Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Cerpen ~ Langit Senja DI Tepi Mahakam



Duta Nusantara Merdeka |

Langit SenjaDi Tepi Mahakam



 Banjarmasin terkenal sebagai kota seribu sungai. Disana juga terdapat Pasar Apung di muara sungai Barito. Banyak pedagang sembako di dominasi kaum ibu menjajakan jualan mereka. Bahkan warung kopi terapung pun ada untuk sarapan pagi para pedagang itu. Tampaknya mereka damai, bahagia dan mengesankan.

Tanpa terasa perjalanan Banjarmasin ke kota Baru, cukup juga melelahkan menempuh 11 jam dengan speedboad. Posisi Kota Baru di Ujung Utara pulau laut sebelah Timur Banjarmasin dipisahkan oleh Selat Laut masih wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada pagi itu bebberapa saat aku menginjakkan kaki di kota Baru, Kabut Asap sedang terbang jauh. Sinar matahari pagi menyambut kehadiranku begitu ceria dan bersahabat. Pandangan mataku masih menngamati betapa sibuknya orang berlalu lalang dengan transaski bisnis di pasar ikan. Maklum para nelayan baru turun dari laut dengan hasil tangkapan ikan yang menurut mereka agak lumayan sejak Kementerian Laut dan Perikanan melakukan gebrakan pembasmian kapal asing pencuri ikan di perairan Maritim Indonesia.

“Mas, Kok diam aja?” Gak Beli Ikan ? Tiba-tiba secepat ramah seorang perempuan muda menyapaku tanpa kuduga sebelumnya. Memang aku tadi memperhatikan cewek ccantik itu ketika dia memilih ikan di pasar ramai itu.

“Oh... Tidak!” Jawabku gugup sambil memperhatikan wanita bertubuh langsing itu diiringi senyum kuda. Aku berfikir untuk apa beli ikan bagaimana memasaknya lagi, dimana?

“Mas ini, tampaknya bukan orang sini ya ? Aku pun bukan orang sini tapi selalu datang ke Kota Baru ini dan beli ikan untuk sarapan di Kafe itu !” jelas cewek Cantik itu sambil menngajakku bejalan beberapa meter ke arah kafe yang tak jauh dari pasar ikan itu. Seperti kerbau dicucuk hidung, aku mengikuti saja sambil ngobrol ke barat dan ketimur, mennghormati sikap seorang perempuan yang ku nilai baik.

Di Kafe sederhana itu kami duduk berdampingan dan menyambung obrolan tadi. Sementara pemilik kafe seorang perempuan setengah baya memannggang ikan yang dibawa cewek itu, ternyata dia memperkenalkan namanya Jeni. Mahasiswi semester akhir jurusan Ilmu Komunikasi FISIPOL Universitas Lambung Magkurat di Banjarmasin. Dia mengaku usianya sudah 30-an tapi belum menyelesaikan studinya.

“Maklum aja Mas, aku dari kalangan keluarga biasa, bukan anak pejabbat, ya beginilah !” katanya rendah hati.
Jadi nama kamu Jeni ?” Desakku lagi ingin tahu !

Ya, Lengkapnya Jeni Wowore. Ayahku seorang perantau asal dari Pamekasan, Madura, dan Ibuku dari Suku Dayak yang asalnya dari Tanah Dayak di pedalaman Kalimantan Tengah, sebelah barat Palangka Raya kata Jeni Wowore menjelaskan padaku.

“Tapi Mas gak punya nama ya ?” tanya Jeni begitu tajam terhadapku.

“Panggil aja Mas Yud!” jawabku asal kena saja. Jeni tertawa keras.

Kami terus ngobrol kesana kemari dari soal kuliah, pejabat yang korupsi sampai soal pacar. Pada tahun 1998, ada kerusuhan etnis antara masyarakat asli di Kalimantan dengan Pendatang, mayoritas dari Madura. Beberapa tahun kemudian terjadi perdamaian, apalgi sudah terjadi pembauran kedua belah pihak, sehingga kerukunan hidup bisa pulih kembali.

Kerusuhan itulah membuat studiku terkendala dan waktu itu kami sempat mengungsi pulang ke Madura,” jelas Jeni Wowore agak menunduk seperti mengenang masaa lalu. Sementara hidangan nasi putih, ikan bakar dan sambal kecap sudah terhidang di meja depan kami, plus dua gelas teh manis. Sambil mennyantap hidangan saraapan pagi, kami terus mengobrol dan semakin akrab seperti sudah lama bersahabat.

Jeni Wowore sebelumnya menetap di Banjarmasin, kedua ayah ibu nya adalah pedagang kecil yang hidup sederhana dengan dua orang anaknya yakni Wawan adik Jeni. Ayah Jeni. Kosim Wowore, dari keluarga petani garam di Pamekasan, Madura, Provinsi Jawa Timur. Sebagai keluarga petani garam yang hidup pass-pasan membuat Kosim Woowre dan teman-temannya merantau ke Kalimanntan Selatan.

       Keberadaan Jeni Wowore di Kota Baru adalah dalam rangka Liburan dan singgah ketempat keluarga Ibunya. Dia juga akan lanjut ke Balik Papan dan terus ke Samarinda. Aaku juga menceritakan bahwa sejak dari Surabaya, aku dua hari berada di Banjarmasin dan akan lanjut ke Samarinda, Kalimantan Timur. Aku memang sedang melakukan investigassi lingkungan dan budaya (Environtmen of Investigation and Culture) untuk referensi penulisan buku.

“Kalau Begitu bareng aja Mas Yud, aku pun akan kesana kita naik KM Ferry, besok sampai !” sambut Jeni.

“Boleh, karena akupun tak punya teman,” jelasku. Kami bergegas, lalu kami tinggalkan Kota Baru yang sibuk dan mengesankan itu. Bagiku, tak mungkin dalam waktu relatif singkat bisa kembali ke Pulau laut itu.

Samarinda adalah Ibukota Provinsi Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai Kota Minyak juga produsen kain songket Samarinda yang nillainya mahal dan terkenal sampai mancanegara.

Jen, aku baru kali pertama menginjak Bumi Saamarinda,” kataku memecah suasana kebisuan kami berdua dan Jeni Wowore menatapku tajam.

“Oh Ya? Kalau aku sih sudah biasa, setiap liburan mengunjungi tante disini !” katanya.

Jeni Wowore menjelaskan bahwa tantenya, adik kandung ibunya tinggal di Samarida, suaminya kerja di kilang minyak, dan tantenya itulah yang ikut membantu biaya kuliah Jeni Wowore.
“Jen, dimana sungai Mahakam yang terkenal itu ?” tanyaku ingin tau.

“ Mas Yud belum tau, itulah yang terbentang luas, kesana kita ?” tanya Jeni Wowore mengajakku.

Dia menceritakan kalau sore-sore di hari libur banyak orang bersantai di tepi sungai Mahakam itu. Ada keluarga bersama anak-anaknya, ada pasangan muda-mudi, mereka duduk-duduk sambil menimati suasana senja yang menyinari sungai Mahakam, dimana banyak orang berlalu lalang mempergunakan perahu itu sampai kecil. Kelihatannya karna menjauh.
            
Sungai Mahakam memang tempat berlalu lintas dari muara sampai ke hulu di perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Utara dimana belum lama ini heboh adanya waga Indonesia yang pindah ke negeri jiran itu karena susah hidupnya, terutama kesejahteraan ekonminya kurang diperhatikan pemerintah.

            Langit senja di tepi Mahakam ini begitu sangat indah karena Sinar Mentari yang berwarna kuning kemerah-merahan itu mampu meengunggah hati pengunjung untuk berlama-lama bersantai disitu. Aku masih duduk di sebuah batu besar dekat pohon raksasa yang terpotong di tengahnya, tapi rimbun daunnya.

“Jen, hutan belantara sudah habis di Kalimantan ini, ya?”

“Ya, sejak zaman sebelum reformasi hutan kita berkurang, tinggal sedikit sisa untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup!” jelas Jeni seraya menjelaskan ada kayu hitam yang dilindungi di Kalimantan Timur, masuk cagar alam Taman Nasional.

Dari kata-kata kalimat yang diucapkan Jeni sebenarnya bisa dicermati bahwa dia cerdik dan berwawasan pemikirannya. Dia cerita bahwa ayahnya anak petani garam di Pamekasan yang hidup susah, maka merantau ke Kalimantan, cari penghidupan.

“Jen, Kamu ini cerdik dan berwawasan ! Aku memujinya.

Ah, Mas Yud ini ada-ada saja” sambutnya. Waktupun terus berggulir dan matahari perlahan-lahan akan sampai keperaduannya.

“Mas Yud, matahari semakin jauh. Menjelang malam aku akan sholat maghrib, berarti kita harus berpisah! Kata Jeni agak Panjang. Dia menarik nafas seperti ada perasaan yang disembunyikan.

Betul Jen, aku juga mau Sholat. Aku masih lama di sii, kita masih bisa berjumpa Jen !” ujarku meyakinkannya. Jeni Wowore menatapku tajam. Dia seperti tak mau berpisah. Aku meraih dan mencium tangan Jeni Lama-lama. Dia terharu. Hatiku terpagut mungkin Jeni orang yang bisa kucintai dan bisa mencintaiku.

Tiba di perempatan jalan, kulepas Jeni naik taksi menuju kerumah tantenya. Aku menatap wajahnya diantara lambaian tangan dan senyum manisnya.

“Mas Yud, besok kita Jumpa ya?!” Suaranya setengah berteriak.

“Oke Jen !” sambutku.
Langkahku menuju penginapan di sergap senja yang semakin temaram. Suara Mu’azin terdengar mengumandangkan azan Maghrib terpancar dari Menaara Masjid Agung Kota Samarinda. Allahu Akbar.... Allahu Akbar....!!! **








L

Kutipan Cerita Pendek Oleh : Alm.Yudhi Harsoyo 

(Pendiri Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka) Mengenang Hari Kelahirannya 


Share:

Cerpen ~ Kesenduan Tanpa Tetesan Air Mata





CERPEN

KESENDUAN TANPA TETESAN AIR MATA

          Desiran air laut memecah tepian Celincing berkesan bak diriku, seperti engkau ketahui Celincing adalah sebuah pantai yang indah, terletak di teluk Jakarta yang penuh dengan deburan ombak bergumpal gumpal menghempas pantai bagaikan salju putih. Jauh dari teluk Jakarta itu nun jauh ditengah laut kelihatan beribu pulau bersama nyiur melambai disertai perahu-perahu. Layar nelayan laju ditiup angin senja, suatu perpaduan alam yang cukup harmonis.

          Disenja itu, aku dan putri duduk santai dibawah sebatang pohon nyiur yang daunnya rindang dan condong kelaut dihembus angin bergemercik berirama serta melambai-lambai laksana melukiskan kerinduan bersama burung-burung camar terbang bebas diatas angkasa, sekali-sekali burung camar itu menukik-nukik menyambar anak-anak ikan dipermukaan laut, pandangan kami terus tertuju ke perahu-perahu layar nelayan yang dipermainkan gelombang bagai sabut kelapa di tengah samudera. Kekasih ku Putri yang duduk membisu disampingku masih menggores-gores pasir dengan jari-jarinya sendiri akibat dipermainkan angin.

          Putri terus saja membisu, akupun begitu juga, belum bisa mengutarakan tujuan yang sudah kugariskan sebelum aku tadi menjemputnya tiga jam yang lalu. Ku bawa dia ke pantaiitu setelah aku minta izin kepada orang tuanya. Orang tuanya tak keberatan karena kami sudah lama menjalin hubungan, kemudian dengan sepeda motor, sepeda motor tua yang layak dijual kepada tukang loak. Kami berboncengan dengan mesra, bagaikan sepasang suami istri.

          Kami begitu asyik memandang jauh ketengah laut, masih membisu. Suara tape recorder orang yang duduk tak jauh dari tempat kami hanyut dibuai alunan suara Hetti Koes Endang yang sendu menyanyikan lagu “sebelum berkembang” membuat ingatanku melayang ke 40 tahun yang lalu, dimana untuk yang pertama kalinya aku mengenal Putri yang sekarang kepalanya bersandar di bahuku dengan manja. Waktu itu aku baru saja turun dari kapal Tampomas yang membawaku dari Belawan Medan, Kapal yang aku tumpangi itu sudah terkubur akibat kemajuan teknologi, sudah dilebur menjadi besi tua.

Itulah suatu kenangan manis yang tak mudah untuk dilupakan. Supaya engkau ketahui ketika itu Putri kulihat berdiri sendirian dibawah tangga memperhatikan setiap orang yang turun dari kapal, diwajahnya terbayang rasa kecewa, entah siapa yang dia tunggu aku tak tahu. Entah bisikan dari siapa, begitu aku turun mencecahkan kaki di pelataran terminal lantas saja aku berdiri disampingnya...... **(MARTIAS MK)
Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan 3 Pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 - 2029 ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan Pemilu 2024 ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini