Mohamad Nasir: Pendidikan dan Riset Kunci Peningkatan Daya Saing Bangsa Indonesia
Pra Rakernas I Nderek Guru, Ketua DPD RI Berharap NDARU Jadi Pandu NKRI
Sinergi Penta Helix Collaboration, Hardini Puspasari: Kunci Sukses Menuju Indonesia Emas 2045
Devi Erna Rachmawati: HPSMI Bangun Masa Depan Pertanian Indonesia
Digitalisasi dan Sinergi Daerah: Fokus Rakernas HIPKI 2023 untuk Kemajuan Pendidikan Vokasi
HIPKI Gelar Seminar Nasional, Festival Teknologi dan Rakernas HIPKI 2023
KLHK Gelar Rapat Kerja Pembangunan LHK Ekoregion Papua
Rakernas APKASI, Sekjen Kemendagri Tekankan Indikator Keberhasilan Pemilu
Buka Rakernas APKASI, Wapres Ajak Pimpinan Daerah Manfaatkan Otonomi untuk Aktualisasikan Potensi Lokal
Rakernas 2023, BPP-Peradin Fokus 4 Agenda Utama
Rakernas APTIKIS, Wakil Menteri Agama Ajak PTKIS di Indonesia Manfaatkan Teknologi
Dihadiri Sejumlah Menteri: Rakernas IKA UNDIP Usung Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Ketua Umum DPP Ika Undip Abdul Kadir Karding mengatakan rakernas akan menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antara Ika Undip, pemerintah, dunia usaha dan industri, dan civitas akademika Undip.
Menurut Karding memperkuat hubungan menjadi kunci penting dalam ikhtiar mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dan sejahtera di kancah global.
“Dalam konteks Indonesia Emas 2045 Ika Undip dan para alumninya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak di dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan sosial budaya,” kata Karding, Sabtu (25/2/2023).
Karding berpandangan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan kelompok masyarakat berbasis akademis seperti Ika Undip sangat penting. Masing-masing pihak dapat saling mendukung dan memperkuat dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam bidang ekonomi misalnya, sinergi dan kolaborasi antara Ika Undip, pemerintah, dan swasta dapat membantu membangun perekonomian Indonesia yang kuat dan berkelanjutan.
Pemerintah dapat menciptakan regulasi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, swasta berkontribusi dalam investasi dan menciptakan lapangan kerja, dan Ika Undip berperan melakukan pemberdayaan ekonomi melalui program-program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi para alumni berkualitasnya.
Dalam bidang teknologi, sinergi dan kolaborasi antara Ika Undip, pemerintah, swasta, dan akademisi dapat membantu Indonesia mempercepat pembangunan teknologi dan inovasi.
Pemerintah berperan dalam pembangunan infrastruktur teknologi dan regulasi yang mendukung inovasi, sementara Ika Undip dan para akademisinya dapat berkontribusi dalam riset dan pengembangan teknologi baru yang mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Dalam bidang sosial budaya, sinergi dan kolaborasi antara Ika Undip, pemerintah, swasta, dan masyarakat ditujukan untuk membangun masyarakat yang harmonis, toleran, dan inklusif.
Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang mendukung harmoni dan toleransi antar suku bangsa, agama, dan budaya. Sementara itu Ika Undip berperan memperkuat nilai-nilai sosial dan budaya yang menghargai keragaman dan kesetaraan.
“Pada prinsipnya Ika Undip dan para alumninya siap untuk berperan dalam bidang apa pun mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Karding.
Karding mengatakan alumni Undip merupakan potensi besar yang dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara. Banyak alumni Undip yang telah berhasil di berbagai bidang, baik sebagai pengusaha, akademisi, maupun pejabat pemerintah.
Dalam melakoni perannya itu para alumni disadari atau tidak turut visi dan misi Undip sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas dan unggul.
Ia menekankan kontribusi para alumni Undip bisa lebih besar apabila soliditas yang sudah terjalin bisa lebih dipererat.
“Melalui jaringan alumni, mereka dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta menjalin kerjasama yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa,” ujar Karding.
Menurut Karding soliditas alumni merupakan kemampuan alumni untuk bekerja sama dan bergandengan tangan saling tolong menolong. Untuk itu Rakernas ini selain menjadi ajang pemantapan program-program kerja pengurus ke depan juga bertujuan mempererat silaturrahmi antarpara alumni.
“Dalam menjalin soliditas antaralumni Undip, peran pemerintah, pengurus alumni, dan juga para alumni itu sendiri sangatlah penting. Pemerintah dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk pengembangan program-program alumni Undip, sedangkan pengurus alumni dapat memfasilitasi program-program yang dibutuhkan oleh para alumni. Para alumni juga perlu memiliki keinginan dan semangat yang tinggi untuk bergandengan tangan dalam memperkuat soliditas antaralumni,” papar Karding.
Rakernas Ika Undip digelar selama dua hari 25-26 Februari 2023 di Hotel Aryaduta Jakarta. Acara ini selain membahas program kerja juga akan mendiskusikan sejumlah isu strategis yang melibatkan para menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi.
- Menteri Perencanaan Pembangunan Suharso Manoarfa akan membahas arah kebijakan perencanaan nasional mewujudkan Indonesia Emas 2045.
- Menteri BUMN Erick Thohir membahas upaya BUMN dalam mewujudkan ekosistem usaha yang inklusif dan berdaya saing.
- Menteri Koperasi dan UMKM Tenten Masduki membahas skema pendanaan dan tata kelola pemberdayaan pelaku usaha kecil.
- Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono akan membahas tentang tantangan dan peluang ekonomi biru di sektor perikanan dan kelautan Indonesia.
- Menteri ESDM Arifin Tasrif akan membahas peluang energi terbarukan di dalam memperkuat ekonomi rakyat.
- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan membahas tentang businees matching produk riset universitas yang berorientasi pada penguatan hilirisasi industri. (Arianto)
Rakernas LPTNU: Cara Nahdlatul Ulama Rumuskan Arah Pendidikan Tinggi di Momen Satu Abad NU
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Ahmad Suaedy, Sekretaris Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama sekaligus Ketua Religion of Twenty (R20), dalam Webinar Komunitas SEVIMA di peringatan Satu Abad NU pada Senin (06/02) sore. Melawan ketertinggalan pendidikan menurut Ahmad Suaedy perlu menjadi prioritas menyambut abad kedua NU.
"Jumlah perguruan tinggi kita cukup banyak, sampai pelosok pun ada. Sayangnya kualitas masih ada kesenjangan. Kondisi di Jawa dan Papua masih jauh sekali, dan masih banyak kampus yang saat ini berfokus mengejar ranking, bukan memperbaiki kualitas pendidikan tinggi," ungkap Ahmad menyampaikan keprihatinannya.
Oleh karena itu sebagai rangkaian dari Peringatan Satu Abad NU, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) sebagai bagian dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional. Rakernas ini akan menjadi cara Nahdlatul Ulama merumuskan filosofi pendidikan tinggi di usianya yang akan memasuki abad kedua.
"Rakernas LPTNU ini, adalah salah satu kegiatan formal NU dalam kategori pendidikan, dengan tujuan untuk merumuskan filosofi kami dalam menyambut abad kedua. Kita perlu tentukan arah ke depan," lanjut Ahmad yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Islam Nusantara di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
Seputar Rakernas LPTNU dan Harapannya
Rakernas LPTNU dan Konferensi PTNU 2023 akan diadakan di Medan Sumatera Utara, pada 8-10 Maret 2023. Tema yang diangkat pada acara ini nantinya "Merawat Jagad, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."
Filosofi yang akan dibangun NU untuk pendidikan tinggi, ungkap Ahmad Suaedy, akan berfokus pada tiga hal: platform pendukung, landasan kebijakan, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Diskusi terkait platform dan landasan kebijakan akan memastikan bagaimana Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama tetap relevan dengan masyarakat, sekaligus terus memperjuangkan filosofi, etika, dan keadilan.
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi, berupaya untuk memberi bekal para santri dalam menghadapi revolusi industri yang sangat cepat. Dengan cara merintis pembelajaran dan pengelolaan perguruan tinggi berbasis digital, hingga rencana NU membuat perguruan tinggi yang berbasis online.
"Bagaimana agar PTNU tidak ketinggalan dari yang lain tanpa mengatakan harus mengejar, makanya kami harus punya platform, landasan kebijakan, serta memanfaatkan teknologi. Salah satu cirinya santri nanti punya ilmu agama yang baik tapi tidak kalah dari sisi teknologi. Supaya makin memperkuat mobilitas sosial, santri ketika lulus bisa masuk ke perusahaan, pemerintahan, bahkan berkibar di dunia internasional karena mampu menguasai teknologi!," katanya.
Kepada masyarakat, Ahmad Suaedy berharap dukungan berupa pikiran dan masukan. Karena formula perubahan NU di abad 21 ini tidak bisa dicari oleh NU sendiri.
"Kami butuh dukungan pikiran dari civitas akademika di kampus lain bahkan yang bukan NU. Karena tantangan pendidikan dan tantangan dunia saat ini makin kompleks. Kita kumpulkan bersama pikiran dan strategi untuk menghadapi abad kedua NU!," pungkas Ahmad Suaedy. (Arianto)