Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu 25 November 2020 dini hari membuat heboh publik di tanah air. Tak terkecuali di kota Tangsel, kasus ini ternyata sengaja di mainkan oleh kubu yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan framing di medsos seakan-akan ada keterlibatan dari Rahayu Saraswati dalam ekspor lobster ini.
"Fokus utama PT Bima Sakti Mutiara adalah budi daya lobster, bukan ekspor. Selain lobster, ada juga budi daya teripang dan lain lain. Perusahaan tersebut belum pernah melakukan ekspor benur sama sekali. Maka jelas sekali, tuduhan itu untuk menggiring opini sesat soal ekspor lobster tidak terbukti," kata Azmi Hidzaqi, kordinator LAKSI dalam keterangan tertulis kepada media. Selasa (01/12)
Jadi, kata Azmi, Penggiringan opini sesat ini sengaja di mainkan untuk menjatuhkan populatitas dan elektabilitas bakal calon no urut 1 yang akan maju dalam pilkada kota Tangsel pada 9 Desember 2020 mendatang,
Memang, sambung Azmi, Ada upaya pembunuhan karakter dengan menuduh tanpa bukti dan opini sesat kepada Rahayu Saraswati. Jangan karena faktor like and dislike lantas melancarkan misi dengan fitnah dan giring opini yang ngawur soal lobster yang jelas itu fitnah yang keji.
Lebih lanjut, Ia menambahkan, Kami melihat adanya rekayasa di medsos dengan sengaja membangun narasi kasus ini dan sangat tendensius, dan menyebarkan kebencian tanpa dasar dan bukti kuat. Kelihatan sekali kubu lawan panik, sehingga harus membangun image negatif kepada seseorang bakal calon wakil walikota Tangsel.
Selanjutnya juga disampaikan, Kami sudah muak dan resah dengan adanya propaganda hoax, melalui medsos dan upaya menggunakan opini menyesatkan yang diarahkan kepada Rahayu Saraswati karena jelas ini merupakan pembunuhan karakter.
Ditegaskannya, Kami mengecam aksi pihak-pihak luar yang sengaja menyebarkan kebencian, tudingan yang tak mendasar berujung fitnah yang diarahkan ke pasangan nomor urut 1, kami sangat mengecam ada pihak-pihak luar, yang mempolitisasi isu ini untuk mengkriminalisasi orang lain dengan cara-cara yang tidak etis, selain itu juga stop menciptakan keonaran publik dengan membangun opini sesat dengan memaksakan kasus ini kepada orang lain untuk tujuan provokasi.
Selanjutnya juga diharapkan, Kami meminta kepada para kandidat calon walikota yang ikut berkompetisi dalam pilkada kota Tangsel tidak menggunakan cara-cara kotor dalam membangun opini, dengan serangan yang keji, selain itu stop menunggangi kawan-kawan mahasiswa, untuk di peralat dalam mendorong isu tersebut.
Oleh karena itu, lanjutnya, kami juga tegaskan bahwa terkait izin budi daya lobster untuk perusahaan keluarganya, Rahayu Saraswati tegas tidak terlibat praktik kolusi dan nepotisme karena perusahaanya mengikuti prosedur sebagaimana puluhan perusahaan lainnya.
"Tak cuma itu, kami mengajak seluruh masyarakat di kota Tangsel untuk dapat melawan segala upaya penyebaran berita hoax untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap calon wakil walikota Tangsel, mari kita lawan segala bentuk pemberitaan bohong, hoax yang melakukan pencemaran nama baik kepada seseorang yang dapat berakibat hukum," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar