Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Wujudkan Maju Sejahtera Beradab, Muhammadiyah Dukung Regulasi Pengendalian Tembakau yang Lebih Kuat


uta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kesehatan merupakan fondasi utama dalam membangun sebuah masyarakat yang sejahtera. Sebagai bagian dari upaya pembangunan nasional, Muhammadiyah, melalui sejarah panjangnya dalam bidang kesehatan, terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sejak tahun 1923, Muhammadiyah telah memainkan peran kunci dalam pelayanan di sektor kesehatan di Indonesia. 

Saat ini, organisasi ini tidak hanya berperan sebagai Ormas Islam, tetapi juga turut aktif menangani berbagai persoalan kesehatan di tanah air. Salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut adalah penerbitan fatwa Haram Merokok no.06/SM/MTT/III/2010 sebagai panduan untuk menjunjung tinggi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 

Selanjutnya untuk meneguhkan kembali posisi Muhammadiyah terhadap rokok, Dimana perkembangan perokok semakin masif, salah satunya dengan penggunaan rokok elektronik atau yang sering disebut dengan Vape. Maka pada tahun 2020, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan fatwa yang tertuang pada surat keputusan Nomor 01/PER/I.1/E/2020 tentang hukum dari e-cigarette (Rokok elektrik) pada 14 Januari 2020 di Yogyakarta. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa rokok elektrik hukumnya adalah haram.

Dalam menghadapi masalah kesehatan kontemporer, Muhammadiyah mencatat tingginya tingkat penggunaan produk tembakau pada usia dewasa di Indonesia, yang mengundang keprihatinan serius. Berdasarkan hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 dan 2021, jumlah perokok pasif mencapai 120 juta orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setiap tahun, sekitar 225.700 individu di Indonesia kehilangan nyawa akibat rokok atau penyakit terkait tembakau.

Menyadari dampak negatif ini, Muhammadiyah bersatu dalam upaya untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi perokok anak dari 9,1% menjadi 8,7%, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024. Kendati demikian, regulasi pengendalian tembakau di Indonesia saat ini masih mengacu pada PP 109 tahun 2012, sedangkan RPP Kesehatan turunan UU Kesehatan no 17 tahun 2023 masih dalam proses penetapan.

Momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023 ini MPKU (Majelis Pembina Kesehatan Umum) PP Muhammadiyah melalui MTCN (Muhammadiyah Tobacco Control Network) menggelar Halaqoh Kesehatan yang bekerja sama dengan ADINKES (Asosiasi Dinas Kesehatan) Nasional. Kegiatan ini menjadi wujud dukungan pembentukan regulasi pengendalian tembakau yang lebih kuat dan komprehensif, sebagaimana dalam waktu dekat ini penyusunan RPP Kesehatan khususnya pasal tentang zat adiktif rokok membutuhkan dukungan semua pihak. 

Muhammadiyah, dengan jejaring pengendalian tembakau di Internal maupun di Indonesia melakukan berbagai pendekatan kajian dan advokasi dan terus mendorong pemerintah untuk menyusun regulasi pengendalian tembakau yang optimal. Halaqoh Kesehatan, yang diselenggarakan dalam bentuk webinar, diinisiasi sebagai wujud dukungan kepada para pemangku kebijakan di tingkat eksekutif yang saat ini tengah menyusun Pasal Zat Adiktif dalam RPP Kesehatan.

Muhammadiyah berharap, melalui kolaborasi antara masyarakat, swasta, dan pemerintah, Indonesia dapat menghadapi tantangan kesehatan dengan langkah-langkah konkret dan efektif. Regulasi yang kuat akan menjadi landasan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan hidup sehat, sesuai dengan visi Muhammadiyah dan cita-cita bangsa.

Indonesia.Penyelenggaraan kegiatan ini adalah adalah Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPKU PP Muhammadiyah), Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES), Muhammadiyah Tobacco Center Network (MTCN),). MTCN merupakan jejaring PTMA, Ortom dan Pegiatan Tembakau Kontrol di Muhammadiyah yang terdiri dari : Muhammadiyah Steps (MTCC UMY), MTCC UNIMMA, MTCC Purwokerto, MTCC UMMAT (Univ Mataram), MTCC UM Surabaya,UM Aceh, UM Semarang, Pegiat TC UM Malang, Pegiat TC di UM Semarang, Pegiat TC di UM IPM dan Nasiatu.


Share:

5 Indikator Kesehatan Finansial Astra Life yang Perlu Diperhatikan di Akhir Tahun


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Akhir tahun 2023 menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi dan memperbaiki kondisi finansial serta bersiap untuk langkah berikutnya. Bagi keluarga muda, generasi sandwich, dan para pencari nafkah, sepanjang tahun 2023 mungkin sudah menghabiskan waktu dan dana untuk berbagai kebutuhan personal, seperti berolahraga, berlibur, atau menghadiri festival musik. Namun, hal itu tidak boleh mengganggu cashflow yang sehat agar bisa meningkatkan kesehatan finansial di tahun berikutnya.

Menurut survei Katadata Insight Center dan Astra Life, September 2021, terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia, mayoritas generasi sandwich (88,1%) memilih menabung untuk menjaga asetnya dan sebanyak 69,8% sudah melakukan investasi di berbagai instrumen, seperti logam mulia, reksadana, saham, deposito, dan lainnya. Data ini menunjukkan kesadaran generasi sandwich untuk menabung dan investasi, yang bisa menjadi angin segar untuk memperhatikan hal-hal lain yang berkaitan dengan indikator kesehatan finansial.

“Penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial, sehingga penting untuk mengetahui berbagai indikator secara menyeluruh mulai dari cash flow, aset, hutang, dana darurat hingga kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan, sebab bisa saling berkaitan serta dapat menjadi bekal di tahun berikutnya,” kata Windy Riswantyo, Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Astra Life, sebagai perusahaan asuransi jiwa yang rutin mengedukasi masyarakat akan literasi finansial, merangkum 5 indikator untuk meningkatkan kesehatan finansial sebagai berikut:

1. Menjaga cash flow tetap positif. 
Menerapkan gaya hidup hemat boleh saja, asalkan tidak pelit untuk diri sendiri dan keluarga. Misalnya saja, untuk memenuhi gizi harian, harus tetap diperhatikan agar tidak jatuh sakit hingga akhirnya mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk biaya pengobatan. Tentu, budgeting sangat diperlukan, catat pengeluaran harian keluarga hingga dapat menganalisa bocor halus pada pengeluaran bulanan. Selanjutnya, agar cash flow tetap positif, bisa juga mulai memikirkan cara untuk menambah penghasilan dengan meningkatkan skill atau karir.

2. Lunasi hutang konsumtif dengan bijak. 
Selesaikan hutang yang sudah dimulai. Sebisa mungkin kurangi hutang konsumtif agar tidak menghambat aktivitas finansial lainnya. Hal yang salah kaprah dan biasa dijumpai adalah melunasi hutang dengan cara berhutang. Hal tersebut termasuk cara yang tidak bijak, alhasil hutang akan semakin menumpuk.

3. Jaga efektivitas dana darurat. 
Sebaik-baiknya melakukan perencanaan keuangan, ada risiko-risiko yang bisa mengancam gagalnya tercapainya tujuan finansial, seperti membetulkan aset yang rusak hingga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga penting untuk memiliki dana darurat. Idealnya, besar dana darurat 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, karena biasanya seseorang membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru bila terkena PHK.

4. Asuransi jiwa untuk pencari nafkah. 
Selain risiko terkena PHK, ada juga risiko-risiko kehidupan yang lebih berat yang berakibat pada terhentinya sumber nafkah, seperti terkena penyakit kritis hingga tutup usia dini. Untuk itu, penting bagi pencari nafkah untuk memiliki asuransi jiwa sebelum melakukan investasi. Jika suami-istri sama-sama bekerja, masing-masing perlu asuransi jiwa yang bisa disesuaikan dengan porsi nafkah yang dihasilkan. Dapat dihitung sesuai kebutuhan Uang Pertanggungan (UP) asuransi menggunakan rumus Income Replacement Base (IRB) atau dengan cara menghitung UP berdasarkan rata-rata pendapatan tahunan dikalikan 10.

5. Perlindungan kesehatan yang memadai. 
Selain asuransi jiwa, perlindungan kesehatan juga sangat penting untuk dimiliki, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Biaya pengobatan yang semakin mahal bisa menguras tabungan dan investasi jika tidak memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Perlindungan kesehatan bisa didapatkan dari BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan, atau asuransi kesehatan tambahan. Pilihlah perlindungan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Dengan memperhatikan 5 indikator kesehatan finansial di atas, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di tahun berikutnya. Astra Life, sebagai mitra terpercaya dalam perlindungan jiwa dan kesehatan, siap membantu masyarakat untuk merencanakan dan menjaga kesehatan finansialnya dengan produk-produk asuransi yang inovatif dan terjangkau.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 

Share:

Gerakan Sehat untuk Rakyat Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan menggelar konferensi pers di Tangerang, Minggu (26/11/2023) untuk menolak penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia di seluruh wilayah Jakarta. Mereka menilai bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik dengan menyuntikkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuhnya. Tujuan dari penyebaran nyamuk Wolbachia adalah untuk mengurangi penularan virus dengue, Zika, chikungunya, dan yellow fever yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Hal ini karena bakteri Wolbachia dapat menghambat perkembangan virus di dalam nyamuk.

Namun, Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan menolak penyebaran nyamuk Wolbachia dengan alasan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia belum terbukti aman dan efektif. Mereka juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari penyebaran nyamuk Wolbachia terhadap ekosistem dan keseimbangan alam.

Komjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M.H., selaku Ketua Umum Gladiator Bangsa, menyampaikan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia adalah bentuk intervensi alam yang tidak etis dan melanggar hukum. “Penyebaran nyamuk Wolbachia adalah tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesejahteraan masyarakat. Kami menuntut agar pemerintah segera menghentikan penyebaran nyamuk Wolbachia dan melakukan evaluasi terhadap dampaknya,” ujar Dharma.

Menanggapi hal tersebut, dr. Tifauzia Tyassuma M.Sc, selaku Ketua Umum ASPEK, menegaskan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia. “Bakteri Wolbachia dapat menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk atau kontak dengan air yang tercemar nyamuk. Bakteri Wolbachia dapat menyebabkan infeksi, alergi, gangguan imun, kanker, dan penyakit autoimun. Kami meminta agar pemerintah melindungi hak kesehatan masyarakat dan menghormati hak untuk menolak penyebaran nyamuk Wolbachia,” kata Tifauzia.

Sementara itu, Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, MT, selaku Ketua Umum Forum Negarawan, mengatakan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia dapat mengganggu keseimbangan ekologis dan mengancam keanekaragaman hayati. “Nyamuk Wolbachia dapat menggantikan populasi nyamuk Aedes aegypti yang asli dan mengubah rantai makanan di alam. Nyamuk Wolbachia juga dapat berinteraksi dengan spesies lain yang memiliki bakteri Wolbachia, seperti serangga, cacing, dan nematoda, dan menyebabkan perubahan genetik yang tidak terduga. Kami mendesak agar pemerintah menghargai hak lingkungan masyarakat dan mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam penyebaran nyamuk Wolbachia,” ujar Kun.

Gerakan Sehat untuk Rakyat, Gladiator Bangsa bersama ASPEK dan Forum Negarawan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Jakarta. Mereka juga menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh LSM, dan tokoh media. Mereka berharap agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Peringati Bulan Kesadaran Kanker Paru: MSD Indonesia Gelar Edukasi Kesehatan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
MSD Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), menggelar acara edukasi kesehatan untuk memperingati Bulan Kesadaran Kanker Paru di bulan November. Acara ini bertemakan "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya."

Kanker paru, sebagai penyakit kanker dengan angka kasus ketiga terbanyak di Indonesia, menimbulkan keprihatinan. Menurut data Globocan 2020, terdapat 34,783 kasus baru dan 30,843 penderita meninggal, menjadikan kanker paru sebagai penyebab kematian tertinggi dibandingkan kanker lainnya.

George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, menekankan pentingnya edukasi publik. "Kami berkomitmen meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker di Indonesia. Setiap pasien berhak mendapatkan pengobatan terbaik dan support system yang optimal," ujarnya di Jakarta, Jum'at (24/11/2023).

Pentingnya "hari esok" juga disoroti, karena bagi pasien kanker paru, setiap tambahan hari memiliki nilai tak terkira. Prof. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo dari YKI menegaskan peran penting perawat, tenaga medis, dan support system dalam mendukung pasien.

Menanggapi hal tersebut, Hada Kusumonegoro, caregiver alm. Ibunda yang mengidap kanker paru, menekankan perlunya support system yang kuat. Sebagai penyintas kanker paru, Retno Noto Soedjono merasakan dukungan keluarga yang menguatkan dalam menghadapi masa sulit.

Berita misinformasi tentang kanker paru juga menjadi perhatian. Prof. Elisna Syahrudin, YKI, menyarankan untuk menghindari diagnosis sendiri dan mencari informasi tepat. Gejala kanker paru seperti batuk, sesak napas, dan benjolan pada leher perlu diwaspadai.

MSD dan YKI menjalin kerjasama untuk menyelenggarakan pameran seni bertemakan "Close the Cancer Gap" pada Hari Kesadaran Kanker Dunia 2024. Masyarakat diundang berpartisipasi, dengan harapan pameran dapat meningkatkan kesadaran tentang kanker di Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Cegah Diabetes Melitus, Ketua DWP Kemendagri Dorong Gerakan Hidup Sehat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nani Suhajar Diantoro meminta masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat. Pasalnya, berdasarkan data International Diabetes Federation (FDI), pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.

"Mariah kita bersama-sama menjaga pola hidup kita, dengan makanan yang sehat, sehingga kita dapat mencegah penyakit diabetes," ujar Nani pada acara Seminar dan Pemeriksaan Kesehatan Cegah Diabetes Mellitus dengan Gizi Seimbang serta Bazar Mini di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Nani menjelaskan, diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan. Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat menyerap atau mengolah glukosa menjadi energi. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kadar gula yang tinggi di dalam darah. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah di ginjal, jantung, mata, dan juga sistem saraf. 

Nani mengatakan, meskipun diabetes bukan termasuk penyakit menular. Namun, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka diabetes dapat menyebabkan komplikasi hingga risiko kematian pada penderita. Nani menegaskan, penyakit diabetes terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Meski demikian, diabetes melitus umumnya dapat dicegah dan diobati dengan cara rutin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, menerapkan pola makan sehat, rutin mengecek gula darah, rutin konsumsi air putih, dan terapkan pola hidup sehat. Untuk itu, lanjut Nani penting bagi semua masyarakat untuk dapat menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan tubuh secara berkala.

"Marilah kita menjaga seluruh keluarga kita, tetangga kita, sesama mengadakan seperti perlombaan untuk pembuatan makanan sehat mencegah diabetes di lingkungan RT, RW, dan lingkungan sekitar kita," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengingatkan pentingnya mendeteksi penyakit diabetes sejak dini. Nani juga mengajak seluruh peserta seminar untuk mengikuti dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Sebagai informasi, agenda ini sebagai langkah awal rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 DWP dan Hari Ibu ke-95. Kegiatan ini akan diakhiri dengan acara puncak pada tanggal 12 Desember mendatang di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) kampus Cilandak, Jakarta. (Red)


Share:

Dukung Generasi Emas Melalui Kampus Sehat dan Pengendalian Tembakau


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Indonesia, sebagai negara dengan bonus demografi yang sedang dialami, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kesejahteraan dan kesehatan generasi muda, yang sering disebut sebagai "Generasi Emas." Namun, tantangan besar muncul dalam bentuk meningkatnya prevalensi merokok di kalangan anak-anak dan remaja, yang mengancam visi kesehatan masa depan Indonesia.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) bersama dengan Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA, telah mengungkapkan data yang mengkhawatirkan. Prevalensi perokok anak usia 10-14 tahun meningkat hingga 16 kali lipat, dan faktor iklan rokok menjadi penyebab utama.

**Program Kampus Sehat: Menyelamatkan Generasi Emas**

Dalam merespons ancaman ini, UNAIR bersama Research Group Tobacco Control (RGTC) telah mengambil inisiatif melalui program kampus sehat. Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal tetapi juga berfokus pada kesehatan mental, sosial, dan fisik mahasiswa. Salah satu komponen kunci dari program ini adalah zero tolerance terhadap merokok di area kampus.

Universitas Airlangga telah menerapkan program kampus sehat dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Sebagai langkah nyata, Rektor Universitas Airlangga mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 13 tahun 2023 tentang Pedoman Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan UNAIR. Larangan merokok ini tidak hanya mendukung kesehatan mahasiswa tetapi juga berperan dalam melindungi generasi muda dari risiko merokok.

**Pengendalian Tembakau: Implementasi Pedoman WHO MPOWER**

RGTC UNAIR telah mengambil langkah-langkah konkret dalam mengendalikan tembakau dengan mengacu pada pedoman WHO, MPOWER:

- **Monitor tobacco use and prevention policies:** 
Melakukan pemantauan terhadap kebijakan penggunaan tembakau dan pencegahannya.

- **Protect people from tobacco smoke:** 
Melindungi orang dari asap rokok.

- **Offer help to quit tobacco use:** 
Menyediakan bantuan bagi mereka yang ingin berhenti merokok.

- **Warn about the dangers of tobacco:** 
Memberi peringatan tentang bahaya tembakau.

- **Enforce bans on tobacco advertising, promotion, and sponsorship:** 
Melaksanakan larangan iklan, promosi, dan sponsor tembakau.

- **Raise taxes on tobacco:** 
Meningkatkan pajak tembakau.

Kolaborasi antara tridarma perguruan tinggi melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat adalah kunci dalam menghadapi ancaman merokok. Perguruan tinggi tidak hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga menjadi panggung perubahan sosial. Mahasiswa, sebagai agen perubahan, memiliki peran penting dalam menginspirasi teman sebaya mereka untuk hidup sehat dan bebas dari rokok.

**Pelopor Kampanye Anti Tembakau: Peran Pemuda dalam Merokok Bebas**

Pemuda adalah pelopor perubahan. Melalui kecerdasan, keberanian, dan semangatnya, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memerangi merokok. Dengan mendukung kebijakan pemerintah terkait pengendalian tembakau, pemuda Indonesia dapat memimpin gerakan nasional menuju generasi bebas rokok.

Melalui momentum peringatan Sumpah Pemuda, Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR mengajak seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mengadopsi program kampus sehat dan menerapkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan kampus mereka. Dengan langkah-langkah ini, kami bersama-sama dapat menyelamatkan Generasi Emas Indonesia 2024 dari bahaya merokok, dan memastikan masa depan yang sehat dan cerah bagi negeri ini.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Momentum Sumpah Pemuda, Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Rokok


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menjelang peringatan 100 tahun Sumpah Pemuda, saat kita merenungkan nilai-nilai persatuan dan kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pemuda Indonesia pada tahun 1928, kita juga dihadapkan pada tantangan baru yang mendesak, yaitu perlindungan generasi muda dari dampak negatif rokok. Para pakar kesehatan, akademisi, dan aktivis bersuara menyuarakan urgensi kenaikan harga rokok sebagai langkah efektif dalam melawan konsumsi rokok yang merajalela di kalangan anak muda.

Kepala Pusat Studi CHED ITB-AD, Roosita Meilani Dewi, menyoroti pentingnya melindungi generasi muda dari ancaman bahaya merokok. "Meskipun momen Sumpah Pemuda senantiasa diingat, generasi muda hari ini menghadapi ancaman serius dalam bentuk konsumsi rokok yang terus meningkat," kata Roosita saat konferensi pers via zoom meeting, Jum'at (27/10/2023).

Data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 mencatat peningkatan jumlah perokok dewasa dan anak-anak di Indonesia. Ancaman ini membutuhkan tindakan nyata dan bijaksana dari pemerintah dan regulator.

"Harga rokok di Indonesia saat ini tergolong rendah, sebagian besar disebabkan oleh tarif cukai yang rendah. Hal ini menyebabkan tingkat konsumsi rokok tertinggi di dunia. Kenaikan harga rokok adalah solusi yang telah terbukti secara global dalam mengurangi konsumsi rokok. Selain itu, harga yang lebih tinggi juga mengurangi insentif bagi anak muda untuk memulai kebiasaan merokok yang berbahaya," ungkapnya.

Para pembicara dalam konferensi pers ini menyoroti fakta bahwa rokok adalah penyebab utama berbagai penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, melalui kenaikan harga rokok, kita dapat melindungi generasi muda dari risiko kesehatan serius di masa depan.

Disisi lain, Penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) dan Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA, menunjukkan peningkatan dramatis dalam perilaku merokok anak sekolah tingkat SMP dan SMA. Prevalensi perokok anak usia 10-14 tahun meningkat hingga 16 kali lipat, dan sebagian besar dipicu oleh iklan rokok. Oleh karena itu, para pembicara mengajak pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kenaikan harga rokok dengan bijak dan adil, sambil mempertimbangkan implikasi sosial dan ekonomi yang terkait.

Penting untuk diingat bahwa perlindungan anak adalah amanat negara, diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Upaya untuk menjaga tren positif perlindungan anak harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, aktivis, dan keluarga. Para pembicara sepakat bahwa pengendalian tembakau adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Studi CHED ITB-AD, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA, dan berbagai lembaga dan organisasi terkait lainnya. Semua pihak berharap bahwa suara bersama ini akan menginspirasi perubahan positif dalam melindungi generasi muda dari bahaya rokok di masa depan.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Perluas Ekosistem Kesehatan, IHC Kerja Sama Stakeholder Lokal Hingga Swedia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) memperluas ekosistem layanan kesehatan mereka dengan menjalin kemitraan strategis dengan Karolinska University Hospital, rumah sakit terbaik peringkat ketujuh di dunia. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Pertamina Bina Medika IHC dan Karolinska University Hospital bertujuan untuk menjajaki potensi kerja sama di masa mendatang, termasuk pertukaran pengetahuan melalui program konsultasi, pendampingan, dan keanggotaan pada bidang layanan kanker terpadu.

Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS, menjelaskan bahwa kemitraan ini juga melibatkan program pelatihan di pusat-pusat spesialisasi terpilih yang berfokus pada pendidikan dan perawatan berkualitas. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia melalui kerja sama ini," ujar drg. Mira.

Pada kesempatan ini, Björn Zoëga, Direktur Utama Karolinska University Hospital, menegaskan komitmen rumah sakitnya untuk menjadi sumber daya global dalam bidang kesehatan, dan kemitraan ini sejalan dengan visi tersebut. "Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini dan siap berkontribusi untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia," kata Zoëga.

Seremonial penandatanganan MoU ini disaksikan oleh berbagai pihak termasuk Mr. Erik Odar, Trade Commissionaire of Sweden to Indonesia, Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Erry Widiastono, Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) A Salyadi D Saputra, serta Edy Karyanto, SVP Upstream & Portfolio Co Business Development & Portfolio.

Sementara itu, Erik Odar menyambut baik kerjasama ini sebagai hasil dari kunjungan delegasi kesehatan Swedia pada Agustus 2023, yang merupakan bagian dari program Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP). Dia berharap kemitraan ini dapat mendukung pembangunan World-Class Hospital yang berkelanjutan di Indonesia.

Selain kemitraan dengan Karolinska University Hospital, IHC juga memperkuat kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Peserta Mandiri Inhealth kini dapat memanfaatkan layanan Poli Eksekutif di RS Pusat Pertamina, membawa pengalaman perawatan kesehatan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.

Pada AP Perfect Day 2023 yang diselenggarakan oleh Pertamina, IHC meraih dua penghargaan, yaitu 'Best Implementation of Sinergy for AP Portofolio Co as Customer' dan 'Best Implementation of Sinergy for Value Creation in AP Portofolio Co'. Penghargaan ini mencerminkan keberhasilan IHC dalam menciptakan nilai tambah signifikan dalam portofolio bisnis di dalam Pertamina Group.

"Penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen tim IHC. Kami terus berupaya memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan dan menciptakan peluang pertumbuhan yang berkesinambungan," tambah drg. Mira. Kemitraan strategis ini membawa harapan untuk meningkatkan standar layanan kesehatan dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia. 

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Pentingnya Dukungan Terhadap RPP Kesehatan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam konteks Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2023, menekankan pentingnya stabilitas bangsa, keberlanjutan, dan sumber daya manusia berkualitas. Dalam upayanya memperbaiki produktivitas yang rendah dan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, Presiden Widodo memandang kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama.

"Kebijakan kesehatan, terutama dalam hal zat aditif, harus diberi prioritas. Dalam pembangunan jangka panjang, kesehatan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan. Dengan penekanan pada peningkatan pembangunan manusia sebagai prioritas, sektor kesehatan menjadi pilar utama untuk mencapai tujuan ini," ujar Roosita Meilani Dewi, Pusat Studi Centre of Human & Economic Development Institut Teknologi dan Bisnis (CHED ITB) Ahmad Dahlan Jakarta dalam konferensi pers Dukungan terhadap RPP Kesehatan bertajuk "Kebijakan Kesehatan Dalam Kacamata Pembangunan Ekonomi" di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Menurut dia, Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah tingginya konsumsi rokok, terutama pada pria dewasa yang mencapai 67 persen. Data dari The Indonesian Family Life Survey ke-5 mencatat bahwa prevalensi merokok di Indonesia mencapai 58%, dengan mayoritas perokok adalah laki-laki. Selain itu, rata-rata perokok mengkonsumsi 12 batang rokok per hari, dan pengeluaran untuk merokok mencapai Rp56 ribu per minggu.

Pada kesempatan yang sama, Eva Susanti, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan, menyampaikan bahwa rokok merupakan faktor utama yang menghambat pertumbuhan kesehatan di Indonesia. Risiko kesehatan akibat merokok semakin meningkat, dan data menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak mengalami stunting akibat paparan asap rokok.

Dalam paparannya, Hasbullah Thabrany, Ketua Komite Nasional Pengendalian Tembakau, menekankan prinsip dasar pengamanan zat adiktif dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan. Prinsip-prinsip ini melibatkan pencegahan terhadap dorongan merokok, pembatasan akses terhadap rokok, pelayanan terintegrasi dan perlindungan masyarakat dari bahaya rokok, edukasi massal, dan tanggung jawab bersama dalam pengendalian konsumsi rokok.

Sementara itu, Mukhaer Pakkana, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Bisnis dan Industri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyoroti korelasi antara kebijakan kesehatan dan pembangunan ekonomi. "Kesehatan adalah dasar produktivitas kerja dan kapasitas belajar di sekolah. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan tidak hanya tentang pertumbuhan pendapatan individu, tetapi juga manfaatnya bagi sosial dan lingkungan," ungkapnya.

Dalam konteks ini, dukungan terhadap RPP Kesehatan menjadi sangat penting. Dengan langkah-langkah konkret seperti peningkatan harga melalui cukai dan pajak rokok, pengendalian iklan, promosi, dan sponsor rokok, serta edukasi intensif pada masyarakat, Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Dalam visi menuju Indonesia Emas 2045, kebijakan kesehatan yang bijaksana dan berkelanjutan akan memainkan peran kunci dalam mencapai impian tersebut. "Dengan kolaborasi antara pemangku kebijakan, ahli kesehatan, dan masyarakat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan masa depan yang sehat dan sejahtera bagi semua warganya," tambahnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Cegah Penyakit Jantung: Terapkan Perilaku CERDIK dan PATUH


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Penyakit jantung tetap menjadi penyebab utama kematian global, terutama menimpa kelompok usia produktif, sehingga menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang signifikan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa lebih dari 17 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular juga mencapai angka yang signifikan, dengan berbagai jenis penyakit jantung seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan lainnya.

Menurut data Institute for Health Matrics and Evaluation pada tahun 2019, kematian di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun. Angka ini mencakup 331.349 kematian akibat stroke, 245.343 kematian akibat penyakit jantung koroner, 50.620 kematian akibat penyakit jantung hipertensi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Selain dampak kesehatan yang signifikan, penyakit jantung juga berdampak ekonomi yang besar. Berdasarkan data BPJS pada November tahun lalu, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia mencapai Rp 10,9 triliun dengan jumlah kasus sebanyak 13.972.050. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan penanganan penyakit jantung merupakan hal yang penting dalam sistem kesehatan Indonesia.

Dalam konteks ini, Direktur P2P PTM, Dr. Eva Susanti, menekankan pentingnya momentum peringatan Hari Jantung Sedunia untuk memicu komitmen bersama dalam mencapai keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan. Salah satu pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program promosi dan edukasi serta skrining penyakit jantung melalui penguatan pada layanan primer, edukasi, pencegahan, dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas layanan primer.

"Prevalensi penyakit kardiovaskular yang tinggi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Merokok dan diet tidak sehat merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung koroner dan henti jantung mendadak," kata Dr. Eva melalui zoom meeting, Senin (25/09/2023).

Oleh karena itu, menurut dia, menjaga kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting untuk masyarakat. Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September memiliki tema global "Use Heart Know Heart" dan tema nasional "Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Jantungmu." Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat secara luas.

Tema ini mendorong perilaku sehat, seperti rutin memeriksakan kesehatan, menghindari merokok, berolahraga secara teratur, menjalani diet seimbang, istirahat yang cukup, dan mengelola stres dengan baik. Bagi mereka yang telah didiagnosis dengan penyakit jantung, penting untuk mematuhi pengobatan dan mengikuti anjuran dokter, menjalani diet yang seimbang, tetap aktif secara fisik dengan aman, dan menghindari faktor risiko seperti merokok dan alkohol.

"Dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, peran individu, keluarga, dan komunitas dalam menjaga kesehatan jantung sangat penting. Melalui pemahaman akan pentingnya "CERDIK" (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet yang seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress dengan baik) bagi yang sehat dan "PATUH" (Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman, Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik) bagi penyandang penyakit tidak menular, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif serta mengurangi beban penyakit jantung di Indonesia," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto





Share:

Peringati Hari Olahraga Nasional, Takeda dan Pemerintah Indonesia Gelar Edukasi DBD


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah serius di Indonesia, mengancam semua lapisan masyarakat tanpa pandang usia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dari awal tahun hingga minggu ke-32 tahun 2023, terdapat 56.185 kasus DBD dengan tingkat insidensi sebesar 20,44 per 100.000 penduduk, serta 409 kematian dengan tingkat kematian sebesar 0,73%. Kasus ini dilaporkan dari 462 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi. Kematian akibat DBD menyebar di 173 kabupaten/kota di 32 provinsi. Bahkan pada tahun 2021, tercatat 95.895 kasus DBD, dan 36,10% dari penderita berusia 15-44 tahun.

Menghadapi kenyataan ini, Takeda, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, terus berupaya mengedukasi masyarakat melalui talkshow bertema "Sehat Yes, DBD NO." Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional.

Dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memberikan dukungan terhadap upaya edukasi Takeda dalam menanggulangi kasus DBD. Pemerintah berusaha mencapai target angka kasus DBD kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024 dan nol kematian akibat DBD pada 2030. Ini menekankan pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari perlindungan komprehensif terhadap DBD.

Pada kesempatan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, menekankan pentingnya kesehatan bagi para atlet muda. Fisik yang kuat dapat tercapai dari badan yang sehat. Atlet berprestasi adalah aset penting bagi Indonesia, dan pemerintah mendukung upaya swasta dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan masyarakat. Pemuda, termasuk para atlet, juga rentan terkena DBD, oleh karena itu, inovasi dalam pencegahan penyakit DBD sangat diperlukan.

Sementara itu, Dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), menjelaskan pentingnya kesadaran akan bahaya DBD dan perlindungan diri melalui vaksinasi. Vaksin dapat membantu tubuh mengembangkan pertahanan alami terhadap virus dengue, mengurangi risiko infeksi yang serius, dan memberikan perlindungan yang komprehensif. PAPDI mendukung upaya edukasi seperti ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD melalui vaksinasi.

Sebagai seorang atlet, Asnawi Mangkualam, Pemain Tim Nasional sepakbola, menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh. DBD adalah momok menakutkan bagi atlet seperti dia, terutama di Indonesia yang merupakan negara endemis DBD. Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD membantu melindungi dirinya dari penyakit yang dapat mengancam nyawa ini.

Senada dengan itu, Takeda berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan DBD di Indonesia. Mereka telah meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD dan situs web www.cegahdbd.com serta sosial media terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan perlindungan yang komprehensif terhadap penyakit ini. Takeda berperan aktif dalam mencapai target nol kematian akibat DBD pada 2030.

Kolaborasi antara Takeda, pemerintah Indonesia, dan organisasi medis seperti PAPDI adalah langkah penting dalam mengatasi masalah serius ini. Semua orang, terutama generasi muda dan atlet, perlu memahami pentingnya pencegahan DBD dan peran vaksin dalam melindungi kesehatan mereka. Kampanye ini adalah langkah positif dalam melawan DBD dan memastikan masa depan yang lebih sehat untuk masyarakat Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Cegah Kanker Serviks, BPOM Terbitkan Izin Edar Vaksin NusaGARD Produksi Biofarma


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
BPOM telah menerbitkan izin edar Vaksin NusaGard produksi PT Bio Farma atas kerja sama transfer teknologi dari Merck Sharp Dohme (MSD). 

Hasil evaluasi BPOM menunjukkan Vaksin NusaGard terbukti mampu mencegah kanker serviks pada perempuan usia 9-45 tahun dan lesi genital eksternal pada laki-laki usia 9-26 tahun. 

Vaksin ini akan digunakan dalam program Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) nasional mulai Agustus 2023.

Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito menyampaikan apresiasi hadirnya Vaksin NusaGard sebagai kontribusi penting industri farmasi nasional. Ketersediaan akses vaksin HPV yang aman dan bermutu sangat penting.

“Kami lakukan pengawalan penjaminan mutu fasilitas produksi dan registrasi Vaksin NusaGard yang memiliki efikasi 95-100% dengan masa proteksi bertahan 10-12 tahun,” ujar Kepala BPOM saat menghadiri Launching Vaksin NusaGard, Rabu (02/08/2023).

Vaksin NusaGard dinilai penting untuk mencegah kanker serviks yang terbilang tinggi. Saat ini, Indonesia menempati posisi pertama kasus kanker serviks di Asia Tenggara. 

Kanker serviks menjadi kanker kedua tertinggi yang menginfeksi perempuan dengan prevalensi sebesar 36.633 kasus atau 17,2% dan penyebab kematian (19,1%) dari seluruh kematian akibat kanker di Indonesia.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante S. Harbuwono menyebut kanker serviks tidak hanya menjadi masalah Indonesia, tapi juga dunia. Setiap dua menit ada satu orang meninggal karena kanker serviks, padahal kanker serviks bisa dicegah dengan vaksinasi. 

“Dengan launching vaksin kanker serviks ini, bisa menolong wanita-wanita di Indonesia dan memperluas cakupan vaksin HPV nasional,” ucapnya.

Pemerintah Indonesia tengah mendorong peningkatan akses vaksin pada program introduksi imunisasi vaksin HPV tahun 2022-2024. 

Untuk itu, penting bagi industri farmasi nasional berkolaborasi menciptakan kemandirian vaksin dalam negeri. 

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan menjadi landasan bersama membangun kemandirian sediaan farmasi nasional, termasuk vaksin HPV.

Berbagai langkah strategis dilakukan BPOM guna mendukung kemandirian vaksin. 

Kehadiran vaksin HPV menjadi satu contoh nyata BPOM mengawal penyiapan fasilitas produksi hingga sertifikasi fasilitas produksi sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB), termasuk peningkatan kapasitas produksi. 

Secara bertahap, Vaksin NusaGard dapat diproduksi lokal dari hulu ke hilir oleh PT Bio Farma pada 2026, sejak pembuatan zat aktif, proses fill-and-finish, hingga produk jadi.

“Perlu sekali kita menuju kemandirian terhadap akses vaksin untuk pencegahan kanker serviks yang sangat berisiko tinggi. 

Kemitraan antara industri farmasi nasional dan global untuk menghadirkan Vaksin NusaGard diharapkan dapat menginspirasi munculnya kolaborasi lain agar lebih banyak lagi jenis vaksin yang diproduksi di dalam negeri,” jelas Kepala BPOM.

Lebih lanjut, Kepala BPOM mendorong vaksin NusaGard menjadi vaksin prekualifikasi WHO, sehingga dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan vaksin HPV dunia, seperti produk vaksin PT Bio Farma lainnya yang telah diekspor ke lebih dari 130 negara.

”BPOM siap mengawal pemenuhan persyaratan vaksin dalam negeri untuk lolos penilaian prekualifikasi WHO,” tutupnya. (Arianto)






Share:

Peringati Hari Bidan Nasional, IHC Tingkatan Peran Bidan untuk Kesehatan Ibu dan Anak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Memperingati Hari Bidan Nasional 2023, PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) / Holding Rumah Sakit BUMN turut berkontribusi besar dalam meningkatkan peran bidan di IHC Group untuk memberikan energi kesehatan bagi ibu dan anak Indonesia. 

Direktur Medis Pertamedika IHC Dr.dr.Lia Gardenia Partakusuma mengatakan pentingnya meningkatkan peran Bidan sebagai upaya untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa
Angka Kematian Ibu/AKI (Maternal Mortality Rate/MMR) Hasil Long Form SP2020 Menurut Provinsi, 2020 tercatat 189 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan, Angka Kematian Bayi/AKB (Infant Mortality Rate/IMR) Hasil Long Form SP2020 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota, 2020 tercatat 16,85 bayi per 1.000 kelahiran hidup. 

“IHC mengoptimalkan peran bidan sebagai mitra pendamping ibu maupun calon ibu untuk penguatan pelayanan kebidanan secara berkesinambungan, serta sebagai kontribusi mendukung pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB di Indonesia,” kata dr Lia dalam keterangan persnya, Senin (26/06/2023)

Disamping itu, berprofesi sebagai Bidan, tentu memiliki beragam pengalaman berkesan dalam membantu seorang ibu melahirkan buah hati ke dunia. 
Siti Khuzaimah, berprofesi sebagai Bidan selama 21 tahun di Rumah Sakit (RS) Pusat Pertamina mengungkapkan pengalamannya mendampingi seorang Ibu yg berjuang dalam menghadapi persalinan dan ketika bayinya lahir dalam keadaan selamat dan sehat menjadi pengalaman berharga baginya. 

Ia pun berharap peran bidan tidak hanya mampu membantu wanita melahirkan, tetapi lebih dari itu yakni melakukan pendampingan kepada wanita selama siklus reproduksi kehidupan seorang perempuan. 

“Bidan dapat meningkatkan peran dengan memberikan edukasi reproduksi wanita sejak remaja, Bidan juga harus mampu memberikan edukasi kepada perempuan saat prakonsepsi sebagai persiapan kehamilan agar wanita Indonesia mampu mempersiapkan fisik dan jiwa untuk kehamilan,”ungkapnya.

Selain itu, Aukhalia Yuliningtyas, berprofesi bidan sekitar 13 tahun menambahkan pengalamannya sebagai Bidan yang berkesan ketika masa pandemi covid-19, suatu ketika ada ibu hamil yang hendak melahirkan dengan kondisi positif covid, sebagai tenaga kesehatan (nakes), Ia tetap melakukan yang terbaik untuk membantu proses persalinan seorang ibu yang berjuang tanpa didampingi suami dan keluarganya karena status positif covid. 

Sementara bidan lainnya seperti Hety Nurhaeti berprofesi bidan selama 27 tahun dan Lusi Juwita dengan profesi Bidan selama 9 tahun turut menarukan harapannya terhadap kontribusi dan peran Bidan dalam upaya mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. 

PT Pertamina Bina Medika IHC/Holding RS BUMN merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Perusahaan juga merupakan induk usaha Rumah Sakit BUMN yang mengelola 36 Rumah Sakit serta berafiliasi dengan 39 Rumah Sakit lainnya, serta 172 klinik kesehatan seluruh Indonesia. (Arianto)



Share:

Perkuat Komitmen Kesejahteraan Karyawan, Nestlé Indonesia Kenalkan Solusi Kesehatan Digital


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Dalam momentum Hari Keluarga Sedunia, Nestlé Indonesia menggelar acara Nestlé Health Festival di kantor pusat Nestlé Indonesia, Jakarta (12/01). Rangkaian acara yang terdiri dari peluncuran telemedicine, Health Talk, dan Health Bazaar ini sejalan dengan komitmen Nestlé Indonesia yang senantiasa memprioritaskan kesehatan dan keafiatan masyarakat Indonesia, termasuk karyawan dan keluarganya di setiap operasional bisnisnya.

Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid mengatakan bahwa karyawan merupakan bagian yang paling bernilai bagi Nestlé. “Kami percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset berharga, termasuk karyawan dan keluarga mereka. Melalui pilar perusahaan Nestlé, yaitu senantiasa menunjang gizi, kesehatan dan keafiatan masyarakat, kami secara maksimal akan selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk karyawan kami demi terciptanya generasi yang lebih sehat.”

Direktur Human Resources Nestlé Indonesia, Fahrul Irvanto turut menyampaikan komitmen tegasnya dalam mendukung kesejahteraan dan kesehatan karyawannya dengan memberikan benefit kesehatan Nestlé yang sangat baik. “Hari ini kami bersama mitra asuransi kesehatan kami memperkenalkan telemedicine sebagai one stop digital solution untuk membantu konsultasi kesehatan secara online agar mendapatkan penanganan kesehatan yang mudah, praktis, dan terpercaya”, tutur Fahrul. 

Aplikasi tersebut merupakan salah satu inisiatif digitalisasi Human Resources yang dilakukan di area Employee Benefits dengan melakukan transformasi digital yang dapat dijadikan solusi bagi karyawan untuk memperoleh pelayanan kesehatan dimanapun dan kapanpun. “Nestlé senantiasa berkomitmen memberikan manfaat dan fasilitas terbaik yang mendukung kesehatan dan keafiatan bagi fisik dan mental seperti wellness room, ruang laktasi untuk ibu menyusui, Employee Assistance Program, Mental Health First Aider dan juga menyediakan fasilitas dan kegiatan olahraga di seluruh sites PT Nestlé Indonesia”, imbuh Fahrul.

Melengkapi festival kesehatan tersebut, Nestlé juga menyelenggarakan Health Talk dengan topik Optimal Growth and Development of Children for a Future-Ready Generation dengan pembicara dr. Mesty Arioedjo, Sp.A, MPH, dokter spesialis anak sekaligus CEO dari Tentang Anak dan dimoderatori oleh News Anchor, Maria Harfanti. 

Selain peluncuran telemedicine dan Health Talk, Nestlé juga menyelenggarakan Health Bazaar yang menyediakan berbagai macam booth kesehatan, mulai dari mini medical check-up, pemeriksaan kanker serviks, vaksinasi flu, USG kehamilan, dan donor darah. 

Lebih lanjut, Corporate Affairs Director Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, menambahkan “Sesuai komitmen ‘Good Food Good Life’, melalui rangkaian acara Nestlé Health Festival ini, kami berharap dapat memberikan nilai lebih (added value) bagi masyarakat, terutama seluruh karyawan untuk menjaga kesehatan mereka dan keluarganya demi membentuk generasi yang lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang,” tutup Sufintri. (Arianto)


Share:

Nestlé Indonesia Bagikan Kebaikan Susu Untuk Kesehatan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Masih dalam momentum Susu Nasional yang jatuh pada tanggal 1 Juni lalu, Nestlé Indonesia membagikan informasi mengenai manfaat susu bagi tubuh. Susu telah menjadi bagian penting dari pola makan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, selama lebih dari dua abad. Popularitas susu bagi manusia muncul setelah penemuan pasteurisasi pada abad ke-19, dan semakin mudah didapatkan pada abad ke-20. Berikut adalah 4 manfaat susu bagi kesehatan yang perlu kamu ketahui:

1. Memberikan Asupan Gizi Berkualitas 

Susu memiliki nilai gizi yang tinggi dan seimbang, dengan kandungan vitamin, mineral, makronutrien, hingga mikronutrien yang baik untuk tubuh. Nilai gizinya yang tinggi ini membuat susu dapat memberikan kontribusi pada diet yang seimbang. Kombinasi gizi yang unik dalam satu gelas susu, dinilai memiliki efek yang lebih baik bagi kesehatan dibandingkan jika kita mengonsumsi satu jenis zat gizi secara terpisah. 

Selain itu, susu juga dapat menjadi media yang baik dalam upaya fortifikasi zat gizi mikro, yaitu penambahan zat-zat gizi pada pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki susu guna membentuk kehidupan yang lebih sehat. Selama tahun 2022, Nestlé Indonesia telah menyediakan lebih dari 3.8 miliar sajian produk yang telah difortifikasi dengan vitamin A, D, zinc, dan zat besi dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan akan zat-zat gizi tersebut yang belum dapat terpenuhi dengan baik dalam diet masyarakat Indonesia.  

2. Sumber Protein dan Lemak bagi Tubuh 

Susu merupakan sumber lemak dan protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan. Sejumlah 7g protein dan 0-18% dari asupan lemak terdapat dalam satu sajian (200 mL) susu. Mengonsumsi susu dapat membantu memastikan pertumbuhan fisik yang sehat pada anak-anak dengan meningkatkan keseimbangan protein dan lemak dalam tubuh.  
    
Untuk menjaga kualitas susu yang diproduksi, serta dalam upaya mendukung pembangunan masyarakat yang tangguh, Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan 26.000 peternak sapi perah di Jawa Timur sejak tahun 1975. Dengan tim Milk Procurement & Dairy Development (MPDD), Nestlé Indonesia secara berkelanjutan membina dan mendampingi peternak untuk menjaga kualitas susu. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan manfaat bersama, dan dalam hal ini memastikan bahwa kebaikan susu yang diberikan alam dapat turut dinikmati oleh generasi yang akan datang. 

3. Susu sebagai Bagian dari Pola Makan Sehat   

Bukti ilmiah mendukung pentingnya susu dan produk susu sebagai bagian dari pola makan yang sehat. Susu adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat baik. Selain itu, banyak penelitian yang telah menghubungkan konsumsi susu dengan manfaat kesehatan lainnya.   

Memberikan susu dan makanan dari sumber hewani lainnya telah terbukti dapat meningkatkan indeks status gizi dan fungsi kognitif. Sejalan dengan hal ini, Nestlé Indonesia terus berupaya untuk menyediakan susu sebagai hidangan lezat serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan dari populasi yang kian berkembang dengan produk bergizi yang terjangkau. 

4. Susu sebagai Sumber Protein Hewani untuk Tumbuh Kembang Anak  

Susu juga merupakan salah satu sumber protein hewani, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu asupan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat ini, Indonesia sedang berupaya meningkatkan status gizi anak sebagai generasi penerus bangsa, dengan target penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan asupan gizi seimbang sedini mungkin.  

Mengacu pada Isi Piringku yang disosialisasikan oleh Kementrian Kesehatan sebagai panduan 1 kali makan, pemberian protein kepada anak diutamakan berasal dari sumber hewani, salah satunya melalui susu. Protein hewani diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan status gizi anak karena pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang baik, kaya protein dengan asam amino yang lebih lengkap serta vitamin dan mineral yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan. 

Dengan mengetahui manfaat susu ini, penting bagi kita untuk menjadikan susu bagian dari pola makan sehari-hari untuk mendukung kesehatan dan keseimbangan asupan gizi tubuh kita.  

"Menjaga kesehatan diri dan keluarga merupakan tanggung jawab kita semua. Melalui sumber daya alam, kita telah diberikan kebaikan susu yang sangat berharga, dan Nestlé Indonesia berkomitmen untuk memelihara sumber daya yang ada untuk generasi yang akan datang," kata Corporate Affairs Director Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu dalam keterangan pers, Senin (12/06/2033).

Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan 26.000 peternak sapi perah di Jawa Timur sejak tahun 1975. Dengan tim Milk Procurement & Dairy Development (MPDD), Nestlé Indonesia secara berkelanjutan membina dan mendapingi peternak untuk menjaga kualitas susu. 

"Kami berkomitmen untuk terus menciptakan manfaat bersama, dan dalam hal ini memastikan bahwa kebaikan susu yang diberikan alam dapat turut dinikmati oleh generasi yang akan datang," pungkasnya. (Arianto)


Share:

Sejumlah Yayasan Minta Pemerintah Segera Atasi Kekosongan Obat Antivirus Hepatitis C


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Infeksi virus ini dapat mengakibatkan peradangan yang mengganggu fungsi kerja hati, sirosis bahkan kematian. Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan seharusnya menyediakan 2 obat program untuk mengobati Hepatitis C yang harus digunakan sebagai kombinasi dan tidak bisa digunakan sebagai obat tunggal.

Caroline Thomas dari Yayasan Peduli Hati Bangsa yang mendampingi orang dengan Hepatitis menyampaikan bahwa dari catatan Pemantauan Berbasis Komunitas yang dilakukan organisasi tersebut, sejak 2019 telah terjadi beberapa kali kekosongan obat.

“Kekosongan salah satu dari obat kombinasi untuk melawan Hepatitis C ini telah terjadi berulang kali, yaitu selama 5 bulan pada tahun 2019, 9 bulan pada tahun 2020, 3 bulan pada tahun 2022, dan setidaknya 5 bulan pada tahun 2023 ini dan masih sedang berlangsung. Kekosongan obat hepatitis C yang terjadi secara terus menerus membuktikan bahwa Kementerian Kesehatan telah menunjukkan ketidakmampuannya dan kegagalannya dalam merencanakan dan mengadakan tersedianya obat secara berkelanjutan” ujar Caroline kepada awak media di Jakarta, Minggu (29/05/2023).

Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH, FINASIM selaku Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia menjelaskan Hepatitis C dapat disembuhkan dan jika tidak diobati memiliki dampak terhadap penurunan kualitas hidup orang dengan Hepatitis C serta mempercepat perkembangan penyakit dan dapat berujung pada kematian. Lebih lanjut lagi, Dr. Irsan menyatakan “Indonesia tidak akan pernah mencapai target eliminasi Hepatitis pada 2030 jika orang dengan Hepatitis C tidak diobati”.

Tema Hari Hepatitis Global yang diperingati setiap tanggal 28 Juli selama 2 tahun berturut-turut menekankan pada mendekatkan akses layanan Hepatitis karena penyakit ini tidak dapat menunggu untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan. Indonesia sendiri mengadopsi tema ini dan tahun 2022 Pemerintah Indonesia mencanangkan tema “Menuju Generasi Bebas Hepatitis”.

Secara global, WHO mencatat 325 juta orang hidup dengan hepatitis, dengan lebih dari 1,1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat hepatitis B dan hepatitis C. 

Hepatitis adalah salah satu penyakit dan krisis kesehatan yang paling mematikan dan terabaikan. Penyakit inimerenggut nyawa setiap 30 detik. Jessica Hicks, Direktur World Hepatitis Alliance, memperingatkan melalui pesan singkat kepada Peduli Hati Bangsa bahwa pada tahun 2040, kematian akibat virus hepatitis diperkirakan akan melebihi kematian akibat gabungan HIV, malaria, dan tuberkulosis.

Salah satu tanggung jawab Kementerian Kesehatan seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 53 tahun 2015 tentang penanggulangan Hepatitis Virus adalah Pengobatan untuk Hepatitis C. Dikutip langsung dari situs Inaproc, portal Pengadaan Barang/Jasa Nasional yang dibentuk oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Indonesia, total pagu untuk penyediaan obat Hepatitis pada 2023 mencapai Rp. 14,7 miliar.

Kejanggalan ini menimbulkan reaksi dari berbagai organisasi masyarakat. Sebanyak 150 orang peserta aksi damai gabungan dari organisasi-organisasi yang peduli dengan Hepatitis menuntut Pemerintah Indonesia melalui aksi damai pada 29 Mei 2023 di kantor Kementerian Kesehatan agar segera memenuhi kebutuhan obat bagi orang yang hidup dengan Hepatitis C. 

Sementara itu, Koordinator Aksi, Ade Hermawan, yang juga Ketua Umum Yayasan Mutiara Maharani menyatakan lebih jauh lagi bahwa “Perbaikan perencanaan pengadaan obat Hepatitis C di Indonesia yang berkelanjutan sebaiknya melibatkan pasien dan atau komunitas, sehingga lebih efektif dalam perencanaan serta efisien dalam pelaksanaannya”.

Para peserta aksi damai juga meminta audit Kementerian Kesehatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pengadaan obat Hepatitis C serta hasilnya agar dapat dipaparkan kepada publik secara transparan, akuntabel, dan terbuka sehingga masyarakat dapat turut mengawasi. (Lak)


Share:

Perangi Kanker, IHC Gelar Bringing The Future of Care


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Fact Sheet yang diterbitkan World Health Organization (WHO) mengungkap kanker merupakan salah satu dari enam penyakit penyebab kematian di dunia, dimana satu dari enam kasus meninggal dipicu oleh penyakit ini. Peringatan Hari Kanker Dunia (World Cancer Day) setiap tanggal 4 Februari, menjadi momen sosialisasi pentingnya menjaga gaya hidup dan deteksi dini kesehatan. 

Ambil peran dalam memerangi kanker ini, PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menggelar edukasi kanker kepada masyarakat pada program bertajuk Bringing the Future of Care, di Jakarta, Rabu (15/3). Pada acara ini, IHC menggandeng Tatler Group dan berbagai komunitas penyintas kanker untuk saling berbagi dan mengedukasi. Hal ini sejalan dengan tema Hari Kanker Dunia 2023 yakni ‘Close the Care Gap’, yakni membuat perubahan dan bersama komunitas kesehatan dapat membuat kemajuan nyata dalam mengurangi dampak global kanker. 

"Kontribusi IHC hari ini adalah untuk meningkatkan awareness masyarakat. Selain itu, mengenal layanan IHC agar masyarakat sedini mungkin bisa melakukan deteksi dini, salah satunya melalui RSPP yang saat ini sudah jadi bagian dari Mayo Clinic Care Network, salah satu pusat perawatan kesehatan," ungkap Wakil Menteri BUMN I Republik Indonesia Pahala Nugraha Mansury saat membuka kegiatan tersebut.

Senada, Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS menyampaikan, sebagai pemain besar dalam industri kesehatan, IHC terus berinovasi untuk memastikan masyarakat memperoleh layanan onkologi terbaik.

IHC terus meningkatkan pelayanan di seluruh unit bisnisnya. Diantaranya, RSPP memiliki fasilitas canggih untuk pengobatan kanker, yakni Radioterapi Linear Accelerator (Linac) Elekta Versa HD.

Dalam waktu dekat, drg. Mira menambahkan, IHC akan menambah layanan onkologi melalui pembangunan Merial Tower yang berada Rumah Sakit PELNI. 

Selanjutnya, pembangunan Bali Sanur International Hospital, rumah sakit di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur yang akan menjadi flagship berikutnya dari IHC terutama pada bidang onkologi. Rumah sakit internasional Bali ini juga menggandeng Mayo Clinic, dan akan memiliki center of excellence CONGO (Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterology, dan Orthopedics). 

"Dengan menggandeng Mayo Clinic serta membuka kesempatan bagi Diaspora untuk berpraktek di rumah sakit ini, Bali Sanur Hospital akan dilengkapi dengan alat kesehatan berteknologi tinggi, didukung tenaga kesehatan terbaik," ujar drg. Mira.

Untuk diketahui, Pertamedika IHC merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Perusahaan juga merupakan induk usaha rumah sakit BUMN yang mengelola 36 Rumah Sakit serta berafiliasi dengan 39 rumah sakit, serta 172 klinik kesehatan di seluruh Indonesia. (Arianto)

Share:

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
RS Pusat Otak Nasional (RS PON) mengembangkan layanan unggulan berupa _Brain Check Up_ yang merupakan layanan _one stop service_ deteksi dini unggulan bidang otak dan persarafan. 

“Layanan _Brain Check Up_ ini kami siapkan sebagai layanan unggulan RS PON, karena kita tahu kasus stroke terus meningkat,” kata dr. Adin Nulkhasanah, Sp. S. MARS, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang di Jakarta, Senin (6/2). 

Lebih dalam, dr. Adin menjelaskan bahwa peningkatan kasus stroke tersebut dilihat dsri segi usia yang mana sekarang ini presentase penderita stroke didominasi masyarakat usia 40 tahun ke atas. 

Yang lebih memprihatinkan, banyak kasus-kasus stroke yang dirujuk ke RS PON sudah dalam keadaan terlambat. Hal ini menyebabkan peluang kesembuhannya semakin rendah.

“Di RS PON ini, 2500 operasi setahun sebagian besar adalah karena tumor yang kedua vaskuler. Saat datang ke RS PON, kondisinya sudah berat, dengan tumor yang besar, sudah ada dampak kecacatan, diharapkan kalau kita tahu lebih awal sehingga kecacatan atau kematian bisa dicegah,” ujarnya. 

Bagi penderita stroke, kecacatan tersebut berpotensi mempengaruhi produktivitas serta kualitas hidup karena aktivitas fisik yang semakin terbatas. Untuk itu, dengan hadirnya layanan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin melakukan skrining kesehatan minimal satu tahun sekali.

Skrining kesehatan melalui BCU ini dilakukan dengan rangkaian pemeriksaan diantaranya pemeriksaan fisik, fisik neurobehaviour, pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan kardiografi, EKG dan treadmill, pemeriksaan neuroofthalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen thorax, serta pemeriksaan CTA (MRI & MRA).

dr. Adin mengungkapkan layanan BCU diutamakan untuk usia 40 tahun keatas. Namun bila ada faktor risiko, masyarakat tetap diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan. 

“Untuk usia dibawahnya bisa datang untuk pemeriksaan, kenapa karena kita lebih baik mencegah dan segera mengobatinya bila ada kelainan,” terangnya. 

Salah seorang pasien BCU, Yaya Ruhiya (57) mengatakan bahwa dirinya melakukan Brain Check Up di RS PON karena dalam beberapa waktu terakhir mengalami beberapa keluhan spesifik seperti sering kesemutan, jadi tangan dan kaki baal, serta kaku di bagian leher belakang. 

“Awal saya memilih Brain Check Up karena saya ingin mendapatkan gambaran yang jauh lebih detail, karena dengan keluhan-keluhan itu takutnya ada yang spesifik, akhirnya saya putuskan BCU disini karena dalam BCU ada pemeriksaan jantung, otak, jadi biar satu paket sekalian,” terang Yaya.

“Karena di seusia saya ini penyakit yang rentan ada 2, stroke dan jantung. Daripada nanti terjadi, ongkosnya akan lebih mahal, saya tidak bisa produktif lagi, jadi lebih baik mencegah dari awal,” imbuhnya. 

Ia menjelaskan, proses pemeriksaan dimulai sejak jam 7 dan selama proses pemeriksaan pasien akan didampingi oleh satu perawat. 

Saat ditanya mengapa tidak melakukan BCU di luar negeri dan lebih memilih di RS PON, Yaya selain menyebutkan bahwa faktor waktu dan biaya yang harus ia alokasikan menjadi pertimbangan utamanya tetapi layanan RS dan dokter untuk penanganan selanjutnya jadi pertimbangan juga untuk melakukan BCU di Indonesia.

Selain itu, fasilitas yang tersedia di RS PON pun juga telah memadai, dilengkapi dengan tenaga kesehatan yang berkualitas dan peralatan yang canggih. Waktu pemeriksaan pun dapat berlangsung dengan cepat, hanya 1 hari pelayanan. (Arianto)

Share:

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Gelar Konferensi Pers Terkait RUU Kesehatan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Forum Peduli Kesehatan memberikan perhatian dan melakukan telaah secara seksama terkait keberadaan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Kesehatan, Rancangan Undang Undang Kesehatan saat ini menjadi pembahasan di Badan Legislasi DPR.

Draf RUU Kesehatan telah masuk ke program legislasi nasional sejak bulan November 2022 penyusunannya mengadopsi metode Omnibus Law yang ditandai semua urusan kesehatan di Negeri ini akan diatur dalam satu undang-undang bahkan aturan-aturan yang bersinggungan dengan kesehatan di Indonesia.

"Kesehatan merupakan kondisi sejahtera badan dan jiwa, kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUDNRI) 1945. Untuk itu, Pemerintah dan DPR perlu mengingat keempat alenia Pembukaan UUDNRI 1945 agar secara jujur menempatkan bangunan filosofi bangsa tersebut difungsikan sebagai landasan politik hukum nasional berbasis demi dan untuk kepentingan rakyat semesta bukan untuk kepentingan kapitalisme liberal sekuler," kata Pengurus Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Trisno Raharjo, SH MHum dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (07/02).

Menurutnya, Setelah melakukan telaah awal secara seksama terkait keberadaan Rancangan Undang- undang (RUU) tentang Kesehatan, maka Kami merasa perlu memberikan catatan kritis atas RUU tersebut:

1. Bahwa metode Omnibus dalam penyusunan RUU Kesehatan telah dipergunakan tanpa melibatkan peran aktif seluruh sektor yang terdampak pengaturan, hal ini mengulang pola pengaturan dengan metode Omnibus baik dalam bentuk PerPa No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja maupun UU 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Mengingat kerangka dari RUJU tentang Kesehatan dibuat dengan pola Omnibus Law, mengabaikan partisipasi publik serta tidak bersifat partisipatif dan menyalahi prosedur pembentukan perundang-undangan maka dikhawatirkan berpotensi akan terjadi disharmoni dan konfliktual dengan aturan lain.

2. RUU Tentang Kesehatan merupakan bagian dari gerakan global liberalisasi di bidang kesehatan, sesuatu yang kalaupun dianggap sebagai hal yang tak dapat dihindari, tetap harus disikapi dengan berhati-hati dan tidak gegabah, agar tidak merugikan kepentingan bangsa dan masyarakat selaku konsumen di bidang kesehatan.

3. RUU tentang Kesehatan yang turut merubah UU Sistem Pendidikan Nasional, UU Sistem Jaminan Sosial Nasional, UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Undang- Undang Pendidikan Tinggi menunjukkan penerapan metode Omnibus yang tidak tepat dan salah arah, pemberian kewenangan terbatas pada Kemnterian di bidang pendidikan dan mengubah pola pengelolaan Jaminan Kesehatan semakin menunjukkan campur tangan Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan yang kembali ingin mengendalikan sektor kesehatan agar dapat melepaskan industri kesehatan kepada mekanisme pasar. 

RUU Tentang Kesehatan bisa memberikan dampak lanjut, antara lain dalam lingkup berlangsungnya praktik komodifikasi pendidikan sumberdaya manusia di bidang kesehatan di sekolah dan perguruan tinggi, tenaga kesehatan disiapkan untuk menjadi pekerja bagi pebisnis dan perusahaan dalam logic industrialisasi kesehatan, dan sekaligus dialpakan dengan misi humanis-profetisnya saat menjalankan profesi di bidang kesehatan

4. Bahwa RUU Tentang Kesehatan tersebut secara mendasar telah merubah filosofi bidang kesehatan, yang pada awalnya ditujukan sebagai layanan pemenuhan salah satu hak dasar kepada masyarakat (selaku konsumen bidang kesehatan) menjadi kegiatan industrialisasi dan komersialisasi yang berorientasi bisnis dan mencari keuntungan semata-mata. 

5. RUU tentang Kesehatan menunjukkan arah pengaturan yang menempatkan pemerintahan sebagai aktor utama dalam pengelolaan bidang kesehatan dengan melakukan pengaturan yang bersifat delegasi blanko. Tidak kurang dari 56 aturan bersifat delegasi blanko dalam RUU Kesehatan yang dilarang penggunannya dalam UU 9tentang pembentukan UU.

6. RUU tentang Kesehatan berpotensi menghilangkan Independensi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sebelumnya diatur dalam undang undang BPJS, BPJS bertanggung jawab kepada presiden kini pertangung jawabannya kepada presiden tetapi melalui kementerian kesehatan hal ini semakin mengindikasikan untuk menjadikan BPJS sebagai Instrumen birokrasi pemerintah. 

RUU tentang Kesehatan sebagaimana maksud mengubah pengaturan BPJS sebagai Badan Hukum Publik Independen. Perubahan ini memunculkan risiko pengelolaan dann BPJS tidak berjalan baik akibat ketidakmandirian lembaga tersebut dan berpotensi dimanfaatkan oleh kepentingan politik pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Pada akhirnya dana umat untuk jaminan kesehatan menjadi tidak optimal dan tidak bermanfaat bagi kesehatan umat.

7. RUU tentang Kesehatan patut diwaspadai sebagai bentuk melayani kepentingan bisnis oligarki tertentu yang sudah lama menguasai jaringan bisnis bidang kesehatan dengan mengorbankan kepentingan masyarakat luas sebagai konsumen bidang kesehatan. Pengaturan yang memberikan ruang besar kepada Menteri Kesehatan untuk dapat memberikan data kesehatan meskipun dengan alasan dan kewenangan khusus berpotensi dimanfaatkan oleh industri bisnis kesehatan memanfaatkan informasi tersebut bagi kepentingan industri obat dan peralatan kesehatan.

8. RUU tentang Kesehatan mencabut UU Kesehatan beserta 8 Undang-Undang diluar UU Kesehatan. Artinya RUU Kesehatan meliputi pengaturan profesi kesehatan. UU diluar UU Kesehatan diantaranya mengatur tentang Profesi, yakni Profesi Dokter dan Dokter Gigi, Profesi Kebidanan, Profesi Keperawatan dan Profesi Tenaga Kesehatan. Pengaturan tersebut terlihat dalam UU Praktik Kedokteran, UU Kebidanan, UU Keperawatan dan UU Tenaga Kesehatan. RUU Kesehatan melakukan pengaturan ulang tanpa keterlibatan organisasi profesi yang ada, secara komprehensif dan muatan aturan yang tidak mencerminkan kemandirian organisasi Profesi, menunjukkan pola pengaturan yang tidak partisipatif dan mengabaikan peran organisasi profesi.

9. RUU tentang Kesehatan yang tidak mengatur dengan baik muatan materi yang telah ada dalam UU Rumah Sakit memunculkan potensi pengaturan yang mengabaikan kepentingan masyarakat selaku konsumen kesehatan tidak terlayani dengan baik. RUU tentang Kesehatan dalam beberapa hal berpotensi menjadi ancaman terhadap optimalisasi peran dan aktualisasi kemampuan sumberdaya kesehatan, tenaga medis, dan tenaga kesehatan dalam negeri. dibukanya peluang kepada investor asing atau tenaga kesehatan asing untuk masuk ke Indonesia. 

Pengatutan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan warga negara asing dapat melakukan praktik pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia dalam rangka investasi atau noninvestasi, tanpa perlindungan terhadap tenaga profesi kesehatan yang cukup patut diubah melalui pengaturan ketentuan undang-undang profesi kesehatan tersendiri sebagaimana yang telah ada saat ini.

10. RUU tentang Kesehatan pada akhirnya mengindikasikan adanya upaya pengkerdilan terhadap peran Profesi kesehatan karena tidak diatur dengan undang undang tersendiri hal ini dikhawatirkan akan menghilangkan independensi lembaga profesi dalam menjalankan tugasnya.

Adapun, Setelah memberikan beberapa catatan kritis terhadap RUU tentang Kesehatan tersebut, maka Kami menyatakan sikap: 

1. Perlu dilakukan kajian mendalam muatan materi RUU tentang Kesehatan dan mendorong Badan Legislasi (Baleg) DPR mengeluarkan Rancangan Undang-Undang tentang Kesehatan dari Proleknas 2023.

2. Melalui pengalaman beraktifitas di bidang kesehatan dan ketersediaan sumberdaya kepakaran yang dimiliki, Kami akan melakukan sophistikasi kajian tentang kesehatan yang lebih esensial dan sesuai dengan filosofi awalnya, yaitu pemenuhan hak dasar bidang kesehatan, dan tak terkecuali, sebagai organisasi dakwah (Muhammadiyah), memberikan nuansa humanis-profetis di dalamnya. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dan Forum Masyarakat Peduli Kesehatan. (Arianto)

Share:

Gelar Change Makers Meet, Lemonilo Gandeng Penggerak Perubahan untuk Kolaborasi Wujudkan Indonesia Lebih Sehat


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Setiap individu akan terus berproses untuk mencapai segala impian dan tujuan hidup. Meski banyak tantangan dan hambatan, namun setiap langkah yang dilalui selalu punya arti. Dengan latar belakang tersebut, tahun ini Lemonilo meluncurkan misi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat secara sosial, fisik dan mental melalui gerakan yang bertajuk ‘Setiap Langkah Berarti’. Melalui semangat ini, kami percaya bahwa hal tersebut dapat dicapai walau dengan langkah yang berbeda-beda. Langkah kecil, besar, maju, maupun mundur adalah proses yang berarti. 


Sebagai langkah untuk memanifestasikan misi tersebut, Lemonilo menghadirkan acara  ‘Change Makers Meet’ yang merupakan wadah pertemuan dan bentuk apresiasi Lemonilo kepada sosok penggerak perubahan (changemaker) yang membawa Indonesia menjadi lebih sehat dalam segi sosial, fisik maupun mental. Pada acara ini, mereka juga berkesempatan untuk berbagi cerita inspiratif, berdiskusi, berkenalan, dan diharapkan menciptakan komunitas dan agenda-agenda kolaborasi untuk memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. 


“Kami percaya bahwa untuk mewujudkan perubahan, kita perlu kita perlu saling inklusif dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi dari antar-bidang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan bahagia. Harapannya, kedepan diskusi ini dapat memberikan dampak masif terhadap produk penunjang gaya hidup yang lebih sehat di masyarakat,” kata Shinta Nurfauzia selaku Co-founder dan CEO Lemonilo, dalam keterangan persnya, Jum'at (03/02).


Turut hadir dalam acara ini 50 changemakers yang merupakan founders, influencers experts dan leaders dari berbagai bidang seperti pendidikan, lingkungan, sosial, pangan dan kesehatan. (Lak/Tha)
Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan 3 Pasang Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 - 2029 ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan Pemilu 2024 ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini