Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Ketum Muhammadiyah : Lima Komitmen Dalam Milad Ke 106


Duta Nusantara Merdeka | Yogyakarta 
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan Milad Muhammadiyah ke 106 kali ini mengangkat tema Ta’awun untuk Negeri. tujuan dari dipilihnya tema tersebut, karena Muhammadiyah ingin menggelorakan semangat tolong menolong, kerjasama, dan membangun kebersamaan di tubuh umat dan bangsa agar Indonesia negeri tercinta ini menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.

“Karena itu bagi warga Muhammadiyah mari kita gelorakan semangat milad kali ini sebagai momentum untuk menggerakan takwa dan kesadaran masa depan, sesuai dengan isi surah al Hahsr ayat 18,” tutur Haedar ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta pada Sabtu (17/11).

Dalam kesempatan itu, Haedar turut menyampaikan lima hal yang menjadi konsen dan komitmen Muhammadiyah dalam milad ke 106 ini.


Pertama, secara kolektif Muhammadiyah berkomitmen menggelorakan, menyuarakan Islam berkemajuan sebagai basis nilai untuk membawa umat dan bangsa menjadi umat yang berkeadaban maju.

“Tanpa itu, kita umat islam dan bangsa Indonesia hanya menjadi seolah genangan danau, yang besar tetapi tidak unggul dan berkemajuan, atau seperti budaya kasur tua yang diutarakan oleh WS Rendra,” ucap Haedar.

Kedua, Muhammadiyah dalam konteks keumatan dan kebangsaan, bahkan dalam konteks kemanusiaan universal terus menggelorakan praksis Islam, yakni nilai-nilai Islam yang mewujudkan dalam program-program kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan usaha-usaha pemberdayaan yang benar-benar membawa pada perubahan.

Praksis sosial Islam yang dihadirkan oleh Muhammadiyah selain menggunakan alam pikiran Islam berkemajuan, juga diusung oleh pranata sosial yang modern.

“Karena itu, jadikan milad ini untuk terus mendinamisasi gerakan praksis sosial, termasuk di dalamnya gerakan al-maun, filantropi Islam, gerakan kebencanaan, dan pelayanan sosial untuk semua, Muhammadiyah untuk semua, Muhammadiyah for all,” imbuh Haedar.

Ketiga, bagaimana dalam milad kali ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk menggelorakan dan memperluas kesadaran masyarakat tentang pentingnya membangun hidup untuk kebersamaan.

“Makna ta’awun untuk negeri itu harus diwujudkan dalam semangat ukhuwah, semangat gotong royong. Tetapi semangat gotong royong maupun ukhuwah itu tidak hanya dalam retorika, tetapi kita wujudkan dalam kehidupan kolektif, dalam keberbedaan kita sebagai umat dan bangsa, baik paham dan golongan orientasi kepentingan, kita harus tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan,” papar Haedar.

Keempat, gerakan komunitas juga perlu diperhatikan, termasuk di dalamnya dakwah komunitas dan dakwah di media sosial.

“Kita sadar baik Muhammadiyah, umat Islam, maupun bangsa Indonesia tengah menghadapi arus baru dunia digital dan dunia sosial yang sama sekali berada dalam situasi non konvensional. Dalam konteks ini, maka jadikan dakwah Muhammadiyah masuk menjadi gerakan yang semakin meluas pada dakwah komunitas. Hadirkan lah dakwah yang mencerahkan bagi masyarakat di akar rumput, bagi dunia medsos, bagi generasi milenial, agar nilai-nilai Islam yang mencerahkan, yang membawa pada kebaikan, pada kemajuan, nilai keluhuran, moralitas, dan akhlak itu menjadi acuan kita bergerak,” jelas Haedar.

Kelima, Muhammadiyah dengan milad kali ini harus terus tak kenal lelah berperan dalam kehidupan kebangsaan. Dikatakan Haedar, di tahun politik ini tentu perbedaan kepentingan politik dan kontestasi politik akan semakin keras berlangung. Setidak-tidaknya semua pihak yang terlibat di dalam kepentingan politik akan memperjuangkan kepentingan sendiri.

“Dalam konteks ini maka Muhammadiyah mengajak semua pihak dan melakukan usaha agar kehidupan kebangsaan kita tetap terjaga, meskipun dalam kehidupan politik ada kontestasi, tetapi kita jangan lupa, bahwa demokrasi itu adalah instrument untuk kita menjadi negara yang unggul berkemajuan.

Bahkan demokrasi menjadi alat paling strategis membawa Indonesia sebagaimana dicita-citakan oleh pendiri bangsa, yakni menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, yang dalam bahasa Muh itulah negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur,” pungkas Haedar.  **(Red-77)



Share:

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق


KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

1830515

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini