Peluncuran buku anak “Yang Lupa Jalan Pulang” karya warga Mesir di Jakarta mendadak panas usai ketidakhadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan.
Acara yang digelar Aliansi Rakyat Indonesia Emas (Aries) ini bertepatan Hari Anak Nasional ke-41 dan menyambut HUT RI ke-80, dihadiri pegiat literasi dan aktivis pendidikan.
Penulis, Mahmud Hamzawi Fahim Usman, menyebut karyanya sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi emas 2045, sekaligus karya pertama komunitasnya khusus untuk anak.
"Buku ini netral, bisa dibaca semua agama dan suku, dengan 70 persen isi mengangkat persoalan nyata anak, sisanya fabel edukatif," kata Mahmud, Rabu (13/08/2025).
Namun suasana peluncuran memanas ketika Ketua Umum Aliansi Rakyat Indonesia Emas, Fahri Lubis, mengkritik absennya Menteri yang disebut awalnya dijadwalkan hadir memberi dukungan.
Menurut Fahri, ketidakhadiran ini menjadi sinyal lemahnya komitmen pemerintah terhadap literasi anak, terlebih acara ini tidak meminta dana APBN sama sekali.
Buku terbitan percetakan Gapura Sumenep, Jawa Timur ini, menjadi simbol kerja sama penulis asing dan penerbit lokal demi memperkaya literasi anak Indonesia.
Fahri menegaskan, sekolah-sekolah harus memesan buku ini agar pesan moralnya menjangkau generasi muda, meski penjualan langsung dilarang di gedung pemerintah.
Ia juga menyoroti minimnya penulis anak di Indonesia, sementara karya hiburan seperti sinetron dan musik mendominasi perhatian publik dan industri kreatif.
Aliansi Indonesia Emas berkomitmen menghadirkan karya berkualitas meski tanpa dukungan dana pemerintah, murni dari swadaya dan semangat gotong royong anggota.
Kritik terhadap kementerian disebut akan ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum, sebagai bentuk teguran atas pelayanan publik yang dianggap tidak menghargai acara nasional.
Peluncuran ini bukan sekadar perayaan sastra, melainkan pesan tegas bahwa literasi anak adalah pondasi membangun bangsa menuju Indonesia emas 2045.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق