Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Aura wanita mahal tak selalu berkaitan dengan tas branded atau barang mewah. Elegan sejati terpancar dari kesadaran akan value diri, batasan pribadi, dan pembawaan yang tenang namun memikat.
Cara berpakaian adalah cerminan kepribadian. Warna bold memang powerful, tetapi jika dipadukan secara asal, bisa memberi kesan terlalu mencolok, bukan elegan seperti yang diinginkan.
Riasan wajah pun perlu dijaga. Makeup tebal, dempul berlebihan, atau lipstik warna terang bisa menghapus kesan anggun. Wanita elegan cenderung clean, flawless, dan effortless dalam tampilannya.
Detail kecil seperti kuku sering dilupakan. Padahal, kuku bersih dan rapi menunjukkan perhatian terhadap kebersihan. Kuku panjang yang kotor atau kutek terkelupas justru mengurangi citra mewah.
Aroma tubuh juga berperan. Parfum menyengat bisa mengganggu, sementara wangi lembut dengan signature scent yang tahan lama memperkuat aura eksklusif tanpa berlebihan.
Postur tubuh adalah bahasa nonverbal. Bahu bungkuk atau cara duduk asal membuat penampilan branded pun kehilangan makna. Wanita elegan menampilkan postur percaya diri dan berkelas.
Kebiasaan kecil seperti memainkan rambut, terutama jika lepek atau berminyak, bisa memancarkan kecanggungan. Elegan sejati adalah mereka yang tenang dan tidak mudah gelisah.
Gaya bicara pun menentukan. Suara keras, tertawa berlebihan di tempat umum, menurunkan kesan mahal. Ketenangan adalah simbol kemewahan, bukan keterpaksaan.
Elegan bukan dibuat-buat. Ia muncul dari kesadaran diri, ketenangan batin, dan kebiasaan menghargai diri sendiri tanpa harus menunjukkan status lewat logo atau harga.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar