Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa). Gelar tersebut diberikan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (13/02/2023).
Keputusan penganugerahan gelar doktor honoris causa ini tertuang dalam Surat Keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga Nomor 13.1 Tahun 2023.
Gelar doktor kehormatan juga diberikan UIN Sunan Kalijaga kepada Sudibyo Markus (Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot (Presiden Badan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama Vatikan).
Sejumlah para tokoh di penjuru negeri ini menyampaikan ucapan tahniah dan harapannya atas anugerah gelar doktor kehormatan pada Ketua Umum PBNU LH. Yahya Cholil Staquf. Salah satunya, tokoh muda dari Ranah Minangkabau Fadhlur Rahman Ahsas dengan rasa bangga dan bahagia menyampaikan harapannya bahwa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sepantasnya dan selayaknya mendapatkan gelar guru besar, karena kontribusi terhadap negara ini sangat berpengaruh untuk perdamaian hingga peradaban dunia.
"Hal ini, memang sudah seharusnya kampus mengapresiasi kiprah Ketum PBNU. Sudah seharusnya kampus memberikan penghormatan atas jasa-jasa yang beliau ukir," katanya yang juga Sekretaris PCNU Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat itu kepada media, Senin (13/02023).
Fadhlur yang acap disapa Gus Lur juga menyampaikan bahwa gelar doktor tersebut merupakan dorongan pengabdian yang lebih baik untuk meningkatkan kontribusinya terhadap negara ini. Apalagi Ketum Gus Yahya telah memperlihatkan cita cita besarnya, dan memperlihatkan dampaknya terhadap perdamaian dan kemaslahatan negara masa akan datang.
"Gus Yahya memiliki kontribusi yang tidak hanya bagi warga NU saja, melainkan juga warga dari komunitas organisasi atau agama lainnya. Punya aktivitas agama tidak hanya bagi komunitasnya, tetapi juga bagi luar komunitasnya,” kata Gus Lur yang juga Wakil Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat tersebut.
Lebih lanjut, Gus Lur menerjemahkan bahwa Gus Yahya adalah sosok yang pantas dalam perjuangan atas pemikiran Gus Dur, baik tentang kebangsaan, kenegaraan, maupun keagamaan. Semua pemikirannya itu ditujukan untuk rahmat bagi semesta.
Maka, sambungnya, pasca 1 Abad NU yang dilaksanakan minggu lalu telah memberikan semangat baru terhadap kader-kader NU dan komponen organisasi lainnya, hingga menjadi mercusuar dalam mendigdayakan untuk merawat jagad membangun peradaban.
"Saya hanya bisa berdoa untuk beliau selalu diberikan kesehatan dan kekuatan serta kemudahan dalam membimbing kami para kader kader beliau untuk menuju Abad ke 2 NU yang lebih baik. Secara pribadi saya bangga dan bahagia pada momentum ini beliau dianugerahi gelar doktor untuk meningkatkan pengabdian yang lebih baik bagi beliau di masa yang akan datang, Tahnia Sang Pembaharu," pungkasnya. (Lak/Tha)