Pemerintah meluncurkan uji coba sistem All Indonesia, inovasi layanan digital kedatangan internasional yang mengintegrasikan imigrasi, bea cukai, karantina, dan kesehatan dalam satu aplikasi.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung pelaksanaan kick-off uji coba sistem All Indonesia di Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, pada Kamis (24/7/2025).
Uji coba dilakukan serentak di Bandara Soekarno–Hatta, Juanda, dan Ngurah Rai. Menteri Koordinator Infrastruktur AHY menyatakan sistem ini mampu memangkas waktu pengisian data hanya 2,5 menit.
All Indonesia memadukan empat aplikasi yang sebelumnya berjalan sendiri. Penumpang kini cukup mengisi satu formulir sebelum tiba di Indonesia, mencakup 33 data penting perjalanan.
Uji coba tahap awal diterapkan pada penumpang internasional Garuda Indonesia. Jika berhasil, sistem ini akan diperluas ke seluruh penerbangan dan bandara internasional di Indonesia.
AHY menegaskan, transformasi digital ini akan menciptakan pengalaman bandara yang lebih cepat, efisien, dan nyaman tanpa mengorbankan standar keamanan dan privasi data.
Sistem memungkinkan pengisian data secara daring tiga hari sebelum keberangkatan. Semua informasi terintegrasi, mulai dari identitas, barang bawaan, hingga deklarasi kesehatan.
Langkah ini merupakan respons atas arahan Presiden Prabowo untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan yang ramah dan efisien.
Menurut AHY, pelayanan kedatangan yang prima sangat krusial dalam mendorong pariwisata, konektivitas global, dan pertumbuhan ekonomi nasional berbasis digitalisasi.
Pemerintah menargetkan sistem ini akan menjadi standar nasional. Tahapan sosialisasi dan penyempurnaan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai kementerian terkait.
Penerapan sistem juga memastikan keamanan data penumpang tetap terlindungi. Pemerintah menjamin bahwa proses tetap berjalan sesuai standar pengawasan nasional.
Berdasarkan data 2024, Bandara Ngurah Rai mencatat 14 juta penumpang internasional, disusul Soekarno–Hatta 2,7 juta, dan Juanda 1,5 juta. Angka ini menunjukkan potensi wisata dan ekonomi yang perlu dioptimalkan.
Turut hadir dalam kegiatan, Menteri Imigrasi Agus Andrianto dan pejabat tinggi Kemenko Infrastruktur, menunjukkan komitmen kolaboratif lintas sektor.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق