Satu - Satunya Tampil Beda, Koran Politik Paling Berani Mengkritik Terpanas dan Perang Terhadap Koruptor, Narkoba, Teroris Musuh Rakyat ~~~~~>>>>> Kami Menerima Artikel, Opini, Berita Kegiatan, Iklan Pariwara dapat mengirimkannya melalui email dutanusantaramerdeka@yahoo.co.id
Tampilkan postingan dengan label Public Expose. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Public Expose. Tampilkan semua postingan

Cipta Perdana Lancar Targetkan Pendapatan Rp1 Triliun pada 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Emiten stamping dan assembling parts, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 45,4% pada tahun 2024, menjadi Rp23,2 miliar. Kinerja cemerlang ini ditopang oleh lonjakan pendapatan sebesar 12,3% year-on-year (YoY) yang mencapai Rp267,4 miliar.

“Peningkatan laba ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan dan efisiensi operasional yang kami lakukan sepanjang 2024,” ujar Hamim, Direktur Utama PART, dalam Public Expose di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Meskipun beban pokok pendapatan naik sebesar 10% YoY, laba kotor perusahaan tetap tumbuh positif, yaitu 21,5% YoY dan mencatatkan angka Rp58,5 miliar. Hal ini menunjukkan efisiensi biaya serta produktivitas perusahaan semakin optimal.

PART memasang target ambisius di tahun 2025 dengan membidik pendapatan senilai Rp1 triliun, atau tumbuh lebih dari 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Strategi utama untuk mencapai target ini adalah produksi 1 juta tray makanan per bulan, yang berpotensi memberikan pendapatan sekitar Rp364 miliar.

Perseroan juga sedang memperluas lini bisnis ke sektor alat dan mesin pertanian berkualitas tinggi, yang ditargetkan mampu memenuhi hingga 10% dari total kebutuhan dalam program pemerintah. Diversifikasi ini merupakan langkah strategis untuk memperluas sumber pendapatan.

Pada kuartal I-2025, PART mencatatkan penjualan bersih Rp74,62 miliar, tumbuh 18,7% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp62,88 miliar. Lonjakan ini disumbang dari tiga segmen utama: otomotif, elektronik, dan sanitasi.

Segmen otomotif menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar Rp72 miliar atau 96,5% dari total penjualan. Produk komponen kendaraan roda dua dan roda empat tetap menjadi tulang punggung bisnis PART, dengan dukungan pelanggan yang loyal dan hubungan dagang stabil.

Segmen elektronik menyumbang Rp2,16 miliar atau 2,9% dari pendapatan. Meskipun nilainya kecil, kontribusinya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan menunjukkan potensi pertumbuhan jangka menengah yang menjanjikan.

Segmen sanitasi tumbuh signifikan dengan penjualan Rp459 juta atau 0,6%. Lonjakan ini menunjukkan adanya pasar baru yang mulai berkembang, terutama untuk produk kebersihan industri seperti sistem pendukung fasilitas sanitasi.

Dari sisi neraca keuangan, total aset PART per 31 Maret 2025 mengalami penurunan akibat penurunan kas dan peningkatan investasi pada aset tetap. Ini menunjukkan langkah ekspansi yang sedang dijalankan perusahaan.

Liabilitas perusahaan juga menurun, didorong oleh pengurangan utang jangka pendek dan pembayaran pinjaman bank. Ini berdampak positif terhadap struktur modal dan mengurangi beban bunga di masa mendatang.

Sementara itu, total ekuitas meningkat karena perolehan laba bersih kuartal I-2025, menegaskan kekuatan keuangan perusahaan untuk menopang pertumbuhan lebih lanjut.

Melihat tren permintaan domestik yang meningkat terhadap kendaraan, alat elektronik, dan fasilitas sanitasi, PART optimis akan prospek bisnis 2025. Apalagi, langkah diversifikasi melalui produksi tray makanan untuk program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah membuka potensi pasar baru.

"Meski demikian, manajemen PART yakin bahwa dengan strategi bisnis yang terukur dan diversifikasi usaha yang tepat, target pendapatan Rp1 triliun di tahun 2025 dapat dicapai," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Penjualan Properti Naik, GPRA Tebar Dividen Rp5 Per Saham


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Emiten properti nasional, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA), menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp5 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Senin (30/06/2025).

"Pembagian dividen ini menjadi bentuk apresiasi GPRA kepada para pemegang saham atas kinerja solid yang ditorehkan perseroan sepanjang 2024. Laba bersih GPRA pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp123,88 miliar, naik 28,4% dibanding 2023," kata Direktur Utama GPRA, Arvin F Iskandar saat Public Expose.

Sementara itu, kinerja GPRA di kuartal pertama 2025 juga menunjukkan tren positif. Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp132,85 miliar, tumbuh 10,72% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp119,99 miliar.

Lebih rinci, Arvin menjelaskan, pertumbuhan penjualan ini didorong oleh meningkatnya penjualan rumah dan rumah toko (ruko) yang menyumbang 80% dari total pendapatan pada kuartal I-2025.

Penjualan rumah dan ruko mencapai Rp105,9 miliar, naik 7% dibanding kuartal pertama tahun lalu. Proyek-proyek seperti Bukit Cimanggu City di Bogor dan Metro Cilegon di Banten menjadi kontributor utama dalam menyokong kinerja ini.

"Tak hanya sektor hunian, GPRA juga mengandalkan pendapatan berulang (recurring income) dari properti komersial dan hospitality. Pada Q1-2025, recurring income memberikan kontribusi sekitar 30% terhadap total pendapatan," ungkapnya.

Sumber recurring income tersebut berasal dari sewa service apartment, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga pengelolaan hotel di bawah brand Nemuru dan Bhuvana yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Anyer.

Di tahun 2025 ini, GPRA tengah memasarkan sejumlah proyek unggulan, di antaranya Botanica Signature Padjadjaran, Botanica Cibubur, dan Puri Semanan Residence. Seluruh proyek menargetkan segmen kelas menengah dengan konsep modern dan akses premium.


Lebih lanjut, Arvin menambahkan, “Kami terus memperkuat portofolio proyek landed house sebagai respon terhadap tren preferensi konsumen yang saat ini cenderung memilih rumah tapak.”

Dari sisi neraca, total aset GPRA per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp2 triliun, naik dari posisi Desember 2024 sebesar Rp1,97 triliun. Sementara total liabilitas sedikit menurun dari Rp604,84 miliar menjadi Rp603,87 miliar.

Kenaikan ekuitas dari Rp1,36 triliun menjadi Rp1,40 triliun menjadi indikator fundamental perseroan yang semakin solid. Laba bersih triwulan I-2025 mencapai Rp37,31 miliar, naik tipis dibandingkan Q1-2024 sebesar Rp36,81 miliar.

GPRA juga mendapat angin segar dari stimulus pemerintah, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan perpanjangan kebijakan LTV 0% hingga akhir 2025. Keduanya turut meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti.

“Insentif pemerintah sangat membantu mendongkrak penjualan kami. Selain itu, tren suku bunga BI yang menurun juga memberikan ruang pertumbuhan bagi pasar KPR,” jelas Arvin.

Strategi bisnis GPRA ke depan mencakup pengembangan proyek GP Business Park di Cengkareng dan Metro Business Park di Cilegon. Portofolio komersial ini memperkuat diversifikasi pendapatan di luar sektor hunian.

Komposisi pendapatan per akhir 2024 juga menunjukkan peningkatan pada segmen perumahan dan kavling yang mencapai 79%, naik dari 60% di tahun sebelumnya. Sebaliknya, kontribusi dari apartemen, hotel, dan kantor menurun menjadi 21%.

Rasio keuangan GPRA terus membaik. Net Profit Margin naik menjadi 23,96%, Return on Equity 9,06%, dan Return on Asset 6,28%. Debt to Equity Ratio juga membaik dari 54,08% menjadi 44,22%.

Dengan Price Earning Ratio (PER) sebesar 5,35 dan harga saham di Rp155 per 26 Juni 2025, saham GPRA dinilai masih berada di bawah nilai wajar (undervalued), memberikan peluang menarik bagi investor jangka panjang.

GPRA juga melanjutkan ekspansi klaster-klaster hunian seperti Llanos, Monteverde, Acadia, dan Royal Garden. Sementara untuk sektor ruko, The Prominent dan Business Center menjadi andalan baru dalam mendorong pertumbuhan.

“Kami akan terus mengikuti permintaan pasar, fokus pada pengembangan rumah tapak dan properti yang berkelanjutan, serta memperluas recurring income,” pungkas Arvin.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Meski Pendapatan Turun, Steady Safe Bukukan Laba Bersih Rp27,3 Miliar di 2024


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Steady Safe Tbk (SAFE) menutup tahun 2024 dengan strategi bisnis yang semakin fokus pada efisiensi, penguatan operasional, dan kesiapan menyambut era transportasi rendah emisi melalui armada bus listrik. Meski mencatat penurunan pendapatan, perusahaan justru berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih signifikan.

Dalam Public Expose Tahunan yang digelar di Jakarta, Kamis (26/06/2025), Direktur Utama SAFE, John Pieter Sembiring menyampaikan bahwa pendapatan perusahaan sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 233,6 miliar, turun 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 242,8 miliar.

Penurunan ini, menurut John, disebabkan oleh penyesuaian tarif per kilometer berdasarkan kontrak dengan PT Transportasi Jakarta. “Tarif mengalami koreksi, tapi kami justru berhasil memangkas biaya langsung secara signifikan,” ujar John.

Pada tahun 2024, SAFE berhasil menekan biaya langsung menjadi Rp 154,4 miliar, turun 13,7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 177,8 miliar. Efisiensi ini dicapai melalui skema service maintenance berjenjang yang telah disepakati dengan PT Transportasi Jakarta.

Meski demikian, biaya usaha tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 17,51 miliar dari Rp 14,64 miliar. Hal ini dikarenakan operasional yang lebih intensif dan pengembangan sarana pendukung.

Menariknya, meskipun pendapatan turun, perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 27,3 miliar, naik 38,8% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 19,66 miliar. Lonjakan laba ini terjadi karena saldo utang pembelian bus yang makin kecil, sehingga beban bunga pinjaman ke PT Indomobil Finance (IMFI) berkurang secara signifikan.

Total aset perusahaan pada 2024 tercatat sebesar Rp 204,4 miliar, turun dari Rp 237,3 miliar di 2023. Penurunan ini disebabkan oleh penyusutan nilai aset bus sesuai kebijakan akuntansi perusahaan.

Kewajiban juga berhasil ditekan dari Rp 275,5 miliar menjadi Rp 215,3 miliar, berkat pembayaran utang leasing ke IMFI. Di sisi lain, defisiensi modal SAFE membaik, turun dari Rp 38,2 miliar menjadi Rp 10,9 miliar. Ini menunjukkan arah perbaikan struktur keuangan perusahaan secara bertahap.

Pada tahun 2024, kinerja operasional bus Transjakarta milik SAFE mengalami peningkatan. Kilometer tempuh tercatat sebesar 9.910.870 km, naik 337.511 km dibandingkan tahun 2023. Capaian ini menjadi indikator positif bagi layanan yang diberikan kepada warga DKI Jakarta.

Menurut manajemen, peningkatan performa ini diraih melalui evaluasi rutin dan komunikasi intensif dengan PT Transportasi Jakarta, serta proses rekrutmen pramudi yang lebih selektif. Pramudi dipilih secara ketat dengan melibatkan regulator dan mitra kerja guna memastikan kualitas dan keselamatan pelayanan.

Perseroan juga konsisten memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM), seperti keamanan, kenyamanan, keteraturan, hingga kesetaraan layanan. Untuk mendukung hal ini, SAFE menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMKPAU) dan melakukan pelatihan berkendara bersama Damkar, KNKT, Dishub, dan pihak-pihak terkait.

Sebagai bagian dari strategi peningkatan jangkauan operasional, SAFE menambah area pool kendaraan baru di Jalan Daan Mogot Km 11/37, Cengkareng, Jakarta Barat. Penambahan ini bertujuan memperluas rute operasional serta meningkatkan kilometer tempuh armada.

Terkait prospek bus listrik, manajemen menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung program elektrifikasi transportasi umum di Jakarta. SAFE saat ini tengah menjalin kerjasama dengan dua produsen bus listrik dari Tiongkok, dan akan segera melakukan uji coba operasional bersama PT Transportasi Jakarta.

Dengan langkah ini, SAFE menargetkan dapat segera bergabung sebagai operator bus listrik saat penambahan kuota layanan dibuka oleh pemerintah. Komitmen ini sejalan dengan kebijakan pengurangan emisi karbon dan penghematan biaya operasional yang lebih baik.

Perusahaan menyadari bahwa masa depan transportasi publik terletak pada efisiensi, keberlanjutan, dan digitalisasi. Oleh karena itu, penguatan infrastruktur, peningkatan layanan, dan kesiapan pengoperasian bus listrik menjadi fokus utama.

“SAFE terus berupaya memperkuat lini operasional, memanfaatkan efisiensi biaya, dan bersiap memasuki era kendaraan ramah lingkungan,” tutup John Pieter.

Dengan rekam jejak kinerja yang solid dan visi keberlanjutan yang jelas, Steady Safe menatap masa depan industri transportasi Jakarta dengan penuh optimisme.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Kinerja Membaik, Jaya Agra Wattie Cetak Penjualan di Atas Rp1 Triliun


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) berhasil mencatat perbaikan kinerja sepanjang 2024 dengan membukukan rugi bersih Rp193,0 miliar. Angka ini menurun signifikan dari tahun sebelumnya yang mencatat rugi hingga Rp302,5 miliar. Rugi bersih per saham setara dengan Rp11,92 per lembar, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2023.

Direktur Operasional JAWA, Ryan Nurfitriandy, mengungkapkan bahwa pendapatan bersih meningkat 19,4% menjadi Rp1,07 triliun dari Rp896,15 miliar di 2023. “Kenaikan penjualan berdampak langsung pada meningkatnya laba kotor menjadi Rp110,33 miliar atau melonjak 791,27% dibanding rugi kotor tahun lalu,” jelas Ryan saat Public Expose Tahunan yang digelar di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Beban pokok penjualan juga turun 5,3% menjadi Rp960,43 miliar, yang turut mendorong perbaikan margin operasional perusahaan. Sementara itu, total aset perusahaan naik 5,78% menjadi Rp3,86 triliun, dan total liabilitas menurun 6,47% menjadi Rp2,50 triliun.

Menurut Ryan, perbaikan ini dicapai di tengah tantangan harga jual komoditas seperti karet dan sawit yang masih fluktuatif, serta iklim ekstrem yang memengaruhi produktivitas. “Kami menerapkan manajemen irigasi dan penampungan air, serta menghitung ulang harga jual komoditas untuk mendapatkan nilai terbaik,” ujarnya.

JAWA juga memacu produksi dari kebun sendiri sembari tetap mencari pasokan pihak ketiga demi kelancaran proses produksi. Dalam rangka penguatan operasional, perusahaan menyiapkan Capital Expenditure (CAPEX) sebesar Rp97,6 miliar untuk tahun 2025.

Pada Maret tahun 2025, produksi TBS menghasilkan 91.220 ton meningkat sebesar 97,92% jika dibandingkan dengan Maret tahun 2024 yang menghasilkan 46.090 ton. Produksi CPO menghasilkan 17.724 ton meningkat sebesar 84,25%. 

Jika dibandingkan dengan Maret tahun 2024 yang menghasilkan 9.619 ton. Produksi Kernel meningkat sebesar 95,45% dari 1.670 ton pada Maret 2024 menjadi 3.264 ton pada akhir Maret 2025. Produksi Karet meningkat sebesar 49,31% dari 3.093 ton pada Maret 2024 menjadi 4.618 ton pada akhir Maret 2025.

Karena produksi yang meningkat, hasil penjualan Perseroan di Maret 2025 pun ikut mengalami peningkatan. Dari 190,9 millar pada Maret 2024 menjadi 475,6 miliar pada Maret 2025 atau meningkat sebesar 149,13%.

Sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan, JAWA aktif mendukung pendidikan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan melalui program CSR, termasuk renovasi fasilitas umum dan bantuan untuk korban bencana.

"Dengan kombinasi strategi efisiensi dan penguatan operasional, JAWA optimistis menghadapi tantangan industri agribisnis ke depan," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Trimitra Prawara Goldland Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 200 Persen Lewat Strategi Bisnis Hijau


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Meski menghadapi tantangan berat sepanjang 2024, PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) tetap menunjukkan sikap optimistis. Pendapatan usaha tercatat turun 39,99% dari Rp23,65 miliar (2023) menjadi Rp14,19 miliar (2024). Namun, efisiensi berhasil dijaga dengan menekan beban pokok penjualan hingga 40,07%, menjaga Gross Profit Margin tetap stabil di level 38%.

“Alhasil laba usaha turun dan rugi komprehensif mencapai Rp1,94 miliar, kami tetap berkomitmen memperkuat pondasi bisnis jangka panjang,” ujar Direktur Utama ATAP, Hj. Indriati, SE, M.Si, Ak. usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (25/06/2025).

Dari sisi neraca, Total aset turun 6% menjadi Rp6,83 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada aset tidak lancar yang susut 32,74%, disusul aset lancar yang turun 2,57%. Meski begitu, persediaan real estat naik 4,95% dan uang muka meningkat 8,5%, menandakan strategi Perseroan untuk fokus pada proyek yang mendukung penjualan jangka menengah.

Liabilitas jangka pendek menurun 17,72%, utamanya karena pelunasan utang bank dan penurunan tajam utang pajak. Liabilitas jangka panjang juga terkoreksi 9,9% karena penghapusan utang pihak berelasi dan turunnya kewajiban pascakerja. Secara keseluruhan, total liabilitas Perseroan menyusut 14,31% menjadi Rp4,89 miliar.

Disisi lain, Ekuitas juga mengalami sedikit penurunan 2,43% menjadi Rp1,93 miliar. Saldo laba belum ditetapkan penggunaannya turun 13,08%, meski laba yang ditetapkan penggunaannya naik 25%. Pendapatan komprehensif lain menunjukkan perbaikan dengan perubahan dari rugi Rp40 juta menjadi laba Rp173 juta, menunjukkan peningkatan pada manajemen risiko jangka panjang.
 

Pelemahan profitabilitas terutama disebabkan kenaikan beban keuangan akibat bunga pinjaman. Namun, manajemen ATAP menargetkan pertumbuhan pendapatan yang ambisius, mencapai Rp55 miliar pada 2025, atau meningkat lebih dari 200% dari tahun sebelumnya.

Optimisme tersebut didukung oleh sinergi antara kebijakan nasional seperti hilirisasi mineral dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang membuka peluang besar di sektor properti, infrastruktur, dan logistik. Selain itu, portofolio energi hijau perusahaan juga tumbuh pesat seiring insentif pemerintah untuk PLTS dan biofuel.

Untuk memperkuat daya saing, perusahaan terus melakukan pengembangan teknologi informasi seperti peningkatan data center, penggunaan private cloud, dan optimalisasi aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning). Di bidang SDM, pelatihan aplikasi CRM dan seminar teknologi informasi juga rutin dilakukan.

Di sisi hubungan industrial, ATAP berkomitmen menjaga kesejahteraan karyawan dengan tetap patuh pada regulasi ketenagakerjaan serta mengutamakan keselamatan kerja.

Transformasi ini menunjukkan bahwa meski saat ini tengah merugi, ATAP tidak tinggal diam. Perusahaan justru menyiapkan diri untuk bangkit dan memimpin dalam ekosistem bisnis yang semakin digital, berkelanjutan, dan terintegrasi.

Strategi dan Optimisme Menyambut 2025

Di tengah tantangan, Trimitra Goldland terus menunjukkan inisiatif strategis. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dengan peluncuran cluster komersial dua lantai di Cibungbulang Town Hills dan pengembangan konsep baru perumahan subsidi yang lebih modern serta sesuai tren pasar.


Tak hanya itu, Perseroan berhasil mengamankan izin pengembangan lahan seluas 15 hektare di Bekasi—salah satu wilayah dengan potensi properti tinggi. Aksi korporasi ini menjadi landasan ekspansi pasar yang lebih agresif pada 2025.

"Kami menargetkan pendapatan Rp49 miliar di 2024 dan meningkat menjadi Rp55 miliar di 2025. Fokus kami adalah properti subsidi dan digitalisasi bisnis berbasis ESG untuk memperkuat keberlanjutan usaha," jelas Indriati.

Trimitra juga menyasar pasar energi hijau dan kawasan industri pintar. Perusahaan telah memulai inisiatif seperti kawasan industri hijau di Bekasi, integrasi teknologi proptech berbasis IoT dan AI, hingga kolaborasi dengan UMKM untuk membangun rantai pasok berkelanjutan.

Kepemimpinan dan Penghargaan

Sebagai pengakuan atas kepemimpinan transformasional, Indriati dinobatkan sebagai salah satu "Indonesia Most Powerful Women 2024". RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali jajaran Direksi dan Komisaris untuk masa jabatan lima tahun ke depan, mencakup Indriati, Rachmat Yaktihadi, Yoyo Sugeng Triyogo, dan Nadia Hasna Humaira.

"Dengan landasan yang kuat, strategi inovatif, dan keberanian dalam menghadapi disrupsi, ATAP percaya diri menyongsong masa depan. Fokus pada properti subsidi, efisiensi aset, serta digitalisasi menjadi pilar utama dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," tutupnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

HOKI Tancap Gas Transformasi ke FMCG, Penjualan Dailymeal Melejit 321 Persen


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta  
Produsen beras ternama Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), menunjukkan progres signifikan dalam transformasinya ke sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Langkah ini membuahkan hasil dengan melonjaknya penjualan produk beras sehat Dailymeal hingga 321% secara tahunan (YoY) di kuartal I 2025.

Produk Dailymeal ini dikelola oleh anak usaha HOKI, PT Hoki Distribusi Niaga (HDN), dan sukses membuktikan bahwa strategi diversifikasi perusahaan berjalan di jalur yang benar. “Momentum ini harus dimanfaatkan untuk membangun sistem organisasi dan strategi bisnis yang solid, cepat, dan tepat,” ujar Direktur HOKI, Budiman Susilo.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, HOKI memperkuat rantai logistik dengan memperluas jaringan distribusi serta membangun pabrik baru. Pabrik tersebut, dikelola oleh PT Koki Sehat Sejahtera (KSS), kini sedang dalam tahap konstruksi di Jawa Tengah dan ditargetkan mulai beroperasi pada paruh kedua 2025.

Langkah strategis lain adalah kemitraan dengan PT Gurih Mitra Perkasa—bagian dari Indomarco Salim Group. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat distribusi produk ke seluruh wilayah Indonesia dan memperluas jangkauan pasar Dailymeal.

Meski situasi ekonomi belum sepenuhnya stabil, HOKI tetap menunjukkan komitmen kepada pemegang saham dengan membagikan dividen Rp9,7 miliar atau Rp1 per saham. Dividen ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 24 Juni 2025 di Jakarta.

HOKI menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada 2025. Hingga kuartal I, pendapatan bersih mencapai Rp365,3 miliar, termasuk penjualan Dailymeal sebesar Rp7,7 miliar.

"Transformasi HOKI menuju FMCG berbasis kesehatan tidak hanya memperkuat portofolio usaha, tetapi juga membuka peluang besar dalam industri pangan sehat yang sedang tumbuh pesat di Indonesia," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

TAMA Genjot Proyek Konstruksi Meski Rugi Bersih Capai Rp8,5 Miliar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA), emiten konstruksi nasional, masih menghadapi tantangan kinerja finansial pada tahun 2024. Dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Rabu (25/6/2025), Direktur TAMA, Alex Widjaja, mengungkapkan bahwa rugi bersih perusahaan meningkat menjadi Rp8,5 miliar, dibandingkan rugi Rp6,4 miliar pada tahun sebelumnya. Rugi bersih per saham tercatat sebesar Rp7,08.

"Meski pendapatan turun dari Rp28,4 miliar menjadi Rp23,2 miliar, TAMA tetap mencatatkan laba bruto Rp11,8 miliar, hanya turun tipis dari Rp12,9 miliar tahun lalu. Penurunan ini menjadi sinyal kuat bagi manajemen untuk memperkuat strategi efisiensi dan pengembangan usaha," ungkapnya.

Dari sisi neraca, Alex menuturkan, total aset per 31 Desember 2024 tercatat Rp193,25 miliar, sedikit turun dari Rp194,02 miliar. Namun, ekuitas perusahaan meningkat dari Rp44,48 miliar menjadi Rp52,95 miliar. Total liabilitas juga turun signifikan dari Rp148,76 miliar menjadi Rp141,07 miliar, mencerminkan keberhasilan dalam pengelolaan kewajiban.

Di tengah tekanan, portofolio proyek TAMA tetap berjalan. Beberapa proyek strategis seperti pembangunan Gokomart di Kalimantan dan renovasi kantor PT Panin Dubai Syariah Tbk di Jakarta dan Surabaya menjadi bukti kontribusi TAMA di sektor konstruksi. Proyek infrastruktur jalan di Cikarang Barat dan Cibitung juga terus berprogres.

Bukan hanya itu, TAMA kini fokus pada efisiensi biaya, peningkatan mutu, keselamatan kerja, dan penguatan relasi bisnis. Strategi pemasaran juga diperbarui dengan menekankan pada pembangunan SDM dan pencegahan konflik proyek.

"Dengan pengalaman panjang dan komitmen pada kualitas, TAMA optimistis menghadapi 2025 dengan pendekatan lebih adaptif dan proaktif," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

LCKM Cetak Pendapatan Rp14,68 Miliar di 2024


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Emiten di sektor telekomunikasi, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM), mencatat pendapatan sebesar Rp14,68 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,04 miliar.

Meski begitu, laba kotor justru mengalami kenaikan menjadi Rp3,73 miliar, dari Rp3,37 miliar di tahun 2023. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan industri.

“Beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp15,30 miliar dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp11,30 miliar,” ungkap Direktur LCKM, Ruben Partogi, dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (24/6/2025) di Jakarta.

Dari sisi neraca keuangan, total aset LCKM meningkat menjadi Rp143,43 miliar, naik dari Rp141,37 miliar. Ekuitas juga mencatatkan kenaikan tipis menjadi Rp136,17 miliar. Sementara itu, total liabilitas meningkat dari Rp5,28 miliar menjadi Rp7,25 miliar.

Untuk menghadapi tantangan industri, Ruben menyampaikan, LCKM menetapkan berbagai target strategis, termasuk memperluas kerjasama dengan mitra dalam pengembangan jaringan Fiber To The Home (FTTH). LCKM juga mendorong teknologi ducting microduct, serta menjajaki peluang sebagai Internet Service Provider (ISP).

Tak hanya itu, perusahaan juga akan menjadi supplier aksesoris telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan operator di Indonesia. LCKM akan membangun kemitraan jangka panjang dengan provider nasional dan fokus pada efisiensi biaya operasional serta peningkatan SDM melalui pelatihan dan manajemen modern.

"Langkah ini diyakini akan memperkuat posisi LCKM sebagai pemain tangguh di industri jaringan fiber optik, khususnya dalam mendukung transformasi digital nasional," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Sumber Mas Konstruksi Raih Penjualan Rp85,29 Miliar di 2024


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) mencatat penjualan bersih sebesar Rp85,29 miliar hingga Desember 2024 mengalami penurunan signifikan dibanding tahun 2023 yang mencapai Rp130,02 miliar. Penurunan ini dipicu oleh strategi perusahaan yang fokus pada proyek konstruksi jangka pendek dan pekerjaan cepat.

"Penurunan beban usaha di 2024 mencapai Rp72,79 miliar dari Rp107,02 miliar tahun sebelumnya. Efisiensi biaya proyek menjadi kunci pengurangan beban usaha, meski berdampak pada output pendapatan. Strategi ini menghadirkan tantangan baru dalam mempertahankan margin keuntungan," ujar Direktur Utama SMKM, Budi Aris P, saat Public Expose di Jakarta, Selasa (24/06/2025).

Adapun, Laba usaha SMKM sepanjang tahun 2024 mencapai Rp12,50 miliar, turun dari Rp23 miliar di 2023. Penurunan laba kotor yang sama dipengaruhi oleh seleksi proyek dengan durasi pendek. Kasus ini menunjukkan bahwa volume penjualan yang rendah berimbas signifikan pada profitabilitas harian perusahaan.

"Laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan ke Rp2,47 miliar dari Rp9,99 miliar tahun sebelumnya. Turunnya laba mencerminkan strategi fokus pada proyek singkat, yang memang mengurangi pendapatan jangka panjang, tetapi memperketat struktur biaya dan risiko finansial," ungkapnya.

Dari sisi neraca, total aset SMKM meningkat menjadi Rp210,96 miliar pada akhir 2024, naik dari Rp207,69 miliar. Lonjakan ini didorong oleh investasi pembelian alat kerja proyek. Total liabilitas juga naik ke Rp4,86 miliar dari Rp3,43 miliar, disebabkan oleh kewajiban jangka pendek.

Sementara itu, total ekuitas berada di level Rp206,10 miliar, tumbuh dari Rp204,25 miliar tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas modal dan kemampuan perusahaan untuk menyerap fluktuasi biaya dan penurunan pendapatan.

Untuk 2024, Budi menjelaskan, SMKM mempertimbangkan tidak membagikan dividen. Alasan di balik keputusan ini adalah keinginan untuk mengalokasikan laba bersih ke investasi jangka panjang dan kegiatan operasional. Rencana ini akan dibahas dalam RUPS Tahunan 2025.

Pada tahun 2023, revenue besar perusahaan datang dari proyek pembangunan gudang, pabrik, dan perumahan. Di 2024, SMKM tetap berkomitmen memberikan jasa konstruksi terbaik kepada klien—baik swasta maupun pemerintahan—melalui kerjasama dan proses tender infrastruktur.

Peran proyek konstruksi sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja dan menambah nilai infrastruktur terpadu. SMKM pun ikut terlibat dalam pembangunan yang mendukung ketahanan pangan nasional melalui konstruksi fasilitas pertanian dan perikanan.

Sebagai bagian dari prospek usaha, SMKM menekankan peningkatan mutu kerja dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kompetensi tim konstruksi ditingkatkan sejalan dengan standar industri dan pemanfaatan teknologi konstruksi mutakhir.

Strategi ini sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk ketahanan pangan nasional. SMKM kini aktif membangun gudang penyimpanan hasil pertanian hingga fasilitas budidaya perikanan. Ini membuka peluang kolaborasi intensif bersama lembaga pemerintah dan pelaku swasta.

Melalui kerja sama lintas sektor, SMKM siap memperluas peluang proyek dan meningkatkan portofolio konstruksinya. Fokus pada efisiensi, mutu, dan tempo pekerjaan dianggap dapat memperkuat kredibilitas dan daya saing perusahaan di industri konstruksi.

Sebagai tambahan, SMKM sudah mempersiapkan diri mengikuti tender-tender besar infrastruktur nasional. Keikutsertaannya dalam proyek ketahanan pangan menjadi pondasi bisnis jangka panjang yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta keberlanjutan sektor konstruksi.

"Dengan strategi ini, meski penjualan bersih dan laba bersih menurun, namun perusahaan tampil tangguh dan adaptif. Alokasi laba untuk investasi dan penguatan operasional membentuk pijakan yang solid untuk ekspansi ke sektor konstruksi tahan pangan dan infrastruktur vital," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

ESIP Bukukan Laba Bersih Rp879,6 Juta, Perkuat Strategi Keberlanjutan Bisnis


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) mencatat laba bersih sebesar Rp879,6 juta sepanjang 2024, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp877,5 juta. Pencapaian ini membuat laba bersih per saham setara dengan Rp0,80 per lembar saham.

"Meski penjualan bersih mengalami sedikit penurunan menjadi Rp61,15 miliar dari Rp62,08 miliar pada 2023, namun laba bruto meningkat menjadi Rp4,51 miliar dari sebelumnya Rp3,91 miliar. Hal ini menunjukkan efisiensi dan pengendalian biaya produksi yang cukup efektif dilakukan oleh manajemen," kata Direktur Utama ESIP, Eric Budisetio Kurniawan saat Public Expose di Jakarta, Senin (23/06/2025).

Dari sisi neraca, total ekuitas ESIP tercatat sebesar Rp97,12 miliar, naik dari Rp96,31 miliar di tahun sebelumnya. Total liabilitas juga naik menjadi Rp4,36 miliar dari Rp4,29 miliar, serta total aset meningkat menjadi Rp101,58 miliar dari sebelumnya Rp100,61 miliar.

Bukan hanya itu, Eric menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen menjalankan strategi keberlanjutan bisnis melalui penerapan prinsip Triple Bottom Line: People, Planet, dan Prosperity.

ESIP melihat keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan fondasi utama dalam menciptakan nilai tambah jangka panjang. "Pendekatan ini terbukti mampu menyeimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi demi menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," ucapnya.

"Dengan strategi berkelanjutan yang terstruktur dan pertumbuhan kinerja keuangan yang stabil, ESIP menunjukkan arah bisnis yang sehat, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan zaman," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 


Share:

Kuartal I-2025, DOSS Cetak Laba Bersih Rp5,4 Miliar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS), perusahaan yang bergerak di bidang ekosistem kamera digital dan produk kreatif, menunjukkan performa mengesankan pada kuartal I-2025. Penjualan bersih tercatat mencapai Rp193 miliar, tumbuh 19,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp161 miliar.

"Pertumbuhan penjualan ini turut mendongkrak laba bersih DOSS sebesar 49,3%, dari Rp3,6 miliar di Q1 2024 menjadi Rp5,4 miliar di Q1 2025," ujar Direktur Utama DOSS, Tahir Matulatan saat public expose di Jakarta, Jum'at (20/06/2025).

Hal ini memperkuat kinerja keuangan perseroan di tengah meningkatnya permintaan akan produk kamera dan konten kreator di Indonesia.

Dari sisi neraca, total aset DOSS per Maret 2025 tercatat Rp267 miliar, naik 4% dari Desember 2024. Liabilitas juga mengalami kenaikan sebesar 5,4% menjadi Rp93 miliar, sementara ekuitas bertumbuh 3,2% menjadi Rp174 miliar.

Lebih lanjut, Tahir menyampaikan bahwa lonjakan kinerja ini tidak terlepas dari peningkatan kebutuhan akan perangkat digital di kalangan kreator. Pasar Indonesia yang sedang berkembang pesat mendorong pertumbuhan ekosistem visual yang DOSS sediakan.

Menurut data Mordor Intelligence, nilai pasar kamera digital global diprediksi naik menjadi USD 12,38 miliar pada 2030. Di Indonesia, tren pertumbuhan e-commerce, UMKM digital, dan lonjakan kreator konten di platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram menjadi pendorong utama.

"DOSS kini memegang 28% pangsa pasar kamera digital ritel Indonesia dan telah melayani lebih dari 99.000 pelanggan B2C serta ratusan mitra B2B dan B2G. Posisi ini mengukuhkan DOSS sebagai pemain utama dalam transformasi industri visual Indonesia," ungkapnya.

Guna memperluas jangkauan, DOSS akan membuka gerai baru di Banjarmasin dan Semarang pada paruh kedua 2025. Toko-toko ini akan menghadirkan ruang multifungsi seperti studio, galeri, dan area pelatihan untuk membangun komunitas kreator lokal.

Secara strategis, DOSS juga mengembangkan platform Artisan Finder, program loyalitas, sistem afiliasi, hingga edukasi daring melalui B Film School. Semua langkah ini mengarah pada peningkatan layanan berbasis ekosistem dan memperkuat kepercayaan pelanggan.

Transformasi digital juga menjadi fokus utama. Dengan integrasi omnichannel antara toko fisik dan online, DOSS memastikan pelayanan konsisten dan efisiensi operasional melalui sistem inventaris waktu nyata dan otomatisasi rantai pasok.

Pada aspek media sosial, performa DOSS terus meningkat. Di Q1 2025, mereka mencatatkan 29 juta jangkauan, 551 ribu klik tautan, dan ratusan ribu interaksi konten. Ini menunjukkan keberhasilan strategi komunikasi brand melalui Reels, Shorts, dan siaran langsung.

Namun, DOSS juga menghadapi sejumlah tantangan eksternal, seperti fluktuasi nilai tukar, tekanan inflasi, dan ketidakpastian geopolitik. Dari sisi internal, integrasi sistem dan persepsi publik tentang kamera sebagai produk “niche” menjadi tantangan tersendiri.

Menanggapi hal itu, DOSS mengedepankan nilai berbasis komunitas. Mereka aktif menggelar lebih dari 40 workshop per bulan, mendorong partisipasi kreator pemula hingga profesional melalui program showcase, diskusi, dan pendampingan konten.

Target penjualan DOSS pada 2025 adalah Rp700 miliar dengan laba bersih Rp25 miliar. Untuk mencapainya, DOSS terus memperluas kanal distribusi, mendekatkan diri dengan komunitas visual, serta berinovasi dalam produk dan layanan.

Tahir menyebut bahwa pasar kamera digital Indonesia belum jenuh, bahkan terus bertumbuh seiring meningkatnya kebutuhan akan konten visual berkualitas tinggi. Inilah peluang yang terus DOSS optimalkan untuk memimpin perubahan industri visual nasional.

DOSS bukan hanya toko kamera, melainkan platform penggerak ekonomi kreatif berbasis visual yang menyentuh berbagai segmen: dari kreator muda, pelajar, UMKM, hingga profesional industri film dan pernikahan. 

"Dengan pendekatan menyeluruh, DOSS ingin menjadi mitra utama dalam perjalanan para kreator Indonesia," tutupnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Pendapatan Turun, POLA Genjot Diversifikasi Pembiayaan dan Efisiensi Biaya


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,13 miliar pada 2024, turun tipis dari tahun sebelumnya sebesar Rp19,86 miliar. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama POLA, Ferianto Ferry Junarso saat public expose di Jakarta, Jum'at (20/06/2025).

Namun, rugi bersih justru meningkat menjadi Rp28,74 miliar dari sebelumnya Rp16,65 miliar di 2023. Total ekuitas perusahaan juga turun menjadi Rp207,82 miliar, dibandingkan Rp236,49 miliar tahun lalu. 

Di sisi lain, liabilitas berhasil ditekan dari Rp8,87 miliar menjadi Rp7,01 miliar. Total Aset juga menurun dari Rp245,36 miliar menjadi Rp214,84 miliar.

Lebih lanjut, Ferry menjelaskan, 2024 menjadi tahun penuh tantangan. Perseroan menghadapi tingginya rasio piutang bermasalah, sulitnya mencari debitur berkualitas, serta kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca pandemi.

Untuk menekan risiko, POLA mengedepankan strategi restrukturisasi pembiayaan secara selektif. Debitur yang masih memiliki potensi pemulihan usaha menjadi prioritas utama. Penjualan aset jaminan pun dilakukan untuk penyelesaian piutang.

"Strategi lain meliputi diversifikasi pembiayaan ke sektor prospektif, dengan prinsip kehati-hatian. Manajemen risiko diperkuat melalui analisa berbasis arus kas, pemantauan aktif, dan evaluasi mitigasi risiko secara berkala," ujarnya.

Dalam hal kinerja operasional, POLA fokus pada perbaikan kualitas aktiva produktif, pertumbuhan pembiayaan baru, serta efisiensi biaya. Penyelesaian sengketa deposito di Bank Victoria Syariah juga tercapai melalui perjanjian damai Mei 2025.

"Namun, permasalahan hukum atas kepemilikan gedung kantor masih berjalan. POLA berkomitmen mempertahankan hak sebagai pihak ketiga beritikad baik atas aset yang disita Kejaksaan Agung karena perkara pihak lain," tutupnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

CNKO Cetak Laba Bersih Rp73 Miliar, Fokus Pasokan Batubara dan Efisiensi Energi


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) menutup tahun 2024 dengan kinerja gemilang. Emiten energi ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp73,03 miliar, melesat 277 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi Rp41,15 miliar.

"Lonjakan laba ini ditopang efisiensi beban pokok pendapatan serta strategi pengendalian biaya. Meski pendapatan usaha turun tipis menjadi Rp1,73 triliun, laba kotor justru naik signifikan ke Rp244,87 miliar," kata Corporate Secretary CNKO, Wim Andrian, saat saat Public Expose di Jakarta, Kamis (19/06/2025).

Beban usaha memang sedikit membengkak, namun laba operasional melonjak menjadi Rp180,42 miliar dari sebelumnya Rp141,07 miliar. CNKO juga mencatat penurunan beban bunga dan beban lain-lain, yang memperkuat posisi keuangan perusahaan di tengah dinamika sektor energi.

Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp96,74 miliar, melonjak tajam dari minus Rp34,04 miliar tahun lalu. Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan mencapai Rp71,26 miliar—sebuah pencapaian penting setelah beberapa tahun merugi.

Lebih lanjut, Andrian mengutarakan, Strategi 2025 diarahkan pada penguatan pengiriman batubara ke PLN, efisiensi operasi PLTU Pangkalan Bun, serta menjajaki peluang sektor energi terbarukan. CNKO juga menargetkan pertumbuhan dari lini PLTU untuk memperluas sumber pendapatan.

Dengan volume pengiriman batubara tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dan pemangkasan defisit menjadi Rp3,86 triliun, CNKO optimistis menyambut masa depan. Total aset kini tercatat Rp909,75 miliar, dengan liabilitas menurun ke Rp2,16 triliun.

"Langkah efisiensi dan fokus pada pasokan batubara berkualitas menjadi fondasi pertumbuhan CNKO di tengah tantangan transisi energi. Perusahaan juga terbuka terhadap inovasi demi keberlanjutan industri energi nasional," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 




Share:

INPP Raup Laba Rp418 M, Perkuat Properti Berkelanjutan dan Perhotelan di 2025


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Indonesia Paradise Property Tbk (INPP) menutup tahun 2024 dengan capaian yang menggembirakan. Emiten properti dan perhotelan ini mencatat laba bersih sebesar Rp418,07 miliar, melonjak 126 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp184,89 miliar.

"Capaian ini tak lepas dari strategi pertumbuhan pendapatan yang konsisten. Total pendapatan INPP mencapai Rp1,31 triliun, meningkat 19 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp1,10 triliun," kata Anthony Prabowo Susilo, Presiden Direktur INPP saat Public Expose di Jakarta, Kamis (19/06/2025).. 

Peningkatan ini ditopang oleh segmen perhotelan, komersial, dan penjualan properti yang masing-masing menunjukkan pertumbuhan positif. Segmen perhotelan mencatat pendapatan Rp580,40 miliar atau tumbuh 23 persen, disusul segmen komersial yang meningkat 8 persen menjadi Rp497,19 miliar. 

Sementara itu, penjualan properti melonjak tajam hingga 37 persen menjadi Rp232,07 miliar, didorong oleh serah terima unit proyek Antasari Place pada kuartal IV 2024.

Menurut Anthony, sinergi antar lini bisnis mendorong pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) sebesar 15 persen. INPP berhasil mempertahankan kontribusi recurring income di level 82 persen—salah satu yang tertinggi di sektor properti BEI.

Lebih lanjut, Anthony menegaskan bahwa strategi bisnis yang fleksibel, inovatif, dan berbasis kebutuhan pasar menjadi kunci keberhasilan perusahaan. Untuk 2025, INPP menargetkan pertumbuhan pendapatan antara 10 hingga 20 persen melalui peluncuran dua proyek baru.

Proyek pertama adalah Antasari Place yang akan beroperasi pada semester I-2025, menghadirkan hunian apartemen modern, retail space, dan serviced apartment. Sementara proyek kedua adalah 23 Paskal Extension di Bandung, yang ditargetkan rampung pada kuartal II-2025.

Optimisme bisnis INPP turut didukung oleh tren positif sektor properti dan pariwisata. Meningkatnya mobilitas masyarakat dan pemulihan ekonomi pasca pandemi menjadi pendorong permintaan akan ruang komersial dan kawasan mixed-use.

INPP juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dengan mengacu pada prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya antara lain pada kesetaraan gender (SDG 5), pekerjaan layak (SDG 8), serta pembangunan kota berkelanjutan (SDG 11).

"Dengan pencapaian dan visi strategis yang kuat, INPP siap menyongsong 2025 sebagai salah satu pelaku utama industri properti yang berkelanjutan dan inovatif di Indonesia," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Xolare RCR Energy Cetak Pendapatan Rp119,08 Miliar di 2024


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), emiten jasa konstruksi dan pengolahan aspal modifikasi, menunjukkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan pada tahun 2024. Pendapatan Perseroan melonjak 43,05% menjadi Rp119,08 miliar dari sebelumnya Rp83,24 miliar di 2023. Kenaikan ini mencerminkan keberhasilan strategi bisnis dan efisiensi operasional yang dijalankan secara konsisten.

"Lonjakan pendapatan merupakan hasil dari penguatan kinerja di seluruh segmen usaha. Meski Net Profit Margin (NPM) turun 1,54%, laba bersih tetap tumbuh dari Rp5,95 miliar di 2023 menjadi Rp6,66 miliar di 2024, menandakan profitabilitas yang masih sehat meski tantangan eksternal masih membayangi," kata Imam Buchairi, Direktur SOLA saat Public Expose di Jakarta, Rabu (18/06/2025).

Dari sisi neraca, menurut Imam, total aset Perseroan mencapai Rp184,51 miliar per 31 Desember 2024, meningkat 71,6% dibanding tahun sebelumnya. Aset lancar melonjak 80,65% menjadi Rp121,68 miliar, sedangkan aset tidak lancar naik 56,45% menjadi Rp62,84 miliar. Peningkatan ini memperkuat struktur keuangan perusahaan dalam menghadapi proyek-proyek besar.

Liabilitas Perseroan juga mengalami kenaikan, dari Rp31,82 miliar menjadi Rp34,73 miliar di tahun 2024. Liabilitas jangka pendek mencapai Rp29,89 miliar, sementara liabilitas jangka panjang meningkat tajam 87,89% menjadi Rp4,84 miliar. Hal ini menunjukkan ekspansi yang tetap terjaga melalui pengelolaan utang yang sehat.

"Kontribusi pendapatan berasal dari dua segmen utama: perdagangan aspal sebesar Rp32,99 miliar dan jasa konstruksi sebesar Rp86,01 miliar. Tren pembangunan infrastruktur nasional mendorong pertumbuhan permintaan jasa konstruksi dan produk aspal, yang secara langsung menguntungkan portofolio usaha SOLA," ungkapnya.

Manajemen Perseroan menyatakan optimismenya terhadap prospek industri konstruksi, terutama pembangunan jalan di luar Pulau Jawa yang membutuhkan material berkualitas. Anak usaha SOLA memainkan peran strategis dengan memasok material aspal modifikasi, sehingga meningkatkan sinergi dan efisiensi antar unit usaha.

Sektor perdagangan aspal juga dinilai menjanjikan seiring meningkatnya proyek jalan raya, jalan tol, dan bandara di berbagai wilayah. Meski tantangan seperti fluktuasi harga bitumen global dan volatilitas kurs Rupiah masih membayangi, peluang tetap terbuka luas.

Manajemen menargetkan pendapatan tahun 2025 mencapai Rp196,8 miliar, naik 65,1% dari 2024. Target laba bersih diproyeksikan melonjak 318% menjadi Rp21,29 miliar. Peningkatan ini akan didorong oleh beberapa kontrak baru yang telah diperoleh dan diperkirakan terealisasi akhir tahun ini.

Terkait fluktuasi harga saham SOLA sejak April 2025, manajemen menegaskan komitmen terhadap prinsip keterbukaan informasi. Naiknya harga saham diyakini mencerminkan sentimen positif pasar atas keberhasilan perolehan kontrak baru dan potensi pertumbuhan bisnis jangka panjang.

"Masuknya investor institusi asing juga menjadi sinyal positif bagi prospek saham SOLA. Aktivitas investor ritel yang dipicu oleh media sosial turut berkontribusi pada volatilitas, namun tidak mengubah arah fundamental perusahaan. Faktor eksternal seperti nilai tukar dan harga komoditas tetap menjadi perhatian," pungkasnya.

Manajemen menutup pemaparan dengan menegaskan komitmen terhadap transparansi, integritas, dan tata kelola perusahaan yang baik sebagai kunci menjaga kepercayaan pasar dan reputasi jangka panjang Perseroan.

Reporter: Lakalim Adalin  
Editor: Arianto 



Share:

Penjualan Lesu, BIMA Fokus ke Online Store dan Produk Murah Third Point dan Perini


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), emiten industri alas kaki Indonesia, menghadapi tantangan berat pada Triwulan I 2024. Penjualan bersih tercatat menurun 3,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terutama disebabkan oleh melemahnya penjualan di department store, meski penjualan online menunjukkan tren peningkatan.

"Langkah strategis seperti penyesuaian harga jual produk Tomkins mulai diterapkan. Tujuannya untuk menjaga daya saing dan tetap relevan dengan kemampuan daya beli masyarakat," kata Direktur BIMA, Yati Nurhayati, dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (18/06/2025).

Pada kuartal ini, BIMA mencatat kerugian usaha sebesar Rp 4,83 miliar, meningkat dari kerugian sebelumnya sebesar Rp 2,89 miliar di periode sama tahun lalu. Triwulan I memang dianggap low season, dan biasanya kinerja akan membaik pada periode back-to-school di Juni-Juli yang merupakan peak season.

"Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS juga memperparah kondisi. Selisih kurs menyebabkan kerugian Rp 3,76 miliar, berbanding terbalik dengan keuntungan selisih kurs Rp 5,86 miliar tahun lalu. Akibatnya, kerugian komprehensif tercatat Rp 7,58 miliar, padahal sebelumnya BIMA masih mampu mencetak laba komprehensif Rp 1,55 miliar," kata Yati Nurhayati, dalam Public Expose di Jakarta (18/06/2025).

Untuk bangkit dari tekanan ini, Perseroan menjalankan serangkaian strategi: efisiensi biaya, promosi diskon, diversifikasi produk, penguatan penjualan online, serta pengembangan ke segmen pasar baru. Penambahan iklan dan peningkatan kualitas produk juga menjadi fokus utama agar brand tetap kompetitif di pasar domestik.

BIMA juga mengadopsi pendekatan berkelanjutan, seperti optimalisasi persediaan dan kapasitas produksi yang disesuaikan proyeksi pasar. Evaluasi harga dilakukan secara rutin, mengikuti kondisi pasar dan harga produk kompetitor. Promosi aktif dilakukan di media sosial dan melalui bazar sepatu di mall-mall strategis.

Selain itu, BIMA menggencarkan live selling 24 jam di media sosial serta memperluas kerja sama dengan toko online untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Perseroan juga menerima pesanan sepatu khusus dari instansi seperti TNI dan POLDA serta korporasi lokal.

Untuk memperluas penetrasi pasar, BIMA meluncurkan dua lini baru: “Third Point” dan “Perini” yang menawarkan desain lebih trendi dan harga terjangkau, menargetkan segmen muda dan urban. Langkah ini diharapkan meningkatkan daya tarik merek di tengah tekanan kompetisi pasar alas kaki.

"Dengan berbagai langkah strategis dan semangat perbaikan berkelanjutan, Perseroan optimistis bisa menjaga kesinambungan usaha, memperbaiki kinerja keuangan, dan kembali tumbuh positif hingga akhir tahun 2024," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Kuartal I-2025, DKFT Bukukan Pendapatan Rp960 Miliar


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Kinerja PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) pada kuartal I-2025 mencuri perhatian. Pendapatan perusahaan melonjak drastis menjadi Rp960 miliar, atau naik 427% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp80 miliar. Pertumbuhan signifikan ini tidak lepas dari pulihnya aktivitas penjualan bijih nikel usai kendala perizinan di tahun sebelumnya.

"Produksi bijih nikel mencapai 996.598 ton, dengan penjualan sebesar 932.014 ton. Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2024, kegiatan operasional sempat terhambat karena menunggu persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB)," kata Direktur DKFT, Feni Silviani Budiman, saat Public Expose di Jakarta, Selasa (17/06/2025).

Tak hanya pendapatan, laba kotor juga melonjak menjadi Rp219 miliar, naik 230% dari Rp66 miliar tahun sebelumnya. Lebih mencengangkan lagi, laba bersih (laba tahun berjalan) perusahaan melonjak hingga 3.887%, dari Rp3 miliar menjadi Rp137 miliar. EBITDA pun turut meningkat signifikan, dari Rp40 miliar menjadi Rp214 miliar—naik 439%.

Lebih lanjut, Feni menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan komitmen DKFT untuk terus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham serta mendukung pemangku kepentingan lainnya. Strategi ekspansi juga ditekankan, mulai dari revisi RKAB, peningkatan cadangan nikel, hingga akuisisi IUP dan kerja sama operasi.

Dalam aspek keberlanjutan, DKFT aktif berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Perusahaan menandatangani perjanjian pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan mulai mengadopsi energi ramah lingkungan sebagai bagian dari transisi energi bersih.

DKFT juga terlibat dalam perdagangan karbon (carbon trading) serta aktivitas sosial-lingkungan yang memperkuat komitmennya dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan. "Langkah strategis ini tak hanya memperkuat kinerja keuangan, tapi juga membangun masa depan industri tambang yang lebih hijau," tambahnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

Batasi Akses Gawai pada Anak, Menko PMK Pratikno Tekankan Bahaya Screen Time Berlebihan


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengimbau agar anak-anak muda di Indonesia tidak terpapar teknologi secara instan. Menurutnya, akses digital harus diberikan secara bertahap agar tidak berdampak negatif terhadap tumbuh kembang generasi muda.

Data menunjukkan bahwa rata-rata waktu screen time masyarakat Indonesia sudah mencapai 7,5 jam per hari. Fakta ini dinilai mengkhawatirkan karena menandakan bahwa anak di bawah usia dua tahun pun mulai terekspos layar digital, akibat masifnya disrupsi teknologi.

Pratikno menuturkan bahwa dirinya telah menerapkan pembatasan penggunaan gadget di lingkungan keluarga, khususnya bagi anak dan cucunya. Ia lebih memilih menempatkan akuarium sebagai media interaksi daripada televisi dan perangkat digital lain di rumah.

“Screen anak-anak saya adalah akuarium. Setiap ikan diberi nama, dan anak-anak diajak berinteraksi langsung. Tidak ada TV, tidak ada gawai,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Tujuannya agar anak belajar berpikir mendalam, tidak hanya menerima informasi secara instan dari layar.

Salah satu kekhawatiran Pratikno adalah kebiasaan scrolling media sosial yang bisa merusak pola pikir anak muda. Ia menyebut fenomena mindless scrolling dapat membuat seseorang terbiasa berpikir dangkal dan cepat dalam mengambil keputusan.

"Kalau dalam 20 detik sudah ambil keputusan, itu bisa sangat berbahaya. Anak-anak perlu dibimbing agar tidak kehilangan daya pikir kritis," jelasnya. Ia berharap orang tua mulai menerapkan pola digital parenting yang lebih sehat agar masa depan generasi muda tetap terjaga.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 

Share:

Inovasi Teknologi dan AI, CHIP Siap Wujudkan Ekosistem Digital Terpadu


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta 
Emiten teknologi nasional, PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), tetap menunjukkan arah bisnis yang solid di tengah penurunan pendapatan pada 2024. Meski pendapatan turun menjadi Rp197,22 miliar dari Rp324,07 miliar pada 2023, perusahaan tetap mencatat laba komprehensif sebesar Rp8,19 miliar.

"Angka ini memang turun dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar Rp12,33 miliar, namun pencapaian tersebut merupakan hasil dari efisiensi dan fokus pada segmen bisnis strategis yang mendukung keberlanjutan," kata Direktur Keuangan CHIP, Hasri Zulkarnain saat Public Expose di Jakarta, Senin (16/06/2025).

Dari sisi keuangan, total aset CHIP meningkat menjadi Rp119,39 miliar, dari Rp113,91 miliar di tahun sebelumnya. Liabilitas tercatat sebesar Rp53,91 miliar, sedikit menurun dari Rp54,16 miliar. Sementara ekuitas naik menjadi Rp65,48 miliar, mencerminkan pondasi keuangan yang lebih kuat untuk menopang ekspansi 2025.

CHIP mengusung tiga pilar utama dalam strategi 2025: infrastruktur teknologi, penguatan produk unggulan, dan ekspansi pasar. Fokus utama adalah mendorong integrasi digital melalui R&D berbasis AI, serta pengembangan sistem manajemen gudang dan ERP internal.

“Fokus kami tidak hanya pada angka revenue, tetapi pada penguatan value chain digital yang berkelanjutan,” jelas Hasri.

Inovasi yang sedang dijajaki termasuk integrasi produk seperti KonectGO dan Diamond dalam Pelita Ecosystem Technology, sebuah ekosistem digital yang memungkinkan sinergi layanan dalam satu platform terintegrasi.

"Tidak hanya mengejar profit, CHIP juga aktif dalam pemberdayaan UMKM melalui pelatihan digital, pelatihan ekonomi, dan pendekatan ramah lingkungan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan menjadi nilai tambah bisnis dalam jangka panjang," ungkapnya.

Dalam roadmap ke 2026, CHIP menargetkan peningkatan pendapatan dari produk bisnis baru hasil kolaborasi global partner, terutama untuk lini produk konektivitas. CHIP juga memperluas potensi recurring income melalui bisnis berbasis langganan.

"Dengan strategi yang terstruktur, CHIP optimistis dapat keluar dari tekanan pendapatan dan kembali mencatat pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang," pungkasnya.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

CAKK Pangkas Rugi, Targetkan Penjualan Keramik Naik 35 Persen Lewat Efisiensi Mesin


Duta Nusantara Merdeka | Jakarta  
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) berhasil memangkas rugi bersih di 2024 menjadi Rp16,3 miliar, jauh membaik dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp34,1 miliar. Rugi bersih per saham juga menyempit menjadi Rp13,54 per lembar saham.

"Peningkatan kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang naik menjadi Rp239,47 miliar, dari Rp208,63 miliar pada 2023," kata Direktur Utama CAKK, Johan Silitonga, dalam acara Public Expose di Jakarta, Jumat (14/6/2025).

Dari sisi neraca, total aset perusahaan ikut meningkat menjadi Rp488,29 miliar dari sebelumnya Rp466,02 miliar. Namun, total liabilitas naik menjadi Rp303,61 miliar, sementara ekuitas tercatat turun ke Rp184,67 miliar dibanding Rp200,67 miliar tahun lalu.

Menghadapi tahun buku 2025, Johan menegaskan, CAKK menyiapkan sejumlah strategi keberlanjutan. Pertama, menaikkan target penjualan hingga 35 persen. Kedua, melakukan peremajaan mesin lama dan investasi mesin baru demi efisiensi produksi dan peningkatan kualitas keramik. Langkah ini diyakini mampu menekan harga pokok produksi dan memperkuat daya saing harga.

Selain itu, CAKK juga menargetkan pemenuhan volume suplai gas hingga 100% untuk mendukung kelancaran operasional pabrik secara berkelanjutan.

“Kami fokus pada efisiensi dan kualitas untuk mengembalikan profitabilitas dan memperkuat posisi kami di pasar,” tegas Johan Silitonga.

Reporter: Lakalim Adalin 
Editor: Arianto 



Share:

SMP Muhammadiyah 48 Medan

SMP Muhammadiyah 48 Medan

KIRIM BERITA SILAHKAN KLIK

KIRIM BERITA ANDA KESINI! Merasa Terbantu Dengan Publikasi ? Ayo Traktir Kopi Untuk Admin Dengan Cara Berbagai Donasi. Terimakasih :)



BREAKING NEWS

~||~ Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 1 Maret 2025 ~||~ 1 Syawal Jatuh Pada Tanggal 31 Maret 2025 ~||~ Muhammadiyah Luncurkan Ojek Online ZENDO ~||~ 140 Siswa SMKN 10 Medan Gagal SNBP ~||~ Prabowo Subianto Kembali Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra Periode 2025 - 2030 ~||~ Praperadilan Hasto Kristianto Di Tolak ~||~ #INDONESIADAMAI ~||~

Kilas Balik Bung Karno

Kilas Balik Bung Karno - Makna Proklamasi

Ir. Soekarno (Sang Proklamator) Setiap Tahun kita Memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Maka kita tidak bisa t...

Like Fanpage

Follow In Twitter

Breaking News

IKUTI KAMI


loading...

NONTON VIDEO DAPAT DUIT

10 Berita Populer

IKLAN

IKLAN
Ingin Pasang Iklan hubungi Kami di 0812 6582 534

Label

(SAS) #2019GantiPresiden Accounting Aceh Aceh Timur Adat Istiadat Advokat AFF Agama Agraria AIDS Air Aisyiyah Aksara Aksi Aksi Sosial Aktivis Aktivitis Al Washliyah Album Amien Rais Anak Anak Yatim Anarkis Angkatan Darat Anies Baswedan Animal Anti Korupsi Arisan Artikel Artis Arus Mudik Asahan Asian Games ASN Asuransi Asusila Atlet Award Bacaleg Bachtiar Ahmad Sibarani Baksos Bakti Sosial Balap Liar Banda Aceh Bandar Lampung Bandara Bandung Banjir BANK Bank Sumut Bansos Banten Bantuan Sosial Bapenas BAPER Bappenas Basarnas Batu Akik Batubara Bawang Putih Bawaslu Bayi Bazar BBM Bea Cukai Beasiswa Begal Bekraf Beladiri Belanja Bencana Bencana Alam Beras Berita Bhabinkamtibmas Bhayangkara Bhayangkari Bioskop Bisnis BKPRMI BM PAN BNI BNN BNPT Bobby Nasution Bom Bunuh Diri Boomerang BPBD BPJS BPN BPOM BRI Brimob Buka lapak Bukit Asam Buku Bulog Bulukumba BUMN Bung Karno Bupati Bursa saham Bursasaham Buruh Bus Caleg Capital market CCTV Cerpen Cianjur Cikampek Citilink conference Cosplayer Covid-19 Covid-19 Satgas Covid19 Cuaca Cuci Tangan Curanmor Cyber Daerah Dakwah Dance Debat Presiden Debt Collector Dede Farhan Aulawi Deklarasi Deli Serdang Demonstrasi Densus 88 Desa Dewan Pengawas Dewata Sakti Dharma Pertiwi Dialog Digital Dikdasmen Diklat Dinas Perhubungan Dirgahayu HUT RI Disiplin Diskusi Dongeng Donor Darah DPD RI DPR Duka Cita E-Money Effendi Simbolon Ekonom Ekonomi Ekspor Impor Electronics Elektronik Emas Empat Pilar Entertainment Es cream ESDM event Fashion Festival FGD FIFA Film Film Horor Film seri Anak Fintech FISIP Flores Timur Formasi Formula E Forum Furniture Futsal G30S/PKI GAAS Games Ganja Ganjar Ganjil Genap Garut Gaza Gebyar Kemerdekaan Gempa Geng Motor Genppari Gereja Gibran Gizi Buruk Go Pay Go-Jek Gojek Golkar Gotong Royong Grab Gubernur Guru Besar Gym H Haedar Nasir ham HANI Harbolnas Hari Ibu Hewan Hiburan HIV HMI Hoax Hotel Hp Hukum Humas Humbahas HUT HUT Bhayangkara HUT RI HUT TNI Hutan Ibadah Ibadah Haji Ibu Negara Idul Adha Idul Fitri IKLAN Imlek IMM Indonesia Industri inflasi Informasi Infrastruktur Inspektorat Inspirasi Internasional Internet Intoleran Investor IPK IPM IPPI Islam ITB IWAPI Jakarta Jakarta Barat Jakarta Pusat Jalan Jambore Nasional Jawa Tengah Jawa Timur Jayapura Jokowi Juara Jum'at Barokah Jumanji Jumat Jumat Berkah Jurnalis Kaliber Kampanye Kampung Rakyat Indonesia Kampus Kamtibmas Kapolda Kapoldasu Kapolri Kapolsek Kapolsek Kepolisian Karang Taruna Karaoke Karhutla Karya Tulis Kasus KDRT Keadilan Keagamaan Keamanan Kebakaran Kebangsaan Kebersihan Kebudayaan Kebun Kecantikan Kecelakaan Kedokteran Kegiatan Kegiatan seminar Kehutanan Kejahatan Kejaksaan Kejuaraan Kejurnas Kekerasan Kelestarian Alam Keluarga Kemalingan Kemanusiaan Kemenag Kemenaker Kemendag Kemendagri Kemendesa Kemendikbud Kemenhub Kemeninfo Kemenkes Kemenkeu Kemenko Kemenkumham Kemenlu KEMENPAN-RB Kemenparekraf Kemenperin Kemenpora kemenristek Kemensos Kementan Kemiskinan Kendaraan Dinas Kepala Daerah Kepedulian keperdulian Kepolisian Kerajaan Kereta Api kerja Paksa Kerjasama Kesehatan Kesejahteraan Keselamatan Kesenian Ketahanan Pangan Ketenagakerjaan Keuangan Khilafahtul Muslimin Kilas Balik Bung Karno Kivlan Zen KKP KNPI Kohati kompetisi Kompolnas Komputer Komunitas kon Konferensi KONI Konsumen Koperasi Kopermasu Kopi Kopi Pagi Korupsi Koruptor Kota Medan KPK KPR KPU Kriminal KRYD KSAD Kudeta Kuliner Kunjungan Kerja Kutai Kartanegara Labuhan Batu Lahan Lakalantas Laksi Lalu Lintas Lampung Langka Langkat Lapas Launching Launching Album Launching Aplikasi Launching Buku LAZISMU Lebaran Legislatif Lembaga LGBT Lifestyle Lingkungan Lingkungan Hidup LIPPI Listrik Lock Down Lomba lomba lari London LPPI LPS LSM Lukas Enembe Madina Mahasiswa Mahkamah Agung Mainan anak Majalengka Makanan Jepang Makassar Makkasar Mall Maluku Market Outlook Masjid Masker Masyarakat Mata Uang Maulid Nabi Mayday MDMC Medan Denai Media Media Sosial Megapolitan Menag Mendag Mendagri Menembak Menteri Menteri Perdagangan millenial Minuman Keras Minuman sehat Minyak Goreng Minyak Makan Miras Mobil MOI Motivasi MoU MPR MPR RI Mudik Muhammadiyah Muharram MUI Munas Musibah Musik Musyawarah Musywil Narkoba Narkotika NasDem Nasional Nasional pers Natal Natal & Tahun Baru New Normal NII NKRI NTT NU ODGJ Office Ojek Online Ojol Olah Raga Olahraga Ombusman Omicron Online Operasi Patuh Operasi Yustisi Opini Organisasi Ormas Otomotif P Padang Padanglawas Utara Padangsidimpuan Pagelaran Pahlawan Pajak Pakta Integritas Palestina Paluta Pameran PAN Pancasila Papua Parawisata Pariwisata Partai Demokrat Partai Politik Partai UKM Partai Ummat Pasar Pasar modal Pasar Murah Pasar Tradisional Paspampres Patroli PC PCM Medan Denai PDI Perjuangan PDIP Perjuangan pe Pedagang Pegadaian Pelajar Pelajar Islam Indonesia Pelantikan Pelatihan Pelayanan Publik Pelecehan seks Pelukis Peluncuran Pemadam Kebakaran Pemalakan Pembangunan Pembayaran Elektronik Pembunuhan pemerasan Pemerintah Pemerintahan Pemerkosaan Pemilu Pemuda Pemuda Melati Indonesia Pemuda Muhammadiyah Pemuka Agama pen Penandatanganan Pencabulan Pencemaran Nama Baik Penculikan Pencurian Pendataan Pendidikan Penelitian Penembakan Penerbangan Penertiban Pengabdian Pengadilan Pengadilan Negeri Pengajian Pengamanan Pengamat Penganiayaan Pengawasan Pengetahuan Penggelapan Penghargaan Penghijauan Pengusaha Penipuan Penistaan Agama Penulis Penyakit Penyandang Disabilitas Penyuluhan Perampasan Perayaan Perbankan Percut Sei Tuan Perdagangan Perekonomian Perempuan & Anak Peresmian Pergaulan Perhubungan Perikanan Peristiwa Perjanjian Perjudian Perkawinan Perlombaan Permainan Perpajakan Pers Pertamina Pertanahan Pertanian Perusahaan Pesawat Terbang PET Pileg Pilkada PIlkades Pilpres Pin Pinjam meminjam uang Pinjaman Online PKL PKS PMI Polairud Polantas Polisi Cilik Politik POLRI Polwan Pondok Pesantren Ponpes Pornografi Posko Ummat PPKM PPN PPWI Pra Kerja Prabowo Pramuka Praperadilan Prawita Genppari Premanisme Presiden Prestasi Primbon Politik Prokes promo Property Prostitusi Protokol Kesehatan PSI PSSI Public Expose Publik expose Puisi Pungli PUPR Pusat Perbelanjaan Puskesmas PWI Qurban Radikalisme Rafdinal Ragam Rakernas Rakor Ramadhan Reksadana Rektor Relawan Relawan Jokowi Religi Remisi Rentan Renungan resa Restoran Reuni 212 Revolusi Mental Reward RKUHP Robot Ruang Guru Rumah Rumah sakit Rups Rusia RUU Saber Pungli Sabu Sahabat Anak Sains Salon Samosir Samsat Samsung Sanitasi air.Lingkungan hidup Santri SAR Satlantas Satpol PP Satwa SD Muhammadiyah 19 SD Terpadu 23 Medan Sejarah Sekolah Sembako Seminar Sengketa Seniman Senjata Senjata Api Sepak Bola Separatis Sepeda Sepeda sehat Serdang Bedagai Sertifikat Sertijab sho Sigli Silaturahim Silaturahim. KUYAI Kartanegara Silaturahmi Silaturrahim SIM Simalungun Simpan Pinjam Simulasi Smartphone SMP Muhammadiyah 48 Soekarno Solar Somasi Sosial Sosialisasi Startup Stasiun STOP PRES...!!! Studi Ilmiah Stunting Suku bunga Sulawesi Selatan Sumatera Barat Sumatera Utara Sumpah Jabatan Sumut Sungai Superstore Suplemen Surabaya Surat Terbuka Suriyono Adi Susanto Suriyono Adi Susanto {SAS) Survei Survey susu Swab Antigen Syafi'i Ma'arif Syariah Syawal Takjil Tali Kasih Talkshow Tanjung Balai Tantama Tapanuli Tengah Tawuran Teknologi Teror Terorisme Tes Urine Tiket Tilang Tips Tjahyo Kumolo TNI TNI AU TNI nasional TNI-Polri Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat Tol Toys Kingdom ToysKingdom Tragedi Transportasi Trend Rambut True Money Uang Uang Palsu UIN Ujaran Kebencian UKM Ukraina Ulama UMJ umkm UMSU Undang-Undang UNIMED UniPin Universitas Unjuk Rasa Upacara Usaha Rakyat UU Cipta Kerja UU ITE UUD 1945 Vaksinasi Vaksinasi booster Valentine Day Verifikasi Viral Virus Corona Walikota Wanita Wapres Wartawan Webinar Wirausaha Wisata WNA Workshop Yogyakarta Zulkifli Hasan

Arsip Berita

IKUTI BERITA VIDEO KAMI DI YOUTUBE

POS PETIR

PAGAR LAUT

Pagar Laut yang terjadi di Tangerang Memang Membuat Heboh Indonesia, Apalagi Ada Sertifikatnya, Berarti Sudah Ada IzinnyaRakyat Semakin Cemas dan Khawatir, Apalagi Kalau Udara Mau DipagarBagai Tersambar Petir Mendengar Pagar-Pagaran .

HALLO KRING..!!!

12 PAS

PANCASILA UDAH FINAL

Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Banyak Penolakan Dari Berbagai Kalangan Masyarakat, Memang Seharusnya Tidak Usah Dibahas Dan Lebih Baik Dibatalkan. Pancasila Dasar Negara.
Tendangan 12 PAS Dihentikan

SOS

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Sudah dijatuhi hukuman mati bahkan sudah ada yang dieksekusi, tapi masih banyak bandar narkoba semakin merajalela, terbukti banyak yang ditangkap petugas Polisi maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) tapi belum kapok juga mereka, justru sipir penjara malah terlibat. Kalau sudah darurat begini, hukuman mati jangan berhenti, jalan terus!.

QUO VADIS

Kunjungan Statistik

Online

IKLAN USAHA ANDA


PAGAR LAUT INDONESIA

~> Sekarang Lagi Heboh Tentang Pagar Laut Yang Terjadi Di Indonesia

<~ Memang Harus Jelas Apa Maksudnya Laut Dipagar, Karena Seharusnya Yang Dipagar itu Batas Wilayah Indonesia Dengan Negara Lain

Link Terkait

close
Banner iklan disini