Kecerdasan manusia berbeda-beda, dan biasanya diukur melalui tes intelligence quotient atau IQ. Namun, ternyata skor IQ juga berkaitan erat dengan keterampilan sosial.
Menurut laporan Your Tango mengutip Journal Clinical Child Psychology, rendahnya IQ bukan hanya berhubungan dengan prestasi akademik, melainkan juga memengaruhi interaksi sosial dan kualitas hubungan antarindividu.
Orang dengan IQ rendah cenderung memproses informasi lebih lambat. Hal ini membuat mereka kesulitan membangun komunikasi sehat serta menjalin hubungan sosial yang bermakna dengan lingkungannya.
Salah satu ciri yang kerap muncul adalah kalimat “Aku nggak tahu apa yang aku mau”. Kalimat ini menunjukkan lemahnya kesadaran diri serta refleksi internal.
Berbeda dengan individu ber-IQ tinggi yang reflektif, mereka dengan IQ rendah kerap kesulitan menentukan tujuan pribadi, memikirkan kebutuhan internal, maupun menetapkan arah hidup jangka panjang.
Kalimat kedua yang sering terdengar adalah “Mustahil aku mencapainya”. Ucapan itu menandakan adanya fixed mindset yang cenderung menghambat perkembangan diri dan pencapaian masa depan.
Psikolog menyebut pola pikir tetap tersebut membuat seseorang sulit keluar dari zona nyaman. Padahal, kemampuan tumbuh berkembang membutuhkan keberanian mencoba meski menghadapi kegagalan.
Ungkapan lain yang juga muncul ialah “Aku nggak salah”. Orang dengan IQ rendah biasanya enggan mengakui kesalahan, cenderung defensif, serta menolak memperbaiki diri demi kemajuan.
Kalimat berikutnya adalah “Apa jawaban yang benar?”. Hal ini menunjukkan fokus berlebihan pada hasil akhir, bukan proses pembelajaran, sehingga minim rasa ingin tahu dan eksplorasi diri.
Terakhir, kalimat “Aku nggak tahu dan nggak peduli” sering diucapkan saat menghadapi ketidaktahuan. Alih-alih mencari jawaban, mereka memilih menghindari percakapan sulit.
Menurut para ahli, sikap tersebut berakar dari rasa tidak aman dan rendahnya motivasi eksplorasi. Sebaliknya, individu ber-IQ tinggi biasanya menunjukkan keingintahuan tinggi serta berpikiran terbuka.
Studi ini menegaskan bahwa kualitas komunikasi berhubungan erat dengan kecerdasan kognitif. Semakin baik refleksi diri, semakin tinggi pula keterampilan sosial seseorang dalam membangun hubungan sehat.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar