Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan

Siapa Dia: Film Musikal Sejarah Budaya Pop Tayang Agustus


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film musikal Siapa Dia karya Garin Nugroho siap tayang mulai 28 Agustus 2025. Mengusung tema sejarah sinema dan budaya pop Indonesia, film ini akan hadir di bioskop-bioskop terpilih seluruh Indonesia.

Nicholas Saputra memerankan karakter Layar, seorang sutradara muda yang galau memulai film musikalnya. Kalimat "Dunia penuh fantasi..." membuka trailer, mengantar penonton menyelami perjalanan lintas waktu yang emosional.

Trailer film ini memadukan cerita dengan lagu-lagu ikonik seperti Nurlela dan Anak Jalanan, dibawakan langsung oleh para pemeran seperti Nicholas Saputra, Monita Tahalea, dan Dira Sugandi.

Film Siapa Dia menampilkan sederet aktor dan aktris lintas generasi, dari Amanda Rawles, Widi Mulia, Ariel Tatum hingga Happy Salma, dalam gaya musikal yang sarat unsur lokal dan melodi nostalgia.

Karya ini juga didukung koreografi Eko Supriyanto, yang menambahkan kekuatan visual melalui gerak khas Indonesia. Nuansa musikal terasa kuat sekaligus menggugah semangat kebangsaan.

Garin Nugroho menyebut film ini sebagai "surat cinta bagi sejarah perfilman Indonesia". Tayang di bulan kemerdekaan, film ini menjadi bentuk penghormatan terhadap peran film dalam perjuangan bangsa.

Sementara itu, Produser eksekutif Faizal Lubis menyatakan keberanian melawan arus menjadi kekuatan film ini. "Vibes-nya seperti La La Land, tapi berakar kuat pada sejarah musik dan sinema Indonesia," jelas Faizal.

Lagu dan scoring digarap serius, termasuk melalui proses aransemen di studio Praha. Semua pemeran juga menyanyikan langsung lagu-lagu dalam film sebagai bagian dari penyampaian emosi tokoh.

Nicholas Saputra menyebut pengalaman ini sebagai tantangan baru dalam kariernya. Film Siapa Dia akan terus mengumumkan kota-kota pemutaran melalui akun Instagram dan TikTok @filmsiapadia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 
Share:

Final Trailer Tinggal Meninggal Tampilkan Komedi Getir yang Absurd


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Tinggal Meninggal resmi merilis final trailer tiga minggu sebelum tayang di bioskop. Imajinari menampilkan sisi komedi yang lebih liar, getir, dan penuh warna dari karakter Gema dan dunia absurdnya.

Jika trailer sebelumnya hanya menampilkan potongan kehidupan Gema, kali ini penonton diajak menyelami trauma masa kecilnya dan bagaimana lingkungan kerja ikut membentuk absurditas hidupnya. 

Karakter Gema menjadi titik fokus naratif, memperlihatkan kompleksitas emosional yang dituturkan dengan humor yang menggelitik.

Komedi dalam Tinggal Meninggal tidak hanya memancing tawa, tapi juga rasa nyeri yang membekas. Jokes pasif-agresif, interaksi janggal, dan gaya bercerita yang melampaui batas realita menjadikan film ini unik di antara komedi Indonesia lainnya. 

Gema bahkan menembus tembok keempat, seolah berbicara langsung kepada penonton, memperkuat kesan personal dan introspektif.

Para karakter pendukung juga mulai unjuk gigi. Mawar de Jongh sebagai Kerin dan Ardit Erwandha sebagai Ilham menampilkan dinamika khas rekan kerja yang relatable. 

Sementara Muhadkly Acho sebagai Pak Cokro memberi warna dengan gaya bapak-bapak kantor yang sok gaul tapi tetap jadul.

Potongan Gema kecil yang muncul dan berdialog dengan dirinya yang dewasa menambah dimensi psikologis film ini. Imajinasi dan kenyataan kabur dalam batas-batas naratif yang semakin cair. 

Film ini juga menandai debut Kristo Immanuel sebagai sutradara—nama yang dikenal lewat impersonasi komedi, kini mengarahkan film dengan nuansa lebih dalam dan puitis.

Final trailer ini mempertegas bahwa Tinggal Meninggal bukan sekadar tontonan lucu, tapi pengalaman yang memadukan absurditas, kritik sosial, dan empati. 

Film ini tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, dan dapat diikuti perkembangannya lewat akun Instagram @tingning.official dan @imajinari.id.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Film Bertaut Rindu Gelar Gala Prom Night, Ajak Penonton Pulang ke Diri Sendiri


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Bertaut Rindu resmi menggelar gala premiere bertema prom night di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (23 Juli 2025), sebagai bagian dari perjalanan sinematik yang mengangkat konflik batin remaja dan dinamika keluarga.

Setelah sukses dengan roadshow di berbagai kota, gala Bertaut Rindu menjadi ruang nostalgia yang dirancang menyentuh emosi generasi muda dan orang tua lewat simbol busana biru, simbol kedewasaan dan kejujuran.

Dalam wawancara khusus, Adhisty Zara menyampaikan pesan personal. Ia berharap film ini menjadi teman bagi mereka yang sedang berjuang meraih mimpi dan tak lagi merasa tertekan oleh ekspektasi keluarga.

Penampilan Jasmine Nadya membawakan lagu OST “Seiring” menjadi momen puncak yang menyatukan cerita Jovanka-Magnus dengan perasaan penonton yang pernah menghadapi ketegangan hubungan orang tua dan anak.

Gala ini juga menampilkan Mading Surat untuk Diriku di Masa Lalu, serta sesi puisi spontan oleh penyair muda Hamzah Muhammad. Kedua instalasi ini mengajak penonton berefleksi dan terhubung secara emosional.

Tayang serentak mulai 31 Juli 2025, Bertaut Rindu mengajak keluarga untuk menonton bersama dan saling mendengarkan demi terciptanya support system yang lebih kuat di rumah.

Acara ini dihadiri Rako Prijanto, David S. Suwarto, Fahri Fahrudin, Nuridzka Mutiaradini, Tian Topandi, serta para aktor utama seperti Adhisty Zara, Ari Irham, dan Aida Nurmala yang turut berbagi cerita di panggung.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

Visinema Umumkan Film Epik Perang Jawa, Angkat Kisah Pangeran Diponegoro


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta  
Visinema mengumumkan proyek terbesarnya, film Perang Jawa, yang mengangkat kisah perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kolonialisme Belanda.

Disutradarai Angga Dwimas Sasongko, Perang Jawa akan menjadi film berlatar sejarah pertama yang diproduksi Visinema Pictures, dengan dukungan produser eksekutif Gita Wirjawan.

Film ini dijadwalkan memasuki tahap produksi pada tahun 2027 dan diproyeksikan menjadi karya berskala epik dengan pendekatan sinematik modern.

“Lewat Perang Jawa, kami ingin menciptakan pengalaman sinema kelas dunia yang menggugah, melalui sudut pandang khas Indonesia,” kata Angga di Jakarta, Senin (21/07/2025).

Film akan mengedepankan pembangunan dunia (world-building) dan intensitas visual yang belum pernah ada sebelumnya dalam film sejarah Indonesia.

Sementara itu, Gita Wirjawan, inisiator proyek ini, menekankan bahwa Diponegoro adalah simbol perjuangan spiritual dan harga diri, bukan sekadar figur sejarah.

“Dia berjuang demi keyakinan, bukan kekuasaan. Kisah ini layak dinarasikan secara megah agar bisa menjangkau penonton global,” ujar Gita.

Skenario akan ditulis oleh Ifan Ismail, pemenang Piala Citra, dan dikembangkan bersama sejarawan Peter Carey, penulis The Power of Prophecy.

Peter Carey menyebut Perang Jawa sebagai momen penting dalam sejarah Asia Tenggara dan menilai Diponegoro sebagai ikon anti-kolonialisme awal.

“Ini bukan hanya sejarah Indonesia, tapi sejarah dunia yang belum pernah divisualisasikan secara layak dalam film,” kata Carey.

Visinema optimis bahwa Perang Jawa dapat mengulang kesuksesan Jumbo, film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Studio ini juga telah sukses lewat film aksi 13 Bom di Jakarta dan thriller Mencuri Raden Saleh, keduanya disutradarai oleh Angga.

Pengumuman film ini bertepatan dengan peringatan 200 tahun dimulainya Perang Diponegoro, pada 20 Juli 1825, yang dipicu konflik lahan leluhur.

Film Perang Jawa akan jadi momentum baru dalam perfilman nasional—mengangkat sejarah lokal ke panggung sinema global.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Film Sore: Istri dari Masa Depan Tembus 1,3 Juta Penonton


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Sore: Istri dari Masa Depan mencatat 1.393.072 penonton per 20 Juli 2025, menjadikannya drama romantis lokal terlaris tahun ini.

Tayang perdana pada 10 Juli 2025, film ini mencapai angka 1 juta penonton hanya dalam waktu 10 hari. Prestasi ini memperkuat posisi film tersebut sebagai karya populer 2025.

Karya besutan Yandy Laurens dan diproduseri Suryana Paramita ini melampaui pencapaian 1 Kakak 7 Ponakan yang sebelumnya dirilis Cerita Films awal tahun ini.

Menariknya, film ini tetap bertahan di tengah dominasi film-film Hollywood. Layar bioskop untuk Sore: Istri dari Masa Depan terus bertambah sejak debutnya.

Suryana Paramita menyebut capaian ini sebagai bukti kuatnya dukungan penonton Indonesia terhadap film independen lokal. Ia menyebut film ini “digendong” oleh publik.

Sang sutradara, Yandy Laurens, menggambarkan kesuksesan ini sebagai momen “surreal” yang penuh haru, karena besarnya cinta penonton terhadap cerita dan karakter.

Dukungan juga datang dari ko-produser asal Kroasia, Spomenka Saraga. Ia menilai proses syuting di kota Grožnjan dan Zagreb jadi pengalaman inspiratif bagi seluruh tim.

Saraga juga menyampaikan apresiasi kepada kru Kroasia dan aktor lokal seperti Goran Bogdan, Lara Nekić, hingga Sandra Lončarić yang terlibat dalam produksi film.

Bukan hanya sukses dari sisi jumlah penonton, lagu soundtrack Terbuang dalam Waktu dari Barasuara juga menduduki Top 1 Chart Viral 50 Spotify Indonesia.

Sebagai bentuk terima kasih, Cerita Films menggelar pertunjukan musik di PIM, Jakarta. Sheila Dara, Barasuara, dan Maya Hasan tampil membawakan lagu dari film tersebut.

Antusias penonton begitu tinggi, pengunjung memenuhi area Main Atrium hingga lantai atas mal. Acara ini jadi momen perayaan kesuksesan bersama.

Film ini diproduksi oleh Cerita Films bersama Miles Films, Imajinari, Trinity Entertainment Network, dan sejumlah kolaborator lain, termasuk mitra resmi seperti HMNS.

Kisah cinta lintas waktu ini berhasil mencuri hati penonton. Film Sore: Istri dari Masa Depan masih tayang di bioskop. Ikuti kabarnya di @cerita_films.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor Arianto 



Share:

Assalamualaikum Baitullah: Tissa Biani Hidupkan Luka Pilihan Kedua


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Assalamualaikum Baitullah resmi tayang di bioskop pada 17 Juli 2025, menampilkan Tissa Biani sebagai Amel, sosok perempuan penuh keikhlasan yang diam-diam menjadi korban cinta tanpa pilihan utama.

Karakter Amel yang diperankan Tissa Biani merepresentasikan banyak perempuan yang terpinggirkan meski telah memberi segalanya. Kisahnya menggambarkan luka batin namun tetap memilih percaya pada takdir Ilahi.

Barra (Arbani Yasiz), pria yang diam-diam Amel kagumi, ternyata bukan untuknya. Namun, di tengah kenyataan pahit, Amel tetap tegar dan pasrah pada keputusan Tuhan yang tak pernah salah.

Film ini juga mengangkat kisah Amira (Michelle Ziudith), perempuan lain yang kehilangan segalanya dan memulai perjalanan spiritual ke Tanah Suci. Di balik perjalanan itu, karakter Amel ikut bersinar dengan keteguhan dalam diam.

Menurut Tissa, naskah film ini sangat menyentuh karena begitu relevan bagi banyak perempuan. “Rasanya relate banget. Banyak yang merasa tak cukup hanya karena tak dipilih,” ungkapnya.

Assalamualaikum Baitullah adalah adaptasi novel Asma Nadia yang menghadirkan kisah keikhlasan, kesetiaan, dan kebangkitan. Dibintangi Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, dan Tissa Biani, film ini menjadi cermin bagi mereka yang pernah merasa patah.

Penulis Lakalim Adalin 
Editor Arianto 



Share:

Film Gereja Setan Ungkap Kisah Nyata Mongol Stres dan Pertobatan Spiritual


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Gereja Setan tayang 11 September 2025, mengangkat kisah nyata Mongol Stres yang pernah terjerumus ke komunitas sesat sebelum mengalami pertobatan dan kuasa penyelamatan Tuhan.

Diproduksi oleh Amazing Grace Production dan Shakti Cinema, Gereja Setan hadir sebagai film horor spiritual yang menawarkan pesan anti-penyesatan melalui kisah nyata penuh perenungan dan kegelapan.

Film ini disutradarai Daniel Tito Pakpahan dan ditulis oleh Alexandra Yunadi. Cerita dibuka dengan tokoh Ribka, gadis muda yang mengandung di luar nikah dan ditinggal mati kekasihnya, Matthew.

Orang tua Ribka, sebagai majelis gereja, menyuruhnya ke luar kota untuk menyembunyikan aib. Di kota asing itulah, Ribka bertemu Gladys dan Hendrik, tokoh yang mengubah jalan hidupnya.

Hendrik mengaku pembimbing spiritual dan mengajak Ribka ke komunitas ibadah yang ternyata berisi praktik ritual sesat dan simbol-simbol okultisme. Namun karena merasa diterima, Ribka tetap bertahan.

Ketika Ribka bertemu sosok Lucifer dan dijadikan calon pengantin iblis, ia mulai menyadari bahwa dirinya telah tersesat dalam sekte gelap. Usahanya keluar tak mudah karena Hendrik tak ingin melepasnya.

Alur film makin mencekam dengan penggambaran sisi gelap spiritual palsu yang membungkus diri dengan kata-kata religius, menyentil realita banyak penyesatan berkedok keimanan di tengah masyarakat modern.

Mongol Stres memerankan pemimpin Gereja Setan, sementara Kathleen Carolyne menjadi Ribka. Film ini juga dibintangi Maddy Slinger, Jonas Rivano, Richard Ivander, dan Millen Cyrus.

Sinematografi film ini dirancang gelap dan simbolik, dengan scoring musik intens yang mengangkat nuansa horor psikologis dan spiritual. Setiap adegan dibuat untuk menguji nalar dan rasa penonton.

Menurut sang sutradara, film ini bukan sekadar hiburan horor, tapi bentuk kesaksian dan refleksi atas kuasa Tuhan yang lebih besar dari kegelapan mana pun yang berusaha menipu manusia.

Pesan kuatnya ditujukan untuk generasi muda, agar tak mudah tertipu ajaran palsu yang kini dikemas secara modern dan menarik, termasuk komunitas spiritual berkedok religius yang menyesatkan.

Teaser resmi dan trailer film telah dirilis di YouTube dan media sosial, mengundang respons luas netizen. Poster film dengan kutipan “Bukan karena kuat dan hebatku, tapi karena Roh-Mu ya Tuhan” jadi viral.

Film ini akan tayang di jaringan bioskop nasional seperti Cinema XXI, CGV, dan Cinepolis. Tanggal rilis 11 September 2025 menjadi momentum perjalanan spiritual dari kelam menuju terang.

Penulis Lakalim Adalin 
Editor Arianto 




Share:

Poster Geng Kantor Film Tinggal Meninggal Bikin Netizen Ngakak: Tipe Rekan Absurd yang Nyata Banget


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Tinggal Meninggal (TingNing) kembali mencuri perhatian. Setelah sukses dengan teaser sebelumnya, kini Imajinari memperkenalkan “Geng Kantor”—karakter absurd yang mewakili tipe rekan kerja nyata di sekitar kita.

Melalui serangkaian poster visual yang khas, karakter-karakter ini diperkenalkan secara jenaka. Setiap poster didesain meniru tampilan media sosial: LinkedIn, Twitter, TikTok, Pinterest, hingga CV digital.

Pak Cokro (Muhadkly Acho), bos agensi yang sok gaul, tampil di poster LinkedIn dengan jargon cringe khas korporat. Gayanya membuat kita auto-terbayang bos “try hard” yang sok relevan tapi menggelikan.

Lalu ada Kerin (Mawar de Jongh), anak Jaksel yang kritis soal mental health dan sosial isu. Ia hadir di poster ala Twitter, lengkap dengan gaya bahasa yang witty dan gaya ngomong campur aduk.

Danu (Mario Caesar), si tukang pamer liburan, tampil dalam visual Instagram. Story-nya penuh bendera negara, memperlihatkan persona healing yang katanya sih tiap weekend keluar negeri.

Adriana (Shindy Huang), cewek skena paling update tren kopi dan musik indie, tampil melalui estetika Pinterest. Konspirasi teori, tren secondhand fashion, dan kopinya nggak boleh ketinggalan.

Ilham (Ardit Erwandha) si tukang nunda kerja, jadi favorit netizen. Poster CV-nya tampil seadanya, lengkap dengan tulisan “anak yatim” sebagai “kelebihan.” Respons Ardit: “SINI GUA AJA YANG BIKIN PROFIL GUA!”

Naya (Nada Novia), Gen Z sejati, muncul dalam profil TikTok. Kontennya playful dan penuh gaya, cocok buat ngedance dan jadi buzzer kantor dengan followers hampir 10K.

Poster-poster ini sukses bikin netizen ngakak. Komentar-komentar lucu muncul, seperti “CV-nya gepeng banget” atau “mangap dong biar keliatan minum aer Merlion!” menggambarkan betapa relate-nya setiap karakter.

Menariknya, karakter-karakter ini bukan cuma lucu, tapi reflektif. Banyak orang merasa kenal—atau bahkan jadi—salah satu dari Geng Kantor. Inilah kekuatan narasi visual TingNing yang bermain cerdas di antara satire dan empati.

Film Tinggal Meninggal dijadwalkan tayang 14 Agustus 2025. Ini menjadi debut Kristo Immanuel sebagai sutradara film panjang, diproduseri oleh Dipa Andika dan Ernest Prakasa, serta dipersembahkan oleh Imajinari.

Mengusung komedi getir dengan karakter jenaka namun realistis, TingNing berpotensi menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata terhadap dinamika dunia kerja.

Siapakah karakter yang paling mirip dengan teman kantor kamu? Atau jangan-jangan, kamu sendiri termasuk salah satunya? Jangan lewatkan kejutan selanjutnya dari TingNing di @tingning.official!

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Film Horor Labinak: Teror Psikologis Kanibalisme dan Kritik Sosial


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Anami Films siap mengguncang bioskop Indonesia lewat film horor terbaru bertajuk Labinak: Mereka Ada Disini, tayang mulai 21 Agustus 2025.

Disutradarai Azhar Kinoi Lubis, film ini menampilkan Raihaanun, Arifin Putra, Nayla Purnama, dan Giulio Parengkuan dalam kisah horor yang penuh kritik sosial.

Trailer dan poster resmi yang dirilis menampilkan teror psikologis yang berakar pada praktik kanibalisme oleh elite dalam sekte Bhairawa.

Cerita Labinak terinspirasi dari urban legend soal ritual makan daging manusia demi umur panjang di kalangan elite rahasia.

Raihaanun berperan sebagai Najwa, guru honorer dan penyintas kekerasan seksual yang mencoba membangun hidup baru di Jakarta bersama putrinya, Yanti.

Namun, kedatangan mereka justru membawa Najwa ke dalam lingkaran sesat keluarga Bhairawa, sekte yang menjadikan manusia sebagai tumbal.

Putrinya, Lisa, ternyata keturunan dari salah satu pemimpin sekte tersebut dan menjadi simbol konflik antara kemewahan dan moralitas.

Film ini tak hanya menyuguhkan ketegangan, tapi juga menggambarkan ketimpangan sosial sebagai bentuk teror nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Produser Dilip Chugani menyatakan, film ini ingin menyampaikan pesan mendalam melalui medium horor yang menyentuh aspek sosial dan budaya.

“Melalui kisah Najwa, kita menyaksikan bagaimana yang lemah dipaksa tunduk pada sistem yang brutal demi bertahan hidup,” ungkap Dilip.

Pada kesempatan yang sama, Sanjeev Bhalla, salah satu produser lainnya, menambahkan bahwa Labinak adalah gambaran simbolik dari struktur sosial yang timpang di Indonesia.

Film ini menghadirkan horor yang tak hanya menakutkan secara visual, tapi juga mengusik batin penonton lewat ketidakadilan sosial yang membayangi.

Sementara itu, Sutradara Azhar Kinoi Lubis menekankan bahwa Labinak mengusung pendekatan baru pada horor lokal, dengan kekuatan cerita yang emosional.

Menurut Azhar, Labinak bukan hanya tentang kengerian ritual, tapi bagaimana trauma, kemiskinan, dan ketidakberdayaan menjadi sumber horor sejati.

Azhar dikenal dengan gaya sinematik atmosferik yang mampu menggabungkan horor dan drama manusia secara emosional dan kuat.

“Setiap adegan punya beban emosional. Teror bukan sekadar hantu, tapi keputusan yang dibuat manusia,” ujar Azhar Kinoi Lubis.

Raihaanun menyebut karakter Najwa sebagai cerminan orang-orang biasa yang tertindas oleh sistem yang tak memberi ruang untuk selamat.

“Najwa hanya ingin hidup layak lewat pendidikan. Tapi realitas membuatnya dan anaknya menjadi korban kekuasaan yang rakus,” jelas Raihaanun.

Karakter Najwa adalah simbol perjuangan kelas bawah yang terpaksa berhadapan dengan elite predator yang menyembunyikan kejahatan dalam kemewahan.

Dengan skenario yang kuat dan pendekatan psikologis, Labinak menawarkan horor yang mencekam sekaligus menyentuh sisi kemanusiaan.

Film ini diproduseri oleh Prakash Chugani, Deepak Chugani, Dilip Chugani, dan Sanjeev Bhalla dengan dukungan teknis dan artistik yang solid.

Elemen visual dan suara dalam Labinak dirancang menciptakan ketegangan konstan, dengan nuansa suram dan sunyi yang menghantui.

Labinak: Mereka Ada Disini bukan sekadar film horor, tapi juga refleksi atas ketimpangan sosial dan nilai manusia dalam struktur kekuasaan.

Melalui karakter yang kuat dan tema kontroversial, film ini diharapkan membuka diskusi tentang bagaimana masyarakat memperlakukan yang tak berdaya.

Horor di Labinak muncul dari pilihan moral yang mustahil, memperlihatkan bagaimana sistem yang timpang bisa menciptakan monster nyata.

Film horor ini menyuguhkan kisah perempuan yang mencoba bertahan di dunia yang mengorbankan kebaikan demi kekuasaan dan umur panjang.

Jangan lewatkan Labinak: Mereka Ada Disini yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 21 Agustus 2025.

Ikuti kabar terbaru dan trailer eksklusif film horor Labinak melalui akun Instagram resmi @anamifilms_official.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto



Share:

Gala Premiere Assalamualaikum Baitullah: Pelukan Bagi Perempuan yang Terluka dan Percaya Kekuatan Doa


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Assalamualaikum Baitullah mengawali perjalanannya di layar lebar dengan Gala Premiere penuh haru, di XXI Epicentrum Jakarta, Selasa (10/7/2025).

VMS Studio menghadirkan malam yang sarat makna, menjadikan gala ini lebih dari sekadar perayaan, melainkan perjumpaan batin antara luka dan harapan.

Pembukaan dibuka indah lewat suara Fadhilah Intan yang membawakan lagu “Jalan Cinta”, menyentuh jiwa mereka yang sedang belajar ikhlas.

Suasana terasa akrab dan reflektif sejak awal, menyatukan para pengunjung dengan kisah yang hendak disampaikan film.

Pemain utama seperti Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, Tissa Biani, hingga Maudy Koesnaedi turut hadir menyaksikan kisah Amira.

Amira adalah perempuan yang disakiti, dikhianati, namun bangkit melalui doa dan keberanian untuk memulai ulang hidupnya.

Suasana berubah haru usai pemutaran, banyak penonton yang menangis karena merasa tersentuh dengan perjalanan Amira.
Salah satu penonton berkata, “Film ini seperti pelukan untuk yang sedang kehilangan dan mencari makna kembali dari doa.”

Bagi banyak orang, film ini terasa sebagai refleksi hidup, terutama bagi perempuan yang tengah diuji kesabarannya.

“Film ini menguatkan. Membuat saya sadar bahwa doa selalu menemukan jalannya,” ucap penonton lainnya dengan mata berkaca.

Sutradara Hadrah Daeng Ratu mengatakan film ini adalah ruang aman bagi perempuan untuk berhenti, bernapas, dan kembali percaya.

Sementara produser Tony Ramesh menyebut film ini adalah obat penyemangat bagi perempuan yang sedang kehilangan arah.

Disisi lain, Michelle Ziudith mengaku merasakan kedalaman karakter Amira yang diam-diam menyimpan badai tapi tetap memilih untuk berharap.

“Amira adalah jiwa yang diam, tapi kuat. Dia mengajarkan bahwa tidak ada luka yang tak bisa disembuhkan oleh cinta dan doa,” katanya.

Pesan paling membekas datang dari karakter Ibu Amira, “Tidak ada doa yang tidak diijabah.”

Kalimat ini menjadi jangkar emosi yang membuat banyak penonton terdiam dan merenung.

Film ini adalah adaptasi dari novel best-seller Asma Nadia, disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, dan diproduseri Tony Ramesh.

Assalamualaikum Baitullah akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025 dan telah membuka Advance Ticket Sales.

Tujuh hari sebelum tayang, film ini hadir sebagai teman seperjalanan untuk mereka yang patah namun ingin pulih perlahan.

Ikuti info terbaru melalui @film.asba dan @vmsstudioid serta gabung komunitas WhatsApp resmi untuk kabar eksklusif.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

SIHIR PELAKOR Angkat Kisah Nyata Horor Keluarga, Trailer dan Poster Resmi Dirilis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Starvision resmi merilis trailer dan poster film horor terbaru berjudul SIHIR PELAKOR, yang diangkat dari kisah nyata Novita Indriani (Vita). Kisah ini pertama kali viral di kanal Podcast YouTube RJL 5, Sihir Pelakor: Sabdo Pandito, dan telah ditonton lebih dari 3,5 juta kali.

Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan ditulis oleh Upi, film SIHIR PELAKOR menggambarkan pengalaman nyata selama dua tahun yang penuh teror tak masuk akal. Cuplikan dalam trailer memperlihatkan potongan adegan penuh ketegangan dan misteri, membangun rasa penasaran tentang sihir yang menghancurkan keluarga.

Neona Ayu memerankan sosok Vita, yang mengalami kejadian nyata mengerikan tersebut. Ia didukung deretan aktor papan atas seperti Marcella Zalianty, Fathir Muchtar, Asmara Abigail, Jared Ali, Indra Birowo, hingga Adhisty Zara. 

Film ini menggambarkan peristiwa nyata tahun 2002, ketika ayah Vita menghilang selama 1,5 tahun, tanpa disadari oleh keluarganya.

Produser Chand Parwez Servia menyatakan, film ini mengangkat kisah menyedihkan dari seorang remaja yang kehilangan figur ayah akibat sihir pelakor. “Sangat mengerikan ketika keluarga harmonis hancur karena sihir dan pelakor,” katanya.

Sementara itu, Sutradara Bobby Prasetyo menegaskan bahwa SIHIR PELAKOR bukan sekadar film horor biasa. “Kami ingin penonton merasakan kenyataan mencekam yang dialami Vita dan keluarganya,” ucapnya.

Senada, Penulis Upi menambahkan, “Pelakor bukan hanya menyakiti istri sah, tapi juga anak-anak. Mereka juga korban.” Film ini menyuarakan suara anak sebagai korban tak terlihat.

Lebih lanjut, Neona Ayu mengungkapkan, film ini membawa pesan kuat tentang bahayanya sihir dalam kehidupan nyata. Ia berharap penonton bisa mengambil pelajaran untuk melindungi keluarga dari ancaman serupa.

Disisi lain, Asmara Abigail, pemeran tokoh antagonis pengirim sihir, mengaku tertantang memerankan karakter yang kejam dan siap dibenci publik. “Saya berusaha tampil total sebagai sosok jahat yang merusak keluarga.”

Vita sendiri, sebagai tokoh nyata, menyambut baik film ini. Ia berharap visualisasi seram dan audio menegangkan dapat menyampaikan pesan kuat kepada penonton.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Tembus 500 Ribu Penonton, Komedi Absurd yang Bikin Nagih


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film komedi absurd GJLS: Ibuku Ibu-Ibu sukses menembus angka 500.417 penonton hanya dalam waktu satu minggu penayangan. Di tengah persaingan film blockbuster dan drama serius, film ini tetap melenggang dengan gayanya yang segar, nggak masuk akal, tapi dijamin ngakak.

Antusiasme penonton terasa di hampir seluruh bioskop Indonesia. Nobar (nonton bareng) digelar hampir setiap hari oleh berbagai komunitas, dari Stand Up Indo, Podcast Ancur, Podkesmas, Vindes, hingga Grind Boys. Atmosfer penayangannya pun ramai, penuh tawa, standing ovation, dan suasana meriah layaknya konser.

Mahasiswa film hingga komunitas perfilman di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Solo, dan Medan turut menginisiasi nobar. Mereka mengapresiasi keberanian GJLS menabrak pakem film komedi konvensional. Trio GJLS – Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir – dinilai berhasil menghadirkan jenis komedi absurd yang relatable, jujur, dan menghibur.

Komentar penonton pun tak kalah unik. “Goblok tapi jenius,” tulis salah satu warganet. Bloopers yang biasanya dihapus, justru jadi favorit penonton. Komunitas Podcast Ancur bahkan menyebut film ini dengan tiga kata: “Mantep, Lengkap, Jenius.” Gofar Hilman dari Grind Boys menyebut, “Film tertolol nih asli!” usai nobar bersama fans.

Tak ketinggalan, komunitas Rans Entertainment dan pemain sinetron “Cinta Luka” turut hadir menyaksikan dan tertawa bersama. Nobar ini jadi ajang kebersamaan lintas komunitas – dari penggemar film serius hingga pencinta komedi receh – semua bersatu karena GJLS.

Produser Eksekutif Indra Yudhistira mengaku bangga dengan pencapaian film. “Ini film yang menyatukan penonton dari berbagai latar belakang. Lucunya nggak bisa dijelaskan, tapi nyata,” ungkapnya. Sementara sutradara Monty Tiwa menyebut ini sebagai pengalaman baru yang tidak terlupakan.

Salah satu yang dinantikan adalah janji nazar para personel GJLS. Rispo, misalnya, siap menunaikan janjinya membiayai pembuatan 10 SIM untuk penonton beruntung. Janji-janji absurd lainnya pun tinggal menunggu giliran jika jumlah penonton terus bertambah.

Setelah sukses roadshow di Depok dan Blok M, GJLS melanjutkan rangkaian tur ke Jambi pada 18 Juni dan Sukabumi pada 21 Juni 2025. Aktivitas mereka yang interaktif dan kocak menjadikan promosi film terasa seperti pesta rakyat, bukan sekadar pemasaran.

GJLS: Ibuku Ibu-Ibu masih tayang di seluruh jaringan bioskop Indonesia. Film ini bukan hanya tontonan, tapi pengalaman tawa yang menyegarkan dan membebaskan dari rutinitas serius. Jadi, sudahkah kamu ikut tertawa hari ini?

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Film Tinggal Meninggal Rilis Poster Karakter “Geng Kantor” dengan Gaya Unik dan Relatable


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film Tinggal Meninggal atau TingNing kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, rumah produksi Imajinari merilis poster karakter bertajuk “Geng Kantor”, sekelompok rekan kerja Gema (Omara Esteghlal) yang absurd, jenaka, namun terasa sangat akrab di kehidupan nyata.

Enam karakter “Geng Kantor” ini diperkenalkan melalui poster visual yang mengadaptasi gaya berbagai platform media sosial seperti LinkedIn, Twitter, Instagram, TikTok, Pinterest, hingga CV digital. Pendekatan komedi getir yang digunakan membuat karakter-karakter ini tidak hanya lucu, tetapi juga mengajak penonton untuk merenung soal dinamika kehidupan kerja.

Pak Cokro (Muhadkly Acho) misalnya, tampil dalam gaya LinkedIn dengan bio ala bos gaul yang sok relevan. Lengkap dengan jargon korporat cringe, ia tampil seperti atasan yang selalu berusaha tampak “edgy”. Lalu ada Kerin (Mawar de Jongh), tipikal anak Jaksel yang peduli isu sosial dan mental health, dengan gaya profil Twitter yang witty dan penuh punchline bahasa Inggris.

Danu (Mario Caesar) hadir sebagai si tukang flex dengan profil Instagram glamor. Story highlight-nya penuh bendera negara hasil “healing” dan self-branding elit. “I dalam WNI itu International,” katanya. Sementara Adriana (Shindy Huang) tampil artsy dan misterius dalam gaya Pinterest. Ia adalah teman kantor yang percaya konspirasi dan tidak bisa hidup tanpa kopi.

Ilham (Ardit Erwandha), pegawai santai yang kerjaannya lebih banyak numpang gosip, tampil dengan CV seadanya. Meski isinya absurd dan fotonya gepeng, ia tetap disayang tim. Bahkan Ardit tak kuasa menahan tawa saat melihat CV karakternya dan berkomentar, “SINI GUA AJA YANG BIKIN PROFIL GUA,” di akun pribadinya.

Terakhir, Naya (Nada Novia), social media specialist paling Gen Z, muncul dalam poster ala TikTok. Suka ngonten, ngedance, dan hampir 10K followers, Naya adalah wajah baru medsos kantor. Segala jenis tren TikTok udah dia jajal. Mau endorse? Japri aja!

Poster-poster ini langsung menuai beragam reaksi warganet. Karakter Ilham dan Danu mendapat banyak komentar lucu. Influencer Dwi Handayani menyoroti poster Danu yang belum total. “Harusnya kovernya mangap dong, biar kelihatan minum aer Merlion,” cuitnya. 

Sementara akun Doddy Pratama mengapresiasi tim kreatif TingNing yang sukses membentuk karakter hanya lewat visual. “Cuma dari bio LinkedIn udah bisa tebak karakternya. Keren banget,” tulisnya.

Kreativitas visual yang satir, jenaka, dan relatable ini menjadikan poster “Geng Kantor” bukan sekadar materi promosi, melainkan bahan refleksi tentang kehidupan kantor. Siapa pun yang pernah kerja, pasti pernah bertemu—atau bahkan menjadi—salah satu dari karakter ini.

Film Tinggal Meninggal sendiri merupakan drama komedi terbaru dari Imajinari setelah kesuksesan Agak Laen dan Kaka Boss. Film ini menandai debut Kristo Immanuel sebagai sutradara film panjang, dengan produser Dipa Andika dan Ernest Prakasa. Uniknya, cerita TingNing adalah ide orisinal Kristo yang berkembang dari ide jahil menjadi film layar lebar.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025. Ceritanya dijanjikan bakal mengaduk emosi, menghadirkan tawa, sekaligus renungan. Dengan peluncuran “Geng Kantor”, film ini semakin membangun antisipasi publik.

Apakah kamu punya rekan kerja seperti Geng Kantor? Atau jangan-jangan kamu sendiri salah satunya? Nantikan kejutan selanjutnya dari Tinggal Meninggal. Pantau terus info dan konten eksklusifnya di Instagram dan TikTok @tingning.official.

Film Tinggal Meninggal rilis poster “Geng Kantor” dengan gaya medsos unik. Karakter-karakter absurd dan relatable ini siap menghibur jelang tayang 14 Agustus 2025.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

GJLS Ukir Sejarah Baru Film Komedi Indonesia, Penonton Bioskop Teriak Ngakak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu resmi menembus angka 500.417 penonton hanya dalam waktu satu minggu tayang. Di tengah gempuran film drama dan blockbuster, film komedi absurd ini justru berhasil mencuri perhatian dan mendominasi percakapan publik.

Karya dari trio komedian GJLS – Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir – membuktikan bahwa komedi dengan pendekatan jujur dan "nggak masuk akal" masih punya tempat besar di hati penonton bioskop Indonesia. Tak hanya tertawa, penonton bahkan berdiri dan bersorak di akhir pemutaran film.

Sejumlah komunitas ikut ambil bagian dalam kesuksesan ini. Mulai dari Stand Up Indo Jakarta, Bandung, Jogja, hingga komunitas film dan mahasiswa di Solo dan Surabaya, semuanya menggelar nobar seru. Antusiasme terlihat dari bioskop yang selalu penuh dengan tawa dan tepuk tangan.

Podcast populer seperti Ancur, Podkesmas, Vindes, dan Grind Boys juga ikut meramaikan. Nobar bersama pendengar menjadi momen spesial, membuktikan bahwa film ini telah menjelma jadi fenomena komedi lintas platform dan generasi.

Salah satu komentar dari Diaz Danar, pengisi Podcast Ancur, menyebut film ini “mantep, lengkap, dan jenius.” Sementara Gofar Hilman dari Grind Boys menulis, “Film tertolol nih asli,” di akun Instagram-nya, menyiratkan bahwa kegoblokan dalam film ini justru menjadi daya tarik utamanya.

Bukan hanya kalangan podcast dan komunitas kreatif, dukungan juga datang dari dunia sinetron. Para pemain sinetron “Cinta Luka” bahkan ikut hadir dalam nobar dan larut dalam gelak tawa penonton bioskop. Rasanya seperti menonton konser komedi.

Beberapa penonton menyebut film ini sebagai “bloopers berjalan”, yang seharusnya gagal tapi justru menjadi favorit karena kejujuran dan spontanitasnya. Banyak pula yang menyebut film ini sebagai “the real satu orang ngajak seribu orang”, menggambarkan dampak viral yang luar biasa.

Menanggapi respons positif, Rigen mengaku lega dan bahagia. "Nggak ada yang lebih menyenangkan dari melihat penonton ketawa lepas di bioskop. Itu jadi energi buat kami terus keliling kota," ujarnya. Monty Tiwa sebagai sutradara pun mengakui, ini salah satu film paling unik yang pernah ia garap.

Produser Eksekutif Indra Yudhistira menyampaikan rasa bangga karena film ini menyatukan banyak segmen penonton. Dari penikmat film serius sampai mereka yang hanya ingin tertawa, semua bisa duduk bersama dan menikmati film ini tanpa beban.

Nazarpun mulai ditunaikan. Rispo siap membayar pembuatan 10 SIM untuk penonton yang beruntung. Janji absurd lainnya juga tengah disiapkan bila target penonton terus bertambah hingga menyentuh angka jutaan.

Setelah sukses menghebohkan CFD Depok dan Blok M dengan aksi absurdnya, GJLS akan melanjutkan roadshow ke Jambi pada 18 Juni 2025 dan Sukabumi pada 21 Juni 2025. Di setiap kota, mereka akan menyapa langsung penonton dalam rangkaian nobar nasional.

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu masih tayang serentak di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Dengan gaya humor khas dan keberanian menabrak pakem, film ini bukan hanya menghibur tapi juga membuka ruang baru bagi genre komedi absurd di tanah air.

Bagi yang merasa hidup terlalu serius, menonton film ini bisa jadi terapi tertawa yang manjur. Siapapun yang ingin menyegarkan pikiran, mengajak teman satu geng, atau sekadar penasaran, film ini layak jadi pilihan tontonan pekan ini.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Bukan Sekadar Lucu, Film GJLS Buktikan Komedi Bisa Dekat dengan Rakyat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Di tengah gelombang film penuh drama dan ketegangan, siapa sangka sebuah film komedi absurd justru berhasil mencuri perhatian penonton Indonesia? Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, karya trio komedian Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, sukses mencatatkan prestasi gemilang sejak tayang perdana. Selama empat hari berturut-turut, film ini bertahan sebagai film Indonesia terlaris yang tengah tayang.

Disutradarai Monty Tiwa, film ini menyuguhkan tawa segar melalui kekonyolan yang tidak masuk akal namun terasa relevan. Dengan penambahan layar hingga 392 dan total 1697 showtimes di seluruh bioskop Indonesia, Ibuku Ibu-Ibu bukan hanya menghibur, tapi juga menghadirkan fenomena tontonan rakyat yang begitu melekat.

Mengisahkan tiga bersaudara dengan karakter absurd, egois, dan konyol yang bersatu untuk misi menggagalkan pernikahan sang ayah, film ini menyisipkan nilai keluarga di tengah lelucon tak terduga. Didukung akting ciamik Nadya Arina, Bucek Depp, Luna Maya, dan Adi Sudirja, film ini terasa lengkap dalam membalut kekacauan yang penuh makna.

Antusiasme publik pun luar biasa. Di hari pertama, jumlah penonton tembus 75 ribu lebih, naik ke 141 ribu di hari kedua, 223 ribu di hari ketiga, dan kini telah menembus 300 ribu. Tak hanya sambutan hangat, trio GJLS juga memancing gelak tawa lewat serangkaian janji absurd yang mereka lontarkan sebagai ‘komitmen’ atas keberhasilan film.

Jika penonton tembus 500 ribu, Rispo berjanji bantu urus 10 SIM penonton. Di angka 1 juta, GJLS akan bayari pajak motor lima orang dan Hifdzi jalan kaki dari Sepatan ke kantor GJLS. Pada angka 1,5 juta, GJLS akan jadi MC di gala premier Agak Laen 2, sementara angka 2 juta membuat Rigen dan Hifdzi jadi presenter show Oki Rengga dan Rispo tampil sebagai opening dancer dadakan.

Janji makin menggila di angka 3 juta: ketiganya siap menggimbal rambut, dan Hifdzi akan jalan kaki dari Sepatan ke GBK. Kalau mencapai 4 juta, mereka akan adakan show gratis di Sofifi, Maluku Utara. Puncaknya, di angka 10 juta penonton, Rispo akan belikan motor XMAX untuk sahabat mereka, Wancoy, lengkap dengan satu juta rupiah bensin dari Hifdzi!

Tak hanya menghibur lewat layar, GJLS juga aktif membangun kedekatan dengan masyarakat. Pada 15 Juni, mereka turun langsung ke Car Free Day (CFD) Depok untuk senam Feromon bareng para ibu-ibu. Aksi ini disambut meriah dan bikin CFD penuh gelak tawa.

Tak berhenti di sana, mereka membuat kejutan di Gultik Blok M, menyanyi bersama musisi jalanan dan menghibur warga. Kehangatan dan spontanitas ini mempertegas bahwa GJLS bukan sekadar pelawak, tapi ikon komedi rakyat yang menyatu dengan penontonnya.

Jadwal promosi pun berlanjut. GJLS akan hadir dalam cinema visit dan nobar di Jambi (18 Juni) dan Sukabumi (21 Juni). Langkah ini diprediksi akan terus mendorong angka penonton naik tajam. Jadi, sampai angka berapa GJLS siap tepati janji?

Yuk, saksikan langsung GJLS: Ibuku Ibu-Ibu di bioskop terdekat. Film ini bukan hanya tontonan, tapi juga ajakan untuk ikut tertawa dan bersyukur di tengah hidup yang kadang terlalu serius. Ayo #SiapGoblok, dan jadi saksi: janji mana yang akan diwujudkan duluan?

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Assalamualaikum Baitullah Bakal Tayang 17 Juli 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Assalamualaikum Baitullah, film religi terbaru produksi VMS Studio, resmi merilis poster dan trailer perdananya dalam sebuah konferensi pers emosional di Anjungan Sarinah, Jakarta. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 17 Juli 2025 dan diharapkan menjadi drama inspiratif yang menyentuh hati banyak penonton.

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan diproduseri Tony Ramesh, film ini diadaptasi dari novel best seller karya Asma Nadia. Kolaborasi ini kembali terjadi setelah kesuksesan film Pemandi Jenazah yang membawa nuansa spiritual mendalam. Dalam kesempatan tersebut, Fadhilah Intan turut mempersembahkan lagu original soundtrack berjudul Jalan Cinta yang dibawakan secara live untuk pertama kalinya.

Kisah dalam Assalamualaikum Baitullah mengikuti perjalanan Amira (diperankan oleh Michelle Ziudith), seorang perempuan yang hidupnya hancur setelah dikhianati oleh suaminya. Di tengah kehancuran, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan umrah ke Tanah Suci, yang justru menjadi titik balik dari pencarian makna hidupnya. Film ini menyuguhkan cerita penemuan diri, pemulihan batin, dan perjalanan spiritual penuh harapan.

Trailer yang dirilis memperlihatkan suasana haru dan penuh keheningan. Amira digambarkan sebagai sosok kuat yang harus menerima kenyataan pahit rumah tangganya. Dalam diam, ia belajar untuk berdamai dengan luka, dan perlahan menemukan kembali jati dirinya. Visual dalam trailer yang menampilkan suasana Makkah, tangisan dalam doa, dan pencarian akan makna cinta sejati berhasil membangkitkan emosi penonton.

Michelle Ziudith mengungkapkan bahwa memerankan Amira adalah pengalaman yang penuh tantangan. “Karakter Amira menyimpan luka mendalam, namun ia tidak menunjukkannya secara langsung. Ia mencari kekuatan melalui doa, dan saya percaya banyak perempuan yang bisa melihat diri mereka dalam Amira,” ujar Michelle.

Tony Ramesh, selaku produser, menyebut film ini sangat personal. “Banyak orang yang pernah berada di titik terendah hidup mereka. Film ini adalah pengingat bahwa ada cahaya di ujung terowongan. Bahwa meskipun doa terasa tak cukup, keikhlasan bisa membawa kita pulang,” katanya.

Sementara itu, sang sutradara Hadrah Daeng Ratu menyebut kekuatan film ini justru terletak pada diam dan rasa. “Kami tidak ingin menyodorkan air mata secara berlebihan. Film ini menyentuh lewat keheningan, dan saya yakin banyak orang akan merasa tersentuh secara mendalam,” ujarnya.

Poster resmi film ini memperlihatkan Amira (Michelle Ziudith), Barra (Arbani Yasiz), dan Amel (Tissa Biani) berdiri di depan Ka’bah, dikelilingi lautan manusia thawaf. Sorotan cahaya keemasan dari langit menciptakan kesan sakral dan mendalam. Komposisi ini menggambarkan konflik batin, ujian hidup, dan cinta yang belum selesai di antara ketiganya.

Tidak hanya mereka, film ini juga diperkuat oleh aktor-aktris ternama seperti Miqdad Addausy, Ummi Quary, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, dan Sadana Agung. Kehadiran mereka memberikan dimensi baru dalam cerita yang sarat nilai pengampunan, kesabaran, dan keikhlasan.

Sebagai film religi kedua dari VMS Studio tahun ini, Assalamualaikum Baitullah bukan hanya sebuah film drama, tetapi juga menjadi ruang refleksi tentang perjuangan batin, cinta tak bersyarat, dan kekuatan perempuan dalam menghadapi ujian hidup.

Film ini juga menjadi pengingat bahwa perjalanan spiritual bukan hanya tentang destinasi, tetapi tentang bagaimana seseorang menyikapi luka dan menemukan kembali makna hidup. Dengan pendekatan cerita yang menyentuh dan visual yang kuat, Assalamualaikum Baitullah diyakini akan menjadi salah satu film religi terbaik tahun 2025.

Ikuti informasi lengkap dan materi promosi lainnya di media sosial resmi @film.asba dan @vmstudioid. Jadikan film ini sebagai bagian dari perjalanan batin Anda tahun ini.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

Blood Brothers: Bara Naga Tayang Eksklusif 11 Juni di CGV dan Flix Cinema


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Film laga Malaysia paling fenomenal tahun ini, Blood Brothers: Bara Naga, resmi menyapa penonton Indonesia dalam gala premiere eksklusif di CGV Grand Indonesia. Dibintangi oleh Syafiq Kyle, Sharnaaz Ahmad, dan Amelia Henderson, film ini disambut antusias ribuan penonton dan penggemar yang hadir untuk menyaksikan langsung bintang utama serta dua sutradaranya, Syafiq Yusof dan Abhilash Chandra.

Acara gala ini menjadi bagian dari tur promosi internasional Blood Brothers: Bara Naga, yang sebelumnya sukses besar di Malaysia dengan perolehan pendapatan lebih dari RM76 juta. Angka fantastis ini menjadikannya film dengan pendapatan tertinggi sepanjang 2025 dan salah satu film terlaris dalam sejarah bioskop Malaysia.

Film ini mengikuti kisah Ghaz (Sharnaaz Ahmad), mantan pasukan elit yang harus menghadapi kenyataan pahit: sang mentor, Dato’ Zul (Wan Hanafi Su), ditemukan tewas secara brutal. Semua bukti mengarah pada Ariff (Syafiq Kyle)—sahabat sekaligus rekan satu tim yang selama ini ia anggap seperti saudara sendiri.

Saat Ghaz ditugaskan untuk memburu Ariff, ia justru menemukan jaringan konspirasi yang lebih gelap dari yang ia bayangkan. Ariff ternyata bersekutu dengan kakaknya, Jaki (Syazwan Zulkifly), sosok bengis dari dunia kriminal. Di tengah bara pengkhianatan dan konflik, muncul pertanyaan besar: apakah ikatan darah bisa lebih kuat dari kehormatan dan pengkhianatan?

Blood Brothers: Bara Naga tak hanya unggul dalam cerita. Film ini didukung 13 adegan laga besar, 7 ledakan nyata, dan adegan klimaks 15 menit nonstop yang dieksekusi dengan koreografi tinggi oleh tim stunt profesional Malaysia, Defenderz. Semua itu berpadu dengan sentuhan emosional dari komposer Indonesia, Ricky Lionardi, yang menghadirkan skor musik dramatis dan menggugah.

Film ini mendapatkan rating 8.3/10 di IMDb dan 3.7/5 di Letterboxd, menjadikannya karya paling sukses secara kritik dan finansial dari rumah produksi SKOP Productions hingga saat ini. Reaksi dari penonton Indonesia pun sangat positif.

“Gue kira ini cuma film action biasa, tapi ternyata emosinya dalem banget dan twist-nya bikin merinding,” ujar salah satu penonton. “Adegan akhirnya bikin napas nggak sempat diambil. Tegang banget, tapi puas,” tambah yang lain. 

Syafiq Kyle menyatakan rasa syukurnya atas sambutan hangat dari penggemar Indonesia. “Kami berharap energi dan emosi dari film ini bisa sampai ke hati penonton di sini.”

Sharnaaz Ahmad pun mengungkap,
“Ini bukan hanya film laga. Ini adalah cerita tentang persahabatan, pengkhianatan, dan pilihan hidup.”

Sementara Abhilash Chandra, yang melakukan debut penyutradaraan di film ini, merasa bangga bisa menayangkan karyanya di Indonesia. “Indonesia punya basis penggemar film aksi yang luar biasa. Kami senang bisa menjadi bagian dari semangat itu.”

Tayang Eksklusif 11 Juni di CGV & Flix Cinema

Blood Brothers: Bara Naga akan tayang secara eksklusif mulai 11 Juni 2025 di seluruh jaringan CGV Indonesia dan Flix Cinema. Film ini menawarkan kombinasi aksi brutal dan drama emosional yang akan mengguncang penonton dari awal hingga akhir.

Jangan lewatkan film yang telah mengubah wajah sinema aksi Malaysia ini. Siapkan diri Anda untuk menyaksikan pertarungan hidup dan mati yang penuh intrik, ledakan, dan konspirasi.

Film aksi Malaysia tersukses 2025 kini hadir di CGV! Aksi brutal & emosi mendalam siap mengguncang penonton Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Blood Brothers: Bara Naga Tayang 11 Juni, Ini 10 Fakta Aksi Brutal dan Sinematiknya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Blood Brothers: Bara Naga, film aksi sinematik asal Malaysia yang berhasil mencetak rekor sebagai film lokal terlaris 2025, akan segera tayang di bioskop CGV Indonesia mulai 11 Juni 2025. Dengan pendapatan fantastis sebesar RM73 juta, film ini menggabungkan aksi brutal, produksi bertaraf internasional, dan cerita emosional yang mendalam.

Disutradarai oleh Abhilash Chandra dan diproduseri oleh Datuk Yusof Haslam, film ini bukan hanya sebuah tontonan aksi biasa, melainkan peristiwa sinema yang akan memukau pecinta film laga di Indonesia.

Sebelum kamu menyaksikan kisah dua saudara yang terjebak dalam dunia kriminal Kuala Lumpur, berikut 10 fakta menarik yang menjadikan Blood Brothers: Bara Naga layak masuk daftar tontonan wajib:

1. Kolaborasi Indonesia-Malaysia lewat Musik

Film ini menggandeng komposer ternama Indonesia, Ricky Lionardi, untuk menggarap skor film selama empat bulan. Musik garapannya berhasil menyatu sempurna dengan emosi dan ritme aksi dalam film, hingga banyak penonton Malaysia meminta rilisan album soundtrack resminya.

2. Debut Layar Lebar Abhilash Chandra

Meskipun ini adalah debutnya, Abhilash Chandra menunjukkan penyutradaraan matang bersama sutradara kawakan Syafiq Yusof. Sinematografi tajam dan narasi emosional menjadi kekuatan film ini.

3. 7 Ledakan Realistis

Film ini memiliki 7 adegan ledakan megah menggunakan teknik practical effects, memberikan sensasi nyata dan mendebarkan tanpa efek CGI berlebihan.

4. 8 Bulan Latihan Intensif

Para pemain menjalani 3 bulan koreografi dan 5 bulan pelatihan stamina, bela diri, hingga penggunaan senjata. Hasilnya adalah aksi penuh presisi dan energi tinggi.

5. Set-Piece Internasional

Dari gedung pencakar langit, terowongan kota, hingga markas kriminal tersembunyi—semua dibangun dengan skala besar dan detail sinematik.

6. Final Battle 15 Menit Tanpa Henti

Film ini memiliki total 13 adegan aksi, termasuk satu pertempuran klimaks selama 15 menit nonstop yang digadang sebagai salah satu adegan terbaik dalam sejarah film Malaysia.

7. Kolaborasi dengan Defenderz, Tim Aksi Terbaik Malaysia

Defenderz, tim aksi profesional, dipercaya untuk menangani seluruh aspek laga film ini—mulai dari koreografi hingga ledakan.

8. Defenderz: Tim Berpengalaman

Tim ini sudah menangani banyak proyek besar seperti Polis Evo 3, Original Gangster, One Cent Thief, hingga kolaborasi dengan Yayan Ruhian dalam Gayong.

9. Sekuel dan Novel dalam Proses

SKOP Productions tengah menyiapkan sekuel resmi dan novelisasi Blood Brothers: Bara Naga bekerja sama dengan WhiteCoat Group. Ini akan memperkuat posisi film sebagai franchise aksi regional.

10. Proses Produksi Selama 2 Tahun

Film ini digarap dalam 2 tahun: 8 bulan penulisan, 6 bulan persiapan, 3 bulan syuting, dan 8 bulan pasca-produksi.

Datuk Yusof Haslam menyampaikan visinya: “Kami ingin menaikkan standar film Malaysia agar setara dengan produksi Korea Selatan. Ini bukan hanya film, tapi gerakan sinema Asia Tenggara.”

Dengan segala keunggulan di atas, tak heran jika Gala Premiere film ini di Jakarta pada 9 Juni 2025 diprediksi akan dibanjiri penggemar film laga. Jangan lewatkan penayangan perdananya pada 11 Juni 2025 di CGV Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Film Komedi GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Tayang Perdana 12 Juni 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Film terbaru garapan Monty Tiwa bertajuk GJLS: Ibuku Ibu-Ibu resmi memulai debutnya lewat rangkaian acara meriah seperti Press Screening, Press Conference, dan Gala Premiere di XXI Senayan City, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Diproduksi oleh Amadeus Sinemagna bersama Legacy Pictures, film komedi keluarga ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2025.

Mengusung genre komedi absurd dengan lapisan emosional tentang keluarga, film ini menjanjikan gelak tawa sekaligus momen haru yang membekas. Gala Premiere berlangsung penuh warna, dengan para pemeran mengenakan kostum nyentrik seperti jam tangan raksasa, dasi jumbo, hingga kacamata berbingkai aneh. Para tamu undangan ikut meramaikan suasana dengan dress code biru dan celana jeans.

Trio komika GJLS—Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir—menjadi poros utama yang menjanjikan tawa non-stop. Penampilan mereka diperkuat akting Nadya Arina, Bucek Depp, dan Luna Maya yang menambah kedalaman cerita. Turut meramaikan juga nama-nama seperti Reynavenzka Retno Ayu, Ence Bagus, Davi Sumbing, dan David Nurbianto.

Indra Yudhistira, Direktur Utama Amadeus Sinemagna, menekankan bahwa film ini bukan sekadar hiburan. “Lewat kekonyolan GJLS, film ini jadi media untuk merenungi makna keluarga dan berdamai dengan hidup yang sering kali absurd,” ujarnya.

Sementara itu, Sutradara Monty Tiwa pun membagikan pengalamannya selama produksi. “Syuting film ini penuh tawa dan kejutan. Banyak adegan bloopers yang kami pertahankan karena terasa jujur dan natural,” kata Monty. 

Lebih lanjut, Rigen menambahkan, “Film ini semacam pelarian paling waras dari hiruk-pikuk dunia yang bikin pusing.”

Antusiasme penonton semakin dipacu dengan dibukanya penjualan tiket khusus Advanced Ticket Sales (ATS) sejak 3 Juni 2025. Special screening akan digelar pada 7 dan 8 Juni 2025 di sembilan kota besar seperti Depok, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.

Selain itu, para pemeran juga akan melakukan sesi Meet & Greet dan Cinema Visit di berbagai kota. Informasi selengkapnya diumumkan lewat akun Instagram resmi @gjls.ibuku.ibuibu dan @gjlsentertainment.

Dengan kombinasi humor, kehangatan keluarga, dan pesan mendalam, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu menjadi pilihan tepat untuk melepas penat. Karena pada akhirnya, keluarga tak harus sempurna untuk menjadi berharga. Yuk, #SiapGoblok bareng GJLS dan nikmati momen tawa serta haru di bioskop!

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Gala Premiere Drama Romantis Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Film drama romantis terbaru “Sampai Jumpa, Selamat Tinggal” garapan sutradara Adriyanto Dewo, resmi menggelar Gala Premiere pada Senin malam (2/6/2025) di Metropole XXI, Jakarta. Film ini merupakan hasil kolaborasi Adhya Pictures dan Relate Films, dan dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.

Mengangkat tema cinta, perpisahan, dan perjalanan emosional, film ini menggambarkan realita pahit hubungan yang tidak sehat, dari ghosting hingga toxic relationship. Cerita berpusat pada Wyn (Putri Marino) yang ditinggal tanpa kejelasan oleh kekasihnya, Dani (Jourdy Pranata). Dalam upaya menemukan jawaban, Wyn nekat menyusul Dani ke Korea Selatan, yang membawanya bertemu Rey (Jerome Kurnia), seorang pekerja migran yang kemudian membantunya mencari Dani.

Bersama Anto (Kiki Narendra) dan harus berhadapan dengan Vanya (Lutesha) — gangster penuh misteri — pencarian itu menjadi lebih rumit dan memunculkan konflik emosional yang mendalam.

Di Gala Premiere, para pemain tampil edgy sesuai karakter mereka:

• Jerome Kurnia tampil glamor dengan leather suit hitam dan inner gold transparan.

• Jourdy Pranata memilih gaya earth tone yang maskulin.

• Lutesha mencuri perhatian dengan leather coat merah menyala.

• Kiki Narendra hadir dengan gaya rebel klasik: ripped jeans, boots, dan jaket kulit.

Sutradara Adriyanto Dewo menjelaskan filosofi di balik judul film. “Sampai Jumpa dan Selamat Tinggal adalah dua jenis perpisahan. Satu masih menyimpan harapan, satu lagi adalah bentuk ikhlas untuk melepas,” ungkapnya.

Putri Marino mengaku perannya sebagai Wyn sangat menantang secara emosional. “Wyn rapuh tapi berani. Hubungan dengan Dani dan Rey punya dua energi yang sangat berbeda. Penonton akan ikut larut dan bertanya, siapa yang pantas jadi tempat pulang Wyn?” katanya.

Sementara produser Shierly Kosasih dari Adhya Pictures menyebut kekuatan utama film ini adalah ensemble cast yang solid dan berkarakter kuat. “Chemistry antarpemain begitu nyata. Ini pertama kalinya Putri Marino, Jerome, Jourdy, dan Lutesha tampil bersama dalam karakter yang benar-benar berbeda dari film-film sebelumnya,” ujarnya.

Film ini juga mengeksplorasi sisi Korea Selatan yang edgy, realistis, dan jauh dari gambaran romantisasi umum, menurut Shierly. “Kami tidak hanya membawa penonton ke lokasi syuting Korea, tetapi ke emosi-emosi yang mentah dan konflik yang nyata.”

Perlita Desiani, produser dari Relate Films, menambahkan bahwa proses kreatif melibatkan kontribusi penuh dari para pemain. “Lutesha sendiri mendesain detail karakter Vanya — dari tattoo, warna rambut, hingga gestur tubuh. Jerome menambahkan layer ke karakter Rey lewat gerakan tubuh dan ekspresi sunyi. Putri bahkan memilih warna kuteks yang mewakili perubahan emosi Wyn dari awal hingga akhir film.”

Dari sisi musik, film ini menggandeng musisi indie lokal seperti Caldera, Scaller, Random Brothers, dan Shyclops. Sementara itu, Angie Tcha, penyanyi internasional, mengisi soundtrack utama dengan lagu original berjudul “Till The End”, hasil kolaborasi dengan E29 Music Identities.

“Sampai Jumpa, Selamat Tinggal” bukan sekadar kisah cinta. Ini adalah kisah tentang penerimaan, luka, dan harapan baru, yang disampaikan lewat visual kuat dan emosi yang dekat dengan realitas kehidupan banyak orang.

Film ini akan menyentuh hati penonton, terutama mereka yang pernah terjebak dalam hubungan tak sehat, namun tetap percaya bahwa cinta bisa sembuh — jika bukan untuk kembali, maka untuk memulai ulang.

Saksikan di bioskop mulai 5 Juni 2025.

Penulis: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka mak Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila pangan Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sunat Massal Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini