Ferry Irwandi, influencer yang dikenal vokal di media sosial, menyampaikan pernyataan tegas yang membuat Deddy Corbuzier terdiam. Momen itu terjadi dalam siniar YouTube Deddy yang tayang Rabu (23/07/2025), saat keduanya membahas isu sensitif soal jabatan publik dan hukum.
Dalam perbincangan itu, Ferry secara blak-blakan menyinggung soal status Deddy sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan RI, serta potensi ancaman hukum yang bisa menyasar siapa saja, termasuk figur publik.
Sindiran Pedas Usai Vonis Tom Lembong
Komentar tersebut muncul tak lama setelah putusan pengadilan menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara kepada eks Menteri Perdagangan, Tom Lembong, terkait kasus dugaan korupsi impor gula. Kasus ini memicu reaksi luas, termasuk dari kalangan selebriti dan netizen.
“Om Deddy kok masih berani jadi pejabat. Kalau aku, jujur aja, bisa kena kapan pun,” ucap Ferry dengan nada serius dalam podcast tersebut.
Ucapan itu sontak membuat suasana hening. Deddy, yang dikenal dengan pertanyaan tajam dan respons cepat, tampak tak segera membalas pernyataan Ferry.
Potensi Perkara Hukum di Masa Depan
Ferry juga mengungkap kekhawatiran bahwa konten podcast Deddy bisa menjadi objek perkara hukum di masa mendatang. Menurutnya, dalam delapan tahun ke depan, bukan tidak mungkin episode siniar tersebut ditarik sebagai bukti oleh aparat penegak hukum.
“Bisa jadi nanti podcast ini disidangkan Kejaksaan,” tambahnya.
Komentar Ferry ini mencerminkan meningkatnya kesadaran publik terhadap akuntabilitas digital, terutama di era ketika konten daring disorot tajam oleh lembaga hukum maupun masyarakat.
Pernyataan Ferry juga menjadi kritik terhadap gandengan antara popularitas dan kekuasaan. Ia menyoroti bagaimana figur publik yang memegang jabatan negara harus lebih berhati-hati terhadap ucapan dan tindakan yang bisa berdampak jangka panjang.
Sementara itu, Deddy Corbuzier belum memberikan tanggapan lanjutan terkait sindiran tersebut. Namun, reaksi heningnya dalam tayangan itu sudah menjadi sorotan netizen dan menuai beragam komentar.
Penulis Lakalim Adalin
Editor Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar