Suasana sidang 1 Juli 2025 berubah haru saat kuasa hukum Nikita Mirzani membacakan dokumen eksepsi buatannya sendiri.
Dokumen itu ditulis Nikita dengan tangan sendiri. Isinya, pesan emosional untuk ketiga anaknya: Lolly, Arkana, dan Azka.
Ia ingin anak-anak tahu bahwa dirinya bukan pelaku kriminal seperti yang diberitakan publik secara sepihak.
Melalui pengacaranya, Fahmi Bachmid, Nikita menyampaikan bahwa ia yakin kebenaran akan terungkap suatu hari nanti.
“Saya bukan teroris, bukan gembong narkoba, bukan pelaku kejahatan apa pun,” kata Nikita dalam suratnya.
Pesan itu menyentuh hati, terutama karena ia rindu anak-anak yang lama tak ia temui karena proses hukum berjalan.
Fahmi menyebut kliennya kerap menangis diam-diam karena beban emosi dan tekanan dari pemberitaan negatif.
Nikita mengaku lelah menghadapi tuduhan pencemaran nama baik terhadap Reza Gladys yang kini disidangkan.
Lebih pilu lagi, putri sulungnya Lolly juga sedang menghadapi kasus berat sebagai korban dugaan asusila dan aborsi ilegal.
Di tengah badai itu, Nikita mencoba tetap tegar. Ia ingin anak-anaknya tahu bahwa ia masih ibu yang sama, bukan penjahat.
Pesan ini bukan sekadar pembelaan di pengadilan, tapi ungkapan hati seorang ibu yang ingin tetap dipercaya anak-anaknya.
Nikita merasa diberi beban terlalu besar sebagai publik figur, sementara sisi manusianya kerap diabaikan.
Sidang masih berjalan. Namun, publik mulai melihat sisi lain dari Nikita yang selama ini tertutup oleh kontroversi.
Ia bukan sekadar selebritas penuh sensasi, tapi juga ibu yang berjuang untuk nama baik dan keluarganya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق