PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pemilik klub sepak bola Bali United, mencatatkan rugi bersih sebesar Rp28 miliar pada Kuartal I-2025. Catatan ini berbanding terbalik dari periode sama tahun sebelumnya yang masih membukukan laba bersih.
"Meski demikian, terdapat sinyal positif dari sisi operasional. Pendapatan BOLA tumbuh 7 persen menjadi Rp60 miliar, dibanding Rp57 miliar pada kuartal I-2024. Mayoritas pendapatan disumbang dari manajemen klub sebesar Rp43 miliar atau 72 persen dari total pendapatan," kata Yabes Tanuri, Direktur Utama BOLA, dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Yabes mengungkapkan bahwa efisiensi beban turut mendukung kinerja operasional. Beban operasional berhasil ditekan 5 persen dari Rp75 miliar menjadi Rp71 miliar. Alhasil, rugi operasional BOLA menyusut 43 persen menjadi Rp10 miliar.
Penurunan beban paling signifikan terjadi pada pos remunerasi pemain dan ofisial, serta gaji dan tunjangan yang secara total turun hingga 32 persen dibanding tahun sebelumnya.
Namun, kerugian lain-lain sebesar Rp18 miliar turut menyeret laba bersih ke zona negatif. Tahun lalu, BOLA masih mencatat keuntungan lain-lain sebesar Rp18 miliar. Ketiadaan pendapatan luar biasa tahun ini membuat bottom line tertekan.
Kondisi ini tercermin dalam arus kas operasional yang negatif Rp19 miliar. Jumlah penerimaan Rp91 miliar belum mampu menutupi pembayaran kepada pemasok sebesar Rp87 miliar dan karyawan Rp24 miliar.
Dari sisi neraca, total aset perusahaan turun menjadi Rp747,3 miliar dari sebelumnya Rp784,6 miliar. Meski begitu, posisi kas dan setara kas masih mencapai Rp27 miliar, ditopang investasi jangka pendek berupa deposito sebesar Rp304 miliar.
BOLA tetap mencatat saldo laba positif sebesar Rp128 miliar dan tidak memiliki utang berbunga, memperlihatkan struktur keuangan yang relatif sehat.
Menyikapi tekanan kinerja, BOLA telah menyiapkan peta jalan bisnis 2025 dengan lima fokus utama:
1. Ekspansi Turnamen Global – Turnamen Bali 7s akan diperluas ke luar Asia Tenggara untuk memperluas eksposur dan kemitraan internasional.
2. Pengembangan Akademi – Investasi pada Bali United Academy akan ditingkatkan melalui pelatihan modern dan scouting bakat muda dari seluruh Indonesia.
3. Ekspansi Ritel – Perusahaan akan membuka lebih banyak Bali United Store offline guna memperluas keterlibatan fans dan mendorong penjualan merchandise.
4. Sewa Fasilitas Olahraga – Strategi penyewaan lapangan mini soccer dan tempat olahraga komunitas diperkirakan menjadi sumber pendapatan tambahan.
5. Monetisasi Digital – Lewat United Creative, Bali United akan meluncurkan layanan berlangganan di media sosial, menghadirkan konten eksklusif dan peluang baru dari interaksi penggemar.
"Dengan kombinasi strategi efisiensi dan ekspansi berbasis komunitas serta teknologi, BOLA menatap sisa 2025 dengan optimisme hati-hati. Bali United bukan hanya klub sepak bola, tapi juga ekosistem olahraga dan hiburan yang terus bertransformasi di tengah tantangan keuangan," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق