PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) mencatat penjualan Rp183,90 miliar sepanjang 2024, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp202,24 miliar.
Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur INCF, Sujaka Lays Alycius Hendry, dalam paparan publik yang digelar di Jakarta pada Jumat (1/8/2025).
Meskipun pendapatan turun, laba kotor perusahaan tercatat Rp33,98 miliar, sedikit melemah dibandingkan realisasi tahun 2023 yang mencapai Rp37,44 miliar.
Menariknya, laba bersih justru mengalami kenaikan, yakni dari Rp1,53 miliar di 2023 menjadi Rp1,65 miliar pada tahun buku 2024.
"Total aset INCF per akhir 2024 sebesar Rp437,70 miliar, sedikit menurun dibandingkan Rp446,24 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya," ungkapnya.
Ekuitas mengalami kenaikan tipis menjadi Rp148,62 miliar dibanding Rp146,97 miliar di tahun 2023, menunjukkan perbaikan dalam struktur permodalan.
Sementara itu, total liabilitas menurun signifikan dari Rp299,26 miliar menjadi Rp209,87 miliar, mengindikasikan penguatan neraca keuangan perusahaan.
Kinerja operasional ditopang oleh anak usaha PT Sampit International yang memproduksi TSR SIR 20, dengan kontribusi sekitar 90% dari total output 2024.
Selain TSR SIR 20, PT SI juga memproduksi Dry Jelutung dan aktivitas perdagangan lain yang menyumbang sekitar 10% dari total produksi.
Dalam strategi bisnis, perusahaan fokus pada efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, serta penguatan posisi pasar jangka panjang.
Manajemen menegaskan komitmen untuk memperbesar skala usaha serta meningkatkan daya saing sebagai produsen karet terkemuka di Indonesia.
"Langkah-langkah strategis yang dilakukan diharapkan mampu menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemegang saham," punggungnya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق