Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Krisis Regulasi Digital, Akademisi dan Praktisi Hukum Bersatu di ASIPPER 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketika regulasi sering tertinggal dari laju inovasi teknologi, para akademisi dan praktisi hukum Indonesia memilih untuk tidak diam. Mereka berkumpul dalam Seminar Nasional Asosiasi Pengajar Ilmu Perundang-undangan (ASIPPER) 2025 di Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, Kamis (23/10), membahas arah baru sistem perundang-undangan Indonesia.

Di bawah tema "Membangun Kolaborasi Akademisi dan Praktisi untuk Sistem Perundang-undangan di Indonesia", forum ini menjadi wadah dialog terbuka antara dunia akademik, pemerintah, dan profesi hukum yang selama ini berjalan terpisah.

Ketua ASIPPER, Dr. Fitriani Ahlan Sjarif, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi krisis multidimensi hukum. "Ilmu perundang-undangan bukan hanya teori di ruang kuliah. Ini adalah fondasi untuk menjawab tantangan globalisasi dan digitalisasi hukum," ujarnya.

ASIPPER, yang berdiri tiga tahun lalu, kini menjadi asosiasi pengajar ilmu perundang-undangan terbesar di Indonesia. Forum tahun ini menghadirkan narasumber dari Badan Keahlian DPR dan Direktorat Jenderal Perundang-undangan, yang menyoroti pentingnya jembatan komunikasi antara pembuat kebijakan dan dunia akademik.

Yang menarik, seminar ini tak hanya melibatkan akademisi dan birokrat, tetapi juga pengacara dan pelaku industri. Mereka menyoroti masih lebarnya kesenjangan antara norma hukum dan kebutuhan praktik bisnis di lapangan.

"Banyak regulasi belum siap menjawab perubahan dunia usaha. Di sinilah kolaborasi kami dibutuhkan untuk melahirkan hukum yang hidup," kata Fitriani.

Para peserta berharap forum semacam ini menjadi tradisi tahunan untuk memperkuat ecosystem hukum nasional. Karena, seperti ditegaskan Fitriani, "Kolaborasi bukan lagi pilihan-melainkan syarat mutlak agar hukum tetap relevan."

Seperti diketahui, ASIPPER diluncurkan pada Sabtu (21/1/2023), menaungi dosen dan pakar hukum tata negara serta administrasi negara di seluruh Indonesia. Fokus pada penguatan kebijakan hukum berbasis riset akademik.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

 
Share:

Komjen Ramdani Jenguk Anggota Brimob Sakit, Tunjukkan Kepedulian dan Empati


Duta Nusantara Merdeka | Depok 
Komandan Korps Brimob Polri, Komjen Pol. Ramdani Hidayat, menjenguk anggota dan keluarga Brimob yang dirawat di RS Bhayangkara Brimob, Selasa (22/10), sebagai bentuk kepedulian pimpinan.

Dalam kunjungan tersebut, Komjen Ramdani didampingi Karumkit Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama serta jajaran tenaga medis meninjau kondisi pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit.

Kehadirannya disambut hangat para pasien serta keluarga yang tengah berjuang memulihkan kesehatan. Dankorbrimob memberikan motivasi, doa, dan semangat agar segera pulih serta kembali bertugas.

Selain memberikan dukungan moral, Komjen Ramdani juga meninjau langsung kesiapan fasilitas medis, la memastikan pelayanan kesehatan Brimob berjalan optimal, aman, dan berstandar tinggi.

Menurutnya, kesehatan personel dan keluarga adalah aset penting institusi. "Personel yang sehat adalah pondasi kekuatan Brimob dalam menjaga keamanan dan melayani masyarakat," ujarnya.

Momen tersebut menggambarkan kedekatan emosional antara pimpinan dan anggota, mencerminkan nilai soliditas serta kepedulian yang menjadi ciri khas Korps Brimob Polri.

Para tenaga medis merasa termotivasi dengan kunjungan tersebut. Mereka berkomitmen terus meningkatkan mutu layanan RS Bhayangkara Brimob demi kesejahteraan seluruh keluarga besar Polri.

Kunjungan Komjen Ramdani menjadi simbol kepemimpinan humanis dan soliditas Korps Brimob Polri yang terus menjunjung nilai pengabdian, kebersamaan, serta empati antarsesama anggota.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

FH Universitas Pancasila Dorong Kolaborasi Hukum Demi Regulasi Berkeadilan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A., menegaskan perlunya sinergi antara dunia akademik dan praktisi agar peraturan perundang-undangan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat luas.

"Selama ini kolaborasi dua pihak tersebut masih jarang terjadi, padahal akademisi memiliki pemahaman teoretis hukum, sementara praktisi memahami dinamika penerapannya di lapangan," kata Prof Eddy usai Seminar Nasional ASIPPER 2025 bertema "Kolaborasi Akademisi dan Praktisi untuk Sistem Perundang-undangan Indonesia" di Jakarta, Kamis (23/10).


Menurutnya, Jika keduanya disatukan dan dirangkul DPR maupun pemerintah, maka hasil legislasi akan lebih realistis, filosofis, dan selaras dengan kepentingan publik.

la juga menyoroti pentingnya partisipasi publik (meaningful participation) dalam proses legislasi, sehingga masyarakat dapat memberikan masukan melalui akademisi maupun praktisi secara transparan dan terarah.


Prof Eddy menegaskan, sinergi akademisi dan praktisi harus didasari nilai Pancasila serta UUD 1945 agar setiap regulasi berdiri di atas landasan hukum dan moral yang kuat.

la menambahkan, peran kampus sangat vital sebagai ruang temu antara pemikiran akademis dan praktik hukum yang nyata, mendorong terciptanya sistem perundang-undangan yang kokoh dan berkeadilan.


Melalui forum ini, para pengajar hukum dan perancang undang-undang berharap dapat memberikan rekomendasi konkret kepada DPR dan pemerintah terkait perbaikan tata kelola legislasi nasional.

"Harapannya, hasil seminar ini melahirkan rekomendasi kebijakan yang memperkuat transparansi dan efisiensi dalam perencanaan perundang-undangan nasional," tutup Prof Eddy.

Seminar ini menegaskan pentingnya sinergi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan sebagai fondasi menuju sistem hukum Indonesia yang adil, partisipatif, dan berpijak pada nilai Pancasila.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kakanwil Maizar Tegas Usai Warga Binaan Kabur dari Rutan Siak


Duta Nusantara Merdeka | Siak
Pasca insiden kaburnya tahanan di Rutan Kelas IIB Siak, Kamis (23/10/2025), Kakanwil Ditjenpas Riau Maizar langsung bertindak tegas melakukan evaluasi menyeluruh.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar, menarik Kepala Rutan serta Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Siak untuk diperiksa usai insiden pelarian narapidana.

Untuk menjaga stabilitas, Maizar menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rutan dan Plt Kepala Pengamanan Rutan Siak sementara waktu hingga hasil pemeriksaan tuntas dilakukan.

Kedua pejabat yang diperiksa juga ditugaskan membantu proses pencarian tahanan bersama tim gabungan, memastikan operasi berjalan profesional tanpa mengganggu layanan pemasyarakatan.

Langkah cepat juga diambil melalui koordinasi dengan Polres Siak dan TNI, memperkuat pengamanan serta mempercepat pengejaran satu tahanan yang berhasil melarikan diri.

Sinergi lintas lembaga ini menunjukkan keseriusan Ditjenpas Riau dalam menjaga keamanan wilayah hukum, serta mencegah potensi gangguan terhadap stabilitas lembaga pemasyarakatan.

Sementara itu, Satops Patnal Kanwil Ditjenpas Riau turut melakukan pemeriksaan internal terhadap seluruh petugas Rutan Siak untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan disiplin kerja.

Hasil koordinasi menghasilkan keputusan pemindahan empat narapidana ke Nusakambangan, dua di antaranya merupakan pelaku pelarian yang telah berhasil diamankan kembali.

Kakanwil Maizar menyebut langkah ini sebagai tindakan strategis dalam memperketat pengawasan sekaligus memberi efek jera bagi narapidana yang melanggar aturan keamanan.

"Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran yang mengancam ketertiban rutan. Semua tindakan dilakukan profesional dan proporsional," tegas Maizar kepada media di Pekanbaru.

la menambahkan, evaluasi total ini bertujuan memperkuat sistem pengawasan dan membangun kembali kepercayaan publik terhadap integritas lembaga pemasyarakatan di Riau.

Kakanwil Maizar memastikan penegakan disiplin di Rutan Siak menjadi momentum pembenahan besar, menegaskan komitmen Ditjenpas Riau terhadap keamanan dan profesionalisme pemasyarakatan.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Prof Adnan Hamid Dukung Kolaborasi Akademisi dan Praktisi Hukum Nasional


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sebagai bagian Konferensi Nasional ASIPPER 2025, Fakultas Hukum Universitas Pancasila menggelar Seminar Nasional bertema kolaborasi akademisi dan praktisi hukum di Jakarta, Kamis (23/10).

Seminar ini mempertemukan akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam bidang hukum dan perundang-undangan untuk merumuskan arah baru sistem legislasi Indonesia yang inklusif.

Rektor Universitas Pancasila, Prof. Adnan Hamid, menegaskan dukungannya terhadap inisiatif ASIPPER sebagai wadah dosen hukum perundang-undangan dari seluruh Indonesia yang aktif memberi masukan kebijakan.

la menyampaikan, kegiatan ini penting karena melibatkan lintas keilmuan dan membuka ruang dialog antara kampus, pemerintah, serta DPR dalam menyusun regulasi yang relevan dengan kebutuhan publik.

"Sebagai rektor dan alumni Fakultas Hukum, saya bangga karena forum ini menghidupkan kembali semangat akademik dan integritas hukum yang diajarkan para guru besar kami," ujarnya.

Prof. Adnan mengenang sosok Prof. Dr. Hamid dan Prof. Maria Farida sebagai panutan dalam memahami hukum bukan sekadar teks, melainkan hasil pemikiran multidisiplin yang berpihak pada kepentingan rakyat.

la menegaskan, kolaborasi antara akademisi dan praktisi hukum dibutuhkan agar penyusunan peraturan tidak terjebak pada kepentingan politik sempit, tetapi berpijak pada kepentingan publik dan keadilan sosial.

Kehadiran perwakilan DPR, pemerintah, dan dosen dari berbagai universitas memperkaya diskusi, memperkuat sinergi, serta memastikan hasil seminar menjadi masukan nyata bagi perumusan undang-undang di masa depan.

"Harapan kami, rekomendasi dari forum ini bukan hanya wacana akademik, tapi menjadi bahan pertimbangan dalam setiap proses legislasi nasional," tutur Prof. Adnan dengan nada optimistis.

Seminar ASIPPER 2025 di Universitas Pancasila menandai babak baru kolaborasi hukum Indonesia-menghubungkan ruang akademik dengan praktik kebijakan demi keadilan yang berpihak pada masyarakat.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
Share:

APTIKNAS dan PAM JAYA Dorong Inklusi Digital bagi Difabel Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
APTIKNAS mengapresiasi langkah strategis PAM JAYA meluncurkan program Future Skills bagi penyandang disabilitas DKI Jakarta di CMC Cybermedia Center, Senin (20/10/2025).

Program ini merupakan bagian dari komitmen PAM JAYA menciptakan kesetaraan kesempatan kerja bagi difabel melalui pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi digital masa depan.

Digagas oleh Lya Arief, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari APTIKNAS, LSP SDM-TIK, dan CMC Cybermedia Center yang berperan sebagai mitra penyelenggara pelatihan.

Dalam sambutannya, Lya menegaskan program ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah konkret membuka akses dan keadilan sosial di dunia teknologi digital.

Acara dihadiri oleh Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso, Pimpinan CMC Ardian Elkana, dan Dewan Pembina Cyber Media Net, Maria Ellen Fransisca Y.

Soegiharto Santoso menyebut kolaborasi PAM JAYA, CMC, dan LSP SDM-TIK sebagai bentuk sinergi kuat mencetak talenta disabilitas yang terampil, tersertifikasi, dan siap kerja.

"Kolaborasi ini adalah langkah visioner. Inklusivitas digital adalah kunci kemajuan bangsa," ujar Soegiharto, akrab disapa Hoky, dalam sambutannya penuh optimisme.

Dukungan juga datang dari keluarga peserta. Eva Kustanti, ibu dari Rizqi dan Rifqi Fanura, menyampaikan rasa haru atas kesempatan emas bagi anak-anak difabel.

"Program ini sangat berarti. Anak saya kini punya ruang belajar dan berkembang, bahkan berpeluang bekerja di PAM JAYA," ungkapnya penuh semangat.

Maria Ellen Fransisca menegaskan bahwa para peserta telah menunjukkan semangat luar biasa dan siap mengikuti uji kompetensi sertifikasi BNSP setelah pelatihan berakhir.

Sementara Rani Santi dari PAM JAYA menegaskan program ini akan membuka peluang kerja nyata bagi peserta yang menunjukkan profesionalisme dan keterampilan unggul.

Program Difabel Empowered PAM JAYA menandai transformasi sosial bahwa teknologi dan inklusivitas dapat berjalan seiring menuju pembangunan SDM yang berkeadilan.

Melalui program Future Skills, PAM JAYA dan APTIKNAS menegaskan komitmen Indonesia menuju inklusi digital yang humanis, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


 
Share:

Bincang Budaya Sinema Hadir di Sukabumi, Chiska Doppert Inspirasi Santri


Duta Nusantara Merdeka | Sukabumi 
Kementerian Kebudayaan RI menggandeng Yayasan DemiFilm Indonesia (YDFI) menggelar Bincang Budaya Sinema Filmmaker Goes to School di Sukabumi, 22-25 Oktober 2025.

Setelah sukses di berbagai daerah seperti Bali, Yogyakarta, Bone, dan Kediri, program B3S kini menyapa 1.200 pelajar Aliyah dan Tsanawiyah di Sukabumi.

Kegiatan berlangsung bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, menghadirkan sineas perempuan Chiska Doppert yang baru menyelesaikan film Maju Serem Mundur Horor.

Program ini merupakan sinergi Kemenbud RI dengan YDFI sebagai mitra strategis dalam memperkuat literasi sinema dan membentuk positive viewers habits di kalangan pelajar.

Sejak 2022, puluhan sineas nasional seperti Benni Setiawan, Erwin Arnada, Jeihan Angga, hingga John de Rantau ikut berbagi pengalaman dalam gerakan sinema edukatif ini.

Direktur Film, Musik, dan Seni Kemenbud RI, Dr. Syaifullah Agam, menegaskan pentingnya membudayakan nonton film Indonesia di hari pertama tayang lewat kampanye #KamisKeBioskop.

Menurutnya, budaya menonton sejak dini akan memperkuat ekosistem industri film nasional dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap karya anak bangsa di era digital.

"Negara harus hadir menciptakan pembiasaan nonton film nasional. SantriMasukBioskop adalah langkah strategis memupuk apresiasi sinema sejak usia muda," ujar Syaifullah, Rabu (22/10).

Sementara itu, Chiska Doppert menambahkan, pelajar perlu mendapat pengalaman langsung dari sineas agar lebih memahami proses kreatif di balik layar sebuah karya film.

"Praktik langsung menginspirasi lebih dalam daripada teori. Anak-anak bisa belajar bahwa sinema juga medium ekspresi dan nilai," ujarnya.

Kepala MTsN Sukabumi, Ernawati, menyambut positif program tersebut. la menyebut para santri lebih mudah memahami pesan moral melalui media visual dan film.

Sebagai penutup, para peserta diajak nobar film "Pengin Hijrah" produksi MBK Production di Sam's Studios Sukabumi bersama produser Avesina Soebli dan dua pemeran utamanya.

Acara yang juga didukung OT Group ini diharapkan memperkuat kecintaan generasi muda pada film nasional sebagai bagian dari budaya bangsa.

Melalui Bincang Budaya Sinema, Kemenbud RI dan YDFI meneguhkan sinema sebagai ruang inklusif pembentukan karakter, apresiasi seni, dan kebanggaan budaya Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

 
Share:

Korsabhara Baharkam Polri Pastikan Kesiapsiagaan Samapta Polda Banten


Duta Nusantara Merdeka | Serang
Korsabhara Baharkam Polri menggelar Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi (SME) Fungsi Samapta di wilayah Polda Banten pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan operasional dan kualitas pelayanan publik yang dijalankan oleh fungsi Samapta di jajaran Polda Banten dan Polres terkait.

Supervisi dipusatkan di Mapolda Banten, dilanjutkan ke Polresta Serang Kota dan Polres Serang Kabupaten, dipimpin Brigjen Pol Fadillah Zulkarna perwira Korsabhara bersama jajaran

Setiba pukul 07.40 WIB, tim diterima langsung Kapolda Banten Irjen Pol Hengky, Wakapolda Brigjen Pol Hendra Wirawan, serta para pejabat utama Polda Banten.

Usai ramah tamah dan sarapan pagi, kegiatan dibuka pukul 09.00 WIB. Tim melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sarana, prasarana, serta kesiapan personel Samapta.

Dalam sesi pendalaman, Korsabhara menyoroti sejumlah kendala seperti keterbatasan bodycam, kondisi kendaraan tua, serta masalah perangkat lunak pada alat X-ray pengamanan.

Selain itu, ditemukan juga keterbatasan cadangan baterai motor listrik Pamobvit dengan jarak tempuh hanya 35 kilometer, yang dinilai perlu peremajaan mendesak.

Brigjen Pol Fadillah Zulkarnaen menegaskan agar personel Samapta tidak ragu bertindak sesuai Perkap No.1/2009 dan menjaga integritas pelayanan publik.

Kegiatan berlanjut ke Polresta Serang Kota, di mana tim menemukan kekurangan operator kendaraan taktis Samapta dan memberikan arahan peningkatan kapasitas personel.

Pada sore hari, Tim Supervisi menyambangi Polres Serang Kabupaten. Kombes Pol Iwan Sazali dan Kombes Pol Edy Sumardi turut memberi pembekalan kepada jajaran Pamobvit.

Korsabhara menegaskan, kegiatan SME ini merupakan bentuk komitmen Polri memastikan kesiapsiagaan operasional dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Banten.

Melalui kegiatan ini, Korsabhara Baharkam Polri menunjukkan konsistensi menjaga profesionalisme dan kesiapsiagaan Samapta sebagai garda terdepan keamanan publik nasional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Film Sampai Titik Terakhirmu: Cinta Abadi di Tengah Derita Kanker


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kisah cinta sejati antara Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah kini diangkat ke layar lebar lewat film Sampai Titik Terakhirmu produksi Lyto Pictures.

Kisah ini sempat mengguncang media sosial pada 2024, ketika perjuangan cinta mereka melawan kanker ovarium menyentuh hati jutaan warganet di seluruh Indonesia.

Shella wafat pada 29 Agustus 2024 setelah bertahun-tahun berjuang. Namun Albi tetap setia mendampingi, bahkan menikahinya di tengah kondisi Shella yang semakin melemah.

Kini, kisah cinta mereka dihidupkan kembali oleh Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh di bawah arahan sutradara Dinna Jasanti. Film ini menjadi perayaan cinta dan ketulusan tanpa batas.

Arbani mengaku mendalami karakter Albi dengan intens. "Aku banyak ngobrol dengan Albi, sampai akhirnya kami jadi dekat. Sekarang kami saling panggil 'Bil'," ujarnya sambil tersenyum.

Bagi Mawar de Jongh, peran sebagai Shella terasa emosional. "Aku banyak menonton video Shella dan berbicara dengan keluarganya agar bisa memahami sosoknya yang kuat dan lembut," katanya haru.

Ketika trailer film diputar pada 8 Oktober 2025, Albi tak kuasa menahan air mata. la merasa seperti melihat Shella hidup kembali lewat sosok Mawar di layar lebar.

"Kalau aku bisa bicara dengan Shella sekarang, aku mau bilang terima kasih karena sudah jadi bagian terbaik dalam hidupku," ucap Albi lirih.

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang serentak di bioskop mulai 13 November 2025, menjadi simbol cinta abadi yang terus hidup meski maut memisahkan.

Cinta Albi dan Shella membuktikan, kasih sejati tak berhenti pada kematian, tetapi terus hidup dalam kenangan, doa, dan karya yang menginspirasi jutaan hati.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

 
Share:

Waspada! Modus Hipnotis dan Gendam Kembali Marak di Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kasus penipuan bermodus hipnotis dan gendam kembali marak di berbagai daerah. Polisi mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap orang asing di tempat umum.

Fenomena penipuan bermodus hipnotis dan gendam kini mengkhawatirkan publik. Pelaku memanfaatkan sugesti dan kelemahan psikologis korban untuk menguasai barang berharga atau uang tunai.

Menurut keterangan kepolisian, pelaku biasanya berpura-pura membutuhkan bantuan, menawarkan barang ajaib, atau mengaku sebagai teman lama demi menurunkan kewaspadaan korban.

Kejadian terbaru dialami seorang nenek di Banyuwangi yang kehilangan perhiasan setelah terhipnotis oleh pelaku yang mengaku petugas bantuan sosial. Kasus ini tengah diselidiki polisi.

Kapolres Banyuwangi menegaskan, gendam bukan sihir, melainkan bentuk manipulasi psikologis tanpa izin korban. Karena itu, masyarakat diminta tetap fokus dan tidak mudah percaya.

Sinergi aparat dan masyarakat menjadi kunci pencegahan. Kesadaran publik tentang bahaya sugesti dan teknik "waking trance" perlu ditingkatkan melalui edukasi digital dan penyuluhan lapangan.

"Pelaku memanfaatkan kepanikan dan empati korban," ujar Psikolog Forensik Ika Widyasari. "Mereka membaca bahasa tubuh dan menciptakan ilusi kendali," tambahnya menekankan pentingnya kesadaran diri.

Kisah seperti ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan adalah pertahanan terbaik. Hindari tatapan intens, tolak percakapan mencurigakan, dan laporkan segera ke polisi bila merasa digendam.

Tetap waspada di tempat umum, jaga fokus, dan hindari interaksi mencurigakan agar tidak menjadi korban penipuan hipnotis atau gendam yang merugikan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Panik di China! Sosial Media Terblokir Gara-Gara Aturan Ini


Duta Nusantara Merdeka | China 
Sejumlah wisatawan Indonesia panik saat tiba di China karena tak bisa membuka aplikasi sosial media. Semua akses luar negeri ternyata diblokir total oleh pemerintah.

China dikenal dengan kebijakan internet superketat bernama Great Firewall, sistem sensor digital yang menutup akses ke platform asing seperti Instagram, WhatsApp, hingga YouTube.

Kebijakan ini dibuat pemerintah untuk menjaga keamanan data nasional dan mengontrol arus informasi yang masuk dari luar negeri, demi melindungi stabilitas sosial.

Bagi wisatawan asing, hal ini sering menjadi kejutan besar. Banyak yang mengira ponsel mereka rusak, padahal seluruh sosial media luar otomatis diblokir di jaringan lokal.

Meski begitu, warga lokal tetap leluasa berinteraksi lewat aplikasi buatan China seperti WeChat, Weibo, dan Douyin, yang fungsinya mirip platform global populer.

Pemerintah China menegaskan, langkah ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem digital dalam negeri dan mempromosikan kemandirian teknologi nasional di tengah persaingan global.

Untuk menghindari kepanikan, traveler disarankan menyiapkan VPN premium sebelum berangkat, menyewa pocket WiFi internasional, serta mengunduh file penting di Indonesia.

"Awalnya panik banget, kirain HP-ku rusak," ujar Rani, wisatawan asal Bandung. "Untung ada teman kasih tahu soal kebijakan Great Firewall," tambahnya sambil tertawa.

Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa bepergian ke luar negeri butuh kesiapan informasi, terutama soal kebijakan digital tiap negara agar tak berujung stres di tempat tujuan.

Jadi, pastikan kamu riset dulu sebelum traveling ke China, agar liburan tetap seru tanpa panik gara-gara sosial media tiba-tiba menghilang!

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



 
Share:

Usai Sidang, Surya Darmadi Ketahuan Mampir dan Dikirim ke Nusakambangan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Terpidana korupsi lahan sawit PT Duta Palma, Surya Darmadi, dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, usai tertangkap mampir ke kantornya setelah sidang.

Pemindahan Surya Darmadi dilakukan oleh pihak Kejaksaan Agung setelah videonya mampir ke kantor beredar luas di media sosial dan memicu sorotan publik.

Kejagung menyebut, tindakan Surya usai sidang dianggap melanggar aturan ketat bagi narapidana korupsi. la seharusnya langsung kembali ke tahanan usai persidangan.

Dalam video yang viral, terlihat Surya Darmadi turun dari kendaraan tahanan dan masuk ke area kantor pribadinya di Jakarta, sebelum akhirnya dipindahkan ke Cilacap.

Surya dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Darmex Agro Group yang menaungi PT Dutapalma Nusantara, salah satu eksportir minyak sawit terbesar di Indonesia.

Kasus hukum Surya berawal dari penyalahgunaan izin lahan sawit di Indragiri Hulu, Riau, yang merugikan negara hingga triliunan rupiah. la juga sempat buron beberapa tahun.

Pada 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menetapkannya sebagai tersangka. Namun, baru pada 2022 ia menyerahkan diri ke Kejaksaan Agung setelah buron lama.

Surya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan wajib membayar uang pengganti Rp 2,2 triliun. Banding dan peninjauan kembali justru memperberat hukumannya jadi 16 tahun.

Aksinya yang kembali mencuri perhatian publik kini menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap narapidana kasus korupsi, agar tak ada lagi celah pelanggaran serupa.

Kisah Surya Darmadi menjadi pengingat keras bahwa kebebasan sekejap pun berisiko berat bagi koruptor. Nusakambangan kini jadi babak akhir perjalanannya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Heboh! Wakil Wali Kota Blitar Dilaporkan karena Tak Bayar Utang


Duta Nusantara Merdeka | Blitar 
Wakil Wali Kota Blitar, Jawa Timur, dilaporkan pengusaha asal Makassar atas dugaan penipuan dan penggelapan uang Rp214 juta terkait Pilkada 2024.

Kasus ini mencuat setelah pengusaha asal Makassar melaporkan ETS, Wakil Wali Kota Blitar, yang diduga tidak melunasi utang senilai Rp214 juta.

Uang itu disebut digunakan ETS untuk kebutuhan kampanye saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, namun belum dikembalikan hingga kini.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, membenarkan laporan tersebut dan menyebut ETS belum memenuhi panggilan klarifikasi dari penyidik.

"Benar, yang bersangkutan sudah dipanggil untuk klarifikasi, namun hingga saat ini belum sempat hadir," ujar Wahiduddin kepada wartawan, Jumat (18/10/2025).

Laporan terhadap ETS tercatat dengan nomor: LP/B/2440/XII/2024/SPKT/Polrestabes Makassar/Polda Sulsel tertanggal 27 Desember 2024 dan kini ditindaklanjuti penyidik.

Penyelidikan kasus ini sempat tertunda, namun pada 8 Juli 2025, Polrestabes Makassar mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan resmi dengan nomor SP-Lidik/56/RES.1.11/2025.

Sumber kepolisian menyebut, penyidik tengah menelusuri bukti transfer, percakapan, serta dokumen pengeluaran dana yang diduga terkait dengan utang politik ETS.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan pejabat aktif dan menggambarkan tantangan integritas pejabat daerah menjelang siklus politik baru.

Sejumlah pihak berharap aparat menindak tegas dugaan pelanggaran hukum tanpa pandang jabatan, guna menegakkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum.

Kasus dugaan penggelapan Wawali Blitar ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya integritas, transparansi, dan tanggung jawab publik dalam politik lokal.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Istri Potong Alat Vital Suami, Cemburu Chat di HP


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Seorang wanita di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, nekat memotong alat vital suaminya hingga tewas karena cemburu melihat isi chat di ponsel.

Kasus tragis ini terjadi Minggu, 20 Juli 2025, ketika pelaku berinisial HZ mendapati percakapan mesra di ponsel suaminya berinisial H.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda Sibarani mengonfirmasi, HZ dilaporkan tiga hari setelah kejadian saat korban dirawat di RSCM Jakarta.

"Benar, korban sudah kami temukan di rumah sakit dengan kondisi alat vital terputus. Kami langsung lakukan penyelidikan mendalam," ujar Ganda, Selasa (21/10).

Dari hasil penyidikan, polisi menemukan pelaku tak lain adalah istri korban sendiri. "Kami sudah periksa saksi, dan tersangka kami tetapkan HZ," jelasnya.

Pelaku memotong alat vital suaminya menggunakan pisau cutter saat korban tertidur lelap. "Motifnya karena cemburu setelah melihat chat," kata Ganda menambahkan.

Kendati terluka parah, korban sempat mengendarai motor menuju fasilitas kesehatan terdekat sambil membonceng pelaku, sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM.

Korban H meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama 23 hari di RSCM, tepatnya pada 12 Agustus 2025, akibat luka parah di tubuhnya.

Atas perbuatannya, HZ dijerat Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara. Polisi telah lakukan rekonstruksi kasus.

Dalam rekonstruksi di Mapolsek Kebon Jeruk, pelaku memperagakan 25 adegan bersama saksi untuk memastikan kronologi penganiayaan yang menggemparkan publik tersebut.

Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bahaya emosi tanpa kendali dan pentingnya komunikasi sehat dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
 
Share:

Raja Sawit Bachtiar Karim Terseret Kasus CPO Rp17 Triliun, Ini Faktanya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pengusaha asal Medan, Bachtiar Karim, pemilik Musim Mas Group, terseret kasus penyalahgunaan fasilitas ekspor CPO 2021-2022 dengan kerugian negara Rp17,7 triliun.

Mahkamah Agung RI menjatuhkan vonis terhadap tiga raksasa sawit - Musim Mas Group, Wilmar, dan Permata Hijau Group terkait penyalahgunaan ekspor CPO.

Total kerugian negara mencapai Rp17,7 triliun, dengan sekitar Rp13,25 triliun telah disetorkan ke kas negara, sementara sisanya masih menunggu pelunasan.

Musim Mas Group dan Permata Hijau Group meminta keringanan pembayaran dan menyerahkan kebun sawit sebagai jaminan kepada Kejaksaan Agung hingga proses tuntas.

Dalam putusannya, Mahkamah Agung menegaskan bila hasil penyitaan aset tidak mencukupi, maka harta pribadi pengendali, termasuk Bachtiar Karim, dapat disita.

Apabila tanggung jawab itu diabaikan, ancaman pidana hingga 10 tahun penjara bisa diterapkan terhadap pihak pengendali korporasi, sesuai keputusan Mahkamah Agung.

Kasus ini mengguncang industri sawit nasional, mengingat Musim Mas dikenal sebagai salah satu eksportir terbesar yang menguasai rantai bisnis dari hulu hingga hilir.

Bachtiar Karim, lahir di Medan pada 5 November 1957, merupakan pengusaha sukses dengan kekayaan bersih USD 4,1 miliar menurut daftar Forbes 2024.

la membangun Musim Mas menjadi korporasi global dengan lebih dari 37 ribu karyawan, beroperasi di sepuluh negara, dan memimpin pasar produk oleokimia dunia.

Perjalanan bisnis keluarga Karim dimulai dari usaha sabun "Lee Bun Liau" tahun 1937, yang berkembang menjadi raksasa sawit terpadu setelah 1988.

Kini, di tengah prestasi dan filantropi keluarga melalui Karim Family Foundation, nama Bachtiar tercoreng akibat skandal ekspor CPO yang mengguncang publik.

Kasus ini menjadi refleksi penting tentang akuntabilitas korporasi dan etika bisnis di sektor strategis, terutama saat kekayaan bertemu tanggung jawab sosial.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Setahun Prabowo Subianto: INISIATOR Nilai Kepemimpinan Tegas dan Berhasil Ubah Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Lembaga survei INISIATOR menilai setahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membawa banyak perubahan positif di bidang ekonomi, hukum, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Eksekutif INISIATOR Yakub F. Ismail mengatakan, meski baru setahun, gaya kepemimpinan Prabowo yang tegas dan fokus hasil konkret terasa dalam kebijakan nasional.

la menilai, sejumlah kebijakan strategis menunjukkan komitmen kuat Presiden Prabowo dalam mempercepat terwujudnya visi besar Indonesia Emas 2045 melalui tata kelola pemerintahan yang transparan dan berorientasi rakyat.

Yakub menambahkan, di bidang ekonomi, pemerintah berhasil menjaga stabilitas dengan pertumbuhan sekitar 5 persen meski tekanan global meningkat. Investasi mencapai Rp1.434 triliun, naik 13,7 persen dibanding tahun lalu.

Pemerintah juga menaikkan upah minimum 6,5 persen-tertinggi dalam beberapa tahun terakhir-serta memberi bonus Hari Raya bagi jutaan pekerja informal, termasuk pengemudi ojek daring.

Di sektor pangan, kebijakan swasembada membuahkan hasil dengan cadangan beras tertinggi 4,4 juta ton dan ekspor jagung perdana ke Malaysia.

Kebijakan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus menjaga kesejahteraan petani dan masyarakat kecil.

Bidang pendidikan juga tak luput dari perhatian. Program Makan Bergizi Gratis menjangkau 82 juta penerima, disertai digitalisasi pembelajaran dan peningkatan kesejahteraan guru.

Menurut Yakub, langkah itu mencerminkan semangat pemerataan akses pendidikan dan inovasi teknologi, memastikan generasi muda siap bersaing di tingkat global.

Dalam bidang hukum, INISIATOR menilai kolaborasi Prabowo dengan Kejaksaan Agung di bawah ST Burhanuddin menghasilkan capaian besar, termasuk pengembalian triliunan rupiah kerugian negara.

Yakub menegaskan, regulasi seperti RUU Perampasan Aset penting memperkuat Badan Pemulihan Aset agar pemberantasan korupsi makin efektif dan berkeadilan.

Pemerintah juga dinilai responsif terhadap isu sosial daerah, mulai dari ketimpangan harga bahan pokok hingga kemiskinan ekstrem dan pengangguran. 

Gaya kepemimpinan Prabowo yang cepat tanggap membuat stabilitas sosial terjaga dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Yakub menegaskan, INISIATOR akan terus mendukung reformasi demokrasi dan kebijakan publik yang adil demi memperkuat partisipasi rakyat dalam pembangunan nasional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
 
Share:

Tumbal Darah: Ketika Cinta, Iman, dan Iblis Beradu di Klinik Kamboja


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Tumbal Darah karya Charles Gozali akan tayang 23 Oktober 2025, mengisahkan cinta, pengorbanan, dan moralitas manusia di ambang kegelapan.

Ketika cinta dan keputusasaan saling bersinggungan, batas antara benar dan salah memudar. Itulah napas utama film Tumbal Darah, arahan Charles Gozali.

