Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id

Cegah Food Waste: Dr. Jessica Hanafi Pimpin Inisiatif Pengurangan SSP di Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia, dengan populasi yang terus berkembang, menghadapi tantangan serius dalam memastikan ketahanan pangan bagi semua warganya. Salah satu masalah utama yang perlu diatasi adalah susut dan sisa pangan, yang merujuk pada makanan yang hilang atau dibuang selama proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Dalam rangka mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) telah melakukan langkah signifikan.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Nasional yang diselenggarakan oleh JP2GI bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas, The Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia, dan Life Cycle Indonesia (LCI) Indonesia, para pemangku kepentingan berkumpul untuk merumuskan strategi konstruktif guna mengurangi susut dan sisa pangan hingga 75% pada tahun 2045. FGD ini terfokus pada tahap-tahap awal rantai pasok pangan, mulai dari produksi, pascapanen, penyimpanan, hingga pengemasan dan distribusi.

Menurut data dari The Economist (2021), Indonesia menduduki peringkat ketujuh sebagai negara penghasil sisa dan susut pangan terbesar di dunia. Susut pangan, yang merupakan penurunan kualitas atau kerugian makanan selama proses produksi, mencapai 56%, sementara sisa pangan, yang merupakan makanan yang sebenarnya layak dikonsumsi tetapi dibuang, mencapai 44%. Total timbulan susut dan sisa pangan di Indonesia mencapai 23-48 juta ton setiap tahun atau setara dengan 115-184 kg per kapita per tahun.

"Focus Group Discussion ini merupakan salah satu upaya kolaboratif antara pemerintah, Industri dan masyarakat untuk merumuskan peta jalan yang konstruktif dan aplikatif untuk menurunkan susut dan sisa pangan sebesar 75% pada tahun 2045," kata Dr. Soen’an Hadi Poernomo, Ketua Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI). 


FGD kali ini disepakati untuk fokus pada aspek susut pangan yang terjadi di sisi hulu rantai pasok pangan yaitu tahap produksi, tahap pascapanen dan penyimpanan, dan terakhir tahap pemrosesan dan pengemasan dan terakhir tahap distribusi.

Dalam FGD ini, Dr. Vivi Yulaswati – Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas RI, menjadi pembicara utama dengan materi berjudul “Reduksi Susut Pangan Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia Emas 2045”.

Dalam sambutannya, Dr. Vivi menekankan pentingnya efisiensi dalam sistem pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi, untuk menghadapi tekanan penyediaan pangan domestik pada tahun 2045. FGD ini menciptakan platform kolaborasi dan pertukaran ide, membantu merumuskan rencana aksi konkret dalam mengurangi susut dan sisa pangan di Indonesia.

Sementara itu, Dr. Jessica Hanafi, LCI Indonesia memberikan gambaran tentang rancangan peta jalan pengurangan susut dan sisa pangan (SSP) untuk periode 2025-2045. Fokus utamanya adalah mencegah terjadinya food waste dan mendonasikan pangan berlebih untuk pakan hewan, industri, serta pengolahan menjadi kompos. Selain itu, pembahasan melibatkan pengelolaan limbah pangan untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

Langkah-langkah konkret ini memberikan fondasi bagi transformasi sistem pangan Indonesia. Dengan melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat, serta dengan dukungan kebijakan yang efektif, Indonesia dapat mencapai tujuan ambisiusnya: mengurangi susut dan sisa pangan hingga 75% pada tahun 2045. Dengan upaya bersama ini, Indonesia melangkah maju menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan penuh harapan.

Reporter: Lakalim Adalin  
Editor: Arianto


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

1869174

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini