PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) menunjukkan ketangguhan bisnisnya di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk tahun buku 2024, SPRE mengumumkan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp44,63 miliar dan laba tahun berjalan sebesar Rp2,51 miliar.
Direktur Utama SPRE, Rizet Ramawi, menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil strategi bisnis yang adaptif dan efisiensi operasional yang konsisten. "Kami terus memperkuat fondasi bisnis agar mampu menjawab tantangan dan menangkap peluang baru," ungkapnya saat public expose di Jakarta, Selasa (03/06/2025).
Dari sisi neraca, Rizet menuturkan, total aset menjadi Rp53,95 miliar atau naik 117,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Liabilitas terkendali di angka Rp5,95 miliar, sementara ekuitas mencapai Rp48,01 miliar. Hal ini mencerminkan struktur keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Selain itu, SPRE juga mengumumkan ekspansi strategis ke dua wilayah baru, yakni Jambi dan Pekanbaru. Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penetrasi produk ke konsumen daerah.
Selama 2024, manajemen SPRE aktif memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan strategi di tiap unit kerja, memastikan target bisnis tercapai secara efisien. "Fokus SPRE ke depan adalah menjaga pertumbuhan berkelanjutan, mengoptimalkan efisiensi, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan," ucapnya.
"SPRE optimistis menyambut 2025 dengan strategi ekspansi ritel yang agresif, inovasi layanan konsumen, dan penguatan digitalisasi operasional," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق