Dua tahun kepemimpinan Shinta W. Kamdani sebagai Ketua Umum APINDO mencatat transformasi strategis. Salah satu terobosan utamanya adalah mengarusutamakan konsep Indonesia Incorporated sebagai strategi nasional lintas sektor.
Konsep ini memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi. Visi tersebut dijalankan secara konkret melalui sinergi lintas kementerian dan pelaku industri.
Agenda advokasi usaha juga diperluas, termasuk penyederhanaan perizinan, efisiensi logistik, revitalisasi industri padat karya, digitalisasi UMKM, hingga reformasi ketenagakerjaan dan perluasan pasar ekspor melalui diplomasi dagang.
APINDO berperan aktif dalam forum internasional seperti B20, ASEAN-BAC, dan ILO, serta menjalin kerja sama bilateral dengan berbagai negara mitra. Isu global seperti ESG, transisi energi, dan ekonomi digital turut diadvokasi secara konsisten.
Di tingkat organisasi, APINDO menguatkan struktur internal lewat digitalisasi layanan, pelatihan DPP, dan sinergi nasional melalui Rapat Pleno serta Rakernas. Tujuannya: menjaga relevansi, daya saing, dan responsivitas organisasi.
Program seperti Members Gathering memberikan ruang partisipasi inklusif bagi Anggota Luar Biasa (ALB), memfasilitasi jejaring lintas skala usaha dan aspirasi kebijakan. Hal ini memperkuat posisi APINDO sebagai representasi dunia usaha yang adaptif.
Transparansi dijaga melalui konferensi pers, pernyataan resmi, serta publikasi kajian dan posisi strategis. APINDO hadir sebagai suara terpercaya dunia bisnis dan mitra kritis pemerintah.
Program unggulan seperti Roadmap Perekonomian APINDO menjadi referensi kebijakan nasional dan daerah, didistribusikan ke 40+ K/L serta perwakilan negara sahabat. Sementara itu, UMKM Merdeka berhasil mendigitalisasi 50.011 UMKM hingga akhir 2024.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق