Duta Nusantara Merdeka | Humbahas
Suasana haru biru mengiringi isak tangis pelepasan Bapak dr. Budiman Simanjuntak. M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Humbahas yang telah memasuki masa Purna Bhakti per 30 Maret 2019 dan genap berusia 60 tahun. Bertempat di Open Stage Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara. Selasa (2/04/2019),
Sebelum acara Purna Bakti dilasanakan pertama sekali diawali dengan Ibadah secara Kristiani selepas itu menyanyikan kidung puji-pujian, serta dilanjutkan dengan khotbah yang dibawakan oleh Reses HKBP Distrik III Humbang Hasundutan Pdt. Renova J.Sitorus, STh," yang diambil dari Injil Yesaya, 46:4 ," Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus: Aku mau memikul dan menyelamatkan kamu. Sedangkan nats tambahan khotbah sendiri dikutip dari Injil Amsal 20: 24, " Langkah orang ditentukan oleh Tuhan, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?
Selepas Ibadah, acara kembali dilanjutkan dengan makan bersama dan dilanjut dengan kata kata sambutan salam sapa dari jajaran Dinas Kesehatan meliputi dari Puskesmas, Ikatan Bidan Indonesia, IDI, BPJS, Ibu Dharma Wanita Dinkes dan juga rekan kerja dari OPD diantaranya dari Dinas KB, Dinas Disnaker , Direktur RSUD dan juga BPJS Kesehatan.
Acara pelepasan pejabat yang memasuki masa purna bhakti berlangsung dalam suasana kebersamaan, kekeluargaan, santai, dan haru. Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Matiti dan staf yang diwakili oleh dr. Tiar Sihombing menyampaikan pesan dan kesannya, “Saya ucapkan selamat kepada dr. Binner Sinaga yang telah mendapatkan promosi menjadi Plt.di Dinas Kesahatan Humbahas, agar nantinya di penugasannya menjadi PLT dapat melanjutkan dan meneruskan motifasi serta Visi dan Misi yang sebelumnya telah diranjang oleh Kadis Dinkes yang lama.
Untuk dr. Budiman yang baru saja menerima Purna Bhakti, semoga selalu sehat wal afi’at, berkah, dan dapat menikmati masa pensiunnya bersama Ibu dan juga Anak anak beserta cucu-cucunya.Ungkapnya.
Sambutan mewakili kepala bidang dan juga kepala Seksi dr. Harland Sihombing menyampaikan “Selama kurang lebih 8 tahun mengabdi, merupakan rentang waktu yang panjang, tentunya banyak suka duka yang dilalui, oleh karena itu kita harus selalu mensyukuri nikmat yang didapat.
Kepada Bapak dr.Budiman Simanjuntak. M.Kes. Saya merasa terharu dengan acara ini, dan juga meminta maaf kepada dr. Budiman selama bertugas ada hal-hal yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan, baik perbuatan, perkataan, hingga tingkah laku. mohon dimaafkan.
Doakan kami agar para pegawai yang ada di Dinas Kesehatan dapat menjalani tugas kami sebaik-baiknya tanpa sesuatu apapun juga dan kami mengharap kan kelak kami mendapatkan posisi seperti saat ini jika kami pensiun nantinya.
Harapan kami semoga bapak dan ibu sehat-sehat selalu dalam menjalani purna bakti ini dan dapat membimbing anak cucu dirumah. Bukanlah pertemuan yang kami sesali namun perpisahanlah yang kami tangisi untuk berpisah kepada bapak Budiman secara kedinasan. Tutur Harland .
Sambutan Plt. dr. Binner Sinaga mengarah-kan sambutan yang telah diberikan dan disampaikan oleh rekan rekan dari Kadis Disnaker, Kadis KB, Direktur RSUDS, Kapus, Kabid, Kasi beserta staff," Mengatakan, sekaitan dengan khotbah yang disampaikan pengkhotbah,"Bahwa setiap orang ada masa-nya, dan setiap masa ada orangnya.
Tiap ada pertemuan pasti ada perpisahannya, tiada pertemuan tanpa diakhiri perpisahan. Jadi kalau kita ikuti kata-kata tersebut," Perpisahan ini berat, namun suka tidak suka harus berhenti sebagai PNS, karena usia.
Artinya bekerja sampai selesai karena usia, itu perlu kita syukuri, dijalani dan dinikmati. Purna Bakti sebagai PNS adalah proses alamiah, yang tidak bisa dihentikan sedetik pun.
Waktu terus berjalan, tanpa disadari perjalanan meniti kerier sebagai PNS sampai penghujung jalan. Rutinitas selama perjalanan 30 tahun, dengan segala pernak-pernik, friksi-friksi, haru biru perjalanan karier seorang PNS pun harus berhenti.
Senangnya pensiun, tidak masuk kantor, di rumah santai. Pensiun berarti bebas pergi ke mana pun tanpa membuat surat izin untuk atasan. Tidak perlu lari-lari presensi finger print, takut terlambat yang berdampak pada pengurangan tunjangan kinerja.
Hal yang menenangkan dan menyenangkan tidak mendengar "nyinyiran" orang lain. Di rumah tidak masuk kerja sehari atau dua haripun mungkin sangat enjoy untuk bersantai-santai. Namun lama kelamaan pasti muncul rasa bosan dengan rutinitas di rumah yang pola kerjanya santai tidak seperti masih aktif di kantor, bekerja dengan target dan deadline.
Status PNS boleh pensiun, tetapi status sebagai warga masyarakat tidak berhenti. Artinya pensiun itu berarti masih diberi kesempatan untuk menyumbangkan darma baktinya kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan dan profesinya.
Ditambahkan Plt, Saya mengaku terharu dengan diadakanya acara ini, dan juga meminta maaf kepada pak Budiman , jika selama bertugas ada hal-hal yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan, baik perbuatan, perkataan, hingga tingkah laku mohon dimaafkan.
Jadi perpisahan bukanlah bercerai, kenang-kenangan yang sudah kita pupuk dan kita bina dalam hati , tolong kita jaga dan kita laksanakan sampai kapapun, dan bahkan sampai hidup hayat kita. Tutur Binner.
Selanjutnya Istri Budiman Simanjuntuk/ br.Siregar menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya atas Firman Tuhan serta doa yang disampaikan oleh bapak pendeta kepada kami, semoga dapat kami jalani dalam kehidupan kami khususnya kepada suami saya yang sudah menerima masa purna baktinya dari pemerintah.
"Saya memohon dukungan doa dari rekan-rekan kerja dari Dinkes agar kami diberi kesehatan kedepannya tanpa ada sesuatu kendala apapun juga, begitu juga kepada rekan-rekan suami saya, kita bukan berpisah untuk selama-lamanya, tapi kita hanya berpisah secara kedinasan saja, untuk itu bekerjalah dengan sebaik-baiknya, teruskanlah pekerjaan kalian dengan lebih baik lagi kedepannya .
Ingatlah mengucap syukur kepada Tuhan , agar kalian diberkati dalam menjalankan tugas dan bisa seperti suami saya men dapatkan purna bakti saat pensiun nantinya. Jangan lupa nantinya, jika ada acara apapun didinas kesehatan ini jangan lupa meng undang kami .
Diakhir penghujung acara dr.Budiman menyampaikan sambutannya terkait mata rantai dan sapu lidi yang kuat, yang tidak bisa dicerai beraikan oleh siapapun juga, untuk menggoyangkan pekerjaan.
Sejak saya bertugas di Dinkes sudah pernah saya sampaikan 3K yakni Kebersamaan, Keterpaduan dan juga Kemesraan, "Kebersamaan tanpa keterpaduan tidak ada artinya sama sekali.
Kebersamaan itu kita punya kekuatan, dengan kebersamaan kita-kita menjadi kuat dan teguh," Oleh karena itu Kebersamaan itu harus selalu tumbuh, kebersamaan bukan hanya untuk kekuatan tapi kebersamaan juga haruslah saling ketergantungan, ibarat mata rantai dan juga sapu lidi.
Alat itu kuat jika kebersamaan dan keter gantungan . Justru mata rantai dan juga sapu lidi yang lemah itulah yang harus kita perbaiki supaya kuat, itulah yang saya tanamkan selama ini diDinas Kesehatan .
Saling membantulah dan saling mendukung, ingatlah bahwa senyumanmu senyuman manis, engkau akan tersenyum dan tertawa dengan gigi pepsodent mu, tapi tentunya dengan jajaran-jajaran gigi yang banyak digusi kita.
"Jika hanya satu gigi, namanya dikatakan berlobang, dan juga tidak bisa makan apa-apa jika hanya dua atau tiga gigi saja , tapi dengan berdirinya gigi tersebut sejajaran , kebersamaan itu menjadi indah, sebab hanya menampakan senyum digigi saja, siPasien akan tersenyum dan membuat orang semakin tertarik pada kegiatan kita .
Ditambahkan Budiman, marilah kita pupuk kebersamaan itu agar semakin kuat ,kita pupuk terus supaya ada kenikmatan pelayan kita kedepan, pelayanan kita sangat dibutuhkan masyarakat. Akhir daripada pelayanan kesehatan adalah kepuasan daripada pasien yang kita berikan, hanya dilihat pasien sajapun kita sakitnya akan berkurang apalagi kita jamah dan kita sapa dia dengan 3S ( Senyum, Sapa dan Salam).
Lebih lanjut," Ingat, bahwa pekerjaan yang paling tinggi adalah memberikan dan melepaskan orang dari penderitaan. Kalau kita memberikan uang atau benda itu sudah biasa, tapi melepaskan orang dari penderitaan dan juga melepaskan dari penyakitnya itu adalah pekerjaan yang sangat luar biasa dan mempunyai pahala seperti khotbah yang diasmpaikan pendeta tadi.
Kita semua sama dengan Pendeta, melepaskan belengu-belengu kebodohan dan kegelapan. Anda dan saya adalah lilin-lilin kecil yang masuk dalam kegelapan, artinya bahwa kita menerangi orang, dan mengucap syukurlah pada Tuhan karena kita bisa bekerja di dinas kesehatan ini .
Rasa syukur kita, kita wujud nyatakan dalam kinnerja yang lebih baik. Ingatlah bahwa penyakit, performan dari penderita adalah bukan dari kegelapan,"Kegelapan itu hanya ada didunia, kasih sayang yang didunia ini penyakit, kasih sayang didunia ini penderitaan. Kita diutus Tuhan menjadi lilin kecil, segelap-gelapnya dunia ini, jika ada lilin kecil akan jadi terang.
Perbuatan kecil akan mengalahkan kegelapan manapun, semakin banyak lili-lilin kecil semakin nampak terang kehidupan buat kita para Dinas Kesehatan kedepannya, Tutur Budiman mengakhiri .
Acara diakhiri dengan ramah tamah dan pemberian penyematan ulos dan pemberian cendra mata kepada dr.Budiman dan juga istri yang telah memasuki masa purna bhakti. **
Wartawan DNM : B.Nababan