalankan usaha di bidang Engineering, Procurement dan Construction (EPC) telah berhasil mencatatkan Pendapatan usaha di tahun 2019 sebesar Rp207,203 miliar.
"Sepanjang tahun 2019, Perseroan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp23,712 miliar atau tumbuh sebesar 27,68% dari laba bersih yang dihasilkan di tahun 2018 sebesar Rp18.571 miliar. Perseroan juga berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp52,542 miliar," kata Kahar Anwar saat Public Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta. Rabu (05/08)
Di tahun 2019, lanjutnya, Perseroan berhasil mendapatkan beberapa proyek pemerintahan maupun swasta, dimana proyek pemerintahan masih mendominasi dari sector kelistrikan, baik dari PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero).
Selain itu, tutur Kahar Anwar, Perseroan juga telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan merambah ke sektor swasta diantaranya, Perseroan telah berhasil mendapatkan beberapa proyek untuk pembangunan maupun pengembangan pabrik garmen yang berlokasi di Tangerang dan Tasikmalaya.
"Disisi lain, ucapnya, Perseroan telah bekerja keras menjalankan berbagai strategi di sepanjang tahun 2019, sehingga memperoleh kinerja keuangan dan operasional yang baik dan menggembirakan," pungkasnya. (Arianto)
TRIS Jajaki Pasar Ekspor
BELL Raih Emiten Terbaik 2020
MNC Kapital Indonesia Fokus pada Pasar Digital
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT MNC Kapital Indonesia Tbk ("BCAP" atau "Perseroan") menggelar Publik Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB") pada Senin, 27 Juli 2020 bertempat di iNews Tower Lt. 3 MNC Center, JI. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta.
Bapak Wito Mailoa, Direktur Utama PT MNC Kapital Indonesia Tbk dalam paparannya mengatakan, Pada tahun buku 2019, Perseroan mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,74 triliun, meningkat 2,8% dari periode tahun lalu sebesarRp2,66 triliun.
"Kontributor pendapatan terbesar yaitu MNC Bank, menghasilkan 47,7% dari total pendapatan konsolidasi, diikuti kemudian oleh MNC Finance 17,6%, MNC Life 13,7%, MNC Insurance 8,1%, MNC Leasing 6,5%, MNC Sekuritas 5,4%, dan MNC Asset Management 1,0%. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp56,5 miliar di tahun 2019," kata Wito saat Public Expose kepada awak media di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Jessica Tanoesoedibjo, Direktur Perseroan yang membawahi pengembangan digital memaparkan mengenai update dan arah digitalisasi unit bisnis Perseroan, antara lain:
- Motion (Mobile Transaction Indonesia)
MNC Bank akan segera meluncurkan new mobile banking dengan nama Motion (Mobile Transaction Indonesia). Ini merupakan salah satu langkah MNC Bank dalam mewujudkan visinya menuju bank tanpa cabang sekaligus untuk meningkatkan kepuasan nasabah.
- Hario
Sinergi antara MNC Life dan MNC Insurance untuk memaksimalkan perlindungan bagi penggunanya melalui aplikasi asuransi digital bernama Hario. Hario menyediakan asuransi kesehatan, kecelakaan, pensiun, pendidikan, hingga asuransi rumah, serta perlindungan COVID-19 gratis, menawarkan fleksibilitas kepada pengguna dalam memilih premi asuransi pada satu platform.
- MNC Trade
MNC Sekuritas melalui platform digital dan online trading-nya MNC Trade, akan segera menyediakan layanan tambahan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) online.
- MNC Duit
MNC Asset Management sedang meng-upgrade platform MNC Duit menjadi "MNC Duit 2.0". Platform yang tadinya hanya sebagai sumber informasi, bagi nasabah ritel, nantinya akan dapat mengelola investasi produk reksa dana secara terintegrasi, tidak hanya informasi portofolio, melainkan akan mampu melakukan transaksi pembelian, penjualan, switch dan redeem, maupun berbagai kebutuhan lain, termasuk untuk klien ritel, APERD, konsultan keuangan dan klien institusi.
- SPIN (Smart Payment Indonesia)
MNC Teknologi Nusantara terus berinovasi dengan platform SPIN. Selain menyediakan layanan
pembayaran produk kebutuhan seperti pulsa, listrik dan air; SPIN juga memungkinkan para penggunanya untuk mentransfer dana secara digital, ke rekening bank bersinergi dengan MNC Media mewujudkan konsep baru pengguna dapat melakukan scan QRIS yang terpampang di layar televisi dan langsung
membeli produk yang ditawarkan.
- P2P Lending
MNC Kapital dalam waktu dekat akan memiliki platform peer-to-peer (P2P) lending sebagai agen penyalur dana pinjaman MNC Bank, MNC Finance dan MNC Leasing.
- Payment Gateway
Pada tahun 2020, MNC Kapital mengakuisisi Flash Mobile yang merupakan perusahaan payment gateway dan biller aggregator. Dalam proses untuk memperoleh lisensi, dengan sertifikat PCI DSS (standar tertinggi keamanan).
- Loyalty Points
MNC Teknologi Nusantara juga sedang mengembangkan program Loyalty Points yang akan diintegrasikan ke dalam berbagai platform digital MNC Group, dari media hingga jasa keuangan.
Selain itu, tutur Wito, MNC Kapital telah melalui tahun 2019 dengan membukukan kinerja yang positif dan terus memperkuat strategi. Pada tahun 2020, Perseroan mengubah model bisnis dengan berfokus pada pasar digital untuk menjadi yang terdepan dalam layanan keuangan digital terintegrasi di Indonesia.
"Dengan dukungan MNC Group, Perseroan akan terus mengembangkan sinergi grup yang meningkatkan kualitas pelayanan bagi para pelanggan. Dengan Digital Roadmap yang matang untuk proses operasional lebih efisien serta jangkauan pelayanan yang semakin luas, Perseroan yakin akan memberikan hasil yang maksimal dalam waktu dekat," pungkasnya. (Arianto)
Di Tengah Covid 19, SAP Express Tetap Tumbuh
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Satria Antaran Prima Tbk atau lebih dikenal sebagai SAP Express (Perseroan) merupakan perusahaan jasa pengiriman yang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2014, sejak itu SAP menandai dirinya di antara perusahaan Kurir Ekspres dan Logistik terkemuka di Indonesia. Saat ini, SAP Express memiliki jaringan pengiriman hampir ke seluruh destinasi di Indonesia.
Dalam perjalanan nya yang masih belia SAP Express tercatat sebagai pelopor kurir berbasis android dan salah satu perusahaan kurir pertama yang tercatat sebagai perusahaan publik pada tanggal 3 Oktober 2018.
Denny Parhan, Corporate Secretary PT Satria Antaran Prima Tbk dalam paparan publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham mengatakan, Walaupun di tengah pandemik Covid 19, SAP Express tetap mengalami pertumbuhan usaha yang cukup baik, hingga kuartal 1 tahun 2020, SAP Express telah mencatat kenaikan pendapatan 29,19% atau sebesar Rp108,63 miliar, angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencatat Rp84,08 miliar.
"Demikian juga dengan profitability, hingga semester I tahun 2020, SAP Express tercatat membukukan kenaikan laba bersih 166,90% atau sebesar Rp11,36 miliar, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencatat laba bersih sebesar Rp4,26miliar," kata Denny saat Public Expose di Park Hotel Jakarta. Rabu (22/07)
Menurut Denny, Semasa Pandemik dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar, revenue Sap Express yang berasal dari segmen korporasi mengalami sedikit penurunan, karena imbas dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH). Hal ini menyebabkan banyak kantor kantor yang tidak beroperasi secara full, sehingga secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi aktivitas pengiriman yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk segmen lainnya terutama segmen eCommerce mengalami peningkatan, lanjutnya, karena banyak nya toko atau tempat belanja ofiline yang menutup usahanya, karena kebijakan PSBB tersebut. Tutup nya toko atau tempat belanja offline ini membuat masyarakat beralih untuk berbelanja secara online. Kenaikan puncak segmen eCommerce terjadi menjelang Hari Raya ldul Fitri dimana masyarakat banyak berbelanja online untuk kebutuhan Lebaran mereka.
Disisi lain, Denny menambahkan, SAP Express tetap optimis melangkah ke depan di tengah lesunya ekonomi akibat pandemik Covid 19 sebagai imbas positif dari maraknya transaksi penjualan ritel melalui eCommerce yang melibatkan aktivitas pengiriman barang. Outlook hingga tahun 2022, penjualan eCommerce di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari AS$16,4miliar atau bertumbuh rata-rata sebesar 18% setiap tahunnya sejak 2018.
Selain aktif mensupport bisnis eCommerce, ujar Denny, Perseroan juga menawarkan jasa pengiriman dalam dan luar kota, jasa pengiriman internasional & kargo, jasa distribusi, mailing room dan lain lain, dengan pengiriman melalui moda transportasi darat, laut & udara. Layanan cash on delivery (COD) menjadi salah satu kekuatan utama Perseroan dalam peta persaingan antar sesama perusahaan jasa delivery lain. Dimana layanan jasa COD Perseroan saat ini sudah menjangkau hampir seluruh area di Indonesia.
"Dan yang pasti, Dengan tagline "Sahabat Pengiriman dan Jagonya COD", SAP Express menargetkan untuk menjadi sahabat bagi kebutuhan pengiriman di seluruh Indonesia dengan layanan non COD pada umumnya dan COD pada khusus nya ke seluruh area di Indonesia," pungkasnya. (Arianto)
Kinerja Bank Capital Tahun 2020 Tumbuh Positif
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Bank Capital telah melakukan digitalisasi perbankan. Digitalisasi perbankan yang dilakukan oleh Bank Capital diharapkan dapat membantu nasabah dalam mengelola keuangan, juga membantu perusahaan untuk tetap relevan di lanskap industri keuangan yang penuh dengan tantangan.
Wahyu Dwi Aji, Direktur Utama
PT Bank Capital Indonesia, Tbk mengatakan, PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) berencana mencari pendanaan melalui aksi korporasi di pasar modal sebesar Rp 2 triliun. Penambahan Modal Dengan HMETD atau Right Issue tersebut rencananya akan dilangsungkan pada bulan Oktober 2020.
"Sepanjang tahun 2019, Bank Capital telah mencapai kinerja yang positif. Total Aset tumbuh 5.21% dari Rp.18.02 triliun di tahun 2018 menjadi Rp.18.96 triliun di tahun 2019. Per akhir Maret 2020, Total Aset dibukukan sebesar Rp.17.69 triliun," tutur Wahyu saat Publik Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia, Tbk di Hotel The Westin Jakarta. Kamis (16/07)
Dari sisi profitabilitas, menurut Wahyu, tahun 2018 Bank Capital membukukan Laba Bersih sebesar Rp.15.9 milyar sementara tahun sebelumnya sebesar Rp.106.5 milyar. Per akhir Maret 2019, Laba Bersih sebesar Rp.32.02 milyar.
Dari sisi profitabilitas, tahun 2018 Bank Capital membukukan Laba Bersih sebesar Rp.15.9 milyar sementara tahun sebelumnya sebesar Rp.106.5 milyar. Per akhir Maret 2019, Laba Bersih sebesar Rp.32.02 milyar.
Dari sisi Kredit yang diberikan, kata Wahyu, mengalami pertumbuhan sebesar 21.71% dari Rp.8.01 triliun di tahun 2018 menjadi Rp.9.75 triliun di tahun 2019, dengan NPL Gross dan NPL Net per akhir tahun 2019 sebesar 3.48% dan 1.80%, yaitu masih di bawah dari batas maksimum yang di tentukan oleh OJK. Per akhir Maret 2020, kredit yang diberikan mencapai Rp.9.92 triliun, serta NPL Gross dan NPL Net yaitu sebesar 1.57% dan 1.46%.
Disisi lain, lanjutnya, Posisi rasio kecukupan modal (CAR) pada tahun 2019 yaitu sebesar 12,67% dan pada tahun 2018 sebesar 18,66%. Secara umum, tingkat kecukupan modal masih berada di atas batas minimum yang ditetapkan oleh regulator perbankan, yaitu sebesar 8%. Sehubungan dengan pertumbuhan CAR yang sesuai dengan kondisi budget perusahaan, CAR pada tahun 2017 sebesar 22.56% dan tahun 2018 sebesar 18.66%. Per akhir Maret 2019, CAR sebesar 17.62%.
"Tak hanya itu, Untuk terus memberikan kinerja terbaik bagi seluruh Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham, Bank Capital berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan perolehan laba bersih pada level yang optimal," pungkasnya. (Arianto)
INOV Bukukan Kenaikan Pendapatan Kuartal-I 2020 Sebesar 21%
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT InocycleTechnology Group Tbk ("INOV"), perusahaan yang mendaur ulang sampah botol plastik menjadi serat daur ulang yaitu Recycled PolyesterStaple Fiber (Re-PSF), berhasil meraih sertifikasi sustainability yang diberikan oleh The Planet Mark, sebuah program sertifikasi terhadap komitmen pengembangan yang berkelanjutan menuju sustainability (keberlanjutan).
Direktur INOV, Victor Choi menyampaikan, "Penting bagi INOV dalam mendapatkan sertifikasi ini, karena dapat menunjukkan INOV memiliki komitmen untuk menjalankan bisnis sesuai aspek-aspek ESG. Bisnis inti INOV yang bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik (PET) dengan tujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah tersebut sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan, dapat dilihat sebagai aksi nyata penerapan komitmen dalam aspek lingkungan."
"Dengan diraihnya sertifikasi ini, INOV akan terus berupaya menerapkan aspek-aspek ESG guna mewujudkan nilai-nilai yang berkelanjutan," kata Victor dalam keterangan tertulis kepada media. Kamis (02/07)
Pada kuartal-I 2020, ujar Victor, INOV berhasil mencatatkan pendapatan yang meningkat sebesar 21% menjadi Rp133,6 miliar dari Rp110,1 miliar pada kuartal-I tahun lalu. Meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan dan tren penggunaan bahan daur ulang dalam gaya hidup dipercaya mendorong penjualan INOV.
"Meskipun INOV berhasil meraih peningkatan volume penjualan, namun laba dari penjualan di kuartal ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama di tahun lalu akibat tekanan dari harga global. Tekanan dari ekonomi global turut berimbas kepada penurunan laba INOV yang memperoleh kerugian dari selisih kurs asing," jelasnya.
Bergerak dalam bisnis daur ulang sampah botol plastik, lanjutnya, INOV berusaha menghapus label Indonesia sebagai penyumbang sampah ke laut terbesar di dunia.
Salah satu upaya INOV dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah melalui aplikasi Plasticpay. “Plasticpay diciptakan untuk merubah pola pikir bahwa botol plastik yang telah dipakai bukanlah sampah, melainkan produk yang dapat diperpanjang fungsinya. Selain merubah pola pikir, Plasticpay juga diharapkan dapat mengamankan rantai pasok sampah botol plastik sebagai bahan baku Re-PSF,” sambung Victor.
Untuk memperkuat bisnisnya, tegas Victor, INOV akan mengembangkan produk-produk lain yang berasal dari pemanfaatan Re-PSF untuk mendapatkan nilai tambah produk seperti masker non-woven dan aksesorislainnya. Hal ini seiring dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa penggunaan barang dari bahan daur ulang adalah hal yang baik, dan ini sudah menjadi tren global.
"Diharapkan dengan berubahnya pola pikir masyarakat selain mendatangkan manfaat bagi INOV, juga ikut menjaga kelestarian lingkungan," pungkasnya. (Arianto)
Pelangi Indah Canindo Tidak Bagi Dividen
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT. Pelangi Indah Canindo Tbk (Perseroan) menggelar Public Expose setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 22 Juni 2020, bertempat di Wisma Pelangi JI. Daan Mogot Km. 14 No 700 Jakarta Barat.
Bapak Dandy, Direktur Utama PT. Pelangi Indah Canindo Tbk memaparkan, Penjualan Quartal I 2020 mengalami penurunan 42% dari periode yang sama 2019, yaitu sebesar Rp. 121 miliar, sedangkan Quartal 1 2020 sebesar Rp. 206 miliar.
"Karena dampak Pandemi Covid 19 dengan ketidakpastian perekonomian global, RUPS menetapkan tidak dilakukan pembagian Dividen," ujar Dandy saat Public Expose di Jakarta.
Selain itu, kata Dandy, Perseroan menetapkan laba bersih perseroan sebesar Rp. 7.487.452.045,- dibukukan sebagai "Cadangan" untuk memenuhi ketentuan pasal 70 UUPT sebesar Rp.100.000.000,- dan Sisanya sebesar Rp. 7.387.452.045,- ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Lebih lanjut, Dia menambahkan, Laba tahun 2019 dipergunakan untuk memperkuat Modal Kerja Perseroan, agar Perseroan dapat bertahan akibat Dampak Pandemi ini.
"Disisi lain, Rups juga memberikan persetujuan penjaminan lebih dari 50 % (lima puluh persen) atau seluruh kekayaan bersih Perseroan dalam rangka pinjaman atas fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan dari Bank, perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan, Lembaga Keuangan atau pembiayaan infrastruktur atau masyarakat. Atau pihak lain yang dikecualikan dalam Peraturan Nomor IX.E.2," pungkasnya. (Arianto)
Surya Pertiwi Tebar Deviden Sebesar Rp 40
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Surya Pertiwi Tbk (Perseroan) dengan Kode Emiten SPTO menggelar Public Expose Tahunan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Jum'at, 12 Juni 2020 bertempat di Gedung Toto Jakarta.
Adhi S Tasmin, corporate secretary PT Surya Pertiwi Tbk mengatakan, Perseroan akan membagikan dividen sebesar IDR 108 miliar atau 49% dari laba bersih tahun buku 2019, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar lDR 40 untuk tahun buku 2019.
"Dividen interim sebesar IDR 20 per saham telah dibagikan di bulan Desember 2019. Sisa dividen sebesar IDR 20 per saham akan dibagikan di bulan Juli 2020 dengan memperhatikan POJK dan Peraturan Perpajakan yang berlaku," kata Adhi saat memaparkan kinerja perseroan tahun 2019 di Jakarta.
Disisi lain, kata Adhi, Perseroan mengangkat Bapak Benny Suryanto sebagai Direktur Perseroan, menggantikan Bapak Anton Budiman.
Lebih lanjut, Adhi mengatakan, Pendapatan neto tahun 2019 turun 0.1% ke IDR 2,266.2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan penurunan penjualan kepada proyek seiring sektor properti yang lemah. Seiring dengan penurunan pendapatan, laba bruto menurun 0.3% ke IDR 558.5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, lanjut Adhi, Laba usaha juga menurun 6.8% ke IDR 272.9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan kenaikan biaya usaha seperti gaji, depresiasi, promosi penjualan dan ongkos angkut.
Meskipun demikian, tambah Adhi, laba neto naik 8.2% dibandingkan tahun sebelumnya ke IDR 220.6 miliar, dibantu oleh penurunan tarif pajak dan penurunan kerugian kurs. Aset Perseroan terus berkembang dengan adanya penambahan jalur produksi kedua di Surabaya.
"Pada tahun 2019, Perseroan mengambil pinjaman bank dalam Rupiah untuk membiayai instalasi jalur produksi kedua. Selain itu, Neraca Perseroan cukup kuat dengan level kas yang meningkat dan rasio utang yang masih rendah," pungkasnya. (Arianto)
Total Aset BWS Meningkat Sebesar 24.65%
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
perlambatan akibat perlambatan ekonomi global yang berdampak pada perekonomian Indonesia yang menyebabkan pengetatan pada pasar dana pihak ketiga (DPK) sehingga mendorong suku bunga DPK naik.
J Resourees Asia Pasifik Fokus Kembangkan Blok Bakan dan Blok Doup
Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Direktur Utama: Bapak Edi Permadi
Direktur: Bapak Sanjaya J
Direktur: Bapak Adi Maryono
Komisaris Utama: Bapak Jimmy Budiarto
Komisaris: Bapak Christian Wijayanto A.J.
Komisaris: Bapak Budikwanto Kuesar
Komisaris Independen: Bapak Daud Silalahi.