Karya ini bukan sekadar film horor berdarah, tetapi refleksi kelam tentang manusia yang rela menukar moralitas dan cinta demi harta, kuasa, serta keinginan duniawi.

Diproduksi oleh MAGMA Entertainment bersama Wahana Kreator, Sinemaku Pictures, Virtuelines Entertainment, Caravan Studio, dan Dunia Mencekam Studios, film ini hadir dengan kolaborasi besar lintas rumah produksi.

Kisah berpusat di Klinik Kamboja, tempat di mana tiga tenaga medis menjual nyawa bayi sebagai tumbal untuk kekayaan, hingga kehilangan arah moral.

Iwan (Donny Alamsyah), dokter bersalin, menjalankan klinik itu bersama istrinya Sandra (Agla Artalidia) dan asistennya Bakar (Aksara Dena) dalam pusaran dosa dan keserakahan.

Sementara Jefri (Marthino Lio) dan Ella (Sallum Key), pasangan miskin yang tengah menanti kelahiran, tanpa sadar terjebak di klinik penuh kegelapan tersebut.

Kecelakaan tragis membuat Ella, yang hamil delapan bulan, terpaksa mencari pertolongan di Klinik Kamboja-membuka jalan menuju teror dan ujian moral terbesar mereka.

"Horor sejati lahir dari ketakutan manusia," ujar Charles Gozali. "Lewat Tumbal Darah, kami ingin menggali sisi gelap manusia dan pilihan saat keputusasaan tiba."

Film ini menggugah pertanyaan: sejauh apa cinta dapat membenarkan dosa, dan sampai mana manusia mampu bertahan sebelum kehilangan jiwanya sendiri.

Dengan sinematografi yang mencekam, musik atmosferik, serta performa intens para pemainnya, Tumbal Darah menghadirkan teror sekaligus renungan spiritual yang langka di perfilman Indonesia.

Tumbal Darah tayang mulai 23 Oktober 2025 di seluruh bioskop Indonesia-uji nyali, moral, dan makna cinta di ambang kegelapan manusia modern.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Kasus Bullying di Jakarta Meledak, PSI Angkat Suara


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Kevin Wu, menyoroti maraknya kasus bullying di sekolah ibu kota dan mendesak Pemprov bertindak tegas.

Fenomena perundungan atau bullying di Jakarta kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah kasus mencuat di media sosial dan dunia pendidikan dalam beberapa bulan terakhir.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Kevin Wu, menyebut situasi ini sudah menjadi alarm sosial yang menandakan perlunya tindakan sistematis dari pemerintah dan masyarakat.

"Jakarta tidak boleh hanya maju secara infrastruktur. Tanpa empati dan moralitas, semua kemajuan fisik kehilangan makna," tegas Kevin Wu di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), hingga 2024 tercatat lebih dari 3.500 kasus kekerasan anak di DKI, dengan 30% berupa bullying.

Survei KPAI juga menunjukkan 1 dari 4 siswa Jakarta pernah mengalami perundungan, baik verbal, sosial, maupun daring (cyberbullying) yang merusak psikologis anak-anak muda.

"Di balik angka itu ada anak kehilangan kepercayaan diri dan sekolah yang kehilangan wibawa moral. Ini harus dihentikan," ujar Kevin menegaskan.

Publik juga dikejutkan oleh video viral perundungan siswa SMP di Jakarta Timur, yang memperlihatkan tindakan kekerasan fisik dan mental terhadap teman sekelasnya.

Kasus serupa ditemukan di sekolah negeri maupun swasta, memperlihatkan bahwa bullying tidak mengenal status sosial atau latar belakang ekonomi siswa di ibu kota.

Kevin menilai lemahnya literasi digital dan tekanan sosial membuat remaja mudah menormalisasi kekerasan verbal serta ejekan yang disebar lewat Tik Tok atau Instagram.

"Anak-anak harus sadar bahwa unggahan mereka bisa menghancurkan mental temannya. Literasi empati digital wajib jadi bagian pendidikan," tambahnya.

Sebagai solusi konkret, Kevin mendorong Pemprov DKI membentuk Satuan Tugas Anti-Bullying di tiap sekolah yang melibatkan guru, siswa, serta psikolog pendamping.

Ia juga mengusulkan integrasi pendidikan karakter dan empati digital dalam kurikulum lokal, serta penyediaan layanan konseling gratis dan rahasia di setiap sekolah.

Selain itu, Pemprov diharapkan masyarakat dalam kampanye menggandeng komunitas muda dan tokoh #Jakarta Tanpa Bullying yang menyasar ruang publik dan media sosial.

Kevin menekankan pentingnya aplikasi pelaporan cepat ramah anak yang mudah diakses, agar korban berani bicara tanpa takut stigma atau ancaman dari pelaku.

"Pemerintah tidak hanya menindak, tapi juga harus memulihkan. Jakarta harus jadi kota aman untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi," ungkapnya penuh harap.

Sebagai anggota Komisi A DPRD DKI, Kevin Wu menegaskan visi Jakarta global harus disertai keadaban sosial dan komitmen terhadap perlindungan anak.

"Anak-anak adalah masa depan Jakarta. Jika mereka tumbuh dalam ketakutan, kota ini kehilangan jiwanya," tutup Kevin dengan nada reflektif.

PSI berkomitmen mendorong kebijakan kota yang manusiawi, inklusif, dan berpihak pada perlindungan anak melalui edukasi publik serta pengawasan berkelanjutan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

WIFI Siapkan Eksekusi 5G BWA, Targetkan 45 Juta Rumah di Jawa


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) memaparkan rencana besar eksekusi 5G BWA dan kesiapan ekosistem digital melalui anak usaha PT Telemedia Komunikasi Pratama di Jakarta, Selasa (21/10).

Dalam public expose tersebut, Direktur Utama WIFI, Shannedy Ong, menjelaskan strategi perusahaan memperkuat posisi Surge sebagai penyedia broadband nasional berbiaya terjangkau dan berkecepatan tinggi.

WIFI menargetkan perluasan jaringan Fixed Wireless Access (FWA) berbasis 5G di wilayah "Golden Zone" meliputi Jawa, Maluku, dan Papua, yang mencakup lebih dari 45 juta rumah tangga potensial.

Menurut data Deloitte Consulting Southeast Asia, jumlah pelanggan Fixed Broadband Indonesia akan mencapai 39 juta rumah tangga pada 2030, dengan lonjakan permintaan internet rumah murah sebagai pendorong utama.

Shannedy menyebut, melalui anak usaha Telemedia, Surge telah membangun ekosistem end-to-end bersama mitra strategis global seperti Huawei, Nokia, dan Fiberhome untuk mendukung rollout FWA dan memperluas jangkauan fiber optik (FTTH).

FWA milik Surge akan menawarkan harga kompetitif hanya Rp100 ribu per bulan, menyasar masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yang sebelumnya belum terjangkau layanan fiber. Strategi ini diyakini mampu memperluas penetrasi digital secara inklusif.

Selain itu, Surge menargetkan 5 juta sambungan rumah (Home Pass) hingga Juni 2026 dengan take-up rate di atas 80%. Dalam enam bulan terakhir, mereka telah membangun 2,5 juta sambungan baru atau sekitar 13.888 sambungan per hari.

WIFI optimistis, inovasi dan kolaborasi lintas industri akan mempercepat transformasi digital nasional, sekaligus membuka akses internet cepat dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Menkes Budi: Indonesia Butuh Terobosan Pendidikan Dokter Spesialis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan perlunya terobosan sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit agar lebih merata, efisien, dan tanpa biaya.

Pernyataan itu disampaikan Budi dalam sidang uji materiil UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang digelar secara daring.

Menurut Budi, sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia saat ini masih berbasis universitas. Akibatnya, jumlah lulusan sedikit, distribusinya tidak merata, dan biayanya sangat tinggi.

la menilai, negara maju seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat telah membuktikan efektivitas sistem hospital based, di mana dokter spesialis dididik langsung di rumah sakit.

Budi mencontohkan, Korea Selatan berpenduduk 52 juta mampu menghasilkan 3.000 dokter spesialis per tahun, sementara Indonesia dengan 280 juta hanya mencetak 2.700 dokter.

Pemerintah, lanjut Budi, akan membuka 500 Rumah Sakit Penyelenggara Pendidikan Utama (RSPPU) dalam lima tahun. Langkah ini diharapkan mempercepat pemerataan dokter spesialis nasional.

RSPPU akan berfokus pada spesialis dasar dan penyakit prioritas seperti kanker, jantung, ginjal, stroke, serta kesehatan ibu dan anak di daerah tertinggal dan terpencil.

Dalam sistem baru ini, peserta pendidikan dokter spesialis tidak lagi membayar kuliah. Justru mereka digaji sebagai tenaga rumah sakit selama menjalani pendidikan klinis lanjutan.

Budi menekankan, sistem ini selaras dengan standar global karena 98% kurikulum dokter spesialis memang bersifat klinis dan lebih tepat dijalankan di lingkungan rumah sakit.

la juga menegaskan, tidak ada tumpang tindih antara UU 20/2003, UU 12/2012, dan UU 17/2023. Ketiganya saling melengkapi dalam mengatur pendidikan tinggi kedokteran.

Menurutnya, istilah "pemerintah mengusahakan sistem pendidikan nasional" tidak berarti semua harus di bawah satu kementerian, melainkan mengikuti standar yang sama secara nasional.

Budi menambahkan, program hospital based akan memberi afirmasi bagi putra daerah dan dokter di wilayah terpencil agar bisa melanjutkan pendidikan spesialis tanpa hambatan biaya.

Nantinya, para lulusan diwajibkan mengabdi di daerah perbatasan, kepulauan, dan wilayah kekurangan dokter dengan Surat Izin Praktik khusus dari pemerintah.

Langkah ini dinilai sebagai revolusi pendidikan medis yang tak hanya mencetak dokter spesialis berkualitas, tetapi juga memastikan akses kesehatan adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Budi optimistis, sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit akan mencetak tenaga medis unggul, menekan biaya, dan mempercepat pemerataan layanan kesehatan nasional.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Sandra Dewi Gugat Penyitaan, Minta Mobil dan Tas Mewah Dikembalikan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Aktris Sandra Dewi resmi mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/10), terkait penyitaan sejumlah aset pribadinya dalam kasus korupsi Harvey Moeis.

Sidang keberatan ini menyita perhatian publik karena menyangkut penyitaan tas mewah, mobil, serta beberapa barang pribadi yang dinilai tidak terkait dengan perkara korupsi tersebut.

Juru bicara PN Jakarta Pusat, Andi Saputra, membenarkan bahwa Sandra menjadi salah satu pemohon dalam perkara 7/PID.SUS/KEBERATAN/TPK/2025/PN.Jkt.P st, bersama Kartika Dewi dan Raymon Gunawan.

"Benar, sidang keberatan penyitaan aset sedang berlangsung. Pemohon meminta agar aset yang dirampas negara dikembalikan," ujar Andi Saputra kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/10).

Sandra Dewi mengajukan keberatan sebagai pihak ketiga beritikad baik. la menegaskan seluruh aset disita bukan hasil tindak pidana, melainkan hasil kerja pribadi dan hadiah sah.

Dalam permohonannya, Sandra juga menjelaskan bahwa ia memiliki perjanjian pisah harta dengan Harvey Moeis sebelum menikah, sehingga aset tersebut bukan milik bersama.

Perempuan kelahiran Pangkalpinang ini menilai penyitaan aset tanpa pembuktian jelas telah merugikan hak pribadinya. la berharap hakim memberikan keadilan dan mempertimbangkan bukti objektif.

Kuasa hukum Sandra menyebut permintaan pengembalian aset bukan pembelaan terhadap Harvey, tetapi bentuk perlindungan hukum bagi istri yang kehilangan hak miliknya secara sepihak.

Publik menilai langkah hukum Sandra sebagai upaya berani melawan stigma bahwa seluruh harta keluarga terpidana pasti hasil korupsi tanpa melihat fakta yang sesungguhnya.

Sidang keberatan ini masih berlanjut di PN Jakarta Pusat. Keputusan hakim akan menjadi penentu apakah tas dan mobil hadiah ulang tahun itu dikembalikan kepadanya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Amnesty: Erosi HAM Terparah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Amnesty International Indonesia menilai, setahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi masa paling kelam bagi penegakan hak asasi manusia di Indonesia.

Laporan tahunan yang dirilis Senin (20/10/2025) itu menyebut, berbagai kebijakan represif dan tindakan otoriter telah menyebabkan erosi hak-hak sipil dan politik secara sistematis.

Direktur Eksekutif Amnesty, Usman Hamid, mengatakan pemerintah gagal memastikan perlindungan hak asasi dasar. la menilai kebijakan populis justru menutup ruang partisipasi publik yang bermakna.

Ribuan warga dilaporkan menjadi korban kekerasan aparat selama aksi protes menolak kebijakan negara, termasuk demonstrasi menolak revisi UU TNI dan kenaikan tunjangan DPR RI.

Amnesty juga mencatat meningkatnya kriminalisasi terhadap aktivis, jurnalis, serta pembela HAM, diikuti lemahnya pengusutan pelanggaran dan impunitas aparat yang terus berulang.

"Negara seharusnya mendengar suara rakyat, bukan menakut-nakuti mereka dengan label makar dan anarkis," tegas Usman Hamid di Jakarta.

la menambahkan, tren militerisasi ruang sipil makin nyata, dengan keterlibatan TNI dalam proyek-proyek ekonomi dan sosial yang mengikis prinsip supremasi sipil.

Amnesti mendesak pemerintah segera menghentikan praktik represif, memulihkan ruang demokrasi, dan mengembalikan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto  

Share:

Lingling Abigail Dinobatkan Jadi Putri Batik Minahasa 2025


Duta Nusantara Merdeka | Manado 
Lingling Abigail, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, resmi dinobatkan sebagai Putri Batik Minahasa 2025 pada ajang budaya bergengsi di Manado, Minggu (19/10).

Penobatan Lingling Abigail sebagai Putri Batik Minahasa 2025 menjadi sorotan publik. Sosok muda kelahiran Manado ini dinilai pantas mewakili keanggunan dan karakter wanita Minahasa modern.

Di usianya yang baru 19 tahun, Lingling menunjukkan komitmen kuat terhadap pendidikan dan kemandirian. la tengah menempuh kuliah di Fakultas Hukum Unsrat sambil aktif sebagai konten kreator.

Selain berkarya di dunia digital, Lingling juga bekerja sebagai driver taxi online, model, dan pengisi acara. Semangatnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani berkarya tanpa batas.

Dalam sambutannya, panitia menilai Lingling sebagai figur yang mencerminkan kecerdasan, empati, dan cinta budaya lokal. la dinilai mampu menjembatani tradisi Minahasa dengan dunia digital masa kini.

Bagi Lingling, gelar ini bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah untuk terus mengenalkan batik dan budaya Minahasa ke masyarakat luas. "Saya ingin anak muda bangga mengenakan batik daerahnya," ujarnya.

Keluarga dan teman dekatnya pun merasa bangga. Mereka menyebut Lingling sebagai pribadi yang rendah hati, penuh semangat, dan tulus melayani, baik di kampus maupun kegiatan gereja.

Melalui dedikasi dan ketulusan, Lingling Abigail membuktikan bahwa kecantikan sejati tak hanya tampak dari rupa, tetapi juga dari hati yang menginspirasi.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kisah Haru Ibu Mintarsih, Korban Putusan MA yang Tak Kunjung Usai


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kisah hukum Ibu Mintarsih, Direktur PT Blue Bird Taxi, kembali mencuat setelah putusan Mahkamah Agung yang dinilai final ternyata dapat ditambah kembali.

Perkara ini bermula dari gugatan internal PT Blue Bird Taxi, ketika Purnomo-sesama direktur-menggugat Mintarsih melalui perkara 313/Pdt.G/2013/PN.Jkt. Sel, tanpa restu pemegang saham.

Meski disebut "peradilan sesat", gugatan tetap berlanjut hingga Mahkamah Agung. Ironisnya, setelah putusan final, masih muncul keputusan tambahan yang menimbulkan tanda tanya besar publik.

Dalam gugatannya, Mintarsih diminta mengembalikan seluruh gaji yang pernah diterimanya. Tuduhan didasarkan hanya pada kesaksian sekretaris pribadi Purnomo, tanpa bukti kerja konkret.

Mintarsih menghadirkan lima saksi mantan karyawan yang justru membenarkan kinerjanya. Mereka bersaksi bahwa Mintarsih aktif mengelola operasional, pembukuan, hingga sistem manajemen komputer perusahaan.

Sebaliknya, saksi menyebut Purnomo dan Chandra jarang hadir di kantor. Fakta ini memperkuat dugaan adanya ketimpangan dalam proses hukum yang dijalani Mintarsih.

Namun, putusan akhir Mahkamah Agung tetap menjatuhkan denda Rp140 miliar kepada Mintarsih, tanpa melibatkan anak-anaknya dan tanpa sita jaminan sebelumnya.

Tak berhenti di situ, Pengadilan Negeri kemudian mengeluarkan surat teguran dan relaas eksekusi, bahkan menambah pelaksanaan sita terhadap aset keluarga Mintarsih.

Mintarsih mengaku terkejut karena surat eksekusi diterima Jumat sore, dan pelaksanaan sita dijadwalkan Senin pagi pukul 08.00 WIB tanpa kesempatan pembelaan.

Lebih mengejutkan lagi, putri Purnomo meminta pemblokiran tanah yang sudah diurus Mintarsih selama empat tahun, meski tidak ada putusan sita jaminan dari MA.

Surat pemblokiran "tetap" diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional melalui sejumlah surat resmi, memperburuk tekanan yang kini dialami keluarga Mintarsih.

Dalam analisis hukum, Mintarsih menilai putusan tambahan tersebut mencederai prinsip final dan mengikat (inkracht) Mahkamah Agung, serta membuka celah ketidakpastian hukum nasional.

la merasa dihukum atas dasar gugatan tanpa bukti kuat, hanya karena struktur kekuasaan dan pengaruh besar dalam lingkaran perusahaan yang dulu dibesarkannya sendiri.

Kisah ini menyentuh banyak kalangan. Para aktivis perempuan dan pemerhati hukum menilai, kasus Mintarsih mencerminkan lemahnya perlindungan terhadap perempuan di dunia korporasi.

Beberapa pihak juga menilai, praktik hukum seperti ini berpotensi menciptakan preseden berbahaya bagi pekerja lain yang bisa dipaksa "mengembalikan gaji" tanpa dasar hukum jelas.

Mintarsih kini tengah mengajukan Peninjauan Kembali (PK), la berharap hakim agung dapat melihat sisi kemanusiaan dan keadilan substantif dalam perkara yang berlarut ini.

la menilai, putusan tambahan hanya memperberat penderitaan keluarganya yang sama sekali tak terlibat dalam perkara. "Kami hanya ingin keadilan," ujarnya di Jakarta, Senin (20/10).

Kasus ini pun menyorot tajam peran lembaga peradilan yang semestinya menjamin kepastian hukum, bukan justru menambah putusan yang telah final secara hukum.

Di tengah tekanan batin dan sosial, Mintarsih berusaha tetap tabah. la menyebut, perjuangannya bukan sekadar demi dirinya, tapi juga demi keadilan bagi banyak perempuan lain.

Kasus Mintarsih menjadi cermin getir bahwa hukum bisa menjadi senjata tajam bagi yang lemah, ketika keadilan justru mudah ditambah dan diubah oleh kekuasaan.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Dulu Hanya Lihat COGS, Kini Founder Buzzle Belajar Menghargai Brand dari Hatinya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Seorang founder Buzzle membagikan perjalanan pribadinya memahami makna sejati sebuah brand, dari sekadar menghitung modal hingga belajar menghargai nilai di baliknya.

Dulu, setiap minggu ia rutin mendatangi pabrik, toko bahan, hingga ke China mencari barang. Pengetahuan soal harga modal membuatnya skeptis terhadap harga jual brand mahal.

"Karena tahu proses produksinya, saya jadi tahu juga harga modal brand besar," ujarnya. Akibatnya, ia terbiasa membeli barang paling murah, meski tahu kualitasnya tak selalu sepadan.

Namun, titik balik terjadi saat sang istri menegurnya. "Bagaimana saya bisa membangun brand besar kalau tak bisa menghargai brand lain?" kata founder Buzzle mengenang tamparan batin itu.

Kesadaran itu mengubah pandangannya. Kini ia melihat setiap brand sebagai hasil perjuangan panjang manusia di baliknya-mulai dari tabungan terakhir hingga begadang demi kampanye sempurna.

Selama membangun Buzzle, ia bertemu ratusan founder yang menaruh seluruh tenaga, waktu, dan hidupnya dalam membangun produk. Ada yang menempuh R&D dua tahun, ada pula yang belajar ke luar negeri demi kualitas terbaik.

Semua proses itu, katanya, tak terlihat di etalase toko. "Harga mahal itu bukan cuma soal modal. Ada emosi, dedikasi, dan risiko hidup yang ikut dibayar," tuturnya penuh refleksi.

la pun kini menikmati setiap kunjungan ke toko brand premium, mempelajari detailnya dengan rasa kagum. "Saya tak lagi menghitung COGS, tapi menghargai kerja keras di balik brand," uiarnya.

Menurutnya, jika sebuah brand menipu konsumen, waktu akan menghukumnya. "Hanya brand yang memberi nilai tulus yang akan bertahan lama," tutupnya bijak.

Dari kesadaran itu, ia belajar; harga bukan sekadar angka, melainkan penghargaan terhadap perjalanan, ketulusan, dan semangat manusia membangun sesuatu yang bermakna.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Terungkap! 3 Cara Rafael Alun Sembunyikan Harta dari Pajak Negara


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo kembali mencuat. Eks pejabat pajak itu diduga menyembunyikan aset Rp94,6 miliar lewat tiga cara licik.

Kasus ini menyeret nama besar mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun. Dalam periode 2003-2023, ia diduga mengatur perputaran uang senilai Rp94,6 miliar.

Sebagai pejabat senior Kementerian Keuangan, Rafael diyakini paham seluk-beluk regulasi perpajakan. Namun kepiawaiannya justru dimanfaatkan untuk menyembunyikan harta agar tak terlacak otoritas.

Cara pertama adalah praktik nominee, yakni menggunakan nama orang lain untuk menutupi kepemilikan aset. PPATK menemukan puluhan rekening atas nama keluarga Rafael.

Menurut Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh, aset Rafael banyak tercatat atas nama istri dan anak-anaknya. Nilai mutasi rekening mereka mencapai Rp500 miliar selama empat tahun terakhir.

Langkah kedua, Rafael memanfaatkan kepemilikan saham di sejumlah perusahaan. Sedikitnya enam perusahaan dan satu konsultan pajak diduga terkait langsung dengannya, termasuk istri pejabat pajak lain.

Modus ketiga adalah menyimpan uang tunai dalam safe deposit box milik Bank Mandiri. Di sana ditemukan uang asing senilai Rp37 miliar, terpisah dari rekening resmi.

Safe deposit box memang dirancang untuk keamanan aset. Namun dalam kasus Rafael, fasilitas itu justru menjadi sarana penyamaran kekayaan di luar sistem perbankan resmi.

PPATK menilai temuan tersebut memperkuat dugaan adanya praktik pencucian uang yang kompleks dan terencana, dengan melibatkan jejaring keluarga serta entitas bisnis.

"Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik," ujar salah satu sumber di lingkungan Kemenkeu.

Kasus Rafael menjadi pengingat keras bahwa integritas aparatur negara adalah fondasi kepercayaan publik. Sekali rusak, nilainya tak bisa ditebus dengan harta.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kue Kontol Kejepit Viral di New York, Bikin Warga Berebut


Duta Nusantara Merdeka | New York 
Kue tradisional bernama Kontol Kejepit asal Indonesia yang sempat diremehkan karena namanya dianggap aneh, kini justru jadi primadona baru di pasar kuliner New York.

Kue berbahan dasar tepung ketan dan gula merah ini awalnya hanya dikenal di satu desa kecil di Jawa Tengah, dijual di pasar tradisional tiap sore.

Meski rasanya legit dan teksturnya kenyal, nama unik kue tersebut sempat membuat pembeli malu menyebutkannya. Banyak yang hanya menunjuk tanpa berani menyebut nama aslinya.

Namun segalanya berubah ketika seorang diaspora Indonesia asal Desa Hanmu memperkenalkan kue ini di festival kuliner New York. Tak disangka, antrian warga asing langsung mengular.

"Rasanya chewy dan penuh nostalgia," ujar salah satu pengunjung asal Brooklyn yang tak berhenti mencocol kue itu ke saus kelapa gurih.

Keberhasilan ini membuka mata banyak orang bahwa kekuatan kuliner tradisional bukan hanya soal rasa, tapi juga kisah di balik nama yang memancing tawa.

Kini, masyarakat lokal mulai mengapresiasi warisan kuliner itu. Dari sajian nostalgia jadi ikon kebanggaan, bahkan diusulkan masuk daftar "Indonesian Heritage Snack".

Dari malu-malu di kampung sendiri hingga jadi rebutan di negeri orang, kisah kue ini bukti nyata: rasa autentik selalu tembus batas budaya.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

HUT ke-80 TNI, Kodim Dumai Gelar Kartika Run 2025 Meriah


Duta Nusantara Merdeka | Dumai 
Dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI, Kodim 0320/Dumai menggelar ajang Kartika Run 2025 sejauh 8 kilometer, Minggu (19/10/2025) pagi.

Kegiatan Kartika Run 2025 berlangsung meriah di depan Makodim 0320/Dumai, Jalan Sultan Syarif Kasim, dengan diikuti sekitar 1.500 peserta dari berbagai kalangan.

Para peserta berasal dari unsur TNI, Polri, pelajar, komunitas olahraga, hingga masyarakat umum yang tampak antusias memeriahkan peringatan HUT ke-80 TNI di Kota Dumai.

Turut hadir Walikota Dumai H. Paisal, Ketua DPRD Dumai Agus Muswandi, Dandim 0320/Dumai Letkol Inf Ronald Manurung, Kapolres Dumai AKBP Angga Febrian Herlambang, serta jajaran Forkopimda.

Dalam sambutannya, Walikota Paisal mengapresiasi kegiatan ini sebagai momentum menumbuhkan semangat disiplin, kebersamaan, dan gaya hidup sehat di tengah masyarakat Dumai.

Sementara itu, Dandim Letkol Inf Ronald Manurung menegaskan Kartika Run menjadi sarana mempererat sinergitas antara TNI dan masyarakat. la berharap semangat nasionalisme tetap terjaga melalui olahraga.

"Melalui kegiatan seperti ini, hubungan TNI dan masyarakat semakin solid dan harmonis, mencerminkan jati diri TNI sebagai pelindung rakyat," ujarnya.

Rute sejauh 8 kilometer ditempuh penuh semangat oleh seluruh peserta. Juara putra diraih Pratu Luhut Manik dari Denarhanud 004/WSBY dengan waktu 28 menit 31 detik.

Untuk kategori putri, Auxilya Azzira tampil terbaik dengan waktu 39 menit 07 detik. Kegiatan ditutup dengan hiburan rakyat, pembagian doorprize, dan penyerahan hadiah.

Acara Kartika Run 2025 berakhir pukul 08.35 WIB dengan suasana aman, tertib, dan penuh kebersamaan, menjadi bukti nyata semangat HUT TNI ke-80 di Dumai.

Kartika Run 2025 tak sekadar lomba lari, tetapi simbol kuatnya sinergi TNI dan rakyat dalam menjaga persatuan serta semangat nasionalisme Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
Share:

Ngaku Bisa Bicara dengan Dewa, Wanita Tipu Bos Rp6,3 Miliar


Duta Nusantara Merdeka | Surabaya 
Seorang wanita bernama Arfita menipu atasannya hingga Rp6,3 miliar dengan modus mengaku bisa berkomunikasi dengan empat dewa alam semesta.

Kasus ini terbongkar setelah laporan resmi diajukan oleh Direktur Utama CV Sentosa Abadi Steel, Alfian Lexi, yang menjadi korban penipuan sejak tahun 2018.

Dalam sidang yang dipimpin Hakim Irawati SH, terungkap bahwa Arfita menjabat sebagai direktur sekaligus bagian keuangan, sehingga memiliki akses penuh terhadap dana perusahaan.

Jaksa Penuntut Umum Hajita Cahyo Nugroho menjelaskan, selama enam tahun Arfita meyakinkan atasannya bahwa dirinya memiliki indera keenam untuk berkomunikasi dengan para dewa.

Empat dewa fiktif yang ia ciptakan dinamai Dewa Ko Iwan (kehidupan), Ko Jo (jodoh), Ko Bram (kekayaan), dan Ko Billy (pengetahuan), yang memberi "pesan spiritual".

Untuk memperkuat kebohongan, Arfita meminta empat unit ponsel khusus yang diklaim digunakan untuk "berkomunikasi" dengan para dewa melalui pesan WhatsApp.

Dari ponsel itu, la mengirim pesan seolah berasal dari para dewa yang meminta sedekah untuk panti asuhan, rumah sakit, dan kegiatan sosial lainnya.

Karena percaya, Alfian mentransfer uang secara rutin hingga total Rp6,3 miliar ke rekening pribadi Arfita di Bank BCA dan BNI atas nama pribadi.

Namun, penyidik menemukan sebagian besar dana digunakan untuk kebutuhan pribadi seperti perhiasan, cicilan mobil, hiburan, serta biaya rumah tangga mewah di Surabaya.

Hanya sebagian kecil yang benar-benar disumbangkan, seperti Rp500 ribu untuk Panti Asuhan Bhakti Luhur dan donasi kecil ke dua lembaga sosial lainnya.

Jaksa menyebut kasus ini sebagai bentuk penipuan terencana dengan motif spiritual palsu yang merugikan perusahaan sekaligus mencoreng kepercayaan dalam hubungan profesional.

Sidang masih berlanjut, sementara majelis hakim menjadwalkan pemeriksaan saksi tambahan sebelum pembacaan tuntutan pada akhir Oktober 2025 mendatang di PN Surabaya.

Kasus "dewa palsu" ini menjadi pelajaran mahal tentang bahaya kepercayaan buta, sekaligus peringatan penting bagi masyarakat terhadap penipuan bermodus spiritual dan keagamaan.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Sinergi TNI dan Pemda Wujudkan Gerai Koperasi Merah Putih


Duta Nusantara Merdeka | Pekanbaru
TNI dan Pemerintah Provinsi Riau resmi memulai groundbreaking pembangunan Gerai Koperasi Desa Merah Putih di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Jumat (17/10/25).

Kegiatan ini menjadi simbol kuat sinergi TNI dan pemerintah dalam memperkuat perekonomian rakyat melalui pemberdayaan koperasi di tingkat desa dan kelurahan.

Acara berlangsung di halaman Kantor Camat Payung Sekaki dan dihadiri Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Dr. Agus Hadi Waluyo bersama Forkopimda serta perwakilan Kementerian terkait.

Pangdam XIX/Tuanku Tambusai menegaskan, pembangunan gerai koperasi merupakan langkah strategis memperkuat fondasi ekonomi masyarakat desa melalui model usaha produktif berbasis gotong royong.

"Nah, di sinilah inti kegiatan Groundbreaking Gerai Kecamatan Payung Sekaki. Hari ini kita bersama meluncurkan gerai yang nantinya dikelola pihak Agrinas," ujarnya.

la menekankan, keberadaan gerai koperasi di setiap kecamatan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi rakyat dan memperkuat perputaran ekonomi lokal yang berkeadilan.

"Kehadiran TNI di sini adalah wujud dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Harapan kami, rakyat dapat merasakan langsung manfaat pembangunan," tutur Pangdam.

Lebih lanjut, Pangdam menjelaskan, keterlibatan TNI merupakan bentuk nyata pengabdian kepada rakyat serta sinergi aktif mempercepat pembangunan ekonomi daerah bersama pemerintah setempat.

"TNI bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir membantu masyarakat dalam mempercepat pembangunan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan," tambahnya dengan tegas.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Riau Ir. H. M. Taufiq Oesman Hamid menyampaikan apresiasi atas dukungan TNI dalam memperkuat gerakan ekonomi rakyat.

"Tujuan utama program ini adalah menghidupkan kembali roda ekonomi daerah serta membuka kesempatan luas bagi masyarakat menuju kesejahteraan berkelanjutan," ungkapnya.

la menambahkan, Pemerintah Provinsi Riau telah menyiapkan 1.832 titik pembangunan gerai koperasi di 12 kabupaten dan kota, termasuk 80 lokasi di Pekanbaru.

Kegiatan berlangsung lancar dan tertib hingga sore hari, menandai langkah nyata sinergi TNI dan pemerintah memperkuat kemandirian ekonomi rakyat di tingkat desa.

Groundbreaking Gerai Koperasi Merah Putih menjadi momentum penting kolaborasi TNI dan pemerintah dalam membangun ekonomi rakyat yang mandiri, tangguh, dan berkeadilan di Riau.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Air Mata di Ujung Sajadah 2: Gala Premiere Solo Banjir Haru


Duta Nusantara Merdeka | Solo
Film Air Mata di Ujung Sajadah 2 sukses menggelar Gala Premiere penuh haru di kota kelahirannya, Solo, sebelum tayang nasional 23 Oktober 2025.

Rangkaian acara dimulai dengan Press Conference di Balai Kota Solo yang dihadiri produser Ronny Irawan, Titi Kamal, Citra Kirana, dan penyanyi Fadhilah Intan.

Gala Premiere di Solo Paragon XXI menjadi puncak emosional, ketika ribuan penonton menjadi saksi pertama lanjutan kisah yang telah menyentuh jutaan hati Indonesia.

Ronny Irawan menjelaskan pemilihan Solo sebagai lokasi premiere bukan kebetulan, melainkan bentuk penghormatan terhadap "rumah" yang melahirkan semangat cerita AMDUS 2.

"Solo bukan hanya latar, tapi jiwa film ini. Rasanya seperti pulang ke rumah," ujar Ronny dengan nada haru saat menyapa para penonton.

Titi Kamal yang kembali memerankan Aqilla mengaku menangis saat menonton. "Film ini mengingatkan arti rumah dan perjuangan seorang ibu dalam cinta," ucapnya penuh emosi.

Usai pemutaran, suasana bioskop dipenuhi tangis haru. Banyak penonton keluar dengan mata sembap, namun tersenyum bahagia karena merasa tersentuh oleh makna keluarga sejati.

Air Mata di Ujung Sajadah 2 menghadirkan refleksi mendalam tentang cinta dan keluarga, siap mengajak penonton seluruh Indonesia meneteskan air mata mulai 23 Oktober 2025.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Boardgame Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka mak Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila pangan Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sunat Massal Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini