PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON) mulai menunjukkan perbaikan finansial pada kuartal I-2025. Meski masih mencatat rugi bersih Rp646,8 juta, jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan periode sama 2024 yang sebesar Rp1,5 miliar. Rugi bersih per saham pun menurun menjadi Rp0,59 per lembar.
"Perbaikan ini ditopang peningkatan pendapatan bersih sebesar 6,47% menjadi Rp54,3 juta dibanding Rp51 juta pada kuartal I-2024," kata Dr Putu Agung Prianta B.Eng (Hons), MA, President Director ICON saat Public Expose di Jakarta, Selasa (8/7/25).
Namun, beban operasional masih menekan kinerja. Laba bruto turun tipis 0,47% menjadi Rp4,64 juta dari Rp4,67 juta. Bahkan laba usaha anjlok 56,07% menjadi Rp795,2 juta dibandingkan Rp1,8 miliar di tahun lalu. Putu Agung Prianta menyampaikan bahwa perusahaan tengah menyiapkan strategi pemulihan dan ekspansi khususnya melalui anak usaha dan sektor properti.
Melalui anak usaha PT Bhumi Lestari Makmur, ICON masih memiliki tantangan menjual 33 unit villa senilai Rp165,76 miliar dan 104 unit kondotel senilai Rp273,66 miliar. Meski belum tercatat penjualan hingga Maret 2025, manajemen yakin penjualan segera terealisasi. ICON mengungkap adanya investor yang telah memberi uang muka untuk akuisisi proyek tersebut, dengan target penyelesaian transaksi akhir 2025.
Begitu juga, Hotel Royal Tulip yang dikelola anak usaha juga mulai mencetak laba. Namun, karena pembagian hasil baru efektif di tahun ini, pendapatan belum terlihat di laporan keuangan 2024. Manajemen tetap optimistis sektor ini dapat menopang kinerja ke depan seiring pulihnya sektor pariwisata dan properti premium di Bali.
Di sisi layanan katering dan facility management, anak usaha Patra Supplies & Services (PSS) mencatat nilai proyek katering Rp463,99 miliar dari 16 lokasi proyek serta layanan facility management senilai Rp770 juta. Patra juga mulai optimalisasi pendapatan melalui proyek Amman senilai Rp250 miliar per tahun. Aktivasi dapur Cakung dan Balikpapan untuk city catering menjadi strategi ekspansi pasar kota.
Bisnis katering industri juga diperkuat dengan perekrutan Business Development Manager senior, serta eksplorasi lokasi baru untuk waralaba Pili2 di Jakarta. Tak hanya itu, ICON juga mempertimbangkan akuisisi perusahaan cleaning service untuk melengkapi layanan.
Pada sektor akomodasi, ICON mengelola 10 villa di lahan 3.300 m2. Namun hingga akhir 2023, pengelolaan belum menghasilkan pendapatan karena konflik dengan operator. Proses hukum sejak 2023 masih berjalan. Perusahaan berharap penyelesaian hukum ini membuka kembali peluang pemasukan dari sektor pariwisata.
Dengan strategi bisnis terpadu 2025-2026, ICON menargetkan efisiensi, diversifikasi layanan, serta optimalisasi aset properti yang ada. Fokus manajemen kini tertuju pada peningkatan arus kas, percepatan penjualan unit, serta perluasan portofolio jasa penunjang industri.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق