Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono, mengungkap alasan mengapa penampilan banyak warga Indonesia terlihat lebih kusam dibandingkan warga negara maju. Penyebabnya bukan DNA, melainkan stres yang memicu lonjakan hormon kortisol.
Dalam pernyataannya, Prof. Budi menjelaskan bahwa tekanan hidup seperti ketidakpastian ekonomi, kelaparan, hingga rasa cemas berkepanjangan membuat tubuh memproduksi hormon stres yang berlebihan. Ini berdampak pada kondisi mental dan fisik seseorang.
“Kenapa orang Eropa lebih glowing? Karena mereka tak dibayangi ancaman hidup sehari-hari seperti masyarakat kita. Bukan semata faktor genetik, melainkan keseimbangan hormon,” ujarnya dua hari lalu di Jakarta.
Hormon kortisol akan melonjak ketika tubuh menghadapi ancaman atau tekanan berat. Jika berlangsung terus-menerus, ini bisa memicu gangguan metabolisme, kesehatan kulit menurun, hingga mempercepat proses penuaan.
Menurut BKKBN, penurunan kualitas hidup akibat tekanan sosial-ekonomi sangat berkorelasi dengan peningkatan stres kronis. Tak hanya berdampak psikologis, efeknya terlihat jelas pada penampilan luar seperti kulit kusam dan wajah lelah.
Ia menambahkan bahwa kebijakan peningkatan kesejahteraan serta akses kesehatan mental yang merata harus menjadi bagian integral dari pembangunan keluarga. Kesehatan bukan hanya soal fisik, tetapi juga ketenangan hidup.
Fenomena ini mengingatkan bahwa keseimbangan hormon dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan tekanan sehari-hari. Saat ketidakpastian hidup meningkat, maka kulit glowing pun sulit tercapai secara alami.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar