Suasana khidmat terasa di Istana Merdeka ketika Presiden Prabowo Subianto dan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih kompak mengenakan pakaian adat Nusantara. Perayaan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung penuh makna di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/08/2025).
Presiden Prabowo tampil anggun dengan beskap dipadukan wastra tradisional, simbol komitmen menjaga budaya bangsa. Kehadirannya menguatkan pesan persatuan dalam keberagaman, dari Sabang hingga Merauke, yang disatukan semangat merah putih.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memilih busana adat Minangkabau, Sumatera Barat. Ia menekankan filosofi Jawa tentang makna “Padang” sebagai doa Indonesia agar semakin terang benderang.
Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama istri tampil dengan busana Bugis asal Bone. Pilihan tersebut bukan sekadar identitas personal, melainkan wujud penghormatan terhadap warisan budaya leluhur Sulawesi Selatan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengenakan pakaian adat Sunda bersama istri. Ia menyinggung perjuangan intelektual bangsa, dari Tirto Adhi Soerjo hingga HOS Cokroaminoto, yang turut membangun fondasi kemerdekaan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf hadir mengenakan batik khas Yogyakarta. Menurutnya, batik tak hanya kain tradisional, melainkan simbol filosofi Jawa yang sarat doa dan nilai kebijaksanaan.
Keragaman busana adat yang ditampilkan Presiden dan menteri menegaskan kekayaan budaya Indonesia. Upacara ini menjadi refleksi bahwa kemerdekaan dirayakan dengan identitas nasional, namun tetap mengakar pada tradisi lokal.
Momentum 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka bukan hanya seremonial, melainkan pengingat bahwa persatuan Indonesia berdiri kokoh di atas perbedaan budaya, agama, dan tradisi.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق