Meski menghadapi tantangan berat sepanjang 2024, PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) tetap menunjukkan sikap optimistis. Pendapatan usaha tercatat turun 39,99% dari Rp23,65 miliar (2023) menjadi Rp14,19 miliar (2024). Namun, efisiensi berhasil dijaga dengan menekan beban pokok penjualan hingga 40,07%, menjaga Gross Profit Margin tetap stabil di level 38%.
“Alhasil laba usaha turun dan rugi komprehensif mencapai Rp1,94 miliar, kami tetap berkomitmen memperkuat pondasi bisnis jangka panjang,” ujar Direktur Utama ATAP, Hj. Indriati, SE, M.Si, Ak. usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (25/06/2025).
Dari sisi neraca, Total aset turun 6% menjadi Rp6,83 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada aset tidak lancar yang susut 32,74%, disusul aset lancar yang turun 2,57%. Meski begitu, persediaan real estat naik 4,95% dan uang muka meningkat 8,5%, menandakan strategi Perseroan untuk fokus pada proyek yang mendukung penjualan jangka menengah.
Liabilitas jangka pendek menurun 17,72%, utamanya karena pelunasan utang bank dan penurunan tajam utang pajak. Liabilitas jangka panjang juga terkoreksi 9,9% karena penghapusan utang pihak berelasi dan turunnya kewajiban pascakerja. Secara keseluruhan, total liabilitas Perseroan menyusut 14,31% menjadi Rp4,89 miliar.
Disisi lain, Ekuitas juga mengalami sedikit penurunan 2,43% menjadi Rp1,93 miliar. Saldo laba belum ditetapkan penggunaannya turun 13,08%, meski laba yang ditetapkan penggunaannya naik 25%. Pendapatan komprehensif lain menunjukkan perbaikan dengan perubahan dari rugi Rp40 juta menjadi laba Rp173 juta, menunjukkan peningkatan pada manajemen risiko jangka panjang.
Pelemahan profitabilitas terutama disebabkan kenaikan beban keuangan akibat bunga pinjaman. Namun, manajemen ATAP menargetkan pertumbuhan pendapatan yang ambisius, mencapai Rp55 miliar pada 2025, atau meningkat lebih dari 200% dari tahun sebelumnya.
Optimisme tersebut didukung oleh sinergi antara kebijakan nasional seperti hilirisasi mineral dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang membuka peluang besar di sektor properti, infrastruktur, dan logistik. Selain itu, portofolio energi hijau perusahaan juga tumbuh pesat seiring insentif pemerintah untuk PLTS dan biofuel.
Untuk memperkuat daya saing, perusahaan terus melakukan pengembangan teknologi informasi seperti peningkatan data center, penggunaan private cloud, dan optimalisasi aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning). Di bidang SDM, pelatihan aplikasi CRM dan seminar teknologi informasi juga rutin dilakukan.
Di sisi hubungan industrial, ATAP berkomitmen menjaga kesejahteraan karyawan dengan tetap patuh pada regulasi ketenagakerjaan serta mengutamakan keselamatan kerja.
Transformasi ini menunjukkan bahwa meski saat ini tengah merugi, ATAP tidak tinggal diam. Perusahaan justru menyiapkan diri untuk bangkit dan memimpin dalam ekosistem bisnis yang semakin digital, berkelanjutan, dan terintegrasi.
Strategi dan Optimisme Menyambut 2025
Di tengah tantangan, Trimitra Goldland terus menunjukkan inisiatif strategis. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dengan peluncuran cluster komersial dua lantai di Cibungbulang Town Hills dan pengembangan konsep baru perumahan subsidi yang lebih modern serta sesuai tren pasar.
Tak hanya itu, Perseroan berhasil mengamankan izin pengembangan lahan seluas 15 hektare di Bekasi—salah satu wilayah dengan potensi properti tinggi. Aksi korporasi ini menjadi landasan ekspansi pasar yang lebih agresif pada 2025.
"Kami menargetkan pendapatan Rp49 miliar di 2024 dan meningkat menjadi Rp55 miliar di 2025. Fokus kami adalah properti subsidi dan digitalisasi bisnis berbasis ESG untuk memperkuat keberlanjutan usaha," jelas Indriati.
Trimitra juga menyasar pasar energi hijau dan kawasan industri pintar. Perusahaan telah memulai inisiatif seperti kawasan industri hijau di Bekasi, integrasi teknologi proptech berbasis IoT dan AI, hingga kolaborasi dengan UMKM untuk membangun rantai pasok berkelanjutan.
Kepemimpinan dan Penghargaan
Sebagai pengakuan atas kepemimpinan transformasional, Indriati dinobatkan sebagai salah satu "Indonesia Most Powerful Women 2024". RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali jajaran Direksi dan Komisaris untuk masa jabatan lima tahun ke depan, mencakup Indriati, Rachmat Yaktihadi, Yoyo Sugeng Triyogo, dan Nadia Hasna Humaira.
"Dengan landasan yang kuat, strategi inovatif, dan keberanian dalam menghadapi disrupsi, ATAP percaya diri menyongsong masa depan. Fokus pada properti subsidi, efisiensi aset, serta digitalisasi menjadi pilar utama dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," tutupnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar