Di usia 41 tahun, kebanyakan orang mulai menerima kenyataan tubuh yang tak lagi prima. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Dr. Mohammed Enayat, pendiri klinik HUM2N di London. Berkat pendekatan medis modern dan gaya hidup personal yang terukur, usia biologis Enayat kini hanya 24 tahun — 17 tahun lebih muda dari usianya saat ini.
Apa rahasianya? Bukan diet ekstrem atau operasi mahal. Jawabannya: vitamin B kompleks, magnesium, omega-3, dan teknologi pemantauan tubuh berbasis data. (Dikutip dari Business Insider)
Vitamin B Kompleks dan Folat: Stabilkan Mood dan Lindungi Jantung
Suplemen pertama yang jadi andalan Dr. Enayat adalah vitamin B kompleks dengan folat. Ia mengonsumsi ini setiap hari, terutama karena dirinya memiliki kelainan genetik metilasi yang menyebabkan kadar homosistein meningkat. Kadar ini berkaitan erat dengan peradangan dan risiko penyakit jantung.
Namun, manfaat vitamin B kompleks tak hanya untuk penderita kelainan genetik. Suplemen ini penting dikonsumsi saat stres, kurang tidur, atau dalam tekanan kerja tinggi. Efeknya? Stabilitas suasana hati, fungsi otak optimal, dan bahkan potensi mencegah demensia dini.
Magnesium: Kunci Tidur Nyenyak dan Otot Lebih Rileks
Meski magnesium dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, Enayat memilih suplemen magnesium bisglisinat, bentuk yang lebih mudah diserap tubuh.
“Saya merasa tidur lebih nyenyak dan nyeri otot berkurang setelah rutin konsumsi magnesium,” ungkapnya. Kandungan magnesium ini penting dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik tubuh, termasuk untuk fungsi otot, sistem saraf, dan metabolisme energi.
Omega-3: Redakan Peradangan, Perpanjang Usia Biologis
Suplemen ketiga adalah omega-3, yang dikenal luas untuk kesehatan jantung. Dr. Enayat menambahkan omega-3 ke dalam rutinitas hariannya karena konsumsi dari makanan belum mencukupi.
Sebuah studi dalam jurnal Nature Aging mengungkap bahwa lansia yang mengonsumsi 1 gram omega-3 setiap hari memiliki usia biologis lebih muda dibanding mereka yang tidak. Omega-3 membantu mengurangi peradangan, menstabilkan tekanan darah, serta menjaga kesehatan otak dan jantung.
Data Tubuh: Kunci Personalisasi Gaya Hidup
Selama tujuh tahun terakhir, Enayat memperlakukan tubuhnya seperti laboratorium. Ia memakai Oura Ring dan gelang Whoop untuk memantau kualitas tidur, tingkat pemulihan, dan aktivitas fisik. Ia juga rutin menjalani pemeriksaan darah, urin, dan mikrobioma, untuk menyesuaikan gaya hidup, pola makan, dan suplemen hariannya.
Dengan bantuan alat seperti GlycanAge dan TruAge PACE, Enayat mengevaluasi usia biologisnya berdasarkan tingkat peradangan dan perubahan epigenetik. Hasil terakhir menunjukkan usia biologisnya 24 tahun — hasil dari konsistensi dan pendekatan ilmiah.
Bukan Sekadar Suplemen: Ini Tentang Keseimbangan Hidup
Meski suplemen memiliki peran penting, Dr. Enayat menekankan bahwa tidak ada solusi tunggal. “Suplemen hanyalah satu bagian dari sistem yang lebih luas,” katanya. Baginya, kunci awet muda terletak pada disiplin, kesadaran tubuh, dan penggunaan data ilmiah untuk pengambilan keputusan kesehatan.
Kisah Enayat menjadi bukti bahwa di era teknologi kesehatan, kita bisa mengendalikan usia biologis dengan ilmu pengetahuan, gaya hidup sehat, dan nutrisi tepat. Awet muda bukan lagi mimpi — asalkan kita bersedia mengenali tubuh dan memperlakukannya dengan baik.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar