Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. Sunarto, SH, MH, belakangan rutin menyampaikan pesan moral penting kepada jajaran internalnya.
Arahan tersebut ditujukan untuk menjaga marwah lembaga peradilan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah Agung (MA).
Pesan itu sejalan dengan visi program kerja Ketua MA serta komitmen pimpinan MA untuk menyeleksi figur terbaik dalam penunjukan jabatan struktural.
Salah satu jabatan strategis yang menjadi perhatian adalah Kepala Biro Hukum dan Humas MA, posisi yang dinilai krusial dalam membangun citra lembaga.
Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) berharap, sosok terpilih nanti benar-benar memiliki kapasitas mumpuni.
"Kriteria ideal kepala biro meliputi kecerdasan emosional, wawasan hukum, serta kemampuan komunikasi publik," ujar Ketua Umum FORSIMEMA-RI, Syamsul Bahri, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/07/2025).
Bukan sekadar menyampaikan informasi atau sosialisasi hukum, Humas MA juga wajib merespons kritikan dan keresahan masyarakat pencari keadilan.
Ia harus mampu merangkul media, memfasilitasi kerja jurnalistik, dan membangun kepercayaan melalui kolaborasi aktif dengan semua lini komunikasi.
Syamsul menegaskan bahwa humas di institusi hukum tak boleh pasif. Mereka perlu tanggap terhadap dinamika isu, termasuk menjawab kebutuhan publik.
Di tengah gempuran digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI), tantangan kehumasan makin kompleks dan menuntut figur adaptif dan profesional.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara MA dan media, khususnya media online, televisi dan radio, yang selama ini menjadi jembatan antara pengadilan dan publik luas.
“Yang kita butuhkan adalah pemimpin humas yang kolaboratif, proaktif, serta mampu menyatu dengan ekosistem komunikasi digital,” tegas Syamsul.
FORSIMEMA-RI menilai sosok Kepala Biro Humas MA ke depan harus menjadi representasi wajah MA yang transparan, komunikatif, dan terpercaya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق