Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
‏إظهار الرسائل ذات التسميات Kesehatan. إظهار كافة الرسائل
‏إظهار الرسائل ذات التسميات Kesehatan. إظهار كافة الرسائل

Isu Dokter Dibayar Rp2.000 oleh BPJS, Ini Penjelasan Resminya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Isu soal dokter hanya menerima bayaran Rp2.000 per pasien dari BPJS Kesehatan sempat viral dan menimbulkan keresahan publik. Menanggapi hal tersebut, BPJS memberikan klarifikasi resmi untuk meluruskan informasi yang beredar.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah, menyatakan bahwa kabar itu keliru dan disebabkan oleh salah persepsi terhadap sistem pembayaran dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurut Rizzky, terdapat dua skema utama dalam JKN, yakni sistem kapitasi dan INA-CBG. Kapitasi diterapkan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas atau klinik. Pembayaran dilakukan bulanan berdasarkan jumlah peserta terdaftar, bukan per pasien yang datang berobat.

Sistem kapitasi juga telah berkembang menjadi Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK), yang memberi insentif tambahan bagi fasilitas kesehatan dengan kinerja baik, seperti pelayanan tepat waktu dan minim rujukan yang tidak perlu.

Sementara itu, sistem INA-CBG digunakan di rumah sakit dan dihitung berdasarkan diagnosis dan tindakan medis. Skema ini mempertimbangkan kompleksitas layanan, sehingga rumah sakit hanya dibayar atas tindakan yang benar-benar dilakukan.

Rizzky menambahkan bahwa pembagian jasa pelayanan kepada tenaga medis ditentukan secara internal oleh masing-masing rumah sakit atau klinik. Artinya, BPJS tidak secara langsung menentukan jumlah honor dokter.

Dengan penjelasan ini, BPJS berharap masyarakat memiliki pemahaman yang lebih akurat tentang mekanisme JKN. Sistem pembayaran yang digunakan dirancang agar layanan kesehatan tetap berjalan efisien, adil, dan berkelanjutan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Gagal Ginjal Kronis Dipicu Diabetes dan Hipertensi, Ini Penjelasannya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Kesehatan RI menetapkan batas konsumsi gula harian maksimal 50 gram atau sekitar 4 sendok makan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Sementara itu, American Heart Association (AHA) menyarankan asupan ideal tak lebih dari 100 kalori atau 6 sendok teh gula per hari.

Kelebihan konsumsi gula dalam jangka panjang menjadi salah satu pemicu utama penyakit ginjal kronis stadium akhir atau End-Stage Kidney Disease (ESKD).

Penyebab paling dominan adalah diabetes tipe 2. Kondisi ini merusak glomeruli secara perlahan hingga pasien harus menjalani dialisis.

Penyebab kedua adalah hipertensi kronik. Tekanan darah tinggi merusak pembuluh halus di ginjal, memicu nefrosklerosis, dan gagal fungsi ginjal.

Glomerulonefritis, infeksi, dan gangguan autoimun juga berkontribusi terhadap 10–20% kasus ESKD, terutama di negara tropis dan berkembang.

Dominasi diabetes dan hipertensi dipicu oleh tingginya prevalensi global—537 juta penderita diabetes dan 1,3 miliar pengidap hipertensi pada 2021.

Keduanya merusak nefron dan glomerulus secara bertahap, menyebabkan fibrosis ginjal hingga kerusakan permanen yang tidak bisa dipulihkan.

Faktor gaya hidup seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan tinggi gula, serta kebiasaan merokok memperparah kondisi tersebut.

Data WHO menegaskan, penyakit ginjal kronis dapat dicegah dengan mengelola kadar gula darah, menjaga tekanan darah, dan deteksi dini.

Pencegahan juga bisa dilakukan lewat edukasi gizi, perubahan pola hidup, dan pemantauan kesehatan rutin untuk menghindari risiko cuci darah.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Enam Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D, dari Pilek hingga Rontok


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan. Jika tubuh kekurangan asupan harian, sejumlah gejala ringan bisa muncul.

Tubuh memerlukan sekitar 600 IU vitamin D setiap hari. Sumbernya berasal dari sinar matahari dan makanan seperti ikan berlemak, telur, jamur, serta susu.

Makanan yang diperkaya vitamin D, seperti jus jeruk dan sereal sarapan, juga bisa membantu memenuhi kebutuhan harian secara optimal.

1. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bisa menjadi tanda awal. Kekurangan vitamin D berkaitan erat dengan alopecia areata, penyakit autoimun penyebab kebotakan.

2. Nyeri Otot
Nyeri otot kronis tanpa sebab jelas dapat dikaitkan dengan defisiensi vitamin D. Studi 2014 mencatat 71% penderita nyeri kronis mengalami kekurangan ini.

3. Luka Sulit Sembuh
Lambatnya proses penyembuhan luka bisa menandakan tubuh kekurangan vitamin D. Nutrisi ini mendukung regenerasi kulit dan menangkal infeksi.

4. Perubahan Mood
Mood tak stabil atau mudah cemas bisa dipicu kurangnya vitamin D. Hormon serotonin dan melatonin yang dipengaruhinya penting untuk emosi.

5. Mudah Lelah Sering kelelahan meski cukup istirahat bisa jadi tanda kekurangan. Penelitian mengaitkannya dengan kualitas dan durasi tidur yang menurun.

6. Sering Terkena Flu Jika tubuh kerap terinfeksi seperti pilek atau flu, bisa jadi imunitas melemah karena defisiensi vitamin D. Nutrisi ini penting untuk pertahanan sel tubuh.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
Share:

Minum Air Dingin Berlebihan Bisa Lemahkan Organ Tubuh, Ini Penjelasannya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Konsumsi air es atau minuman bersuhu rendah seperti es kopi dan es teh dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan organ dalam.

Menurut pandangan pengobatan tradisional Tiongkok, air dingin bisa melemahkan Yang Qi, yaitu energi hangat tubuh yang menjaga daya tahan dan kestabilan metabolisme.

Saat kita minum air dingin, tubuh harus bekerja ekstra keras menyesuaikan suhu cairan dengan suhu tubuh. Ini menyedot energi panas tubuh secara signifikan.

Akibatnya, Yang Qi jadi lemah. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit luar seperti flu, demam, dan sakit kepala.

Terlebih saat olahraga, tubuh sedang mengalirkan Yang Qi secara intens. Minum es dalam kondisi ini bisa menyebabkan tubuh drop mendadak.

Efeknya dapat memicu pingsan, lemas, gangguan jantung, bahkan kambuhnya penyakit kronis pada organ dalam.

Lemahnya Yang Qi turut berdampak pada fungsi limpa dan lambung. Organ pencernaan jadi dingin, gerak usus melambat, dan memicu sembelit.

Dalam jangka panjang, ketidakseimbangan suhu tubuh dapat memicu panas dalam hingga demam berulang tanpa sebab yang jelas.

Stagnasi aliran Qi dan darah akibat limpa yang dingin juga dapat mengganggu siklus menstruasi. Haid bisa menjadi sedikit, tidak lancar, dan disertai nyeri hebat.

Jika dibiarkan, darah haid yang tak keluar sempurna dapat membeku di rahim, berisiko berkembang menjadi miom atau kista.

Untuk menjaga keseimbangan energi tubuh, disarankan mengurangi konsumsi air es, terutama saat tubuh sedang lelah, sakit, atau setelah aktivitas fisik berat.

Penting juga memperhatikan asupan makanan dan kebiasaan hidup yang mendukung metabolisme dan kesehatan sistem pencernaan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Dokter: Remaja Alami Saraf Terjepit Akibat Gadget dan Duduk Lama


Duta Nusantara Merdeka | Tangerang 
Lonjakan kasus saraf terjepit di kalangan remaja kian mengkhawatirkan. Dokter spesialis tulang belakang Eka Hospital BSD, dr. Asrafi Rizki Gatam, menyebut kebiasaan duduk lama jadi faktor utama.

Menurut dr. Asrafi, gaya hidup sedentari dan penggunaan gadget dalam durasi panjang menyebabkan tekanan pada area punggung bawah atau lumbar.

Dalam pemaparannya, ia mengutip Jurnal *Frontiers in Surgery* yang mencatat kenaikan 6,8 persen kasus saraf kejepit pada anak usia di bawah 21 tahun.

Saraf terjepit terjadi saat jaringan lunak seperti otot atau bantalan tulang menekan saraf, umumnya pada leher, punggung bawah, dan pergelangan tangan.

Faktor risiko lainnya termasuk obesitas, cedera fisik, olahraga ekstrem, postur buruk, dan riwayat genetik dalam keluarga.

Gejala umum antara lain kesemutan, rasa terbakar, nyeri menjalar, kelemahan otot, hingga mati rasa di tangan atau kaki.

Jika ditangani sejak dini, kondisi ringan bisa membaik lewat fisioterapi, peregangan, dan koreksi postur tanpa tindakan operasi.

Namun, dalam kondisi kronis, risiko kelumpuhan hingga gangguan buang air dapat muncul jika tidak ditangani dengan tepat.

Untuk kasus berat, dr. Asrafi merekomendasikan teknik Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) sebagai solusi operasi minimal invasif.

Metode BESS menggunakan dua sayatan kecil dan memungkinkan presisi tinggi, mempercepat pemulihan, serta menurunkan risiko komplikasi.

Keunggulan metode ini membuatnya cocok bagi remaja, mengingat proses penyembuhan yang lebih cepat sangat penting di masa pertumbuhan.

Pencegahan dapat dimulai dari perubahan pola duduk, pengurangan waktu layar, aktivitas fisik rutin, dan edukasi sejak usia sekolah.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

1 dari 3 Remaja Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental, Ini Pemicunya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Masalah kesehatan mental remaja Indonesia kini menjadi perhatian serius. Berdasarkan National Adolescent Mental Health Survey (NAMHS), satu dari tiga anak usia 10–17 tahun tercatat mengalami gangguan kesehatan mental. Kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 2025.

Laporan yang dirilis pada 2022 itu menunjukkan peningkatan signifikan kunjungan anak dan remaja ke biro psikologi—naik hingga 30 persen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak di Indonesia tidak dalam kondisi psikologis yang baik.

Faktor Kesehatan Mental Remaja: Lingkungan, Pengasuhan, hingga Sekolah

Najelaa Shihab, psikolog klinis dan pendidik, menjelaskan bahwa kesehatan mental anak dipengaruhi banyak aspek. Mulai dari pola pengasuhan di rumah, pendekatan pembelajaran di sekolah, interaksi sosial, hingga kecenderungan pribadi tiap anak.

Sayangnya, gejala awal seperti murung, menarik diri, atau mudah marah masih sering disalahartikan sebagai "nakal", "manja", atau "malas" oleh lingkungan sekitar, termasuk orang tua dan guru.

Kisah Davina: Diagnosis Mental Baru Muncul Setelah Bertahun-tahun

Salah satu contoh nyata adalah Davina Shafa Felisha, putri aktris Mona Ratuliu, yang pertama kali merasakan gejala cemas sejak usia 11 tahun. Mima, sapaan akrabnya, mengalami perundungan saat SD dan mulai merasakan depresi saat memasuki SMP.

Namun baru saat usia 19 tahun, Mima mendapat diagnosis bipolar dan borderline personality disorder. “Dari umur 11 sampai 19 itu aku capek karena enggak ada kepastian. Ke psikolog membaik, tapi siklusnya berulang,” kata Mima.

Kini di usia 22 tahun, Mima aktif menyuarakan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan mental dan perlunya akses diagnosis serta penanganan profesional sejak dini.

Perlu Akses dan Penanganan Dini

Survei memprediksi angka remaja dengan gangguan mental akan terus bertambah bila tak ada intervensi dini. Keterbukaan dan pendampingan dari orang tua, tenaga pendidik, serta akses ke psikolog sangat krusial untuk memutus rantai masalah mental anak-anak Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kemenkes: 6,7 Juta Warga Indonesia Terinfeksi Hepatitis B


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa hingga Juli 2025, terdapat sekitar 6,7 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis B. Sementara itu, 2,5 juta lainnya tercatat mengidap hepatitis C. Mayoritas kasus belum terdiagnosis, menjadikan penyakit ini sebagai “silent pandemic” yang memprihatinkan.

Peringatan ini disampaikan dalam forum 2S Talks Pandemic yang membahas ancaman penyakit menular kronis. Gejala hepatitis kerap tidak terlihat pada tahap awal, namun bisa memicu komplikasi serius seperti sirosis dan kanker hati bila tidak ditangani secara tepat.

Menurut Prof. Dr. dr. David Handojo Muljono, hepatitis tak hanya berdampak medis, tetapi juga menekan produktivitas nasional. Penularan bisa terjadi melalui jalur fekal-oral, seperti makanan dan minuman yang terkontaminasi, maupun kontak darah, termasuk penggunaan jarum suntik bersama. Penularan dari ibu ke janin juga perlu diwaspadai.

Jenis hepatitis A dan E bersifat akut dan umumnya bisa sembuh sendiri. Namun, hepatitis B dan C lebih berbahaya karena bersifat kronis, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati permanen. Oleh sebab itu, skrining dini dan pengobatan tepat menjadi strategi utama menekan penyebaran.

Kemenkes mendorong masyarakat untuk lebih sadar terhadap pentingnya vaksinasi hepatitis, khususnya bagi bayi baru lahir dan kelompok risiko tinggi. Upaya preventif berbasis komunitas juga digalakkan melalui layanan Puskesmas dan kampanye kesehatan terpadu.

Dengan lonjakan angka kasus, pemerintah menargetkan perluasan akses tes serologis hepatitis dan penguatan sistem pelaporan kasus di fasilitas kesehatan. Deteksi dini tidak hanya menyelamatkan individu, tapi juga mencegah beban ganda sistem kesehatan nasional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Begadang Picu Pembuluh Darah Pecah di Otak, Pakar Ingatkan Risiko Serius


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Begadang dan kurang tidur tidak hanya merusak produktivitas, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan otak. Pakar kesehatan mengingatkan, kebiasaan ini bisa memicu pecahnya pembuluh darah di otak, bahkan pada usia muda.

Menurut dr. Yuniar Wibowo, Sp.N, dari RSUP Persahabatan, pola hidup yang mengabaikan waktu istirahat—seperti tidur kurang dari enam jam—secara signifikan meningkatkan risiko hipertensi, yang merupakan salah satu penyebab utama stroke hemoragik.

Tidur Cukup, Jaga Sistem Saraf dan Jantung

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan, kurang tidur dapat berdampak negatif terhadap sistem saraf pusat dan kesehatan jantung. Tidur malam yang terganggu mengganggu proses regenerasi otak, memperburuk stres, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, jumlah penderita stroke di usia produktif meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan pola hidup tidak sehat, termasuk kebiasaan bergadang, menjadi faktor risiko utama yang semakin mengintai generasi muda.

Gaya Hidup Sehat Dimulai dari Kualitas Tidur

Para ahli menyarankan untuk menjadikan kualitas tidur sebagai prioritas utama dalam gaya hidup. Tidur teratur selama 7–8 jam per malam dapat menjaga keseimbangan hormon, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan performa otak.

Mengurangi paparan cahaya biru dari layar sebelum tidur, menjaga pola makan, dan menghindari konsumsi kafein di malam hari juga penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
Share:

Kasus Pneumonia di Indonesia Meningkat, Balita dan Lansia Terancam


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Lonjakan kasus pneumonia di Indonesia terus mengkhawatirkan. Data Kementerian Kesehatan RI mencatat peningkatan signifikan dari 429.007 kasus pada 2020 menjadi 857.483 kasus pada 2024, dengan tren terus meningkat.

Tim ISPA Kemenkes menyebut lonjakan ini sebagian besar berasal dari kasus pneumonia balita, yang masih menjadi prioritas dalam menekan angka kematian anak akibat infeksi saluran pernapasan.

Namun, laporan rumah sakit menyatakan bahwa kematian akibat pneumonia justru meningkat di kalangan usia di atas lima tahun, termasuk kelompok lansia dan dewasa dengan penyakit penyerta.

Dr. Eka Ginanjar, Ketua Umum PAPDI, mengingatkan bahwa pneumonia dewasa dan lansia sering terabaikan, padahal kelompok ini menyumbang angka kematian tinggi akibat komplikasi infeksi paru.

“Penderita penyakit jantung, diabetes, hingga hipertensi sangat rentan. Karena itu, vaksinasi pneumonia dewasa menjadi langkah kunci untuk menurunkan risiko komplikasi berat,” ujar Eka.

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Bakteri Streptococcus pneumoniae menjadi penyebab paling umum kasus yang memerlukan rawat inap.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pneumonia sebagai penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksius, terutama pada balita dan manula di negara berkembang seperti Indonesia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga mencatat bahwa pneumonia lansia menjadi salah satu penyebab utama kematian dan rawat inap di kelompok usia tua secara global.

Kemenkes terus memperkuat strategi pencegahan melalui deteksi dini pneumonia, edukasi masyarakat, serta pelatihan petugas kesehatan agar intervensi bisa dilakukan sebelum kondisi memburuk.

Pemerintah mengimbau masyarakat, terutama keluarga dengan balita atau lansia, untuk segera memeriksakan gejala batuk, sesak, atau demam tinggi agar mendapat penanganan cepat.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kebijakan Rokok Jalan di Tempat, IYCTC Desak Kemenkes Lindungi Anak dari Bahaya Nikotin


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) menyoroti lambannya pengendalian konsumsi rokok di Indonesia
dalam konferensi pers bertajuk "Ditawan Industri Rokok: Negara Lain Sudah Sprint, Kemenkes Masih Stretching" di Jakarta, Kamis (17/7/2025). 

Konferensi ini digelar sebagai respons atas hasil World Conference on Tobacco Control (WCTC) 2025. Negara-negara lain disebut sudah melangkah cepat, sementara Indonesia masih berkutat dengan kompromi terhadap industri tembakau.

Direktur P2PTM Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan lima rekomendasi penting. Salah satunya adalah meningkatkan cukai rokok sebagai pengendali akses bagi remaja dan anak-anak yang rentan jadi target pasar.

Ia juga menekankan bahwa intervensi industri rokok menjadi penghalang utama penurunan prevalensi merokok di Indonesia. Pelarangan keterlibatan industri dalam kebijakan menjadi krusial dalam konteks global.

"Indonesia, hingga kini, belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), berbeda dengan negara produsen rokok lain seperti Tiongkok yang sudah berani menandatangani komitmen tersebut," ungkapnya.

Dengan 70 juta penduduk pengguna tembakau, Indonesia menghadapi potensi krisis kesehatan massal di masa depan. Penyakit kronis akibat rokok menjadi beban negara yang jauh melebihi pemasukan dari cukai.

IYCTC juga menyoroti maraknya pemasaran rokok elektrik beraroma manis yang menyasar anak-anak. Rasa stroberi dan cokelat menjadi cara halus menarik minat remaja tanpa batas usia yang jelas.

Kendati PP 28/2024 telah disahkan, pelaksanaannya di lapangan belum maksimal. Larangan iklan di dekat sekolah, larangan penjualan pada anak, hingga pembatasan promosi masih lemah diimplementasikan.

IYCTC menyerukan agar Kementerian Kesehatan berani bersuara atas nama kesehatan publik, bukan tunduk pada tekanan industri rokok. Perlindungan anak harus jadi prioritas, bukan korban dari tarik ulur regulasi.

Reporter Lakalim Adalin 
Editor Arianto 



Share:

Anak Jadi Korban, Industri Rokok Sprint Kemenkes Masih Stretching


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) menggelar konferensi pers bertajuk "Ditawan Industri Rokok: Negara Lain Sudah Sprint, Kemenkes Masih Stretching" di Jakarta, Kamis (17/7/2025), pasca World Conference on Tobacco Control (WCTC) 2025.

Momentum ini digunakan IYCTC untuk mendesak percepatan implementasi kebijakan pengendalian rokok yang saat ini dianggap terlalu lamban. Indonesia, menurut IYCTC, tertinggal jauh dari negara lain yang sudah tegas menyatakan sikap.

Executive Director IYCTC, Manik Marganamahendra, menyoroti lemahnya kepemimpinan dalam isu ini. Ia mencontohkan bagaimana negara seperti Irlandia memosisikan kesehatan anak sebagai prioritas nasional tanpa kompromi dengan industri rokok.

Ia juga menyoroti PP No. 28 Tahun 2024 yang dinilai belum dijalankan optimal. Pemerintah disebut masih memberi ruang diskusi kepada industri ketimbang melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya nikotin.

Manik menyebut, negara lain telah memberikan panggung besar bagi anak muda untuk menyuarakan isu rokok dalam forum internasional. Sementara di Indonesia, anak muda masih diposisikan sekadar objek, bukan subjek perubahan.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka perokok anak naik tipis dari tahun sebelumnya. Ini membuktikan bahwa kebijakan yang ada belum cukup kuat membendung gempuran strategi pemasaran rokok, termasuk rokok elektrik.

IYCTC menilai paradigma kebijakan masih bermasalah: industri rokok dilibatkan sebagai pemangku kepentingan, padahal mereka adalah bagian dari masalah.

Manik menegaskan, jika Menteri Perindustrian bisa membela industri, Menteri Pertanian membela petani, maka Menteri Kesehatan harus membela kesehatan—bukan berkompromi dengan pelaku industri pembakar.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Tips Alami Melancarkan Pembuluh Darah Lewat Makanan Sehat yang Terbukti Ilmiah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menjaga pembuluh darah tetap lancar bukan sekadar rutinitas, tapi langkah penting menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah tetap optimal.

Pola makan harian berperan besar dalam memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular sejak dini.

Salah satu makanan terbaik untuk pembuluh darah adalah buah bit. Kandungan nitratnya akan berubah menjadi oksida nitrat yang membantu melenturkan arteri.

Efeknya, tekanan darah turun dan fungsi endotel—lapisan pembuluh darah bagian dalam—menjadi lebih optimal dalam mengatur aliran darah.

Bawang putih bukan hanya bumbu dapur, tapi kaya senyawa allicin yang bisa meningkatkan elastisitas pembuluh darah serta mendukung tekanan darah tetap stabil.

Riset membuktikan konsumsi rutin bawang putih mampu menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung koroner secara signifikan.

Berikutnya, sayuran hijau seperti bayam, kale, dan Swiss chard juga penting. Kandungan nitrat, kalium, dan antioksidannya bantu melawan peradangan pembuluh darah.

Serat dalam sayuran hijau juga membantu menstabilkan tekanan darah dan memperlancar metabolisme tubuh secara alami.

Tak kalah penting, konsumsi ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel yang kaya omega-3 efektif mencegah penggumpalan darah.

Omega-3 juga membantu menurunkan trigliserida dan meningkatkan fungsi pembuluh darah secara menyeluruh.

Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang tanah menyediakan lemak sehat, vitamin E, dan serat yang mendukung kelancaran darah.

Mereka juga membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan menjaga pembuluh darah tetap fleksibel.

Buah-buahan seperti stroberi, blueberry, dan raspberry mengandung flavonoid yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.

Rutin mengonsumsi buah beri juga meningkatkan fungsi endotel dan membantu menurunkan tekanan darah.

Tak ketinggalan, buah citrus seperti jeruk, lemon, dan jeruk Bali kaya akan vitamin C dan flavonoid pelindung dinding pembuluh darah.

Vitamin ini juga mampu memperkuat kapiler dan memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Terakhir, dark chocolate dengan minimal 70% kakao mengandung flavanol yang mendorong produksi oksida nitrat alami dalam tubuh.

Efeknya serupa dengan bit: pembuluh darah menjadi lentur dan tekanan darah tetap terjaga.

Namun, tak ada makanan ajaib. Kombinasikan pola makan ini dengan olahraga, tidur cukup, dan rutin cek kesehatan ke dokter.

Penulis Lakalim Adalin 
Editor Arianto 

Share:

Waspadai Gula Darah Rendah Saat Tidur: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Gula darah rendah atau hipoglikemia di malam hari adalah kondisi yang sering tidak disadari, namun bisa berdampak serius terhadap kualitas tidur. Saat kadar glukosa darah turun di bawah 70 mg/dL, tubuh bisa mengalami gangguan yang memengaruhi kesehatan fisik dan emosional, terutama bila terjadi saat tidur.

Hipoglikemia malam hari bisa dipicu oleh konsumsi obat tertentu, alkohol, penyakit hati, gagal ginjal, tumor insulinoma, dan defisiensi hormon kortisol. Menurut para ahli, kondisi ini jarang terjadi pada orang sehat, namun tetap perlu diwaspadai, terutama bagi penderita diabetes atau yang sedang menjalani terapi insulin.

Tanda-Tanda Gula Darah Rendah Saat Tidur

Ketika kadar gula darah menurun saat malam hari, gejalanya mungkin tidak langsung terasa, tapi tetap berdampak. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyebutkan gejala utama sebagai berikut:

• Bangun tidur dalam kondisi lelah, mudah marah, atau bingung

• Baju tidur atau sprei basah karena keringat

• Mimpi buruk atau menangis saat tidur

• Tidak menyadari gejala hipoglikemia di siang hari

Jika terus berulang, kondisi ini bisa menurunkan produktivitas harian, merusak suasana hati, dan meningkatkan risiko komplikasi.

Hackensack Meridian Health menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif untuk mencegah hipoglikemia malam hari:

1. Periksa gula darah sebelum tidur. Jika hasil menunjukkan kadar di bawah 70 mg/dL, sebaiknya ambil tindakan.

2. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti roti gandum, selai kacang, atau apel sebelum tidur. Ini membantu menstabilkan gula darah semalaman.

3. Atur waktu dan jenis olahraga malam hari. Olahraga intens seperti berenang bisa menurunkan kadar glukosa. Cobalah latihan angkat beban dan pastikan konsumsi karbohidrat 10-15 gram sebelum dan sesudah latihan.

Jangan abaikan tanda-tanda kecil yang muncul saat tidur. Bila gejala berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter. Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan bukan pengganti saran medis profesional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Kenali 5 Tanda Gula Darah Tinggi yang Muncul di Kepala, Mata, Tenggorokan, dan Perut


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta  
Kondisi gula darah tinggi sering kali terjadi tanpa disadari, padahal gejalanya bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti kepala, mata, tenggorokan, dan perut. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi kronis seperti penyakit ginjal, jantung, hingga gangguan penglihatan.

Menurut Yale Medicine, hiperglikemia yang terjadi terus-menerus dapat merusak organ vital. Penyebab umumnya antara lain pola makan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, stres berlebihan, dan kebiasaan begadang. Lalu, apa saja tanda-tanda yang perlu diwaspadai?

Salah satu gejala yang sering muncul adalah sakit kepala. Menurut dr. Anisha Patel dari Medical Office Manhattan, fluktuasi kadar gula darah dapat memicu perubahan hormon seperti epinefrin yang memengaruhi pembuluh darah di otak. Hasilnya, sakit kepala bisa terjadi secara tiba-tiba.

Selain itu, masalah penglihatan juga bisa menjadi indikator. Gula darah tinggi menyebabkan penglihatan kabur sementara karena pembengkakan cairan pada lensa mata. Hal ini akan mereda ketika kadar gula kembali normal, namun tetap perlu ditangani serius.

Di bagian tenggorokan, rasa haus berlebihan sering menjadi pertanda awal. Menurut Prof. Caroline Apovian dari Universitas Boston, tubuh akan mengirim sinyal haus saat sel kehilangan cairan akibat lonjakan glukosa dalam darah. Haus ini bisa muncul hanya dalam waktu beberapa menit setelah konsumsi gula tinggi.

Tanda lainnya adalah mual dan muntah, yang muncul ketika tubuh mengalami komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik (KAD). Kondisi ini terjadi saat tubuh kehabisan insulin dan mulai membakar lemak sebagai sumber energi, menghasilkan keton berbahaya dalam darah.

Tak kalah penting, sering buang air kecil juga menandakan kadar gula darah tak terkendali. Ginjal akan bekerja keras menyaring glukosa berlebih, dan jika tak sanggup, gula dikeluarkan melalui urine. Akibatnya, frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari (nokturia), meningkat drastis.

Dengan mengenali gejala gula darah tinggi sedini mungkin, Anda bisa mencegah dampak yang lebih parah. Jangan abaikan sinyal tubuh—konsultasikan dengan dokter jika mengalami tanda-tanda di atas. Ubah pola hidup menjadi lebih sehat, aktif bergerak, dan kurangi konsumsi gula berlebih.

Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi kesehatan, bukan pengganti diagnosis medis. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala, segera konsultasikan ke tenaga medis profesional. PHindari mendiagnosis sendiri tanpa pemeriksaan akurat dari dokter.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Vitamin B Kompleks hingga Omega-3: Inilah Kunci Anti-Aging Terbukti Ilmiah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Di usia 41 tahun, kebanyakan orang mulai menerima kenyataan tubuh yang tak lagi prima. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Dr. Mohammed Enayat, pendiri klinik HUM2N di London. Berkat pendekatan medis modern dan gaya hidup personal yang terukur, usia biologis Enayat kini hanya 24 tahun — 17 tahun lebih muda dari usianya saat ini.

Apa rahasianya? Bukan diet ekstrem atau operasi mahal. Jawabannya: vitamin B kompleks, magnesium, omega-3, dan teknologi pemantauan tubuh berbasis data. (Dikutip dari Business Insider)

Vitamin B Kompleks dan Folat: Stabilkan Mood dan Lindungi Jantung

Suplemen pertama yang jadi andalan Dr. Enayat adalah vitamin B kompleks dengan folat. Ia mengonsumsi ini setiap hari, terutama karena dirinya memiliki kelainan genetik metilasi yang menyebabkan kadar homosistein meningkat. Kadar ini berkaitan erat dengan peradangan dan risiko penyakit jantung.

Namun, manfaat vitamin B kompleks tak hanya untuk penderita kelainan genetik. Suplemen ini penting dikonsumsi saat stres, kurang tidur, atau dalam tekanan kerja tinggi. Efeknya? Stabilitas suasana hati, fungsi otak optimal, dan bahkan potensi mencegah demensia dini.

Magnesium: Kunci Tidur Nyenyak dan Otot Lebih Rileks

Meski magnesium dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, Enayat memilih suplemen magnesium bisglisinat, bentuk yang lebih mudah diserap tubuh.

“Saya merasa tidur lebih nyenyak dan nyeri otot berkurang setelah rutin konsumsi magnesium,” ungkapnya. Kandungan magnesium ini penting dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik tubuh, termasuk untuk fungsi otot, sistem saraf, dan metabolisme energi.

Omega-3: Redakan Peradangan, Perpanjang Usia Biologis

Suplemen ketiga adalah omega-3, yang dikenal luas untuk kesehatan jantung. Dr. Enayat menambahkan omega-3 ke dalam rutinitas hariannya karena konsumsi dari makanan belum mencukupi.

Sebuah studi dalam jurnal Nature Aging mengungkap bahwa lansia yang mengonsumsi 1 gram omega-3 setiap hari memiliki usia biologis lebih muda dibanding mereka yang tidak. Omega-3 membantu mengurangi peradangan, menstabilkan tekanan darah, serta menjaga kesehatan otak dan jantung.

Data Tubuh: Kunci Personalisasi Gaya Hidup

Selama tujuh tahun terakhir, Enayat memperlakukan tubuhnya seperti laboratorium. Ia memakai Oura Ring dan gelang Whoop untuk memantau kualitas tidur, tingkat pemulihan, dan aktivitas fisik. Ia juga rutin menjalani pemeriksaan darah, urin, dan mikrobioma, untuk menyesuaikan gaya hidup, pola makan, dan suplemen hariannya.

Dengan bantuan alat seperti GlycanAge dan TruAge PACE, Enayat mengevaluasi usia biologisnya berdasarkan tingkat peradangan dan perubahan epigenetik. Hasil terakhir menunjukkan usia biologisnya 24 tahun — hasil dari konsistensi dan pendekatan ilmiah.

Bukan Sekadar Suplemen: Ini Tentang Keseimbangan Hidup

Meski suplemen memiliki peran penting, Dr. Enayat menekankan bahwa tidak ada solusi tunggal. “Suplemen hanyalah satu bagian dari sistem yang lebih luas,” katanya. Baginya, kunci awet muda terletak pada disiplin, kesadaran tubuh, dan penggunaan data ilmiah untuk pengambilan keputusan kesehatan.

Kisah Enayat menjadi bukti bahwa di era teknologi kesehatan, kita bisa mengendalikan usia biologis dengan ilmu pengetahuan, gaya hidup sehat, dan nutrisi tepat. Awet muda bukan lagi mimpi — asalkan kita bersedia mengenali tubuh dan memperlakukannya dengan baik.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Inilah 7 Makanan dan Minuman Bisa Merusak Ginjal


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Organ ginjal berperan menyaring limbah, mengatur cairan, dan menjaga keseimbangan mineral. Namun, tanpa kita sadari, rutinitas makan dan minum tertentu bisa merusak fungsi ginjal secara bertahap. Agar ginjal tetap optimal, simak daftar makanan dan minuman berisiko serta solusinya berikut ini:

1. Daging Olahan (Sosis & Ham)

Daging olahan tinggi natrium dan nitrat. Penelitian menunjukkan konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker dan memperberat ginjal karena beban urea dan creatinine .

Solusi: Ganti dengan daging tanpa lemak, seperti ayam atau kalkun rendah natrium.

2. Mentega & Mayones

Mentega mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, sedangkan mayones kaya kalori, natrium, dan gula .

Solusi: Gunakan minyak zaitun atau yoghurt non-lemak sebagai alternatif spread sehat.

3. Junk Food & Makanan Cepat Saji

Makanan siap saji sarat garam, lemak jenuh, dan kalori, serta setelah proses pengolahan bisa membebani ginjal ﹣ terutama pada long-term intake .

Solusi: Utamakan makanan segar dan hindari kemasan kalengan penuh sodium.

4. Soda & Minuman Bersoda

Kandungan asam fosfat dan natrium dalam soda bisa merusak ginjal dan memicu pembentukan batu ginjal 

Solusi: Ganti dengan air putih atau tambahkan irisan buah segar untuk rasa alami.

5. Jus Buah Kemasan

Sering tampak sehat, tapi jus kemasan mengandung banyak “buah” buatan, gula tambahan, pengawet, dan bisa memicu penyakit ginjal kronis.

Solusi: Pilih buah utuh atau jus segar tanpa tambahan gula.

6. Alkohol

Konsumsi alkohol berpotensi membuat tubuh dehidrasi, menekan ginjal, dan memicu hipertensi—faktor utama gagal ginjal.

Solusi: Batasi minuman alkohol dan selalu imbangi dengan air putih.

7. Minuman Energi & Olahraga

Minuman ini tinggi kafein, gula, natrium, hingga pewarna, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan memperberat fungsi ginjal.

Solusi: Ganti dengan konsumsi air kelapa murni, teh herbal tanpa gula, atau air plain.

Tips Jaga Ginjal Sehat

• Cukupi hidrasi: Konsumsi minimal 2–3 liter air/hari, dan pantau warna urin.

• Kurangi soda & jus kemasan, pilih yang rendah gula/natrium .

• Batasi garam, gula, lemak jenuh, dan makanan tinggi fosfor/potassium .

• Olahraga rutin & pola hidup sehat termasuk hindari rokok dan alkohol .

• Kontrol kondisi kronis seperti diabetes dan hipertensi, dengan rutin ke dokter.

• Konsultasi ke ahli gizi jika membutuhkan diet khusus ginjal.

Menghindari makanan & minuman berisiko, serta menjalani kebiasaan sehat, mampu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah penyakit kronis. Mari mulai langkah kecil hari ini untuk masa depan ginjal yang optimal!

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Lindungi Ginjal Secara Alami, Ini 5 Vitamin Penting untuk Kesehatan Ginjal Sehari-hari


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 

Ginjal merupakan organ vital yang bertugas menyaring limbah dan racun dari darah serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Guna menjaga fungsinya, konsumsi vitamin tertentu secara rutin terbukti bermanfaat dalam memperkuat kesehatan ginjal serta mencegah risiko kerusakan. Para ahli gizi dan dokter sepakat bahwa pola makan seimbang ditambah asupan vitamin yang tepat bisa menjadi kunci menjaga ginjal tetap sehat dan berfungsi optimal.


Berikut ini adalah lima jenis vitamin yang memiliki manfaat besar untuk kesehatan ginjal:


1. Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai antioksidan kuat yang mampu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan akibat stres oksidatif. Selain itu, vitamin ini efektif menurunkan peradangan yang kerap muncul pada penderita penyakit ginjal kronis.


2. Vitamin A

Vitamin A penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan fungsi sel ginjal. Namun, penggunaannya harus dalam pengawasan tenaga medis, terutama bagi penderita penyakit ginjal kronik. Suplemen vitamin A yang berlebihan bisa menyebabkan toksisitas karena menumpuk di tubuh.


3. Vitamin C

Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan dan membantu mengurangi inflamasi di jaringan ginjal. Namun, perlu diperhatikan dosisnya. Konsumsi vitamin C secara berlebihan bisa memicu pembentukan oksalat, yang memperburuk kondisi ginjal, khususnya pada pasien gagal ginjal.


4. Vitamin B Kompleks

Vitamin B1 hingga B12, yang dikenal sebagai vitamin B kompleks, mendukung metabolisme energi dan pembentukan sel darah merah. Vitamin B6, B9 (asam folat), dan B12 juga membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah yang bisa merusak pembuluh darah ginjal. Kekurangan vitamin B kompleks sering terjadi pada pasien cuci darah.


5. Vitamin D

Ginjal memiliki peran penting dalam mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif (kalsitriol). Bentuk aktif ini membantu tubuh menyerap kalsium serta menjaga keseimbangan fosfat, yang sangat penting untuk kesehatan tulang. Pasien ginjal kronik umumnya mengalami defisiensi vitamin D, sehingga asupan rutin sangat disarankan.


Meski vitamin memberikan banyak manfaat, para ahli menegaskan bahwa konsumsi suplemen harus dilakukan sesuai anjuran dokter. Untuk individu sehat, asupan vitamin sebaiknya dipenuhi melalui makanan alami seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak.


Menjaga ginjal bukan hanya soal pengobatan, tapi juga pencegahan. Mulailah dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan asupan vitamin yang tepat agar ginjal tetap kuat hingga usia lanjut.


Penulis: Lakalim Adalin 

Editor: Arianto 




Share:

Waspadai Stroke Hemoragik: Kenali Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak Sejak Dini


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kabar duka datang dari keluarga Najwa Shihab. Suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf, meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, akibat stroke yang memicu pendarahan di otak atau dikenal sebagai stroke hemoragik. Ibrahim menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta pukul 14.29 WIB, dan akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Rabu (21/5).

Stroke hemoragik adalah jenis stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Saat pembuluh tersebut pecah, darah keluar dan menekan jaringan otak di sekitarnya, menyebabkan kerusakan serius dan mengganggu suplai oksigen.

Penyebab stroke hemoragik paling umum adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkendali. Faktor lain yang dapat memicu kondisi ini meliputi aneurisma otak, cedera kepala berat, tumor otak, hingga komplikasi dari stroke iskemik.

Gejalanya bisa muncul secara mendadak, seperti sakit kepala hebat, mual, muntah, kejang, pingsan, hingga kelumpuhan salah satu sisi tubuh. Penderita juga bisa mengalami afasia atau kesulitan berbicara secara tiba-tiba.

Penting bagi masyarakat untuk memahami gejala stroke hemoragik dan segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan bila muncul tanda-tanda tersebut. Penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.

Cegah stroke hemoragik sejak dini dengan mengontrol tekanan darah, mengurangi stres, menjaga pola makan sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan, terutama jika memiliki riwayat keluarga.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Ukuran Celana Jeans Bisa Jadi Alarm Obesitas, Ini Kata Menkes Budi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (BGS), menjelaskan pernyataannya soal pria dengan ukuran celana jeans di atas 32 sebagai “alarm” risiko kematian dini. Menurut Menkes, hal itu berkaitan erat dengan lemak visceral dan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi.

“Lemak yang menempel di organ seperti jantung dan liver—bukan di bawah kulit—adalah lemak visceral. Ini memicu pro-inflamasi sitokin seperti interleukin-6 yang bisa merusak organ,” ujar Budi usai Raker di DPR RI, Rabu (14/5/2025).

Menkes menyarankan masyarakat menjaga BMI di bawah 24, atau secara praktis, pria dengan lingkar perut di bawah 90 cm dan wanita di bawah 80 cm. Ia menekankan bahwa pengukuran lingkar celana jeans dapat menjadi indikator sederhana namun efektif dalam mendeteksi obesitas visceral.

“Ukuran celana jeans pria 34 ke atas biasanya menandakan penumpukan lemak berbahaya. Itu menjadi tanda tubuh kita dalam kondisi tak sehat,” jelasnya.

Sebagai solusi, Menkes menyarankan pola hidup sehat: berhenti makan sebelum kenyang, rutin olahraga 30 menit sebanyak 5 kali seminggu, dan menjaga kesehatan mental dengan menghindari stres.

“Kalau sudah tahu ukurannya, yuk mulai ubah gaya hidup. Kurangi lemak jahat, olahraga rutin, dan jangan stres. Itu kunci panjang umur,” tegasnya.

Budi menambahkan bahwa pesan ini bukan bentuk body shaming, melainkan ajakan untuk menjaga tubuh tetap ideal dan sehat. “Kesehatan itu investasi jangka panjang,” ujarnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Ekspor Alat Kesehatan Tembus USD 273 Juta, Kemenperin Genjot Industri Dalam Negeri


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Industri alat kesehatan adalah salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0. Sektor ini dinilai memiliki potensi besar dalam memacu perekonomian nasional.

“Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang masuk kategori high demand. Kondisi ini perlu dimanfaatkan dengan baik dan optimal, termasuk untuk mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (27/4).

Melihat potensi industri alat kesehatan di Indonesia, berdasarkan data SIINas, saat ini sudah ada 393 perusahaan alat kesehatan yang terdaftar memproduksi beragam produk alat kesehatan, antara lain produk tempat tidur rumah sakit, alat suntik, tensimeter, elektromedik, ventilator dan lain sebagainya.

“Kami juga melihat perkembangan yang sangat bagus pada peningkatan transaksi produk alat kesehatan dalam negeri pada e-Katalog yang terus meningkat hingga mencapai 48 persen di tahun 2024. Selain itu, data ekspor alat kesehatan juga mengalami peningkatan sejak tahun 2019, di mana ekspor alat kesehatan pada tahun 2024 lebih dari USD273 juta,” ungkap Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan.

Untuk memperkuat ekosistem industri alat kesehatan, Kemenperin telah melakukan kajian mengenai penguatan bahan baku melalui pembentukan Hub Bahan Baku Alat Kesehatan. Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan bahan baku dalam negeri dengan para produsen lokal, sehingga industri dalam negeri bisa lebih berdaya saing dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar secara nasional. 

“Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan serta kolaborasi yang erat dari seluruh pemangku kepentingan terkait, baik itu dari pemerintah, pelaku industri, maupun akademisi dalam membangun ekosistem hulu alat kesehatan yang kuat,” tutur Solehan.

Sebagai bagian dari alat kesehatan elektromedis, ultrasonografi (USG) memiliki banyak fungsi dalam bidang medis, mulai dari memantau perkembangan janin selama kehamilan hingga mendeteksi masalah pada organ tubuh. Sehingga saat ini keberadaan industri USG dalam negeri akan mendukung kemandirian alat kesehatan nasional.

“Dalam pengembangan sebuah produk, kami menyadari bahwa produk USG juga merupakan produk yang kompleks, memerlukan kolaborasi lintas disiplin, mulai dari elektronika, permesinan, kedokteran, software, precision engineering, hingga uji klinis dan sertifikasi medis. Serta tahapan pengembangan produk yang panjang mulai dari desain awal, prototipe, pengujian, produksi, distribusi, instalasi dan training terhadap tenaga kesehatan (user),” ujar Solehan.

Menurutnya, Kemenperin mengapresiasi industri dalam negeri seperti GE Healthcare yang telah berhasil menghadirkan produk USG secara mandiri. Ini menunjukkan bahwa kemampuan industri nasional semakin siap naik kelas. “Ke depannya, kami akan terus mendorong agar industri dalam negeri mampu menguasai sejak dari tahap desain awal sebuah produk alat kesehatan,” jelas Solehan.

Di samping itu, Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin juga gencar mendorong penguatan industri komponen lokal, agar produk USG ini tidak hanya dirakit di Indonesia, tetapi benar-benar tumbuh dari ekosistem dalam negeri. “Selanjutnya adalah pemanfaatan teknologi digital dan manufaktur cerdas, agar kualitas dan efisiensi produksi dapat ditingkatkan. Pada akhirnya akan meningkatkan kemitraan dengan sektor riset dan pendidikan tinggi, agar inovasi terus mengalir dan tidak berhenti di satu generasi produk saja,” papar Solehan.

Kemenperin menyadari masih banyak tantangan yang dihadapi pelaku industri alat kesehatan dalam negeri, misalnya ketersediaan bahan baku lokal khususnya untuk bahan baku medical grade yang perlu terus ditingkatkan. Selanjutnya, skala produksi yang harus didorong agar kompetitif secara ekonomi, melalui perluasan pasar, baik domestik maupun ekspor, yang membutuhkan dukungan regulasi seperti insentif bagi industri dan promosi bersama. 

“Ketika kita berbicara soal alat kesehatan, kita tidak hanya bicara tentang produk industri. Kita sedang bicara tentang ketahanan nasional, tentang kemandirian bangsa, dan tentang kemampuan Indonesia untuk menjawab kebutuhan rakyatnya sendiri,” pungkas Solehan. (Ar)


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka mak Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila pangan Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sunat Massal Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini