Erick Thohir Pastikan Transformasi dan Efisiensi di Garuda Terus Berjalan
Lion Air Group Tawarkan Voucher Uji Kesehatan Terjangkau
Lion Air Group merekomendasikan layanan pelaksanaan uji kesehatan pengambilan dan pengujian sampel kerjasama berbagai fasilitas kesehatan (faskes) dan laboratorium RT-PCR terdiri dari voucher terjangkau:
1. RDT-ANTIGEN Rp 70.000
2. RT-PCR Rp 475.000
Berlaku satu kali uji kesehatan.
Tujuan kemitraan strategis bersama Daya Dinamika Sarana Medika (DDSM), Satu Laboratorium Utama (SWABAJA), Klinik Lion Air Medika dan fasilitas kesehatan lainnya merupakan upaya membantu dan menyediakan kemudahan kepada setiap calon penumpang Lion Air Group ketika mempersiapkan kelengkapan dokumen sebagai syarat perjalanan udara menurut ketentuan/ persyaratan yang berlaku melalui keberangkatan dari bandar udara.
Fasilitas RDT-ANTIGEN dan RT-PCR akan memberikan nilai lebih serta sebagai solusi bagi calon penumpang berlokasi strategis di 87 di berbagai kota di Indonesia.
Saat ini, tersedia dengan kategori layanan uji kesehatan yang disesuaikan sebagaimana persyaratan perjalanan udara.
1. RDT-ANTIGEN Wilayah Jawa – Bali terdapat 43 titik lokasi dan secara nasional 81 jaringan.
2. RT-PCR Menjangkau 25 layanan uji (outlet service).
Lion Air Group tengah mengembangkan dan mempersiapkan jejaring uji kesehatan di Padang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Pontianak, Samarinda serta kota-kota lainnya.
Fasilitas kesehatan terdaftar big data – new all record (NAR) Kementerian Kesehatan. Khusus hasil tes RT-PCR menggunakan metode pemeriksaan (pengujian) sampel terpusat di laboratorium kerjasama yang terafiliasi Kementerian Kesehatan.
Uji kesehatan Covid-19 didukung tenaga medis profesional, kinerja serta tingkat kecepatan penanganan akurat, tepat waktu (real time), praktis, mudah, hemat waktu, efektif dan dikerjakan berdasarkan protokol kesehatan ketat.
Lion Air Group dan faskes kerjasama mendukung program pemerintah bagian usaha guna memastikan keamanan dan sebagai syarat penerbangan setiap calon penumpang dalam bepergian menggunakan pesawat udara sejalan menekan laju penyebaran virus korona (Covid-19).
Harapan terbesar kegiatan dimaksud akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui transportasi udara, mendorong tren permintaan penerbangan, memenuhi permintaan pasar.
Lion Air Group optimis, ketersediaan layanan uji kesehatan mampu memberikan nilai lebih dan kemudahan setiap calon penumpang agar bisa merencanakan perjalanan udara sehat, aman dan menyenangkan.
Kesungguhan Lion Air Group dalam mengoperasikan layanan tetap mengutamakan dan memenuhi unsur-unsur keselamatan, keamanan penerbangan dan dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan. Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa setiap orang yang masuk ke pesawat udara dinyatakan sehat dan layak mengikuti penerbangan.
1. Sebelum terbang, setiap calon penumpang wajib melakukan uji kesehatan Covid-19.
2. Digitalisasi secara bertahap: setiap penumpang memiliki aplikasi PeduliLindungi, platform ini akan menyimpan dan menunjukkan (terintegrasi) data dari setiap calon penumpang berupa:
- Hasil tes pemeriksaan RDT-ANTIGEN dan RT-PCR Covid-19,
- Kartu/ sertifikat vaksinasi nasional.
Calon penumpang diharapkan mengunduh (download) dan registrasi (pengisian) aplikasi PeduliLindungi melalui ponsel pintar (smartphone) masing-masing dari Google Play Store atau Apple Store atau dapat diakses https://pedulilindungi.id/
Seluruh big data NAR dari fasilitas kesehatan terkoneksi Pedulilindungi sehingga proses pengisian e-HAC yang selama ini sudah berjalan tidak akan berlaku lagi (bertahap beralih ke aplikasi Pedulilindungi).
3. Proses validasi atau pemeriksaan dokumen kesehatan
- Calon penumpang memindai kode batang (scan barcode) dari PeduliLindungi pada lokasi yang disediakan di terminal keberangkatan bandar udara, atau
- Menunjukkan atau menyerahkan surat keterangan hasil uji kesehatan Covid-19 hasil negatif dari instansi kesehatan yang ditunjukkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),
- KKP memeriksa dan mengesahkan dari dokumen kesehatan tersebut,
4. Pemeriksaan keamanan pertama (security check point 1) oleh petugas aviation security pengelola bandar udara,
5. Pemeriksaan keamanan kedua (security check point 2) oleh petugas aviation security pengelola bandar udara,
6. Seluruh awak pesawat dan penumpang wajib mengenakan masker, menjaga kebersihan di pesawat udara dan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, siapkan masker cadangan dan cairan pembersih kuman pada tangan (hand sanitizer).
Persyaratan RDT-ANTIGEN dan RT-PCR Lion Air Group bersama fasilitas kesehatan, sebagai berikut:
1. Khusus calon penumpang yang mempunyai tiket pada penerbangan Lion Air Group (Lion Air, Wings Air dan Batik Air), Pembelian tiket (issued ticket) dan informasi perjalanan udara diperoleh melalui: Kantor Pusat dan Kantor Cabang Penjualan Tiket (Ticketing Town Office) Lion Air Group di seluruh kota di Indonesia; www.lionair.co.id ; www.batikair.com ; Aplikasi (mobile apps) Lion Air dan Batik Air (pembelian tiket Wings Air juga bisa melalui website dan aplikasi tersebut); Call center 021-6379 8000 dan 0804-1778899; mitra agen perjalanan (tour travel) dan online travel agent (OTA).
2. Voucher bisa dibeli bersamaan pada saat pembelian tiket (issued ticket),
3. Bagi calon penumpang yang sudah memiliki tiket pesawat Lion Air Group dan belum melaksanakan RDT-ANTIGEN atau RT-PCR, maka pembelian voucher RDT-ANTIGEN atau RT-PCR dengan menunjukkan kode pemesanan (booking code) melalui sales channel seperti call center, kantor penjualan Lion Air Group, www.lionair.co.id , www.batikair.com , agen perjalanan (tour and travel) dan lainnya.
4. Proses pengambilan sampel RT-PCR harap dilakukan 1x24 jam sebelum keberangkatan. Apabila pengambilan sampel mendekati jadwal keberangkatan (kurang dari 24 jam sebelum keberangkatan), maka voucher tidak berlaku.
5. Apabila hasil uji dinyatakan positif (+) Covid-19, maka calon penumpang mengajukan proses perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) atau pengembalian dana tiket (refund) tanpa dikenakan biaya.
Sistem Sirkulasi Udara Terjaga Baik
Seluruh armada dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9% jenis virus, kuman, serangga dan bakteri. Udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap 2-3 menit, sehingga lebih segar. Siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) langsung dialirkan ke luar pesawat.
Peningkatan kegiatan kebersihan dan sterilisasi pesawat udara Lion Air Group secara berkala dengan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC) dijalankan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) dan di berbagai basis bandar udara (base station) dimana pesawat Lion Air Group berada.
Lion Air Group tetap menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hal ini sesuai rekomendasi aturan dari regulator serta komitmen Lion Air Group beroperasi senantiasa mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first) serta dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan. (Arianto)
Citilink dan SiCepat Sediakan Gratis Tes PCR atau Antigen untuk Penumpang
Melalui tactical marketing program bersama Citilink dan SiCepat Ekspres memberikan program fasilitas tes PCR gratis bagi para penumpang Citilink yang berlaku di beberapa kota di Indonesia. Fasilitas tes PCR gratis ini dihadirkan sebagai solusi bagi penumpang untuk dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman. Layanan gratis PCR test ini merupakan upaya dan komitmen Citilink dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru.
“Di masa pandemi seperti saat ini, selain vaksin, tes PCR juga menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan udara. Kerja sama ini kami harap dapat mengurangi kekhawatiran serta menjawab kebutuhan masyarakat akan perjalanan udara yang aman dan nyaman dengan Citilink. Semoga Citilink dan SiCepat Ekspres dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam menghadirkan berbagai program baru yang tentunya memberi kemudahan bagi masyarakat Indonesia,” terang Juliandra.
CEO SiCepat Ekspres, The Kim Hai menyambut baik dan mendukung sepenuhnya program penyediaan
fasilitas tes PCR gratis ini.
“Melalui kolaborasi ini kami berharap dapat membantu masyarakat khususnya penumpang Citilink yang memang harus melakukan perjalanan udara karena pekerjaan atau hal mendesak lainnya di masa pandemi saat ini. Mereka tetap dapat melakukan perjalanan dengan aman, dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar terhindar dari virus Covid-19”, jelas The Kim Hai.
Untuk tahap awal ini, calon penumpang Citilink bisa mendapatkan layanan PCR dan Antigen di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan Pasporsehat. Untuk informasi lebih lanjut terkait program tes PCR atau Antigen gratis, penumpang dapat mengunjungi laman https://www.citilink.co.id/gratis-pcr
Sebelumnya, SiCepat Ekspres juga menjalin kerja sama dengan Citilink dalam pemasangan livery SiCepat Ekspres di badan pesawat dan cabin pada pesawat Citilink pada bulan April 2021 lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan Brand Awareness SiCepat Ekspres sebagai perusahaan jasa pengiriman ASLI Indonesia di masyarakat. (Arianto)
Wings Air Mendaratkan ATR 72 di Ewer, Lakukan Uji Kemampuan Pesawat dan Rute Evaluasi di Wilayah Asmat
Operasional tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first) serta sesuai pedoman protokol kesehatan. Dalam proving flight ini, Wings Air membawa tiga awak kokpit, dua awak kabin); satu flight operation officer (FOO), satu teknisi. Total waktu tempuh sekali jalan (one way) berkisar 60 menit.
Wings Air mengoperasikan salah satu armada tipe ATR 72-600 registrasi PK-WJL Pesawat lepas landas bernomor terbang IW-2604 dari Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin pukul 09.20 WIT (Waktu Indonesia Timur, GMT+ 09) dan tiba di Bandar Udara Ewer pada 10.20 WIT.
Turut dalam penerbangan dari Timika ialah Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu; Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X, Dadang Indranegara; General Manager AirNav Timika, Andi Nurwansyah; perwakilan Kepala UPBU Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin; Direksi Wings Air yang diwakili oleh Manager Operation Wings Air, Capt. Decky Arianto; Area Manager Lion Air Group Papua, Agung Setyo Wibowo.
Pendaratan pertama di Ewer disambut oleh Ketua DPRD Kabupaten Asmat, Yoel Manggaprou; Kepala UPBU Bandar Udara Ewer, Oto Irianto; Jajaran Forum Komunikasi Kepala Pimpinan Daerah Kabupaten Asmat; rekan media serta tamu undangan.
Untuk penerbangan kembali, Wings Air berangkat dari Bandar Udara Ewer menggunakan nomor terbang IW2605 pada 12.00 WIT dan sudah mendarat dengan mulus di Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin pukul 13.00 WIT. www.lionair.co.id @lionairgroup Lion Air Group Lion Air Group @lionairgroup
Tujuan utama proving flight ialah bagian langkah strategis perusahaan dalam upaya melakukan pengkajian pasar dan potensi layanan penerbangan berjadwal atau rute evaluasi.
Selain itu, Wings Air menguji kemampuan (kapabilitas) pengoperasian pesawat ATR 72 di Bandar Udara Ewer yang menjadi salah satu pintu masuk ke Kabupaten Asmat.
Wings Air mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan pemerintah daerah, kru pesawat, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan pihak terkait yang mendukung penuh operasional sehingga proving flight terlaksana secara tepat.
Dalam waktu dekat Wings Air akan memulai melayani penerbangan reguler penumpang berjadwal pada rute Timika – Asmat – Merauke – Asmat – Timika pergi pulang (PP). Besar harapan, agar layanan penerbangan dimaksud dapat beroperasi sebagaimana rencana perusahaan serta permintaan pasar domestik khususnya intra-Papua.
Ketersediaan jadwal penerbangan di waktu mendatang, Wings Air optimis dapat memberikan pilihan perjalanan menggunakan pesawat udara dengan waktu relatif singkat, efektif dan terjangkau, terutama bagi penumpang yang berasal dari Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmat dan daerah lain di sekitar.
Sirkulasi Udara di Kabin Terjaga Baik Kualitas udara segar (fresh) terus menerus dipasok dengan tingkat pembaruan volume udara kabin yang tinggi, sehingga siklus udara terjamin bersih. Dalam hal ini, bagian kesungguhan terhadap kesehatan karyawan serta penumpang, sejalan upaya memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Aliran udara dari atas (langit-langit kabin) bergerak satu arah ke bawah (lantai), yang meminimalkan pergerakan udara ke depan dan arah belakang pada kabin (blown transversally and vertically). Udara akan tersedot ke area lantai melalui panel (floor panel level) sesuai proses pada katup aliran tekanan udara (pressurization outflow valves operation).
Volume udara kurang lebih 95 meter kubik di kabin akan selalu diperbaharui dalam waktu 5 sampai dengan 7 menit dengan mengandalkan 2 buah mekanisme ECS packs Operative, 2 buah Recirculation dan Extraction Syatem (by Environment Control System (ECS)) yang menjamin udara dalam kabin tetap segar.
Wings Air memaksimalkan berbagai langkah guna pencegahan penyebaran Covid-19 antara lain mengatur proses masuk dan keluar penumpang dari pesawat udara secara berurutan guna meminimalkan kepadatan. Pada pesawat ATR, naik dan turun dari pintu bagian belakang.
Hal ini akan meminimalisir interaksi bertatapan langsung (face to-face) antara penumpang. Area dapur (galley) yang terletak di bagian belakang juga meminimalkan interaksi tatap muka antara penumpang dan awak kabin.
Dalam rangka menjaga kesehatan dan keselamatan penerbangan, Wings Air juga telah meningkatkan fase sterilisasi seluruh armada. Proses pembersihan pesawat dilakukan oleh tim teknisi dan aircraft interior exterior cleaning (AIEC), meliputi Aircraft Interior Cleaning (membersihkan bagian dalam pesawat) dan Aircraft Exterior Cleaning (membersihkan bagian luar pesawat). (Arianto)
Citilink Tetap Terbang 6-17 Mei 2021
Citilink Tujuan Purbalingga Siap Beroperasi 22 April 2021
Mulai 22 Maret, Garuda Indonesia Operasikan Pesawat Berbadan Lebar
Lion Air Berikan “GRATIS” Rapid Test Antigen Covid-19
KRI Minta Pemerintah Cabut Izin Pesawat Terbang Berusia 20 Tahun Keatas
Presiden Kampung Rakyat Indonesia, Taufik Abdillah, M.Kom.I Meminta kepada Pemerintah untuk Mencabut Izin Pesawat Terbang yang Berusia 20 Tahun Keatas, hal itu disampaikan Taufik kepada Media di Medan.
Taufik Menjelaskan bahwa sesuai dengan Kepmenhub Nomor 115 Tahun 2020 bahwa Pesawat yang Didaftarkan dan Dioperasikan Pertama kali di Indonesia, dengan kategori Pesawat Umum Untuk Mengangkut Penumpang Paling tinggi berusia 20 Tahun, Jelas Taufik.
Pesawat Sriwijaya Air SJ -182 telah memenuhi persyaratan kelaikan oleh Kementerian Perhubungan untuk mengudara, dan pesawat tersebut telah memiliki Certificate Of Airworthinnes (Sertifikat Kelaikudaraan) yang diterbitkan Kemenhub dan berlaku sampai 17 Desember 2021, Namun Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut Telah Berusia 26 Tahun, ujar Taufik Abdillah.
Taufik Menambahkan walaupun Usia Pesawat Tidak berkaitan dan menjamin keselamatan, tapi seharusnya Usia Pesawat yang sudah lebih dari 20 Tahun lebih baik di pensiunkan (Phase Out) seperti yang digunakan Sriwijaya Air berjenis B 737-500 yang mengalami Kecelakaan Kemarin, Ungkap Taufik Mengakhiri. **