Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Forum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Forum. Tampilkan semua postingan

ILBEF Usung Tema Tata Kelola Energi Menuju Net Zero Emission


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pada tahun 2030 populasi dunia diproyeksikan bertambah 1.3 milyar hingga mencapai 8.3 milyar, dan disaat yang sama, total GDP dunia akan mencapai dua kali lipat dibanding tahun 2011. Tingkat konsumsi energi dunia rata-rata akan tumbuh 1.6% per tahun, sehingga akan bertambah hingga 36% pada tahun 2030. Dalam hal ini, penyediaan sumber energi yang mencukupi dan terjangkau merupakan keharusan untuk menyokong pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan.

Pada tahun 2012 Sekjen PBB telah meluncurkan inisiatif Sustainable Energy for All (SE4All) dan menetapkan tahun 2014-2024 sebagai UN Decade for Sustainable Energy for All. Pertemuan terakhir adalah the 4th Sustainable Energy for All (SEforALL) Forum dengan tema "Leave No One Behind" yang diselenggarakan di Lisabon, Portugal, pada tanggal 2-3 Mei 2018. Forum ini fokus terhadap pencapaian target dari Goal 7 - Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all, dengan 3 target spesifik:

1. Akses universal terhadap listrik dan bahan bakar dan teknologi bersih untuk memasak; 

2. Meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi dunia; dan 

3. Menggandakan laju peningkatan efisiensi energi dunia. Indonesia juga memiliki potensi pengembangan energi terbarukan, khususnya tenaga angin, yang cukup besar, terutama di kawasan pesisir yang mencapai 950 MW.

Pengembangan ini dapat menunjang tujuan untuk meningkatkan efisiensi energi secara nasional. Saat ini, sedang dibangun pembangkit listrik tenaga angin yang kapasitasnya dapat mencapai 120 MW yang berada di Yogyakarta (PLTB Samas) dan Sulawesi Selatan (PLTB Sidrap).

"Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus besar HMI itu hal yang sangat positif dengan menggelar Indonesian Leadership Of Business And Energy Forum (ILBEF) dengan tema "Tata Kelola Energi Menuju Net Zero Emission", tema yang sangat penting untuk kita bahas sekarang ini terutama oleh kalangan generasi muda, karena ini adalah program jangka panjang sebagaimana kita ketahui kalau transisi energi itu sampai dengan tahun 2060, untuk bisa kita capai dan untuk bisa sampai ke sana banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi," kata Soni Fahruri, S.T., M.T, Dirut Eksekutif CENITS kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka di Jakarta, Senin (17/10).

Menurut Soni, Ada tiga hal yang harus di perhatikan, SDM yang unggul dalam menyediakan energi dan kompetitif, penguasaan teknologi baik itu energi terbarukan maupun energi fosil dan kalau dimungkinkan industrinya harus berada di negara kita sehingga kemandirian energi bisa kita capai," ungkapnya.

"Dan yang terpenting, Ketiga hal tersebut diatas bisa dijalankan dengan baik maka Insyaallah saya optimis ke depan generasi kita akan gemilang akan bisa menjadi generasi emas yang memang benar-benar bisa memegang peranan penting bagi pertarungan di masyarakat global bukan hanya di Indonesia," tandasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, para narasumber: Soni Fahruri, S.T., M.T, Dirut Eksekutif CENITS; Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc Dirjen EBTKE Kementerian ESDM; Erika Retnowati, A. K., M.SI Ketua Komite BPH Migas; dan Dr. Ir. Musri, M.T, Anggota Dewan Energi Nasional. (Arianto)

Share:

KLHK Gelar Forum Bisnis di Expo 2020 Dubai


Duta Nusantara Merdeka | Dubai, Uni Arab Emirates
Sebagai bagian dalam partisipasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di perhelatan Expo 2020 Dubai, KLHK menggelar forum bisnis bertajuk “Investasi dan Pengembangan Multiusaha Kehutanan di Indonesia” dan “Potensi dan Peluang Investasi dalam Perdagangan Produk Kehutanan” pada 11 Oktober 2021. Forum ini merupakan salah satu upaya KLHK dalam mengenalkan potensi hasil hutan Indonesia dan menarik investasi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, KLHK, Agus Justianto, menyampaikan bahwa pelaksanaan forum bisnis ini diharapkan dapat membuka peluang dan meningkatkan pemasaran produk dari multiusaha kehutanan ke pasar Middle East dan pasar tradisional lainnya. 

“Kami begitu bersemangat karena acara ini dihadiri oleh banyak pelaku usaha asal Uni Emirat Arab, dan kami berkesempatan untuk menceritakan kekayaan hutan Indonesia serta potensi luar biasa yang kita miliki dari sektor perdagangan,” ujar Agus Justianto, pada 13 Oktober 2021 di Dubai.

Dikatakan Agus, promosi produk industri kehutanan menargetkan kenaikan sebesar 2 persen dari nilai ekspor tahun ini atau sekitar 0,22 Milyar penambahan. 

Selanjutnya, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, KLHK, Wiratno menjelaskan bahwa forum bisnis seperti ini merupakan wadah yang begitu strategis
untuk mengenalkan potensi Indonesia dan meningkatkan ekspor produk hasil hutan. 

“Dalam kesempatan ini kami juga mengenalkan keindahan wisata alam Indonesia, kami harapkan dengan mengenalkan ekowisata seperti di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jambi, dan banyak tempat lainnya akan membantu menarik investasi masuk ke Indonesia,” kata Wiratno.

Dalam kegiatan bisnis forum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memperkenalkan 12 jenis kayu tropis Indonesia siap ekspor seperti benuang, bintangur, duabanga, jabon, matoa, nyatoh, nyawai, resak, samama, sindur, gerogong, dan Medang. Pada saat itu, 12 jenis kayu siap ekspor dan juga berbagai produk UMKM dari hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu, ditampilkan kepada pengunjung Expo 2020 Dubai di area rolling exhibition Paviliun Indonesia.

Selain acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Agus Justianto dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno. Forum bisnis ini juga dihadiri secara daring oleh Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dan sejumlah calon investor dan buyer yang hadir secara langsung di Business Lounge Paviliun Indonesia, meliputi pelaku usaha terkait kertas, mebel, kerajinan, plywood, konstruksi bahan bangunan, dan hasil hutan bukan kayu. (Tha/Lak)

Share:

Ketua Mahkamah Agung Se-ASEAN Sepakat Lanjutkan Berbagai Kerjasama Yudisial


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Mahkamah Agung RI
Mahkamah Agung Republik Indonesia menjadi tuan rumah Council of ASEAN Chief Justices (CAJC) Meeting yang ke-9, pada hari Kamis (7/10), yang melahirkan beberapa butir kesepahaman yang diperbaharui. Pertemuan virtual ini dihadiri oleh para Ketua Mahkamah Agung dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, delegasi dari Kamboja dan Sekretaris Jenderal ASEAN.

CACJ merupakan forum yang dibentuk oleh para Ketua Mahkamah Agung se-ASEAN pada 23 Agustus 2013 di Singapura, dan setelahnya secara reguler mengadakan rapat/pertemuan setiap tahun. Forum CACJ secara resmi terafiliasi dengan Association of South East Asian Nations (ASEAN). Sebelum CACJ terbentuk, forum tersebut bernama ASEAN Chief Justices Meeting namun belum terstruktur dan belum terafiliasi dengan ASEAN. 

Dalam sesi pembukaan, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia terpilih menjadi Ketua CACJ untuk periode 2021-2022 menggantikan Ketua Mahkamah Agung Vietnam yang sebelumnya memimpin CACJ. 

“Saya sampaikan terima kasih kepada para Chief Justices dan kolega atas kepercayaan dan dukungan kepada saya memimpin CACJ 2020-2021, sebuah kesempatan yang terhormat bagi saya. Berdasarkan prosedur dalam Piagam CACJ, dengan ini saya menominasikan Ketua Mahkamah Agung Indonesia Yang Mulia Muhammad Syarifuddin sebagai Ketua CACJ tahun mendatang,“ disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung Vietnam Nguyen Hoa Binh dalam pidatonya.

Ketua Mahkamah Agung Indonesia Muhammad Syarifuddin dalam pidato pembukaan menyampaikan penghargaan kepada para Ketua Mahkamah Agung negara sahabat di ASEAN yang telah menyempatkan hadir dalam pertemuan meski masih di tengah pandemi dan bertemu secara virtual. Secara khusus Ketua Mahkamah Agung Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua Mahkamah Agung Vietnam yang telah memimpin CACJ setahun belakangan ini. 

“Saya harap persahabatan dan komitmen kerjasama yang kokoh antara para Ketua Mahkamah Agung dalam CACJ dapat berdampak pada menguatnya kerangka hukum untuk mempromosikan akses terhadap keadilan dan peradilan yang efektif serta pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ungkap Ketua Mahkamah Agung RI Muhammad Syarifuddin.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal ASEAN Dato' Lim Jock Hoi menyampaikan pandangannya terkait penguatan kerja sama dan kolaborasi dalam bidang hukum di kawasan ASEAN, di mana pengadilan di setiap negara berperan terhadap hal tersebut. Kerja sama ASEAN dalam bidang hukum terkait dengan rule of law, pencegahan kejahatan terutama transnasional dan penanganan perdagangan orang.  

Selanjutnya Sekjen ASEAN menjelaskan ada lebih dari 170 instrumen hukum di ASEAN untuk mendorong agenda komunitas ASEAN. 

“Saya berharap Sekretariat ASEAN dan Sekretariat CACJ dapat terus berkoordinasi untuk mempromosikan instrumen ASEAN yang sudah diberlakukan di setiap negara anggota, hal ini semoga membawa bermanfaat untuk kerja sama hukum dan kerja sama yudisial di ASEAN,” papar Sekretaris Jenderal ASEAN. 

Pertemuan CACJ tahun ini yang dipimpin langsung oleh Ketua Mahkamah Agung RI, terdiri dari beberapa sesi pembahasan, yang salah satunya adalah bertukar pengalaman terbaik dalam menjalankan kewenangan yudisial masing-masing peradilan  di tengah pandemi. 

Mahkamah Agung RI menyampaikan bahwa selama kurun waktu 2 tahun belakangan berupaya untuk melakukan modernisasi baik dari aspek hukum acara maupun infrastruktur teknologi untuk dapat beradaptasi dan terus memberikan pelayanan peradilan yang baik kepada masyarakat.  Penggunaan aplikasi e-court dan mekanisme pemeriksaan jarak jauh di persidangan pidana, terbukti secara drastis menurunkan tingkat kunjungan masyarakat ke pengadilan sehingga mengurangi dan menekan penyebaran virus.

“Kita bisa saling bersepakat bahwa kita tidak dapat memungkiri, dan bahkan mengambil manfaat, dari penggunaan teknologi dalam menjalankan tugas-tugas yudisial kita di masa pandemi ini,” jelas Hakim Agung Ibrahim yang mewakili Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam menyampaikan perkembangan terkini. 

Sesi lainnya adalah penyampaian perkembangan agenda CACJ lainnya, yang salah satunya adalah agenda pendidikan dan pelatihan yudisial, yang mana Mahkamah Agung RI bersama Supreme Court of the Philipines bertanggung jawab terhadap agenda tersebut. Secara bersama kedua institusi peradilan tersebut melaporkan kepada CACJ bahwa masing-masing peradilan di ASEAN telah berhasil mengembangkan sarana pembelajaran jarak jauh dengan sistem e-learning. Hal ini dalam rangka memastikan para hakim terus mendapatkan pengetahuan terkini tentang hukum dan kasus-kasus. 

Butir-butir Kesepakatan Kerjasama
 Dalam Piagam CACJ, forum ini disepakati untuk dibentuk berdasarkan kesamaan pandangan untuk mengembangkan hubungan timbal balik dan kesepahaman bersama di antara Mahkamah Agung di setiap negara ASEAN. CACJ berisikan kerjasama di bidang yudisial dan kolaborasi untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan ASEAN. 
 
Tujuan CACJ disepakat untuk membangun kemitraan yang kuat di antara peradilan ASEAN berdasarkan rule of law dalam semangat kemandirian lembaga dan kemitraan. Oleh karena itu penting bagi para Ketua Mahkamah Agung se-ASEAN untuk bertemu setidaknya sekali dalam setahun untuk merumuskan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan cita-cita CACJ.

Setiap tahunnya, beberapa butir kerjasama diperbaharui dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi terkini di kawasan ASEAN. Pada rapat virtual tahun ini, disepakati Jakarta Declaration yang berisi pokok kerjasama antara lain terkait pendidikan dan pelatihan yudisial, nilai dan standar minimum dalam penanganan sengketa lintas batas, dan perluasan kerjasama terkait ASEAN+ yang melibatkan yurisdiksi China, Jepang dan Korea Selatan, khususnya di bidang pengetahuan hukum, teknologi pengadilan, peningkatan kapasitas, dan saling berbagi pengalaman praktik terbaik.

Deklarasi Jakarta yang disepakati tahun mencerminkan komitmen dan optimisme yang kuat dari seluruh peradilan ASEAN untuk terus meningkatkan kerjasama peradilan di kawasan ASEAN dalam mewujudkan kemakmuran, keadilan dan keamanan di kawasan. 

“Pengambilan keputusan CACJ dilakukan berdasarkan mekanisme musyawarah dan mufakat (consultation and consensus), sehingga akan banyak hal untuk didiskusikan untuk terus memperkuat kerjasama antar para Ketua Mahkamah Agung ASEAN untuk mencapai mandat dan menyukseskan CACJ di masa mendatang,” harap Ketua Mahkamah Agung RI dalam pidato penutupannya. (Arianto)

Share:

Fraksi PKS Gelar Forum Parlemen Muslim Internasional ke-4


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Penyelenggaraan pertemuan International Islamic Forum of Parliamentarins (lIFP) ke-4 yang dihelat sejak 13 Februari berakhir pada Sabtu (15/2). Fraksi PKS DPR RI selaku tuan rumah mengucapkan selamat dan berharap hasil-hasil yang dicapai dapat memperkuat peran IIFP dalam memperkuat kerjasama antaparlemen dan dunia internasional.

Ketua IIFP Dr. Abdul Majid Menasrah (Aljazair) menyampaikan, Terima kasih kepada Fraksi PKS atas kepanitiaan acara yang dinilai berhasil optimal dan kepada Indonesia atas keramahannya dalam menyambut delegasi lIFP dari negara-negara peserta. Semua fasilitasi dan keramahan itu membuat lIFP merasa berada di rumah sendiri.

Jazuli Juwaini menjelaskan IIFP dicetuskan di Indonesia pada 2007 yang saat deklarasi dihadiri delegasi anggota parlemen dari 28 negara dan diresmikan langsung oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sejarah IIFP itu sangat istimewa bagi lndonesia. Semangatnya saat itu adalah anggota parlemen muslim di seluruh dunia dapat berbagi pandangan dan pengalaman serta bekerja sama erat dalam menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat dunia melalui peran-peran kolektif parlemen," ungkap Jazuli saat jumpa pers di Jakarta. (15/02)

Oleh karena itu, kata Jazuli, Fraksi PKS selaku panitia dan tuan rumah punya tanggung jawab moral untuk kembali merevitalisasi peran lIFP sebagai forum yang berkontribusi bagi kemaslahatan dunia.

"Selama tiga hari penuh anggota parlemen muslim yang hadir bertukar pikiran tentang isu-isu hak asasi manusia dan kemanusiaan universal. Disamping itu kita juga membahas isu-isu demokratisasi, reformasi, pelayanan publik, hingga lingkungan hidup," tandas Jazuli.

Menurutnya, Sejumlah Poin kesepahaman IIFP ke-4 yang dihasilkan dari pertemuan ini antara lain:

Pertama, IIFP akan terus memperluas keanggotaannya dengan aktif berkomunikasi dan berkirim surat resmi kepada anggota parlemen muslim khususnya di negara-negara yang bukan mayoritas muslim seperti Eropa dan Amerika. Hal ini dimaksudkan agar perspektif dan kontribusi IIFP semakin luas dan dirasakan dunia.

Kedua, anggota IIFP berkomitmen untuk mempromosikan dan menampilkan wajah Islam yang ramah, bersahabat, dan berkemajuan dalam interaksi dan peran-peran parlemen khususnya, sehingga benar-benar mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lilalamin.

Ketiga, melalui peran-peran parlemen, IIFP terus mendorong upaya perdamaian dunia di wilayah-wilayah yang berkonflik serta menunjukkan keberpihakan dan kepedulian atas permasalahan kemanusiaan universal yang menimpa masyarakat dunia terutama kepada masyarakat dan bangsa yang tertindas seperti di Palestina, Rohingya, dan Uighur.

Keempat, IIFP mendorong agenda perbaikan atau reformasi pemerintahan dan pelayanan publik juga pelestarian lingkungan yang berorientasi pada pemenuhan kesejahteraan dan pencapaian kemajuan peradaban di negara masing-masing dan.dunia internasional.

"Dalam hal ini, anggota IIFP berusaha menjadi yang terdepan (menjadi teladan) dalam mewujudkannya melalui peningkatan profesionalitas dan akuntabilitas kinerja parlemen," pungkasnya. (Arianto)




Share:

IHC Gelar ‘1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum’


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia Healthcare Corporation (IHC) merupakan Holding Rumah Sakit BUMN yang dibentuk pada 22 Maret 2017. Dengan penunjukan Pertamedika sebagai operatorship nya, IHC bersinergi dengan seluruh member yang terdiri dari 65 rumah sakit BUMN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Dalam upaya sinergi layanan kesehatan yang dimiliki oleh perusahaan BUMN dan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan arahan Kementerian BUMN Republik Indonesia, PT Pertamina Bina Medika IHC menggelar ‘1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum’ pada Senin, 10 Februari 2020 di Ballroom Fairmont Hotel Jakarta. Perhelatan yang baru pertama kali digelar ini dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Tohir dan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) serta para direktur rumah sakit BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya menegaskan, “Kami selalu mendorong BUMN untuk fokus kepada core business-nya. Dengan adanya penggabungan RS dan dipimpin oleh holding company yang memiliki fokus di bidang tersebut tentu RS milik BUMN dapat dikelola lebih profesional. Yang terpenting dari penggabungan RS BUMN adalah menjadi market leader RS di Indonesia."


Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC mengatakan, Potensi kekuatan sinergi RS BUMN mempunyai nilai lebih dalam banyak hal, terutama dalam segi supply chain dan penguatan pasar. Tak hanya itu lewat transfer teknologi kedokteran, manajemen rumah sakit, dan sumber daya manusia antar sesama member nya, IHC berupaya untuk menjadi semakin terdepan dalam menghadirkan pelayanan yang optimal.

"Forum medis ini mengetengahkan materi terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan tujuan dari acara ini, antara lain tentang optimalisasi kontribusi rumah sakit milik BUMN dalam mendukung terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat demi Ketahanan Kesehatan Nasional," ujar Fathema di sela-sela acara "1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum" di Jakarta.

Selain itu, lanjutnya, yang tak kalah penting adalah langkah-langkah standarisasi pelayanan kesehatan rumah sakit milik BUMN dan digitalisasi layanan rumah sakit serta pentingnya sinergi antar rumah sakit milik BUMN di berbagai kegiatan pelayanan kesehatan.

Sementara itu, Fathema juga memaparkan, peran rumah sakit BUMN dalam kesiapsiagaan serta kewaspadaan dalam menghadapi Coronavirus dengan berbagai aktivitas seperti edukasi kepada masyarakat lewat media, baik media televisi, sosial media maupun penyuluhan secara langsung.


Menurutnya, Mengusung tema ‘Percepatan Integrasi & Peningkatan Nilai Rumah Sakit BUMN’, acara berskala nasional ini menghadirkan para narasumber ahli, yaitu yaitu PWC Strategy Mrs. Rachel Armstrong, Secretary of National Economic Committee and Economy Expert Dr. Aviliani , SE, MSi, Konsultan IT RS Pelni San Emirza Harahap BSc, Bain & Company Eddy Widjaja, dan Managing Director Makki Makki Strategic Trasnformastion Consultant Sakti Makki.

Selain narasumber diatas, Kegiatan ini juga menghadirkan Direktur RS Pertamina Balikpapan dr. Syamsul Bahri, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI dr. Tri Hesty Widyastoeti M., SpM, Ketua POKJA PINERE (penyakit infeksi, new emerging, & reemerging) RSPI Sulianti Saroso dr. Pompini Agustina, Sp.P (K).

"Guna mendukung upaya percepatan integrasi dan peningkatan nilai rumah sakit BUMN, lebih dari 100 dokter spesialis dari berbagai rumah sakit BUMN turut hadir mengikuti acara tersebut. Pada kesempatan ini, para peserta dan tamu undangan termasuk Wakil Menteri Negara II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengikuti sejumlah rangkaian acara yang diantaranya adalah sesi Hospital Tour ke Rumah Sakit Pelni Jakarta yang dilaksanakan dalam rangka pengenalan sistem pelayanan kesehatan moderen berbasis digital," pungkasnya. (Arianto)



Share:

Forum A1 Gelar Diskusi Bertajuk "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam laporan The Global Competitiveness Report 2018, skor pilar infrastruktur Indonesia berada di level 66,8 (skala 0-100) dan berada di peringkat 71 dari 140 negara yang disurvei. Di tingkat ASEAN, Indonesia berada di posisi ke-5, di bawah Thailand dan di atas Vietnam. Skor daya saing infrastruktur Indonesia tersebut terpaut 28,388 poin dari Singapura yang merupakan negara dengan peringkat daya saing tertinggi di Asia Tenggara maupun di tingkat global.

Sementara itu, di Sektor Perhubungan, menurut studi Frost and Sullivan, Indonesia memiliki ongkos kirim termahal di Asia, yakni sebesar 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya logistik di Malaysia yang hanya 15%, apalagi Amerika Serikat dan Jepang yang masing-masing sebesar 10%. Artinya, barang di Indonesia atau dari Indonesia-lebih mahal karena ongkirnya juga mahal.

Kabar baiknya, pemerintah tidak tinggal diam. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif; mulai dari jalan raya, jalan tol, bandar udara, pelabuhan dan lain sebagainya.

Hambatan-hambatan yang merintangi kegiatan pembangunan selama ini juga terus dibabat.

Hal tersebut yang melatari diskusi Forum A1 kali ini. Bertajuk "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur", diskusi Forum A1 ingin menularkan optimisme bahwa kita semua benar-benar akan menjadi Negara Maju pada 2045, sebagaimana menjadi visi Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa infrastruktur dan sumber daya manusia merupakan pondasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Karena kedua hal tersebut menjadi fokus dalam pemerintahannya.

Namun, ada tahapan besar selanjutnya menuju negara maju, yakni pengembangan inovasi dan teknologi. Tetapi, infrastruktur dan SDM tetap menjadi pondasi utama untuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju," ujar Presiden Jokowi saat diskusi Forum A1 bertajuk "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur" di Jakarta. Kamis (14/11).

Basuki Hadimuljono, Ph.D, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan saat bekerjasama dengan Presiden Jokowi dalam 5 tahun terakhir susah libur, dan kerja dengan tiga shift, libur adalah barang mewah.

Ir. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pembangunan di bidang perhubungan dapat berkontribusi bagi Indonesia untuk menjadi negara maju, juga langkah-langkah pemerintah ke depan agar transportasi Indonesia menjadi lebih unggul. (Arianto)





Share:

Greeneration Foundation Gelar ICEF 2019 untuk Ke-3 Kalinya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Sebagai upaya untuk mempercepat implementasi ekonomi sirkular di Indonesia, Greeneration Foundation kembali menggelar Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) untuk ke-3 kalinya pada tanggal 11 & 12 November 2019. ICEF 2019 diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkuat komitmen para pemangku kepentingan dan menghasilkan dokumen rekomendasi dalam mewujudkan implementasi ekonomi sirkular di Indonesia.

Forum yang tahun ini mengangkat tema “Towards a Sustainable Future through Circular Business Practices”, dihadiri oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, dunia industri dan sektor swasta, akademisi, praktisi profesional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Founder Greeneration Foundation, Bapak M. Bijaksana Junerosano, menjelaskan bahwa Indonesia perlu membawa Ekonomi Sirkular ke arah kebijakan negara, melalui Rencana Jangka Panjang dan Rencana Jangka Menengah yang terintegrasi dengan kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai upaya perwujudan target SDG's.

Menurut Bapak M. Bijaksana Junerosano, Dilihat dari sektor pengelolaan persampahan saja kebijakan Ekonomi Sirkular bisa menumbuhkan ekonomi senilai 101 trilyun atau setara 4,1 persen APBN 2019 dengan dampak yang lebih positif terhadap kualitas lingkungan.

“Perubahan menuju ekonomi sirkular mensyaratkan partisipasi semua pihak. Melalui forum ini, kami menghadirkan berbagai narasumber, baik dari dalam maupun luar negeri, yang akan membantu mengidentifikasi tantangan dan potensi ekonomi sirkular di Indonesia, serta berbagi pengalaman kolaborasi mereka dengan berbagai pihak,” ujar Bapak M. Bijaksana Junerosano dalam ICEF 2019 di Hotel Pullman Jakarta. Senin (11/11)


Charge de'Affaires a.i. Kedutaan Norwegia, Bapak Bjørnar Dahl Hotvedt menyampaikan, “Seperti yang kita semua ketahui, penggunaan sumber daya yang efisien sangat logis secara ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah negara harus secara aktif mempromosikan pengembangan ekonomi sirkuler.

Menjadikan ekonomi kita lebih sirkuler adalah syarat mutlak jika kita ingin menciptakan masyarakat yang makmur, sekaligus menjaga planet kita. Ekonomi sirkuler adalah ekonomi masa depan.

"Tetapi itu tidak akan terjadi dalam jangka waktu dekat; kita perlu contoh, inspirasi, dan belajar dari satu sama lain. Inilah yang akan kita peroleh dari Indonesia Circular Economy Forum, dan itu pula yang menjadi alasan mengapa forum ini sangat penting," terangnya.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak Vincent Piket mengatakan, Transisi dari konsep linear menjadi Ekonomi Sirkular adalah satu-satunya langkah menuju masa depan. Ekosistem bumi sudah menanggung beban yang begitu besar. Saat ini manusia telah menggunakan sumber daya bumi sebanyak 1.7 kali dari yang dapat digantikan secara alami.

Kita menghabiskan modal alam yang seharusnya dinikmati oleh generasi masa depan. Ekonomi Sirkular telah menjadi elemen utama dalam kegiatan industri dan strategi ekonomi Uni Eropa.


"Di tengah dunia dengan sumberdaya terbatas ini, transisi menuju Ekonomi Sirkular sangat mungkin terjadi juga di Indonesia. Kita dapat bekerjasama untuk mempercepat dan memfasilitasi perubahan tersebut, bersama-sama," tandasnya.

Sejalan dengan Norwegia dan Uni Eropa, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Bapak Rasmus Abildgaard Kristensen menegaskan bahwa Ekonomi Sirkular adalah sebuah transisi besar menuju konsep ekonomi yang hijau dan berkelanjutan.

Kini kita memiliki pemahaman yang lebih baik bahwa aliran secara sirkular akhirnya menggugah cara-cara inovatif dalam merancang, memproduksi, membangun dan mengonsumsi sebuah materi, yang akhirnya dapat mengurangi jumlah limbah.

Hal ini dapat menciptakan peluang baru bagi sektor swasta, dan dalam jangka panjang dapat mengurangi pengeluaran negara terkait pengelolaan sampah. Ini tentunya sangat baik untuk ekonomi.

"Oleh sebab itu, saya merasa senang dengan kerjasama antara Denmark dan Indonesia dalam agenda ini. Inilah mengapa Denmark berkomitmen untuk berkontribusi dalam studi-studi yang mengeksplorasi potensi  Indonesia  dalam mengimplementasikan konsep Ekonomi Sirkular,” jelasnya.

Ketua Umum PRAISE, Sinta Kaniawati menambahkan, Transisi dari ekonomi linier menuju ekonomi sirkular membawa tantangan sekaligus kesempatan bagi Extended Sustainable Responsibility (ESR), yaitu Industri, Pemerintah dan Masyarakat. PRAISE percaya bahwa kemasan paska konsumsi memiliki peran besar dalam rantai ekonomi sirkular.

"Penanganan kemasan paska konsumsi yang strategis dan sistemis tidak hanya akan mencegah degradasi lingkungan, namun juga membuka peluang investasi dan lapangan pekerjaan. Sementara dari sektor industri, ekonomi sirkular dapat
membantu bisnis berjalan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, PRAISE telah menjadi mitra ICEF sejak pertama kali forum ini diadakan, untuk mengajak para pemangku kepentingan saling berkolaborasi dan mendukung terlaksananya ekonomi sirkular di Indonesia," ungkap Sinta.

Selain oleh Norwegia, Uni Eropa dan Denmark, ICEF 2019 juga disponsori oleh Pemerintah Belanda dan the Academy of Medical Sciences. Forum tahun ini juga mendapat dukungan dari dari Pemerintah Finlandia, Waste4Change, PRAISE, SYSTEMIQ, Universitas Indonesia, Coventry University, Blue Economy Foundation, Indonesia Global Compact Network, GIZ, IATL ITB, Most Valued Business Indonesia, McKinsey.org, Napindo, dan IA ITB. (Arianto)



Share:

Indonesia Circular Economy Forum akan Digelar pada 11-12 November


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Uni Eropa mendukung penyelenggaraan 3 rd Indonesia Circular Economy Forum (ICEF) yang akan berlangsung pada 11-12 November 2019 di Jakarta.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak Vincent Piket mengatakan, “Transisi dari konsep linear menjadi Ekonomi Sirkular adalah satu-satunya langkah menuju masa depan.

Sedangkan, Ekosistem bumi sudah menanggung beban yang begitu besar. Saat ini manusia telah menggunakan sumber daya bumi sebanyak 1,7 kali dari yang dapat digantikan secara alami. Kita menghabiskan modal alam yang seharusnya dinikmati oleh generasi masa depan.

Begitupun, "Ekonomi Sirkular telah menjadi elemen utama dalam kegiatan industri dan strategi ekonomi Uni Eropa. Di tengah dunia dengan sumberdaya terbatas ini, transisi menuju Ekonomi Sirkular sangat mungkin terjadi juga di Indonesia. Kita dapat bekerjasama untuk mempercepat dan memfasilitasi perubahan tersebut, bersama-sama," ujar Bapak Vincent Piket saat konferensi pers di Kantor Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Menara Astra Lt. 39, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Kamis (07/11)

Duta Besar juga menguraikan bahwa ekonomi sirkular merupakan pendekatan yang strategis untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan mendapat perhatian besar dunia karena dipercaya dapat membantu mencapai 134 target dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

Sebagai upaya mempercepat implementasi ekonomi sirkular di Indonesia, kata Bapak Vincent Piket, Greeneration Foundation kembali menggelar ICEF untuk ke-3 kalinya. Forum yang tahun ini mengangkat tema “Towards a Sustainable Future through Circular Business Practices”, akan dihadiri oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, dunia industri dan sektor swasta, akademisi, praktisi profesional, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Ibu Vanessa Letizia, Direktur Eksekutif Greeneration Foundation, menjelaskan bahwa Indonesia telah menuangkan konsep ekonomi sirkular dalam hal pengurangan limbah dan
penanganan sampah terpadu, sebagaimana termuat dalam Peraturan Presiden No. 97/2017S tentang strategi dan Kebijakan Nasional (Jakstranas).

“Perubahan menuju ekonomi sirkular mensyaratkan partisipasi semua pihak. Kami menghadirkan berbagai narasumber, baik dari dalam maupun luar negeri, yang akan membantu mengidentifikasi tantangan dan potensi ekonomi sirkular di Indonesia, serta berbagi pengalaman kolaborasi mereka dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Selain oleh Uni Eropa, ICEF 2019 juga disponsori oleh Pemerintah Norwegia, Pemerintah Denmark, Pemerintah Belanda dan the Academy of Medical Sciences. Forum tahun ini juga mendapat dukungan dari dari Pemerintah Finlandia, Waste4Change, PRAISE, Systemiq, Universitas Indonesia, Coventry University, Blue Economy Foundation, Global Compact Network GIZ, IATL ITB, MVB, McKinsey.org dan Napindo. (Arianto)




Share:

Globalisasi Konfusianisme


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Peringatan Nabi Kongzi, Ini adalah suku bangsa Tionghoa untuk menghormati dan mengenang Nabi Kongzi, dengan mengadakan upacara akbar. selama lebih dari 2.500 tahun tidak pernah terputus, merupakan sejarah pengorbanan dunia, sebuah keajaiban dalam sejarah budaya umat manusia.

Pemikiran Nabi Kongzi selama dua puluh lima abad, filsafat orang-orang suku bangsa Tionghoa, Itu adalah prinsip suku bangsa Tionghoa dan karakter nasional yang membedakan Tiongkok dari bangsa lain. Terutama untuk perantauan suku bangsa Tionghoa yang berada di luar negeri merindukan negara asal mereka, menenangkan jiwa.

Dalam rangka Peringatan Zhisheng Dan 2570 (Hari Lahir Nabi Agung Kongzi ke 2570) Kongzili, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) menggelar Kongres Agama Khonghucu Internasional 2019 pada Senin, 7 Oktober 2019 bertempat di Hariston Hotel & Suites JI. Terusan Bandengan Utara No.1 Penjaringan Pejagalan, Jakarta Utara. Turut dihadiri 7 negara antara lain: Indonesia, China Taipei, Mexico, Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Hadir juga Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, selaku Keynote Speech, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum MATAKIN, Bapak Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ir. Ws. Wawan Wiratma, ketua Panitia MATAKIN, dan President The Confucian Academy Hong Kong, Dr. Tong Yun Kai serta Soegianto, General Manager Hotel Hariston.

Acara ini turut dihadiri: Teddy Sugianto, Ketum INTI, Haris Chandra,  Ompu Sri Paduka Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon, Dr. Joonner Rambe SE., MM, Tokoh Lintas Agama Dan Tokoh Masyarakat serta para undangan.


Fu Chun Lin, Professor Universitas Beijing dalam paparannya mengatakan, Klasik Konfusianisme, implikasi dari tiga prinsip dan lima kebajikan adalah prinsip inti dan kode perilaku, juga digunakan untuk menilai skala etika perilaku. Karena ada nya permintaan persyaratan kepribadian ini, ada kekhawatiran tentang perilaku etis kaligrafer. "Bulat dan bujur sangkar, bujur sangkar bisa bulat, bisa aneh, aneh tidak salah, itu akan netral, itu untuk kebaikan."

Saat ini, kata Fu Chun Lin, pertukaran antara Cina, Jepang, Korea dan negara-negara Asia Timur di bidang ekonomi, perdagangan, budaya dan pariwisata semakin dalam. Laju integrasi ekonomi semakin cepat, dengan daya tarik Konfusius, pemimpin spiritual, mengguunakan platform budaya bersama untuk pengorbanan bersama untuk memperkuat persahabatan yang baik-bertetangga antara negara-negara Asia Timur, mempromosikan pertukaran dan pembangunan di Asia Timur, mempromosikan stabilitas dan kemakmuran regional, tidak hanya dapat menemukan lebih banyak kesamaan, melakukan usaha kecil dengan hasil yang berlipat.

Ini juga moralitas Konfusianisme untuk negara-negara Asia Timur, lanjut Fu Chun Lin, Pemikiran Konfusius dapat tercerahkan oleh revolusi borjuis Barat seperti Perancis, (Lunyu) merupakan kunci utama untuk memasuki PBB. Orang Barat berpendapat bahwa jika seseorang tidak percaya pada agama, orang ini tidak layak untuk diajak bersosialisasi. Kami mengatakan bahwa meskipun Nabi Kongzi berpikir bukan agama, tidak seperti agama yang menggunakan kehidupan masa lalu untuk menghibur orang, Digunakan untuk melahirkan untuk membimbing orang, tetapi untuk memberitahu orang Tiongkok, harus menjalani kehidupan ini dengan perasaan yang nyaman. Menjadi seorang Junzi,...

"Kita dapat menggunakan (Lunyu) untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari seluruh dunia, untuk hidup dalam harmoni dan berbicara dengan ramah," tutup Fu Chun Lin. (Arianto)







Share:

MATAKIN Gelar Kongres Agama Khonghucu Internasional 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka Peringatan Zhisheng Dan 2570 (Hari Lahir Nabi Agung Kongzi ke 2570) Kongzili, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) menggelar Kongres Agama Khonghucu Internasional 2019 pada Senin, 7 Oktober 2019 bertempat di Hariston Hotel & Suites JI. Terusan Bandengan Utara No.1 Penjaringan Pejagalan, Jakarta Utara. Acara ini dihadiri 7 negara antara lain: Indonesia, China Taipei, Mexico, Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Hadir juga Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, selaku Keynote Speech, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum MATAKIN, Bapak Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ir. Ws. Wawan Wiratma, ketua Panitia MATAKIN, dan President The Confucian Academy Hong Kong, Dr. Tong Yun Kai serta Soegianto, General Manager Hotel Hariston.

Acara ini turut dihadiri: Teddy Sugianto, Ketum INTI, Haris Chandra,  Ompu Sri Paduka Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon, Dr. Joonner Rambe SE., MM, Tokoh Lintas Agama Dan Tokoh Masyarakat serta para undangan.


Lukman Hakim Syarifudin selaku Menteri Agama dalam sambutan pembukaan mengatakan, Tidak ada aturannya mencoba memutus hubungan vertical dan horizontal, vertikal terutama kepada Tuhan maupun horizontal kepada sesama manusia, itu sama sekali tidak diajarkan kepada sesama manusia.

Kung Tsuichang, selaku Generasi ketujuh puluh Konfusius garis utama Penerus Pejabat Pemimpin Upacara persembahyangan Nabi Besar Guru Pendahulu, Ketua Chinese Association of Confucius dan Ketua Foundation dalam sambutan tertulisnya mengatakan, Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, leluhur Konfusius mendirikan Konfusianisme di Tiongkok. Belakangan, budaya Konfusianisme sangat memengaruhi dan mempromosikan perkembangan hanyak negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan dunia.

Menurut Kung Tsuichang, Konfusianisme juga menjadi kekayaan spiritual yang berharga yang dimiliki oleh umat manusia. Dalam masyarakat modern yang didominasi oleh perkembangan ckonomi, sangat penting untuk mengeksplorasi nilai-nilai dan peran Konfusianisme dan Islam dalam pengembangan bisnis dan pengembangan ekonomi.


Mulai dari leluhur Konfusius, kata Kung Tsuichang, dalam ajaran Khonghucu sangatlah mementingkan mata pencaharian orang. dan dengan demikian tentu kegiatan komersial yang kondusif untuk peningkatan mata pencaharian masyarakat.

Dalam konfusianisme percaya bahwa promosi komersial sirkulasi material dapat meningkatkan kehidupan masyarakat dan mempromosikan pembangunan sosial. Pada saat yang sama, Konfusianisme memberi
perhatian besar pada etika bisnis dan menekankan perdebatan keadilan dan kepentingan. Konfusianisme percaya bahwa untuk mencari untung dan mencari untung, seringkali tidak menguntungkan, untuk membimbing kepentingan moral dengan moralitas, untuk mencapai keuntungan besar. Tema konferensi ini adalah "Nilai-nilai Islam dan Konfusianisme berkontribusi pada pengembangan bisnis dan ekonomi," ungkap Kung Tsuichang.

"Setelah saya menjabat sebagai penerus Pejabat Pemimpin Upacara persembahyangan (Jabatan yang ditujukan untuk keturunan Nabi) bertanggung jawab untuk menyebarkan dan mengenalkan budaya Konfusian, ia juga melakukan kegiatan sosial Konfusianisme dan mempromosikan budaya Konfusianisme dalam masyarakat kontemporer pada platform Asosiasi Konfusianisme, dan Institut Konfusius. Inovasi dan aplikasi, kami berharap dapat semakin banyak pertukaran dan kerja sama yang mendalam di antara kami," tutup Kung Tsuichang. (Arianto)



Share:

150 Delegasi ASEAN Bakal Hadir pada AJAFA-21 RLF Ke-25 di Bali


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Tidak kurang dari 150 orang akan menghadiri kegiatan ASEAN Japan Friendship Association for the 21st Century Regional Leaders Forum (AJAFA-21 RLF) ke-25 yang akan diselenggarakan di Bali pada 4-7 Oktober 2019 mendatang. Para peserta itu berasal dari 8 negara ASEAN dan Jepang. Dua negara ASEAN lainnya, Singapore dan Brunai Darusalam, berhalangan mengirimkan wakilnya pada pertemuan kali ini.

Presiden Kappija-21 (Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21), Mulyono Lodji, ketika dikonfirmasi media ini terkait kesiapan pelaksanaan event internasional tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah siap menggelar acara RLF dimaksud. “Panitia sudah mempersiapkan acaranya dengan baik, hampir 100 persen telah siap. Peserta yang sudah konfirmasi akan hadir di acara ini lebih dari 150 orang,” ungkap Mulyono yang merupakan alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang angkatan tahun 2001 itu, Minggu (29/9/2019).

Terpisah, Ketua Panitia AJAFA-21 RLF 2019, Yusron Fuadi, menjelaskan bahwa dari jumlah peserta yang akan hadir, delegasi dari Kamboja menempati urutan pertama terbanyak dengan total peserta 44 orang, terdiri dari 17 pria dan 27 wanita. Jepang menjadi negara pengirim delegasi terkecil dengan jumlah peserta 3 orang. Sementara itu, Indonesia mengirimkan 33 peserta. “Dari segi jumlah delegasi yang akan hadir, RLF kali ini cukup besar pesertanya. Antusiasme kawan-kawan alumni dari negara-negara ASEAN cukup besar untuk datang ke Bali, mengikuti acara yang dirancang untuk membangun persahabatan dan kerjasama antar masyarakat negara-negara Asean maupun Jepang,” jelas Yusron, alumni progam ini yang berangkat ke Jepang pada tahun 1996.

Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia yang menjadi sponsor utama kegiatan Kappija-21 selama ini, akan hadir dalam helatan tahunan AJAFA-21 itu. Tidak tanggung-tanggung, Chief Representative JICA, Mr. Shinichi YAMANAKA, bersama tiga pejabat program officers-nya akan hadir pada acara pembukaan RLF ke-25 yang dipusatkan di Kutabex Beach Front Hotel, Jalan Pantai Kuta, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, ini. Selain itu, pejabat dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia juga akan hadir dan memberikan materi kunci (keynote speech) di pembukaan acara tersebut.

“Alhamdulillah, dari JICA akan hadir Chief Representative JICA Indonesia Office, Mr. Shinichi YAMANAKA, bersama beberapa pejabat JICA lainnya. Juga dari Kedubes Jepang, Mr. Jinno KOSUKE, pejabat bagian kerjasama ekonomi, akan hadir dan memberikan keynote speech di opening ceremony RLF Bali nanti,” imbuh Yusron.

Sebagai informasi, Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad 21 adalah sebuah kegiatan pengiriman pemuda-pemudi Indonesia calon pemimpin bangsa di abad ke-21. Program ini merupakan gagasan dari mantan Perdana Menteri Jepang, Yasuhiro Nakasone, yang dimulai sejak tahun 1984. Angkatan-angkatan awal dari program tersebut kini sudah banyak yang menduduki jabatan penting di negeri ini, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Yuherman Yusuf, anggota DPRD Riau tiga periode, merupakan salah satu alumni yang berangkat ke Jepang tahun 1984 bersama Patrialis Akbar, mantan hakim MK. Di tingkat nasional, ada Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian, Ketua Umum Golkar), Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri, Politikus PDI-P), Ferdiasyah (Anggota DPR RI, politisi Golkar), Rafdinal (Direktur Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal, Kemendes RI), dan Ilham Bintang (pemilik media mainstream Check & Recheck). Hingga saat ini, jumlah alumni program tersebut mencapai 4.200 orang tersebar di seluruh Indonesia, bekerja di berbagai bidang, baik pemerintah maupun swasta.

Selain Indonesia, Jepang juga menyelenggarakan program yang sama dengan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, semua negara ASEAN mempunyai organisasi asosiasi alumni program persahabatan negaranya dengan Jepang. Keseluruhan asosiasi alumni (10 organisasi) negara-negara ASEAN itu, ditambah satu asosiasi Jepang, bergabung dalam satu wadah organisasi di lingkup ASEAN Jepang yang diberi nama AJAFA-21 (ASEAN Japan Friendship Association for the 21st Century).

Organisasi AJAFA-21 mempunyai dua agenda pertemuan tahunan, yakni Executive Council Meeting (ECM) dan Regional Leaders Forum (RLF). ECM biasanya dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret tahun berjalan, sedangkan RFL di pertengahan hingga akhir tahun berjalan, menyesuaikan kesiapan negara tuan rumah. ECM maupun RLF dilaksanakan di negara-negara ASEAN secara bergilir. Kappija-21 mendapatkan giliran menjadi tuan rumah RLF tahun 2019 ini.

Menurut Sekretaris Jenderal Kappija-21, Wilson Lalengke, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam persiapan dan penyelenggaraan event RLF di Bali. Hingga saat ini, empat perusahaan sponsor telah menyatakan siap mendukung dan membantu terselenggaranya acara dengan baik dan lancar. “Atas nama Pengurus Pusat Kappija-21 dan panitia, saya menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak, terutama para sponsor yang akan membantu kelancaran terselenggaranya acara AJAFA-21 RLF di Bali. Hingga saat ini, beberapa perusahaan sudah menyatakan siap bantu panitia, antara lain PT. Astra International, PT. WiKA (Persero), PT. Nindya Karya, dan PT. JNE,” ungkap Wilson Lalengke, alumni program persahabatan angkatan tahun 2000 ini.

Selain dukungan dan bantuan dari para sponsor, Wilson juga menyampaikan bahwa support dari pemerintah, termasuk Pemda Bali, juga sangat besar bagi terselenggaranya kegiatan RLF. “Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah baik pusat maupun Pemda Bali yang sudah mendukung kegiatan ini. Terutama pihak Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Bali. Tanpa kerjasama yang terjalin baik ini, niscaya kegiatan yang akan berlangsung tanggal 4 hingga 7 Oktober nanti tidak mampu kami persiapkan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Wilson yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional itu. (Arianto).






Share:

Gramedia Writers and Readers Forum 2019 dengan Tajuk Keberagaman Dalam Literasi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara dengan keberagaman dan tingkat perbedaan suku, budaya, dan bahasa tertinggi di dunia. Guna menjaga persatuan dalam keberagaman ini, diperlukan tingkat Iiterasi yang baik. Dalam upaya mendukung tujuan tersebut. Gramedia bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI menggelar Gramedia Writers and Readers Forum (GWRF) 2019 Jum'at, 02/08 di Jakarta.

Acara ini merupakan forum bertemu, berinteraksi, diskusi dan sharing antara penulis dan pembaca. GWRF digelar pada 02-04 Agustus 2019 di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 11, Jakarta Pusat.

Bapak Prio Utomo, CEO PT Gramedia Asri Media mengatakan, Di tahun kedua ini, GWRF 2019 mengusung tema "Literacy in Diversity', sebagai simbol atas keberagaman di dalam dunia literasi. Seperti halnya kemajemukan di Indonesia, literasi juga tertuang pada banyak hal. Rentang usia, wilayah, dan latarbelakang, mampu memberikan inspirasi berbeda dalam dunia literasi. Pun demikian di acara GWRF 2019, penulis, pemateri, dan tema tiap kelas yang dihadirkan akan beragam. Selain kelas talkshow dan workshop, GWRF 2019 akan menghadirkan Editor's Clinic, Film Review, Book Bazaar, Music Performance, dan Awarding Gramedia Short Film Festival.


"Sebanyak 45 penulis buku dan pemateri profesional akan berbagi pengalaman serta praktik nyata dunia keliterasian dalam balutan tema yang berbeda. Sederet nama tokoh dan penulis ternama seperti Fiersa Besari, Ayu & Ditto, Aan Mansyur, Sapardi Djoko Damono, Rintik Sedu, A.Fuadi, Budiman Sudjatmiko, Maman Suherman, Naela Ali, Ayu Utami, dan lainnya dipastikan akan memeriahkan GWRF 2019 selama 3 hari. Talkshow dan workshop dari masing-masing penulis akan mengusung ragam tema ringan hingga serius, khas milenial, budaya dan sastra, pemantik kreatifitas, hingga spiritualitas.

"Dalam sesi Editor's Clinic, peserta memiliki kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para editor dari penerbit buku besar di Indonesia, guna memberikan masukan terhadap naskah yang telah ditulisnya. Para pengunjung juga dapat menikmati Music Performance, Book Bazaar dan area Food and Baverage yang berlokasi di Plaza Perpustakaan Nasional dengan harga spesial," jelas Prio.


Hal spesial lainnya dari GWRF 2019 ini adalah terdapat acara Awarding untuk Pemenang Gramedia Short Film Festival (GSFF) 2019 yang pertama kali pada Sabtu, 3 Agustus. Lanjut Prio, GSFF adalah kompetisi film pendek yang inspirasinya bersumber pada buku puisi karya penulis terkenal seperti Sapardi Djoko Damono, Maman Suherman, dan Rachel Amanda feat Keshia Deisra. Terdapat kurang lebih 600 peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti kompetisi ini.

"Seperti pada tahun sebelumnya, animo masyarakat terhadap acara ini sangat tinggi. Pemesanan tiket secara online melalui aplikasi MyValue langsung diserbu dalam waktu singkat. Gramedia Writers and Readers Forum ini merupakan komitmen Gramedia untuk terus membantu meningkatkan literasi di Indonesia, melalui acara inspiratif dan inovatif," tutup Prio. (Arianto)




Share:

BKPM Gelar Regional Investment Forum 2019 dan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2019


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Badan Koordinasi Penanaman Modal terus melakukan langkah-langkah aktif untuk mendorong investasi bagi peningkatan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan tiga kegiatan utama pada tanggal 11-14 maret 2019 di International Convention and Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.

Tiga kegiatan yang akan diselenggarakan yaitu Regional Investment Forum (RIF) pada tanggal 11 Maret 2019, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019 pada tangal 12 Maret 2019, dan Koordinasi Pengawalan Investasi Memanfaatkan Aplikasi (KOPI MANTAP) pada tanggal 13-14 Maret 2019.

Badan Koordinasi Penanaman Modal menggelar Konferensi Pers Regional Investment Forum (RIF) 2019 dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2019, hari Rabu, 6 Maret 2019 pukul 09.30 WIB - 11.00 wib, bertempat di Ruang Rapat Makassar, Lantai 3, Gedung Ismail Saleh, Kantor BKPM Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta Selatan. dihadiri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong, Indra dan Founder Crowde, Yohanes Sugihtononugroho,

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menegaskan bahwa pelaksanaan RIF 2019, Rakornas Investasi 2019, dan KOPI MANTAP dimaksudkan untuk dapat meningkatkan investasi sekaligus meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.

"Rakornas Investasi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk melakukan konsolidasi program dan kegiatan bersama aparatur penanaman modal baik di pusat dan di daerah, kemudian KOPI MANTAP sebagai upaya untuk mengkoordinasikan pengawalan investasi di daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi, serta RIF bertujuan untuk mengkomunikasikan berbagai kemajuan dan peluang investasi langsung kepada investor," ujarnya dalam konferensi pers terkait rencana pelaksanaan kegiatan BKPM tersebut, Rabu (6/3) di Jakarta.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberikan arahan dan meluncurkan KOPI MANTAP pada kegiatan Rakornas Investasi pada tanggal 12 Maret 2019. Peserta ditargetkan sebanyak 850 orang meliputi Kepala Daerah, baik Gubernur maupun Bupati/Walikota se-Indonesia, DPMPTSP Provinsi, Administrator KEK/KPBPB, serta perwakilan Kementerian/Lembaga.

"Rakornas Investasi 2019 bertujuan untuk konsolidasi seluruh pemangku kepentingan guna mendorong kegiatan investasi untuk mendorong perluasan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat'", lanjut Tom.

Kegiatan Rakornas investasi merupakan kegiatan tahunan untuk mengkonsolidasikan seluruh program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penyusunan kebijakan serta perencanaan, promosi, pelayanan dan pengendalian dan pelaksanaan penanaman modal.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Rakornas tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perindustrian, Airlanga Hartanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan beberapa pembicara dari sektor swasta.


Gelar Pitching Session Untuk Startup Unggulan

Dalam kegiatan RIF 2019, BKPM mengangkat tema "Indonesia's Digital Drive:Utilizing Digital Technology in Developing Regional and Tourism Investment Opportunities."

Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa yang membedakan RIF tahun ini dengan penyelenggaraan RIF di tahun tahun sebelumnya adalah dengan dilibatkannya para perusahaan rintisan (startup) digital.

"Saat ini digitalisasi atau penggunaan teknologi digital di berbagai aspek telah terjadi di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dari sisi ekonomi, kemajuan teknologi, revolusi digital, dan digitalisasi telah melahirkan konsep ekonomi baru yang merubah sudut pandang manusia dan model bisnis dari business as usual menjadi tanpa batas atau yang dinamakan sebagai ekonomi digital, urai Tom.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Farah Ratnadewi Indriani menegaskan bahwa teknologi digital menjadi suatu kebutuhan untuk menghadapi perkembangan ekonomi digital yang cepat, pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat duduk bersama untuk menyamakan visi dan misi guna menciptakan ekosistem ekonomi digital yang berdaya saing, terbuka atas perubahan dan berkelanjutan.

Farah menilai pemerintah daerah dapat berperan aktif dengan memanfaatkan teknologi digital untuk membantu pengembangan ekonomi di daerahnya. "Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan para startup yang menyediakan platform marketplace untuk membantu akses pasar dan akses permodalan kepada para pelaku usaha daerah yang memiliki produk/komodití unggulan," imbuh Farah.

RIF akan menampilkan beberapa sesi diantaranya digital startup pitching menampilkan 9 startup dari berbagai sektor (agritech, fishery tech, pendidikan, kesehatan, pariwisata/event, makanan, dan properti). Founder Crowde, Yohanes Sugihtononugroho, salah satu peserta pitching menyampaikan bahwa ajang RIF sangat baik dimanfaatkan sebagai eye opener kepada para pemangku kepentingan.

Kegiatan RIF 2019 terdiri dari seminar nasional pada sesi pagi yang menghadirkan pemangku kepentingan meliputi pemerintah pusat dan daerah, asosiasi, serta pelaku usaha terkait, untuk membuka wawasan tentang pengaruh dan masa depan ekonomi digital di Indonesia.

Selanjutnya akan diselenggarakan beberapa kegiatan parallel yang terdiri dari Digital Startup Pitching session untuk memfasilitasi beberapa startup terpilih. Selain itu juga kegiatan One-on-One Meeting (O3M) antara calon investor dan stakeholder terkait termasuk startup, dalam rangka membuka jalur komunikasi dengan Pemerintah.


Hadir sebagai pembicara pada seminar RIF 2019 dari kalangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan BUMN: Menkominfo, Rudiantara, Kepala BKPM, Thomas Lembong, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dadang Ratman, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugene, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Waki Subernur Jawa Timur, Emil Dardak, serta Vice President Media and Digital Wiseto Prasetyo Agung.(Arianto)







Share:

Indonesia-Korea CEO Business Forum Gelar Penandatanganan Reaktivasi IK-CEPA



Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Indonesia-Korea CEO Business Forum menggelar penandatanganan reaktivasi IK-CEPA hari Selasa, 19 Februari 2019 pukul 09.30-11.15 wib bertempat di Hotel Shangrila, Kota BNI Kav 1, Jl. Jend. Sudirman, RT.10/RW.9, Karet Tengsin, Tanahabang, Jakarta Pusat. dihadiri Menteri Perdagangan Republik Indonesia, H.E Engartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan Republik Korea, H.E Hyun Chong Kim.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, H.E Engartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan Republik Korea, H.E Hyun Chong Kim bertemu pada tanggal 19 Februari 2019 di jakarta, Indonesia. Kedua Menteri membahas cara untuk meningkatkan perdagangan dan hubungan ekonomi antara Republik Indonesia dan Republik Korea.

Kedua Menteri sepakat untuk mengaktifkan kembali perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Korea (IK-CEPA) lndonesia. Kedua Menteri percaya bahwa negosiasi yang berhasil menuju perjanjian yang bermakna secara ekonomi akan berfungsi sebagai platform baru menuju kemitraan ekonomi modern dan dinamis yang mencerminkan ikatan yang kuat antara kedua negara. Inisiatif ini menandakan tekad kuat kedua pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif  untuk memperluas perdagangan dua arah dan investasi dan untuk memaksimalkan potensi kemitraan ekonomi.


Mencerminkan visi bersama dari kedua belah pihak, disepakati bahwa pengaktifan kembali negosiasi IK-CEPA akan berjalan berdasarkan prinsip-prinsip inti berikut:

-   Memastikan perjanjian akhir berkualitas tinggi, saling menguntungkan, dan selengkap mungkin, yang meliputi perdagangan barang dan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, dan bidang-bidang lain yang akan disepakati; dan

-  Membangun perjanjian multilateral dan regional yang ada sesuai hasil negosiasi antara Republik Indonesia dan Republik Korea.

Negosiasi bertujuan untuk mencapai tujuan ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah kedua negara dengan secara substansial meningkatkan volume perdagangan bilateral dan investasi ke tingkat lebih tinggi. Kedua belah pihak bermaksud bahwa IK-CEPA akan menjadi perjanjian yang dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kedua Menteri akan menginstruksikan para pejabat untuk segera mulai bekerja dan mencapai kemajuan pada IK-CEPA dengan tujuan mencapai hasil segera mungkin pada akhir tahun ini.

                                                                  Reporter : Arianto

Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan 3 Pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 - 2029 ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan Pemilu 2024 ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini