Ekonomi Indonesia melaju positif pada kuartal II tahun 2025 dengan pertumbuhan 5,12 persen secara tahunan (year-on-year). Capaian ini lebih tinggi dibanding kuartal I yang berada di angka 4,87 persen.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Reuters menyebut, pertumbuhan ini merupakan yang tercepat sejak Q2-2023, menandakan perbaikan stabilitas ekonomi di tengah tekanan global yang masih berlangsung.
Secara kuartalan (qtq), produk domestik bruto (PDB) Indonesia tercatat tumbuh 4,04 persen pada April hingga Juni 2025. Ini menunjukkan kinerja ekonomi yang membaik, meski belum sepenuhnya pulih dari ketidakpastian eksternal.
Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang tertinggi dengan pertumbuhan 13,53 persen. Musim panen dan naiknya permintaan pangan menjadi pendorong utama kenaikan sektor ini.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah melonjak 21,05 persen. Kenaikan tajam ini disebabkan oleh intensifnya realisasi belanja negara, terutama pada proyek infrastruktur dan layanan sosial.
Sektor industri pengolahan tetap menjadi penopang utama, terutama industri makanan dan minuman yang tumbuh 6,15 persen berkat naiknya ekspor CPO dan produk turunannya, termasuk minyak goreng dan makanan olahan.
Industri logam dasar mencatatkan lonjakan signifikan 14,91 persen karena tingginya permintaan ekspor besi dan baja. Sementara industri kimia dan farmasi meningkat 9,39 persen seiring permintaan lokal dan global yang tinggi.
Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik dan menegaskan pentingnya memperkuat sektor industri strategis, khususnya sektor padat karya dan ekspor, untuk menjaga momentum hingga akhir tahun.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق