Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan

Maqdir Ismail: Ketidakpastian Hukum dan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Negara Indonesia adalah negara hukum. Kepastian hukum seharusnya menjadi landasan utama dalam setiap aktivitas ekonomi. Hal tersebut disampaikan Ketum Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN), Maqdir Ismail dalam seminar bertajuk "Outlook Hukum dan Ekonomi 2025: Hukum Yes, Pertumbuhan Ekonomi Yes! Mungkinkah?" di Jakarta, Selasa (21/1/2025). 
 
Maqdir menyoroti ketidakpastian hukum menjadi penghambat utama pembangunan di Indonesia. "Negara ini adalah negara hukum. Kepastian hukum seharusnya menjadi landasan utama dalam setiap aktivitas ekonomi," tegasnya. 

Ia menambahkan, pelanggaran hukum yang ditangani secara tidak tepat kerap melahirkan ketidakadilan, terutama dalam kasus-kasus korupsi yang menyangkut perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.  
  
Lebih lanjut, Maqdir mengungkapkan bahwa ketidakpastian hukum berdampak langsung pada tren investasi. Meski investasi perkebunan meningkat sejak 2020, masalah perizinan lahan seperti Hak Guna Bangunan (HGU) yang tidak tuntas sejak 2016 memperburuk iklim investasi. "Sebanyak 2,5 juta hektar lahan perkebunan sawit dikelola tanpa HGU yang jelas, ini mengurangi daya tarik investasi," jelasnya.  

Disisi lain, Maqdir juga membandingkan Indonesia dengan Vietnam, negara yang menawarkan kepastian hukum lebih baik bagi investor. Vietnam mendefinisikan korupsi secara jelas, sehingga menghindarkan pelaku usaha dari kriminalisasi yang berlebihan. "Banyak investor mulai memindahkan modal mereka ke Vietnam karena merasa lebih aman dan nyaman," katanya.  

Seminar ini mendorong pemerintah Presiden Prabowo Subianto untuk mengedepankan pendekatan hukum administrasi dalam menyelesaikan sengketa ekonomi. "Penegakan hukum pidana harus menjadi langkah terakhir, bukan prioritas utama," kata Maqdir.  

Seminar ini menjadi wadah diskusi strategis untuk menjawab tantangan hukum dan ekonomi di 2025, sekaligus memberikan solusi agar Indonesia tetap kompetitif di tingkat ASEAN. 

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Seminar Natal Nasional 2024: Gereja dan Negara Berjalan Bersama Mewujudkan Kemanusiaan dan Ekologi Berkelanjutan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Bimas Kristen Kementerian Agama RI menggelar Seminar Natal Nasional 2024 dengan tema "Gereja Berjalan Bersama Negara: Semakin Beriman, Humanis, dan Ekologis" di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional untuk merefleksikan nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas lintas sektor.  

Menteri HAM RI, Natalius Pigai, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menghormati hak asasi manusia sebagai dasar membangun solidaritas dan keadilan. “Kita harus bekerja bersama untuk menyelamatkan kemanusiaan dan memperkuat kebangsaan,” ujarnya.  

Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI, Diaz Hendropriyono, menggarisbawahi krisis lingkungan sebagai tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.  

Sementara itu, Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Manuputty, mengajak gereja-gereja untuk memperkuat peran dalam melindungi lingkungan dan memupuk solidaritas antarumat beragama. “Natal adalah momentum bagi gereja untuk merefleksikan panggilan pelayanan, merawat ciptaan, dan mendukung rekonsiliasi,” katanya.  

Seminar ini juga merefleksikan pesan solidaritas global, termasuk seruan dari deklarasi Paus terkait krisis lingkungan dan kemanusiaan. Gereja-gereja diajak untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi tantangan global seperti defisit spiritualitas, kerusakan lingkungan, dan ketimpangan sosial.  

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

M. Rifki: Pentingnya Transformasi Budaya dan Teknologi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam rangka mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045, Universitas Trilogi menggelar seminar nasional bertema “Transformasi Sosial Budaya dan Kepemimpinan Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara ini berlangsung di Auditorium Lt.2 Universitas Trilogi, Jakarta, Rabu (18/12/2024), dengan menghadirkan berbagai narasumber terkemuka, salah satunya adalah M. Rifki, SE, Ketua Umum Dewan Adat BAMUS Betawi.  

M. Rifki menekankan pentingnya transformasi budaya sebagai pondasi dalam menghadapi era teknologi digital yang semakin mendominasi. “Budaya Indonesia adalah akar yang tidak boleh hilang di tengah derasnya arus modernisasi. Teknologi harus menjadi alat pendukung, bukan penghancur budaya kita,” tegasnya.  

Menurut Rifki, Jakarta, sebagai pusat akulturasi budaya di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga identitas budaya Betawi di tengah pengaruh global. Ia menyebutkan bahwa budaya Betawi merupakan hasil perpaduan berbagai unsur, seperti Arab, Cina, dan Eropa, yang tetap menjadi kekayaan warisan lokal.  

“Dalam menghadapi 2045, kita harus memastikan bahwa transformasi teknologi berjalan selaras dengan pelestarian budaya. Generasi muda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan kearifan lokal dan menjaga identitas bangsa,” ujarnya.  

Ia juga menyoroti pentingnya teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, termasuk peran media sosial, aplikasi, dan platform digital lainnya. Namun, Rifki mengingatkan, “Generasi muda jangan hanya bergantung pada teknologi. Penting untuk tetap menanamkan nilai-nilai budaya agar identitas kita sebagai bangsa tidak luntur.”  
 
Lebih jauh, Rifki menggarisbawahi bahwa transformasi budaya menjadi kunci dalam menciptakan generasi muda yang berintegritas. Bonus demografi yang akan diraih Indonesia pada 2045 harus menjadi peluang untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas.  

“Dengan kemajuan teknologi, generasi muda harus tetap menghormati nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur. Teknologi hanyalah alat, sedangkan budaya adalah identitas yang harus dijaga,” imbuhnya.  

Ia juga mengajak generasi muda untuk lebih mengenal sejarah Jakarta sebagai kota yang berakar pada tradisi Betawi. Menurutnya, keberagaman budaya di Jakarta dapat menjadi kekuatan besar jika dikelola dengan baik. “Transformasi budaya adalah langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang tetap berakar pada tradisi.”  

Dan yang pasti, Rifki optimis bahwa dengan kombinasi antara transformasi sosial, budaya, dan teknologi, Indonesia dapat menjadi negara superpower di dunia. “Jakarta adalah miniatur Indonesia. Jika kita mampu menjaga keseimbangan antara budaya dan modernisasi di sini, maka visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi,” tutupnya.  

Seminar ini berhasil membuka wawasan peserta tentang pentingnya menjaga budaya lokal di tengah perubahan global. Generasi muda diharapkan dapat menjadi pionir dalam menciptakan perubahan yang membawa Indonesia menuju masa depan gemilang.  

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Seminar KAFEGAMA: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Seminar Nasional bertajuk "Memacu Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju" yang diselenggarakan oleh KAFEGAMA di Jakarta, Sabtu (14/12/2024), menjadi platform penting untuk membahas tantangan dan peluang ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru. Seminar ini dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Direktur Bank BTN Nixon LP Napitupulu dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.  

Nixon LP Napitupulu menyoroti peran penting Bank BTN dalam mendukung program perumahan nasional, termasuk program 3 juta rumah untuk mengatasi kebutuhan 10 juta keluarga tanpa rumah dan 24-26 juta rumah tidak layak huni.  
"Program ini menjadi tantangan besar, tetapi kami optimis diskusi hari ini dapat menghasilkan solusi yang nyata untuk masalah perumahan," ujarnya.  

Selain itu, Nixon menjelaskan, BTN juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan pasar sekuritisasi perumahan untuk memperluas program perumahan mandiri dan mendorong likuiditas.  

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil pada 2025, di tengah tantangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global.  
"Kita perlu fokus pada ekspor, menarik investasi, dan mengembangkan sektor pariwisata untuk menjaga momentum pertumbuhan," jelasnya.  

Indonesia juga diharapkan memanfaatkan peluang dari kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat untuk meningkatkan ekspor ke negara tersebut.  

Sementara itu, Ketua PP KAFEGAMA, Dr. Friderica Widyasari Dewi, menegaskan komitmen organisasi dalam memberikan kontribusi nyata kepada pemerintah dan masyarakat melalui tagline "Guyub Rukun" dan "Migunani". "Kami akan mendiskusikan strategi mencapai target 3 juta rumah dan pertumbuhan ekonomi 8%," katanya.  

Seminar ini juga membahas pentingnya:  
- Pengembangan pasar sekuritisasi untuk meningkatkan likuiditas.  
- Peran sektor swasta dan pemerintah dalam pembangunan perumahan.  
- Digitalisasi sistem ekonomi dan akselerasi investasi domestik.  

"Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan transformasi ekonomi nasional dapat terwujud, memperkuat produktivitas dan daya saing Indonesia di kancah global," pungkasnya.  

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Hashim Djojohadikusumo Jadi Magnet bagi FORMAS, 37 Organisasi Bergabung dalam Tiga Bulan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Hashim Djojohadikusumo, tokoh penting di Indonesia, berhasil menjadi magnet tersendiri bagi Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Dalam waktu kurang dari tiga bulan sejak dibentuk, FORMAS telah menarik 37 organisasi dari berbagai bidang untuk bergabung. FORMAS, yang berdiri sejak Agustus, awalnya hanya beranggotakan 21 organisasi, namun kini anggotanya terus bertambah. Hashim Djojohadikusumo, sebagai pendiri dan Ketua Dewan Pembina FORMAS, bersama Ketua Umum FORMAS Yohanes Handoyo Budhisedjati, memainkan peran penting dalam perkembangan pesat organisasi ini.

FORMAS, yang bertujuan mengawal pemerintahan baru di bawah Prabowo – Gibran, mendapat banyak sorotan media. Dalam acara pelantikan 16 organisasi baru di Aula Universitas Podomoro, Jakarta Barat, Jumat (11/10/2024), Hashim Djojohadikusumo dan Yohanes Handoyo Budhisedjati secara resmi melantik perwakilan organisasi tersebut.

Acara pelantikan FORMAS ini juga diwarnai dengan Dialog Kebangsaan bertema "Peran Gen Z dalam Peningkatan Kualitas SDM Menuju Indonesia Emas," yang dihadiri sejumlah rektor perguruan tinggi, tokoh masyarakat, pejabat, dan ratusan mahasiswa. Dalam dialog tersebut, Hashim Djojohadikusumo menekankan peran penting Generasi Z dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Hashim juga mengangkat isu krusial seperti stunting, yang menurutnya masih menjadi masalah besar bagi anak-anak Indonesia. Ia menyebutkan bahwa 30 persen anak-anak Indonesia yang lahir pada tahun 2006 mengalami stunting. Hashim Djojohadikusumo menyoroti pentingnya program pemberian makanan bergizi yang sedang digalakkan pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini.

FORMAS, dengan dukungan dari organisasi seperti APTIKNAS dan SPRI, berkomitmen untuk mengawasi dan memantau pelaksanaan program-program pemerintah. FORMAS berencana untuk melakukan sosialisasi masif terkait program anti-stunting dan pembangunan rumah layak huni yang diusung oleh Hashim Djojohadikusumo. FORMAS memiliki empat organisasi pers yang akan menjalankan publikasi dan sosialisasi hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia.

Beberapa organisasi yang bergabung dalam FORMAS antara lain APTIKNAS, SPRI, Laskar Prabowo 08, SMSI, dan PSMTI. Kehadiran organisasi-organisasi ini memperkuat dukungan terhadap program-program pemerintahan Prabowo-Gibran dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Editor: Arianto 


Share:

Forum Bumi: Masa Depan Ketahanan Pangan dan Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Yayasan KEHATI mengadakan Forum Bumi edisi kedua dengan tajuk "Bagaimana Masa Depan Ketahanan dan Keanekaragaman Pangan Indonesia?" di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Acara ini dihadiri oleh para ahli dan pemangku kepentingan yang membahas isu-isu kritis seputar ketahanan pangan di Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim, pandemi, dan konflik global.

Jarot Indarto, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, menyoroti pentingnya menjaga ketahanan pangan melalui pendekatan lokal dan regional. "Kita masih membutuhkan produksi pangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi pada saat yang sama kita juga harus mendorong pelibatan komunitas lokal," jelasnya. 

Ia menekankan perlunya keseimbangan antara strategi produksi pangan nasional dan dukungan terhadap inisiatif lokal untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Said Abdullah, Koordinator Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan, menyampaikan bahwa kurangnya insentif fiskal menjadi hambatan dalam mendorong keterlibatan masyarakat dalam sistem pangan yang lebih tangguh. "Pemerintah harus memperkuat insentif bagi masyarakat lokal agar lebih aktif terlibat dalam produksi dan distribusi pangan," ujarnya.

Puji Sumedi Hanggarawati, Manajer Program Pertanian KEHATI, menambahkan bahwa penting untuk memanfaatkan produksi lokal sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia juga menekankan perlunya pendekatan holistik dalam pengelolaan sumber daya pangan agar lebih efektif dalam menghadapi ancaman kelaparan dan kekurangan gizi.

Acara ini juga menghadirkan Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, yang menggarisbawahi peran masyarakat adat dalam melestarikan keanekaragaman hayati sebagai kunci ketahanan pangan yang berkelanjutan. "Keterlibatan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pangan," katanya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Seminar HIFDI: Akses Pengobatan Kanker di JKN – Menciptakan Birokrasi yang Berpihak pada Pemenuhan Hak Pasien


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sejak 1 Maret 2024, pasien dengan kanker payudara stadium dini untuk jenis tertentu seharusnya sudah bisa mengakses trastuzumab melalui program JKN. Namun, hingga hari ini, harapan kesembuhan masih sebatas harapan. Kasus ini menjadi salah satu topik yang dibahas dalam Seminar HIFDI dengan tema“Akses Pengobatan Kanker di JKN: Menciptakan Birokrasi yang Berpihak pada Pemenuhan Hak Pasien.”

Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI) hari ini, Sabtu (16/08/2024) menyelenggarakan FGD yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), dan organisasi pasien Cancer Information and Support Center (CISC). 

Tujuannya adalah mendiskusikan permasalahan akses pengobatan kanker serta mengeksplorasi solusi-solusi yang efektif dalam meningkatkan akses serta kualitas penatalaksanaan kanker di Indonesia, khususnya dalam program JKN.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua HIFDI, Dr. Zaenal Abidin, SH, MH, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk memperbaiki akses dan kualitas pengobatan kanker. Diskusi kemudian dimoderatori oleh Dr. Putro S. Muhammad, CEFHLM, Sekretaris Jenderal HIFDI, yang memimpin sesi tanya jawab dan memastikan jalannya diskusi tetap fokus dan produktif.

Kanker adalah penyakit katastropik yang sangat membutuhkan campur tangan Pemerintah, mengingat tidak hanya mengancam nyawa pasien, tetapi juga menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, terutama akibat beban pembiayaan pengobatannya. Oleh sebab itu, sejak JKN menjamin pelayanan kanker, telah banyak manfaat yang didapat pasien. Sayangnya, masih ada beberapa kebijakan dan implementasinya yang belum optimal sehingga pelayanan yang seharusnya bisa diberikan kepada pasien masih terhambat.

Pada kesempatan yang sama, Aryanthi Baramuli Putri, pendiri dan ketua Cancer Information and Support Center (CISC), menjelaskan, Kami sangat mengapresiasi Pemerintah yang terus berupaya meningkatkan akses pengobatan kanker. Kasus kanker terbanyak adalah kanker payudara, dan kami sangat berharap agar Pemerintah segera memberikan solusi seperti trastuzumab. 

Saat peraturan Menteri Kesehatan dikeluarkan yang menyatakan trastuzumab dijamin untuk kanker payudara stadium dini, pasien sangat menaruh harapan besar untuk bisa mendapatkan obat yang sangatdibutuhkan. Sayangnya, hingga saat ini hak mereka belum bisa diwujudkan; obat masih belum bisa diakses.

Menurut laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), terdapat 408.661 kasus kanker di Indonesia pada 2022. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia dan menjadi penyebab kematian kanker tertinggi, yakni 9,3%.

Trastuzumab adalah pengobatan standar sejak lebih dari satu dekade lalu untuk kanker payudara jenis HER2+ yang terjadi pada satu dari lima pasien kanker payudara. Meskipun jenis kanker ini tumbuh lebih cepat dan banyak menyerang pasien berusia muda, apabila diobati sejak stadium dini dengan baik, harapan kesembuhannya tinggi. 

Oleh sebab itulah, ketika diputuskan bahwa Pemerintah akhirnya menjamin trastuzumab untuk kanker payudara stadium dini, pasien kanker menaruh harapan kesembuhan yang sangat besar. Sayangnya, kendala birokrasi mengaburkan harapan pasien.

Sementara itu, Ketua POI, Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, sangat menyayangkan bahwa hingga saat ini trastuzumab masih belum bisa diakses oleh pasien. 

“Penatalaksanaan kanker membutuhkan kerja sama multidisiplin dan harus dilakukan secara komprehensif. WHO melalui Global Breast Cancer Initiative menargetkan 60% pasien kanker payudara terdiagnosis sejak stadium
dini, diagnosis ditegakkan maksimal 60 hari, dan setidaknya 80% pasien mendapatkan akses terhadap pengobatan yang sesuai standar medis,” jelas Dr. Cosphiadi. 

Dr. Dyah Agustina Waluyo melanjutkan, “Penting untuk diingat bahwa akses terhadap obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa seperti trastuzumab bukanlah sebuah kemewahan, melainkan hak yang harus diterima oleh setiap pasien.”

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti MSc., PhD, mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh HIFDI, yang memberikan wawasan langsung mengenai masalah di lapangan yang dihadapi dokter dan tenaga medis kanker. Ia menyatakan bahwa BPJS sangat berkomitmen untuk mendengarkan dan mencari solusi, meskipun tantangan utamanya terkait kebijakan dan bukti ilmiah. 

Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan hasil dari meta- analisis koheren dan menerima saran dari Dr. Djumhana untuk mengadakan pertemuan lanjutan guna mencari solusi. BPJS menunjukkan kepedulian mendalam terhadap kesehatan masyarakat Indonesia, menekankan pentingnya gotong-royong dalam menjaga kesehatan dan kesadaran bahwa kesehatan memerlukan biaya.

Dr. Djumhana mengungkapkan harapannya agar obat-obat terbaik dari Amerika atau Eropa segera tersedia di Indonesia untuk mencegah pasien mencari pengobatan di Singapore. 

Ia menjelaskan pentingnya memasukkan obat-obat tersebut ke dalam sistem jaminan kesehatan nasional agar menjadi cost-effective dan tercantum dalam e-catalog BPJS Kesehatan. Proses ini melibatkan perhitungan cost-effectiveness yang harus berada di bawah ambang batas yang ditentukan oleh Formularium Nasional (Fornas) Kemenkes. 

Dr. Djumhana mengajak untuk melakukan studi dampak anggaran di Indonesia guna memastikan harga obat dapat ditekan dan memenuhi standar cost-effectiveness. Ia menegaskan bahwa obat untuk kanker payudara stadium awal hanya akan diterima jika diberikan dengan benar dan didasarkan pada penilaian multidisiplin, termasuk oleh radiolog yang melakukan CT Scan dan pemeriksaan lainnya untuk menentukan stadium penyakit.

Dr. Anton dari Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) mengungkapkan kekhawatirannya terkait penanganan kanker payudara stadium awal dengan HER2 (+), khususnya mengenai obat trastuzumab. Meskipun trastuzumab sudah dicakup dalam Formularium Nasional (Fornas) 2023, BPJS hingga saat ini belum memberikan akses obat tersebut. 

Dr. Anton mempertanyakan alasan di balik keputusan ini, mengingat bahwa secara legal formal Fornas 2023 menyetujui penggunaan trastuzumab untuk kanker payudara stadium awal hingga 18 kali. Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun pedoman internasional yang tidak mengadopsi trastuzumab untuk pengobatan kanker payudara HER2 (+), sehingga argumentasi bahwa ada penelitian yang meragukan efektivitas obat tersebut tidak dapat diterima.

Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV, menyampaikan bahwa tingginya angka kematian akibat kanker di Indonesia, dengan tingkat kelangsungan hidup hanya 30% dan angka kematian mencapai 70%, menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan diagnosis dini dan aksesibilitas layanan kesehatan. Setiap tahunnya, Indonesia menghadapi sekitar 400.000 kasus kanker baru, yang semakin diperparah oleh faktor-faktor seperti paparan karsinogenik, gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, dan dampak keterlambatan pengobatan selama pandemi COVID-19. 

Dengan perkiraan bahwa jumlah penderita kanker akan terus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup yang kini mencapai lebih dari 70 tahun, diperlukan pendekatan tim medis yang komprehensif, teknologi yang lebih canggih, dan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah, termasuk di pedesaan, untuk mencegah "ledakan" kasus kanker di masa depan. Di tengah upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan JKN, masih banyak area untuk perbaikan. 

Pelayanan publik yang terpusat pada pemenuhan hak pasien serta kolaborasi antara para pemangku kepentingan akan mempercepat upaya memberikan pelayanan kanker paripurna dengan pendekatan multidisiplin, sesuai dengan standar penatalaksanaan agar hasilnya pun optimal baik bagi pasien, dokter, maupun investasi kesehatan. Menuntaskan masalah trastuzumab agar bisa diakses pasien kanker payudara stadium dini adalah salah satunya. (Arianto)


Share:

Soni Fahruri: Transisi Energi Harus Integrasikan Strategi To Go Grow dan To Green


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pada Sarasehan Transisi Energi bertajuk "Transisi Energi Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060", yang digelar di Jakarta, Jum'at (09/08/2024) oleh Ikatan Alumni ITS Pengurus Wilayah Jakarta Raya (IKA ITS PWJR), Soni Fahruri, Founder dan CEO CENITS, menekankan pentingnya merumuskan tujuan yang jelas dan terukur dalam transisi energi. Soni menjelaskan bahwa negara maju cenderung fokus pada pendekatan "To Green", sementara Indonesia harus mengadopsi strategi "To Go Grow dan To Green".  

Soni mengungkapkan bahwa untuk mencapai Net Zero Emission (NZE), Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Aspek teknis mencakup penguasaan teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, aspek non-teknis termasuk regulasi, peraturan, dan pendanaan harus disiapkan dengan matang.


Penting untuk dicatat bahwa dalam transisi energi, gas alam akan berperan signifikan. Kebijakan ekspor gas alam harus diatur agar kebutuhan domestik terpenuhi terlebih dahulu. Selain itu, energi fosil tetap diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mencapai 6-8%. Fokus utama adalah memastikan kesejahteraan rakyat dan menjaga konstitusi dalam kerangka menuju negara maju dengan pengelolaan energi yang kuat, tangguh, dan bermartabat.

Soni juga menekankan bahwa transisi energi harus sejalan dengan jatidiri bangsa Indonesia dan kondisi sosial budaya, serta memperhatikan keberlanjutan dan kemakmuran rakyat.

"Dengan tujuan yang jelas dan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan lingkungan global sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menuju NZE 2060," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto




Share:

Cegah Kejahatan Cyberspace, IPWIJA Gelar Seminar Nasional "Manajemen Keamanan Data dalam Tata Kelola Organisasi"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Universitas IPWIJA sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema "Manajemen Keamanan Data dalam Tata Kelola Organisasi" melalui online atau daring, Jumat, 26 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi industri, hingga mahasiswa yang tertarik pada bidang keamanan data dan manajemen organisasi dari berbagai daerah.

Ketua Yayasan IPWIJA, Dr. Sri Lestari Prasilowati, M.A., menyambut baik pelaksanaan Seminar Nasional yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) ini. “Pelaksanaan seminar ini tentunya sangat bagus ya dilaksanakan ini menandakan bahwa Universitas IPWIJA aware bahwa keamanan data dalam organisasi ini sangat penting dan setiap individu juga harus berhati-hati ketika kita menggunakan teknologi digital jangan sampai kita menjadi korban kejahatan dunia cyber,” ujar Ketua Yayasan IPWIJA.

Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas IPWIJA, Ir. Besar Agung Martono, M.M., D.B.A. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keamanan data di era digital saat ini.

"Dalam era digitalisasi yang serba cepat ini, keamanan data menjadi aspek yang sangat penting dalam tata kelola organisasi. Organisasi yang tidak mengelola keamanannya dengan baik akan rentan terhadap berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar dan ini akan sangat membahayakan organisasi apalagi beberapa waktu terakhir kita dikejutkan dengan diretasnya Pusat Data Nasional yang dampaknya sangat luar biasa," ujar Dr. Agung Martono.

Di awal kegiatan, Dr. Suyanto, S.E., S.Pd.I., M.M., M.Ak., Ak., CA selaku moderator kegiatan memperkenalkan dua narasumber yang mengisi Seminar Nasional Universitas IPWIJA Tahun 2024. Sesi pertama seminar diisi oleh Prof. Zainal A. Hasibuan, seorang pakar keamanan siber dari Dewan TIK Nasional.

Dalam pemaparannya, Prof. Zainal menjelaskan berbagai ancaman siber yang dapat mengganggu operasi organisasi serta strategi-strategi mitigasi yang efektif. "Tantangan keamanan data tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, tata kelola yang baik harus mencakup kebijakan yang ketat dan teknologi yang canggih, jangan sampai ketika ada kejadian barulah semua sibuk mencari sumber masalah," jelas Prof. Zainal.

Selanjutnya, sesi kedua diisi oleh Ir. Hariyono, ST, M.Kom, Ketua Umum Ikatan Ahli Informatika Indonesia. Ir. Hariyono, ST, M.Kom berbagi pengalaman tentang implementasi keamanan data dalam organisasi organisasi. Ia menekankan pentingnya investasi dalam teknologi keamanan dan pelatihan untuk karyawan. "Keamanan data adalah investasi jangka panjang yang akan melindungi organisasi dari kerugian yang jauh lebih besar di masa depan," katanya.

Di akhir acara, dilakukan sesi tanya jawab yang memungkinkan peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan tingginya minat terhadap topik yang dibahas.

Seminar ini diakhiri dengan simbolis pemberian sertifikat kepada narasumber dan peserta. Panitia penyelenggara dalam hal ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) berharap bahwa seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya manajemen keamanan data dalam tata kelola organisasi, serta mendorong implementasi praktik-praktik terbaik di berbagai sektor. (Ari/Red)

Share:

AKI Gelar Rapat Anggota & Seminar: Peran Strategis dalam Pembangunan Nasional


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menggelar Rapat Anggota & Seminar dengan tema "Peran Strategis AKI Kedepan Dalam Rangka Mendukung Kesuksesan Konstruksi dan Pembangunan Nasional" di Jakarta, Rabu (08/05/2024).

Dalam acara yang dihadiri oleh para anggota AKI dan pemangku kepentingan industri konstruksi, Ir. Rachman Arief Dienaputra, M.Eng., Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menyoroti pentingnya peran AKI dalam mendukung kemajuan sektor konstruksi dan pembangunan nasional. Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, seperti yang diwakili oleh AKI, sangatlah vital dalam mewujudkan proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.


Sebagai asosiasi yang mewadahi sejumlah besar kontraktor konstruksi di Indonesia, AKI memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa anggotanya mematuhi standar-standar kualitas dan keselamatan yang telah ditetapkan. Dalam konteks ini, seminar ini menjadi platform yang relevan bagi para anggota untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan dan peluang di industri konstruksi, serta memperbaharui pengetahuan mereka tentang teknologi dan praktik terbaru.

Selain itu, seminar ini juga menjadi ajang untuk memperkuat jaringan antara para pelaku industri, sehingga kolaborasi dan pertukaran pengalaman dapat terus berkembang. Dengan demikian, AKI dapat lebih efektif dalam memainkan perannya sebagai penggerak utama dalam pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.

Di akhir acara, para peserta menyampaikan apresiasi mereka terhadap inisiatif AKI dalam menyelenggarakan acara tersebut, dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala untuk terus memperkuat industri konstruksi di Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Peringati HUT ke-45: INKINDO Gelar Talkshow dan Halal bi Halal Mandiri Menuju Indonesia Emas 2045


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) telah sukses menggelar Talkshow dan Halal bi Halal bertajuk "INKINDO Mandiri Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Kamis (25/04/2024). Acara ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-45 organisasi tersebut.

Sebagai pembuka acara, Ir. Erie Heryadi, M.H., Ketua Umum INKINDO, mengungkapkan rencana penting dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045. Salah satunya adalah penyelenggaraan seminar nasional tentang ketahanan pangan pada bulan Juni mendatang. Erie Heryadi juga menyampaikan niatan INKINDO untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan IPB guna meningkatkan kolaborasi dalam bidang ini.

Dalam Talkshow tersebut, tiga narasumber hadir untuk membahas aspek terkait ketahanan pangan dan hukum. INKINDO berharap acara ini dapat menghasilkan ide-ide brilian yang dapat membantu mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Menyikapi pentingnya pembangunan infrastruktur, Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, menekankan pentingnya Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Hal ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi pembangunan infrastruktur di Indonesia, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Masih kata dia, Kerjasama antara pemerintah dan badan usaha memegang peranan krusial dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Melalui kolaborasi ini, pembangunan infrastruktur dapat dipercepat dan dijalankan secara lebih efisien. "Hal ini sejalan dengan arah pembangunan infrastruktur yang mencakup meningkatkan konektivitas fisik dan virtual, mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah, serta antisipasi terhadap bencana alam dan perubahan iklim," ucapnya.

Bukan hanya itu, Visi Indonesia Emas 2045 memiliki beberapa pilar yang menjadi fokus utama pembangunan, antara lain: Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan; Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan; Pembangunan Manusia serta Penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi; Pemerataan Pembangunan Percepatan Pengentasan Kemiskinan; Pemerataan Kesempatan usaha dan Pendapatan; Pemerataan Pembangunan Wilayah Pembangunan Infrastruktur yang merata dan terintegrasi.

Menariknya, Acara Talkshow dan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh INKINDO merupakan langkah awal yang baik dalam menggalang dukungan dan kerjasama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Kolaborasi antara berbagai pihak, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan tersebut.

Dengan fokus pada ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur, dan pilar-pilar visi Indonesia Emas 2045, INKINDO dan para stakeholder lainnya telah menetapkan landasan kuat untuk mencapai cita-cita besar bangsa ini. Semoga langkah-langkah selanjutnya dapat membawa Indonesia menuju masa depan gemilang yang diidamkan.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Gemilang 10 Tahun, Perkumpulan LAM-PTKes Gelar Seminar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Sepuluh tahun lamanya Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) ikut berperan aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional di bidang kesehatan. Untuk merayakan perjalanan 10 tahun yang penuh dengan kerja keras dan dedikasi, jajaran menyelenggarakan acara Gemilang 10 Tahun Perkumpulan LAM- PTKes dalam bentuk seminar dengan tema “Refleksi Diri Untuk Menatap Jalan Ke Depan”, di hotel Mercure Jakarta Simatupang, Sabtu (3/2/2024). 

Organisasi ini dulunya didirikan berdasarkan kesepakatan 14 Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan bidang Kesehatan di Indonesia sesuai dengan ketetapan dari KemKumHam. 

Pada tahun 2010 lalu ada program di Kemendikbud yang didukung dananya dari Bank Dunia dengan tujuan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan di Indonesia. 

Program ini, dilatar belakangi oleh meningkatnya jumlah program studi bidang Kesehatan dan masih rendahnya mutu pelayanan Kesehatan. 

Program ini memiliki 3 komponen kegiatan yang utama yaitu : meningkatkan mutu Pendidikan melalui pembentukan sebuah wadah penjaminan mutu/Lembaga Akreditasi, meningkatkan mutu lulusan calon tenaga Kesehatan melalui Sistem Uji Kompetensi Nasional, dan meningkatkan kemampuan mengelola pendidikan kedokteran melalui pemerataan fasilitas pada beberapa fakultas kedokteran sebagai pilot project.

Lembaga ini mulai melakukan fungsinya secara penuh sebagai Lembaga penilai mutu eksternal pendidikan tinggi Kesehatan sejak 1 maret 2015. 

Perkumpulan LAM-PTKes merupakan lembaga akreditasi mandiri yang awal pada berfokus pada kepentingan mutu Pendidikan bidang Kesehatan berskala nasional, namun telah memiliki visi ke tingkat akreditasi internasional dengan harapan akan berdampak pada mutu program studi Kesehatan di Indonesia. 

Oleh karena itu, sejak periode pertama orientasi kerja LAM-PTKes juga ke tingkatan mutu internasional. Beberapa pengakuan dari Lembaga internasional telah diperoleh antara lain dari World Federation for Medical Education (WFME), Asia Pacific Quality Assurance Register (APQR), ASEANQuality Assurance Framework (AQAF) disamping juga memiliki keanggotaan pada Asia Pacific Quality Network (APQN), ASEAN Quality Assurance Network (AQAN), dan (International Network for Quality Assurance Agencies in Higher Education (INQAAHE). 

Saat ini, motivasi LAM-PTKes sedang tinggi-tingginya untuk berkembang dan berupaya menjadi lembaga akreditasi internasional yang diakui. 

Namun, ditengah perjalanan mencapai visinya, beberapa perubahan kebijakan pemerintah telah terjadi yang sedikit banyak telah mempengaruhi proses pencapaian visi tersebut. Perubahan ini selalu dipersepsikan oleh LAM-PTKes menjadi tantangan dan peluang yang harus diperjuangkan. 

Pada perayaan peringatan berdirinya organisasi kali ini, merupakan bentuk refleksi dari berbagai pengalaman yang telah dihadapi serta kegiatan yang telah dilakukan sejak awal beroperasi hingga kini untuk menapaki tantangan menjadi peluang di masa depan yang menanti. 

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dirjen Dikti Ristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D dan Dirjen Sekretaris Kemenkes drg. Arianti Anaya, MKM sebagai narasumber seminar. 

Kinerja perjalanan 10 tahun LAM-PTKes ini merupakan bukti konsisten kontribusi Lembaga dalam menjaga mutu Pendidikan Kesehatan di Indonesia agar tetap terjaga dan semakin maju.

Kontribusi Perkumpulan LAM-PTKes menumbuhkan keyakinan untuk terus memajukan mutu Pendidikan tidak hanya di Indonesia namun hingga ke wilayah Internasional. 

“Jika LAM-PTKes bisa mendapat pengakuan sebagai Lembaga Akreditasi Internasional, maka untuk apa program studi mengajukan akreditasi ke luar negeri kalau bisa di dalam negeri," ujar Dr. Lukman, ST., M.Hum, salah satu pembicara pada seminar ini. 

Pada kesempatan yang sama, pembicara lainnya, Dra. Henny S. Widianingsih, M.Si mengatakan, pihak LAM-PTKes harus menjaga reputasi karena merupakan hal yang penting. "Gunakan platform media sosial untuk menjadi alat mempromosikan diri," pungkas Henny yang pernah menjabat Komisioner BNSP dan KIP.

Editor: Arianto 


Share:

Seminar Perunggasan: Mendorong Perlindungan dan Pemberdayaan Peternak Unggas Mandiri


Duta Nusantara Merdeka | Bogor 
Industri perunggasan nasional menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang membutuhkan solusi bersama. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan peternak unggas mandiri yang merupakan pelaku usaha strategis dalam rantai pasokan daging unggas dan telur.

Untuk membahas hal ini, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) PSP3-IPB dan SASPRI NASIONAL yang mewadahi para Peternak Unggas Mandiri menggelar Seminar Nasional dengan tema “Tanggungjawab Pemerintah Dalam Melindungi Keberlangsungan Hak Usaha Perunggasan Nasional” di IICC Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/01/2024).

Dalam sambutannya, Agung Suganda yang mewakili Kementerian Pertanian menyampaikan apresiasinya atas digelarnya seminar ini. Ia mengatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk mendukung industri perunggasan nasional yang merupakan salah satu sektor andalan dalam ketahanan pangan.

"Kita harus bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri perunggasan, terutama terkait dengan isu-isu khusus kita seperti harga pakan, impor daging unggas, kesehatan hewan, dan lain-lain. Kita harus menjaga agar industri ini tetap menjadi industri yang strategis dan berdaya saing," kata Agung.

Lebih dari itu, Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan dan perlindungan terhadap peternak unggas mandiri yang merupakan mitra kerja pemerintah dalam meningkatkan produksi daging unggas dan telur. Ia mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk memberikan bantuan, fasilitas, dan insentif kepada peternak unggas mandiri.

"Salah satu program yang kita lakukan adalah program kemitraan antara peternak unggas mandiri dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki fasilitas dan teknologi yang lebih baik. Dengan program ini, kita harapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi peternak unggas mandiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Muladno, Ketua PSP3 – IPB menyampaikan, salah satu faktor penting dalam pemberdayaan peternak unggas mandiri adalah perubahan pola pikir dan karakter. Ia mengatakan bahwa Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang ia inisiasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan peternak unggas mandiri yang profesional, mandiri, dan berjiwa kewirausahaan.

"Di SPR, kita tidak hanya mengajarkan aspek teknis, tetapi juga aspek psikologis, sosial, dan ekonomi. Kita juga mengajarkan konsep bisnis berjamaah yang berbasis pada koperasi dan konsolidasi. Dengan demikian, peternak unggas mandiri dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi," jelas Prof. Muladno.

Ia juga menyinggung masalah pakan ternak yang menjadi salah satu kendala utama bagi peternak unggas mandiri. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pakan ternak lokal yang berbahan baku jagung, singkong, dan lain-lain. Namun, ia mengakui bahwa masih ada masalah dalam hal distribusi dan pemasaran pakan ternak lokal ini.

"Kita perlu konsolidasi antara petani, peternak, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam rantai pasokan pakan ternak. Kita perlu membangun sistem logistik yang efisien dan efektif, sehingga pakan ternak lokal dapat tersedia dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik," kata Prof. Muladno.

Sementara itu, Ketua KPUN Alvino Antonio, ST mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas digelarnya seminar ini. Ia mengatakan bahwa seminar ini memberikan banyak masukan dan solusi bagi peternak unggas mandiri yang mengalami berbagai kesulitan dan kerugian. Ia juga berharap bahwa seminar ini dapat menjadi awal dari kerjasama yang lebih baik antara pemerintah, akademisi, dan peternak unggas mandiri.

"Kami berharap pemerintah dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi peternak unggas mandiri, terutama terkait dengan pasal 33 UU No. 18 2009 Jo UU No. 41 Tahun 2014 yang kami anggap tidak berpihak dan merugikan kami. Kami juga berharap pemerintah dapat merevisi dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan industri perunggasan, seperti impor daging unggas, penetapan harga acuan, dan lain-lain," ujar Alvino.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terkait dengan industri perunggasan, antara lain Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA., seorang profesor di bidang peternakan yang menginisiasi lahirnya Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), Agung Suganda yang mewakili Kementerian Pertanian, Dr. I Gusti Ketut Astwa Deputi 1 Bapanas RI, Alvino ,ST Ketua KPUN, Dr. Prabianto Mukti Wibowo Komisioner Komnas HAM dan Yeka Hendra Fatika Komisioner Ombudsman RI.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Seminar Nasional Forum PUB Bertajuk "Proyek Konstruksi Berkelanjutan"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Hukum, Program Pascasarjana Universitas Jayabaya, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PUPR, dan Asosiasi Kontraktor Terintegrasi Indonesia (AKTI) menggelar Seminar Nasional Forum PUB bertajuk "Proyek Konstruksi Berkelanjutan" Teknik, Profesionalisme dan Penyelesaian Sengketa di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang konsep, prinsip, dan praktik proyek konstruksi berkelanjutan, yang mencakup aspek teknis, manajerial, hukum, dan sosial. Seminar ini juga menghadirkan narasumber-narasumber ahli dan berpengalaman di bidang konstruksi, baik dari pemerintah, akademisi, maupun praktisi.

Dalam sambutan pembukaan, Prof. H. Amir Santoso, Ph.D. Rektor Universitas Jayabaya mengatakan, seminar ini sangat penting dan relevan dengan perkembangan industri konstruksi saat ini, yang dituntut untuk lebih berwawasan lingkungan, efisien, dan berkualitas. Ia berharap, seminar ini dapat menjadi forum diskusi dan tukar pikiran yang produktif dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.

Keynote speaker, Ir. Kimron Manik, M.Sc. Direktur Keberlanjutan Konstruksi Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mendorong implementasi proyek konstruksi berkelanjutan di Indonesia, melalui berbagai kebijakan, regulasi, dan program. Salah satunya adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Proyek Konstruksi Berkelanjutan, yang mengatur tentang kriteria, indikator, dan mekanisme evaluasi proyek konstruksi berkelanjutan.

"Proyek konstruksi berkelanjutan adalah proyek konstruksi yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Proyek konstruksi berkelanjutan harus mampu memberikan nilai tambah bagi pemilik proyek, pengguna, masyarakat, dan lingkungan," ujar Kimron.

Sementara itu, Assoc. Prof. Dr. Firman Wijaya, SH, MH, Dewan Pakar AKTI dan Asisten I Staf Khusus Wakil Presiden RI mengatakan, proyek konstruksi berkelanjutan tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga aspek profesionalisme dan penyelesaian sengketa. Ia menekankan, bahwa para pelaku proyek konstruksi harus memiliki kompetensi, integritas, dan etika yang tinggi, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik.

"Proyek konstruksi berkelanjutan juga harus didukung oleh sistem kontrak yang adil, transparan, dan akuntabel, serta mekanisme penyelesaian sengketa yang cepat, efektif, dan efisien. Hal ini penting untuk menghindari konflik, kerugian, dan keterlambatan yang dapat merusak reputasi dan kredibilitas pelaku proyek konstruksi," kata Firman.

Seminar ini diikuti oleh sekitar 150 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti, praktisi, dan stakeholder terkait di bidang konstruksi. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dan kemajuan industri konstruksi di Indonesia, khususnya dalam mewujudkan proyek konstruksi berkelanjutan yang bermutu, berdaya saing, dan berdampak sosial," pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan, para narasumber terdiri dari Assoc. Prof. Dr. Firman Wijaya, SH, MH, Dewan Pakar AKTI dan Asisten I Staf Khusus Wakil Presiden RI; Prof. Dr. Manlian Ronald Adventus Simanjuntak ST.M.T.DM, IPU, ASEAN Eng, Pengurus Bidang V LPK Kementerian PUPR; Ir. Taufik Widjoyona, M.Sc Ketua LPK Kementerian PUPR: Dr. Ahmad Muliadi, SH, M.H, Dosen Fakultas Hukum Universitas Jayabaya; Elis Sumama, SE, MM., Kepala Subdirektorat Kontrak Konstruksi 
Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR; dan Ir. Aji Digdaya, MS, Ketua Teknik Mesin; Universitas Jayabaya dimoderatori oleh Donna Imelda, S.T, M.SI Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan FTI Universitas Jayabaya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto




Share:

Peringati HUT Ke-6, IMO Indonesia Gelar Seminar Nasional "Elektabilitas Dalam Pusaran Media"


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Suasana penuh semangat menyertai Seminar Nasional "Elektabilitas Dalam Pusaran Media" yang diadakan oleh Ikatan Media Online (IMO)-Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-6 di Jakarta, Sabtu (11/11/2023). Acara ini menjadi panggung bagi para profesional media dan narasumber untuk menggali perkembangan lanskap media dan dampaknya terhadap persepsi publik.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN), Prof. Dr. Firman Wijaya, SH.,MH memulai dengan memantik pertanyaan menarik seputar politik dan usia. Ia merenungkan kemungkinan korelasi antara usia dan kecerdasan dalam konteks tokoh politik. Dengan penuh semangat, Firman menegaskan bahwa usia tidak boleh menjadi penghalang bagi individu untuk berkontribusi signifikan dalam wacana politik.


Firman memberikan pandangan yang mendalam, membawa pencerahan pada audiens. Ia mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara dan peserta, mengakui peran mereka dalam berbagi pengalaman mengenai bagaimana industri media turut serta membentuk opini publik dan memainkan perannya dalam pengaruh media.

Sementara itu, Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub F. Ismail, menyoroti kontribusi para praktisi media dalam memberikan edukasi kepada publik. Dengan tulus, ia mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan menyampaikan optimisme mengenai dinamika yang terjadi dalam industri media.

Diskusi yang berlangsung menciptakan atmosfer dinamis, memberikan peserta peluang untuk terlibat dalam perbincangan yang bermakna. Yakub menekankan bahwa agenda seminar memiliki tujuan untuk memotivasi dan memberikan nilai tambah kepada para peserta.


Tak cuma itu, Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan dan mitra atas interaksi dan kolaborasi yang terus berlanjut. Dalam komunikasinya sehari-hari, berbagai media telah menjadi bagian penting, memberikan kontribusi pada diskusi yang hidup tentang peran media.

Lebih lanjut, Yakub menggambarkan dinamika terus-menerus dalam industri media yang patut dibahas bersama oleh para peserta. Ia menegaskan pentingnya pertemuan semacam ini dalam menggema dampak industri media terhadap masyarakat Indonesia, memotivasi perbaikan berkelanjutan. Yakub menyiratkan harapan akan inklusivitas di masa depan, dengan undangan terbuka bagi partisipasi yang lebih luas dalam acara-acara mendatang.

"Seminar Nasional ini bukan hanya memperingati ulang tahun IMO yang ke-6, tetapi juga menjadi wadah untuk merayakan, mempertanyakan, dan membahas tantangan serta prestasi industri media dalam menghadapi era digital yang terus berubah," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 




Share:

Sambut HUT Ke-6, IMO Gelar Seminar "Elektabilitas dalam Pusaran Media"

Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Ikatan Media Online (IMO) – Indonesia bersiap merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 pada Sabtu, 11 November 2023, di Sparks Life Hotel, Jakarta. Acara ini tidak hanya dirayakan sebagai momen ulang tahun organisasi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengadakan Seminar Nasional yang mengundang empat narasumber terkemuka.

Ketua Umum IMO – Indonesia, Yakub F. Ismail, mengungkapkan bahwa keempat narasumber tersebut adalah tokoh-tokoh terkemuka di bidangnya. Mereka adalah Dr. Firman Wijaya, Ketua Umum Peradin (Persatuan Advokat Indonesia), Prof. Henri Subiakto (eks Staf Ahli Kominfo), Dr. Agus Sudibyo (eks anggota Dewan Pers), dan Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Ir. Drs. Abdul Rahman Ma'mun.

"Acara HUT IMO-Indonesia tahun ini dirancang dengan pendekatan yang berbeda. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah penggabungan acara Seminar Nasional dengan perayaan HUT IMO," ujar Yakub di Jakarta, Sabtu (4/11/23). 

Menurut Yakub, langkah ini diambil agar acara seremonial tersebut memiliki makna yang lebih dalam, bukan hanya bagi organisasi, tetapi juga bagi masyarakat luas. Seminar Nasional ini diharapkan dapat memicu dialog intelektual dalam menghadapi berbagai isu terkini, terutama menjelang Pemilu 2024.

Tema acara, "Elektabilitas dalam Pusaran Media," dipilih dengan cermat. Menurut Yakub, tema ini dirasa sangat relevan mengingat dinamika pers saat ini yang semakin kompleks. Keempat pembicara yang diundang di acara Seminar Nasional IMO ini merupakan para ahli yang sangat kompeten di bidangnya. Mereka akan membahas secara mendalam tema besar yang tengah hangat diperbincangkan menjelang Pemilu 2024.

Sementara itu, Ketua Pelaksana HUT IMO-Indonesia, Helex Wirawan, mengonfirmasi bahwa persiapan acara sudah mencapai 95 persen. Menurutnya, semua aspek kegiatan hampir sepenuhnya disiapkan dengan baik, tinggal beberapa kebutuhan teknis yang perlu diselesaikan.

Dalam hal undangan, Helex menjelaskan bahwa mayoritas peserta yang diundang adalah anggota dan pengurus IMO, baik dari pusat maupun daerah, yang jumlahnya mencapai ribuan orang. Selain itu, beberapa tamu undangan khusus juga diundang untuk menghadiri acara ini. Totalnya, acara ini diharapkan dihadiri oleh ribuan peserta.

Para peserta yang berencana hadir diacara tersebut diharapkan melakukan registrasi melalui link: https://forms.gle/dfDGVMbpvSma5P9n7 agar mereka dapat menerima E-Sertifikat melalui email.

Momen HUT ke-6 ini menjadi bukti nyata keberhasilan organisasi dalam mengadakan kegiatan yang bermanfaat, memberi inspirasi, dan memperkuat jejaring komunikasi antar insan media di Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

HERLINA: Menuju Undang-Undang Perkumpulan yang Kondusif dan Klarifikasi Poin-Poin Penting bagi Notaris


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
HERLINA, S.H., M.H., Ketua Bidang Bantuan Sosial dan Penanggulangan Bencana Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (INI), menyampaikan pentingnya klarifikasi hukum terkait perkumpulan dalam seminar ini. Acara ini merupakan wadah bagi notaris-notaris terkemuka untuk mendiskusikan permasalahan kompleks yang seringkali muncul terkait pendirian dan pengelolaan perkumpulan.

Selepas Seminar Nasional yang digelar oleh Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP-INI) di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (30/10/2023). Kepada awak media, HERLINA, S.H., M.H., menyatakan, "Notaris memiliki kewenangan dalam pembuatan akta pendirian perkumpulan sebagai badan hukum, baik itu yayasan, perkumpulan, maupun PT yang bersifat sosial. Namun, undang-undang mengenai perkumpulan masih dalam tahap rancangan. Oleh karena itu, seminar ini diadakan untuk mendiskusikan dan memberikan masukan untuk peraturan yang baru terkait perkumpulan."

Seminar ini membahas berbagai aspek terkait perkumpulan, termasuk peraturan yang berlaku sejak zaman kolonial Belanda, yaitu Staatsblad 1870 no.64. HERLINA, S.H., M.H., menyoroti enam poin penting yang diangkat dalam seminar ini. "Poin-poin ini sangat penting karena setiap acara seminar atau kegiatan yang diadakan oleh pengurus pusat memiliki poin. Poin-poin ini diperlukan oleh para calon notaris untuk diangkat menjadi notaris serta untuk memperpanjang masa jabatan notaris yang sudah senior," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan harapannya terhadap seminar ini. "Harapan saya adalah agar seminar ini memberikan masukan berharga kepada pemerintah dan pembuat undang-undang. Saya berharap agar undang-undang perkumpulan segera terwujud, mengakomodir kesulitan-kesulitan yang sering muncul ketika pendirian perkumpulan dilakukan. Saya juga berharap agar proses administrasi badan hukum perkumpulan bisa dipercepat, setidaknya sebanding dengan proses perseroan terbatas," tambahnya.

Dan yang pasti, Seminar Nasional PP-INI bukan hanya menjadi forum untuk mendiskusikan isu-isu penting dalam praktek notaris, tetapi juga merupakan ajang untuk memberikan masukan yang bernilai bagi pembuat undang-undang dan pemerintah. Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang undang-undang perkumpulan, para notaris dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat dan mengatasi berbagai kompleksitas yang seringkali muncul dalam praktik mereka sehari-hari.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Putu Ayu Mas Ratih: Atasi Simpang Siur dan Problematika Perkumpulan dengan Pengetahuan Hukum Terbaru


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP-INI) di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (30/10/2023). Putu Ayu Mas Ratih, SH., M.kn., Notaris Wilayah Tabanan, menyoroti pentingnya pemahaman terhadap peraturan-peraturan terbaru dalam praktek notaris. Seminar ini, yang bertemakan "Simpang Siur dan Problematika Perkumpulan dalam Praktek," mengundang notaris-notaris terkemuka dari seluruh Indonesia untuk membahas berbagai permasalahan yang terkait dengan perkumpulan yang seringkali kompleks.

Lebih rinci, Putu Ayu Mas Ratih menekankan betapa pentingnya bagi para notaris untuk tetap update dengan peraturan-peraturan baru. "Kita sebagai notaris harus terus mengikuti perkembangan hukum terbaru agar dalam menjalankan praktek kita bisa memegang tanggung jawab yang luar biasa," ujarnya kepada para awak media di sela-sela kegiatan seminar.

Salah satu harapan Putu Ayu Mas Ratih adalah agar kegiatan seminar nasional semacam ini dapat diselenggarakan lebih sering. "Saya berharap semakin sering dilakukan kegiatan seminar nasional seperti ini sehingga para notaris bisa berkenalan dengan rekan-rekan seprofesi dari seluruh Indonesia. Ini penting karena dalam seminar ini kita bisa bertukar pikiran dengan orang-orang yang memiliki kapasitas tinggi dan memang ahli dalam bidangnya," tambahnya.

Tema seminar kali ini, yaitu "Simpang Siur dan Problematika Perkumpulan dalam Praktek," merupakan respons terhadap kompleksitas yang terkait dengan perkumpulan di masyarakat. Putu Ayu Mas Ratih menyatakan keprihatinannya terhadap banyaknya problematika yang muncul terkait perkumpulan, terutama terkait dengan dasar hukum dan legalitasnya. 

"Banyak perkumpulan yang tidak berbadan hukum, dan ini menimbulkan berbagai masalah. Sebagai notaris, tugas kita adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dasar hukum perkumpulan, memahami masalah-masalah yang mungkin timbul, dan memberikan solusi yang sesuai dengan hukum yang berlaku," paparnya.

Perkumpulan yang tidak sah secara hukum dapat menghadapi masalah serius, mulai dari keabsahan kontrak hingga tanggung jawab hukum atas tindakan mereka. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang regulasi terbaru dalam praktek notaris sangat penting. Para notaris diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan yang dapat membantu masyarakat memahami proses pendirian dan pengelolaan perkumpulan secara sah dan sesuai hukum.

Seminar Nasional PP-INI tidak hanya memberikan wawasan tentang peraturan-peraturan terbaru, tetapi juga memberikan platform bagi para notaris untuk membangun jaringan dengan sesama profesional dan memperdalam pemahaman mereka tentang aspek hukum yang kompleks. "Dengan pengetahuan yang tepat, para notaris dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi simpang siur dan problematika yang terkait dengan perkumpulan, menciptakan masyarakat yang lebih tahu dan mematuhi hukum dalam segala aspek kehidupan mereka," pungkasnya. 

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

I Made Pria Dharsana Hadiri Seminar Nasional 'Mengungkap Simpang Siur dan Problematika Perkumpulan dalam Praktek'


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Dr. I Made Pria Dharsana, SH, MHum, Dosen Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa, Bali serta Dosen tidak tetap Magister Kenotariatan Universitas Indonesia dan juga seorang Notaris di Kabupaten Badung Bali, menghadiri Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP-INI) bertajuk "Simpang Siur dan Problematika Perkumpulan dalam Praktek," di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Salah satu poin utama yang disoroti oleh Dr. I Made Pria Dharsana dalam seminar ini adalah pengelolaan dana oleh pendiri, yayasan, dan perkumpulan. Ia membahas kompleksitas yang terkait dengan pemanfaatan dana, terutama jika dana tersebut berasal dari luar negeri. "Penting bagi kita untuk memahami bahwa pengelolaan dana dalam proses pendirian perkumpulan memiliki implikasi yang signifikan," ujarnya.

Lebih rinci, Dr. I Made Pria Dharsana menyoroti tantangan yang dihadapi oleh perkumpulan terkait dengan penggunaan dana yang diterima. "Adanya kejelasan mengenai asal-usul dana, pemakaian yang tepat, dan ketentuan hukum terkait menjadi krusial dalam menghindari masalah hukum di masa depan," katanya.


Sementara itu, dalam konteks hukum, pemahaman yang mendalam mengenai peraturan dan regulasi terkait pengelolaan dana luar negeri menjadi sangat penting. Dr. I Made Pria Dharsana menjelaskan bahwa kekacauan atau ketidakjelasan dalam penggunaan dana bisa membuka pintu bagi campur tangan pihak-pihak yang tidak berwenang, yang pada gilirannya dapat merugikan perkumpulan tersebut.

"Ketika kita memiliki pengetahuan yang tepat tentang regulasi dan kewajiban hukum, kita dapat melindungi perkumpulan kita dari potensi masalah di masa mendatang," tambahnya.

Dengan menggelar seminar ini, PP-INI tidak hanya memberikan platform untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga memperkuat pemahaman sektor ini di kalangan praktisi hukum. Dalam dunia yang terus berubah, pemahaman mendalam mengenai hukum perkumpulan dan pengelolaan dana merupakan kunci keberhasilan dalam membangun organisasi yang berkelanjutan dan taat hukum.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

PB Formula Gelar Simposium Kebangsaan untuk Mewujudkan Indonesia Adil dan Makmur


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Pengurus Besar Forum Ulama dan Aktivis Islam (PB Formula) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Simposium Kebangsaan dengan tema "Mewujudkan Indonesia Adil, Makmur, Sejahtera, dan Bermartabat, Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur" di Jakarta, Senin (09 Oktober 2023) Acara ini turut dihadiri oleh para tokoh ulama dan aktivis Islam terkemuka.

Tuan Guru Drs, Dedi Hermanto, dalam sambutannya, mengemukakan visi PB Formula untuk menciptakan kemaslahatan ekonomi umat Islam. Ia menekankan pentingnya transformasi umat Islam dari santri menjadi intelektual dan dari umum menjadi intelektual sebagai bagian dari misi PB Formula. Dalam upaya mencapai tujuan ini, PB Formula telah membentuk Badan Masyarakat Tidak Berbadan Hukum (BMT) Baitul Malwa Tamil bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Bazis dan Basnas, untuk memberdayakan ekonomi umat Islam pribumi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Simposium Kebangsaan, Hj. Dewie Yasin Limpo, SE, menyampaikan keprihatinan terhadap menurunnya rasa kebangsaan di tengah masyarakat. Dalam upaya mengatasi hal ini, ia menggagas penggalian kembali nilai-nilai kebangsaan yang menguatkan identitas nasional Indonesia sebagai bangsa yang religius. Limpo menekankan pentingnya kesatuan dalam perbedaan dan perlakuan yang adil bagi semua warga negara.

Simposium ini juga menyoroti pentingnya peran ulama dan aktivis Islam sebagai penjaga peradaban. Mereka diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan melalui pendidikan, budaya, dan pengalaman yang terbuka terhadap beragam pandangan.

Acara ini mencerminkan tekad PB Formula untuk memperkuat solidaritas dan nasionalisme dalam masyarakat Indonesia demi mewujudkan visi Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 



Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini