Kadin Indonesia membuka peluang usaha berbasis dapur gizi lewat Program MBG Gotong Royong. Sosialisasi diadakan di Jakarta, Selasa (15/07/2025),
Desi Arianti, Koordinator Satgas MBG Kadin Indonesia, menjelaskan bahwa dapur gizi mandiri harus dibentuk atas inisiatif yayasan. Tidak boleh berupa CV, koperasi, atau perusahaan.
Alasan utama berbentuk yayasan adalah karena bersifat nirbala dan bisa menerima dana hibah tanpa beban pajak. Pembentukan yayasan hanya butuh enam orang ber-KTP dan NPWP.
Kadin Indonesia menyediakan layanan One Stop Service bersama notaris mitra agar proses legal cepat, hanya 3 hari untuk wilayah Jakarta.
Pemilihan lokasi dapur harus mempertimbangkan ketersediaan aset. Prioritas diberikan kepada lokasi yang sudah memiliki bangunan dengan luas minimal 400 m2.
Dapur wajib memenuhi standar BGN, baik dari segi layout, sirkulasi ruang, dan peralatan. Semua data dan dokumen diverifikasi melalui portal resmi BGN.
Setelah syarat terpenuhi, status "persiapan" akan diberikan oleh BGN. Dari situ, mitra yayasan wajib menyelesaikan pembangunan dapur dalam waktu maksimal 45 hari.
Keterlambatan pembangunan bisa mengakibatkan status dibatalkan secara otomatis dari sistem BGN.
Saat tahap persiapan, mitra harus mengunggah minimal 100 item perlengkapan dapur—dari panci, sendok, sepatu dapur, hingga loyang dan timbangan.
Setelah proses upload, tim survei dari SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) akan melakukan verifikasi fisik lapangan.
Standar penilaian meliputi kelayakan dapur, kejelasan struktur manajemen, dan kesiapan operasional dapur berbasis pelayanan gizi.
Tim pelaksana minimal terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, dan tiga staf akuntansi untuk pelaporan logistik dan operasional.
Dana dari BGN untuk satu dapur berkapasitas 3.000 porsi per hari. Rinciannya: Rp660 juta bahan baku, Rp198 juta operasional, dan Rp132 juta biaya sewa (untuk yayasan).
Menu standar terdiri dari nasi, lauk utama (ayam, ikan, telur), lauk pendamping, sayur, dan buah dengan gramasi tertentu.
Sistem pembayaran menggunakan metode deposit setiap 10-14 hari. Yayasan harus mengajukan proposal operasional sebagai syarat pencairan berikutnya.
Proposal berisi estimasi kebutuhan logistik, target pelayanan harian, dan rencana belanja 2 minggu ke depan.
Untuk membantu yayasan baru, Kadin menyediakan admin khusus seperti Mbak Mira, Mbak Tia, dan Adit yang siap memfasilitasi onboarding ke sistem BGN.
Desi mengingatkan pentingnya keterbukaan data, karena kesalahan unggah atau ketidaksesuaian dokumen bisa membuat status ditolak atau dibatalkan.
Sampai Juli 2025, lebih dari 150 titik dapur gizi MBG sudah berjalan di berbagai wilayah Indonesia. Kadin Indonesia sendiri memiliki jatah 1.000 titik resmi dari BGN.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق