Seorang manager hebat bukanlah mereka yang turun tangan menyelesaikan semua masalah, melainkan mampu merancang sistem agar tim bekerja terarah.
Tugas utama manager adalah membangun sistem. Staf bertugas menjalankan sistem, supervisor memastikan berfungsi, sementara manager memastikan rancangan berjalan mulus tanpa hambatan.
Membuat sistem berarti bekerja di awal. Setiap detail disusun step by step sehingga staf paham jelas bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai standar.
Prinsipnya, haram bagi manager mengulang pekerjaan berkali-kali. Setelah dilakukan sekali, seharusnya langsung dijadikan sistem agar orang lain mengeksekusinya.
Manager efektif justru membuat dirinya tidak relevan dalam proses harian. Hanya mereka dengan kemampuan system thinking mumpuni yang bisa mencapai level ini.
Menurut Dr. Mary Johnstone-Louis dari Oxford Saïd Business School, systems thinking kini menjadi kompetensi penting, bahkan diajarkan di hampir semua sekolah bisnis.
Fokus utama bukan hanya mengatasi gejala, melainkan menemukan akar masalah, mengantisipasi risiko, sekaligus mengelola sumber daya agar lebih optimal.
Ray Kroc dari McDonald’s memahami pentingnya sistem detail. Ia merancang SOP mulai dari resep, pelayanan, hingga kebersihan, sehingga tak perlu micromanage setiap toko.
Toyota juga menerapkan hal sama. Mereka menggunakan sistem “Andon Cord” agar karyawan bisa langsung menghentikan produksi bila terjadi kesalahan serius.
Sistem ini membuat karyawan lebih mandiri, sigap menghadapi masalah, dan membuktikan betapa pentingnya sistem dalam memperkuat kinerja tim.
Manager tanpa system thinking membuat tim tidak terarah, bisnis rentan tertinggal tren, bahkan kesulitan merespons perubahan cepat di era kompetitif.
Selain system thinking, kemampuan planning juga krusial. Tanpa perencanaan matang, sistem sulit diturunkan menjadi action plan konkret yang dapat dijalankan tim.
Sayangnya, banyak manager belum mahir membuat perencanaan. Akibatnya, tim bekerja tanpa arah karena tak ada roadmap jelas dari pimpinannya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar