LiraNews.com menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk "Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Sulitnya Melepas Sihir Jokowi" di Jakarta, Jumat (24/10/2025), menghadirkan tokoh lintas lembaga.
Wakil Presiden LSM LIRA, Imam Bogie Yudha Swara, menyebut Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen kuat memberantas korupsi sejak awal masa pemerintahannya.
la menilai langkah simbolis Jaksa Agung menyerahkan aset puluhan triliun rupiah kepada negara menjadi tanda awal pemberantasan korupsi lintas institusi.
Imam Bogie menambahkan, meski capaian baru menyentuh Kejaksaan Agung, semangat reformasi hukum tetap harus diperluas ke lembaga lain seperti KPK dan Polri.
Menurutnya, pemberantasan korupsi harus dibarengi revolusi mental dan perubahan nilai birokrasi agar program pro-rakyat dapat diimplementasikan secara efektif.
Dalam dialog itu, hadir pula Wakil Ketua DPP IP-KI Jan Pieter Ate yang mengapresiasi upaya konsolidasi kabinet besar Prabowo-Gibran pasca-pelantikan.
la menilai struktur pemerintahan yang kuat perlu diimbangi koordinasi yang efisien agar tidak menjadi "motor terlalu besar yang sulit dikendalikan".
Para tokoh menyoroti bahwa "sihir politik Jokowi" masih terasa dalam pola komunikasi, penunjukan pejabat, hingga gaya kepemimpinan populis.
Namun mereka sepakat, Prabowo kini berpeluang memutus ketergantungan simbolik tersebut dengan menegaskan karakter kepemimpinan revolusioner dan rasional.
"Yang penting sekarang adalah bagaimana Presiden Prabowo mampu menegakkan keadilan dan memulihkan martabat rakyat," ujar Jan Pieter Ate di hadapan peserta dialog.
la menilai niat baik Prabowo harus disertai pembenahan struktural hingga ke level camat dan lurah agar kebijakan berdampak nyata.
Jan Pieter Ate juga menekankan pentingnya masukan publik. "Kami berharap pemerintahan Prabowo mampu menjaga stabilitas nasional dan menjawab harapan rakyat yang menanti perubahan nyata," tuturnya.
la menambahkan, rakyat ingin melihat pemerintahan yang bekerja dalam kesederhanaan, bukan sekadar pencitraan.
Dialog LiraNews menegaskan, perjuangan membangun bangsa tak berhenti pada pergantian kekuasaan, melainkan keberanian melepaskan "sihir masa lalu" menuju politik rasional dan berkeadaban.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto










ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق