Senyum Sherly Chebing menyimpan kisah pilu bertahun-tahun menjadi korban kekerasan rumah tangga. Kini, ia bangkit membawa pesan keberanian.
Selama puluhan tahun, Sherly bersama kedua anaknya hidup dalam bayang-bayang kekerasan fisik, mental, dan emosional dari suami yang disebutnya mengidap NPD.
Rasa bersalah, malu, dan takut sering menghantui, membuatnya terjebak dalam lingkaran manipulasi. Namun akhirnya Sherly memutuskan keluar demi anak-anaknya.
“Korban sering merasa tak berdaya, bahkan menyembunyikan luka mereka dari dunia luar. Saya memutuskan memutus rantai penderitaan,” kata Sherly tegas.
Langkah keluar dari hubungan beracun menjadi titik balik. Ia memilih menekuni kembali hobinya, menari, sebagai terapi jiwa dan pelepas trauma mendalam.
Bagi Sherly, dansa bukan sekadar gerak tubuh, melainkan bentuk pembebasan diri. Musik dan gerakan menjadi jembatan untuk menemukan kebahagiaan baru.
Kini ia tampil dalam berbagai acara dansa, menegaskan dirinya bukan lagi korban, melainkan pejuang yang berani menunjukkan luka telah berubah jadi kekuatan.
Selain menari, Sherly menjadi agen resmi HALEVIT Surabaya, memperkuat komitmennya menjalani hidup sehat, sekaligus berkiprah di dunia politik melalui Partai Perindo.
Lewat jalur politik, Sherly ingin memperluas platform untuk menyuarakan perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan yang masih marak di masyarakat.
Perjuangannya semakin dikenal setelah hadir di podcast “Way Out” MNC Channel. Ia berbagi kisah secara tulus, memberi harapan bagi korban lainnya.
Sherly Chebing kini menjelma sebagai ibu, penari, pebisnis, sekaligus aktivis yang menjadikan trauma sebagai energi perubahan dan mercusuar harapan baru.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar