Malas latihan otot sering dianggap urusan pribadi, padahal dampaknya bisa jadi beban pasangan seumur hidup. Cerita nyata ini mengingatkan pentingnya merawat tubuh, bukan sekadar untuk diri sendiri.
Seorang istri curhat bagaimana suaminya—yang dulu menolak olahraga—kini harus digendong setiap hari karena tak bisa berjalan. Lututnya rusak akibat otot paha yang terlalu lemah menopang tubuh.
Dokter menyebut tulang rawan di lutut suaminya aus. Otot yang tak pernah dilatih menyebabkan gesekan antar tulang saat berdiri. Rasanya seperti “disilet dari dalam,” kata sang suami.
Meski sering mengeluh nyeri sendi, sang suami tak pernah bergerak, apalagi olahraga. Pulang kerja langsung rebahan, ngemil, scroll HP, lalu tidur. Gaya hidup pasif ini berujung bencana.
Suatu pagi, ia jatuh saat bangun tidur. Kakinya tak kuat menopang tubuh. Sejak itu, semua aktivitas butuh bantuan. Naik tangga mustahil, jongkok tak sanggup, bahkan berjalan pun sulit.
Kini, sang istri yang sehat karena rutin olahraga harus memandikan, mengangkat, hingga menyuapi suaminya. “Saya istri, bukan perawat bagi pria yang dulu menyepelekan tubuhnya,” katanya.
Banyak orang bilang itu ujian pernikahan. Namun sang istri menyebut ini adalah akibat dari pilihan buruk yang dilakukan suaminya setiap hari: menolak gerak, menolak latihan otot.
Latihan otot bukan gaya-gayaan. Ini investasi masa depan. Jika tak mau merawat diri untuk diri sendiri, lakukan demi orang yang hidup bersama kita setiap hari.
"Yang ngurus kamu nanti siapa kalau kamu tak bisa jongkok? Jangan egois. Latihan bukan buat pamer, tapi supaya kamu bisa hidup layak sampai tua," begitu pesan penutup akun @gerakbareng.alex.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق