Clide Laksamana Sukses Gebrak Jakarta di Konser 'Remember November'
nonashae: Karya 'Take A Bite' Kuak Dualitas Manusia Melalui Keberanian
Konser Dewa 19 All Stars Stadium Tour Bakal Dibuka di Solo & Jakarta
Phantom: The Musical Tampilkan Bintang K-POP Kyuhyun Bakal Tayang di Indonesia
-A Bimasena Soirée Music and Poetry, Ananda Sukarlan: Musik Itu Puitis
Guncang Perhelatan Pameran Otomotif, GAIKINDO Jakarta Concert Week 2023 Hadirkan 9 Konser Musisi Ternama
Boomerang Reload Sukses Guncang Panggung Rock In Celebes 2022
Boomerang Reload sukses mengguncang panggung utama Rock In Celebes (RIC) 2022 di Parking Lot Ambalat, Trans Studio Makassar. Sebagai band pamungkas di hari pertama, Boomerang Reload mampu membius ratusan penonton dengan lagu-lagu hitsnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan festival Rock In Celebes 2022 ini. Isi acaranya variatif dan mantap, dan kami juga bersemangat karena antusiasme para penonton yang asik, seru dan damai,” kata John Paul Ivan (gitaris) seusai manggung, Sabtu (10/12) malam.
Menurut Ivan, ajang RIC 2022 menjadi momentum penting dan saksi sejarah bagi perjalanan Boomerang saat ini. “Akhirnya, kami ‘pecah telornya’ di Makassar, dengan formasi anyar bertiga ini pakai nama Boomerang Reload,” ungkapnya.
Pada penampilan perdana, di atas panggung RIC 2022, Boomerang Reload berkolaborasi dengan dua vokalis cadas ternama, yaitu Robbie Matulandi (eks Edane) dan Irang Arkad (eks BIP). Keduanya memiliki karakter yang khas, dengan suara lengkingan Robbie dan suara beratnya Irang, aksi Boomerang Reload dapat sambutan yang baik dari para penonton yang hadir.
“Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik, sehingga penonton bisa menikmati secara audio dan visual yang menarik dari perform kami,” tutur Faried Martin (drummer). Ia berharap, dengan bangkitnya Boomerang Reload, musik rock di tanah air akan semakin bergairah kembali.
Sementara itu, Andi Babas (bassis) mengatakan, panggung RIC 2022 menjadi pengalaman berharga bagi dirinya karena tampil sebagai pencabik bass. Sebab, saat di Boomerang sebelumnya, Babas menjadi sang vokalis pada era tahun 2014-2020.
“Reuni ini merupakan wujud penghormatan kami kepada almarhum Henry sebagai last man standing di Boomerang,” ujarnya. Ketika di pertengahan perform Boomerang Reload, diputar sejenak video slide foto kenangan Hubert Henry dengan iringan lagu Bungaku.
Penonton pun ikut terharu dan sebagian histeris memanggil nama Henry, yang merupakan salah satu pendiri band Boomerang yang dibentuk sejak 8 Mei 1994 di Surabaya. “Saya sangat terhibur dan senang, sudah bisa menyaksikan langsung Boomerang Reload di Makassar,” ungkap Edy, salah satu penonton berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
Edy yang juga Boomers, datang jauh bersama sang istri untuk menyaksikan langsung dan memberikan dukungan kepada band idolanya tersebut. “Saya bersyukur Boomerang bisa diisi kembali oleh para mantan personelnya, dan saya ingin Boomerang bisa terus berkarya dan meramaikan lagi kancah musik rock di Indonesia,” imbuhnya.
Adapun lagu hits yang disuguhkan Boomerang Reload di atas panggung megah RIC 2022, dibuka dengan lagu Tragedi. Sontak para penonton langsung ikut berjingkrak ria, kemudian disusul lagu keras lainnya, yakni Generasiku dan Kawat Berduri.
Selain itu, para penonton juga ikut bernyanyi bersama saat dimainkan lagu Pelangi, Bawalah Aku, dan lagu penutupnya adalah Berita Cuaca. Pada kesempatan ini, Boomerang Reload juga berkolaborasi dengan musisi lokal Makassar, yaitu Cakra Barani (gitaris) dan Phinisi East Kingdom (band). (*)
Nadya Melty Rilis Lagu Cinta Islami Berjudul Ajari Aku Syahadat
Nadya Melty, gadis remaja asal Kota Padang Panjang merilis lagu perdana berjudul Ajari Aku Syahadat. Lagu tersebut akan dirilis pada Jumat, 16 Desember 2022 di berbagai platform musik digital.
Ajari Aku Syahadat bergenre pop religi. Berkisah tentang impian seseorang perempuan muda untuk bisa selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia berharap dapat bimbingan dari lelaki impiannya, sekaligus bersedia untuk meninggalkan kehidupan masa lalunya. Kemudian bersama-sama lelaki impiannya tersebut untuk membangun istana abadi di surga.
Kolaborasi apik terjadi dalam penggarapan lagu Ajari Aku Syahadat. Berawal dari puisi Firdaus Abie, seorang Sastrawan dan Jurnalis asal Kota Padang. Lirik puisi itu digubah menjadi lagu oleh Muhammad Fadhli, seorang musisi dan pemilik label musik Ladofa Doredo.
Arransemen musik lagu Ajari Aku Syahadat digarap oleh Bima Wp, seorang musisi ibukota. Bima Wp kerap tampil sebagai gitaris pengiring di setiap aksi panggung Nugie, adik kandung Katon Bagaskara. Bima Wp saat ini juga jadi gitaris grup musik The Row, bersama Rowman, Drummer grup band popular “Ungu”.
Salah satu proses menarik terjadi saat menemukan sang artis penyanyi tersebut. Bakat Nadya Melty ditemukan Lidya Gusti, guru SMP Negeri 4 Padang Panjang yang juga pegiat literasi. Ketika rekaman suaranya dikirimkan ke produser, ternyata dipandang cocok, lalu dikemas sedemikian rupa di studio musik ST22 – Padang oleh R. doel, sang penata vokal Nadya Melty pada lagu tersebut.
Nadya Melty saat ini tinggal bersama orang tuanya, di Padang Panjang. Ia sulung dari lima bersaudara. Saat masih bersekolah di SMP Negeri 4 Padang Panjang, ia aktif di berbagai kegiatan sekolah, khususnya kesenian. Ia termasuk salah seorang penyiar di radio sekolahnya. Kini, putri dari pasangan Meldi Susriyanti tersebut menimba ilmu di SMK Negeri 1 Padang Panjang.
Menurut Executive Producer Erlina Rivai, di Padang, sebelum pihaknya menemukan Nadya Melty, ada beberapa karakter suara dari sejumlah penyanyi yang dicoba, namun selalu saja ada ketidakcocokannya untuk menyanyikan lagu Ajari Aku Syahadat.
“Seluruh proses sudah dilaksanakan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar walau harus melalui perjalanan panjang,” kata Erlina Rivai.
Erlina berharap, lagu yang diproduksi Zhizie Production tersebut dapat bersanding dengan lagu-lagu lainnya di belantika musik Indonesia dan dunia. Langkah ke arah tersebut sudah dirintis pihaknya, dengan merilis lalu tersebut pada 24 platfom musik digital yang tersebar pada 240 negara / teritorial di dunia. (edg)
Kolaborasi WIMA J-ROCKS dengan TRAH Hasilkan Single ‘Untuk Indonesia Raya’
Kongres Pertama, Musisi Tradisi Rekomendasikan LMK Sampai Pengintegrasian dalam Pendidikan
Pertunjukan ‘48 Tahun godbless-Mulai Hari Ini’ Sukses
Dipercaya Jadi Pengisi Soundtrack Film, Heniikun Bay Optimis Rilis Album Trilogy ke Dua
Kota Yogyakarta banyak melahirkan grup band legendaris. Heniikun Bay, grup band asal Kota Gudeg tersebut eksistensinya saat ini tengah jadi perhatian para penikmat musik di Tanahair. Sukses dengan Extended Play (EP) Album trilogy pertama pada project Hexalogy Yakin Wae, Heniikun Bay optimis untuk meluncurkan album trilogy ke duanya yang akan dirilis pada Senin 12 April 2021 di channel YouTube Prima Founder TV.
Album trilogy kedua Hexalogy Yakin Wae yang dirilis Heniikun Bay berisi tiga lagu, judulnya Padamu Memori, Bungah Pungkasane, dan Mimi Mintuno Tresno. Semua lagu tersebut ditulis oleh AM. Kuncoro, vokalis dan juga gitaris Heniikun Bay. Selain AM. Kuncoro, formasi grup band tersebut juga ada Hening (keyboard), Ipun (bass), Ijal (drum) dan Bayu (gitar), seperti dikatakan AM. Kuncoro yang berada di Yogyakarta ketika diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (10/4/2021).
AM. Kuncoro juga mengatakan, melalui album trilogy kedua Hexalogy Yakin Wae, Heniikun Bay ingin mengajak masyarakat agar mensyukuri apapun yang terjadi, karena kejadian buruk yang dialami juga bisa jadi penyemangat untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan, selama kita bisa menerimanya dengan sikap yang baik dan pemikiran yang positif.
Mengenai project Hexalogy Yakin Wae, AM. Kuncoro menjelaskan bahwa Hexalogy artinya rangkaian 6 karya seni yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk sebuah plot atau alur cerita. Pada trilogy pertamanya berisi lagu berjudul Cukup Uwis, Abadi di Hati, dan RWN 'Rung Wani Nembung', berisi kisah sedih, kecewa, takut, dan kehilangan rasa percaya diri.
"Bedanya dengan album trilogy pertama, pada album trilogy ke dua berisi harapan, cerita indah, cita-cita, dan keyakinan akan masa depan. Album trilogy kedua inilah yang menguatkan lahirnya nama Hexalogy Yakin Wae sebagai sebuah inspirasi bagi seluruh masyarakat yang saat ini mengalami masa pandemi, agar bangkit dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan tetap membangun keyakinan yang positif tentang masa depan. Yakin wae, yakin saja," kata AM. Kuncoro.
Menurut AM. Kuncoro, antara album trilogy pertama dengan yang kedua ada perbedaan yang mencolok dalam penggarapan dan penyajiannya. Album trilogy pertama cenderung berwarna pop melankolis, sedangkan di trilogy ke dua lebih banyak warna; lagu Padamu Memori bergenre Rock, Bungah Pungkasane dikemas pop, dan Mimi Mintuno beraliran reggae. Mengikuti alur cerita Hexalogy Yakin Wae, dari sedih menjadi lebih gembira dan berwarna.
"Banyak kejadian tak terlupakan bagi Heniikun Bay saat penggarapan album trilogy ke dua. Salah satunya ketika workshop mulai berjalan dan kami harus saling bertemu, maka prosedur kesehatan menjadi kebutuhan sehingga pihak Prima Founder Records, label yang menaungi Heniikun Bay menerapkan kepada semua personal untuk melakukan rapid test secara rutin sekali seminggu. Dengan demikian semua pihak aman dan nyaman dalam menyelesaikan album trilogy ke dua. Selain itu yang tak terlupakan, yaitu wafatnya Ki Seno Nugroho, Dalang kondang asal Yogyakarta yang diidolakan oleh para personal Heniikun Bay. Secara spontan kami membuat lagu yang didedikasikan untuk almarhum yang judulnya Pahlawan Wayang," kata AM. Kuncoro.
Selain itu AM. Kuncoro mengatakan, penggarapan album trilogy kedua membutuhkan waktu 3 bulan. Tantangan yang dihadapi adalah kebutuhan para personal Heniikun Bay untuk mengasah kemampuan membawakan lagu-lagu yang lebih berwarna di album tersebut. Berkat latihan secara konsisten dan bimbingan dari Mas Gatot BandCong sebagai Music Director, Heniikun Bay mampu menyelesaikannya dengan baik.
"Bukan hanya genre yang berbeda, namun dengan keterampilan dan pengalaman yang telah lebih berkembang dibandingkan saat penggarapan trilogy pertama, maka hasil dari trilogy kedua menjadi lebih baik dan menarik," kata AM. Kuncoro.
Bagi AM. Kuncoro, album trilogy kedua selain digarap lebih matang, kekuatannya juga ada pada lirik lagu-lagunya yang menyajikan cerita romantis. Inspirasi lagu-lagu tersebut diambil dari kisah nyata yang happy ending.
Soal Heniikun Bay mendirikan channel YouTube sendiri alasannya karena telah memiliki channel sebelum berada di bawah naungan Prima Founder Records. Awalnya channel tersebut sebagai tempat untuk menyajikan karya-karya lagu mereka, dan sekarang juga digunakan untuk mengekspos aktivitas para personal Heniikun Bay selain bermusik, seperti rock fishing, memancing di pantai tebing karang di pesisir selatan Yogyakarta.
Dipercayanya lagu Abadi di Hati, salah satu lagu di album trilogy pertama Hexalogy Yakin Wae untuk menjadi soundtrack film Mimi Mintuno membuat Heniikun Bay makin optimis untuk merilis album trilogy ke dua. Lagu Abadi di Hati versi original soundtrack film tersebut akan dirilis pada 28 April 2021. Lagu tersebut tentang penggalan kejadian dari seseorang yang tidak bisa move on dari masa lalunya. Setiap orang memiliki seseorang yang istimewa di masa lalunya, seperti memiliki sebuah monumen di dalam hatinya, Abadi di Hati.
Pada kesempatan yang sama, Rulli Aryanto, salah seorang Owner and Founder Prima Founder Records mengatakan, "Pada mini album trilogy ke dua Hexalogy Yakin Wae dari Heniikun Bay, Maya Sari Devi (PFRecords) jadi Executive Producer-nya, AM. Kuncoro dan Rulli Aryanto sebagai Producer. Gatot BandCong selain sebagai Music Director juga menangani mixing dan mastering-nya, tracking dilakukan di Prima Founder Studio, dan semua lagu di album tersebut sudah ada di digital music stores."
Penyanyi Aiu Ratna Gabung Cokelat
Saksikan Music Matters pada Tanggal 4-6 Desember 2020
Video Klip Melankolia Resmi Dirilis
Music Matters Bakal Hadir di Indonesia
Konser Terakhir Mengenang Glenn Fredly
Para musisi yang terlibat di dalam konser menyanyikan lagu-lagu yang pernah dibawakan oleh musisi hebat Glenn Fredly.
Dipandu oleh Shafira Umm, konser yang disaksikan secara virtual melalui platform www.bioskoponline.com ini membawa penonton pada kerinduan akan sosok Glenn.
Saron Sakina selaku produser konser menjelaskan, Surat Dari Timur adalah surat cinta kami pada musisi besar seorang Glenn Fredly, yang selalu memberikan banyak inspirasi untuk kita. Konser ini adalah bentuk apresiasi untuk semua semangat dan perjuangannya.
"Konser dibuka dengan penampilan lagu ‘Masih Ada’ yang dibawakan oleh Marcello Tahitoe dilanjutkan dengan ‘Jendela Waktu’ oleh Andien," kata Saron dalam keterangan tertulis kepada media. Sabtu (10/10)
Di bawah sinar lampu panggung, Saron menuturkan, Gamaliél mulai melagukan ‘Pada Satu Cinta’. Sedangkan Marcello Tahitoe kembali dengan membawakan ‘You Are So Beautiful’.
Selanjutnya, ‘Cukup
Sudah’ pun dibawakan Chantika Abigail dengan apik dilanjutkan dengan penampilan Rahmania Astrini
yang membawakan ‘Malaikat Juga Tahu’ dan ‘Jejak Langkah’. Syahdu konser ini memuncak ketika Andien melantunkan lagu ‘Kasih Putih’ karya Glenn Fredly.
Tak hanya syahdu, lanjutnya, konser kali ini juga mengajak kita untuk asyik mendengar Ivan Nestorman dengan lagu ‘Sio Mama’ dan ‘Kemanusiaan’. Tidak mau ketinggalan, Molukka HipHop Community sukses membuat jingkrak-jingkrak dengan lagu ‘Puritan’. Konser pun diakhiri dengan lagu ‘Seandainya’ dari Maliq & D’essentials.
"Setelah menyaksikan rangkaian konser satu bulan penuh, Bioskop Online akan kembali menghadirkan konten orisinil film “Story of Kale: When Someone’s in Love”, yang diperankan oleh Ardhito Pramono dan Aurelie Moeremans pada Oktober 2020," pungkasnya. (Arianto)
STASIUN SANTUY Bakal Digelar 07 November 2020
Konser Online Generasi 90-an Melankolia Bikin Nostalgia
Konser dibuka dengan penampilan PADI yang membawakan lagu ‘Sobat’, dilanjutkan oleh Dul Jaelani yang melantunkan lagu ‘Cintakan Membawamu Kembali’ dan ‘Separuh Nafas’. Sedangkan ARAH kembali tampil di konser kali ini dengan membawakan lagu milik PADI ‘Begitu Indah’.
Konser juga menghadirkan kolaborasi Gamaliél ft. Jevin Julian yang membawakan ‘Sephia’ dari Sheila On 7, serta Efek Rumah Kaca ft. Sitha Marino yang membawakan lagu ‘Melankolia’.
Keduanya merupakan soundtrack dari Generasi 90an Melankolia. Efek Rumah Kaca juga turut melantunkan lagu ‘Desember’ dengan syahdu dan ‘Cinta Melulu’ yang menjadi penutup konsernya.
Sementara itu, Wave of Cinema turut menghadirkan 30 musisi dengan konsep acara semi live yang menarik benang merah dari film -film produksi Visinema Pictures.
Begitu juga, Masih ada penampilan dari Andien, Gamaliél, Cantika Abigail hingga Maliq & D’Essentials yang akan menutup rangkaian konser Wave of Cinema di Konser Surat Dari Timur pada tanggal 9 Oktober 2020 nanti.
Menariknya, Konser terakhir ini merupakan konser gabungan dari 2 film produksi Visinema Pictures: Cahaya Dari Timur dan Surat Dari Praha.
Sedangkan, Tiket konser masih bisa dibeli di Bioskop Online, Loket, GoTix, dan BookMyShow. Harga tiket untuk menikmati konser Surat Dari Timur dibandrol hanya Rp50.000. (Arianto)