Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Kementan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kementan. Tampilkan semua postingan

Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga saat ini April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah. Menurut data BPS amatan Maret 2024, bahwa panen Maret 1,10 juta hektar menghasilkan 3,38 juta ton beras dan bulan April 1,78 juta hektar menghasilkan 5,53 juta ton beras dan Mei 1,12 juta hektar menghasilkan 3,19 juta ton beras

Menyikapi kondisi ini, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor menyayangkan kinerja Perum Bulog yang tidak optimal menyerap gabah petani. Pada masa panen raya awal 2024 saat ini, Bulog justru kalah bersaing dengan pedagang beras dalam membeli gabah petani.

"Ini kan lagi panen raya padi dan jagung, kenapa Bulog tidak bisa serap gabah dan jagung petani. Harga di petani jatuh tinggal Rp 4.000 per kilogram. Padahal Bulog sangat diharapkan menyerap optimal pada masa panen raya ini agar harga gabah tidak anjlok," demikian dikatakan Yadi Sofyan di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Menurut Yadi, tidak ada alasan bagi Perum Bulog untuk tidak menyerap gabah petani sebab pedagang mampu melakukanya tanpa ada kendala. Apalagi alasanya ketidakmampuanya dalam menyerap gabah petani itu sangat tidak logis, yakni potensi rebutan gabah karena periode panen yang pendek, sehingga terjadi antrean yang panjang untuk bisa masuk ke proses pengeringan Bulog maupun ke penggilingan mitra Bulog dan adanya dampak dari situasi pupuk di tahun 2023 dan awal tahun 2024, yang mana pupuknya pada waktu itu masih mengalami kendala. 

"Mestinya ada lagi kadar air, rendemen, pecah, kuning dan lainnya dijadikan alasan tidak serap, mengapa? karena itu kena banjir, jumlahnya tidak banyak. Karena buktinya pedagang sanggup serap. Coba bandingkan modalnya, pedagang modalnya tidak besar paling Rp 50 sampai 100 juta, sedangkan Bulog modal triliunan dan punya gudang banyak pula," tegasnya.

Oleh karena itu, Yadi Sofyan menilai sikap Perum Bulog yang justru menyalahkan situasi untuk menutupi kinerja buruknya dalam menyerap gabah petani adalah sebuah keanehan. Padahal kalau diberikan tugas melakukan impor beras sangat bersemangat mencari ke berbagai negara.

"Ini kan menjadi aneh, bila gabah petani banyak syarat, kualitas, ribet. Lha bila hasil panen petani tidak diserap, petani tidak semangat tanam padi, terus gimana tiga hingga enam bulan ke depan. Nanti Bulog akan bilang tidak ada panen dan tidak ada gabah petani, sehingga tidak serap. Jangan salahkan petani," tuturnya.

Yadi Sofyan menambahkan Perum Bulog sudah dari dulu sering diingatkan agar membeli ke petani pada saat panen raya untuk disimpan dijadikan stok. Sebaiknya Bulog menyerap gabah, bukan beras karena petani memiliki hasil panen gabah, bukan beras. 

"Ini panen raya momentum tepat untuk serap gabah petani, bisa pola komersial bisa pola PSO, apalagi sudah ada kebijakan fleksibilitas harga gabah petani Rp 6.000 perkilogram. Saat gadu melepas stok, jangan sebaliknya. Aneh ini. Coba cek sekarang berapa realisasi serapnya?, masih kecil ya?," terangnya. (Arianto)


Share:

Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah


Duta Nusantara Merdeka | Kalimantan Tengah 
Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan di semua daerah guna meningkatkan produksi pangan khusus beras dalam negeri. Salah satunya melakukan program optimasi Lahan (OPLA) dengan penanaman padi pada lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.  

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah selaku Penanggung Jawab Penanganan Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Tengah bersama Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo beserta Forkompimda Kabupaten Pulpis serta Kelompok Tani secara simbolis melakukan penanaman perdana padi pada lokasi Kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa di Desa Sanggang, Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau. Desa tersebut memiliki 10 kelompok tani dengan luas lahan 661 hektar dengan rerata produktivitas 3,3 ton/hektar.

"Kegiatan optimasi lahan rawa ini dilakukan untuk peningkatan indeks pertanaman dengan menggunakan varietas unggul baru padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian untuk rawa. Sasaranya terjadi peningkatan indeks pertanaman dari 1 kali menjadi 2 sampai 3 kali setahun," demikian dikatakan Andi Nur Alam pada kegiatan di Desa Sanggang, Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau tersebut, Rabu (3/4/2024).

Andi menyebutkan pelaksanaan tanam perdana ini dilakukan pada lahan seluas seluas 1 hektar milik Kelompok Tani Sumber Rejeki dan diikuti penanaman oleh anggota Kelompok Tani yang lain. Penanaman Padi di lokasi tanam perdana menggunakan sistem tapin dengan varietas Inpari-32. 

"Dari target optimasi lahan 81.088 hektar di Kalimantan Tengah yang ditugaskan oleh Bapak Mentan Amran Sulaiman kepada kami Ditjen Perkebunan, untuk target optimasi lahan Kabupaten Pulang Pisau seluas 21.453 Hektar. Kami optimis bisa wujudkannya dengan kolaborasi dengan TNI, pemda dan semua pihak sehingga terjadi kenaikan produksi padi di Kalimantan Tengah," cetusnya.

Andi menegaskan dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatan optimasi lahan ini, Kementan berkolaborasi dengan TNI. Dengan semangat dan kerja keras serta kolaborasi ini, dipastikan dapat mencapai target areal yang sudah ditetapkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi sehingga dapat menjaga ketahanan pangan nasional. 

"Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih tak terhingga atas dukungan Bapak Wagub, jajaran TNI, Kadis Provinsi, Kadis TPHP Prov, dan Kadistan Kabupaten yang turut menyukseskan Program OPLAH dan Pompanisasi," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama dilaksanakan agenda peletakan batu pertama pembangunan Rice Milling Unit (RMU RTR) di Desa Pantik Kec Pandih Batu Kab Pulang Pisau. Lahan yang digunakan untuk pelaksanaan Pembangunan RMU RTR seluas 3,6 ha.  

"Kami menyambut baik pembangunan RMU RTR ini dan kami berharap dengan dibangunnya RMU RTR dapat memproduksi beras premium di Kabupaten Pulang Pisau dan pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Pulang Pisau," tandas Andi.

Bersamaan, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo mengatakan dalam rangka mendukung program yang diinisiasi oleh Kementan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat pada kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa dan Pompanisasi. 

"Harapannya kegiatan ini dapat menambah pasokan beras di masyarakat wilayah Kalimantan Tengah dan menyokong kebutuhan wilayah sekitarnya," katanya.

Sementara itu, Danrem 102 Panju, Iwan Rosandrianto mengatakan TNI siap mendukung kegiatan Optimalisasi Lahan. Harapannya pelaksanaan kegiatan konstruksi optimasi lahan ini berdasarkan SID yang telah diterima. 

"Dengan semangat yang disampaikan Pak Dirjen kami semakin yakin kegiatan konstruksi fisik optimasi lahan rawa ini dapat diselesaikan sesuai target," ujar Iwan.

Penanaman perdana Padi kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa ini dihadiri Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah, PJ Bupati Pulang Pisau, Plt. Direktur Perbenihan Perkebunan, Direktur Tanaman Semusim Tahunan, Plt. Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Kementan - Surabaya, Ketua DPRD, Danrem 102/Panju Panjang, Dandim 1011/KLK, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunanan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Kelompok Tani penerima bantuan. (Arianto)


Share:

Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional


Duta Nusantara Merdeka | Tolitoli
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan ketersediaan pangan khususnya beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, saat ini dalam kondisi yang aman. Hal ini disampaikan Mentan setelah hadir mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Tolitoli, untuk meninjau stok beras dan memberikan bantuan pangan, Rabu (27/3/2024).

Mentan Amran menyebutkan saat ini masa panen telah tiba di berbagai tempat di Indonesia dan memberikan kepastian bagi pasokan beras dalam negeri. Panen raya padi telah terjadi sejak awal bulan Maret 2024 dan akan terus berlangsung hingga bulan April 2024.

“BPS (Badan Pusat Statistik) telah memprediksi kita akan mendapatlan produksi beras pada Maret melesat 3,54 juta ton dan puncaknya di April 2024 menyentuh 4,92 juta ton. Masyarakat tidak perlu kawatir. Belanja dengan bijak kebutuhan beras hariannya,” tegas Mentan.

Selanjutnya, Mentan menyebut Kementan tidak hanya berhenti pada produksi saat ini, namun terus akan memacu produksi beras melalui strategi “tanam culik”. Mentan berharap petani dapat segera menanam padi kembali seusai panen, dan pemerintah akan menjamin benih, pupuk hingga pompanisasi air bagi daerah yang butuh dukungan irigasi.

“Bapak Presiden hari ini telah meresmikan salah satu bendungan yang manfaatnya akan sangat terasa untuk meningkat produktifitas lahan yang ada. Satu masalah irigasi terpecahkan. Sebelumnya pupuk juga sudah ditambah subsidinya. Negara akan terus mendukung petani,” tambahnya.

Sebagai informasi, Dalam kunjungan ke Kompleks Pergudangan Bulog Kalangkangan di Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Rabu, 27 Maret 2024, Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat. Sejak pagi hari Presiden telah melakukan kegiatan peninjauan panen raya serta peresmian bendung irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Kunjungan ini mencerminkan komitmen Presiden Jokowi dalam mengawal ketahanan pangan nasional dan keberpihakan pemerintah terhadap pertanian nasional.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dan Bupati Tolitoli Hi. Amran Hi. Yahya. (Arianto)



Share:

Kementan Lakukan Pencanangan Penanaman Padi Gogo Tumpang Sari Kelapa di Wajo


Duta Nusantara Merdeka | Wajo
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan pencanangan penanaman padi gogo secara tumpangsari antara komoditas perkebunan yaitu sawit dan kelapa dengan tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan peningkatan produksi beras nasional ini kini dilaksanakan di Kabupaten Wajo dengan target penanaman tahun 2024 ini seluas 1.899 ha.

"Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tanaman kelapa seluas 95.080 hektar dan kelapa sawit seluas 88.687 hektar. Namun tidak seluruhnya dapat ditanamani tumpangsari dengan padi gogo," kata Jakup Ginting, Perwakilan Direktorat Tanaman Semusim dan Tahunan, Ditjen Perkebunan, Kementan pada kegiatan pencanangan penanaman padi gogo seluas 3 hektar di lahan kelompok tani Mattirotengnga, Desa Salotengnga, Kecamatan Sabangparu, Wajo, Minggu (10/3/2024).

Ia menuturkan, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi dalam mendukung program penanaman padi gogo secara tumpangsari dengan komoditas perkebunan adalah seluas 26.235 ha. Terdiri dari 7.448 ha tumpangsari dengan kelapa sawit dan 18.787 ha tumpangsari dengan kelapa.  

"Khusus untuk kabupaten wajo ditargetkan seluas 1.899 hektar tumpangsari dengan tanaman kelapa," tegasnya.

Jakup menjelaskan program padi gogo tumpang sari dengan tanaman perkebunan dimaksudkan mengingat kondisi saat ini stok pangan secara nasional terutama beras masih sangat terbatas. Karenanya, untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi pangan khususnya padi secara cepat dan tepat. 

"Untuk mendukung program penanaman padi gogo secara tumpangsari dengan komoditas perkebunan dengan tanaman pangan secara nasional khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, Kementan mendorong pemerintah daerah beserta Muspida antara TNI dan POLRI dan stakeholder terkait lainnya dapat membantu dan segera menyiapkan Calon Petani/Calon Lahan (CP/CL) penanaman padi gogo di Kabupaten Wajo seluas 1.899 hektar," tuturnya.

Jakup menyebutkan, Kementan menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi atas dukungan dari jajaran pemerintah Kabupaten Wajo serta seluruh pihak terkait yang telah mendukung terlaksananya pencanangan penanaman padi gogo tumpangsari dengan komoditas perkebunan. Kementan berharap terus terjalin kerjasama dan kolaborasi untuk suksesnya Perluasan Areal Tanam Padi Gogo di Sulawesi Selatan khususnya Wajo.

"Pada pencanangan penanaman ini, Kementan pun menyerahkan benih padi gogo lokal serta bantuan benih kelapa dan kakao tahun 2024," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, M. Ashar mengatakan program penanaman padi gogo integrasi kelapa sangat membantu peningkatan ekonomi pertanian. Pasalnya hingga saat ini petani/pekebun di Kabupaten Wajo belum sepenuhnya mendapat informasi bahwa penanaman padi gogo dapat dilakukan secara tumpangsari dengan tanaman pekebunan, sehingga kehadiran program ini sangat bermanfaat bagi petani.

"Tumpangsari padi gogo dengan tanaman perkebunan dapat menambah pendapatan petani karena potensi produksi nya mencapai 4 sampai 5 ton per hektar," sebutnya. (Arianto)


Share:

Mentan: Merah Putih Memanggil Kita Segera Turun Ke Sawah


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan saatnya para Kepala Dinas Pertanian untuk segera turun ke sawah untuk percepatan tanam. Hal ini disampaikan Mentan saat memberikan arahan bagi 700 orang lebih pejabat pertanian seluruh Indonesia, sabtu (9/3/2024).

Mentan Amran meminta para pejabat dan dinas pertanian seluruh Indonesia bersinergi dengan TNI dan Kepolisian, mengejar pertanaman untuk menutup defisit produksi yang terjadi pada tahun 2023 akibat elnino yang berkepanjangan.

“Saudara sekalian, Merah putih memanggil kita semua. Segera turun ke sawah memastikan pertanaman dan lakukan pompanisasi. Kita tidak bisa menunda lagi,” tegas Mentan Amran pada Rakor dengan Kadis propinsi dan Kabupaten seluruh Indonesia.

Mentan berharap bendungan dan embung yang dapat dipompa segera lakukan, khususnya Jawa Tengah, yogyakarta dan Banten. “Kami siapkan pompa. kami harapkan segera memulai percepatan tanam,” lanjutnya.

Saat ini Tim Satgas Darurat Pangan telah terbentuk dan turun ke lapangan. Kementerian Pertanian menggalakkan program pompanisasi sungai untuk 1 juta hektare di 500 ribu hektare lahan wilayah Pulau Jawa, dan 500 ribu hektare lahan di luar Pulau Jawa. Selain itu optimalisasi lahan sehingga mampu menambah produksi.

“Kami meminta gunakan padi gogo atau padi ladang. Saat ini optimasi lahan rawa juga kita perkuat. Ayo kita gandengan tangan turun kesawah, merah putih memanggil,” ungkap Mentan.

Mentan optimis bila hal ini dilakukan, Indonesia akan lolos dari ancaman krisis pangan dan membantu negara lain di dunia.

“Terakhir Saya mengucapkan Selamat bekerja dan bagi yg muslim selamat memasuki bulan suci ramadan,” tutupnya. (Arianto)


Share:

Kawal Keberlanjutan Pembangunan Pertanian, Amran Sulaiman Tepat Jadi Mentan Kabinet Mendatang


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Bambang Purwanto menilai figur seperti Andi Amran Sulaiman merupakan sosok yang paling tepat dalam mengisi pos Menteri Pertanian pada kabinet Presiden terpilih mendatang. Diketahui, hasil quick count sementara menunjukan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

"Pak Amran adalah pekerja keras yang membawa Indonesia swasembada dan itu rekam jejaknya. Jadi saya kira beliau adalah sosok yang pas untuk mengisi Menteri Pertanian," ujar Bambang, di Jakarta, Senin (19/02/2024).

Bambang mengatakan, berdasarkan catatan yang ada, swasembada tahun 2017 adalah buah dari kerja kerasnya yang membawa Indonesia berdaulat sebagai negara pangan. Amran juga tercatat sebagai pelopor mekanisasi yang mengubah pertanian tradisional ke pertanian modern.

"Pak amran merupakan pelopor swasembada dan mekanisasi. Dia orang yang tepat untuk membangun pertanian ke depan," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Hanan A Rozak menyebut Andi Amran Sulaiman sebagai Bapak Modernisasi Pertanian. Bagi Hanan, Andi Amran adalah pionir sekaligus pembawa perubahan besar terhadap pertanian Indonesia yang membuat Indonesia kembali ke masa jaya.

"Saya pernah membaca di koran Tempo kalau tidak salah tahun 2017 bapak itu seyogyanya sudah wajar dijuluki sebagai bapak modernisasi pertanian karena saat memimpin Kementan, modernisasi pertanian yang memanusiakan masyarakat luar biasa, sehingga banyak kalangan yang menyebut bapak inilah Bapak Modernisasi Pertanian," katanya.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap program pangan yang sudah berjalan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dilanjutkan pada pemerintahan yang akan datang. Menurutnya, semua program yang ada saat ini memiliki perkembangan yang sangat cepat dalam sejarah pertanian Indonesia.

"Mohon untuk dilanjutkan pembangunan yang sudah bagus ini. Sektor pertanian tumbuh lebih baik di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo," katanya.

Menurut Mentan, Presiden Joko Widodo berhasil membawa Indonesia menjadi juara dimana beberapa kali mencapai swasembada. Antara lain tahun 2017, 2018 dan juga tahun 2020. Semua prestasi tersebut tidak mudah karena saat itu Indonesia dihantam tantangan el nino, covid 19 dan juga krisis global lainnya.

"Kita dulu swasembada 3 kali, nah ke depannya bukan lagi swasembada tetapi mimpi besar kita adalah ekspor untuk memberi pangan kepada dunia," jelasnya.

Diketahui, Kementerian Pertanian saat ini tengah menggencarkan program optimasi lahan rawa mineral untuk peningkatan dua komoditas padi dan jagung sebagai komoditas strategis masa depan bangsa. (Arianto)


Share:

Presiden Jokowi Sapa Puluhan Ribu Petani, Penyuluh & Babinsa Se Jawa Tengah


Duta Nusantara Merdeka | Pekalongan 
Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), menyapa puluhan ribu petani, penyuluh dan Babinsa se - Jawa Tengah. Disini, Presiden Jokowi mengajak petani tingkatkan produksi pangan sehingga mampu mendongkrak kesejahteraan petani. 

“Dunia sekarang ini sedang krisis pangan, karena pandemi belum selesai, memperbaiki ekonomi belum selesai, sudah masuk perubahan iklim sehingga ada gelombang panas yang panjang, menyebabkan banyak gagal panen di semua negara dan sekarang ini terjadi krisis pangan , harga pangan naik” kata Presiden Jokowi di Alun - Alun Kajen, Pekalongan, Rabu (13/12/2023).

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi mengatakan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada petani, karena bahan baku industri pupuk di Indonesia berasal dari negara tersebut. Kendala ini menjadikan harga pupuk meningkat. 

“Akan tetapi akhir 2023 dan awal 2024, Menteri Pertanian akan pantau terus agar tidak ada masalah dilapangan. Subsidi pupuknya akan saya tambah karena supply pupuknya juga ada. Berapa? Sebentar saya akan umumkan, tunggu saya ketemu Menteri Keuangan ya,” kata Jokowi. 

Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan produksi pangan dalam setahun terakhir menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, sehingga Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai pihak berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. 

“Kami laporkan Pak Presiden dulu produksi pangan kita 34 juta ton menurun menjadi 30 juta ton sehingga kita harus impor, ini kami harus kembalikan produksinya, terlebih kami sudah keliling selama 40 hari, Jawa Tengah menjadi Provinsi ke 10 yang kami datangi untuk mengecek dan diskusi dengan petani terkait kendala peningkatan produksi pangan,”kata Mentan Amran. 

Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut, kendala pertama bagi para petani dalam peningkatan produksi pangan adalah volume pupuk, kedua, petani yang tanam 2 kali hanya boleh ambil pupuk 1 kali, dan ketiga, benih unggul serta mesin alat pertanian yang sudah lama sehingga kurang produktif. 

“Kami sudah ketemu penyuluh, penyuluh kami ada sebanyak 20 ribu, Babinsa 70 ribu, keluhannya satu lagi Pak yakni kalo bisa BOP penyuluh dinaikkan dan atas perintah Bapak Presiden, BOP sekarang sudah dinaikkan,” tambah Mentan Amran. 

Sementara itu, Pj.Gubernur Jawa Tengah(Jateng), Nana Sudjana melaporkan bahwa kegiatan pembinaan penyuluh pertanian dan petani di Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri ±25.000 orang, yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani, Babinsa, distributor pupuk di wilayah Jawa Tengah.

“Kita harapkan tentunya terkait dalam bidang pertanian, penyuluh dan petani bersinergi dengan Babinsa akan menjadikan sektor pertanian semakin maju dan kita harapkan kedepan kita mampu meningkatkan produksi di Jawa Tengah dan InsyaAllah akan mensejahterakan masyarakat,” tutup Nana.

Editor: Arianto 


Share:

Mentan Amran Optimis Indonesia Kembali Swasembada dalam 2 Tahun


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Dalam pernyataannya pada Jumat (27/10/2023), Mentan Amran menekankan pentingnya langkah-langkah cepat untuk membangun fondasi yang solid, termasuk persiapan benih unggul, distribusi pupuk, dan penerapan teknologi mekanisasi.

"Kami yakin Indonesia akan mencapai swasembada dalam waktu 2 tahun, paling lama 3 tahun. Fondasi utamanya harus diletakkan tahun ini. Kami berharap menteri selanjutnya dapat memaksimalkan proyek ini. Saat ini, kami sudah berada di jalur yang benar menuju swasembada," ujar Mentan Amran.

Salah satu langkah yang tengah diambil pemerintah adalah menyediakan ruang khusus agar para petani dapat memperoleh keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka. Hal ini termasuk pemberian bantuan benih unggul dan distribusi pupuk di seluruh wilayah, sehingga harga hasil panen petani tetap berada pada kisaran yang rasional dan menguntungkan bagi mereka.

"Upaya kami saat ini adalah memenuhi permintaan pupuk. Kami memberi ruang bagi petani untuk mendapatkan untung. Harga yang rasional adalah kunci. Kami ingin harga hasil pertanian memberi keuntungan yang layak bagi para petani," ungkapnya.

Mentan menambahkan bahwa strategi lainnya adalah memperkuat koordinasi dengan para kepala dinas pertanian di tingkat kabupaten maupun provinsi di seluruh Indonesia. Dari mereka, Mentan berharap mendapatkan detail tentang lahan-lahan yang siap ditanami.

"Langkah berikutnya adalah mengumpulkan para kepala dinas pertanian dari seluruh Indonesia. Kami ingin mengetahui dengan rinci di mana saja lahan yang siap ditanami sehingga kami dapat membantu dengan penyediaan bibit. Saat ini, jumlah bibit yang tersedia mencukupi untuk mencakup 50 ribu hektare," paparnya.

Menurut Mentan, keberhasilan pertanian Indonesia harus terus berlanjut ke masa depan, terutama mengingat hampir seluruh daerah di Indonesia telah mengalami hujan, menandakan berakhirnya masa-masa buruk akibat fenomena El Nino.

"Saat ini sudah mulai turun hujan dan inilah saatnya bagi kami untuk menggenjot produksi. Kami akan memastikan Indonesia terus menjadi negara yang swasembada," tutupnya dengan semangat.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Mentan Amran Sulaiman: Fokus pada Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memulai tugasnya dengan penuh semangat di hari pertamanya di kantor pusat Kementan, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2023). Mentan Amran langsung berkoordinasi dengan para pejabat dan jajaran di lingkup kementan, menegaskan fokus kerjanya dalam satu tahun ke depan.

Amran Sulaiman mengatakan bahwa fokus utamanya adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi, jagung, dan kedelai. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis demi mencapai swasembada pangan.

"Dalam satu tahun ini, saya akan fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita harus menekan impor agar bisa mencapai swasembada," ujar Mentan di hari pertama kerjanya setelah dilantik Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

Lebih lanjut, Amran Sulaiman menegaskan bahwa semua program yang telah terbukti berhasil untuk kepentingan bangsa dan negara akan dilanjutkan. Dia mencontohkan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Program Serasi) yang telah sukses pada masa kepemimpinannya sebelumnya.

"Semua program yang telah teruji dan memberi hasil akan kita lanjutkan. Kita telah mencapai swasembada sebelumnya, dan kami akan bekerja keras untuk mencapainya kembali," katanya.

Mentan Amran juga menyampaikan keyakinannya dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem seperti fenomena El Nino. Dia mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil menghadapi tantangan El Nino pada tahun 2015 dengan baik, dan saat ini mereka akan menghadapinya dengan pendekatan terbaik.

"Kita telah melewati masa El Nino yang sulit pada tahun 2015. Kami akan menghadapi tantangan ini dengan strategi terbaik," katanya.

Amran Sulaiman juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan sektor pertanian Indonesia. Dia khususnya menghargai Presiden Joko Widodo yang memberikan perhatian besar pada sektor pangan.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Presiden atas amanah dan kepercayaannya. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan akan kembali ke Kementan. Saya siap bekerja keras untuk mewujudkan visi swasembada pangan Indonesia," tambahnya.

Dengan semangat dan tekad yang kuat, Mentan Andi Amran Sulaiman memasuki masa tugas barunya dengan komitmen untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai serta memastikan ketahanan pangan Indonesia di masa yang akan datang.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Kementan Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah Siap Ekspor di Solok


Duta Nusantara Merdeka | Solok Kementerian Pertanian (Kementan) membuka babak baru dalam upaya memperkuat sektor pertanian Indonesia dengan membangun Kampung Perlindungan Hortikultura khusus bawang merah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Proyek ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan produksi bawang merah berkualitas tinggi, tetapi juga memperkuat skala ekspor nasional. Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai pilar utama perekonomian nasional. "Pertanian memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami memiliki berbagai produk unggulan yang bisa menjadi kekuatan ekspor," ujarnya dengan keyakinan. Dalam langkah ambisius ini, Kementan bertekad untuk mendorong Indonesia sebagai produsen pangan dunia. "Kami ingin membuktikan kepada dunia bahwa produk-produk pertanian Indonesia memiliki kualitas dan daya saing global. Dengan mengurangi impor dan meningkatkan produksi dalam negeri, kami yakin Indonesia bisa menjadi sumber pangan dunia," kata Mentan dalam keterangan tertulis, Jum'at (20/10/2023). Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, menjelaskan bahwa proyek Kampung Perlindungan Hortikultura ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat lokal. "Kami fokus pada peningkatan hasil panen yang bisa dijual baik di pasar dalam negeri maupun diekspor. Proyek ini juga merupakan langkah nyata dalam menghadapi perubahan iklim dengan memitigasi dampaknya," ungkapnya. Salah satu tujuan utama proyek ini adalah menghapus stigma negatif terkait pertanaman bawang merah di Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Kampung Perlindungan Hortikultura diharapkan menjadi model yang memberdayakan petani lokal, mengurangi penggunaan pestisida kimia, dan menjadikan Solok sebagai pusat produksi bawang merah nasional yang dapat diekspor ke berbagai negara. Lebih dari itu, Direktur Perlindungan pada Ditjen Hortikultura Kementan, Jekvy Hendra, menegaskan komitmen Kementan dalam mendukung petani. "Kami telah menyediakan bantuan pengendali OPT ramah lingkungan seperti pestisida biologi, feromon sex, dan perangkap likat kuning untuk lahan seluas 45 hektar di Solok. Selain itu, kami juga memfasilitasi sumur dalam dan sumur dangkal untuk menjaga ketersediaan air setiap musim tanam," jelasnya. Proyek Kampung Perlindungan Hortikultura ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional, mengurangi dampak perubahan iklim, dan meningkatkan potensi ekspor produk hortikultura Indonesia. Kementan berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya ini guna membangun pertanian Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan. Penulis: Lakalim Adalin Editor: Arianto


Share:

Dirjen Hortikultura: Kedepankan Integritas dalam Penerbitan RIPH


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi telah memperkuat komitmen mereka terhadap taat pada aturan, hukum, dan zero tolerance for integrity. Hal ini tercermin dalam penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), di mana integritas dan transparansi diutamakan bagi seluruh pelaku usaha importir bawang putih di Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, sudah lebih dari 200 RIPH bawang putih diterbitkan dengan total volume mencapai 1,1 juta ton. Dalam konferensi pers di Jakarta pada Sabtu (14/10/2023), Prihasto menjelaskan bahwa proses pengajuan RIPH dilakukan secara online melalui SINAS NK yang terintegrasi dengan Sistem RIPH. Pengajuan ini harus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis yang telah ditetapkan.

"Rekomendasi RIPH adalah persyaratan teknis yang memastikan bahwa produk hortikultura yang akan diimpor memenuhi standar keamanan konsumsi dan kualitas yang baik. Kami menerapkan prinsip telusur balik yang baik (traceability) untuk memastikan produk tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan memenuhi standar keamanan pangan segar asal tumbuhan," ungkap Prihasto.

Lebih lanjut, Prihasto juga menjelaskan, Kementan telah menyiapkan instrumen monitoring untuk memastikan kepatuhan para pelaku usaha terhadap peraturan yang ada. Para perusahaan yang telah melaksanakan kewajibannya, seperti wajib tanam dan produksi bawang putih sesuai dengan Permentan 39/2019, akan mendapatkan Surat Keterangan Lunas (SKL) dari Kementan.

"Kami telah melihat lebih dari 100 perusahaan yang mematuhi aturan wajib tanam dan produksi bawang putih. Mereka dapat mengajukan permohonan RIPH untuk tahun 2024 berdasarkan jumlah SKL yang telah diterbitkan," tambahnya.

Terkait hal tersebut, Prasetyo menegaskan, Kementan saat ini tengah memperkuat semangat anti korupsi dan integritas di semua tingkatan. Salah satu langkah konkret dalam menjalankan semangat ini adalah dengan mempersiapkan program quick wins dalam waktu 3 bulan ke depan. Penerbitan RIPH yang transparan dan sesuai aturan merupakan salah satu inisiatif yang cepat untuk mereformasi birokrasi, terutama yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Saya yakin Kementerian Pertanian akan menjadi contoh bagi Kementerian lainnya. Kami berkomitmen untuk menjadikan Kementan sebagai lembaga yang bermartabat, dapat dibanggakan, dan berintegritas tinggi," tegasnya.

Dengan langkah-langkah transparan dan terbuka yang diambil oleh Kementan, diharapkan industri impor bawang putih di Indonesia dapat berjalan dengan lebih lancar dan adil bagi semua pelaku usaha. Kementan tetap mengajak seluruh pelaku industri untuk mematuhi aturan dan berkontribusi positif terhadap ekonomi nasional. Penegakan aturan dan integritas adalah fondasi utama dalam membangun industri yang berkelanjutan dan adil.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto 


Share:

Kementan Dorong Pengembangan Pertanian Organik


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia mendorong pengembangan pertanian organik di tanah air guna memperkuat eksistensi sektor pertanian dalam menyediakan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan global. Dalam Bimbingan Teknik Propaktani Episode 1015 berjudul “Tanaman Pangan Organik: Peluang dan Tantangannya" yang diselenggarakan pada Rabu (27/09/2023), Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menjelaskan keunggulan pertanian organik dibandingkan metode konvensional.

Pertanian organik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Suwandi menekankan bahwa bertani secara organik menghasilkan produk pangan yang sehat, aman dikonsumsi, ramah lingkungan, dan mengurangi biaya produksi. Salah satu contoh bahan alami yang dimanfaatkan dalam pertanian organik adalah Biosaka, yang memiliki banyak keunggulan seperti menyuburkan lahan, ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis.

Senada dengan itu, Guru Besar Keamanan dan Gizi IPB, Prof. Ahmad Sulaiman, mendukung pengembangan pertanian organik karena pasar pangan organik terus berkembang baik di skala global maupun domestik. Organisasi pertanian organik seperti Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) telah berkembang pesat dengan keberadaan cabang di 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu, terjadi peningkatan ekspor pangan organik ke negara-negara seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Sementara itu, Sutimin, Ketua Dewan Pakar MAPORINA Kalimantan Timur, menekankan bahwa budidaya tanaman organik tidak hanya terbatas pada lahan pertanian yang luas, tetapi juga dapat dilakukan di lahan terbatas di area perkotaan melalui konsep urban farming. Urban farming dapat dilakukan dengan metode vertikultur, wall gardening, akuaponik, dan hidroponik, menciptakan solusi untuk mengatasi krisis pangan di wilayah perkotaan.

Inisiatif pengembangan pertanian organik ini merupakan langkah konkret Kementerian Pertanian dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim dan kondisi global yang tidak menentu. Dengan memperkuat pertanian organik, Indonesia dapat menghasilkan pangan sehat, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Kementerian Pertanian: Food Estate Berdampak Positif dan Perlu Waktu


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kementerian Pertanian Indonesia menegaskan bahwa program Food Estate yang sedang dikerjakan di beberapa lokasi, seperti Pulang Pisau, Kapuas, Humbang Hasundutan, Sumba Tengah, Temanggung, dan Wonosobo, telah memberikan dampak positif bagi petani dan kawasan setempat. Meskipun hasilnya tidak bisa instan, program ini terus berkembang dan memperluas lahan pertanian.

"Peningkatan produktivitas di lokasi food estate adalah upaya jangka panjang untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk. Dengan lahan pertanian baru yang luas dan produktif, Indonesia dapat lebih mandiri dalam produksi pangan," kata Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Rabu (27/9/2023).

Kuntoro juga menekankan pentingnya teknologi dalam manajemen lahan dan pengelolaan air di food estate. Kementerian Pertanian telah memperkenalkan benih unggul dan melihat dampak positifnya muncul.

Sebagai contoh, di Pulang Pisau, produktivitas pertanian telah meningkat dari 2,5 ton per hektar GKP menjadi 5,5 ton per hektar melalui upaya intensifikasi. Di Sumba Tengah, angka kemiskinan di kawasan food estate dan sekitarnya telah berkurang.

"Petani di Wonosobo juga merasakan manfaat dari program ini dengan peningkatan produktivitas panen, jaminan pemasaran, dan peningkatan pendapatan," ungkapnya.

Program Food Estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, juga dianggap sebagai langkah penting untuk melepas ketergantungan impor pangan dan memperkuat kemandirian pangan Indonesia.

Kementerian Pertanian menekankan bahwa program Food Estate adalah usaha untuk mencapai kemandirian pangan dan mengurangi impor pangan, dan meskipun ada tantangan, upaya pembenahan dan penyempurnaan program akan terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk menghasilkan dampak positif bagi petani dan keberlanjutan pertanian Indonesia.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Mentan SYL Lepas Ekspor Mangga dan Ayam KUB ke Arab Saudi dan Timor Leste


Duta Nusantara Merdeka | Bogor 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memimpin upacara pelepasan ekspor mangga gedong gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab Saudi dan ekspor ayam KUB (Kampung Unggul Berkualitas) sebanyak 5000 DOC ke Timor Leste. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam rangkaian satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak Perpres 117 tahun 2021.

Pelepasan ekspor ini diselenggarakan di Lapangan Utama BB Biogen Komplek BSIP, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/09/2023). Menteri Pertanian SYL yang didampingi oleh Walikota Bogor Bima Arya mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim" sebelum melepas ekspor mangga dan ayam KUB tersebut.

Menurut Mentan SYL, ekspor ini merupakan pencapaian yang membanggakan karena mangga yang dikirim merupakan hasil dari petani binaan BSIP Kementan yang telah menjalani proses standarisasi tinggi. Hal ini memungkinkan produk pertanian Indonesia untuk menembus pasar internasional.

Lebih lanjut, Mentan SYL menjelaskan, mangga yang diekspor telah terbebas dari lalat buah dan partikel penyakit lainnya. Sementara untuk ayam DOC KUB, mereka adalah ayam kampung unggul yang dilepas oleh Kementan melalui SK Mentan No. 768.

Mentan SYL juga mengungkapkan pentingnya peran BSIP dalam peningkatan ekspor produk pertanian. BSIP juga telah mendukung ekspor produk lainnya, seperti pisang Kepok tanjung sebanyak 40 ton dengan nilai transaksi US$80.000 ke Malaysia, buncis, dan selada air.

Menurut Mentan SYL, Indonesia memiliki berbagai varietas unggul yang dapat dijadikan produk hilirisasi untuk ekspor. Selain itu, Indonesia memiliki banyak varietas terbaik di dunia yang perlu distandarisasi. Ini adalah langkah penting menuju industri hilirisasi yang dapat memberikan pendapatan kepada masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi kontribusi BSIP dalam pelayanan standarisasi produk pertanian di Kota Bogor. Menurutnya, BSIP memudahkan pelaku usaha untuk mengekspor lebih banyak produk hilirisasi. Dia juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kementan kepada Kota Bogor, termasuk bantuan alat mesin pertanian (alsintan), kambing, ayam, dan pelatihan.

Sementara itu, Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri menjelaskan, selama berdirinya, BSIP berhasil meningkatkan standar komoditas pertanian Indonesia untuk pasar ekspor. BSIP juga telah menerima 3 Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan menyelesaikan Langkah Spesifik Profesi (LSPro) yang akan diserahkan ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Dalam waktu dekat, BSIP berencana menyelesaikan LSPro perkebunan, tanaman pangan, peternakan, hortikultura, dan LSPro utama mereka, yaitu LSPro personal sebagai ukuran kekuatan SDM yang dimiliki oleh BSIP.

"Pelepasan ekspor mangga dan ayam KUB ini mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk mempromosikan produk pertanian berkualitas tinggi di pasar internasional dan mendukung perekonomian petani lokal. Hal ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan ekspor produk pertanian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Pecahkan Rekor MURI, Kementan Gelar Fun Walk dan Minum Jamu Peserta Terbanyak


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Puluhan ribu masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya berkumpul untuk menghadiri acara fun walk jalan sehat yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Acara yang digelar di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor, Kamis (21/09/2023). ini juga mencatat prestasi luar biasa dengan meraih Piagam Penghargaan MURI untuk kategori meminum jamu terbanyak dan serentak di 33 Provinsi Indonesia.

Diketahui, Fun walk dan minum jamu ini merupakan bagian dari rangkaian puncak peringatan satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak lahirnya Peraturan Presiden No. 117 tahun 2021.

"Kesehatan adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan. Pikiran yang sehat dan hati yang bahagia juga merupakan bagian penting dari kesehatan. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan alam, termasuk memanfaatkan herbal dan jamu-jamuan," kata Mentan SYL di Bogor, Kamis (21/09/2023).

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan beragam komoditas herbal, yang memiliki manfaat luar biasa dalam mendukung kesehatan manusia. Menurut Mentan SYL, semangat seperti ini sangat penting untuk dijaga bersama.

Pada kesempatan yang sama, Fadjri Djufri, Kepala BSIP Kementan, menjelaskan, rekor MURI ini dihadiri oleh lebih dari 10.794 orang secara fisik dan 2.144 orang secara daring dari seluruh provinsi, sehingga total peserta mencapai lebih dari 12.830 orang. BSIP, sebagai lembaga pelaksana standarisasi, siap untuk menjaga produk lokal, seperti herbal, agar bisa dipasarkan di pasar ekspor. 

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, sangat mengapresiasi upaya binaan UMKM oleh Kementan. Menurut Inggrid, produk herbal memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh, vitalitas, kecantikan, serta mencegah penyakit infeksi dan kronik degeneratif.

Semangat kesehatan dan penggunaan herbal yang ditunjukkan dalam acara ini adalah langkah positif dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia. Acara ini juga menggarisbawahi potensi besar produk pertanian lokal dalam pasar global. Dengan terus mempromosikan dan mengembangkan produk lokal, Indonesia dapat memperkuat sektor pertanian dan memajukan ekonomi masyarakat lokal.

Turut hadir dalam acara ini adalah Anggota Komisi VIII DPR RI, Indira Chunda Thita, dan Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari. Mereka menyambut baik inisiatif hilirisasi dan gerakan minum herbal yang digagas oleh BSIP Kementan. Menurut mereka, langkah ini membantu pengembangan produk herbal yang siap untuk diekspor dan juga memberikan bimbingan teknis kepada UMKM.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

Barantan Buka Kembali Pintu Impor Sapi Asal Australia


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian membuka kembali pintu impor sapi asal Australia setelah terdeteksi penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD). Kepala Barantan, Bambang menyampaikan kabar tersebut melalui jumpa pers yang digelar secara hybrid pada tanggal 8 September 2023.

Sebelumnya, kata Bambang, pemerintah Indonesia telah menangguhkan impor sapi asal Australia dari tujuh dari 60 fasilitas peternakan yang diduga terkena penyakit LSD. Terhadap hewan sapi impor yang terdeteksi penyakit ini, dilakukan pemotongan bersyarat di bawah pengawasan dokter hewan karantina.

Penyakit LSD atau penyakit kulit berbenjol pada hewan sapi ini tidak bersifat menular kepada manusia. Hal ini dikonfirmasi oleh Bambang selaku perwakilan Barantan. Pemerintah Australia, melalui Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF), telah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama dalam penanganan LSD. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk memastikan kelanjutan perdagangan sapi yang menguntungkan kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak telah menetapkan beberapa langkah untuk melakukan reharmonisasi persyaratan impor sapi dan kerjasama dalam penanganan LSD. Langkah-langkah tersebut mencakup deteksi dini LSD di seluruh fasilitas peternakan di Australia, memastikan kondisi kesehatan sapi sebelum diekspor ke Indonesia, memberikan laporan berkala kepada Indonesia mengenai hasil pengawasan LSD, berbagi informasi terkait perlakuan biosekuriti pada kapal untuk ekspor ternak, menerapkan sistem prior notice berupa informasi setiap pengiriman hewan hidup, melakukan program investigasi bersama terhadap fasilitas peternakan yang ditangguhkan, serta melaporkan hasil surveilans penyakit hewan secara rutin kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia dan pemerintah Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mencabut penangguhan terhadap tujuh fasilitas peternakan di Australia setelah perjanjian ditandatangani. Disisi lain, Indonesia juga akan memberikan informasi kepada Australia apabila ada hewan yang dikirim dari Australia yang positif terkena LSD atau ketidakpatuhan lainnya terhadap protokol hewan hidup.

Dalam hal teknis, kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wasisa Putra, mengungkapkan bahwa kedepannya akan dijajaki kerjasama terkait peningkatan kapasitas dan kerjasama laboratorium.

Sebagai otoritas karantina pertanian, Barantan bertanggung jawab memastikan komoditas pertanian yang dilalulintaskan, termasuk impor, sesuai dengan protokol dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa komoditas yang masuk ke Indonesia adalah sehat, aman, dan bebas dari hama penyakit.

Dengan dibukanya kembali pintu impor sapi asal Australia, diharapkan perdagangan sapi antara Indonesia dan Australia dapat berlanjut dengan baik. Langkah-langkah yang sudah disepakati antara kedua negara menjadi landasan untuk memastikan perlindungan terhadap kesehatan hewan dan keamanan pangan di Indonesia.

Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto


Share:

Mentan SYL: Hilirisasi Perkebunan, Kekuatan Ekonomi Masa Depan Indonesia


Duta Nusantara Merdeka | Tangerang 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah menyoroti pentingnya hilirisasi perkebunan sebagai fondasi ekonomi masa depan Indonesia. Dalam Bunex 2023, yang digelar di Tangerang, Banten, Kamis (07/09/2023). Mentan SYL menjelaskan bahwa hilirisasi adalah ikon baru yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia.

Mentan SYL menggarisbawahi bahwa hilirisasi adalah kekuatan Indonesia yang harus dibangun bersama. Salah satu manfaatnya adalah mengurangi ketergantungan pada impor biodiesel, yang akan mendukung ekonomi dalam negeri.

Hilirisasi diharapkan dapat mempercepat pencapaian sasaran ekonomi nasional Indonesia. Untuk mencapai ini, diperlukan konsolidasi dari semua pihak untuk memperbaiki lahan-lahan perkebunan di seluruh daerah.

Mentan SYL menegaskan fokus perbaikan pada lahan perkebunan, khususnya lahan sawit, yang dianggapnya sebagai aset berharga bagi Indonesia. Sawit memiliki potensi besar untuk menghidupi 280 juta penduduk Indonesia.

Sektor pertanian, menurutnya, merupakan sektor yang strategis, terutama karena tumbuh positif dalam empat tahun terakhir, bahkan saat sektor lainnya mengalami kontraksi akibat krisis global.

Dalam konteks ini, Mentan SYL berharap agar sektor swasta dapat bersama-sama mengakselerasi hilirisasi. Pentingnya isu pangan saat ini menjadi fokus dalam berbagai percakapan, termasuk pertemuan dengan pemimpin negara.

Sementara itu, Andi Nur Alamsyah, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, melaporkan bahwa sektor perkebunan telah menjadi penyumbang terbesar ekspor pertanian dengan kontribusi mencapai 93,20 persen atau nilai transaksi sebesar 209,4 triliun. Kontribusi ini mencapai 12,91 persen terhadap ekspor nasional.

Ekspor komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, karet, Kakao, kelapa, dan kopi terus meningkat, mencerminkan potensi besar dalam mendukung devisa negara.

Adapun, Bunex 2023 melibatkan 123 peserta, termasuk UMKM dan perusahaan BUMN, swasta, lembaga, dan asosiasi. Mereka bergerak dalam berbagai bidang terkait perkebunan, mencakup produsen benih, sarana teknologi, serta alat dan mesin perkebunan.

Selain itu, acara ini juga menandai peluncuran pabrik pupuk organik mandiri di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Indonesia dan penguatan hilirisasi perkebunan pabrik turunan minyak astiri. Berbagai kegiatan seperti rembuk nasional perkebunan, talk show, forum investasi, demonstrasi alat dan mesin perkebunan juga diadakan untuk mendukung perekonomian nasional.

Mentan SYL dan Kementan berkomitmen untuk menjadikan hilirisasi perkebunan sebagai salah satu pilar utama dalam mengukuhkan ekonomi Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.

Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto



Share:

7.000 Petani Pandeglang Antusias Ikuti Sekolah Lapang Pembuatan Biosaka


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggencarkan pengaplikasian Elisitir Biosaka untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan mendapat sambutan antusias dari petani hampir di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya petani Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, Elisitor Biosaka dapat menekan penggunaan pupuk kimia, biaya, hama penyakit dan mampu menyuburkan lahan serta tanaman sehingga petani tak lagi bertumpu pada pupuk kimia.

Berangkat dari ini, menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar Sekolah Lapang pembuatan Elisitor Biosa yang melibatkan 7.000 petani di 35 kecamatan pada tanggal 25 Agustus 2023. Kegiatan ini dimaksudkan agar petani dapat meningkatkan ilmu dan keterampilannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang bersumber dari kearifan lokal sehingga menghadapi dampak El Nino atau kemarau panjang tetap mampu menyediakan pangan.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengapresiasi para pahlawan pangan yang terus berjuang dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui sekolah lapang pembuatan hingga teknik pengaplikasian Elisitor Biosaka. Kehadiran inovasi ini sejalan dengan semangat para petani di Pandeglang yang sangat produktif dalam pengolahan lahan dan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi secara berkelanjutan.

“Kami bangga kepada petani yang tiada hari tanpa tanam, dan mengoptimalkan lahan tidur sehingga pandeglang berkontribusi ditingkat provinsi dan nasional,” ujarnya Irna di Pandeglang, Minggu (27/8/2023).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pandeglang, Nasir menjelaskan inovasi teknologi biosaka saat ini menjadi salah satu alternatif para petani dalam upayanya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Biosaka bukan merupakan pupuk, bukan pestisida ataupun perangsang tumbuh kembang tanaman, namun biosaka mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.

"Oleh karena itu penggunaan biosaka oleh para petani sangat menguntungkan jika dalam aplikasinya dilakukan secara tepat.
Metode inovasi tersebut saat ini sedang disosialisasikan secara gencar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang yang sedang giat Sekolah Lapang di seluruh Balai Penyuluh Pertanian kecamatan se Kabupaten Pandeglang," ucapnya.

Nasir mengatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pandeglang menggelar Sekolah Lapang Pembuatan Elisitor Biosaka bertempat di Desa Cibaliung Kecamatan Cibaliung. Pelatihan ini sangat penting diadakan karena sudah saatnya petani kembali ke alam, memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh alam untuk mengelola lahan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kita tidak perlu khawatir dengan mahalnya sarana produksi, karena kita akan manfaatkan rumput dan tanaman-tanaman yang telah disediakan oleh alam menjadi Biosaka. Selain mampu meningkatkan produksi pertanian, Biosaka juga mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50 sampai 90 persen, pada tingkat produktivitas yang sama," tuturnya.

Lebih lanjur Nasir menegaskan Elisitor Bosaka menguntukan dan pilihan alternatif yang tepat bagi para petani di Kabupaten Pandeglang. Namun demikian perlu diperhatikan soal cara penerapan di lapangan karena pengaplikasinya harus dilakukan secara tepat.

"Pada dasarnya pemanfaatan biosaka sangat tergantung pada dua hal penting. Pertama cara pembuatan benar, sehingga menghasilkan biosaka yang jadi, dan kedua cara aplikasi yang benar. Oleh karena itu, Sekolah Lapang ini tidak hanya menekankan teori pembuatan, tapi hingga teknik pengaplikasian Biosaka,” tegasnya.

Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis pembuatan Elisitor Biosaka hingga saat ini di 18 provinsi. Yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat.

“Biosaka bukan pupuk, bukan nutrisi, bukan pestisida, tetapi elisitor yang membuat sel sel pada akar tanaman menjadi lebih aktif dan cerdas dalam mencari hara, sehingga tanaman bisa tumbuh lebih baik dan berproduksi. Bahkan Biosaka itu hemat biaya, ramah lingkungan, dapat menyuburkan lahan dan meminimalisir hama penyakit," tuturnya. (Arianto)



Share:

HUT ke 78 RI, Mentan SYL Beri Penghargaan ke Penggagas Elisitor Biosaka


Duta Nusantara Merdeka | Blitar 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) dalam upacara peringatan HUT ke 78 RI tahun 2023 memberikan penghargaan kepada penggagas Elisitor Biosaka, Muhamad Ansar petani asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penganugerahan penghargaan tersebut karena menemukan Biosaka teknologi pertanian ramah lingkungan yang mudah dan murah serta meningkatkan produksi dan efisiensi usaha tani, terutama menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrim yang menimbulkan kemarau panjang (El Nino).

"Pertanian menjadi bagian penting dalam perjalanan Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Pertanian juga menjadi andalan bagi bangsa dalam menghadapi setiap krisis yang dialami. Oleh karena itu, penghargaan patut diberikan kepada penggagas Elisitor Biosaka, Muhammad Anshar. Berkat Biosaka, turut membuktikan pertanian Indonesia bisa semakin mandiri, maju dan modern dan mengangkat kearifan lokal dalam bertani," demikian dikatakan Mentan SYL pada Upacara HUT Kemerdekaan ke-78 RI di kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (17/8/2023).

"Dan dapat Upacara HUT Kemerdekaan ke 78 RI ini, tak hanya memberikan penghargaan kepada Penggagas Elisitor Biosaka, tapi juga saya menyematkan Pin Emas kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan pejabat Eselon I lainnya atas penghargaan swasembada beras 3 tahun. Selamat untuk Pak Dirjen Suwandi. Sukses terus," sambung SYL.

Lebih lanjut Mentan SYL menjelaskan Elisitor Biosaka adalah salah satu inovasi anak bangsa berbasis kearifan lokal sehingga menghadirkan cara baru bertani yang tidak lagi bergantung pupuk kimia, menyuburkan lahan, menekan hama penyakit dan mensejahterakan petani secara gratis. Sebab Biosaka memanfaatkan bahan dari alam sekitar yaitu dedaunan atau rumput menjadi pengganti pupuk kimia. 

"Biosaka adalah inovasi petani anak bangsa kita sendiri yang harus diberikan apresiasi. Pengaplikasian Biosaka telah terbukti kegunaanya oleh petani di berbagai daerah, dapat menghemat biaya usaha tani karena penggunaan pupuk kimia berkurang hingga 50 persen, bahkan lebih tanpa mengurasi produktivitas tanaman," ungkapnya.

"Di saat dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja karena dihadapkan ancaman global, elisitor Biosaka menjadi langkah nyata dalam mengantisipasi kenaikan harga pupuk kimia. Ini adalah kontribusi yang luar biasa dan patut diberikan penghargaan agar semakin semangat dalam membangun pertanian yang terus melaju untuk maju," sambung Mentan SYL.

Sementara itu, Muhamad Ansar, sang inovator Elisitor Biosaka mengaku sangat bahagia mendapat penghargaan dari Mentan SYL pada Upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke 78 RI. Pasalnya, pada momentum 78 tahun Indonesia merdeka, Biosaka menjadi salah satu wujud pengabdian petani Indonesia dalam membangun pertanian yang berkelanjutan dan mensejahterakan petani secara mandiri.

"Tahun ini adalah tahun yang luar biasa bagi Biosaka, dimana lewat perjuangan yang panjang sehingga Ibu Bupati Blitar, Ibu Gubernur Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan Basuki Mewa Beya kepada Biosaka. Dan hari ini tepat 78 tahun Indonesia merdeka, Biosaka mendapat kembali apresiasi dan amanah penting dari Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakni penghargaan bahwa Biosaka salah satu inovasi yang muncul dari petani," ujarnya.

Ansar menilai penghargaan dari Mentan SYL menunjukan pencapaian dari semangat seluruh relawan Biosaka dan sangat penting dalam membangkitkan semangat untuk bersama-sama mewujudkan land of harmony. Bahkan meningkatkan ketertarikan generasi milenial untuk berprofesi di sektor pertanian.

"Mudah-mudahan kita dapat wujudkan ini bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Bapak Suwandi dan direktorat jenderal yang lain. Tentunya dengan kemudahan yang luar biasa dari gerakan selamatkan alam, kembali ke alam. Dengan Biosaka, petani sejahtera semoga menuju In The World 2045. Dan dengan Biosaka, pertanian semakin Maju, Mandiri dan Modern. Viva Republik Indonesia," tegasnya.

Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan sesuai arahan Mentan SYL, Kementan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis pembuatan Elisitor Biosaka hingga saat ini di 18 provinsi. Yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat.

“Biosaka bukan pupuk, bukan nutrisi, bukan pestisida, tetapi elisitor yang membuat sel sel pada akar tanaman menjadi lebih aktif dan cerdas dalam mencari hara, sehingga tanaman bisa tumbuh lebih baik dan berproduksi, bahkan biosaka itu hemat biaya, ramah lingkungan, dapat menyuburkan lahan dan meminimalisir hama penyakit," tuturnya.

"Terima kasih Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas arahan, support dan penghargaanya. Semoga dengan Biosaka, pertanian Indonesia semakin melaju untuk maju, mandiri dan modern. Petani semakin sejahtera. Viva Republik Indonesia," pinta Suwandi. (Arianto)


Share:

Gernas El Nino di NTB, Mentan SYL Tanam Padi


Duta Nusantara Merdeka | Mataram 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau tanam padi dalam Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (12/8/23). Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN), luas tanam setahun se-Kota Mataram adalah 3.493 ha dan luas baku sawah 1.472 ha dengan komoditas padi. Perkiraan luas panen padi periode Januari-September 2.008 ha dan perkiraan produksi 13.107 ton GKG.

Mentan SYL menyebutkan Kementan menyiapkan sejumlah upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak el nino, yakni identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Karenanya, ia meminta kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk segera mendata wilayah-wilayah yang rawan terdampak el nino. Selain itu, harus juga dilakukan percepatan tanam guna mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. 

"Kemudian peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi," kata Mentan SYL pada kegiatan tersebut.

"Kita melawan el nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit, program 1.000 hektar adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, serta penyiapan lumbung pangan sampai level desa," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan hasil panen serta mengantisipasi dampak iklim el nino. 

"Semoga dampaknya tidak terlalu terasa di wilayah kami," ujarnya. 

Selain NTB, Gernas Penanganan Dampak El Nino juga digelar di sejumlah provinsi lainnya selama periode Agustus-Oktober 2023. Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan lokasi Gernas El Nino dilaksanakan di lahan seluas 500.000 hektar (ha) di 10 provinsi yang terdiri dari 6 provinsi utama dan 4 provinsi pendukung.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa Gernas El Nino di NTB ini diarahkan pada lahan potensial untuk meningkatkan indek pertanaman padi dengan padi genjah dan tahan kekeringan. NTB yang dikenal dengan bumi gora (bumi gogo rancah) bertanam padi selain di lahan sawah, juga dikembangkan di lahan kering. 

"Budidaya tumpangsari dan pertanian terpadu sudah berkembang di petani," sebutnya.

Suwandi berharap petani bisa melakukan efisiensi biaya dan menggunakan input dari bahan organik dan alami sehingga ramah lingkungan. Ini sebagai perwujudkan dari prinsip pertanian berkelanjutan.

"Tadi Bapak Menteri memimpin langsung pembuatan biosaka dan diikuti oleh berbagai pihak cukup meriah. Biosaka ini adalah hal yang baru, bukan pupuk dan bukan pestisida, tetapi elisitor yang bermanfaat bagi lahan dan pertanaman untuk tumbuh dan berproduksi, diharapkan biosaka ini segera menyebar ke seluruh petani, dipraktekkan dan menikmati manfaatnya" jelas Suwandi.

Tak hanya menanam padi, kunjungan Mentan SYL di Kota Mataram juga dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi pengolahan hasil sorgum di Tabeta Sorgum – Selagalas. (Arianto)


Share:

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ KPU Tetapkan Pasangan Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka Menjadi Presiden Terpilih ~||~ Kampung Rakyat Indonesia Siap Sukseskan PILKADA Serentak Tahun 2024 ~||~ Hak Angket Kian Redup ~||~ Pasangan Capres & Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Resmi Layangkan Gugatan Hasil Pilpres Ke Mahkamah Konstitusi ~||~ #PEMILUDAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas Bappenas Basarnas Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKLAN

IKLAN

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

VIRUS COVID-19

Wabah Virus Corona (Covid-19) Sudah Menyerang Indonesia, Setiap Hari Korban Semakin Bertambah Sampai ada yang Meninggal, Rakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Bagai Tersambar Petir Mendengar Virus Corona.

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PRO KONTRA VAKSINASI

~> Program Vaksinasi Yang Diluncurkan Pemerintah Mendapat Sorotan Dari Berbagai Masyarakat, sehingga terjadi pro dan kontra

<~ Memang Sebenarnya Harus Jelas Disampaikan, Maksud dan Tujuan Vaksinasi, Karena dilapangan Ada Perbedaan Orang Yang Akan Divaksin dan Yang Tidak Boleh Divaksin, membuat masyarakat Bingung

Link Terkait

close
Banner iklan disini