Presiden Prabowo Subianto memperkuat strategi diplomasi bebas aktif sebagai pondasi hubungan luar negeri yang mendukung kesejahteraan nasional dan kerja sama strategis global.
Hal ini mengemuka dalam Diskusi Double Check ke-6, hasil kolaborasi Gempita dan Kantor Komunikasi Kepresidenan, yang digelar di Jakarta, Sabtu (19/07/2025).
Diskusi bertema Buah Muhibbah Presiden Prabowo dari Dunia Internasional membahas arah kebijakan luar negeri yang kini lebih adaptif, pragmatis, dan berbasis manfaat ekonomi.
Philips J. Vermonte, Ph.D, Tenaga Ahli Utama PCO, menyoroti konsistensi Presiden Prabowo melanjutkan politik luar negeri bebas aktif, sambil menjalin kedekatan personal dengan pemimpin global.
Gaya diplomasi personal dengan tokoh seperti Macron, Erdogan, dan Putin mempercepat proses negosiasi serta membuka peluang kerja sama sektor teknologi dan pangan.
Kehadiran Indonesia di forum global seperti G20, BRICS, dan ASEAN menunjukkan peran aktif bangsa dalam menciptakan stabilitas dan transformasi konflik menjadi kerja sama.
Presiden Prabowo menjadikan diplomasi sebagai alat untuk membuka akses ekspor baru, mendorong penurunan tarif, dan memperkuat investasi berkelanjutan dari negara maju dan berkembang.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menjelaskan bahwa prinsip bebas aktif memungkinkan Indonesia bersikap mandiri, namun tetap berperan aktif dalam isu-isu global.
Pendekatan ini menjaga keseimbangan hubungan dengan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Uni Eropa, sembari merintis kemitraan di Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
Setiap kunjungan luar negeri diarahkan untuk membawa manfaat ekonomi domestik, seperti transfer teknologi pertanian, kerja sama energi, dan penguatan ketahanan pangan.
Isu kemanusiaan juga menjadi perhatian utama. Indonesia terus mendorong solusi damai bagi konflik Palestina, sejalan dengan DNA diplomasi aktif dan berimbang yang dijalankan Presiden Prabowo.
Diskusi ditutup dengan penegasan bahwa politik luar negeri adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan masa depan yang berdaulat, damai, dan sejahtera.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق