Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Diskusi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diskusi. Tampilkan semua postingan

Pilpres 2024: Pertempuran Sengit


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pertarungan elektabilitas antara Ganjar dan Prabowo yang semakin dekat dalam hasil survei Kompas Agustus 2023 mencerminkan persaingan ketat dalam Pilpres 2024. Sebelumnya, Prabowo sempat unggul pada survei Mei 2023. Dengan Anies tetap di posisi ketiga, Pilpres nampak menjadi duel antara dua capres yang mengaku sebagai penerus Jokowi.

Pengaruh Jokowi dalam dinamika politik ini menarik untuk diamati. Gaya politik "bermain dua kaki" dan pengaturan antara Ganjar dan Prabowo menimbulkan pertanyaan mengenai arah yang akan diambil dalam drama politik ini. PARA Syndicate menggelar forum diskusi mengenai kenaikan elektabilitas Ganjar dan apakah Jokowi akan mempertimbangkan pilihan tersebut.

Para tokoh seperti Eriko Sotarduga dari PDI Perjuangan dan Ray Rangkuti dari Lingkar Madani/LIMA Indonesia memberikan pandangan yang menarik dalam forum tersebut. Namun, pertanyaan tetap terbuka mengenai bagaimana dinamika ini akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang menjelang Pilpres.

Pertemuan PARA Syndicate pada Senin (28/08/2023) di Jakarta, dengan kehadiran narasumber seperti Eriko Sotarduga, Ray Rangkuti, Ari Nurcahyo, dan Lutfia Harizuandini, menjadi wadah penting untuk menganalisis lonjakan elektabilitas Ganjar dan potensi minat Jokowi terhadap kandidat tersebut. Dengan situasi yang terus berubah, Pilpres 2024 berpotensi menjadi salah satu pertempuran politik yang paling sengit dalam sejarah politik Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Diskusi Bersama Usung Tema "Ikhtiar Politik PPP 2024: Menjemput Kemenangan"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam diskusi yang berlangsung pada Rabu, 23 Agustus 2023, di DION, Senayan Park, Jakarta, terjadi pertemuan yang menarik antara Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Muhamad Mardiono, dan Jurnalis Senior Imam Priyono. Diskusi ini memusatkan perhatian pada tema yang sangat relevan dalam konteks politik saat itu, yaitu "Ikhtiar Politik PPP 2024: Menjemput Kemenangan."

Dalam acara tersebut, H. Muhamad Mardiono menyampaikan pandangannya tentang upaya yang harus dilakukan oleh PPP untuk meraih kemenangan dalam pemilihan 2024. Dia menekankan pentingnya ikhtiar politik yang lebih kuat sebagai langkah awal menuju hasil yang diharapkan. 

Melalui diskusi ini, Mardiono ingin menyampaikan keyakinannya bahwa kemenangan politik bukanlah sesuatu yang diperoleh secara kebetulan, tetapi harus didasarkan pada kerja keras, dedikasi, dan strategi yang matang.

Diskusi ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang visi dan misi PPP dalam konteks politik 2024, tetapi juga menghadirkan insight berharga bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam dinamika politik di Indonesia.

Dan yang pasti, diskusi ini mencerminkan komitmen PPP dalam menghadapi pemilihan 2024 dengan tekad dan persiapan yang matang. Dengan dukungan dari Jurnalis Senior Imam Priyono, pandangan Plt. Ketua Umum H. Muhamad Mardiono tentang ikhtiar politik dan kemenangan politik dapat tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat luas, membantu membentuk pemahaman yang lebih baik tentang visi partai dalam perhelatan politik mendatang.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Kolaborasi Harian Kompas dengan PT PLN Gelar Diskusi: Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Harian Kompas bekerjasama dengan PT PLN (Persero), perusahaan penyedia energi terkemuka di Indonesia, menggelar Kompas Talk bertema "Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur" di Jakarta, Rabu (12/7/2023). Acara ini bertujuan untuk membahas pentingnya penggunaan elektrifikasi dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

Hadir dalam acara ini berbagai tokoh penting yang terkait dengan pertanian dan ketahanan pangan. Salah satunya adalah pemimpin redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, yang memberikan sambutan pembukaan. Dharmasaputra menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pertanian dan penyedia energi dalam menghadapi tantangan dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko selaku Pembicara Kunci menyampaikan pentingnya elektrifikasi pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dia juga menjelaskan bagaimana kolaborasi antara petani, peneliti, dan perusahaan energi dapat menciptakan inovasi yang mampu memberikan dampak positif bagi sektor pertanian.

Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah narasumber ahli dan praktisi terkait, seperti petani muda Rayndra Mahmudin yang berbagi pengalamannya dalam mengimplementasikan elektrifikasi di ladangnya. Selain itu, peneliti Desa Digital IPB-FAO, Auzi Asfarian, memberikan pemahaman tentang pengaplikasian teknologi digital di sektor pertanian.

Turut hadir dalam kegiatan ini pula Tonny Bellamy, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), serta Muhammad Taufik Ratule, Sekretaris Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian. Bellamy memberikan wawasan mengenai upaya PT PLN dalam mendukung elektrifikasi pertanian di Indonesia, sementara Ratule membahas langkah-langkah Kementerian Pertanian untuk mendorong ketahanan pangan melalui penggunaan energi listrik yang lebih efisien.

Dalam sesi tanya-jawab, peserta acara berkesempatan untuk bertanya kepada para pembicara tentang hal-hal terkait dengan elektrifikasi pertanian dan ketahanan pangan. Diskusi yang terjalin memberikan wawasan berharga serta pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya mengintegrasikan teknologi energi dalam sektor pertanian di Indonesia.

Melalui kolaborasi antara Harian Kompas dan PT PLN (Persero), acara Kompas Talk bertema Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur ini menjadi wadah yang berhasil menghadirkan pemangku kepentingan dalam satu forum. Harapannya, diskusi ini dapat mendorong terciptanya langkah-langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia melalui penggunaan energi listrik yang efisien dan berkelanjutan.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Marinus Gea Hadiri Diskusi Publik Usung Tema "Peran Masyarakat dalam Pengendalian Inflasi"


Duta Nusantara Merdeka | Serpong 
Marinus Gea, anggota DPR RI (2019-2024) dapil Banten III Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan menghadiri Diskusi Publik mengusung tema "Peran Masyarakat dalam Pengendalian Inflasi". Acara ini diadakan di BSD Serpong pada Sabtu, 8 Juli 2023. Marinus Gea menyampaikan, "Bagaimana peran masyarakat secara bersama-sama bergotong-royong untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya masing-masing."

Provinsi Banten sendiri memiliki tingkat inflasi yang termasuk tinggi, dan penyebab utamanya adalah harga pokok bahan-bahan makanan sehari-hari. Marinus Gea menjelaskan bahwa edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mampu mengendalikan inflasi dengan cara mengurangi pemborosan dan tidak melakukan penimbunan barang. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk lebih mendukung produk-produk dalam negeri.

Lebih lanjut, Marinus Gea menghimbau agar masyarakat meningkatkan produktivitas, terutama dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Contohnya, masyarakat dapat menanam tanaman seperti cabe di pekarangan rumah menggunakan pot, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan minimal keluarga. Dengan produksi bahan-bahan pokok yang efektif dan efisien di sekitar rumah, masyarakat dapat turut serta dalam pengendalian inflasi.

Dan yang pasti, Marinus Gea berharap bahwa acara ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran mereka dalam mengendalikan inflasi. Inflasi bukan hanya merupakan masalah negara, tetapi juga menjadi masalah bangsa dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengambil bagian dalam langkah-langkah kecil, masyarakat dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia.

Diskusi publik ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk saling berbagi pandangan dan ide mengenai upaya pengendalian inflasi. "Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari setiap individu, diharapkan dapat tercipta kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah inflasi ini," ujarnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Syahganda Nainggolan Hadiri Halal bi Halal Koalisi untuk Perubahan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dr. Syahganda Nainggolan, Aktivis Senior dan Direktur Eksekutif Lingkar Sabang-Merauke menghadiri acara Halal bi Halal “Koalisi untuk Perubahan” yang diselenggarakan oleh INDONESIA GEMILANG bekerjasama dengan BPJK PARTAI DEMOKRAT di Jakarta, Sabtu (06/05/2023). Dalam acara tersebut, Dr. Syahganda menekankan pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia dan perlunya pendidikan politik bagi masyarakat.

"Aspek terpenting dari acara tersebut adalah perlindungan demokrasi di Indonesia. Dia menegaskan, demokrasi tidak boleh dikhianati, apalagi setelah masa kelam otoritarianisme(kekejaman) di era Soekarno dan Soeharto," kata Syahganda kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka di Jakarta.

Dr. Syahganda berharap agar demokrasi di Indonesia tetap terjaga, dan pemerintah jangan menggunakan istana presiden sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan segelintir partai politik.

Lebih lanjut, Dr. Syahganda juga mengomentari pemilihan presiden yang akan datang dan perlunya perubahan. Dia mengkritik pencalonan Airlangga, Budi Gunawan, dan Luhut Panjaitan, menyatakan bahwa mereka mewakili status quo dan bukan perubahan yang dibutuhkan Indonesia. 

Menurut Dr Syahganda, rakyat Indonesia harus menang melalui agenda perubahan yang meliputi revisi omnibus law dan pembubaran IKN karena rentan terhadap kepentingan asing.

"Koalisi untuk Perubahan menegaskan perlunya pendidikan demokrasi dan politik di Indonesia. Selain itu, Acara ini juga menyediakan platform yang sangat baik bagi kelompok politik dan organisasi masyarakat sipil untuk berkumpul dan berkolaborasi menuju tujuan bersama," pungkasnya. (Arianto)


Share:

Jaksa Agung Tegaskan Pentingnya Penegakan Hukum Humanis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Jaksa Agung RI ST Burhanuddin menegaskan terkait pentingnya penegakan hukum humanis.

Hal itu disampaikan dalam diskusi bertajuk “Tajam ke Atas, Humanis ke Bawah”, antara Jaksa dan Tim Media Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung. 

Ia menjelaskan bahwa sejatinya berbicara mengenai penegakan hukum humanis, maka berbicara tentang kemanusiaan. 

"Kemanusiaan diatur sejak zaman Hindia Belanda yakni sejak bayi dalam kandungan sudah mengenal hak untuk hidup dan waris, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 2 Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesie diatur dalam Staatblad 1847 No. 23," katanya, Senin (1/5). 

Lanjutnya, dalam Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 sebagaimana pada Pasal 53, diatur juga mengenai hak hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf hidup, terlebih lagi diperkuat dalam konstitusi negara kita yakni dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 28A yaitu “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. 

Hal ini kata dia menunjukkan bagaimana hak-hak kemanusiaan sebagai hak dasar manusia sangat dijamin dan dilindungi oleh negara. Maka dari itu, sebelum berbicara hukum terlalu jauh, harus memahami dahulu konteks kemanusiaannya. 

Dalam konteks kemasyarakatan dan kemanusiaan, ada adagium yang sangat populer dalam penegakan hukum yaitu 'Salus Populi Suprema Lex Esto' yakni keselamatan manusia adalah hukum tertinggi. 

Pandangan-pandangan diataslah melahirkan bagaimana hukum tidak bisa dipisahkan dengan kemanusiaan yang sering kita sebut sebagai penegakan hukum humanis.

"Dalam falsafah hukum, hukum ada untuk manusia, bukan untuk diputarbalikkan. Hal ini berarti penegakan hukum dapat menjamin nilai-nilai yang sudah digali oleh pendiri bangsa yaitu Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kedaulatan Rakyat, dan Nilai Keadilan Sosial," terang dia.

"Lalu seiring berkembangnya waktu, adanya penambahan nilai yakni Nilai Kepastian Hukum dan Nilai Kemanfaatan," tambahnya. 

Lebih lanjut ia menyebut sistem nilai yang berubah dan berkembang ini membuat hukum tak boleh kaku dan hanya mengejar satu nilai saja seperti Nilai Kepastian Hukum atau Nilai Keadilan. 

Karenanya, menurut dia hukum harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yaitu nilai kemanusiaan yang disebut dengan humanistik.

Lebih jauh, Jaksa Agung menyampaikan, adanya mazhab hukum yang selama ini dipelajari dalam dunia perkuliahan seperti hukum progresif (digagas oleh Prof. Satjipto Rahardjo), karena hukum hidup dan beradaptasi dengan kebutuhan hukum masyarakat dan di masa mendatang. Hukum modern saat ini juga tidak terlepas dari nilai kemanusiaan yang ada. 

Oleh karenanya, Jaksa Agung menuturkan penegakan hukum humanis adalah penegakan hukum yang mampu menggali rasa keadilan dalam masyarakat (living law). Meski demikian, hukum positif tidak dapat ditinggalkan dan justru tetap sebagai penguatan menjamin kepastian serta menjadi bukti hadirnya negara di tengah masyarakat karena memiliki perangkat, sarana, prosedur (tata laksana), dan bersifat mengikat bahkan memiliki sanksi.

Selanjutnya, Jaksa Agung selalu berpesan bahwa kehadiran Jaksa tidak sekedar hanya sebagai pelaksana/cerobong undang-undang, namun Jaksa harus berani mengambil sikap sebagai dinamisator dan katalisator. 

Penegakan hukum humanis harus beradaptasi dengan kebutuhan hukum saat ini, tidak pandang bulu, serta dapat diterima oleh masyarakat. Maka untuk mendukung itu semua, perlu adanya program penegakan hukum yang berpihak pada masyarakat. 

Jaksa Agung mengatakan program penegakan humanis yang sudah ada saat ini seperti penghentian penuntutan melalui keadilan restoratif, pendirian Rumah Restorative Justice dan Balai Rehabilitasi, Program Jaga Desa (Jaksa Garda Desa), serta Jaksa Menjawab, harus diefektifkan dan dikembangkan pelaksanaannya di tengah masyarakat. 

Jaksa Agung menekankan seorang Jaksa harus hadir dan memberi manfaat, serta menjadi solusi di setiap permasalahan hukum masyarakat. 

Adanya program penegakan hukum humanis tersebut menunjukkan bahwa program-program dibuat dengan kajian untuk kepentingan masyarakat yang nantinya bermanfaat dalam menciptakan keharmonisan dan kedamaian. 

Apabila kesadaran hukum masyarakat telah terbentuk, maka secara otomatis akan meringankan pekerjaan penegakan hukum di masa mendatang. Bahkan di beberapa negara maju dan aman, lembaga pemasyarakatannya dalam keadaan kosong yang menandakan bahwa penegakan hukum di negara tersebut berjalan dengan baik. 

"Sebaliknya, bila dilihat lembaga pemasyarakatan dalam keadaan penuh, ini menunjukkan tingginya kasus tindak pidana dan kriminalitas yang ditangani. Selain itu, keadaan lembaga pemasyarakatan yang penuh menandakan bahwa penegakan hukum belum menimbulkan efek jera dan memanusiakan manusia, serta negara belum mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warganya," urainya.

Harapan Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai penggagas penghentian penuntutan dengan keadilan restoratif yang sudah mendapatkan legitimasi di forum Internasional berupa efektivitas dan implementasi restorative justice sebagai role model penghentian perkara di luar pengadilan, agar kedepannya peraturan mengenai keadilan restoratif didorong menjadi undang-undang. Sebab hal ini sangat penting dalam rangka penegakan hukum humanis dan kita menjadi salah satu barometernya di dunia, sehingga kita mendapatkan legitimasi secara formil dalam pelaksanaannya. 

Diskusi ringan antara Jaksa Agung dengan Tim Media Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung ditutup dengan pesan Jaksa Agung yaitu bahwa tidak semua yang melakukan tindak pidana itu karena serakah dan jahat, namun bisa akibat faktor lingkungan dan hubungan sosial. Oleh karenanya, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menciptakan lingkungan yang baik, sehat, dan bermartabat bagi kemanusiaan. (Arianto)

Share:

DPD GBN Jakarta Gelar “Diskusi Publik dan Buka Puasa Bersama”


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum yang akan datang, Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Bhinneka Nasionalis (DPD GBN) Provinsi DKI Jakarta telah mengadakan kegiatan Diskusi Publik dan Buka Puasa Bersama di Jakarta, Kamis (13/04). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkokoh integritas kebangsaan menuju Pemilu 2024.

Diskusi publik ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, dan juga para anggota DPD GBN Provinsi DKI Jakarta. Adapun tema yang diusung dalam diskusi publik ini adalah "Memperkokoh Integritas Kebangsaan Menuju Pemilu 2024". 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh integritas kebangsaan dari setiap individu bangsa dalam rangka membangun NKRI yang maju, yang didukung oleh rakyat yang memiliki pemahaman utuh terhadap nilai-nilai bangsa.
 
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi lompatan kualitatif dalam menyebarkan pesan-pesan kebangsaan sebagai bekal dalam menyongsong terlaksananya pemilihan umum 2024 yang berintegritas," kata Yenny Sucipto, M.Si, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Bhinneka Nasionalis (DPD GBN) Provinsi DKI Jakarta periode 2022-2027 dalam Diskusi Publik di Jakarta.

Oleh karena itu, ujar Yenny, pra-kondisi yang menyeluruh dan sistematis perlu dilakukan agar hasil pemilihan umum dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan cita-cita proklamasi 1945.

"Dengan adanya kegiatan Diskusi Publik dan Buka Puasa Bersama ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dalam memperkuat kebersamaan dan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya. 

"Semoga kegiatan ini dapat diikuti dengan antusias oleh masyarakat dan memberikan dampak positif dalam mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum yang berintegritas di tahun 2024," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Eros Djarot, Ketua Umum DPP GBN menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024 yang semakin dekat.

Menurut Eros Djarot, kita sedang menghadapi krisis kepemimpinan nasional. Krisis ini menyebabkan berbagai masalah yang mempengaruhi kemajuan dan kesejahteraan negara. Krisis kepemimpinan dapat terlihat dari berbagai tindakan dan keputusan yang tidak selalu berpihak pada kepentingan masyarakat.

"Krisis kepemimpinan nasional ini tentunya harus segera ditangani, sehingga negara dapat bergerak maju dan mencapai tujuan yang diinginkan. Diperlukan kepemimpinan yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat, memperkuat integritas lembaga-lembaga negara, serta mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi," lanjutnya.

Dalam situasi seperti ini, kita semua harus memperkuat semangat kebersamaan untuk memperbaiki kondisi bangsa. Kita harus terus berjuang dan bekerja keras untuk menyelesaikan krisis kepemimpinan nasional ini agar kita dapat membangun negara yang lebih baik di masa depan.

Kegiatan diskusi publik dan buka puasa bersama ini mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024 yang semakin dekat. (Arianto)




Share:

GP Ansor DKI Jakarta Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta bersama Kominfo menggelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim serta Diskusi Ngobrol Bareng Sahabat dengan tema "Membangun Narasi Kebangsaan Di Ruang Digital" yang diadakan di Kantor PW GP Ansor DKI Jakarta, Jumat (31/03). 

"Dunia nyata sama dengan dunia maya yaitu salah satunya aturan di dunia nyata kita punya Undang-undang, di dunia maya pun kita punya Undang-undang. Oleh karena itu sahabat-sahabat sekalian pertarungan hari ini  bukan hanya pertarungan yang ada di dunia nyata, tapi pertarungan hari ini ada di dunia maya," kata Muh. Sufyan Hadi, Wakil Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta dalam diskusi Dialog Sahabat 

Sekarang ini begitu gampang kita untuk melakukan akses di media sosial sehingga orangpun terbangun mindset cara berfikirnya itu karena adanya media sosial. Coba kita ingat Pemilu tahun 2019 begitu hebat dan kencangnya karena yang main itu ketikan jari sahabat-sahabat sekalian. Tetapi isi otak didalam kita ini itu ruwet dan mumet, mungkin pengennya hantam saja bahkan dalam satu keluarga ada yang tidak bertegur sapa.

Oleh karena itu, lanjut Sufyan, kita mempunyai basis keilmuan, keIslaman dan keIndonesiaan itu harus mampu untuk mengisi ruang-ruang digital itu. Implementasi di negeri kita sangat kurang sekali yang aktif dalam media sosial contoh misalnya di Twitter itu adalah ukuran konsumsi orang elit (misalnya tenaga ahli di DPR wajib main twitter karena isu elit itu ada di Twitter). 

Saya yakin disini hanya sedikit yang punya Twitter dan itupun kalau ada Twitter paling untuk melihat trending topik yang malam Jum'at dan malam Sabtu. Jadi hari ini ruang publik itu bukan hanya yang kita rasakan sentuhan badan, tapi ada di media sosial. Begitu gampang dan cepatnya semua isu-isu itu terpublish di media sosial hari ini. 

Menurut Sufyan, Kita harus menguasai Twitter untuk membangun narasi-narasi positif dan kebangsaan, seperti tadi saya bilang bahwasanya kita harus punya  pemahaman soal keIslaman yang Insya Allah bisa juga dengan Tokoh yang lain. NU pun tidak akan pernah kekurangan stok untuk berbicara soal Islam. Yang kedua kita mempunyai kemampuan untuk mampu mengkolaborasi dan akulturasi antara budaya, sosial, kebangsaan, nilai patriotisme itu hanya NU yang mempunyai ramuan tersebut. 

"Mari mulai hari ini kita isi ruang digital tersebut yang Insya Allah soal digitalisasi ini sampai Desember kedepan, nanti di PAC-PAC Ansor dan Banser  bisa lebih banyak berbicara soal digital. Kita akan undang narasumber-narasumber yang mumpuni yang bisa membuat sahabat-sahabat cakap dan canggih dalam bermedia sosial serta mampu membangun narasi positif, kebangsaan dan keagamaan yang mampu untuk merubah mindset dan pola pikir bangsa dan negeri ini," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini, Pengurus-pengurus GP Ansor dan Banser DKI Jakarta,  Komisioner KPI Mimah Susanti, Muh. Sufyan Hadi, Wakil Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta dan Ahmad Faisol, Praktisi & Bendahara GP Ansor DKI Jakarta sebagai narasumber. (Arianto)

Share:

Diskusi "Membaca Sikap Ganjar Menolak Israel"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Diskusi "Membaca sikap Ganjar Menolak Israel" menjadi topik yang menarik untuk dipertimbangkan mengingat pernyataan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, yang menolak keras adanya rencana kunjungan delegasi Israel ke Indonesia pada tahun 2018 lalu.

"Penolakan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo ini harus dilihat sebagai suatu bentuk keberanian dalam menentang perlakuan Israel terhadap Palestina," kata Eko Sulistyo, mantan Deputi IV Kantor Staf Presiden dalam diskusi "Membaca sikap Ganjar Menolak Israel" di Rumah Ganjar Jakarta, Selasa (28/03).

Eko menekankan bahwa selama ini, banyak pihak yang terlalu mempertimbangkan faktor ekonomi dan politik dalam menentukan hubungan luar negeri dengan negara-negara tertentu, tanpa memperhatikan masalah kemanusiaan.

Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya bisa diterima oleh semua pihak. Sejumlah kritikus menilai bahwa penolakan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo terhadap kunjungan delegasi Israel tersebut lebih karena motivasi politik dalam rangka meningkatkan popularitasnya di kalangan masyarakat. 

Bahkan, Mereka juga menilai bahwa penolakan semacam ini kurang tepat karena Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang seharusnya membuka kesempatan kerja sama dengan negara lain demi meningkatkan perekonomian nasional.

"Bagaimanapun, diskusi mengenai sikap Ganjar Pranowo dalam menolak Israel patut dipertimbangkan sebagai salah satu indikator hubungan luar negeri Indonesia dengan negara lain. Sikap-tindakan ganjar dinilai terkait dengan kebijakan luar negeri Indonesia dalam perlindungan hak asasi manusia, solidaritas internasional, dan kepentingan nasional Indonesia secara keseluruhan," pungkasnya. (Arianto)

Share:

DPD LKPHI DKI Jakarta Gelar Pelantikan & Diskusi Publik


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia DKI Jakarta (DPD LKPHI DKI Jakarta) menggelar Pelantikan & Diskusi Publik mengusung tema "KUHP & NEGARA HUKUM DEMOKRASI" di Jakarta, Jum'at (10/03).
 
"Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia DKI Jakarta kami bentuk sampai mendapatkan legal standing pemerintah, dalam hal ini adalah kerja hukum dan hak asasi manusia," kata Ismail Marasabessy, SH, Direktur Eksekutif DPN LKPHI dalam acara pelantikan.

"Karena kita melihat sejumlah problematika yang terjadi di masyarakat dalam bidang hukum, di mana LBH-LBH terdahulu atau lembaga yang berkonsentrasi pada dunia hukum tidak lagi melihat dan memperhatikan masalah-masalah hukum atau problematika-problematika hukum yang dialami oleh masyarakat miskin kota yang ada di Jakarta bahkan seluruh Indonesia," ungkapnya. 

"Tujuan dari lembaga ini tidak semata-mata adalah menjadi mitra strategis pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ucapnya.

Disisi lain, LKPHI akan bersinergi dengan pemerintah baik yang berkonsentrasi pada bidang-bidang hukum maupun bukan bidang hukum dan lembaga ini kami bentuk untuk bagaimana menjadi rumah atau menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perlindungan hukum. 

"Saya sangat berharap kepada rekan-rekan yang baru saja dilantik untuk menjaga amanah dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral hukum dan memperhatikan seluruh masalah hukum masyarakat khususnya di DKI Jakarta yang meminta perlindungan hukum," pungkasnya. (Arianto)

Share:

BNN RI Gelar FGD Nilai Budaya Kerja


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melalui Deputi Pencegahan BNN melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Nilai Budaya Kerja (Doktrin BNN) secara hybird pada Jumat (17/2) di Gedung BNN, Jakarta.

Focus Group Discussion (FGD) tersebut dibuka secara resmi oleh Inspektur Utama BNN, Drs. Wahyono, M.H., CFRA yang dihadiri para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BNN, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BNN dan seluruh Kepala BNNP serta Kepala BNNKab/Kota.

Inspektur Utama BNN, Drs. Wahyono, M.H., CFRA menyampaikan dalam rangka mendorong adanya perubahan sikap dan perilaku budaya kerja pegawai di lingkungan BNN, maka dirumuskan Doktrin BNN RI yaitu Catur Darma Tara (Empat Kewajiban Penyelamat).

“Catur Darma Tara adalah nilai dasar yang merupakan penuntun nurani, pedoman kerja, dan pedoman moral bagi setiap pegawai BNN RI serta pengemban fungsi BNN lainnya dalam menjalankan amanah dan darma bakti bagi nusa dan bangsa,” lanjut Inspektur Utama BNN.

Ia menambahkan, tujuan FGD ini sebagai wahana diskusi dan bertukar pikiran dan menyamakan persepsi dalam perumusan Nilai Budaya Kerja (Doktrin BNN RI) yang telah disusun oleh tim perumus Doktrin BNN RI yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pegawai di lingkungan badan narkotika nasional.

"Dengan FGD ini diharapkan adanya legitimasi atau persamaan persepsi sehingga menghasilkan kesepakatan atas perumusan Nilai Budaya Kerja (Doktrin BNN RI)," tutupnya. (Lak/Tha)


Share:

KOPMAS Gelar Diskusi Media "Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Video seorang bayi berusia 7 bulan diberi minuman kental manis dan kopi susu yang viral beberapa waktu lalu menunjukkan potret sebagian masyarakat Indonesia: miskin ekonomi, edukasi dan literasi. Derasnya arus informasi dan kehadiran sosial media yang jadi primadona, namun tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Akibatnya, tidak sedikit aksi masyarakat dengan motif ekonomi namun mengabaikan kesehatan dan keselamatan keluarganya. 

Peristiwa video viral bayi minum kental manis dan kopi susu misalnya, kesehatan anak dipertaruhkan. Aksi serupa ini, bisa jadi bukan hanya di alami oleh s bati 7 bulan, namun ada banyak bayi dan anak-anak lain yang menjadi korban dari “kemiskinan”. 

"Kami prihatin sekali video viral seorang ibu yang memberikan susu kental manis pada bayinya, dan ada juga seorang ibu yang memberikan kopi susu pada bayinya hanya demi konten di medsos. Padahal susu kental manis tidak cocok untuk bayi dan balita," kata Sekjend Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), Yuli Supriaty dalam Diskusi Media "Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial" di Rumah Wijaya Jakarta, Selasa (14/02).

Disisi lain, Kami dapat banyak temuan di masyarakat yang memberikan susu kental manis kepada bayinya, kami harap pemerintah segera bertindak melalui kementerian terkait. Karena stunting dan gizi buruk banyak berasal dari susu kental manis. "Selain itu, Pemerintah juga harus memberikan edukasi dan sosialisasi terkait produk susu kental manis yang sebenarnya tidak mengandung susu dan hanya diperuntukkan untuk topping saja," ucapnya.

Sementara itu, Ahli Gizi dr. Agnes Tri Harjaningrum Sp. A mengatakan, Stunting bisa membuat turunnya potensi kecerdasan seorang anak. Selain itu, stunting pada anak juga membuat pertumbuhan anak jadi terganggu yang mempengaruhi bentuk fisik.  

Menurut Agnes, Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.


"Selain bentuk fisik, anak dengan kondisi stunting berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan rentan terhadap penyakit," jelasnya.

Lebih lanjut, Agnes mengungkapkan, Asupan nutrisi yang tidak optimal, seperti rendahnya asupan protein hewani dan atau zat besi dapat menyebabkan anemia, menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak.

Dan yang pasti, tubuh yang kekurangan asupan protein hewani dan zat besi akan mengalami gangguan fungsi hormonal, regenerasi sel, sistem kekebalan tubuh, massa otot, fungsi kognitif dan kemampuan motorik anak. 

Oleh karena itu, Agnes menegaskan, asupan nutrisi yang tidak optimal, anemia menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan (growth faltering) yang merupakan awal terjadinya stunting. Bila kondisi tersebut terus berlanjut maka akan berdampak serius pada kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti terhambatnya pertumbuhan fisik yang dapat menyebabkan stunting.

Dan yang terpenting, agar dapat membantu pemenuhan nutrisi harian anak, makanan bergizi seimbang yang kaya dengan protein hewani sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak serta membantu mencegah dan mengatasi stunting.

"Sehingga dengan penyerapan yang optimal dapat membantu meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh anak," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, para Narasumber: Yuli Supriaty, Sekjen KOPMAS, Devie Rahmawati, Pengamat Sosial, dan dr. Agnes Tri Harjaningrum Sp. A., Ahli Gizi. (Arianto) 


Share:

Peringati Bulan K3 Nasional 2023, Nusantara Regas Gelar HSSE Talks


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2023 yang telah dicanangkan pemerintah setiap tahun dari tanggal 12 Januari hingga 12 Februari 2023, PT Nusantara Regas yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina Persero menyelenggarakan HSSE Talks dengan tema "Wujudkan Budaya HSSE Generative dan Pengelolaan Asset Integrity yang Unggul Guna mendukung Keberlanjutan Bisnis Pertamina" secara Hybrid, Senin (30/01).

Mayor Jenderal TNI Dwi Jati Utomo, S.I.P., M.Tr selaku Liaison Officer PT Pertamina memaparkan, fungsi serta peran TNI dalam menjaga objek vital nasional. "Karena Nusantara Regas merupakan salah satu anak usaha PT Pertamina dan merupakan objek vital nasional, maka TNI akan All out dalam hal mengamankan aset PT Nusantara Regas," ujarnya.

Seperti diketahui, TNI selama ini hadir untuk mendukung bisnis Pertamina dan melindungi aset dari Pertamina group terutama Nusantara Regas.

"Semarak bulan K3 kami adakan untuk meningkatkan awarness K3 bagi karyawan PT.Nusantara Regas. Disisi lain, Kami juga mengadakan berbagai rangkaian kegiatan seperti pembukaan bulan K3 nasional, diskusi HSSE dengan menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya. Selain itu, di hari Jum'at kami juga mengadakan kuis untuk menyemarakkan bulan K3 nasional," ujar Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas, I Putu Puja Astawa.

Lebih lanjut, ia menambahkan, kami juga terus mengingatkan arti penting K3 sebagai bentuk awarness. Di bulan K3 ini kami juga banyak melakukan exercise-exercise terkait K3 dan pelaksanaan medical check up sebagai bentuk preventif. 

Menurut dia, Industri migas merupakan industri yang beresiko tinggi. Oleh karena itu, sangat penting pemahaman serta penerapan budaya K3 yang baik untuk diterapkan dilingkungan kerja. 

K3 merupakan salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja dan merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang tentunya bisa berdampak pada demotivasi dalam bekerja ataupun penurunan produktivitas.

"Alhamdulillah sejauh ini kami selama 10 tahun terakhir sudah mencapai 11.000.000 jam kerja aman, hal ini tentunya akan memacu kami untuk mempertahankan zero accident," ungkapnya.

Sementara itu, Erwin Jonathan, Manajer HSSE/Kepala Departemen HSSE PT. Nusantara Regas mengatakan, Selain kuis dan HSSE Talks ada juga program lain yakni Program HSSE development yang akan memberikan pelatihan dan sertifikasi gratis untuk vendor PT Nusantara Regas serta ada juga program CSR yakni dimana ada perwakilan dari universitas UIN dan universitas Binawan untuk kami latih dan kami berikan sertifikasi secara gratis. Kegiatan itu rencananya akan digelar pada bulan Pebruari mendatang. 

Tidak ketinggalan, kami juga memberikan penghargaan kepada karyawan yang patuh terhadap K3.

Terpisah, Robert Andrew, Senior Officer Health and Safety PT Nusantara Regas  mengatakan, Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara bulan K3 yang diselenggarakan oleh Nusantara Regas yang mencakup aspek environment dan security, salah satu dari 7 topik yang sudah kita jalankan.

Masih kata Robert, kita menindaklanjuti perjanjian kerjasama dengan yang sudah ditandatangani oleh Panglima TNI dan Direktur Utama Pertamina itu sebagai bagian upaya kita untuk mitigasi resiko security (keamanan) untuk menjaga aset integrity dan keberlangsungan logistik atau suplai chain dari PT Pertamina khususnya PT Nusantara Regas.

Melalui rangkaian acara yang diselenggarakan selama sebulan ini, Nusantara Regas mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap norma K3, serta penerapan K3 pada bidang pekerjaan masing-masing. Selain itu juga meningkatkan partisipasi keluarga besar Ditjen Migas dalam mewujudkan pelaksanaan budaya K3 di setiap kegiatan usaha demi mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Secara khusus, saya juga berharap rangkaian kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran terhadap budaya keselamatan kerja migas yang terdiri dari keselamatan pekerja, instalasi, lingkungan dan umum, serta kita menjadi mampu menerapkan budaya tersebut dalam kehidupan kita, baik sebagai perwira Regas maupun sebagai pribadi," pungkasnya. (Arianto)

Share:

Brigade Nasional Gelar Deklarasi Plus Diskusi Kebangsaan dengan Tema "Radikalisme dan Intoleran"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Brigade Nasional merasa prihatin dengan realitas di masyarakat Kita di mana radikalisme dan intoleransi telah memecah belah masyarakat. Berbagai persoalan atau konflik sosial yang dipicu oleh SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) seolah menjauhkan kita sebagai anak bangsa yang semestinya bersatu padu, bergotong royong membangun bangsa dan negara kita tercinta. Hal itu disampaikan oleh Surya, Waketum Brigade Nasional dalam rangka Deklarasi Plus Diskusi Kebangsaan dengan tema: "Radikalisme dan Intoleran" di Jakarta, Sabtu (28/01).

Menurut Surya, Persoalan melek hukum dan kepatuhan terhadap hukum pada masyarakat dan aparatur hukum memang masih rendah. Ini yang perlu kita kawal dan perbaiki ke depannya. Jangan sampai adanya intoleransi dan radikal yang merugikan pihak lain serta merendahkan kemanusiaan dibiarkan dengan dalih membela agama dan keyakinan kelompok tertentu.

Lebih lanjut, Surya menegaskan, Upaya yang akan dilakukan Brigade Nasional secara nyata dalam mencegah dan memberantas radikalisme dan intoleransi yang terjadi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Kita sebagai warga bangsa harus bersatu padu dan bergotong royong.

Maka dari itu, Surya menyampaikan, yang kami lakukan adalah mendeklarasikan diri sebagai DPP Brigade Nasional, yang nantinya menjadi wadah bagi segenap anak bangsa yang peduli pada kebhinekaan dan memiliki kecintaan besar pada Tanah Air.

Selanjutnya, Brigade Nasional akan berkarya nyata melalui sumbangan pemikiran, refleksi mendalam, kajian-kajian ilmiah, serta aksi-aksi di tengah masyarakat secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi digital, melalui cara-cara yang kreatif dengan pendekatan sosial budaya.

Untuk diketahui, Brigade Nasional menghargai dan menghormati proses di internal PDIP maupun partai-partai lainnya dalam menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.

"Namun demikian, Brigade Nasional berharap besar sosok pemimpin bangsa Indonesia ke depannya memiliki semangat yang sama dengan Presiden RI Joko Widodo yang sangat gigih dan konsiten dalam memberantas radikalisme dan intoleransi di Tanah Air kita tercinta," ucapnya.

Terutama, Legacy-legacy  yang telah dibangun Presiden RI Joko Widodo terkait kedaulatan bangsa dan negara tentu perlu dilanjutkan oleh sosok pemimpin yang memiliki kapasitas dan dipercaya oleh rakyat.

"Brigade Nasional sangat yakin dan percaya bahwa masyarakat Indonesia akan menentukan pilihan yang bijak saat pilpres 2024, karena Kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini tentunya menjadi pilihan bagi rakyat dalam memilih calon presiden mendatang. Brigade Nasional optimis rakyat bakal memilih dengan hati Nurani dan pikiran jernih demi masa depan Indonesia yang gemilang," pungkasnya. (Arianto)

Share:

DPP LIRA Gelar Diskusi Politik "Pemilu Legislatif 2024: Terbuka atau Tertutup"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Diskusi perdana yang digelar oleh DPP Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di tahun 2023 ini merupakan program yang sudah direncanakan dari tahun lalu dan bekerjasama dengan berbagai macam stakeholder yang ada di Indonesia. Sehingga LIRA punya kontribusi terhadap kemajuan bangsa ini. Hal tersebut disampaikan K.H. Andi Syafrani, SHI, MCCL Presiden DPP LIRA saat Opening Speech Diskusi Politik "Pemilu Legislatif 2024: Terbuka atau Tertutup" di Kopi Politik Jakarta Selatan, Jum'at (20/01). 

Terkait rencana kerja kita tiap bulan, kita adakan diskusi seperti ini dengan menghadirkan berbagai narasumber untuk membahas tema-tema yang relevan, aktual dan tentunya kita bisa berkontribusi terhadap pemikiran dan kemajuan bangsa.

"Terlebih, LIRA punya konsen terhadap berbagai macam bidang politik, karenanya kita akan dorong berbagai departemen dan bidang yang ada di LIRA untuk bisa menggelar diskusi sesuai dengan bidangnya masing-masing karena kita tahu kompleksitas persoalan negara kita," ujarnya.
 
Menjelang tahun pemilu, tentunya isu yang hot dan topik yang paling banyak akan menjadi sorotan adalah terkait dengan politik. Namun sekali lagi, karena tema yang diusung dalam organisasi bukan hanya tema politik tapi berbagai macam tema.

"Kita berharap nanti tema-tema ini juga bisa kita diskusikan dalam serial diskusi-diskusi LIRA di periode berikutnya di bulan-bulan yang akan datang," ucapnya. (Arianto)

Share:

RHEMA Bersama Simposium Setara Menata Bangsa Gelar Ngopi Kebangsaan Refleksi Tahun 2022


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Reformasi Humanis Etika Madani (RHEMA) bersama Simposium Setara Menata Bangsa (SSMB) menggelar Ngopi Kebangsaan Refleksi Tahun 2022 mengusung tema "Daya Tahan Spiritualitas Bangsa Menghadapi Siasat Politik Identitas, Serangan Covid-19, dan Ancaman Resesi Ekonomi Global" di Wisma Sangha Theravada Indonesia JI. Margasatwa 9, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (05/01/2023).

"Ngopi Kebangsaan adalah forum sarasehan, yang diadakan dua bulan sekali. Para tokoh semua agama dan kepercayaan akan membicarakan berbagai hal tentang kebangsaan," kata Ketua SSMB Dwi Urip Premono.

Masih kata dia, hal-hal berkaitan dengan kesetaraan dan toleransi kembar antara lembaga agama dan negara, akan menjadi pembahasan. Apalagi, semua agama dan kepercayaan setara di depan hukum.

"Karena itulah, para tokoh lintas agama berdiskusi tentang hal-hal yang dapat dibersamakan. Yaitu sebagai landasan moral bagi negara," ujarnya.

Sedangkan terkait toleransi kembar, Dwi Urip yang juga Ketua Umum Reformasi Humanis Etika Madani (Rhema) menjelaskan hubungan koordinatif. Dimana agama dan negara bukan hubungan yang saling menguasai.

"Tidak boleh ada satu agamapun yang menggunakan hukum negara untuk mengatur kebijakan publik," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, yang juga salah seorang penggagas asas kesetaraan mengatakan, Diskusi semacam ini penting dan baik untuk dilakukan berkesinambungan. Apalagi menjelang awal tahun 2023, ada suasana sosial yang berpotensi memanas.


Sementara itu, K.H. Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril yang dikenal sebagai Senopati Patriot Garuda Nusantara (PGN) menegaskan, pihaknya siap mengawal hasil permusyawaratan Ngopi Kebangsaan. Sehingga bisa diimplementasi di lapangan.

Saat ini, kata Gus Nuril, agama justru dipahami sebagai pemecah belahan umat itu sendiri, jadi kalau kita lihat dari simposium, apa yang disampaikan pembicaraan pertama tadi semuanya masih kampanye agama belum mencapai titik kesetaraan, padahal tidak cukup dunia ini menjadi damai hanya dengan toleransi tetapi harus ada kesetaraan.

"Ke depannya, ini bisa lebih baik tidak hanya mengkampanyekan agama atau mengenalkan agamanya tetapi konsep agama yang sudah diyakini berjalan ribuan tahun itu sudah mencapai kesadaran titik didih bahwa saatnya bukan lagi mengenalkan atau memperebutkan kebenaran dan kemenangan masing-masing," ucapnya.
 
Sebagaimana diketahui, SSMB diprakarsai oleh perkumpulan Rhema, yang didirikan oleh orang-orang yang mendambakan terwujudnya tatanan kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya yang lebih baik di Indonesia.

Adapun, Landasan pergerakan perkumpulan ini adalah asas perikemanusiaan, kebangsaan, demokrasi dan kesejahteraan bagi sesama manusia. Yakni dengan menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Turut hadir dalam kegiatan ini, para Narasumber diantaranya: Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Tokoh Budhis; K.H. Nuril Arifin Husein, Tokoh Muslim; Pinandita Nyoman Widi Wisnawa, Tokoh Hindu; Pdt. Ronny Mandang, Tokoh Kristen; R.D. Mikail Endro Susanto, Tokoh Katolik; Ws. Liem Liliany Lontoh, Tokoh Konghucu; dan Bambang Subagio, Tokoh Persatuan Sapta Darma dengan moderator Kukuh Sanyoto, Wartawan Senior. (Arianto)

Share:

Tutup Tahun 2022, DPP Santri Muda Nusantara Gelar Refleksi Akhir Tahun


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menutup tahun 2022, Pengurus Dewan Pimpinan pusat (DPP) Santri Muda Nusantara (SAMUDRA) menggelar Refleksi Akhir Tahun dengan Tema: "Qua Vadis Jokowi untuk Kepemimpinan 2024" di Gedung INTRO Jalan Bangka XI Jakarta, Jum'at (30/12).

"Refleksi Akhir Tahun ini kita gelar dengan mengusung Tema: "Qua Vadis Jokowi untuk Kepemimpinan 2024" adalah untuk menjaga Indonesia dari paham paham yang tidak sesuai dengan ajaran Pancasila. SAMUDRA berkomitmen terus mensyiarkan Islam Nusantara yang cinta damai dalam perbedaan," kata Ketua Umum DPP SAMUDRA Sukarya Putra kepada awak media di Jakarta. 

Bahkan, Sukarya Putra yg juga adalah Alumni Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo Jawa Timur menegaskan, pihaknya akan terus mengawal keberlangsungan kepemimpinan Indonesia pasca Jokowi.

Lebih lanjut, Sukarya mengatakan, Jokowi ini lahir dari bawah, dari wali kota, gubernur sampai menjadi presiden, akibat dari perjuangan karena melewati beberapa fase seleksi dan evaluasi.

"Harapannya, siapapun yang akan jadi the next pasca Jokowi itu adalah melanjutkan apa yang telah dibangun oleh Jokowi," pungkasnya. 

Hadir dalam Kegiatan ini, para narasumber diantaranya, Sukarya Putra, Ketum DPP Samudra, Nur Sasani Azhar, Sekretaris Umum DPP Samudra, Luqman Saifudi Bendum DPP SAMUDRA, Rizky Emirdhani Utama, Jubir DPP Samudra, Karman BM Komisaris Bulog dan para santri. (Arianto)

Share:

Sudut Pandang Most 1058 Hadir dengan Tema "Partai Baru, Apa Bedanya?"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 17 partai politik dan daftar nomor urut bagi peserta Pemilihan Umum 2024 yang siap menggaet suara. Meski mendaftar dengan nama partai dan logo baru, tapi, sebagian diisi oleh wajah-wajah lama. Lantas apa bedanya?

Terkait hal itu, Intimate talk Sudut Pandang Most 1058 menghadirkan tema "Partai Baru, Apa Bedanya?"

"Temanya apa sih bedanya partai lama sama partai baru, jawaban yang paling mendasar partai lama kan tidak diverifikasi sedangkan partai baru diverifikasi," kata Wasekjen Partai Gelora Dedy Miing Gumelar di Jakarta, Kamis (22/12).

Menurut Miing, Secara portofolio partai baru mungkin belum punya utang politik apapun jadi masih punya optimisme harapan kemudian juga masih boleh mengatakan kami akan begini.

Selain itu, Miing mengatakan, partai baru harus menyajikan sebuah harapan dan optimis bagi masyarakat, dan partai baru punya kewajiban untuk mengusung perubahan minimal dari gagasan dan dari narasi. 

"Jadi bukan hanya bicara soal kalah menang karena partai itu, yang pertama, dia organisasi politik yang tugasnya melahirkan para pemimpin pasif, yang kedua, organisasi partai politik adalah dia harus menjadi industrialisasi pemikiran gagasan jadi bukan cuma bicara kalah menang, yang ketiga dia harus berhasil menjadi pabrik educator mendidik masyarakat," ungkapnya.

Dan yang paling penting, Jangan hanya partai politik yang berubah tapi masyarakat juga harus berubah, masyarakat harus memilih tanpa harus disuap sekalipun, baru akan berubah negeri ini. Kalau mereka hanya menuntut kita yang berubah sementara mereka tidak berubah, apa jadinya negeri tercinta ini?

Turut hadir para narasumber, Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, Wasekjen Partai Gelora Dedy Miing Gumelar, dan Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Ray Rangkuti dengan moderator Indy Rahmawati. (Arianto)

Share:

Kilas Balik Indonesia 2022: Belajar dari Sosial, Budaya dan Ekonomi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia di tahun 2022 memiliki beberapa catatan penting terkait sosial, budaya dan ekonomi. Ketua Relawan Pendekar Indonesia Dr. Hendrawan Saragi menyoroti sektor ekonomi yang bersumber pada kebebasan, di mana manusia berhak memiliki kebebasan untuk bisa memakmurkan dirinya sesuai dengan Hak Asasi Manusia yang melekat pada setiap insan.

Ia mencontohkan, dulu di Eropa Barat terdapat sekitar 1500 kerajaan, yang masing-masing berdiri sendiri dan memiliki kebebasan yang mutlak untuk berdagang, mempertahankan diri dan meningkatkan kemakmuran, sehingga negara tersebut bisa berkembang. 

"Jika kita melihat Indonesia saat ini ada sekitar 500 kabupaten kota, pula kawasan perbatasan dengan negara lain yang memiliki peran penting dalam membangun ekonomi Indonesia," ujar Saragi dalam acara Diskusi Akhir Tahun di Perpustakaan "Baca Di Tebet" Jakarta Selatan, Jumat (17/12/2022).

Indonesia ke depan diyakini bisa lebih maju dengan mengoptimalkan akal sehat dan keindahan dalam mengelola perekonomian negara. "Ekonomi memerlukan keindahan, yaitu suatu tindakan berdasarkan realitas. Tanpa keindahan, ekonomi hanya menjadi akuntansi dan keuangan. Lebih parah lagi hanya akan menjadi suatu kebijakan untuk publik," kata Saragi.

Apakah keindahan sudah ditinggalkan dalam pengelolaan ekonomi negara kita? Saragi menjawab, "Prinsip ekonomi yang layak dipertimbangkan adalah yang tidak terperosok dalam kebijakan dan delusi tata negara terpusat, dapat menjelaskan pasar, dan kepemilikan pribadi sehingga dapat beresonansi."

Dalam diskusi yang turut menghadirkan sejarawan Prof. Peter Carey, pustakawan Wien Muldian, dan penulis Kanti W. Janis sebagai pembicara itu, Saragi mengatakan bahwa ekonomi tidak berdiri terpisah atau terlepas dari konsekuensi budaya akibat kebijakan ekonomi, dan ini dapat membantu negara memahami keburukan yang tumbuh di masyarakat.

*Dua Peristiwa Ekonomi 2022*

Menurut Saragi, Indonesia di tahun 2022 memiliki dua peristiwa ekonomi yang menjadi sorotan, yaitu penyelenggaraan G20 di Bali dan Rapat Kerja Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah di Riau. 

Saragi menilai, dalam gelaran akbar negara-negara dunia itu Indonesia dengan semangat "terlalu" tinggi membuat isu perubahan iklim dan energi hijau menjadi prioritas. "Indonesia telah mengumumkan bahwa akan memenuhi _nett zero emission_ maksimal pada tahun 2060 dan untuk ini membutuhkan biaya sebesar Rp 77.000 triliun," terangnya.

Selama lima tahun terakhir, rata-rata belanja iklim sebesar Rp 89,6 triliun atau 3,9 persen dari alokasi APBN per tahun. Menteri Keuangan juga mengungkapkan bahwa anggaran pemerintah hanya dapat menutupi 34 persen dari total kebutuhan pendanaan iklim sebesar Rp3.461 triliun atau sekitar Rp266 triliun per tahun. Untuk mencapai ini akan diberlakukan subsidi, mandat, dan berbagai pajak agar energi yang baru bisa berkembang. 

Saragi menilai bahwa proposal tersebut sangat mahal. Masyarakat perlu menyadari bahwa upaya hanya demi menjaga suhu bumi di angka 1,5 derajat celcius dan "memusuhi" partikel gas karbon yang sangat kecil ini apakah sudah sepenuhnya memasukkan biaya peluang ekonomi dari mengandalkan jenis energi yang kurang nyaman dan harganya menjadi mahal?

"Dengan membuat energi lebih mahal untuk rumah tangga dan bisnis, itu dapat menimbulkan perselisihan sosial. Kerusuhan yang terjadi secara mingguan di Paris yang diakibatkan penentangan terhadap pajak karbon menggambarkan fenomena ini," ujar pria yang juga pakar pengembangan wilayah itu.

Menurutnya, kecepatan respons Indonesia dengan isu perubahan iklim yang diberikan oleh kelompok orang luar ini cukup mengherankan. "Di tahun 2009 negara kita membuat target akan menurunkan emisi sebesar 26%, naik menjadi 29% di tahun 2016, dan 31,89% di tahun 2030, bahkan menawarkan target menjadi 43,2% bila ada bantuan asing. Apakah isu penting yang berasal dari dalam negeri ada yang lebih berguna dan secepat ini meresponsnya? Kita masyarakat perlu juga memikirkannya," kata Saragi.

Ia menegaskan, "Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah dan harganya yang dinilai relatif terjangkau. Maka, sudah selayaknya seluruh rakyat Indonesia di setiap daerah menikmati kesejahteraan."

*Keadilan bagi Daerah*

Pada saat yang sama Ketua Relawan Pendekar Indonesia mengatakan, total belanja negara untuk Kabupaten Kepulauan Meranti yang sebesar Rp. 1,1 trilun, angka itu meliputi Rp. 124,64 miliar dana subsidi atau kompensasi, Rp 118 miliar untuk belanja kementerian dan lembaga, dan Rp 861,2 miliar untuk dana transfer ke daerah atau TKD.

Sementara total penerimaan negara dari Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp. 453,97 miliar. Angka itu meliputi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp. 323,112 miliar dan penerimaan perpajakan sebesar Rp. 130,858 miliar. 

"Selisih belanja negara dan penerimaan negara dari Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp 649,921 miliar. Bila dibandingkan dengan anggaran pemerintah untuk kegiatan G20 di Bali, maka anggaran untuk masyarakat kabupaten Kepulauan Meranti yang memiliki kemiskinan ekstrim sebanyak 25,68% lebih sedikit sekitar Rp 20 milyar, di mana anggaran yang dihabiskan untuk G20 ada sebesar Rp. 674 milyar," terang Saragi.

Relasi pusat dan daerah adalah hal yang sangat penting untuk kemakmuran ekonomi wilayah. Pemerintah pusat sering dianggap sebagai "Robinhood," yang mengambil kekayaan daerah dan membagi-bagikannya kepada daerah lain, ujar Saragi.

"Kebebasan untuk makmur bukanlah hadiah yang diberikan kepada masyarakat di daerah oleh pemerintah pusat, tetapi hak yang menjadi milik masyarakat oleh hukum Tuhan dan alam," imbuhnya. 

Bagi Saragi, solusi untuk masalah di kabupaten Kepulauan Meranti dan berbagai wilayah lainnya di negara ini tidak akan ditemukan dalam campur tangan yang lebih banyak oleh kementerian, tapi dapat dalam suasana kepemilikan sumberdaya milik daerah yang terjamin dan perdagangan bebas antardaerah. 

"Tanpa pembelaan moral yang konsisten terhadap kebebasan daerah, pengikisan tanpa henti terhadap kepemilikan sumber daya daerah tidak dapat dihindari. Padahal, tujuan dan rancangan berdirinya pemerintahan yang sah adalah untuk menjamin dan memperluas hak kepemilikan sumberdaya daerah sehingga daerah dapat menjadi makmur," ujar Ketua Relawan pendukung Andika Perkasa itu.

Ia menambahkan, "Sebagian besar kesalahan bernegara sebenarnya karena kegagalan kita untuk mengikuti konstitusi. Padahal, konstitusi itu jika kita menginginkannya, dapat memberikan panduan yang diperlukan untuk kita. Konstitusi mengatakan tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta memajukan kesejahteraan umum. Oleh sebab itu, jika ada tindakan legislatif yang bertentangan dengan konstitusi, maka akan menjadi tugas pengadilan yudisial untuk membatalkan undang-undang tersebut."

*Pemimpin yang Tegas dan Cerdas*

"Ke depan Indonesia harus memiliki seorang pemimpin yang memiliki sifat ketegasan, integritas, serta proporsi yang cerdas dan pantas untuk terus memakmurkan Indonesia," ujar Saragi.

Menjelang pergantian pemimpin nasional di tahun 2024, diskursus terkait bursa Calon Presiden juga menyentuh pada upaya pencarian figur yang dinilai taat kepada konstitusi negara.

Saragi mengatakan, "Ada sosok yang Pantas untuk menjadi Presiden Indonesia 2024-2029, yaitu Jenderal Andika Perkasa. Jadi mengapa banya orang hampir tidak pernah mendengar tentang Andika Perkasa terlepas dari kenyataan bahwa beliau telah berkali-kali menjalankan amanah tugas terhormat dan strategis di dalam menjaga pertahanan negara selama 35 tahun tanpa pernah meninggalkan prinsipnya?"

Ini terutama karena beliau tidak dekat dengan "arena pacuan kuda," penggalangan uang, dan bukan pengurus partai politik, ujar Saragi. Mengikuti prinsip dasar konstitusi, ini bukan berarti bahwa Andika Perkasa tidak dapat bersaing di arena tersebut. Para pendiri negara telah memulai "negeri Indonesia yang merdeka" dan Jenderal Andika berusaha melestarikannya. 

"Para Bapa Pendiri Bangsa membangun hak dan kebebasan yang belum pernah ada sebelumnya, dan Andika Perkasa berusaha mempertahankannya. Kualitas kepemimpinan yang asli itu tidak dipalsukan, tidak dapat dibeli dan menghormati konstitusi serta mencintai masyarakat, ini yang membuat Andika Perkasa pantas menjadi Presiden Republik Indonesia 2024-2029," pungkasnya. (Arianto)

Share:

Endorse Jokowi Tak Pengaruh Buat Capres 2024


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pernyataan Presiden Joko Widodo soal endorse buat capres 2024 mengundang makna multitafsir juga kontroversi di tengah semakin panasnya persaingan politik Tanah Air.

Presiden Joko Widodo akan menjadi faktor penting dalam pertarungan di Pilpres 2024. Hanya saja efek Jokowi terhadap bakal calon presiden sampai saat ini masih belum terasa. Sebab Jokowi masih belum menunjukan arah politiknya untuk Capres 2024.

Politisi Partai Gerindra Syarif menilai, pernyataan Jokowi soal ciri pemimpin yang mikirin rakyat itu tidak bisa dimaknai dengan monotafsir.

"Setiap orang punya persepsi untuk memaknai. Kalau itu dianggap sebagai kode, artinya tidak monotafsir," kata Syarif dalam Intimate Talk bertajuk Sudut Pandang: Efek Endorse Jokowi Buat Capres 2024 di Jakarta, Kamis (01/12).

Meski demikian, kode tersebut tidak bisa hanya dimaknai mengarah ke Ganjar. Karena bisa saja ke banyak tokoh lain. 

Demikian juga, ciri fisik rambut putih dan kerutan di wajah itu, bukanlah pernyataan yang serius.

Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan, Ia menyayangkan pernyataan Jokowi di acara relawan Nusantara Bersatu itu. Apalagi kode yang disampaikan mengarah ke ciri fisik.

"Pak Jokowi menurunkan sikap kenegarawanannya dengan menyebutkan pemimpin yang mikirin rakyat itu dengan ciri-ciri fisik. Itu hal yang enggak terlalu tepat," kata Hensat.

Semestinya, ujar Hensat, Jokowi tidak boleh jadi King Maker di Pilpres mendatang. "Kasihan pemilunya, pemilunya nanti dianggap enggak Jurdil.  Karena kepala negara, kepala pemerintahan, Presiden, justru mendukung salah satu calon," ucapnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Politisi Partai Gerindra Syarif, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio, dan Politisi Partai Demokrat Renanda Bachtar. (Arianto)

Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Wabah Virus Corona (Covid-19) Semakin Meningkat, Warga Diharapkan Untuk Tetap Di Rumah ~||~ Aktifitas Di Luar Rumah Wajib Gunakan Masker Dan Patuhi Protokol Kesehatan ~||~ #DIRUMAHSAJA ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini