Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan

"Guru-Guru Gokil - Audio Series” Hadir di iRadio Network Serentak di 6 Kota


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menyambut film “Guru-Guru Gokil” yang akan tayang segera tahun 2020, BASE Entertainment meluncurkan serial audio bersambung “Guru-Guru Gokil - Audio Series” yang menceritakan tentang kehidupan sang tokoh utama Taat Pribadi (diperankan oleh Gading Marten) dan guru-guru di SMA Gunung Asri sebelum kejadian di film “Guru-Guru Gokil” dimulai. Serial audio bersambung ini diproduksi oleh BASE Entertainment yang ditulis oleh salah satu penulisnya, Ambaridzki Ramadhantyo.

“Guru-Guru Gokil - Audio Series” mulai tayang tanggal 4 Mei 2020, tiga hari seminggu (Senin, Rabu, Jumat) di iRadio Network serentak di 6 kota, dan tayang juga rerun setiap episodenya di Instagram resmi Guru Guru Gokil @gurugurugokil, YouTube BASE Indonesia, dan Spotify Guru-Guru Gokil. Episode terbaru GGG mengudara perdana di iRadio Network serentak di 6 kota (Jakarta, Bandung, Jogja, Makassar, Banjarmasin, dan Medan) setiap pukul 14.40 WIB, kemudian di Instagram, YouTube, dan Spotify BASE Entertainment di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB. Total ada 8 episode.

Dalam serial audio bersambung ini, diceritakan Taat Pribadi yang sudah beberapa tahun mengadu nasib di kota besar sedang mencari pekerjaan untuk membayar tunggakan kosan yang sudah menumpuk atau dia terpaksa harus meninggalkan kosan tersebut. Sementara itu bapak dari Taat Pribadi, Pak Purnama, yang menjadi guru di SMA Gunung Asri, sedang mencari penggantinya sebagai Wakil Kepala  Sekolah.

Dengan keadaan sekarang di mana PSSB sedang berlaku, “Guru-Guru Gokil - Audio Series” diharapkan dapat menemani audiens di rumah sembari berkenalan dengan para karakter dan dunia film “Guru-Guru Gokil”.  Kisah keluarga yang menghibur tapi mengharukan ini dapat menjadi hiburan selama masa PSSB di mana semuanya sedang berkegiatan di rumah saja.

Sebagian besar pemain film “Guru-Guru Gokil” akan hadir di “Guru-Guru Gokil - Audio Series” sebagai karakter mereka di film. Antara lain: Gading Marten sebagai Taat Pribadi, Arswendy Bening Swara sebagai Pak Purnama, Faradina Mufti sebagai Ibu Rahayu, Boris Bokir sebagai Pak Manul, Kevin Ardilova sebagai Ipang, Ibnu Jamil sebagai Pak Gagah, Asri Welas sebagai Ibu Indah, Shakira Jasmine sebagai Saulina dan Dian Sastrowardoyo sebagai Ibu Nirmala.

Keunikan dari “Guru-Guru Gokil - Audio Series” ini adalah proses perekaman audionya dilakukan di rumah masing-masing di saat PSSB sudah berlaku. Tim BASE Entertainment mengirimkan alat rekaman ke rumah pengisi serial audio, lalu semuanya merekamnya sambil berkomunikasi via ZOOM agar interaksi antar karakter tetap mengalir. Rekaman dilakukan pada 11 dan 13 April.

“Guru-Guru Gokil” merupakan film pertama dari rangkaian tiga film Dian Sastrowardoyo yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment dan yang direncanakan tayang tahun 2020, pencinta film Indonesia akan menyaksikan suatu hiburan yang jarang ditampilkan: kisah para guru dalam sebuah keadaan yang kocak dan tak terduga. (Arianto)


Share:

Fourtwnty Rilis Video ‘Nematomorpha’


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Fourtwnty merayakan 1 (satu) dekade perjalanan bermusiknya dengan merilis video lirik dari karya terbaru ‘Nematomorpha’. Video lirik dari ‘Nematomorpha’ sudah bisa disaksikan di kanal youtube ‘Fourtwnty Music’, mulai 20 April 2020. Band yang terbentuk sejak 20 April 2010 ini digawangi oleh Ari Lesmana, Nuwi dan Roots. Berdomisili di Jakarta, Fourtwnty mengambil genre musik Pop Alternative, yang memanjakan pendengarnya dengan nada-nada santai dan nyaman.

Ari lesmana mengatakan, Judul karya terbaru ini diambil dari kata Nematomorpha yaitu parasit yang hidup pada binatang belalang. ‘Nematomorpha’ menceritakan tentang sekumpulan anak muda yang mulanya memiliki mimpi yang sama, akan tetapi ditengah jalan mimpi mereka menjadi berbeda, tidak dengan tujuan yang sama.

“Fourtwnty ingin menyampaikan pesan untuk tetap berkarya apapun yang terjadi. Tujuan kami dalam berkarya untuk menyuarakan keresahan dan menjadi teman yang bisa menghibur bagi pendengar musik kami. Dalam perjalanannnya kami tidak pernah melihat materi sebagai yang utama, itu adalah bonus dari usaha yang kami lakukan.”, jelas Ari dalam keterangan tertulis. Senin (20/04)

Selain merilis ‘Nematomorpha’, Ari menambahkan, Fourtwnty juga merilis Logogram terbaru. Logogram ini berbentuk tangan yang punya makna memberi dan menerima. Ide Logogram bentuk tangan ini dipilih untuk menggambarkan segala upaya dan usaha yang dilakukan oleh Fourtwnty agar selalu bisa memberikan yang terbaik.

Fourtwnty pertama kali merilis album pada tahun 2015 yang berjudul “Lelaku”, lanjut Ari, disusul pada tahun 2018 album kedua berjudul “Ego & Fungsi Otak”. Album ketiga Fourtwnty dijadwalkan akan dirilis pada tahun ini. Bertepatan dengan perjalanan Fourtwnty yang sudah mencapai satu dekade, mereka akan merilis album ketiga dengan membuat konser tunggal.

"Konser ini dirancang secara spesial sebagai penanda perjalanan bermusik mereka. Konser launching album dan perayaan satu dekade Fourtwnty akan dikerjakan bersama dengan Arzillo Indonesia dan GoodWork. Selama menunggu proses album ketiga sekaligus konsernya, Fourtwnty sudah menyiapkan banyak kejutan lain bagi pendengar setianya," pungkasnya. (Arianto)



Share:

Visinema Pictures Rilis Official Poster dan Trailer Film "Generasi 90-an: Melankolia"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Visinema Pictures kembali menggandeng aktor muda Ari Irham yang sebelumnya didapuk jadi pemeran utama film komedi "Terlalu Tampan". Dari sisi genre dan karakter, film terbaru ini jauh berbedadari film "Terlalu Tampan" yang baru tayang tahun lalu. Ari menyadari betul proyek teranyar ini memang menantang.

Film "Generasi 90-an: Melankolia" yang diproduseri oleh Angga Sasongko dan disutradarai Irfan Ramly, sutradara muda baru yang sebelumnya sering membantu Angga menulis berbagai skenario film, termasuk "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku", "Filosofi Kopi 2" dan "Surat Dari Praha". Film ini terinspirasi dari buku "Generasi 90an" karya Marchella FP, yang juga menulis buku "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini".

Visinema Pictures secara resmi meluncurkan official poster dan trailer film terbaru "Generasi 90-an: Melankolia" setelah sebelumnya merilis teaser poster dan video pada 2 Maret 2020 silam. Film yang mengangkat kisah tentang kehilangan akan sosok yang tak tergantikan dalam hidup kita ini, akan dijadwalkan tayang serentak pada 9 April 2020 di bioskop seluruh Indonesia.

Sutradara Irfan Ramly mengatakan film "Generasi 90-an Melankolia" mengusung cerita tentang menghadapi kehilangan atas orang yang dikasihi, baik itu sebagai anak, saudara, kekasih, orang tua dan sahabat. Setiap orang pasti pernah mengalami kesedihan atau kehilangan orang yang dicintai.

"Satu-satunya cara menghadapi kehilangan adalah mengikhlaskan. Hal-hal seperti itu yang mau dibicarakan di film ini," ujar Irfan dalam keterangan tertulis. Rabu (11/03)

Ari yang berperan sebagai Abby mengatakan, Aku mikirnya mau sampai kapan berada di zona nyaman, kalau tetap di situ-situ saja namanya bukan tantangan.

Ari beradu akting dengan Taskya Namya, pemeran Sephia, sahabat kakak Abby yang hilang dalam kecelakaan. Skenario yang memikat membuatnya sangat tertarik untuk bergabung.

"Pas baca sinopsis, premis dan ceritanya, aku jatuh cinta banget. Film ini tentang kehilangan orang yang tak tergantikan, tapi ada tentang rasa yang menurutku dekat banget sama kehidupan sehari-hari," ujar Taskya.

Kisah dalam film juga terinspirasi dari tiga lagu tenar era 90-an dan awal 2000-an, yakni "Sephia" dari Sheila on 7, "Begitu Indah" dari Padi dan "Cintakan Membawamu Kembali" dari Dewa 19.

Film "Generasi 90-an: Melankolia" bercerita tentang, Abby (Ari Irham), anak muda yang sedang mencari jadi diri dan selalu menjadikan kakaknya, Indah (Aghniny Haque) sebagai sosok yang ia kagumi.

Tiba – tiba, Abby harus menerima kenyataan bahwa kakaknya hilang dalam sebuah kecelakaan pesawat. Di dalam kesedihannya, ia menemukan Sephia (Taskya Namya), sahabat kakaknya sebagai sosok pengganti Indah. Namun benarkah kehadiran Sephia bisa membantu Abby mengikhlaskan kakaknya atau justru membuat Abby kehilangan dirinya.

"Selain diperankan oleh banyak aktor muda seperti Aghniny Haque, Jennifer Coppen, dan Wafda, film ini juga dilengkapi dengan penampilan dari para aktor hits pada era 90-an seperti Gunawan, Marcella Zalianty. Frans Mohede, dan Amara Mohede," pungkasnya. (Arianto)



Share:

Produksi Film Negara Resmikan Inkubator Bioskop Rakyat di Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Memasuki 75 tahun perjalanan sejarahnya, keberadaan Perum PFN (Produksi Film Negara) tidak terlepas dari kemitraan dengan pers dan media. Baik pada awał kemerdekaan, pada masa kejayaannya, pada periode keterpurukannya, dan sekarang ini peran pers dalam mengkawal berbagai kebijakan dan inisiatif Perum PFN untuk bangkit, dan kembali jaya.

Membuka kompleks perkantoran Perum PFN kepada publik di luar kalangan perfilman, bukan saja merupakan suatu kebijakan guna menimbulkan kesadaran akan pentingnya peran negara dalam pengadaan film yang bermutu dan bernilai pendidikan, serta berpijak pada kebudayaan nasional.

Judith J. Dipodiputro, Direktur Utama Perum PFN mengatakan, Inisiatif mengijinkan pagelaran the last IDEAL PARADISE oleh seniman ternama Claudia Bosse di beberapa studio dan area kompleks PFN, juga membuktikan komitmen Perum PFN dalam perannya membangun manusia Indonesia seutuhnya.

"Film adalah suatu bentuk kesenian, dan kesenian merupakan bagian dari budaya. Tidak saja mengapresiasi film, tetapi juga melengkapi diri dengan keterminatan pada bentuk seni lainnya, khususnya yang berinteraksi langsung antar-manusia, semisal teater dan pertunjukan hidup lainnya." ujar Judith saat syukuran dan silaturahmi dengan insan pers dan media massa, di kompłeks Studio Pers Nasional, Perum PFN, Jakarta. Jum'at (21/02)

Pada kesempatan yang sama, Rita M. Darwis, Kepala Produksi Multiple Platforms menjelaskan, Harapan kami, diawali kerjasama dengan Goethe-Institut Indonesien ini, semakin banyak seniman dan budayawan yang menyadari bahwa Studio produksi film juga bisa bertransformasi menjadi panggung pertunjukkan yang baik, terutama dalam kelangkaan Gedung-pertunjukan di negara kita.

Sementara ini, Erwin Arnada menerangkan, Di Indonesia baru ada 2000-an layar, sementara kebutuhan keseluruhannya hampir 10.000 layar di 521 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Minat nonton film Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Ini waktunya bagi anak muda Indonesia untuk dapat berkreaasi dan berkarya dalam dunia industri perfilman.

Lebih jauh, Erwin Arnada mengungkapkan, Belajar dari sukses pelaksanaan percobaan Bioskop Rakyat di Gedung Jasindo, Kota Tua yang dibuka selama berlangsungnya Festival Perempuan dalam Film, Seni dan Budaya pada Desember 2019 lalu, kami melihat bahwa konsep Bioskop Rakyat bisa dilanjutkan di tempat lain.

"Salah satunya adalah di studio PFN. Fasilitas yang ada di PFN memungkinkan bioskop rakyat ini berkesinambungan. Kami berharap program ini bisa menjadi inkubator lahirnya Bioskop Rakyat di tempat lain, yang dikelola oleh para pecinta film atau komunitas film," ungkap Erwin Arnada.

"Menariknya, Inisiatif mendekatkan Kompleks Studio dan Kantor Pusat Perum PFN kepada masyarakat, juga terkait dengan rencana kerjasama antara PT WIKA Realty dengan Perum PFN di atas lahan seluas 2 hektar milik PFN ini di mana akan dibangun sebuah kompleks dengan 4 Studio Produksi Film dan Creative Hub yang rencananya siap pada tahun 2023," pungkasnya. (Arianto)




Share:

Rapi Films Rilis Film Terbaru ‘Bucin’


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Setelah sukses dengan Pengabdi Setan dan Dear Nathan Hello Salma, rumah produksi Rapi Films meluncurkan trailer film terbaru ‘Bucin’. Film yang diproduseri oleh Gope
T Samtani dan Executive Produser Sunil Samtani dan Jovial da Lopez ini menjadi debut penyutradaraan Chandra Liow yang dijadwalkan tayang pada Maret 2020.

Sunil Samtani selaku Executive Produser mengungkapkan, Ini kedua kali kami bekerjasama setelah membuat Modus. Kolaborasi ini menghasilkan unsur komedi dan percintaan yang fresh dan bisa dinikmati oleh remaja masa kini.

Chandra selaku sutradara mengungkapkan alasannya menyutradai film ini. Gue memang dari dulu selalu cinta dengan dunia filmmaking. 12 tahun gue berkarya sebagai content creator di dunia digital dan sosial media.

Suatu hari, teman-teman terdekat gue melahirkan kata Bucin, saat bertemu kesempatan untuk bisa mewujudkannya menjadi film, pasti banyak orang akan mengira film ini akan menjadi film-film komedi drama romansa yang biasa, dan disitulah gue tertantang untuk mengubah BUCIN menjadi suatu film drama komedi yang beda," tutur Chandra dalam keterangan tertulis. Selasa (18/02)

Jovial da Lopez yang ikut ambil peran sebagai Executive Produser, penulis skenario dan juga pemain mengungkapkan keterlibatan ia di film Bucin karena ia sangat tertarik untuk terlibat tidak hanya sebagai aktor, tapi juga belajar dan menentukan arah film secara konten dan promosi.

Bucin bercerita tentang empat sekawan (Andovi da Lopez, Chandra Liow, Tommy Limmm, dan Jovial da Lopez) yang selalu dianggap BUCIN, kemudian mereka memutuskan untuk mengikuti kelas ANTI BUCIN agar mereka bisa menjalankan hubungan yang lebih dewasa. Tanpa mereka ketahui metode pengajaran cinta di kelas ini, yang diajar oleh Vania (Susan Sameh), malah mengancam hubungan mereka dengan pasangannya.

Film ini dibintangi oleh Andovi da Lopez, Chandra Liow, Jovial da Lopez, Tommy Limmm, Susan Sameh, Widika Sidmore, Kezia Aletheia, Karina Salim, Gading Marten, Deddy Corbuzier & Uus. (Arianto)




Share:

Visinema Pictures Rilis Film Terbaru ‘Generasi 90an: Melankolia”


Duta Nusantara Merdeka |Jakarta
Setelah sukses dengan film ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’ di awal tahun, Visinema Pictures meluncurkan teaser poster dan video dari film terbarunya yang‘ berjudul  Generasi 90-an: Melankolia’ pada hari Minggu kemarin (16/2). Teaser film berdurasi 63 detik lni masih berbicara tentang relasi personal antar individu, baik dengan keluarga atau teman dan posisi mereka dalam kehidupan kita yang tak tergantikan.

Film yang diproduseri oleh Angga Sasongko ini, disutradarai oleh Irfan Ramly. Seorang sutradaramuda baru yang sebelumnya kerap membantu Angga untuk menulis berbagai skenario filmnya, diantaranya  Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Filosofi Kopi 2 dan Surat Dari Praha.

Angga Sasongko, Produser Film ‘Generasi 90-an: Melankolia’ mengungkapkan, Ipang adalah salah satu dari sedikit orang yang percaya sejak awal dengan visi kami di Visinema, pelan – pelan kami bangun Visinema hingga hari ini.

"Senang sekali melihat banyak kawan
berproses hingga pada saatnya berani dan berhasil untuk unjuk gigi belajar menjadi sutradara”,ungkap Angga terkait pemilihan sutradara yang tepat untuk film ini dalam keterangan tertulis. Senin (17/02)

Generasi 90-an: Melankolia yang juga diadaptasi dari buku Generasi 90an karya Machella FP ini bercerita tentang, Abby (Ari Irham), anak muda yang sedang mencari jadi diri dan selalu menjadikan kakaknya, Indah (Aghniny Haque) sebagai sosok yang ia kagumi.

Tiba – tiba, Abby harus menerima kenyataan bahwa kakaknya hilang dalam sebuah kecelakaan pesawat. Di dalam kesedihannya ia menemukan Sephia (Taskya Namya), sahabat kakaknya sebagai sosok peng￾ganti Indah. Namun benarkah kehadiran Sephia bisa membantu Abby mengikhlaskan kakaknya atau justru membuat Abby kehilangan dirinya.

Film ini diperankan oleh banyak aktor muda diantaranya ada Ari Irham, Taskya Namya, Aghniny Haque Jennifer Coppen, Wafda. Tak hanya menghadirkan aktor muda berbakat, film ini jugad dilengkapi engan penampilan dari para aktor yang hits pada era 90-an seperti Gunawan, Mar￾cella Zalianty. Frans Mohede, dan Amara Mohede.

Generasi 90an: Melankolia rencananya akan tayang pada April 2020 di bioskop seluruh Indonesia. (Arianto)




Share:

Nikah Yuk! Bakal Tayang Di Bioskop 6 Februari 2020


Duta Nusantara Merdeka |Jakarta
Nikah Yuk! Merupakan film pertama produksi Lens Cinema. Lens Cinema bertujuan untuk memproduksi film- film yang menghibur dan mengangkat kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan di sekitar kita.

Film pertama produksi Lens Cinema ini diperankan oleh Yuki Kato dan Marcell Darwin. Film yang disutradarai oleh Adhe Dhamastriya dan juga diproduseri olehnya bersama Dwi Akraniza Aprilia, dan Andri Cahyadi ini, mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Jepang.

Adhe Dwi Akraniza selaku produser dan sutradara mengungkapkan Nikah Yuk! adalah sebuah film yang ceritanya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari - hari.

"Film ini bicara tentang persoalan yang sedang dialami oleh banyak anak muda tentang jodoh, pernikahan, cinta hingga hubungan dengan orang tua", ungkap Adhe Dwi Akraniza yang biasa dipanggil Wiwid saat konferensi pers Film Nikah Yuk! di Jakarta. Kamis (30/01)

Selain dibintangi oleh Yuki dan Marcel, film ini juga menghadirkan beberapa pemain senior seperti Roy Marten dan lvanka Suwandi, serta banyak pemain muda Aliyah Faizah, Dwi Akraniza Aprilia, Jessica Veranda, Ike Muti, Agung Sadana, Kevin Bzezovsky Taroreh, Messi Gusti, Ananta Rispo, dan Fico Fachriza.

"Excited banget nunggu film ini rilis, karena selama menjalani prosesnya happy dan ceritanya juga menarik", ungkap Yuki yang ditemui di CGV Grand Indonesia.

Nikah Yuk! bercerita tentang Arya seorang fotografer yang dipaksa menikah muda oleh orang tuanya. Arya menolak karena masih ingin mengejar karir dan mempertahankan hubungan dengan pacar pilihannya.

Kedua orang tuanya membuat strategi untuk menjodohkannya, hingga suatu hari Arya tidak sengaja bertemu Lia, seorang komikus muda. Pertemuannya dengan Lia membawa Arya ke dalam kebimbangan, jatuh dan patah hati secara bersamaan.

Selain itu, Wiwid berharap film ini bisa diterima dan dinikmari oleh banyak orang.

"Menariknya, Rangkaian promo Nikah Yuk! akan berlanjut dengan mengadakan Special Screening di beberapa kota seperti, Bekasi, Tangerang, Bandung, hingga Makassar. Tiket pembelian Special Screening bisa didapatkan langsung di website CGV Indonesia dan Cinema XXI," pungkasnya. (Arianto)





Share:

Guru-Guru Gokil: Potret Guru yang Unik


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
“Guru-Guru Gokil”, film pertama dari rangkaian tiga film Dian Sastrowardoyo yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment meluncurkan teaser poster dan teaser trailer. Menjelang perilisan film yang direncanakan tayang April 2020, pencinta film Indonesia akan menyaksikan suatu hiburan yang jarang ditampilkan: kisah para guru dalam sebuah keadaan yang kocak dan tak terduga.

Film “Guru-Guru Gokil” yang digarap oleh Dian Sastrowardoyo bersama mentornya Shanty Harmayn sebagai produser merupakan langkah awal bagi Dian dalam menapaki karier baru di industri perfilman Indonesia

Teaser trailer memberikan preview bagaimana keseruan dan kegokilan para guru. Taat Pribadi (Gading Marten) yang masuk ke sebuah sekolah dan menjumpai guru-guru dengan bermacam karakter. Diiringi lagu yang upbeat, penonton diajak mengikuti perubahan dalam hidup Taat memasuki dunia baru yang seru.

Teaser poster menampilkan foto Gading Marten dalam pose jahil dengan balutan baju guru sekolah. Di belakangnya berkumpul para pemain lain mengintip. Dari teaser poster sudah terbayang bahwa film ini akan menitikberatkan kisah Taat Pribadi. Seperti apa kisahnya? Nantikan!

Guru-Guru Gokil bercerita tentang Taat, seorang yang berambisi untuk sukses, namun sering menemui kegagalan dalam karier. Taat selalu beranggapan bahwa kesuksesan itu adalah memiliki uang banyak. Keadaan lalu mengharuskan Taat untuk bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah dan di saat yang bersamaan terjadi insiden yang menimpa para guru. Melalui persahabatannya dengan para guru di sekolah tersebut serta dengan melihat dedikasi mereka untuk tetap mengajar walaupun sedang ditimpa kemalangan, pandangan Taat terhadap uang dan kesuksesan berubah.

Dian Sastrowardoyo mengatakan, Guru-Guru Gokil wajib ditonton karena memberikan perspektif baru soal guru dan di sini dapat dilihat perjalanan personal buat Gading.

"Gading sendiri dari awal dipilih karena sosoknya dapat relate ke karakter Taat. Nanti kalau udah nonton pasti tahu deh apa maksudnya," ujar Dian saat jumpa pers di Jakarta. Selasa (21/01)

Film ini juga dibintangi oleh Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra dan Arswendy Bening Swara. "Para cast terpilih ini telah mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan pendalaman naskah dan pengembangan karakter yang cukup matang sehingga proses produksi berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Film Guru-Guru Gokil dijadwalkan untuk tayang di seluruh bioskop Indonesia pada April 2020. (Arianto)



Share:

Temen Kondangan Bakal Rusuh di Bioskop


Duta Nusantara Merdeka |Jakarta
Untuk menyambut awal tahun ini, MNC Pictures merilis Film 'Temen Kondangan' disutradarai oleh lip Sariful Hanan yang terkenal dengan sinetronnya yang sukses Tukang Ojek Pengkolan (TOP) dan 'Dunia Terbalik".

Film 'Temen Kondangan' ini bergenre komedi dibintangi oleh Gading Marten dan Prisia Nasution, juga diramaikan oleh kehadiran Samuel Rizal, Olivia Jensen, Kevin Julio, Reza Nangin, Yeslin Wang dan banyak lagi lainnya.

lip Sariful Hanan, Sutradara Film 'Temen Kondangan' mengungkapkan, Moment yang paling seru dari film ini berangkat dari sebuah keresahan, waktu ke kondangan mantan yang membawa satu pertanyaan penting: apa jadinya jika mantan datang ke kondangan?

"Bawa pasangan atau sendiri aja, Kelucuan apa yang akan terjadi, kemudian kekacauan apa yang akan timbul dan kejadian tak terduga apa yang menanti?," kata lip S Hanan saat konferensi pers Film 'Temen Kondangan' di CGV Grand Indonesia Jakarta. Jum'at (24/01)


Film 'Temen Kondangan' bercerita, Putri (Prisia Nasution), seorang selebgram yang diundang olehm mantannyauntuk datang ke pernikahannya Dheni (Samuel Rizal). Putri mengharamkan datang sendiri ke pernikahan mantan. Baginya, citra diri adalah yang utama. Dengan masih berpegang teguh pada prinsipnya,  Putri membutuhkan mencari pendamping untuk kondangan, yang dijamin tidak akan bikin baper.

Tak disangka di hari pernikahan sang mantan, kejadian lucu dan menghebohkan terjadi. Bukan cuma satu laki, Putri jadi harus menghadapi tiga laki-laki yang ternyata punya agenda masing-masing Yusuf ternyata diam-diam menyukai Putri sejak lama dan berencana melakukan confession kepada pujaan hatinya.

Sedangkan Galih, sang bos malah hendak menyabotase pernikahan tersebut karena masih mempunyai masalah pribadi yang terpendam dengan calon mempelai. Ditambah lagi Juna hadir, sang wedding crasher yang sering mengacaukan pernikahan. Belum lagi banyak rahasia dan misteri yang bakal terungkap.

Film 'Temen Kondangan' bakal tayang pada 30 Januari 2020 di bioskop seluruh Indonesia. (Arianto)



Share:

MANGGA MUDA Bakal Tayang di bioskop 23 Januari 2020.


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Film Mangga Muda, film pertama dari Lingkar Film /Pictures siap tayang 23 Januari 2020. Film ini berawal dari sebuah karya dari penulis Jujur Prananto, dengan di sutradarai Girry Pratama serta merupakan langkah awal Lingkar Film /Pictures di dunia perfilman Indonesia.

Girry Pratama, Sutradara Film Mangga Muda mengatakan, Film Mangga Muda mengandalkan kekuatan cerita yang mampu menghibur semua orang dengan drama komedi.

"Setiap film punya segmen penonton masing-masing. Kami  percaya para bintang filmnya mampu menjadikan Film Mangga Muda menarik untuk disaksikan.," ujar Girry saat press screening Film Mangga Muda di XXI Plaza Senayan, Jakarta. Minggu (19/01)

Film Mangga Muda ber-genre komedi menceritakan tentang Agil (Tora Sudiro), supir taksi, dan istrinya Luli (Alexandra Gottardo), karyawati salon hidup dalam keadaan pas-pasan. Kesibukan mencari penghasilan membuat mereka kesulitan mendapatkan momongan.

Kemudian Agil bernadzar jika sang istri hamil maka ia akan menuruti semua permintaan istri. Doanya terkabulkan. Luli hamil. Bukannya senang, Agil justru malah pusing. Suatu pagi ia menemukan brosur mobil Yaris merah di bawah bantal tempat tidur istrinya. la mencecar istrinya apa betul ingin Yaris merah. Luli mengiakan. Usahanya untuk memenuhi keinginan istrinya gagal terus, dan terjerumus dalam perampokan yang gagal.

"Film Mangga Muda dibintangi: Tora Sudiro, Alexandra Gottardo, Gary Iskak, Ninik L Karim, dan Nafa Urbach," pungkasnya. (Arianto)






Share:

Pusbangfilm Gelar Peluncuran dan Pemutaran Perdana Film "Kereta Api Terakhir"


Duta Nusantara Merdeka | Jakurta
Pada tahun 2019 Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali melakukan restorasi film nasional Indonesia dengan judul "Kereta Api Terakhir", yang di produksi pada tahun 1981 oleh Perusahaan Produksi Film Negara (PPFN) karya sutradara yang peraih penghargaan Lifetime Achievement FFI 2006: Mochtar Soemodimedjo.

Kemendikbud hingga saat ini sudah merestorasi 4 (empat) judul film nasional yaitu; ""Darah dan Do'a" (direstorasi tahun 2013, pada saat itu masih di bawah pengawasan dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI). Tahun 2017, film "Pagar Kawat Berduri", pada tahun 2018 film "Bintang Ketjil" dan pada tahun 2019 yang di produksi Perusahaan Produksi Film Negara (PPFN) tahun 1981 film "Kereta Api Terakhir".

Pusbangfilm menggelar peluncuran dan pemutaran perdana film "Kereta Api Terakhir" hasil restorasi pada hari Rabu, 18 Desember 2019, pada pukul 13.10 WIB, bertempat di CGV FX Sudirman, J1. Jend. Sudirman No. 25, Jakarta Pusat. Acara peluncuran dan pemutaran perdana ini akan menggunakan 4 studio bioskop CGV, dan dihadiri oleh para undangan, pejabat kemendikbud, komunítas, masyarakat dan mahasiswa.

Film "Kereta Api Terakhir" menjadi pilihan para kurator untuk direstorasi karena salah satu film super kolosal yang melibatkan 15.000 pemain, yang mengisahkan tentang perjuangan revolusi tahun 1945-1947 yang diangkat dari novel karya Pandir Kelana. Film "Kereta Api Terakhir" merupakan produksi kerjasama antara Perusahaan Produksi Film Negara (PPFN) dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Film Kereta Api Terakhir mengisahkan tentang latar belakang revolusi oleh Belanda yang diawali dengan masuknya Pasukan TNI Siliwangi ke Yogyakarta karena dilanggarnya Perjanjian Linggardjati tahun 1946, perjanjian yang memuat soal adanya kantong-kantong militer sebagai bagian bentuk kompromi Perdana Menteri Amir Sjarifuddin.

Namun, perjanjian itu dibatalkan dengan kelakuan Belanda yang kurang pantas. Belanda menyerang semua basis Republik menggunakan pesawat Cocor Merah. Belanda juga belum sepenuhnya melepaskan kemerdekaan bagi Indonesia yang membuat rakyat kebingungan dan khawatir dengan rumor bahwa mereka merangsek menduduki kota Yogyakarta dan membuat mereka berdesakan masuk ke gerbong-gerbong kereta.

Markas Besar tentara di Yogyakarta memutuskan untuk menarik semua kereta api yang menuju ke Yogyakarta. Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris) dan Sersan Tobing (Gito Rollies) ditugaskan untuk mengamankan kereta api terakhir yang akan diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto dan bekerjasama dengan Kolonel Gatot Subroto (Sundjoto Adibroto).

Perjalanan kereta terakhir yang penuh rintangan yang dikemas dengan cerita romantis dan komedi, mulai dari serangan udara Belanda, gerbong yang terbakar, pengungsi yang melahirkan, hingga diselipkan kisah asmara antara letnan Firman dan Retno yang ternyata merupakan gadis kembar, serta tak luput juga diceritakan kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto (Eddy Sutomo).

Usia film yang sudah mencapaí 38 (tiga puluh delapan) tahun ini, menjadikan kondisi film rusak dimakan usia, hal ini menjadi tantangan berat bagi tim restorasi. Disisi lain materi yang tersedia hanya kopi positif yang di peroleh dari penggiat film komunitas layar tancap.

Namun, dengan segala keterbatasan yang ada, Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap berkomitmen tinggi untuk melakukan penyelamatan melalui restorasi dan menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu yang telah ditetapkan. (Arianto)

Share:

Nagabonar Reborn Bakal Tayang Serentak di Indonesia!


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Siapa yang tak kenal Nagabonar, jenderal cerdik, berani, dan lucu dari Sumatra Utara? Setelah mengguncang kota Medan di hari minggu lalu dengan penayangan sneak preview bersama para pemain dan dihadiri hampir 400 orang di XXI Center Point Medan.

Nagabonar Reborn akhirnya premiere di Jakarta pada Selasa (19/11) dan tayang serentak di Indonesia mulai Kamis, 21 November 2019. Nagabonar Reborn yang merupakan interpretasi terkini dari kisah Jenderal Nagabonar, kali ini disutradarai oleh Dedi Setiadi dan diproduseri oleh Trimedya Panjaitan, Gusti Randa beserta Harry Sanusi, Juniver Girsang dan Robert Attiam yang bertindak sebagai produser eksekutif.

Aktor terbaik piala Citra Festival Film Indonesia 2018, Gading Marten, terpilih untuk berperan sebagai Nagabonar. pemuda kampung yang cerdik, lucu dan berani sehingga terpilih menjadi jenderal perang saat masa penjajahan Belanda di Sumatra Utara. Di Nagabonar Reborn ini,
Gading bersanding dengan Aktris Favorit Nickelodeon Indonesia Kids 2013, Citra Kirana yang memerankan tokoh Kirana, perempuan Batak pintar dan cantik yang menjadi idaman hati Nagabonar.

Sementara yang berperan sebagai Ujang, sidekick Nagabonar di film ini adalah komedian Ence Bagus dan Mamak kesayangan Nagabonar diperankan oleh aktris senior teater Indonesia, Rita Matumona. Komedian hits Elly Sugigi pun terlibat dalam Nagabonar Reborn yang merupakan film panjang pertamanya sebagai Bidah. Host acara teve My Tip My Adventure Delano Daniel berperan sebagai rival Nagabonar, sementara aktor kwes Rifky Alhabsyi berperan sebagai sahabat seperjuangan Nagabonar dan aktor Roby Tremonti terpilih sebagai musuh bebuyutan Nagabonar: Mariam.

Selain itu Nagabonar Reborn juga dibintangi aktor ternama lainnya seperti Roy Marten, Donny Damara dan Ray Sahetapy, disertai penampilan khusus dari mantan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani.

Ternyata demi perannya di Nagabonar Reborn, Gading mengaku dia tidak mau menonton film Nagabonar sebelumnya. "Film Nagabonar Reborn ini bukan sekedar remake melainkan interpretasi terkini tentang Nagabonar. Penonton bisa lihat bagaimana Nagabonar dari kecil hingga dewasa.

"Hal itulah yang menjadi tantangan buat saya sehingga saya tidak mau terpengaruh dengan film-film sebelumnya dan saya mau menjadi Nagabonar yang saya percaya," ujar Gading saat jumpa pers Nagabonar Reborn di CGV Plaza Indonesia Jakarta. Selasa (19/11)

Benang merah kisahnya masih serupa, tapi tak sama karena dalam penggarapannya kami sesuaikan ke karakter para pemain yang juga masih generasi kaum millenial. Cerita Nagabonar Reborn pun berbeda, karena lebih mendalami sisi kehidupan Nagabonar dari ia masih kecil, pindah ke kota, jatuh cinta sama anak dokter, awal kenalan dengan Ujang sampai jadi Jenderal," jelas produser Gusti Randa mengenai film Nagabonar Reborn yang bukan sekedar remake.

Sementara produser Trimedya Panjaitan menjelaskan, "Bedanya di film Nagabonar Reborn ini lebih terasa konteks nasionalis dan semangat juang Jenderal Nagabonar. Apalagi ditambah kehadiran ibu Puan Maharani (mantan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia) yang inspiratif."

Lain halnya dengan Mutiara Sani yang dijumpai ketika konferensi pers dan merasa terharu menonton film Nagabonar Reborn ini. "Saya tidak menyangka bahwa Nagabonar bisa jadi sosok yang berbeda di tangan millenial, namun tetap mengandung nilai kehidupan yang serupa. Menonton film ini membuat saya seperti melihat Bang Asrul Sani hidup kembali," akunya sambil mengusap air mata.

Film Nagabonar Reborn tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 21 November 2019. Setelah gala premier di Jakarta, film Nagabonar Reborn beserta pemain akan menemui penonton bioskop Indonesia di Ambamukmo XXI, Yogyakarta pada 22 November 2019 di Ambarukmo Mall XXI dan di Solo Square XXI pada 23 November 2019 untuk nonton bareng penggemarnya. (Arianto)




Share:

Film Rumah Kentang: The Beginning Bakal Tayang 21 November 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
KISAH cerita legenda urban sangat banyak ada di Indonesia, salah satunya adalah cerita rumah kentang. Kali ini kisah legenda urban yang fenomenal tersebut dijadikan sebuah film dan diproduksi dengan judul Rumah Kentang: The Beginning. Produser Rocky Soraya mempercayakan påda Rizal Mantovani untuk menyutradarai film ini yang sudah mempunyai segudang pengalaman.

Pembuatan film Rumah Kentang: The Beginning sangat detail dengan kamera yang canggih dan lokasi pengambilan gambar langsung di perkebunan kentang daerah Pengalengan, Jawa Barat yang sangat dingin, sehingga menambah kekentalan cerita mitos rumah kentang itu sendiri. Cerita yang dibangun sangat menegangkan sehingga penonton yang menyaksikan bisa ikut larut dalam suasana film ini.

Luna Maya dalam film karya sutradara Rizal Mantovani memerankan Sophie, perempuan yang mahir membuat gambar ilustrasi.

Luna Maya mengatakan bahwa kesulitan mendalami karakter yang jago membuat gambar ilustrasi lantaran tidak pintar menggambar.  Selain itu, Dia merasa tersiksa saat tersedak kentang. Pengambilan gambar bahkan dilakukan berulang.

"Tersedak kentang itu adegan tersulit,  Bayangkan kentang 3 biji bulat-bulat. Pas take dimuntahin, sampai empat kali mengulang," kata Luna Maya saat jumpa pers film Rumah Kentang: The Beginning di Plaza Indonesia,  Jakarta. Jumat (15/11)


Kisah Film Rumah Kentang: The Beginning menceritakan tentang Adrian adalah seorang penulis novel horor yang buku-bukunya mulai ditinggalkan pembacanya. Untuk menulis novel terbarunya, ia bersama istrinya, Sofie, memutuskan kembali ke rumah masa kecil Sofie yang sudah lama tidak dikunjungi Sofie, sejak kedua orang tua Sofie tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Kini ditemani Uwa-nya dan ketiga anaknya; Nina, Nala dan Bayu; Sofie akhirnya menginjakkan kaki kembali di rumah tersebut.

Namun sesampainya mereka disana, gangguan demi gangguan segera menyerang mereka. Gangguan yang mereka hiraukan pada awalnya sampai akhirnya anak tertua mereka, Nina, tiba-tiba juga menghilang tanpa jejak.

Kini demi mendapatkan kembali Nina, Sofie dan Adrian harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini.

Ada sebuah rumah yang berdiri di perkebunan kentang orang tua Sofie, terlebih ketika Uwa diberitahu oleh seorang warga desa, Dadang, bahwa rumah itu lebih buruk dari apa yang mereka bayangkan. Bahwa tidak hanya Nina yang berada dalam bahaya. Tapi mereka semua.

Film Rumah Kentang: The Beginning akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 21 November 2019. (Arianto)



Share:

Pementasan Mahakarya WS Rendra "Panembahan Reso"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Panembahan Reso pertama kali dipentaskan Bengkel Teater pada 26-27 Agustus 1986 sebagai kritik budaya WS Rendra terhadap praktik-praktik kekuasaan rezim Orde Baru yang represif terhadap masyarakat.

BWCF Society dan Ken Zuraida Project, bekerjasama dengan Ciputra Artpreneur sebagai venue partner, menghidupkan kembali mahakarya WS Rendra, dramawan Indonesia yang melegenda dengan ribuan sajak dan pertunjukan lakon budaya dalam tajuk: Panembahan Reso.

Menonton Panembahan Reso bagaikan menyaksikan drama kekuasaan dengan permainan atau intrik yang menyertainya. Kisah ini merupakan karya Rendra yang merefleksikan bagaimana di suatu pemerintahan, perebutan kekuasaan diraih dengan cara-cara licik dan penuh darah. Demi kekuasaan, anak-istri, saudara, dan sahabat pun dikorbankan.

Panembahan Reso sejatinya merupakan epos yang merefleksikan betapa hasrat membabi buta terhadap kekuasaan selalu menimbulkan aspek-aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya.

Auri Jaya selaku Produser Panembahan Reso mengatakan, Sejumlah pengamat budaya mengatakan, Panembahan Reso mampu membedah secara dalam watak dan psikologi seorang pemimpin yang telah kehilangan kontrol terhadap akal sehat dan terseret ke ilusi-ilusi pribadi.

Kini, lanjut Auri, setelah 34 tahun berlalu, mahakarya WS Rendra, drama Panembahan Reso akan dipentaskan kembali pada 25&26 Januari 2020, di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta. Mereka yang terlibat dalam pementasan ini adalah gabungan seniman teater, tari, musik yang berasal dari Solo, Yogyakarta, dan Jakarta.

"Disutradarai Hanindawan dan asisten sutradara Sosiawan Leak, dengan para pemeran utama seperti Sha Ine Febriyanti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Ruth Marini, Maryam Supraba, Gigok Anugoro, Jamaludin Latif, dan Dimas Danang Suryonegoro. Serta puluhan pemain teater lainnya," ujar Auri dalam konferensi pers di Jakarta. Selasa (05/10)

Selain itu, kata Auri, pementasan ini didukung pula oleh penata musik, penata tari, penata cahaya, penata set & artistik dan penata suara. Kerja kolaborasi seniman antar kota yang berpusat di Solo dalam proses kreatifnya ini, telah dimulai sejak Maret lalu.

Pementasan ini, Auri menuturkan, diharapkan mampu menyuguhkan sebuah tontonan yang menarik dan berkualitas dalam durasi pertunjukan selama tiga jam. Kekuatan musik dalam format semi orchestra yang didukung oleh 15 pemusik, akan menghadirkan dinamika komposisi yang bertolak dari musik-musik nusantara, begitu juga dengan koreografi tari kontemporer, yang juga akan dibawakan oleh 20 penari.

Sedangkan, kata Auri, set artistik terdiri dari tangga-tangga berupa undakan kayu yang memenuhi seluruh area panggung dengan ornament-ornament instalasi seni rupa sebagai penguatan suasana di tiap babak, dan cahaya menjadi sangat penting.

Panggung juga akan dilengkapi dengan multimedia yang menjadi faktor utama dalam pementasan ini. Beberapa adegan akan diperkuat dengan siluet dan unsur-unsur animasi. "Berbagai inovasi kreatif akan bermunculan dalam garapan pementasan ulang naskah Panembahan Reso ini," tutup Auri. (Arianto)


Share:

Film BIKE BOYZ Bakal Tayang 14 November 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Film BIKE BOYZ berangkat dari true events, bercerita juga tentang aksi pencurian motor, geng motor dan terorisme yang sel-selnya bisa merekrut orang-orang yang tidak terduga. Jalinan beberapa kisah bertaut dengan lincah saling melengkapi dan mengajak kita bertualang. Seakan BIKE BOYZ adalah petualangan kita sendiri.

Kisah Film BIKE BOYZ dimulai, Ketika Agus hendak membantu Lilis mencari suaminya yang sudah 3 bulan tidak pulang dan tidak berkabar, Vespa Agus hilang diambil orang. Bersama teman-temannya sesama anak Vespa, Agus keliling Bandung mencari Vespa miliknya dan juga suami Lilis, kemudian tanpa sengaja masuk ke dalam kasus yang melibatkan komplotan pencuri, geng motor sampai teroris dan polisi.

Produser Chand Parwez Servia mengatakan, Sejak belasan tahun lalu saya mengenal Kang Aris Nugraha yang bersahaja, dan selalu menghasilkan karya berkarakter dan dekat dengan keseharian. Konsistensinya semakin diterima baik oleh penonton, terbukti karya film perdana yang ditulis dan disutradarainya Preman Pensiun (2019) meraih 1.147.469 penonton. Komunitas pecinta karya ANP (Aris Nugraha Production) selalu menanti
karya terbaru dari Kang Aris.

Serunya, kata Parwez, karena sama-sama orang Sunda, saya dari Tasikmalaya dan Kang Aris dari Garut, obrolan dengan bahasa ibu di antara kita gampang nyambung. Akhirnya lahir sinopsis tentang anak motor baik-baik penggemar Vespa di Bandung berjudul BIKE BOYZ, karya kolaborasi Starvision dan ANP Films. Ada 6 karakter utama di BIKE BOYZ yang menjadikan hobby sebagai sumber nafkah mereka. Salah satu karakternya, Agus mengingatkan saya kepada sosok Si Kabayan. Bedanya kisah cinta Agus tidak semulus Si Kabayan dengan Nyi Iteung, karena ceweknya Agus, Lilis dinikahi orang lain.

Skenario yang ditulis Kang Aris memang khas, lanjut Parwez, diawali pencurian sepeda mahal kemudian bergulir jadi kisah cinta yang lumayan rumit, tapi disajikan ringan dan menghibur. Lilis dari Garut bertemu kembali dengan Agus di Bandung, ketika sedang mencari suaminya yang sudah 3 bulan pergi tanpa memberi kabar.

"Banyak hal baru saya temukan, di antaranya kecintaan masyarakat, khususnya komunitas Vespa akan kehadiran BIKE BOYZ dengan solidaritas sangat tinggi. Walaupun BIKE BOYZ bukan film untuk penggemar sepeda motor semata, karena dramanya universal juga komedinya yang fresh. Kang Aris juga mendesain 3 lagu yang pas mengisi momen-momen action seru dan asik," ujar Sang Produser yang akrab disapa Parwez dalam konferensi pers BIKE BOYZ di Tawan Resto Jakarta. Selasa (05/11)

Aris Nugraha, Penulis sekaligus Sutradara mengatakan Ketika saya menulis cerita BIKE BOYZ saya tidak semata-mata mengandalkan imajinasi atau mengarang bebas, beberapa cerita yang saya buat menjadi saling berhubungan berangkat dari kisah nyata yang saya dengar dalam obrolan, pergunjingan, atau curhat teman-teman, ada juga dari yang berdasarkan saya baca di media, atau siaran berita di televisi.

"Tentunya, tidak saya sajikan kembali secara telanjang, melainkan direkayasa sebagai jalan hidup tokoh-tokoh yang saya ciptakan, ini adalah hal yang sama saya lakukan ketika menulis cerita dan skenario, mulai dari serial televisi Bajaj Bajuri sampai serial televisi dan film Preman Pensiun. Sehingga menjadi tontonan yang dekat dengan penontonnya," tandas Agus.

Menariknya, "Film ini dibekali dengan skenario dan eksekusi baik, sehingga menciptakan aktor dan aktris baru,  antara lain: Aep Bancet, Aline Manza, Gariz Luis, Damar RM, Andy Josalim, Dicky Satria, Fadly Dodun, Delisa Herlina, Enco Ruhayat, Birgi Putri, Daisy S Brata, Fenny Yulianto dan lainnya," tutup Parwez. (Arianto)





Share:

Peluncuran OST Film IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Musik merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah film. Baik itu lagu maupun musik latar, keduanya membangun suasana atau mood dalam film. Dari adegan sedih menjadi ceria, dari suasana tenang menjadi adegan mencekam. Semuanya itu bisa terbangun lewat musik.

Pentingnya unsur ini membuat Enest Prakasa tidak main-main dalam memilih musisi yang akan diajak bekerja sama untuk mengisi lagu atau musik dalam filmnya. Setelah The Overtunes, Jaz, hingga lsyana Sarasvati, kini Ernest menggaet Fiersa Besari untuk mengisi soundtrack IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan melalui sebuah lagu berjudul "Pelukku untuk Pelikmu" dan Audrey Tapiheru dengan lagunya berjudul "Cermin Hati". Tidak hanya itu, Reza Rahadian yang memerankan Dika dalam film ini turut menyumbangkan suaranya lewat lagu "Sempurna/Tak Sempurna."

Ernest Prakasa, Sutradara dan Penulis Naskah mengatakan, Saya pecinta karya-karya Fiersa Besari. Keistimewaannya terletak pada lirik-liriknya yang lugas, namun puitis. Sementara untuk Audrey, ia merupakan salah satu vokalis perempuan terbaik Indonesia.

"Kemampuannya dalam menyampaikan nyawa sebuah lagu sangatlah mengagumkan. Saya yakin, keterlibatan mereka dalam mengisi soundtrack film ini akan memberi warna tersendiri," ujar Ernest dalam konferensi pers di Hong Kong Cafe Jl. Sunda No.5, Menteng Jakarta. Selasa (29/10)

Fiersa Besari, Penyanyi dan Pencipta Lagu menuturkan, Bagi saya, Ernest Prakasa bukanlah sutradara yang bisa dianggap remeh. Film-filmnya mampu membekas di hati saya. Lucu, tapi juga ada momen nyess-nya. Makanya sewaktu dihubungi untuk mengisi soundtrack, kaget sekaligus senang. Apalagi, saya juga diberi kesempatan bekerja sama dengan Ifa yang waktu itu baru mendapat penghargaan atas karyanya di Keluarga Cemara.


Terbiasa dengan lirik-lirik puitis, Fiersa mengira bahwa lagu yang dibuatnya akan menghiasi adegan-adegan sendu, galau, dan sedih. "Tenyata, saya "ditugaskan" membuat lagu yang memberi semangat kepada orang-orang yang mendengarnya. Ini benar-benar tantangan bagi saya. Lagu saya bercerita dari sudut pandang pasangan si karakter protagonis yang berusaha selalu mendukung dan melíhat apa adanya.

"Seru" adalah kata yang dipakai Fiersa saat menggambarkan bagaimana lagu "Pelukku untuk Pelikmu" ini tercipta. "Dua kali saya mengirimkan nada dan lirik kepada Ernest dan Meira. Meski tidak dungkapkan secara langsung, tapi saya merasa kalau mereka masih kurang sreg. Kebetulan, saat itu saya baru pindah rumah, jadi tidak bisa fokus membuat lagu karena ramai orang-orang yang membantu pindahan. Saat saya mengatakan hal ini kepada istri, istri saya juga ikut-ikutan kesal, sehingga kami pun Jadi bertengkar. Tapi, karena bertengkar gara-gara hal sepele ini, saya Jadi melihat dari sudut pandang istri saya dan akhirnya berhasil menciptakan lagu yang disukai Ernest dan Meira."

Audrey Tapiheru pun juga senang bisa terlibat dalam film ini, setelah sebelumnya mengisi soundtrack Cek Toko Sebelah bersama Gamaliel dan Cantika dengan menyumbangkan lagu berjudul "Berlari Tanpa Kaki". Kini, Ia menantang dirinya sendiri menyanyikan lagu balada secara solo yang berjudul "Cermin Hati" untuk mengisi soundtrack IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan.

Selain itu, kata Audrey, Aku senang sekali bisa kerja dengan Kak Ernest untuk kedua kalinya dan yang pertama kali dengan Kak Ifa karena sangat terbuka dan penuh ide-ide. Yang pasti, aku tidak merasa di bawah tekanan. Pengerjaannya memakan waktu dua hari. Lagu pertama ditolak karena kurang lirih. Untunglah, lagu kedua diterima.

Inspirasi pun digali Audrey dari draft akhir naskah yang dikirimkan dan ia baca sampai habis. Dari situ, muncullah lagu "Cermin Hati" yang mengisahkan seorang perempuan yang sadar bahwa kesempurnaan bukanlah segalanya. "Inspirasinya dari naskahnya. Lagu ini mengisahkan seorang perempuan yang berada di titik saat dia tidak mengenali dirinya lagi. Tidak apa-apa untuk tidak sempurna. Dengan ketidaksempurnaan pun, kita tetap bisa bahagia."

Tidak hanya Fiersa dan Audrey, Ernest pun mempercayakan aransemen musik film ini kepada Ifa Fachir, yang sukses mengadu-aduk perasaan penonton lewat Keluarga Cemara, dan Dimas Wibisana. Sentuhan seperti apakah yang dihadirkan Ifa dan Dimas kali ini? "Film ini diberikan sentuhan musik yang mengambil referensi dari "feel good movies dengan genre serupa (komedi romantis). Rasa yang ingin disampaikan secara garis besar adalah "feel good', "hangat dan "percaya diri", tentunya dengan sentuhan "lucu, tapi romantis dan menyenangkan". Untuk membuat scoring dan lagu-lagu dalam film ini, saya terinspirasi dari cerita dalam IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan serta merupakan hasil kolaborasi dan diskusi antara saya, Dimas, Ernest, dan Meira. Dari sutradara dan penulis sudah ada gambaran referensi, dilanjutkan dengan saran referensi lanjutan dan akhirnya diterapkan dalam komposisi scorlng-nya," pungkas Ifa. (Arianto)




Share:

Ketum Presidium PB PARFI Siap Somasi DPO Aspar Paturusi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pengurus Besar Presidium Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI) menyatakan siap mensomasi Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) yang dipimpin Aspar Paturusi menyusul pembatalan sepihak Surat Keputusan Kongres Luar Biasa No. 6/KLB/PARFI/III/12 Maret 2017 oleh sejumlah anggota DPO lewat rapat yang tidak quorum.

Pernyataan itu disampaikan Ketum Presidium PB PARFI Febryan Adhitya usai memimpin rapat presidium PB PARFI di Sentul City, Senin (30/9). Rapat pimpinan presidium PB PARFI hasil islah ini dihadiri Soultan Saladin, Dr. Kun Nurachadijat, Ronald Reinaldo, dan produser film Ustad Dr. H Rizal,  serta salah satu tokoh PARFI yakni Firman Nurjaya. Rapat ini turut dihadiri Rizky, SH, kuasa Hukum Febryan Adhitya.

Febryan menjelaskan, apa yang dialaminya pernah juga menimpa Andrea dan Wieke Widowati oleh kesewenang-wenangan DPO dalam mengangkat dan memberhentikan Ketum PB PARFI. “Saya harus akhiri itu semua, karena DPO ternyata tidak paham etika berorganisasi dan lebih fatal lagi mereka telah membawa urusan pribadi ke masalah organisasi,” ujar Febryan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Karyawan Film dan Televisi (KFT) dan Ketua Dewan Penasehat DPP Serikat Pers Republik Indonesia. 

Lebih lanjut, Pemilik Majalah  Doeta Wisata ini mengatakan, DPO harus meminta maaf dan segera membatalkan keputusannya menunjuk Piet Pagau sebagai Ketum PB PARFI. Febryan bahkan mengancam akan melayangkan somasi bahkan hingga ke meja hijau jika penegasannya itu tidak diindahkan. “Saya tidak akan main-main dengan peringatan ini karena kezhaliman DPO harus diakhiri, jika tidak ini akan menjadi preseden buruk dalam berorganisasi," imbuhnya.

Unsur Presidium PARFI dan Pejabat sementara Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PARFI, Soultan Saladin juga turut angkat bicara terkait keputusan DPO membatalkan hasil Kongres PARFI 2017 lalu.  "DPO ini aneh, saat PARFI sedang berupaya guyub kembali, mereka malah mencoba mementahkan lagi. Dan itu contoh yang buruk di sejarah PARFI," ungkap Saladin.

Menurut Saladin, PARFI adalah organisasi berlevel nasional, sehingga segala keputusan organisasi harus sejalan dengan AD/ART.

Senada dengan Saladin dan Febryan, salah satu pimpinan PB PARFI Firman Nurjaya ikut mempertanyakan sikap DPO yang berani mengambil keputusan dengan melanggar aturan organisasi.  “DPO jelas tidak menghargai upaya Sultan Saladin dan Febryan agar pengurus PARFI yang tadinya pecah bisa islah kembali," sesal Firman Nurjaya, tokoh PARFI yang sudah terlibat di PARFI selama kurang lebih 2 dekade ini.

"Organisasi dimanapun pecah, sudah biasa tapi untuk islah, sangat langka apalagi pasca bersatu langsung bersenyawa, dan itu mungkin baru ada di PARFI,” ujar Rizal, pengurus PARFI lainnya yang ikut hadir rapat.

"Kami saat ini hanya membantu di tataran organisasi dan tidak ikut campur ke dalam urusan internal PB PARFI karena saya adalah presidium dari unsur DPO DPP PARFI yang bertugas hanya mengantarkan PARFI memperoleh SK dari Kemenkumham," ungkap Ronald salah satu pentolan PARFI yang mengenalkan Aa Gatot untuk pertama bergabung ke PARFI.

Sementara itu, Dr. Kun Nurachadijat ikut pula mengomentari permasalahan yang sedang menimpa PB PARFI. Menurutnya, permasalahan ini sebetulnya hanya masalah intern PB PARFI. “Tapi karena saya juga adalah anggota presidium PARFI, maka kami harus terus ikut memonitor agar apa yang saudara Febryan inginkan untuk membangun kembali marwah PARFI bisa terwujud," tutup Kun.

Diberitakan sebelumnya, DPO PARFI yang diketuai Aspar Paturusi dan anggotanya Asmiar Yahya, Tien Kardiono, dan Sandec Sahetapy bersama Dewan Kehormatan PARFI Mawardi Harlan menggelar rapat dan membuat keputusan mebatalkan SK Kongres Luar Biasa No. 6/KLB/PARFI/III/12 Maret 2017 yang memilih Febrya Adhitya sebagai Ketum PB PARFI dan menggantikannya dengan Piet Pagau hingga  masa jabatan berakhir tahun 2021.

Keputusan DPO itu diambil karena tidak setuju atas kebijakan Febryan Adhitya melakukan islah dengan pengurus PARFI di bawah kepemimpinan Soultan Saladin yang nota bene memiliki legalitas kepengurusan PARFI yang disahkan KemenkumHAM RI. (Arianto)







Share:

PB PARFI: Keputusan Dewan Pertimbangan Organisasi Melanggar Aturan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menyusul maraknya pemberitaan terkait informasi mengenai keputusan DPO PARFI yang mengganti secara sepihak pucuk pimpinan organisasi para artis film ini, Ketua Umum Pengurus Besar PARFI Febryan Adhitya bereaksi keras atas keputusan tersebut.

Menurut Febryan kedaulatan tertinggi organisasi berada pada anggota yang dilaksanakan oleh Kongres yang dipercepat atau Kongres Luar Biasa sebagaimana diatur pada Pasal 3 Angaran Dasar PARFI.

Febryan juga menjelaskan DPO hanya memiliki wewenang sebagai suatu Badan untuk membantu kelancaran mekanisme organisasi  di PARFI sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab VI Pasal 10. 

Jadi untuk alasan pemberian sanksi, menurut Febryan sangat jelas diatur dalam Anggaran Dasar Pasal 15 bahwa Setiap Anggota yang tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik PARFI serta keputusan dan Ketentuan Organisasi dikenakan sanksi organisasi.

 “PARFI memiliki mekanisme organisasi dalam menentukan dan memberikan sanksi kepada anggota dan pengurus berdasarkan tahapan penilaian, jadi tidak bisa seenaknya menuduh seseorang tanpa melalui prosedur organisasi,” pungkasnya.

Ditambahkan pula,  sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 7  ayat (2) tentang pemberian sanksi , penentuan sanksi dilakukan oleh Pengurus Besar bersama Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO).

 “Jadi DPO tidak bisa sendirian memutuskan pemberian sanksi karena aturan organisasi sangat jelas bahwa penentuan pemberian sanksi ditetapkan oleh Pengurus Besar dan DPO, sehingga DPO tidak bisa berdiri sendiri dalam mengambil keputusan peberian sanksi,” urainya.

Febryan juga mengingatkan para anggota DPO bahwa  aturan ART tentang pemberian sanksi bagi anggota dan pengurus harus melewati tahapan  berupa peringatan pertama, peringatan kedua, peringatan terakhir, skorsing, diberhentikan dari jabatan sebagai anggota yang jadi pengurus, dan dikeluarkan dari keanggotaannya. Dan syarat pemberian sanksi bagi anggota dan penguruspun harus berdasarkan bukti pelanggaran terhadap AD, ART, Kode Etik, dan ketentuan organisasi, atau anggota terbukti telah menjatuhkan nama baik dan wibawa organisasi.

“Selama saya memimpin PARFI belum pernah menerima saran atau masukan berdasarkan hasil rapat Dewan Pertimbangan Organisasi untuk kelancaran mekanisme organisasi sesuai wewenang dan kewajiban DPO, jadi pelanggaran Anggaran Dasar atau aturan apa yang saya lakukan sehingga DPO mengambil keputusan justeru bertentangan dan menyalahi Anggaran Rumah Tangga PARFI,” pungkas Febryan yang juga menjabat Ketua Dewan Penasehat DPP Serikat Pers Republik Indonesia.

Febryan juga menduga pimpinan DPO tidak membaca aturan organisasi dimana pada Pasal 14 ayat (4) Anggaran Dasar parfi sangat jelas disebutkan, anggota mempunyai hak perlindungan organisasi dan hak membela diri.
Sebelumnya DPO menuding selaku Ketua PARFI, Febryan membuat Nota Kesepahaman pembentukan presidium PARFI dengan pihak lain yang tidak diatur dalam AD dan ART. Selain itu Febryan juga dituduh tidak melakukan kordinasi dengan DPO selama memimpin organisasi, sehingga diputuskan untuk diberhentikan dan diganti dengan Piet Pagau sebagai Plt Ketua Umum PARFI tanpa melalui mekanisme Kongres Luar Biasa. Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua DPO Aspar Paturusi dan sejumlah anggota DPO  serta Dewan Kehormatan PARFI Mawardi Harlan pada jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/9/2019). 

Menangapi tudingan DPO tersebut, Febryan mengaku heran karena kedudukan fungsi DPO seharusnya menjadi badan yang melakukan control terhadap kinerja pengurus dengan cara memberikan masukan dan saran baik diminta atau tidak.

“Selama ini kami tidak pernah mendapatkan masukan dan saran, jadi kami tetap fokus untuk  membangun kembali citra PARFI yang sempat terpuruk pasca ketua lama terkena masalah hukum dan yang lebih penting khalayak ketahui, saya terpilih di KLB itu hanya sebagai Ketua Umum tidak memiliki kewenangan menyusun kepengurusan. DPO menginginkan saya hanya boneka mereka saja. Dan ini yang saya tolak setegas tegasnya,” ujar pemilik Majalah Doeta Wisata ini mempertanyakan tudingan DPO yang tidak beralasan. 

Selama memimpin PARFI pasca Kongres PARFI 12 Maret 2017 lalu, Febryan dan pengurus lainnya berjibaku membangun pencitraan baru bagi PARFI pasca ditinggal Gatot Brajamusti yang tersandung masalah hukum. PARFI yang kini bangkit lagi ditangan Febryan telah melaksanakan sejumlah program yang cukup berpengaruh mengembalikan kepercayaan para artis film di Indonesia untuk kembali bernaung di organisasi PARFI. Bahkan, program sertifkasi kompetensi artis film yang tengah diupayakan Pengurus   Besar PARFI sepatutnya mendapat apresiasi dari kalangan artis film karena akan berdampak sangat positif bagi peningkatan kualitas artis film Indonesia. Terakhir, pada 30 Agustus 2019 bersama Dewan Pimpinan (DPP) PARFI  di bawah Soultan Saladin, Febryan meleburkan (Islah) dengan Pengurus Besar DPP PARFI yang dipimpinnya menjadi sebuah presidium yang terdiri dari Febryan sendiri bersama dengan Soultan Saladin, Dr. Kun Nurachadijat, Yos Santo dan Ronald Reinaldo.

"Sangat mungkin sekali, pembentukan presidium inilah yang membuat DPO meradang kalap, padahal tujuan kami baik untuk menyatukan kembali PARFI, sehingga keputusan sepihak itu terkuak bahwa DPO memang tidak bisa berorganisasi secara profesional," tutup Febryan mengakhiri keterangan tertulisnya. (Arianto)





Share:

Sequis Luncurkan Kampanye Digital Web Series Kopi Paste


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Bertepatan dengan momen Hari Asuransi Nasional. Sequis, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia meluncurkan kampanye digital dalam bentuk video web series  sebanyak 4 episode berjudul Kopi Paste,  #KopiPasteTheSeries dengan genre cinta yang akan tayang di kanal Youtube Sequis Official setiap Jumat mulai 27 September sampai 18 Oktober 2019.

Web series Kopi Paste,  menggandeng  selebriti populer yang dikenal sebagai bintang FTV Indonesia dan aktif di media sosial, yaitu Sharena Delon, Ryan Delon, dan Panji Saputra. Web  series ini menyasar generasi milenial sebagai penonton terbesar di media Youtube terutama milenial yang berusia 20-30 tahun.

Felicia Gunawan, VP, Head of Corporate Branding, Marketing & Communications  mengatakan, Bagi Sequis, tiga selebriti ini sangat sesuai untuk memerankan Sanisti, Joe, dan Tony karena sebagai  Influencers (Instagram verified accounts), mereka memiliki high engagements rate di media sosial. Dengan basis penggemar yang besar dan aset media sosial yang dimiliki, Sequis yakin para pemain utama dapat mendongkrak popularitas Web Series 'Kopi Paste'. Ditambah lagi, penggarapan web series ini menggunakan standar sinematografi kelas film layar lebar.

Pemilihan judul ‘Kopi Paste’ untuk menekankan pesan “identik atau serupa” yang menggambarkan keseluruhan cerita dari karakter tokoh utama San. Dikisahkan, Sanisti Moeri atau biasa dipanggil San adalah perempuan perfeksionis yang sedang mencari kesempurnaan cinta. Sebagai perempuan milenial yang mandiri dan ambisius, San yang diperankan oleh Sharena Delon, tumbuh menjadi seorang yang perfeksionis, detail, teratur, dan terstruktur. Kesempurnaan yang ia tuntut pada dirinya dan sekitarnya sebenarnya telah mengantarnya menjadi perempuan yang sukses dalam berkarir, kisah hidupnya nyaris sempurna. Sayangnya, dalam urusan cinta, San banyak menemukan kendala. Ia selalu merasa tidak cocok atau sebaliknya pria yang mendekatinya selalu berujung tidak cocok dengannya. Hingga suatu hari, San bertemu Joe yang diperankan oleh Ryan Delon. Sosok pria yang memiliki sifat serupa dengan San ibarat copy-paste dirinya. Ada jugaTony yang diperankan oleh Panji Saputra yang menjadi barista dari coffee shop langganan San yang suatu hari meracik sebuah menu baru yaitu Kopi Paste, terinspirasi dari sosok San. "Akhir dari kisah ini adalah sesuatu yang tak terduga yang mengejutkan hidup San dan membuat pandangannya terhadap hidup berubah drastis," ungkap Felicia dalam keterangan tertulisnya. Jum'at (27/9)

“Saya senang dan terkesan terlibat dalam produksi web series Sequis: Kopi Paste. Tadinya tidak ada rencana untuk kembali shooting, tetapi ketika membaca skenario  membuat saya rindu berkarya lagi dalam dunia entertaiment. Mengenai karakter San, saya kira karakter dalam setiap tokoh dalam Kopi Paste ini ada dalam kehidupan kita. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan kita perlu belajar menerima diri kita dan orang lain. Dengan cara ini, akan membuat kita lebih damai dan memandang orang lain, sekitar kita, dan kondisi dengan positif," kata Sherena Delon.

Ryan Delon menambahkan, Saya senang terlibat di web series ini apalagi berkumpul dan berkarya bersama teman lama. Saya berterima kasih pada Sequis yang sudah mempercayai kami. Saya percaya jika perfeksionisme dibarengi fleksibilitas akan memberikan dampak yang positif. Analoginya, untuk menjadi angka 4 tidak selalu 2 + 2 tapi bisa juga 1000 – 996.

Menjadi barista dalam web series Kopi Paste membuat saya sangat antusias, karena baru kali ini saya memerankan seorang barista. Selain itu, kata Panji Saputra, dipertemukan dengan rekan lama, Ryan dan Sharena serasa reuni. Pelajaran penting buat saya dari web series ini adalah manusia itu tidak ada yang sempurna jadi jangan lupa saling membantu satu sama lain.

"Perfeksionisme dalam mencari kesempurnaan dalam hidup tidak sepenuhnya salah. Kita boleh saja melakukan pekerjaan dengan cara sempurna dan berharap hasilnya sempurna, akan tetapi kita pun perlu menyadari bahwa  kenyataannya dalam hidup akan selalu ada kejutan yang berpotensi membuat rencana kita tidak berjalan sempurna. Oleh karena itu, sebaiknya dalam mempersiapkan masa depan selalu ada perencanaaan untuk hal yang tak terduga sehingga jika hal itu terjadi kita sudah siap menghadapinya," tutup Felicia. (Arianto)



Share:

Film Guru-Guru Gokil Siap Menghibur Penonton Indonesia Awal Tahun 2020


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Guru-Guru Gokil, film pertama dari rangkaian tiga film Dian Sastrowardoyo yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment siap memasuki tahap produksi pada tanggal 15 September 2019. Film ini akan menjadi debut Dian Sastrowardoyo dalam langkah awal menjadi produser di dunia perfilman Indonesia.

Dian memiliki visi untuk membuat film-film yang memiliki kedekatan dengan penonton. Guru-Guru Gokil sendiri merupakan film keluarga yang berhubungan erat ke segala umur dan seluruh lapisan masyarakat. Film dengan tema pendidikan yang bergenre drama komedi ini menceritakan dari sudut pandang guru. "Jarang sekali ditemukan dalam industri perfilman kita film yang  menceritakan tentang guru. Padahal banyak film yang bercerita tentang lingkungan sekolah, namun lebih menceritakan kegiatan di sekolah dari sudut pandang murid. Sementara, kehidupan guru-guru pun sangat menarik dan kami ingin memberikan perhatian lebih pada keunikan tersebut," ujar Dian saat konferensi pers di Jakarta. Kamis (12/8)


Bersama Rahabi Mandra, peraih Piala Citra 2017 untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik dan juga head writer dari BASE Entertainment, Dian berkolaborasi untuk menciptakan tontonan yang tidak hanya menghibur, tapi juga menginspirasi. "Cerita dibuat hampir satu tahun lamanya, termasuk riset bertemu guru-guru langsung, mendengar kisah lucu dan keluh kesah mereka yang sebenarnya sudah akrab di telinga kita. Kami ingin memastikan agar film ini menghibur, menyentuh, dan dekat di hati." ujar Rahabi Mandra.

Sammaria Sari Simanjuntak, sutradara muda ternama Indonesia mengungkapkan, Cerita yang diangkat dalam film ini sangat erat dengan masa kecil saya, sehingga hal ini juga yang menggerakkan hati saya untuk menyutradarai film ini.

Guru-Guru Gokil bercerita mengenai Taat, diperankan oleh Gading Marten, yang berambisi untuk sukses, namun sering menemui kegagalan dalam karir. Taat selalu beranggapan bahwa kesuksesan itu sama dengan memiliki uang banyak. Namun, keadaan mengharuskan Taat untuk bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah dan di saat yang bersamaan terjadi insiden yang menimpa para guru. Kejadian tersebut mengubah pandangan Taat terhadap uang kesuksesan dan dedikasi para guru.


"Super excited ketika ditawarin kerja bareng Dian dan mba Shanty, mereka tahu persis keinginannya dan bagaimana memenuhinya. Aku percaya dengan kemampuan Dian dalam memproduseri film ini. Dan proses persiapan shootingnya juga seru banget!" ujar Gading Marten mengenai kolaborasinya dengan Dian Sastrowardoyo.

Film ini dibintangi oleh Gading Marten, Faradina Mufti, Dian Sastrowardoyo, Boris Bokir, Asri Welas, Ibnu Jamil, Kiki Narendra, Shakira Jasmine, Kevin Ardilova, dan Arswendy Bening Swara. Para cast terpilih ini tengah mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan pendalaman naskah dan pengembangan karakter serta latihan fisik agar matang ketika proses produksi berjalan.

"Melalui film Guru-Guru Gokil diharapkan dapat menceritakan perasaan para guru di Indonesia. Sosok guru sangat penting karena guru terlahir untuk mengubah masa depan dan untuk menginspirasi murid-murid, sehingga sangat penting bagi Dian untuk dapat membuat film yang dapat mengapresiasi kerja keras para guru. Visi ini pun didukung sepenuhnya oleh BASE Entertainment," tutup Dian. (Arianto)









Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini