Emiten keamanan siber terkemuka, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit serta laba signifikan pada 2025. Strategi ini didukung ekspansi pasar lokal dan global, peningkatan efisiensi operasional, serta penguatan investasi di bidang riset dan pengembangan (R&D).
"Sepanjang 2024, CYBR mencatat pendapatan bersih Rp325,12 miliar, tumbuh 55,74% dibanding tahun sebelumnya. Segmen jasa menyumbang mayoritas pendapatan senilai Rp274,16 miliar atau 84,32%. Laba bersih juga berbalik arah dari rugi Rp35,67 miliar pada 2023 menjadi laba Rp759,93 juta," kata Presiden Direktur CYBR, Joseph Edi Hut Lumban Gaol, dalam Public Expose di Jakarta, Jum'at (23/05/3025).
Joseph optimisme bahwa pertumbuhan pendapatan akan mencapai 30%–55% pada 2025. “Kami tetap realistis terhadap kondisi pasar, namun momentum pertumbuhan harus dijaga,” ujarnya.
CYBR berfokus memperluas pasar ke segmen usaha menengah ke bawah di Asia Pasifik, Timur Tengah, hingga Afrika dan India. Langkah ekspansi diperkuat melalui kantor regional di Singapura, Australia, dan Dubai, serta rencana masuk ke Amerika Selatan dan Jepang.
Sekitar 10–15% dari total pendapatan dialokasikan untuk R&D. Hasilnya, tim berhasil mengembangkan perangkat lunak untuk pasar yang lebih luas.
Sebagai bagian dari edukasi publik dan peringatan 15 tahun ITSEC Asia, perusahaan akan menggelar ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 pada 26–28 Agustus 2025 di Jakarta. Tema yang diusung: The Largest Critical Infrastructure Cybersecurity Event in Southeast Asia.
“Keamanan siber kini menjadi isu strategis nasional. Summit ini jadi wadah kolaborasi semua pihak untuk membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih tangguh,” tegas Joseph.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق